You are on page 1of 6

Gita Cahaya dan Putu Ristyaning Ayu |Pengaruh Jus Biji Pepaya (Carica Papaya L) terhadap Kadar Kolesterol

Darah pada Tikus Dislipidemia

Pengaruh Jus Biji Pepaya (Carica Papaya L.) terhadap Kadar Kolesterol Darah
pada Dislipidemia
Gita Cahaya1, Putu Ristyaning Ayu2
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Dislipidemia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi kolesterol total, kolesterol LDL (Low
Density Lipoprotein), dan trigliserida serta penurunan konsentrasi kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) dari batas
normal. Dislipidemia merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang
disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung atau
payah jantung, hipertensi dan stroke. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian utama di dunia.
Penelitian lain yang dilakukan sebelumnya memberikan hasil bahwa dislipidemia merupakan faktor risiko tersering penyakit
jantung koroner. Deposit kolesterol LDL dislipidemia aterogenik pada dinding pembuluh darah arteri menjadi salah satu
penyebab terjadinya disfungsi endotel sebagai proses awal terbentuknya plak aterosklerosis. Parameter paling akurat
dalam memprediksi penyakit tersebut adalah perbandingan nilai kolesterol LDL dan HDL yang disebut rasio kolesterol
LDL:HDL. Pengendalian kadar kolesterol yang tepat dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Pengendalian kadar
kolesterol dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan fungsional yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol salah
satunya adalah biji pepaya. Kandungan flavonoid, saponin, dan tannin yang berada dalam biji pepaya membuat tanaman
ini mempunyai khasiat untuk menurunkan kadar kolesterol pada penderita dislipidemia karena sifat hipolipidemik yang
dimilikinya.

Kata kunci: dislipidemia, flavonoid, jus biji pepaya, saponin, tannin

The Effect of Papaya Seed (Carica papaya L.) Juice to Blood Cholesterol Levels
on Dyslipidemia Rats
Abstrack
Dyslipidemia is a condition characterized by increased total cholesterol concentrations, LDL (low density lipoprotein)
cholesterol, and triglycerides and a decrease in HDL (High Density Lipoprotein) cholesterol levels from normal range.
Dyslipidemia is a major risk factor for cardiovascular disease.Cardiovascular disease is a disease caused by impaired heart
and blood vessel function, such as coronary heart disease, heart failure or heart failure, hypertension and stroke. Coronary
heart disease is the most common cause of death in the world. The previous study indicated that dyslipidemia is the most
common risk factor for coronary heart disease. LDL cholesterol deposits of atherogenic dyslipidemia in arterial vascular wall
become one of the causes of endothelial dysfunction as the initial process of atherosclerotic plaque formation. The most
accurate tool to predict cardiovascular disease was comparison of LDL cholesterol and HDL cholesterol is called the LDL-C to
HDL-C ratio. Cholesterol level management could be treated with the consumption of functional food that have potential to
reduce cholesterol level, for example papaya seed. The content of Flanonoid, saponin, and tannin that are in papaya seeds
make this plant has the property to lower blood cholesterol levels in people with dislipidemia due to the nature of its
hipolipidemic.

Keyword: dyslipidemia, flavonoid, papaya seeds juice, saponin, tannin

Korespondensi: Gita Cahaya, Jl Abdul Muis no 14B, Kedaton, Bandar Lampung, Lampung, HP 082376602542, e-mail
gitacahaya05@gmail.com

Pendahuluan
Dislipidemia adalah suatu kondisi dimana Berdasarkan data dari American Heart
terjadi abnormalitas kadar lipid di dalam darah.1 Association tahun 2014 memperlihatkan
Dislipidemia merupakan faktor risiko berbagai prevalensi dari berat badan berlebih dan
penyakit. Faktor risiko utama penyakit jantung obesitas pada populasi di Amerika adalah 154.7
koroner adalah dislipidemia, karena kadar juta orang yang berarti 68.2 % dari populasi di
kolesterol total dan kolesterol LDL yang tinggi Amerika Serikat yang berusia lebih dari 20
serta kadar kolesterol HDL yang rendah. tahun. Populasi dengan kadar kolesterol ≥ 240
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab mg/dl diperkirakan 31.9 juta orang (13.8 %) dari
utama kematian dan penurunan produktivitas populasi.3 Di Indonesia yang diambil dari riset
kerja di dunia.2 kesehatan dasar nasional (RISKESDAS) tahun

Majority |Volume 7 Nomor 1 | November 2017 77


Gita Cahaya dan Putu Ristyaning Ayu |Pengaruh Jus Biji Pepaya (Carica Papaya L) terhadap Kadar Kolesterol Darah pada Tikus Dislipidemia

2013 menunjukkan ada 35.9 % dari penduduk


Indonesia yang berusia ≥ 15 tahun dengan kadar Isi
kolesterol abnormal.4 Dislipidemia adalah suatu kondisi dimana
Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit terdapat abnormalitas kadar lipid di dalam
yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan darah, seperti peningkatan kadar kolesterol, LDL
pembuluh darah, seperti penyakit jantung (Low Density Lipoprotein), dan kadar trigliserida,
koroner, penyakit gagal jantung atau payah serta penurunan kadar HDL
jantung, hipertensi dan stroke. Setiap tahunnya (High Density Lipoprotein).4 Berdasarkan
terdapat lebih dari 36 juta orang meninggal penelitian terbaru kedokteran molekuler,
akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) (63% dari didapatkan bahwa jenis dislipidemia yang paling
seluruh kematian). Lebih dari 9 juta kematian berbahaya adalah dislipidemia aterogenik.
terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari Deposit kolesterol LDL dislipidemia aterogenik
kematian tersebut terjadi di negara pada dinding pembuluh darah arteri menjadi
berpenghasilan rendah dan menengah. salah satu penyebab terjadinya disfungsi endotel
Berdasarkan pusat data dan infomasi sebagai proses awal terbentuknya plak
kementrian kesehatan RI, didapatkan data aterosklerosis.8
estimasi penyakit kardiovaskular di Provinsi Klasifikasi dislipidemia dapat dibagi
Lampung yaitu 22.242 jiwa.5 menjadi beberapa jenis yaitu:10
Telah diketahui bahwa komponen utama 1. Dislipidemia Primer
pada plak aterogenik adalah kolesterol, dan Dislipidemia tipe ini adalah yang tidak
berkaitkan dengan terjadinya penyakit jantung diketahui jelas penyebabnya. Beberapa
dan pembuluh darah akibat peningkatan penyebab dislipidemia primer:
kolesterol.6 Upaya preventif yang dapat a. Familial hypertriglyceridemia Familial
dilakukan pada penyakit jantung dan pembuluh combine hyperlipidemia
darah yang aman yaitu pengaturan makan dan b. Polygenic hypercholesterolemia
modifikasi diet. Pengaturan makan yaitu dengan c. Defisiensi CETP
cara membatasi asupan makanan yang d. Defisiensi ApoA-1 dan mutasi ApoA-1
mengandung lemak dan kolesterol serta e. Defisiensi LCAT
konsumsi makanan yang memiliki khasiat untuk 2. Dislipidemia Sekunder
menurunkan kadar kolesterol.6 Adanya kondisi abnormal lain yang memicu
Saat ini banyak penelitian yang berkonsep dislipidemia:
pada pemanfaatan tanaman-tanaman obat a. Obesitas
secara tradisional, banyak tanaman yang b. Diabetes melitus
berkhasiat. Tanaman obat yang diketahui c. Penyakit tiroid
memiliki efek hipolipidemia salah satunya d. Gangguan ginjal
adalah biji buah pepaya.7 e. Gangguan hati
Menurut penelitian terdahulu yang f. Alkohol
dilakukan di Afrika menunjukkan bahwa ekstrak g. Estrogen
biji pepaya dapat menurunkan kadar trigliserida, h. Glycogen storage disease
kolesterol total, LDL, VLDL, serta meningkatkan i. Cushing syndrom
kadar HDL secara signifikan dan progresif. j. Obat – obatan
Ekstrak biji pepaya cair yang diberikan sebanyak Metabolisme lipid terdiri dari tiga jalur
100-400 mg/ekor/hari melalui peroral pada tikus yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur
Wistar jantan selama 30 hari.7 metabolisme endogen, dan jalur reverse
Biji pepaya merupakan bahan alami yang cholesterol transport. Jalur metabolisme
mengandung zat fitokimia berupa flavonoid, eksogen dan metabolisme endogen
saponin, tanin, dan antosianin yang bersifat berhubungan dengan metabolisme kolesterol,
sebagai hipolipidemia.7 Tanaman pepaya sangat LDL dan trigliserida, sedangkan jalur reverse
mudah dijumpai di Indonesia dan sering cholesterol transport hanya mengenai
11
dimanfaatkan mulai dari daun sampai akar, metabolisme kolesterol-HDL.
tetapi manfaat biji pepaya masih belum banyak
diketahui masyarakat.8

Majority |Volume 7 Nomor 1 | November 2017 78


Gita Cahaya dan Putu Ristyaning Ayu |Pengaruh Jus Biji Pepaya (Carica Papaya L) terhadap Kadar Kolesterol Darah pada Tikus Dislipidemia

10
Gambar 1. Jalur Eksogen dan endogen metabolisme lipid di dalam tubuh.

10
Gambar 2. Jalur Reverse cholesterol transport metabolisme lipid di dalam tubuh.

Klasifikasi kadar (lipid HDL, LDL, kolesterol total, berdasarkan ATP III National Cholesterol
dan trigeliserida) di dalam tubuh (mg/dL) Education Program.10

Majority |Volume 7 Nomor 1 | November 2017 79


Gita Cahaya dan Putu Ristyaning Ayu |Pengaruh Jus Biji Pepaya (Carica Papaya L) terhadap Kadar Kolesterol Darah pada Tikus Dislipidemia

Tabel 1. Interpretasi kadar lipid berdasarkan monosit dan limfosit ke tunika intima, merubah
12
NCEP-ATPIII. monosit menjadi makrofag, dan kejadian-
Profil lipid Interpretasi kejadian lain yang terjadi dalam kemajuan
Kolesterol total proses aterosklerosis. Pada suatu penelitian,
<200 Optimal kenaikan serum LDL pada binatang dapat
200-239 Diinginkan
menyebabkan aterosklerosis tanpa adanya
≥240 Tinggi
Kolesterol LDL
faktor risiko lain. Mekanismenya adalah karena
<100 Optimal deposit LDL di dinding pembuluh darah arteri
100-129 Mendekati optimal bersifat pro-inflamasi, suatu respon inflamasi
130-159 Diinginkan kronik yang dapat mengawali timbulnya
160-189 Tinggi aterosklerosis.8,15
≥190 Sangat tinggi Menurut Dirjen Hortikultura (2005),
Kolesterol HDL klasifikasi tanaman pepaya termasuk dalam
<40 Rendah famili Caricaceae. Famili ini memiliki empat
>60 Tinggi genus, yaitu Carica, Jarilla, Jaracanta, dan
Trigliserid
Cylicomorpha. Namun yang banyak
<150 Optimal
150-199 Diinginkan
dibudidayakan adalah genus Carica.16
200-499 Tinggi Taksonomi tanaman pepaya diklasifikasikan
≥500 Sangat tinggi sebagai berikut :16
Dislipidemia merupakan faktor risiko Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
primer untuk terjadinya Penyakit Jantung Divisi : Spermatophyta
Koroner (PJK) dan mungkin berperan sebelum Subdivisi : Angiospermae
faktor risiko utama lainnya muncul. Data Kelas : Dicotyledone
epidemiologi menunjukkan bahwa Ordo : Caricales
hiperkolesterolemia adalah faktor risiko Famili : Caricaceae
terjadinya stroke iskemia. Penelitian Grundy dkk Genus : Carica
menunjukkan bahwa untuk setiap penurunan Spesies : Carica papaya
LDL sebesar 30 mg/dL maka akan terjadi Tanaman pepaya merupakan tanaman
penurunan risiko relatif untuk penyakit jantung yang tumbuh di daerah yang banyak hujan,
koroner sebesar 30 %.11,3 curah hujan 1000-2000 mm per tahun dan
Dalam proses terjadinya aterosklerosis merata sepanjang tahun. Tanaman pepaya
semua fraksi lipid mempunyai peran yang ditanam di tanah yang subur, gembur,
penting, dan erat kaitannya satu dengan yang mengandung humus dan banyak menahan air,
lain. Kolesterol LDL merupakan pH tanah yang ideal adalah pH 6-7. Tanaman ini
lipoproteinaterogenik utama, dan dijadikan lebih menyukai daerah terbuka dan tidak
target utama untuk penatalaksanaan tergenang air. Tanah yang berdrainase tidak baik
dislipidemia. 4 menyebabkan tanaman mudah terserang
Proses aterosklerosis dimulai saat adanya penyakit.16
kerusakan atau disfungsi endotel pada dinding Pengelompokan jenis tanaman pepaya
arteri. Kemungkinan penyebab dari kerusakan yang ada di Indonesia ke dalam beberapa
endotel ini dapat disebabkan oleh meningkatnya varietas didasarkan pada bentuk, warna, ukuran
level LDL. Bila kadar LDL tinggi, maka kolesterol dan tekstur buahnya yaitu: 1) Pepaya Cibinong,
yang diangkut oleh LDL dapat mengendap pada bentuk buah panjang dengan ukuran besar,
lapisan subendotelial, oleh sebab itu LDL bersifat daging buah merah kekuningan, rasanya manis
aterogenik, yaitu bahan yang dapat segar dan teksturnya keras. 2) Pepaya Bangkok,
menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Ruang ukurannya paling besar dibanding pepaya jenis
subendotelial ini mempunyai proteksi oleh lain, warna daging buah jingga kemerahan,
antioksidan yang rendah, sehingga LDL mudah rasanya manis segar, teksturnya keras. 3)
memasuki ruangan ini.12,13 Pepaya Hawai, bentuknya agak bulat atau bulat
LDL (Low density lipoprotein) yang telah panjang, ukurannya kecil, daging buahnya agak
masuk ke dalam sel endotel, kemudian LDL tebal berwarna kuning dan rasanya manis segar.
dioksidasi dan akhirnya terbentuk LDL yang 4) Pepaya California, dikenal dengan pepaya
teroksidasi. LDL yang teroksidasi ini Calina (dikembangkan oleh IPB dikenal dengan
berkontribusi dalam kerusakan endotel, migrasi
Majority |Volume 7 Nomor 1 | November 2017 80
Gita Cahaya dan Putu Ristyaning Ayu |Pengaruh Jus Biji Pepaya (Carica Papaya L) terhadap Kadar Kolesterol Darah pada Tikus Dislipidemia

IPB-9), bentuknya tidak besar, rasanya sangat Berdasarkan penelitian Meirindasari dkk
manis dan aroma yang harum.16 tentang potensi hipolipidemik jus biji pepaya
Hampir semua bagian tanaman pepaya pada tikus, dengan pemberian jus biji pepaya
dapat dimanfaatkan, mulai dari buah, daun, pada dosis 800 mg/ekor/hari dilakukan dengan
batang, maupun akar. Manfaat biji pepaya yang sonde. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
berpotensi menimbulkan efek bahwa pemberian jus biji pepaya selama 30 hari
hipokolesterolemik adalah flavonoid, saponin, pada dosis 400 mg/ ekor/ hari paling efektif
dan tanin. Flavonoid adalah antioksidan menurunkan kadar kolesterol total pada tikus
sehingga dapat mengurangi oksidasi kolesterol dislipidemia.8
LDL yang diduga terlibat dalam perkembangan Penelitian oleh Agustina dan Mawarni
penyakit atherosklerosis. Flavonoid dapat juga telah membuktikan bahwa dengan
meningkatkan ekskresi getah empedu melalui pemberian jus biji pepaya pada dosis 800mg/
pengaktifan enzim sitokrom P-450. Enzim ekor/ hari selama 30 hari mampu menurunkan
sitokrom P-450 mengikat beberapa komponen rasio kolesterol LDL:HDL tikus Sprague Dawley
dalam getah empedu sehingga mengurangi dislipidemia.17
kadar kolesterol di dalam tubuh. Saponin dapat
menurunkan kolesterol hati, menurunkan kadar Ringkasan
trigliserida, serta meningkatkan eksresi fekal Dislipidemia merupakan suatu kondisi
dari kolesterol. Sedangkan tanin dalam biji dimana terdapat abnormalitas kadar lipid di
pepaya dapat mengurangi absorbsi kolesterol di dalam darah, seperti peningkatan kadar
usus halus dan meningkatkan ekskresi asam kolesterol, LDL (Low Density Lipoprotein), dan
empedu dengan mekanisme yang sama seperti kadar trigliserida, serta penurunan kadar HDL
saponin serta dapat meningkatkan reverse (High Density Lipoprotein). Dislipidemia
cholesterol transport. Belum dapat diketahui diklasifikasikan berdasarkan etiologinya
apakah flavonoid, saponin, maupun tanin yang terdapat dua jenis yaitu dislipidemia primer, dan
paling berpengaruh dalam menurunkan dislipidemia sekunder. Dislipidemia primer
kolesterol total.8 adalah tipe yang tidak diketahui penyebabnya
Penelitian Meirindasari dkk telah atau adanya kelainan genetik penderita.
melakukan uji fitokimia untuk mengetahui Sedangkan dislipidemia sekunder adalah
perbedaan kandungan fitokimia dalam bentuk dislipidemia yang terjadi karena adanya kondisi
biji pepaya utuh, jus tanpa disaring, dan jus yang abnormal, seperti obesitas, gangguan hati serta
tidak disaring. Uji ini dilakukan di laboraturium obat-obatan.
kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Hasil Dislipidemia merupakan faktor risiko
uji fitokimia bahwa terdapat perbedaan berbagai penyakit. Faktor risiko utama penyakit
kandungan fitokimia antar bahan. Dalam 100 jantung koroner adalah dislipidemia, karena
gram biji pepaya utuh memiliki kandungan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL yang
flavonoid, saponin dan tanin yang paling tinggi tinggi serta kadar kolesterol HDL yang rendah.
sedangkan jus biji pepaya saring memiliki Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab
kandungan flavonoid, saponin dan tanin yang utama kematian dan penurunan produktivitas
paling rendah. Perbedaan ini karena dalam kerja di dunia.
bentuk jus proses pembuatannya terdapat Terapi yang digunakan untuk
penambahan air sehingga konsentrasi biji mengembalikan kadar lipid darah ke batas
pepaya dalam jus berkurang. Jus biji pepaya normal yaitu dengan terapi diet, aktivitas fisik,
saring memiliki kandungan fitokimia yang paling obat-obatan dan suplementasi. Penggunaan zat
rendah karena selain ditambahkan air, juga fitokimia sebagai suplemen memiliki efek
dilakukan penyaringan dalam proses proteksi terhadap dislipidemia dan merupakan
pembuatannya sehingga banyak biji pepaya salah satu alternatif pengurangan angka
yang terbuang saat proses penyaringan yang kejadian penyakit kardiovaskuler. Oleh karena
menyebabkan kandungan flavonoid dalam jus itu, banyak para ahli yang mulai.
menurun. Tetapi perlakuan terhadap tikus mengembangkan pemanfaatan tanaman obat
percobaan dalam penelitian tersebut diberikan tradisional salah satu nya adalah biji pepaya.
jus biji pepaya saring karena terdapat kesulitan Tanaman pepaya mempunyai berbagai
dalam proses penyondean.8 manfaat dalam dunia kesehatan, salah satunya
yaitu bagian biji pepaya. Kandungan yang
Majority |Volume 7 Nomor 1 | November 2017 81
Gita Cahaya dan Putu Ristyaning Ayu |Pengaruh Jus Biji Pepaya (Carica Papaya L) terhadap Kadar Kolesterol Darah pada Tikus Dislipidemia

terdapat dalam biji pepaya yaitu flavonoid, Simpulan


saponin, dan tannin yang dapat memberi efek Jus biji pepaya dapat dijadikan pilihan
hipolipidemik. Penggunaan biji pepaya sebagai terapi non-farmakologi dislipidemia karena
obat dinilai sangat bermanfaat karena mudah kandungan flavonoid, saponin, dan tannin yang
ditemukan, praktis, dan ekonomis. dapat memberi efek hipolipidemik.

Daftar pustaka
1. Kiran M. Atherogenic Dyslipidemia: Cermin Dunia Kedokteran.
Cardiovascular Risk and Dietary 2009;36(3):181-4.
Intervention Lipids. 2010;45(10): 907-14. 10. Podolsky Daniel k. Infiltrative, Genetic,
2. Ballanntyne CM, O’Keefe, Gotto AM. and metabolik disease affecting the liver.
Dyslipidemia and Atherosclerosis In: Kasper DL, Fauci AS, LongoDL,
Essentials Fourth Edition. Massachussetts: Braunwald E, Hauster SL, Jameson JL, Dkk
Jones and Bartlett Publishers; 2009.hlm.5- editor.Harrison’s principles of internal
6. medicine. Edisi Ke-16. USA:McGraw-Hill.
3. SGo AS, Mozzaffarian D, Roger VL. Heart 2005.hlm.1869-71
disease and stroke statistic 2014 update : 11. Sudoyo AW,Setiyohadi B, Alwi I,
a report from the american heart Simadibrata M, Setiati S.Buku ajar ilmu
association.Circulation.2014;129(1):28-9. penyakit dalam. Edisi Ke-6. Jakarta: Pusat
4. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Panduan pengelolaan dislipidemia di Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta: Perkeni; 2015.hlm.4-6 Indonesia;2014. hlm.2549-55.
5. Kementerian kesehatan RI. Infodatin 12. National Institutes Of Heart (NIH). ATP III
Pusat Data dan Informasi Kemeterian Guidelines At-A-Glance Quick Desck
Kesehatan RI Situasi Kesehatan Jantung. Reference.2011
Jakarta;2014.hlm.1 13. Grundy SM, Ji Cleeman ,Merz CN.
6. Sareen SG, Jack LS, James LG. Advanced Implications of recent clinical trials for the
Nutrition and Human Metabolism. Edisi National Cholesterol Education Program
Ke-5. Canada:Wadsworth Cengage Adult Treatment Panel III Guidelines.
Learning; 2009. Circulation 2004;110(1):227–39.
7. Adeneye AA, Olagunju JA. Preliminary 14. Mirjana D, Edita S, Biljana V, Suncica KD,
hypoglycemic and hypolipidemic activities Velibor C. Lipids and Atherosclerosis.
of the aqueous seed extract of Carica Jugoslov Med Biohem. 2006;25 (4):325-3.
papaya Linn. in Wistar rats. Biology and 15. Stuart IF. Human Physiology. Edisi Ke-7.
Medicine.2009;1(1):1-10. NewYork: McGraw-Hill Companies; 2002.
8. Meirindasari N, Murwani H, Tjahjono K. 16. Suprapti, M.L. Aneka Olahan Pepaya
Pengaruh pemberian jus biji pepaya Mentah dan Mengkal. Kanisius.
Yogyakarta; 2005.
(carica papaya linn) terhadap kadar 17. Agustina D, Murwani H. Pengaruh
kolesterol total tikus sprague dawly pemberian jus biji pepaya (Carica papaya
dislipidemia.2013;2(3):330-8. L) terhadap rasio kolesterol LDL-HDL tikus
9. Sany RS. Dislipidemia Sebagai Faktor sprague dawley dislipidemia.Journal
Risiko Utama Penyakit Jantung Koroner. Biomol. 2013;2(3):302-11.

Majority |Volume 7 Nomor 1 | November 2017 82

You might also like