You are on page 1of 8

JURNAL PSIKOLOGI

VOLUME 39, NO. 1, JUNI 2012: 121 – 128

Deprivasi Relatif dan Prasangka Antar Kelompok


Fauzan Heru Santhoso1
Moh. Abdul Hakim2
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Abstract

The study aimed to measure the influence of relative deprivation toward intergroup prejudice
within undergraduate students in the Faculty “X” at Universitas Gadjah Mada. The relative
deprivation theory predicted that when a person or a group is believed to be having
limitation/weakness in comparison to the other people/groups, psychological problems and negative
behaviors will be likely to occur. Pettigrew (2008) stated that the relative deprivation experienced
by a group is strongly related to the occurrence of intergroup prejudice. This study was conducted
by using a quasi-experimental method with pre test – post test control group design. A total of 20
undergraduate students participated in this study, which were grouped into two experimental
groups (one group with narrative intervention and one group with narrative and provocation
intervention) and one control group, after being selected through a proportional random sampling.
Data were collected by using two scales, i.e. relative deprivation scale and intergroup prejudice
scale. A one-way ANOVA analysis was used to see the difference between pre- and post-test scores
across the three groups. Result of the study showed that relative deprivation did not influence the
occurrence of intergroup prejudice.
Keywords: relative deprivation, prejudice, intergroup

Prasangka1 antar kelompok sering ter- bangsa, agen perubahan, dan kelompok
jadi di Indonesia, khususnya para pelajar intelektual muda seharusnya dalam ber-
atau mahasiswa yang terjadi karena sikap dan berperilaku mendasarkan diri
berbagai macam sebab, namun yang pada nilai-nilai intelektual yang selama ini
sering terjadi karena sebab-sebab yang diperoleh. Kenyataannya seringkali setiap
sederhana/sepele (misal: saling pandang, menghadapi suatu masalah mereka cende-
saling ejek, dan lain sebagainya). Perma- rung mendahulukan aspek emosinya.
salahan tersebut muncul karena tidak ada Perkelahian dan tawuran antar mahasiswa
penyelesaian, yang berkembang kemudian yang sering dimuat di berbagai media
adalah prasangka dan akhirnya timbulah massa adalah salah satu contoh bagaimana
konflik secara fisik (tawuran) diantara mahasiswa menghadapi dan menyelesai-
mereka yang tidak jarang menimbulkan kan suatu masalah yang cenderung lebih
korban harta maupun jiwa. Mahasiswa mengedepankan kekuatan fisik dan emo-
sebagai generasi penerus perjuangan sional.
Baron dan Byrne (1982) menyatakan
1 Korespondensi dengan penulis dapat dilakukan bahwa prasangka ialah suatu sikap negatif
melalui: fauzan@ugm.ac.id terhadap para anggota kelompok tertentu,
2 Atau melalui: hakimpsi@yahoo.com

JURNAL PSIKOLOGI 121


SANTHOSO & HAKIM

yang semata-mata didasarkan pada keang- Diskriminasi dan rasialisme sebagai


gotaannya di kelompok itu. Prasangka manifestasi dari prasangka di Amerika
sering diartikan sebagai sikap atau perila- maupun di negara-negara lain saat ini
ku negatif terhadap suatu kelompok atau telah hilang dari muka bumi, namun
anggota suatu kelompok (Nelson, 2009). demikian muncul diskriminasi dan rasia-
Dua implikasi yang menyertai apabila lisme dalam bentuk baru atau rasisme
prasangka didefinisikan sebagai suatu modern (Baron & Byrne, 1982). Demikian
sikap. Pertama, sikap adalah fungsi dari juga dengan keadaan di Indonesia, pra-
skema (kerangka berpikir untuk mengor- sangka antar kelompok seringkali menim-
ganisasi, menginterpretasi, dan mengam- bulkan adanya konflik di tengah-tengah
bil informasi. Oleh sebab itu individu yang masyarakat. Konflik-konflik antar kelom-
berprasangka terhadap kelompok-kelom- pok yang terjadi di Indonesia mulai dari
pok tertentu akan memproses informasi skala kecil (tawuran antar pelajar atau
tentang kelompok tersebut berbeda bila mahasiswa) sampai dengan skala yang
dibandingkan memproses informasi besar (konflik antar etnis/ras). Tawuran
kelompok lain. Kedua, prasangka sebagai antar pelajar atau mahasiswa tidak hanya
suatu sikap melibatkan perasaan negatif terjadi di kota-kota besar di Indonesia,
atau emosi yang ditujukan kepada sese- bahkan sampai di pelosok daerah. Peris-
orang atau kelompok yang diprasangkai. tiwa bentrokan antar mahasiswa di
Anggota kelompok luar diasumsikan Universitas Tanjungpura diawali dengan
memiliki lebih bayak ciri sifat yang tidak tindakan brutal puluhan mahasiswa
diinginkan, dipersepsi lebih mirip satu Fakultas Teknik yang merusak kendaraan
sama lain (lebih homogen) dibanding para dan membakar gedung milik Fakutas
anggota kelompok sendiri, dan seringkali Isipol. Mahasiswa Teknik secara tiba-tiba
tidak disukai (Judd, Ryan, & Parke, 1991; melakukan penyerangan ke Fakultas Isipol
Lambert, 1995; Linville & Fischer, 1993). sekitar pukul 16.30 WIB, Jumat (12/3/2010)
Mengapa seseorang selalu menaruh pra- Belum diketahui pasti apa maksud
sangka kepada kelompok lain? Baron dan serangan dari mahasiswa Fakultas Teknik
Byrne (1982) menjelaskan masalah ini: (1) tersebut (Tribun News, 2009). Tawuran
Teori Konflik Realistik menurut teori ini antara mahasiswa Universitas Kristen
menyatakan bahwa prasangka berakar Indonesia (UKI) dan mahasiswa YAI di
pada persaingan di antara kelompok- Jalan Salemba Raya, Kamis (4/6/2009) ma-
kelompok sosial karena memperebutkan lam. hampir dapat dikatakan terjadi setiap
komoditas atau kesempatan berharga. (2) tahun (Detik News, 2009). Yogyakarta
Teori Belajar Sosial yang menyatakan sebagai kota pelajar juga tidak mau keting-
bahwa prasangka diperoleh melalui galan, tawuran antara mahasiswa Fakultas
pengalaman langsung maupun melalui ISIP dan Fakultas Teknologi Informasi
pengalaman orang lain dengan cara yang UPN Veteran sendiri yang terjadi di Kam-
hampir sama dengan sikap-sikap lainnya. pus pada tanggal 13 Oktober 2009 (Ask-
(3) Teori Kategorisasi Sosial yang menya- Indonesia, 2009). Mahasiswa dari Fakultas
takan bahwa seseorang memiliki kecen- Teknik serta Seni, Bahasa, dan Sastra
derungan untuk membagi dunia sosial Universitas Negeri Makassar, Sulawesi
menjadi dua kategori terpisah: kelompok Selatan, Kamis (16/12/2009), juga terlibat
kita sendiri (“kita”) dan kelompok-kelom- tawuran (Liputan6, 2009).
pok lain (“mereka”).

122 JURNAL PSIKOLOGI


DEPRIVASI RELATIF, PRASANGKA ANTAR KELOMPOK

Peristiwa-peristiwa amuk massa juga kelompok rentan muncul pada kelompok-


kembali menyeruak menjadi fenomena kelompok yang tidak dalam posisi aman,
sosial yang mengkhawatirkan kehidupan antara lain kaum miskin kota, para buruh,
bangsa Indonesia. Selama bulan April dan kelompok masyarakat yang secara
2010, tercatat dua peristiwa kerusuhan be- sosial politik terabaikan. Pada kelompok-
sar antar antar kelompok, yaitu kerusuhan kelompok tersebut, deprivasi relatif dapat
Priok (14 April 2010) dan kerusuhan terstimulasi oleh informasi-informasi yang
karyawan PT Drydocks World. Walaupun diterima atapun dengan provokasi.
memiliki kronologis yang berbeda, kedua Penelitian yang dilakukan oleh
kerusuhan di atas berangkat dari latar Pettigrew, Christ, WagnerMeertens, Dick,
belakang yang sama, yaitu perasaan dan Zick, (2008) menunjukkan bahwa
diskriminasi satu kelompok atas kelompok kondisi deprivasi relatif secara individual
lain. Kerusuhan Priok dipicu oleh persepsi maupun kelompok berkorelasi secara sig-
keliru masyarakat bahwa pemerintah nifikan terhadap prasangka. Deprivasi
melalui Satpol PP akan menggusur Ma- relatif adalah suatu kondisi yang dirasa-
kam Mbah Priok yang dikeramatkan kan oleh seseorang dimana ada kesenjang-
(ANTARA, 2010). Sementara kerusuhan an antara harapan dengan kenyataan. Hal
Drydocks World Batam disebabkan pera- ini sesuai dengan beberapa definisi depri-
saan diskriminatif yang dialami para vasi relatif yang dikemukakan beberapa
buruh Indonesia oleh para pekerja asing ahli. Merton dan Kitt (1950) memberi pe-
yang menjadi atasannya (ANTARA, 2010). ngertian deprivasi adalah perasaan yang
Kasus-kasus lain juga menunjukkan indi- timbul karena adanya pengalaman tim-
kasi yang serupa. Bentrok antara warga pang (inequality) dalam diri individu
dengan polisi dan PTPN VII Sumatera sebagai akibat adanya ketidak sesuaian
Selatan menurut Yayasan Lembaga Ban- antara harapan dengan apa yang diper-
tuan Hukum Indonesia (YLBHI) dipicu oleh. Sedang Aberle (1962) menyatakan
oleh tindakan sewenang-wenang pihak bahwa deprivasi relatif ialah perasaan
polisi terhadap warga (ANTARA, 2009). seseorang yang timbul karena adanya
Menurut Jusuf Kalla, semua kerusuhan kesenjangan antara kenyataan dengan ha-
horizontal yang terjadi di Indonesia seper- rapan individu. Runcimann (1966) menya-
ti di Aceh, Ambon, dan Poso lebih dise- takan bahwa deprivasi relatif adalah
babkan karena munculnya ketidakadilan perbedaan antara situasi yang diinginkan
di tengah masyarakat (ANTARA, 2010). seseorang dengan situasi yang terjadi pada
Satu kelompok masyarakat mempersepsi saat itu. Gurr (1975) mengartikan depriva-
bahwa kelompok lain mendapatkan perla- si relatif adalah persepsi seseorang terha-
kuan yang lebih baik dengan cara yang dap adanya kesenjangan antara harapan
tidak dapat diterima. Hal inilah yang dengan kenyataan, baik di lingkungan
melahirkan prasangka antar kelompok. sosial maupun lingkungan fisik. Deprivasi
Sehingga, secara teoritis dapat disimpul- relatif (relative deprivation) dialami ketika
kan bahwa akar kerusuhan antar kelom- orang menanggapi adanya jurang pemisah
pok di atas adalah munculnya perasaan antara aspirasi mereka dengan peluang
deprivasi relatif pada salah satu kelompok nyata, khususnya ketika mereka memban-
massa. Dengan mempertimbangkan kon- dingkan diri mereka sendiri dengan aneka
teks sosial, ekonomi, dan politik di situasi pembanding seperti situasi mereka
Indonesia yang sedang labil, deprivasi di masa lalu atau situasi yang ada pada

JURNAL PSIKOLOGI 123


SANTHOSO & HAKIM

kelompok-kelompok pembanding. Persep- kelompok eksperimen yang mendapat


si ini dapat terjadi secara personal mau- perlakuan/treatment narasi dengan provo-
pun kelompok. kasi, selain diberikan cerita seperti kelom-
Ada beberapa faktor yang menyebab- pok eksperimen narasi juga diprovokasi
kan terjadinya deprivasi relatif pada oleh peneliti (dengan memberikan infor-
seseorang. Dari telaah teori secara umum masi yang negatif tentang kelompok lain
dapat dikatakan bahwa deprivasi relatif yang diuntungkan).
terjadi karena adanya ketidak adilan sosial Skala prasangka sosial antar kelom-
yang dialami oleh seseorang. Hasil peneli- pok digunakan dalam eksperimen ini
tian Faturochman (1998) menyatakan untuk mengukur prasangka sebelum dan
bahwa simptom deprivasi relatif berkaitan sesudah diberi perlakuan/treatment. Tiga
dengan rasa ketidak adilan. Hal ini sesuai kelompok eksperimen, yaitu: kelompok
dengan pendapat Gurney dan Tierney narasi, kelompok narasi disertai provo-
(1982) yang menyatakan gerakan sosial kasi, dan kelompok kontrol, pada saat pre-
muncul ketika orang merasa diabaikan test diminta untuk mengisi skala prasang-
atau tidak diperlakukan selayaknya, relatif ka sosial terlebih dahulu. Satu minggu
dibandingkan dengan perlakuan terhadap kemudian mereka dikumpulkan kembali
orang lain atau bagaimana mereka merasa untuk diberi perlakuan/treatment sesuai
seharusnya diperlakukan. Dari uraian di dengan kelompoknya, dilanjutkan dengan
atas, maka tujuan penelitian ini ialah mengisi skala prasangka sosial sebagi post-
untuk mengetahui pengaruh deprivasi test. Adapun tabel kategori subjek pene-
relatif terhadap prasangka antar kelom- litian adalah sebagai berikut:
pok.
Prosedur
Metode Subjek Penelitian. Studi eksperimen ini
menggunakan isu kesenjangan antara
Penelitian ini menggunakan metode mahasiswa reguler dengan mahasiswa
eksperimen-kuasi untuk mengetahui Penelusuran Bakat Swadana (PBS). Treat-
pengaruh Deprivasi Relatif terhadap ment akan dikenakan kepada mahasiswa
Prasangka Sosial antar kelompok. Desain reguler Fakultas ”X” Universitas Gadjah
eksperimen yang akan digunakan ialah Mada dengan menciptakan situasi depri-
One Group Pre and Post Tes Design, dimana vasi relatif mereka terhadap mahasiswa
subjek penelitian hanya akan dikenai satu PBS. Oleh karena itu, subjek dalam
perlakuan/treatment, yaitu: kondisi depri- penelitian ini sengaja dikhususkan untuk
vasi relatif secara narasi untuk kelompok mahasiswa reguler. Prosedur awal pemi-
dengan perlakuan narasi saja dan narasi lihan subjek adalah dengan memasang
disertai dengan provokasi untuk kelom- pengumuman terbuka yang berisi un-
pok yang mendapat pelakuan narasi dangan kepada mahasiswa untuk terlibat
disertai dengan provokasi. Perlakuan/ dalam penelitian. Adapun kriteria subjek
treatment secara narasi berupa cerita yang yang ditetapkan adalah (i) mahasiswa
membuat subjek penelitian menjadi meng- reguler dan (ii) berasal dari angkatan 2008.
alami kondisi deprivasi relatif (kelompok Selain melalui undangan, undangan ini
eksperimen diceritakan memperoleh juga disebarkan melalui layanan pesan
perlakuan yang tidak adil/diskriminatif singkat oleh mahasiswa asisten penelitian.
dibanding dengan kelompok lain) dan Setelah dua minggu masa undangan,

124 JURNAL PSIKOLOGI


DEPRIVASI RELATIF, PRASANGKA ANTAR KELOMPOK

Tabel 1
Kategori Subjek Penelitian Berdasar Jenis Kelamin, Aktivitas, dan Perlakuan/Treatment

Jenis Kelamin Aktivitas Perlakuan/Treatment Jumlah Subjek


Narasi 3
Aktivis
Narasi + Provokasi 3
Mahasiswa
Narasi 3
Non Aktivis Narasi + Provokasi 3
Narasi 3
Aktivis
Narasi + Provokasi 3
Mahasiswi
Narasi 3
Non Aktivis
Narasi + Provokasi 3
Jumlah Subjek Penelitian 24

didapatkan 23 mahasiswa yang bersedia mahasiswa PBS. Kemudian, peneliti mela-


secara sukarela mengikuti studi ini. kukan cek manipulasi dengan meminta
Selanjutnya, 23 subjek penelitian ditempat- subjek mengungkapkan kembali apa yang
kan ke dalam tiga kelompok eksperimen disampaikan dalam narasi beserta tang-
secara acak, yaitu (i) kelompok kontrol, (ii) gapan pribadi masing-masing. Keselu-
kelompok narasi dan (iii) kelompok narasi ruhan tahap treatment ini membutuhkan
disertai provokasi serta mempertimbang- waktu satu jam. Setelah treatment selesai,
kan pemerataan distribusi mahasiswa subjek diminta untuk mengisi skala pra-
aktivis dan non aktivis dan jenis kelamin. sangka yang telah diacak aitem-aitemnya
Pada saat pelaksanaan pre-test, dua subjek untuk membedakannya dengan pre-test.
mengundurkan diri. Selanjutnya menje- Prosedur yang serupa juga dikenakan
lang pelaksanaan pre-test, peneliti memas- kepada kelompok narasi dengan provo-
tikan kesanggupan dan kesukarelaan sub- kasi (N=6) dan kelompok kontrol (N=7)
jek dengan penandatanganan lembar tanpa treatment narasi maupun provokasi
persetujuan. Pada saat post-test, satu sub- sama sekali (lihat Tabel 2).
jek mengundurkan diri sehingga jumlah
subjek sampai akhir studi adalah sebanyak
Hasil
20 orang.
Treatment. Untuk pelaksanaan treat- Analisis data dilakukan dengan
ment, ketiga kelompok subjek diminta menggunakan selisih skor skala prasangka
untuk hadir masing-masing sesuai dengan antara pre-test dan post-test. Peneliti
jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. mengaplikasikan teknik analisis one-way
Jadwal diatur sedemikian rupa sehingga ANOVA untuk melakukan uji signifikansi
satu kelompok tidak akan tahu apa yang F dibantu software SPSS versi 13.0. Sebelum
dialami kelompok lainnya. Kelompok melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu
narasi mendapatkan urutan pertama pem- peneliti melakukan analisis deskriptif
berian treatment. Tujuh subjek eksperimen untuk mengetahui gambaran awal data
dan peneliti duduk secara melingkar. dari subjek. Hasil analisis deskriptif dapat
Kemudian, subjek diberi waktu 10 menit dilihat pada Tabel 2.
untuk membaca narasi yang menceritakan Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-
kesenjangan sosial di kampus antara rata gain scores skala prasangka pada
subjek sebagai mahasiswa reguler dengan

JURNAL PSIKOLOGI 125


SANTHOSO & HAKIM

Tabel 2 Diskusi
Rata-rata Gain Scores Skala Prasangka pada
Tiga Kelompok Eksperimen Hasil eksperimen menunjukkan bah-
wa hipotesis yang menyatakan: Kondisi
Rata-rata
Kelompok N SD deprivasi relatif menimbulkan prasangka
gain scores
sosial dalam penelitian ini di tolak atau
Kelompok dengan perkataan lain kondisi deprivasi
7 -1.3514 0.25589
kontrol
relatif tidak secara langsung menyebabkan
Kelompok narasi 7 -1.1714 0.26041 timbulnya prasangka sosial antar kelom-
Kelompok narasi+ pok. Ada beberapa penjelasan mengapa
provokasi 6 -1.2933 0.25500
hipotesis yang diajukan ini tidak terbukti:
Total 20 -1.2710 0.25573
Pertama, seperti yang sudah diuraikan
di atas bahwa eksperimen ini berusaha
ketiga kelompok menunjukkan angka mengungkap sesuatu yang agak sensitif
negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa sifatnya yaitu masalah prasangka. Pra-
rata-rata skor pre-test lebih tinggi sangka dianggap sesuatu yang memiliki
dibanding skor post-test. Mengapa hal social desirability rendah, sehingga subjek
tersebut dapat terjadi? Skala prasangka penelitian berusaha “berhati-hati” dalam
antar kelompok mengukur konstrak nega- memberikan jawaban dalam skala. Hal ini
tif yang rentan terhadap ancaman social terbukti skor skala prasangka pada saat
desirability. Efek belajar antara pre-test dan post-test lebih rendah daripada skor pre-
post-test pada subjek mendorong mereka test.
cenderung memberikan respon yang rela- Kedua, subjek penelitian sudah cukup
tif lebih rendah pada post-test. Namun, hal lama berinteraksi dengan mahasiswa
ini secara logis dapat diabaikan sebab kelompok PBS, sehingga mereka sudah
analisis perbandingan skor antar kelom- mengenal betul bagaimana karakteristik
pok hanya tergantung pada rata-rata skor mahasiswa jalur PBS. Allport pada tahun
dan standar deviasi tiap kelompok. Dari 1954 mengajukan teorinya teori “Contact
hasil analisis deskriptif dapat diketahui Hypothesis” yang menyatakan bahwa
bahwa rata-rata skor prasangka tertinggi dengan memberi kesempatan kepada ang-
adalah pada kelompok narasi (-1.1714), gota kelompok saling berinteraksi, maka
kemudian kelompok narasi yang disertai semakin berkurang sikap-sikap negatif di
provokasi (-1.2933), dan skor terendah antara anggota kelompok. Pettigrew (da-
adalah pada kelompok kontrol (-1.3514). lam Baron & Byrne, 2004) menyatakan
Apakah perbedaan rata-rata skor di bahwa: (1) meningkatkan kontak antara
atas signifikan? Hasil uji F menunjukkan orang yang berasal dari kelompok yang
F=0.889; df=2, p>0.05. Berdasarkan uji F berbeda dapat mengembangkan pema-
tersebut dapat diketahui bahwa perbedaan haman akan kesamaan di antara mereka.
rata-rata skor prasangka antara kelompok (2) walaupun stereotip sulit untuk beru-
narasi, kelompok narasi disertai provoka- bah, namun dapat digeser bila terdapat
si, dan kelompok kontrol tidak signifikan. sejumlah informasi yang tidak konsisten
Oleh karena itu, hipotesis yang menyata- dengan stereotip yang diberikan tersebut,
kan ada pengaruh deprivasi relatif terha-
dap prasangka antar kelompok ditolak.

126 JURNAL PSIKOLOGI


DEPRIVASI RELATIF, PRASANGKA ANTAR KELOMPOK

atau ketika individu menemukan sejumlah BI-kerusuhan-drydocks-tidak-pengaruhi-


pengecualian yang cukup terhadap stereo- ekonomi-makro. Diunduh dari: http://
tip yang dimilikinya. (3) meningkatkan www.antaranews.com/berita/12724290
kontak juga dapat membantu melawan 98/ tanggal 22 Mei 2010.
ilusi homogenitas out-group yang telah Faturochman (1998). Deprivasi Relatif:
dideskripsikan lebih dulu. Hasil penyeli- Rasa Keadilan dan Kondisi Psikologis
dikan Pettigrew, et. al. (2007) menunjuk- Buruh Pabrik. Jurnal Psikologi. 2, 1-15.
kan bahawa direct dan indirect contact
Gurney, J.N. & Tierney, K.T. (1982).
berhubungan negatif dengan prasangka.
Relative Deprivation and Social
Demikian juga tingkat interaksi yang
Movements: A Critical Look at Twenty
sudah berlangsung cukup lama (lima
Years of Theory and Research. Socio-
semester), memungkinkan hubungan di
logical Quarterly. 23, 33-47.
antara mereka (mahasiswa kelompok
reguler dan kelompok PBS) sudah terjalin Gurr, T.R. (1975). Psychological Factors in
dengan baik. Jalinan komunikasi yang Civil Violence, in Sarkesian, S C (ed.),
sudah baik akan menghilangkan sekat- Revolutionary Guerrilla Warfare, Chi-
sekat yang membatasi di antara dua cago: Precedent Publ Inc.
kelompok. Penelitian Lanig (2004) menun- Inilah-kronolgi-peristiwa-bentrokan-di-
jukkan bahwa seseorang menilai orang universitas-tanjungpura.Diunduh
lain lebih positif dalam suasana yang dari:
positif dan lebih negatif pada suasana http://m.tribunnews.com/index.php/20
yang negatif. Tingkat interaksi dan komu- 10/03/13/ tanggal 15 Mei 2010.
nikasi yang sudah terbina dengan baik Kronologi-tawuran-mahasiswa-uki-dan-
selama lima semester, membuat suasana yai. Diunduh dari: http://www.
yang tercipta antara kelompok mahasiswa detiknews.com/read/2009/06/04/23364
reguler dan PBS menjadi baik/positif. 1/1143013/10/ tanggal 12 April 2010.
Lagi-mahasiswa-makassar-tawuran.
Kepustakaan Diunduh dari: http://news.liputan6.
com/read/250623/ tanggal 15 Mei 2010.
Aberle, D.F. (1962). A note on Relative
Deprivation Theory as Applied to Mahasiswa-tawuran-upn-veteran-libur-
Millenarian and other Cult Movement. dua-Diunduh dari: hari/http://www.
Dalam S. Thrupp (ed). Millennial askindonesia.com/
dreams in action: Comparative studies in Merton, R.K. & Kitt, A.S. (1950). Contri-
society and history, supp. The Hague: butions to the Theory of Reference
Mouton. Group Behavior. Dalam R. K. Merton
Baron, R.A., & Byrne, D. (1982). Social Psy- dan P. F. Lazarsfeld (ed), Continuities
chology. Understanding Human Interac- in Social Research. Glencoe, IL: Free
tion. 9. ed. Massachusetts: Allyn and Press.
Bacon. Nelson, D.T. (2009). Handbook of Prejudice,
Baron, R.E. & Byrne, D. (2004). Psikologi Stereotyping, and Discrimination. New
Sosial, Ed. 10 Jilid 1. Alih Bahasa: Dra. York: Psychology Press.
Ratna Djuwita, Dipl. Psychl. Dkk. Pettigrew, F.T., Christ, O., Wagner, U.,
Jakarta: Penerbit Erlangga. Meertens, R.W., Dick, Rv., & Zick, A.
(2008). Relative Deprivation and

JURNAL PSIKOLOGI 127


SANTHOSO & HAKIM

Intergroup Prejudice. Journal of Social Turley, R.N.L. (2002). Is Relative Depri-


Issues, 64(2), 385—401. vation Beneficial? The Effects of Richer
Runciman, W.G. (1966). Relative Depri- and Poorer Nighbours on Children’s
vation and Social Justice. Berkeley and Outcomes. Journal of Community Psy-
Los Angeles: University Of California chology, 30(6), 671-686.
Press. Ylbhi-minta-kapolri-tindak-aparatnya-
Taruna, I., & Al, S. (2010). Tawuran. yang-sewenang-wenang Diunduh
Mahasiswa.Pecah.di.Universitas.Nege dari: http://www.antara.co.id/berita/
ri.Makassar Diunduh dari: http:// 1260229769/ tanggal 22 Mei 2010.
buser.liputan6.com/berita/201012/3117
09. tanggal 10 Februari 2011,1

128 JURNAL PSIKOLOGI

You might also like