Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang serta Pelimpah Kasih Sayang karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat pada waktunya. Laporan ini berjudul
“Laporan Analisis Investasi Usaha Pempek Sambal Hitam”, yang merupakan salah satu tugas
dari mata kuliah Ekonomi Teknik.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini, tidak sedikit ditemukan
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penyusun tidak menutup diri dari saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan ini.
Akhir kata penyusun laporan berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca, terutama
dalam menambah wawasan mengenai “Laporan Analisis Investasi Usaha Pempek Sambal
Hitam”
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah suatu unit usaha kecil atau mikro yang skala
usahanya masih dalam lingkup kecil ataupun kecil menengah dan bisa disebut juga dengan
industri rumah tangga. Apabila seseorang telah memutuskan untuk berwirausaha pada umumnya
adalah karena tidak ingin terikat dengan suatu sistem kerja pada suatu instansi tertentu. Karena
dengan menjadi wirausaha kita dapat menentukan sendiri jam kerja dan cara kerja sesuai kriteria
yang kita inginkan sendiri. Namun, menjadi wirausaha tidaklah semudah itu, dibutuhkan jiwa
wirausahawan yang tidak pantang menyerah, tekun, dan gigih serta kecermatan agar tidak
sampai merugi.
Ekonomi teknik adalah ilmu yang membantu para pelaku ekonomi khususnya para
wirausahawan dalam menghitung pendapatan, pengeluaran, besar keuntungan, maupun
kelayakan usaha yang dilakukan. Wirausahawan sering dihadapkan pada beberapa pilihan
alternatif atas usaha yang dilakukan. Melalui teori manajemen, wirausahawan dapat menghitung
besarnya nilai ekonomis perusahaan pada masing-masing pilihan alternatif yang berbeda dan
dapat menentukan alternatif mana yang paling baik dan layak untuk dijalankan. Penilaian
alternatif juga dapat menentukan solusi usaha lain yang dapat dijalankan seandainya usaha yang
dilakukan dinilai tidak layak dalam perhitungan ekonomi teknik.
Analisa dalam ekonomi teknik dilakukan dengan memperhatikan modal awal (investasi),
pendapatan, dan pengeluaran pada periode tertentu. Selain itu, besarnya suku bunga juga
mempengaruhi nilai keuntungan/kerugian yang terjadi pada masing-masing pilihan alternatif.
Melalui analisa ekonomi teknik, seorang pengusaha dapat mengetahui prospek usaha yang
dilakukan sehingga pengusaha tersebut dapat mengambil keputusan untuk tetap menjalankan
usahanya atau mencari alternatif usaha lain. Oleh sebab itu, analisa ekonomi teknik sangat
penting dipelajari serta dikaji lebih lanjut.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Pempek adalah salah satu makanan tradisional khas dari Palembang yang
populer di Jawa, yang dapat digolongkan sebagai gel ikan. Pempek terbuat dari
adonan ikan dan tepung tapioka lalu diuleni menggunakan air es untuk membuat
tekstur pempek lebih kenyal lalu direbus, namun proses perebusan menyebabkan
pempek mudah berlendir dan tidak tahan lama (Fajri, 1997).
Pempek adalah makanan khas Palembang yang dibuat dari ikan dan sagu.
Penyajian pempek ditemani saus berwarna hitam kecoklatan yang disebut cuka
atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, lalu
ditambah gula merah, cabai rawit tumbuk, bawang putih, asam jawa, ebi dan
garam. Cuko adalah teman makan pempek yang setia, dibuat pedas untuk
menambah nafsu makan. Ada juga cuko manis bagi yang tidak menyukai pedas
(Muchtadi, 1992).
Menentukan apakah suatu usul investasi dapat diterima atau tidak, layak atau tidak
dilaksanakannya investasi tersebut, maka analisa secara teliti untuk menyusun usul-usulan
investasi perlu diperhatikan.
Berbagai metode penilaian proyek investasi atau metode untuk menyusun “Rangking” dalam
usul-usul investasi, jadi menurut Sutoyo Siswanto, Studi Kelayakan Proyek (2001 : 118) dalam
hal ini hanya dibicarakan 3 (tiga) metode penilaian investasi dalam penyusunan proyek, yaitu :
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan pempek sambal hitam adalah tepung
tapioka tepung terigu telur bumbu Sambal udang kering cabe rawit minyak goreng kecap plastik
pempek plastik sambal.
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam produksi pempek sambal hitam adalah Peralatan
Pencampuran (Mixer), Peralatan Perebusan (Alat Kukus), Peralatan Pembuatan Sambal ( Kuali,
Kompor, Blender), Peralatan Tambahan (Baskom, Solet, Pengaduk), Peralatan Pengemasan
(Vakum, Freezer, box plastic, Transportasi, peralatan kebersihan) .
BAB IV
METODOLOGI
Net present value, metode ini memperhatikan time value of money, maka proses yang
selalu digunakan dalam menghitung net present value (NPV) adalah merupakan prosentase
atau cash flow yang didiskontokan atau dasar biaya modal (cost of capital), atau rate of
return yang diinginkan. Metode ini pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (persent
value) dari proses yang diharapkan atau dasar discount rate tertentu. Jumlah present value dari
keseluruhan proses selama usianya dapat dikurangi dengan present value dari jumlah
investasinya (initial investment). Disebutkan sebelumnya sebagai rumus perhitungan-perhitungan
investasi dengan memasukkan suku/tingkat bunga di dalamnya.
n CFt
NPV = Σ ---------------- - I0
t-1 (1 + v)
dimana :
NPV disini sebenarnya adalah singkatan dari Net Present Value (nilai sekarang).
Analisa proyek, rumus dibuat sedemikian rupa sehingga semua pengeluaran dan penerimaan
proyek tercatat dengan teratur, dari tahun ke tahun.
b. Internal Rate of Return (IRR)
Menurut perhitungan P.V. dari proceeds dari suatu internal rate of return (IRR) (Siswanto
Sutoyo, 2002 : 115) dengan formula :
NPV
(NPV’ + NPV”)
1. Dipilih dari discount rate yang dianggap dekat dengan nilai IRR yang benar, lalu dihitung
NPV dari arus benefit dan biaya.
2. Dalam mengadakan interpolasi hendaknya diantara NPV yang positif dan NPV yang negatif.
Jika positif berarti DF-nya masih terlalu rendah sedangkan bila negatif, berarti DF-nya sudah
terlalu tinggi.
3. Perbedaan antara DF atau bunga yang mengadakan NPV positif dengan DF yang
menghasilkan negatif diusahakan yang melebihi 5 % perbedaan yang lebih besar dari 5 % lebih
banyak mengandung kemungkinan kesalahan dibandingkan dengan yang lima persen atau lima
lebih kecil.
Berdasarkan hasil perhitungan IRR diperoleh jika internal rate of returnsama dengan
nilai i yang berlaku sebagai social discount rate maka Net Present Value proyek itu adalah
sebesar 0, atau sering disebut go preject. Internal rate of return yang diperoleh bila lebih kecil
dari social discount rate maka proyek tersebut tidak fisibel (no go project).
Net B/C adalah perbandingan antara jumlah PV net benefit yang positif dengan jumlah
PV net benefit yang negatif. Jumlah Present value positif sebagai pembilang dan jumlah present
value negatif sebagai penyebut.
Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh
dari biaya (cost) yang dikeluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha yang
akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka
proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan. Net B/C ratio
merupakan manfaat bersih tambahan yg diterima proyek dari setiap 1 satuan biaya yg
dikeluarkan.
Titik impas (Break Even Point, BEP) menggambarkan kondisi dimana suatu usaha
berada dalam keadaan impas (break even) atau berada dalam keadaan tidak untung dan tidak
rugi. Titik ini dapat menggambarkan tingkat penerimaan, produksi atau harga yang
menyebabkan penerimaan total (total revenue, TR) sama dengan pengeluaran total (total cost,
TC).
TR = TC TR = FC + VC
TR - VC = FC
(TR-VC)/TR = FC/TR
1 – VC/TR = FC/TR
FC
TR = ------------
BEP
1 –VC/TR
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
Analisis kelayakan finansial usaha Pempek sambal hitam terdiri dari perkiraan modal
investasi, perkiraan biaya produksi, perhitungan nilai impas (Break Even Point), (Net Present
Value), (Internal Rate of Return), (Pay Back Period, B/C ratio), dan analisis sensitivitas rencana
investasi terhadap kenaikan biaya produksi dan penurunan pendapatan.
Biaya investasi adalah biaya tetap yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produk
yang dihasilkan. Investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek/usaha pempek sambal
hitam adalah sebesar Rp 126.602.900 yang terdiri dari investasi peralatan produksi dan peralatan
pendukung. Peralatan tersebut adalah peralatan utama yang dibutuhkan untuk memproduksi
pempek sambal hitam, dan juga dengan peralatan pendukung lainnya seperti pada Tabel.1.
Biaya operasional merupakan biaya yang besarnya ditentukan oleh jumlah produk yang
diproduksi. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap pada tahun 1 serta
biaya tidak tetap pada tahun ke 2 sampai tahun ke 5 yang diuraikan seperti pada table di bawah
ini.
Berdasarkan asumsi dan parameter teknis yang telah ditentukan sebelumnya, kapasitas
produksi pempek sambal hitam/ bulan sebesar 195000 kemasan, dengan harga jual/kemasan Rp.
20.000. Penentuan harga jual tersebut dihitung dari harga pokok produksi ditambah dengan
persen keuntungan dari harga pokok produksinya. Dari hasil perhitungan penjualan produk
pempek sambal hitam, diperoleh pendapatan/bulan Rp. 19.500.500.
Table 4. Penerimaan
Aliran kas ( cahs flow ) merupakan perhitungan total pengeluaran dikurangi dengan
total pemasukan yang dimana jika hasilnya positif akan didapatkan kuntungan, dan pada usaha
pempek sambal hitam ini didapatkan cash flow sebesar Rp. 2.711.350.050.
Dari hasil perhitungan diperoleh NPV bernilai positif > 0 yaitu sebesar
Rp2.711.350.050. Nilai tersebut menunjukkan bahwa investasi yang ditanam sampai 5 tahun
mendatang akan diperoleh manfaat bersih dinilai saat ini sebesar Rp 8.648.261.750 . pada i = %
seperti hasil perhitungan pada table berikut :
uraian tahun 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5
penerimaan Rp 3.900.000.000 Rp 3.900.000.000 Rp 3.900.000.000 Rp 3.900.000.000 Rp 3.900.000.000
1. PV (i = 20%) Rp 3.250.000.000 Rp 2.708.333.333 Rp 2.256.944.444 Rp 1.880.787.037
2. PV (i= 30%) Rp 3.000.000.000 Rp 2.307.692.308 Rp 1.775.147.929 Rp 1.365.498.407
3. PV (i= 40%) Rp 2.785.714.286 Rp 1.989.795.918 Rp 1.421.282.799 Rp 1.015.201.999
4. PV (i= 50%) Rp 2.600.000.000 Rp 1.733.333.333 Rp 1.155.555.556 Rp 770.370.370
5. PV (i= 60%) Rp 2.437.500.000 Rp 1.523.437.500 Rp 952.148.438 Rp 595.092.773
pengeluaran Rp 1.188.649.950 Rp 1.060.097.050 Rp 1.060.097.050 Rp 1.060.097.050 Rp 1.060.097.050
1. PV (i = 20%) Rp 883.414.208 Rp 736.178.507 Rp 613.482.089 Rp 511.235.074
2. PV (i= 30%) Rp 815.459.269 Rp 627.276.361 Rp 482.520.278 Rp 371.169.444
3. PV (i= 40%) Rp 757.212.179 Rp 540.865.842 Rp 386.332.744 Rp 275.951.960
4. PV (i= 50%) Rp 706.731.367 Rp 471.154.244 Rp 314.102.830 Rp 209.401.886
5. PV (i= 60%) Rp 662.560.656 Rp 414.100.410 Rp 258.812.756 Rp 161.757.973
Dari perhitungan menggunakan rumus didapatkan IRR sebesar 79,2 % yang artinya
usaha ini dapat mengembalikan modal hingga tingkat bunga pinjaman 79,2% per tahun. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada table berikut :
i perhitungan NPV hasil
90% (2.711.350.050) 1.494.685.763 + 786.676.717 + 414.040.378 + 217.915.988 Rp 201.968.796
98% (2.711.350.050) 1.434.294.419 + 724.391.121 + 365.854.101 + 184.774.799 -Rp 2.035.610
Table 8. Internal Rate Return
Rasio B/C merupakan perbandingan antara total nilai saat ini dari penerimaan yang
bersifat positif (net benefit positif) dengan total nilai saat ini. Perhitungan dapat dilakuka dengan
menggunakan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya.
BEP pada usaha pempek sambal hitam dapat dihitung dengan menggunakan
rumus yang telah di tetapkan sebelumnya dimana :
114.982.050
BEP Penerimaan = 1−1945.115.000/ 3.900.000.000 = 151.758.865
Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat penerimaan Rp.151.758.865 per tahun, usaha pempek
sambal hitam berada pada titik impas
biaya total
BEP Harga = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat harga Rp.5.436 per tahun, usaha pempek sambal hitam
berada pada titik impas
1.060.097.050
= = 5,436
195.000
Dan BEP Produksi dihitung dengan membagikan bep penerimaan dengan harga dimana didapat
hasil sbb:
151.758.865
BEP Produksi = = 7.588
20.000
Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat produksi 7.588 pcs per tahun, usaha pempek sambal
hitam berada pada titik impas.
BAB VI
PENUTUP
6.1. KESIMPULAN
Dari analisa finansial diperoleh hasil Net Present Value bernilai positif sebesar sebesar
Rp 8.648.261.750 . pada i = % selama 5 tahun. Internal Rate of Return sebesar 79,2%
menunjukkan bahwa tingkat pengembalian lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang
ditentukan. Rasio Net Benefit – Cost Ratio lebih dari 1 dan Break Even Point pada tingkat
penerimaan Rp.151.758.865 per tahun, BEP harga Rp.5.436 per tahun dan BEP produksi 7.588
pcs per tahun . Sehingga jika dilihatdari segi finansial rencana usaha pempek sambal hitam
layak dijalankan selama usaha berjalan sesuai dengan asumsi dan parameter teknis yang
ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, M.Y. (1997). Kajian Mutu Empek-empek Palembang dari Ikan Belida. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Haryadi. (1995). Kimia dan
Teknologi Pati. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada.
Muchtadi, T.R. dan Sugiono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal TinggiPusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor
Sutoyo, Siswanto, 2002, Studi Kelayakan Proyek, Konsep dan Tehnik, Seni Management, No. 66,
Jakarta, PT. Pustaka, Binaman Presindo, Jakarta.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka