Professional Documents
Culture Documents
BAYI PREMATUR
DisusunOleh :
Penulis
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bayi prematur merupakan bayi yang lahir dengan usia kehamilan < 32
minggu, mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena mereka
mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim
akibat ketidak matangan sistem organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung,
ginjal, hati dan sistem pencernaannya, sekitar 75% kematian perinatal
disebabkan oleh prematuritas (Krisnadi dkk, 2009). Menurut definisi WHO,
bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke 37
(dihitung dari hari pertama haid terakhir). Bayi prematur ataupun bayi
preterm adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa
memperhatikan berat badan, sebagian besar bayi prematur lahir dengan berat
badan kurang 2500 gram (Surasmi dkk, 2003).
Usia kehamilan merupakan salah satu predikator penting bagi
kelangsungan hidup janin dan kualitas hidupnya. Umumnya kehamilan
disebut cukup bulan bila berlangsung antara 37-41 minggu dihitung dari hari
pertama siklus haid terakhir pada siklus 28 hari. Banyak kejutan terjadi pada
perempuan hamil seperti merasakan tendangan pertama bayinya atau gejala
morning sickness. Tapi kejutan yang paling tidak diinginkan oleh ibu hamil
adalah melahirkan bayi secara prematur (Krisnadi dkk, 2009).
Ketidakmatangan pada sistem-sistem organ yang membuat bayi prematur
cenderung mengalami kelainan-kelainan dibanding bayi normal.Pada bayi
prematur risiko gangguan pendengaran pun jadi lebih tinggi. Kurang lebih
5% bayi prematur yang lahir kurang dari 32 minggu masa kehamilan akan
mengalami kehilangan pendengaran pada usia 5 tahun (Hendarto, 2009).
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksudbayi prematur?
b. Bagaimanaetiologibayi prematur?
c. Bagimana pathway patofisiologi bayi prematur?
d. Bagaimanatandadangejala bayi prematur?
e. Bagaimanamanifestasi klinis bayi prematur?
f. Bagaimana penatalaksanaan pada bayi prematur?
g. Bagaimanaciri-ciri bayi prematur?
h. Bagaimanaperbedaan bayi prematur sedang dan sangat prematur?
i. Bgaimanakomplikasi pada bayi prematur?
C. Tujuan
a. Menjelaskandefinisibayi prematur
b. Menjelaskanetiologibayi prematur
c. Membuat pathway patofisiologibayi prematur
d. Menjelaskantandadangejala bayi prematur
e. Menjelaskanmanifestasi klinis bayi prematur
f. Menjelaskanpenatalaksanaan bayi prematur
g. Mengidentifikasiciri-ciri bayi prematur
h. Menjelaskan perbedaan bayi prematur sedang dan sangat prematur
i. Menjelaskan komplikasi bayi prematur
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Definisi
Bayi lahir hidup, dilahirkan sebelum 37 minggu dari hari pertama
menstruasi terakhir, dianggap mempunyai masa gestasi yang diperpendek dan
disebut sebagai prematur atau pre-term. Bayi dengan berat 2500g atau kurang
saat lahir dianggap sebagai mengalami masa gestasi yang diperpendek,
maupun pertumbuhan intra-uterus kurang dari yang diharapkan, atau
keduanya. Keadaan ini disebut sebagai bayi dengan berat lahir rendah.
Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan,
terutama diantara bayi dengan berat 1500 g atau kurang saat lahir. Keduanya
berkaitan dengan terjadinya peningkatan morbiditas dan mortalitas neonatus.
B. Etiologi
1. Faktor Ibu
a. Toksemia gravidarum, yaitu pra eklampsi dan eklampsi
b. Kelainan bentuk uterus (mis. Tifus abdominalis, malaria)
c. Tumor (mid. Mioma Uteri, Sistoma)
d. Ibu yang menderita penyakit antara lain :
- Akut dengan gejala panas tinggi (mis. Tifus Abdominalis,
Malaria)
- Kronis (mis. TBC, Penyakit jantung, Gromerulonefritis kronis)
e. Trauma pada masa kehamilan antara lain :
- Fisik (mis. Jatuh)
- Psikologis (mis. Stress)
f. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 2 tahun atau lebih dari 35
tahun
g. Plasenta antara lain plasenta previa, Solusio plasenta.
2. Faktor Janin
a. Kehamilan ganda
b. Hidramnin
c. Ketuban pecah dini
d. Cacat bawaan
e. Infeksi (mis. Rubbeolla, sifilis, toksoplasmosis)
f. Insufisiensi plasenta
g. Inkompatibilitas darah ibu dan janin (faktor Rhesus, golongan darah
ABO)
3. Faktor Plasenta
a. Plasenta Previa
b. Solusio Plasenta
4. Tidak diketahui
C. Patofisiologi
BBLR
(prematuritas murni dysmatur)
Perubahan status
Ketidakefektifan Anoreksia
kesehatan Regurgitas isi lambung
pola napas
Ansietas
D. Tanda dan gejala
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
2. Berat badan sam dengan kurang dari 2500 gram
3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm
4. Kuku panjangnya belum memewati ujung jari
5. Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas
6. Lingkar kepala sam dengan atau kurang dari 33 cm
7. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm
8. Rambut Lanugo masih banyak
9. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
10. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga
seolah-olah tidak teraba tulang rawaan daun telinga
11. Tumit mengkilap, telapak kaki halus
12. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae skrotum. Untuk
bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum tertutup oleh labia
mayora
13. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah
14. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks isap,
menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif dan tangisannya lemah.
15. Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan
jaringan lemak masih kurang
16. Verniks Kaseosa tidak ada atau sedikit
E. Manifestasi klinis
Kepala relative besar daripada badannya, kulit tipis transparan, lanugonya
banyak, lemaksubkutan kurang, sering tampak peristaltic usus, tangisan lemas
dan jarang, pernapasan tidak sering apneu, otot-otot masih hipotonik, posisi
kedua paha selalu dalam keadaan abduksi, sendi lutut dan pergelangan kaki
dalam fleksi atau lurus dan kepala mengarah ke satu sisi. Reflex tonus otot
leher lemah dan reflex moro negative, daya isap lemah terutama pada hari
pertama, frekuensi nadi berkisar antara 100-140 x/menit, frekuensi
pernapasan 40-50 x/menit. Bila bayi lapar akan menangis, gelisah dan
menggerak-gerakkan tangannya.
F. Penatalaksanaan
a. Cara mempertahankan suhu.
1. Bayi dengan berat badan kurang dari 2000 gram dirawat dalam
incubator dengan suhu 35℃ dan untuk berat badan 2000-2500 gram
dalam suhu 34℃. Kelembab antara 50-60%, suhu incubator dapat
diturunkan 1℃ perminggu.
2. Bila incubator tidak dapat dilakukan bisa dengan membungkus bayi
dan memasang lampu didekat tempat tidur bayi.
3. Dengan memakai alat prespeek sheat shield yang diselimuti bayi
dalam incubator untuk mengurangi kehilangan panas karena radiasi.
Dan juga digunakan temperature sensor yang ditempel pada kulit bayi
agar suhu kulit dapat dipertahankan pada derajat yang telah ditetapkan
sebelumnya.
4. Badan bayi harus tetap kering untuk mencegah epavorasi.
5. Kamar bayi cukup sinar matahari, pintu dan jendela dalam keadaan
tertutup untuk mencegah hilangnya panas secara radiasi dan konfeksi.
b. Pemberian makan
Alatpencernaan padabayi premature masihbelumsempurna, lambungkecil,
enzimpencernaanbelummatang, kebutuhan protein 3-5 gram/kg BB
darikalori 110 kkl/kg BB.Pemberianminum padabayi 3 jam
setelahlahirdan di dahuluimenghisapcairanlambunguntukmengetahui
atresia esophagus danmencegahmuntah. Reflex menghisapmasih lama,
sehinggapemberianminumsebaiknyasedikit-demi sedikit,
tetapidenganfrekuensi yang lebihsering. ASI
dapatdiperahdandiminumkandengansendoksecara perlahan-
lahanatausondepadalambung.Permulaancairan yang diberikansekitar 50-
60 cc/kg BB perharidanterusdinaikkansampaisekitar 200 cc/kg BB
perhari.
c. Pencegahaninfeksi.
1. Diadakanpemisahanantarabayi yang terkenainfeksidenganbayi yang
tidakterkenainfeksi.
2. Mencucitangansetiap kali sebelumdansesudahmemegangbayi.
3. Membersihkantempattidurbayisegerasesudahtidakdipakailagi.
4. Setiapbayimempunyaiperlengkapansendiri.
5. Jikamungkinsetiapbayidimandikan di dalamtempattidurmasing-
masing.
6. Petugas yang menderitapenyakitmenular (infeksisaluranpernapasan,
diare, konjungtivitas, dll) dilarangmerawatbayi.
7. Kulitdantalipusatbayiharusdibersihkansebaik-baiknya.
8. Para pengunjung yang
sedangsakithanyabolehmelihatbayidaribelakangkaca.
Masalah:
- Ketidakstabilan
- Kesulitan menyusu
- Ikteris
- RDS mungkin muncul
Penampilan:
Masalah:
- Ketidakstabilan
- Pengaturan glukosa
- Keseimbangan cairan
- RDS
- Ikterik
- Anemia
- Infeksi
- Kesulitan menyusu
Penampilan:
Masalah:
- Semua
Penampilan:
Kasus
TandaTanda Vital
a. Temperature :36,2OC
b. Respirasi : 65 x/menit
c. Tekanan darah :
d. Nadi : 165 x/menit
PenamilanUmum :
Kulit
Kepala
Kepala lebih besar dari pada badan, ubun-ubun dan sutura lebar, tidak ada
caput, tidak ada maulage, tidak ada benjolan yang abnormal.
Mata
Sklera tampak ikterik
Telinga
Tidakterkaji
Hidung
Refleks Mulut
Leher
Tidak terkaji
Dada
Paru – paru
Respirasi 65x/mnt
Jantung
Nadi 165x/mnt
Abdomen
Genitalia
Tidak Terkaji
TidakTerkaji
Ekstremitas
- S : 36,2C
- Terdapat napas cuping Ventilasi paru
hidung
- Saturasi oksigen 88% Sesak
- Diberikan oksigen ½
liter/menit dan antibiotik Ketidakefektifan pola
napas
Kehilangan panas
Hipotermi
Mual, muntah
Anoreksia
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
4 Ds: Fungsi pengaturan Ansietas
pernapasan belum
Do: - ibu terlihat sedih dengan
sempurna
kondisi anaknya
Sesak
Perubahan status
kesehatan
Kurang informasi
Ansietas