Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan klinik menghendaki perawat untuk menggabungkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan ke dalam praktik. Salah satu komponen dari ilmu
pengetahuan dan ketrampilan adalah mekanika tubuh, suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan usaha dalam mengoordinasikan sistem
musculoskeletal dan saraf.
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa
kelompok otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan
gerakan secara aman. Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat
perlu mengerti pengetahuan tentang pergerakan, termasuk bagaimana
mengoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari system
skeletal, otot skelet, dan sistem saraf. Selain itu, ada kelompok otot tertentu yang
terutama digunakan untuk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk postur
atau bentuk tubuh.
Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti mengekspresikan ekspresi
dengan gerakan non verbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar,
aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan
mobilisasi fisik secara optimal maka sistim saraf, otot, dan skeletal harus tetap
utuh dan berfungsi baik.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yaitu,
Bagaimana Konsep Body Mekanik dan Body Alignment?
1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah
a. Tujuan
1) Tujuan Umum
Mengetahui Konsep Body Mekanik dan Body Alignment.
2
2) Tujuan Khusus
(a.) Menjelaskan konsep Body Mekanik dalam keperawatan.
(b.) Mendeskripsikan konsep Body Alignment dalam keperawatan.
(c.) Menganalisis organ yang terkait dalam konsep Body Mekanik dan
Body Alignment.
b. Manfaat
1) Sebagai informasi kesehatan tentang konsep Body Mekanik dan Body
Alignment.
2) Membantu perawat dalam mengaplikasikan konsep Body Mekanik dan
Body Alignment.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Body Mekanik
Mekanika tubuh adalah suatu usaha mengoordinasikan system
musculoskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur,
dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan
melakukan aktivitas sehari-hari. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat
mengurangi resiko cedera sistem musculoskeletal. Mekanika yang tepat juga
memfasilitasi pergerakan tubuh, yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa
terjadi ketegangan dan penggunaan energi otot yang berlebihan.
2.1.1 Prinsip Body Mekanik
Body mekanik adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan digunakannya tubuh dan bagian-bagianya secara
effisien, aman dan terkoordinasi untuk memindahkan suatu obyek dan
melakukan pekerjaan sehari-hari. Dalam hal ini difokuskan pada
penggunaan body mekanik oleh perawat pada saat mengatur posisi pasien
di atas bed, memindahkan pasien diantara bed, kursi roda dan brankat.
Perawat menggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas
keperawatan, seperti berjalan selama ronde keperawatan, memberikan
obat, mengangkat dan memindahkan klien, dan menggerakan objek. Gaya
fisik dari berat dan friksi dapat mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika
digunakan dengan benar, kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi
perawat. Penggunaan yang tidak benar dapat mengganggu kemampuan
perawat unuk mengangkat, memindahkan, dan mengubah posisi klien.
Perawat juga mengganbungkan pengetahuan tentang pengaruh fisiologis
dan patologis pada mobilisasi dan kesejajaran tubuh.
4
perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain, dan posisi
gravitasi akan selalu berubah pada posisi kaki. Pada saat berjalan
terdapat dua fase yaitu fase menahan berat dan fase mengayun, yang
akan menghasilkan gerakan halus dan berirama.
b. Menahan (squatting)
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah
contoh : posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok, dan
tentunya berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal
yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam
menahan. Dalam menahan diperlukan dasar tumpuan yang tepat
untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan
dilakukan.
c. Menarik (pulling)
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan
benda. Yang perlu diperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi
kaki dan tubuh dalam menarik, sodorkan telapak tangan dana lengan
atas dipusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada
permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki
ditekuk, lalu dilakukan penarikan.
d. Mengangkat (lifting)
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-
otot besar besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawa, perut,
dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian
belakang.
e. Memutar (Pivoting)
Merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan
bertumpu pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik
memerhatikan ketiga unsur gravitasi agar tidak berpengaruh buruk
pada postur tubuh.
6
f. Pengetahuan
Kurang memadai dalam penggunaan mekanika tubuh akan
menjadikan seseorang berisiko mengalami gangguan koordinasi
sistem neurolobri dan muskuloskcletal. Pengetahuan yang baik
terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong seseorang
untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi
tenaga yang dikeluarkan. Sebaliknya, pcngetahuan yang buruk
tentang penggunaan mekanika tubuh akan memperbanyak tenaga
yang dikeluarkan, sebaliknya pengetahuan yang memadahi dalam
penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang beresiko
mengalami gangguan koordinasi sistem neurologi dan
muskuluskeletal.
2.1.4 Dampak Mekanika Tubuh
a. Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan
gangguan dalam system muskuloskletal.
b. Risiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskuluskeletal.
Seseorang salah dalam berjongkok atau berdiri, maka akan
memudahkan terjadinya gangguan dalam struktur muskulusletal,
misalnya kelainan pada tulang vertebrata.misalnya : jatuh dan cedera
tulang belakang.
Harber (1985), memberikan daftar penyebab cidera belakang yang
paling sering terjadi pada perawat yang bekerja di rumah sakit yaitu :
1. Mengangkat pasien ke atas tempat tidur (48%)
2. Membantu pasien turun dari tempat tidur (30%)
3. Memindahkan bed (27%)
4. Mengangkat pasien keatas brankat(22%)
2.2 Konsep Body Alignment
Postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian bagian tubuh yang
berhubungan dengan bagian tubuh lain. Bagian yang dipelajari dari postur tubuh
8
adalah persendian, tendon, ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian tersebut
digunakan dengan benar dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan
fungsi tubuh maksimal, seperti dalam posisi duduk, berdiri, dan berbaring yang
benar. Postur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dengan baik,
mengurangi jumlah energi yang digunakan, mempertahankan keseimbangan,
sirkulasi renal dan gastrointestinal.
Kesejajaran tubuh (body alignment dan postur) merupakan istilah yang sama,
dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selam berdiri, duduk
dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada
struktur muskuluskeletal, mempertahankan tonus otot secara adekuat, dan
menunjang keseimbangan.
Kesejajaran tubuh menunjang keseimbangan tubuh. Tanpa keseimbangan ini,
pusat gravitasi akan berubah, bahkan peningkatan gaya gravitasi, sehingga
menyebabkan resiko jatuh dan cedera. Keseimbangan tubuh diperoleh jika dasar
penopang luas, pusat gravitasi pada dasar penopang, dan garis vertical dapat
ditarik dari pusat gravitasi ke pusat penopang. Keseimbangan tubuh juga dapat
ditingkatkan dengan postur dan merendahkan pusat gravitasi, yang dapat dicapai
dengan posisi jongkok. Semakin sejajar postur tubuh, semakin besar
keseimbangannya (Perry dan Potter, 1994)
2.2.1 Prinsip-prinsip Body Alignment
a. Keseimbangan dapat di pertahankan jika garis gravitasi (line of
gravity-garis imajiner vertikal) melewati pusat gravitasi (center of
gravity-titik yang berada di pertengahan garis tubuh) dan dasar
tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang tubuh).
b. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah,
kestabilan dan keseimbangan akan lebih besar.
c. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih
banyak di gunakan untuk mempertahankan keseimbangan.
9
d. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang
baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.
e. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah
ketidaknyamanan otot.
f. Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan
otot dan ligamen.
g. Posisi dan aktifitas yang berfariasi dapat membantu mempertahankan
otot dan mencegah kelelahan.
h. Pergantian antara masa aktifitas dan istirahat dapat mencegah
kelelahan.
i. Membagi keseimbangan antara aktifitas pada lengan dan kaki untuk
mencegah beban belakang.
j. Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa
nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur.
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Body Alignment
a. Gravitasi
Keseimbangan adalah suatu equilibrium yang dipertahankan
oleh adanya kekuatan yang saling berlawanan dan merupakan prinsip
pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika tubuh
dengan benar yaitu memandang gravitasi sebagai sumbu dalam
pergerakan tubuh. Seseorang dapat mempertahankan keseimbangan
selama garis grafitasi (garis khayal vertikal yang melalui pusat
grafitasi) melalui pusat grafitasi (titik pusat dari seluruh masssa
tubuh) dan landasan (tempat berpijaknya suatu objek).
1. Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG)
Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek, pada benda, pusat
gravitasi terletak tepat di tengah benda tersebut. Pusat gravitasi
adalah titik utama pada tubuh yang akan mendistribusikan massa
tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini,
10
d. Kifolordosis
Diskripsi : kombinasi dari kifosis dan lordosis.
Penyebab : kondisi congenital.
Penatalaksanaan : sama dengan metode yang digunakan untuk kifosis
dan lordosis berdasarkan penyebab.
e. Skoliosis
Diskripsi : kurvatura spinal lateral, tinggi pinggul dan bahu tidak
sama.
Penyebab : kondisi congenital, poliomyelitis, paralisis spastic,
panjang kaki tidak sama.
Penatalaksanaan : immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab
dan tingkat keparahan).
f. Kifoskoliosis
Diskripsi : tidak normalnya kurva spinal anteroposteriol dan lateral.
Penyebab : kondisi congenital, poliomyelitis, kor pulmonal.
Penatalaksanaan : immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab
dan tingkat keparahan).
g. Dysplasia Pinggul Kongenital
Diskripsi : ketidakstabilan pinggul dengan keterbatasan abduksi
pinggul, dan kadang-kadang kontraktur adduksi (kaput vemur tidak
bersambung dengan assetatbulum karena abnormal kedangkalan
assetatbulum).
Penyebab : kondisi congenital (biasanya dengan kelahiran sungsang).
Penatalaksanaan : mempertahankan abduksi paha yang terus menerus
sehingga kaput vemur menekan ke bagian tengah assetatbulum,
beban abduksi, gips, pembedahan.
h. Knock-knee (genu varum)
Diskripsi: kurva kaki yang masuk ke dalam sehingga lutut rapat jika
seseorang berjalan.
14
c. Organ keseimbangan
Pada telinga, nerfus yang terbesar dalam kanalis semisirkularis
menghantarkan impuls-impuls menuju otak. Impuls-impuls ini dibangkitan
dalam kanal karena adanya perubahan kedudukan cairan dalam kanal atau
saluran-saluran itu. Hal ini mempunyai hubungan erat dengan kesadaran
kedudukan kepaka terhadap badan. Apabila seseorang didorong kesalah satu
sisi maka kepalnya cenderung miring kea rah lain (berlawanan dengan arah
badan yang didorong) guna mempertahankan keseimbangan, berat badan
diatur, posisi badan dipertahankan sehingga jatuhnya badan dapat
dipertahankan.
Perubahan kedudukan ciran dalam saluran semisilkuler inilah yang
merangsang impuls. Respon badan berupa gerak reflek, guna memindahkan
berat badan serta mempertahankan keseimbangan. Untuk mempertahankan
posisi tertentu, gaya gravitasi harus dilawan melalui mekanisme sensori organ
proprioseptif. Apparatus vestibule mendeteksi perubahan sinyal untuk
mengaktifkan respon motor adaktif dalam mempertahankan keseimbangan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Body mekanik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
digunakannya tubuh dan bagian-bagianya secara effisien, aman dan terkoordinasi
untuk memindahkan suatu obyek dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Dalam
hal ini difokuskan pada penggunaan body mekanik oleh perawat pada saat
mengatur posisi pasien di atas bed, memindahkan pasien diantara bed, kursi roda
dan brankat. Prinsip yang digunakan dalam mekanik tubuh adalah sebagai
berikut : gravitasi, keseimbangan, berat. Sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi body mekanik diantaranya : status kesehatan, nutrisi, emosi,
situasi dan kebiasaan, gaya hidup, pengetahuan.
Kesejajaran tubuh (body alignment dan postur) merupakan istilah yang
sama, dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selam berdiri,
duduk dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada
struktur muskuluskeletal, mempertahankan tonus otot secara adekuat, dan
menunjang keseimbangan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi Body
Alignment antara lain : gravitasi, postural reflek dan Apposing Muscles Group,
perubahan posisi tubuh, perubahan individual dalam struktur anatomi.
Organ yang terkait dengan Body Mekanik dan Body Alignment anatara
lain : skeletal untuk melindungi organ penting, sistem saraf untu mendukung
gerakan awal dan control gerakan volunteer, dan organ keseimbangan seperti
kanalis semikularis di telinga yang menghantarkan impuls-impuls menuju otak
serta mempunyai hubungan erat dengan keseimbangan terhadap badan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya. Namun, penulis juga membutuhkan kritik
yang membangun untuk menjadikan tambahan ilmu bagi penulisnya dan
menjadikan lebih baik dalam penulisan makalah berikutnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba
Medika
Potter and Perry. 1994. Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta : EGC
Potter and Perry. 2006. Fundamental Keperawatan (Mobilisasi dan Imobilisasi Bab
37) Volume 2. Jakarta : EGC
19
LAMPIRAN
Gambar 2. Contoh Menahan dan memutar pada pergerakan dasar body mekanik
20