You are on page 1of 44

1

WARTA FISKAL | EDISI #3/2017


2
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Sidang Tahunan Ke-2 Asian


Infrastructured Investment Bank

Foto:
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengikuti Sidang
Tahunan Asian Infrastructured Investment Bank, 16-17 Juni 2017
di Jeju, Korea Selatan.

waspada antisipatif responsif

Diterbitkan oleh: Badan Kebijakan Fiskal-Kementerian Keuangan RI.


Penangungjawab: Arif Baharudin Dewan Redaksi: Syahrir Ika, Endang Larasati, Makmun, Agunan P. Samosir, Hidayat Amir, Adrianus
Dwi Siswanto, Praptono Djunedi, Hadi Setiawan, Sofia Arie Damayanty Editor: Azharianto Latief Baroto. Rita Helbra Tenrini,
Marcellino Putra Eman, Akhmad Yasin, Bagus Rosyid, Cornelius Tjahjaprijadi, Sidiq Suryo Nugroho, Arif Taufiq Nugroho .
Desain Grafis: Yazid Bastomi, Amal Maulana Karim Sekretariat: Adya Asmara M, Anggi Pratiwi, Raden Ardi Prasadya,
Indha Sendari Putri J, Decky Tantyo D.

Redaksi menerima tulisan/artikel dari pembaca mengenai berbagai topik di bidang fiskal. Tulisan seyogyanya mengulas isu-isu aktual dan tidak hanya
sekedar ulasan tertulis.Panjang naskah antara 1500-2000 kata di luar tabel dan grafik.
Silakan kirim ke :
warta@fiskal.depkeu.go.id.
3
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

MENGELOLA DANA DESA


Semua pihak sepakat dengan masuknya aliran dana kemungkinan terjadi pada beberapa desa yang tidak
dari APBN ke Desa akan meningkatkan perekonomian mampu mengelola dana desa. Beberapa pengamat
dan kesejahteraan masyarakat. Adanya aliran dana ekonomi dan hukum memprediksi bahwa pengelolaan
tersebut memberikan keyakinan akan mengurangi dana desa secara tradisional akan menimbulkan
tingkat kemiskinan, mengurangi kesenjangan praktek penyelewengan kekuasaan baik di aparatur
pembangunan antardesa dan yang terutama adalah pemerintah kabupaten/kota yang mengelola dana
memperkuat masyarakat desa sebagai subjek desa maupun aparatur desa. Praktek penyelewengan
pembangunan. kewenangan mulai terlihat di akhir tahun 2016
dan tahun 2017. Kerumitan laporan menjadi salah
Keyakinan untuk meningkatkan taraf hidup
satu penyebab penyelewengan dana desa. Ditambah
masyarakat desa sehingga terwujudnya kemandirian
lagi ketidaktahuan perangkat desa bagaimana
desa telah diamanatkan dalam Undang-undang nomor
mempertanggungjawabkan dana yang tersedia.
6 tahun 2014 tentang Desa. Dana desa merupakan dana
APBN yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer Belum lagi bagaimana menggunakan dana tersebut
melalui APBD kabupaten/kota dan diprioritaskan untuk pada kegiatan yang produktif. Kebutuhan antar desa
pelaksanaan pembangunan desa. Pemberian dana desa pasti tidak sama. Untuk itulah pentingnya menggali
ini juga telah dijadikan sebagai salah satu program potensi sumber daya baik alam maupun manusia
Jokowi-JK yaitu membangun Indonesia dari pinggiran yang ada di desa tersebut menjadi hal yang pertama
dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam dilaksanakan. Misalnya, membangun jembatan desa
kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. di atas sungai atau kali. Mengingat dana desa terbatas
dan biaya infrastruktur jembatan dengan beton
Sebagai penyelenggara negara, tentu saja pemerintah
memerlukan dana yang besar, perlu dipetakan berapa
harus menindaklanjuti amanat UU nomor 6 melalui
banyak potensi kayu dan bambu serta sumber daya
pengalokasian besaran dana yang dapat diberikan ke
lain yang tersedia dan pemanfaatan dengan membeli
masing-masing desa. Formula yang digunakan sejak
langsung ke masyarakat desa setempat. Sehingga dana
2015 masih berbasis pada jumlah penduduk desa,
yang ada terdistribusi di desa setempat dan dapat
angka kemiskinan desa, luas wilayah desa dan tingkat
dinikmati oleh masyarakat. Mengoptimalkan sumber
kesulitan geografis desa. Hal ini menjadi tantangan
daya di desa merupakan hal yang harus dilakukan. Bila
tersendiri bagi APBN, pemberian dana desa diharapkan
sumber daya tidak tersedia di desa, perlu diidentifikasi
tidak membebani keuangan negara. Alokasi dana desa
sumber daya tetangga desa. Pembelian peralatan
tahun 2015 sebesar Rp20,7 triliun, tahun 2016 alokasi
dan barang yang dekat dengan desa akan membuat
tersebut naik dua kali lipat menjadi Rp46,9 triliun dan
harga menjadi kompetitif dan bisa dilaksanakan
pada tahun ini sebesar Rp60,0 triliun.
pembangunan infrastrukturnya.
Bila dibagi rata-rata ke 74.910 desa, setiap desa akan
Tantangan pengelolaan dana desa dimasa mendatang
memperoleh dana sebesar Rp800 juta. Tantangan yang
tetap ada dan cenderung membesar. Penyusunan
dihadapi adalah apakah besarnya dana desa tersebut
program dan kegiatan yang bermanfaat bagi desa
telah mencerminkan keadilan? Tantangan berikutnya
harus mampu memberikan output dan outcome yang
adalah dana desa sudah berpihak terhadap desa
berkelanjutan. Output dapat dinikmati langsung oleh
tertinggal dan desa sangat tertinggal. Tantangan yang
masyarakat desa setelah proyek selesai. Outcome akan
dihadapi di lapang adalah apakah dana desa sudah
dapat dilihat pada taraf hidup masyarakat desa sebelum
fokus terhadap upaya pengentasan kemiskinan.
dan sesudah dana desa digelontorkan. Biasanya
Adanya dana desa ini disisi lain memberikan ruang akan terlihat pada dua atau tiga tahun lebih setelah
bagi sekelompok tertentu yang memanfaatkan masyarakat menikmati misalnya jalan desa, jembatan
kelemahan perangkat desa. Tidak bisa dipungkiri desa dan sambungan air bersih.
dengan besarnya dana tersebut praktek korupsi

EDITORIAL
4
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Daftar Isi
FOKUS
5 5 Reformasi Dana Desa dan
Solusi Kemiskinan
8 Pengelolaan Dana Desa, Apa Yang
Perlu Diperkuat?
12 Memperkuat Governance
Dalam Penyaluran Dana Desa
17 Dana Desa, Pertumbuhan
Ekonomi Desa, Dan Korupsi

ANALISIS 22 22 Deregulasi PajakTambang


27 Peran Dana Desa Dalam
Mengurangi Arus Urbanisasi
di Indonesia
31 Mengupas Dampak
Program Indonesia Pintar
Terhadap APK

37
37 Seminar Forum Ekonom
FISKALISTA Kementerian Keuangan 2017
di Surabaya

38 BKF Menggelar Workshop


Technological Change
to Economic Development

39 Kunjungan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Metro,
Lampung

STATISTIK
GLOSARIUM 40 40 Kentang, Telur, dan Biji Kopi

RENUNGAN
5
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Reformasi Dana Desa dan


Solusi Kemiskinan
|| Joko Tri Haryanto *)

________________________________________________________________________
*) Peneliti pada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

FOKUS
6
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

D

alam Rancangan APBN
(R-APBN) 2018, pemerintah Porsi sisa 10% yang biasanya dibagikan
berkomitmen terus menjaga berdasarkan formulasi indikator jumlah
alokasi Dana Desa sebesar Rp60
penduduk miskin, jumlah penduduk
triliun. Jika ditambahkan dengan
alokasi Transfer ke Daerah (TkD),
total, luas wilayah dan tingkat kesulitan
besaran dana yang di daerahkan geografis, akan dinaikkan menjadi 20%
mencapai Rp761,1 triliun atau dengan perubahan bobot masing-masing
sekitar 34,5% dari total Belanja
Negara. Meskipun sama dengan
indikator.
alokasi tahun sebelumnya,
pemerintah terus berupaya
melakukan sejumlah perbaikan
mekanisme Dana Desa, dengan jumlah penduduk miskin relatif perbaikan yang rencananya
penekanan kepada percepatan tinggi. Jika biasanya alokasi dasar dilakukan di 2018 seyogyanya patut
upaya pengentasan kemiskinan Dana Desa sebesar 90% dibagi rata diapresiasi bersama. Penurunan
di desa. Hal ini relatif krusial, ke 74.954 desa, di tahun 2008 akan persentase alokasi berdasarkan
mengingat aspek ketimpangan dikurangi porsinya menjadi 77% indikator pemerataan memang
dan kemiskinan hingga kini masih saja. Sementara 3% dari total Dana tidak selamanya sesuai dengan
menjadi momok utama di republik Desa akan diberikan khusus kepada filosofi menghadirkan negara
ini desa dengan kategori tertinggal dan dalam kehidupan desa. Terlebih
sangat tertinggal dengan jumlah memperhatikan karakteristik
Terkait ketimpangan daerah, BPS penduduk miskin terbanyak. desa di Indonesia yang memang
menyebutkan bahwa sumber sangat unik dan memiliki
pertumbuhan nasional masih Porsi sisa 10% yang biasanya
kekhasan masing-masing dalam
terfokus di wilayah Jawa (58,5%) dibagikan berdasarkan formulasi
balutan kearifan lokal. Merujuk
dan Sumatera (22,0%). Padahal indikator jumlah penduduk
kepada filosofi awal dibentuknya
disaat bersamaan, tingkat miskin, jumlah penduduk total,
mekanisme Dana Desa itu sendiri
kemiskinan di Sumatera dan Jawa luas wilayah dan tingkat kesulitan
memang ditujukan bukan semata-
relatif tinggi sekitar 11,1% dan 10,1% geografis, akan dinaikkan menjadi
mata untuk pemenuhan aspek
per September 2016. Karenanya, 20% dengan perubahan bobot
pemerataan saja.
pemerintah betul-betul secara serius masing-masing indikator. Bobot
menggunakan kekuataan anggaran indikator jumlah penduduk miskin Dana Desa dibentuk untuk
untuk menciptakan pertumbuhan naik menjadi 50%, bobot jumlah peningkatan kesejahteraan dan
yang inklusif dengan didukung good penduduk total turun menjadi pemerataan pembangunan desa
governance yang handal, institusi 10%, bobot luas wilayah meningkat melalui peningkatan pelayanan
yang bersih dan melayani sekaligus menjadi 25% sementara kesulitan publik di desa, memajukan
meningkatkan daya saing serta geografis diturunkan menjadi perekonomian desa, mengatasi
produktivitasnya. 25%. Berdasarkan komposisi kesenjangan pembangunan
tersebut maka desa tertinggal akan antar desa serta memperkuat
Reformasi kebijakan Dana Desa menerima Dana Desa minimal masyarakat desa sebagai
yang sedianya dilakukan di 2018, Rp864 miliar dan maksimal Rp2,8 subyek utama dari pelaksanaan
diantaranya penurunan porsi miliar, sementara desa sangat pembangunan nasional. Adapun
alokasi pemerataan & peningkatan tertinggal akan menerima minimal dasar aturan utamanya mengacu
alokasi formula, pemberian bobot Rp1,023 miliar dan maksimal Rp3,5 kepada Undang-undang (UU)
yang lebih besar kepada jumlah miliar. Desa Nomor 6 Tahun 2014
penduduk miskin serta pemberian tentang Desa yang diterjemahkan
afirmasi kepada desa tertinggal
Solusi kemiskinan
kedalam aturan mengenai pokok-
dan desa sangat tertinggal dengan Sebagai sebuah kebijakan, upaya pokok pemerintahan desa serta

FOKUS
7
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017


proses produksi masyarakat mulai
Hingga kini, pemanfaatan Dana Desa dari hulu sampai hilir. Sebaliknya
memang masih terfokus untuk bidang di desa berkembang atau maju,
pembangunan desa (hampir 70%), Dana Desa lebih digunakan sebagai
stimulus dalam meningkatkan
kapasitas dan kualitas produk-
produk yang dihasilkan masyarakat.

Berkaca kepada uraian tersebut


dapat disimpulkan bahwa Dana
pengelolaan Dana Desa. pada masyarakat yang berada Desa sebetulnya memiliki peran
dilevel sangat miskin. yang sangat signifikan dalam
Hingga kini, pemanfaatan Dana menghadirkan negara di kehidupan
Desa memang masih terfokus untuk Dana Desa berpengaruh dalam desa, terlepas dari sumber-sumber
bidang pembangunan desa (hampir penurunan kesenjangan antara desa penerimaan desa lainnya. Sebagai
70%), sementara sisanya digunakan dan kota, namun tidak berpengaruh sebuah mekanisme, Dana Desa juga
untuk bidang pemberdayaan kepada kesenjangan antar mampu berperan dalam mengurangi
masyarakat (30%). Contoh realisasi penduduk di dalam desa. Dengan kesenjangan dan kemiskinan di
di tahun 2016, dari total Rp46,68 demikian, alokasi Dana Desa desa. Sayangnya, kebijakan yang
triliun Dana Desa sekitar Rp40,8 tampaknya mengalami bias kepada ada sepertinya belum mampu
triliun terimplementasikan untuk masyarakat yang relatif sejahtera menghadirkan harapan tersebut.
bidang pembangunan jalan desa, namun belum mampu menjangkau Karenanya upaya perbaikan
jembatan, fasilitas MCK, air kelompok masyarakat sangat mekanisme di 2018 seyogyanya
bersih, tambatan perahu dan miskin. Penulis menduga bahwa dapat dijadikan momentum baik
embung. Sementara Rp3,1 triliun korelasi ini terjadi akibat beberapa bagi upaya menciptakan kekuatan
sisanya digunakan untuk bidang hal. Pertama, alokasi Dana Desa anggaran dalam mewujudkan
pemberdayaan masyarakat berupa masih relatif baru dimulai tahun pembangunan yang inklusif dan
kursus kerajinan, pelatihan 2015 sehingga horison pengamatan berkeadilan.
kewirausahaan pemuda desa, masih relatif terbatas, dan Kedua,
pelatihan business plan dan juga tingginya persentase alokasi bidang
pemanfaatan limbah rumah tangga. pembangunan desa membutuhkan
periode waktu yang agak panjang
Menariknya, dari hasil riset
(lagg period) terkait dengan dampak
lembaga Article 33 dengan
pengentasan kemiskinannya.
menggunakan metode Difference
in Difference (DiD) mendasarkan Karakteristik dan tipologi desa juga
kepada data Susenas, disebutkan penulis yakini memiliki sedikit
bahwa alokasi Dana Desa ternyata dampak pada temuan tersebut.
tidak berpengaruh langsung kepada Bagaimana karakteristik desa sangat
penurunan kemiskinan baik dilevel tertinggal/tertinggal pasti sangat
mereka yang hampir miskin (80%- berbeda dengan karakteristik desa
100% garis kemiskinan) maupun berkembang atau desa maju dan
mereka yang berada dilevel visioner. Di desa sangat tertinggal/
sangat miskin (80% di bawah garis tertinggal, Dana Desa diutamakan
kemiskinan). Dana Desa hanya untuk pemberdayaan masyarakat
berpengaruh terhadap penduduk yang berorientasi kepada upaya
hampir miskin melalui peningkatan membuka lapangan kerja atau
pengeluaran per kapitanya, akan usaha baru sekaligus penyiapan
tetapi tidak mampu menyentuh infrastruktur bagi terselenggaranya

FOKUS
8
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Pengelolaan Dana Desa, Apa


Yang Perlu Diperkuat?
|Praptono Djunedi*)

http://host.hondaengage.com, diolah

M
embangun Indonesia dari pinggiran Penggunaan Dana Desa ini, menurut regulasi yang
dengan memperkuat daerah-daerah dan ada, untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
desa dalam kerangka Negara Kesatuan pembangunan, pemberdayaan masyarakat,
Republik Indonesia, inilah satu harapan dari nawa dan kemasyarakatan. Namun, secara prioritas,
cita pemerintah Jokowi-JK. Kongkritnya dengan cara penggunaannya difokuskan pada dua hal yaitu
menyalurkan sejumlah dana dari Anggaran Pendapatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam
dan Belanja Negara (APBN) ke Anggaran Pendapatan tataran makro, langkah semacam ini diharapkan dapat
dan Belanja Desa (APBDes) melalui kas pemerintah mempercepat pemerataan pembangunan nasional dan
daerah. Dana tersebut lebih dikenal masyarakat dengan mengurangi ketimpangan ekonomi.
Dana Desa.
___________________________________________________________________________________________________
*) Peneliti pada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

FOKUS
9
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Pertanyaan yang muncul adalah Secara filosofi, tujuan kebijakan pendapatan desa.
bagaimana perkembangan Dana Dana Desa adalah meningkatkan
Sebelum berlakunya UU 6/2014,
Desa yang telah disalurkan? kesejahteraan dan pemerataan
porsi Pendapatan Asli Desa (PADes)
Manfaat apa yang diperoleh pembangunan desa melalui
Jatilor sangat mendominasi
masyarakat dengan adanya Dana peningkatan pelayanan publik di
pos pendapatan desa. Di APB
Desa bagi pembangunan desa? desa, memajukan perekonomian
Des Jatilor, sumbangan PADes
desa, mengatasi kesenjangan
Dinamika Dana Desa terhadap total pendapatan desa
pembangunan antar desa serta
bisa mencapai hamper 80%.
Sebelum munculnya istilah memperkuat masyarakat desa
Namun, dengan masuknya Dana
Dana Desa pasca terbitnya sebagai subyek dari pembangunan.
Desa sebagai salah satu sumber
Undang Undang Nomor 6 Tahun Dengan demikian, walaupun
pendapatan desa, maka porsi
2014,tentang Desa, sebenarnya kebijakan ini masih baru, ternyata
PADes mulai berkurang walaupun
setiap desa sudah memiliki kontribusi Dana Desa cukup
masih cukup mendominasi. Setelah
dokumen perencanaan dan signifikan untuk meningkatkan
PADes, urutan kedua ditempati oleh
penganggaran yang disebut alokasi pendapatan desa dalam
Dana Desa (lihat Tabel 1). Sumber
dengan Anggaran Pendapatan dan APBDes. Selama periode tiga tahun
pendapatan desa yang berasal dari
Belanja Desa (APBDes). Menurut (2015 – 2017), alokasi Dana Desa
bagian Dana Perimbangan juga
Peraturan Pemerintah Nomor 72 yang bersumber dari APBN terus
tampak meningkat seiring dengan
Tahun 2005, APBDes memiliki meningkat. Pada tahun 2015,
meningkatnya alokasi Transfer ke
lima sumber pendapatan yaitu pemerintah mengalokasikan sekitar
Daerah secara nasional.
(1) Pendapatan Asli Desa, (2) Bagi Rp20,77 triliun untuk disalurkan ke
Hasil Pajak Daerah, (3) Bagian dari 74.093 desa atau terdapat alokasi Desa Wisata, Lantas Apa Lagi?
Dana Perimbangan Kabupaten/ dana sekitar Rp280 juta per desa.
Dengan meningkatnya dana segar
Kota, (4) Bantuan Keuangan Pada tahun 2017, pemerintah
yang disalurkan dan dikelola
dari pemerintah kabupaten/Kota meningkatkan alokasi Dana
langsung oleh pemerintahan desa,
dan Provinsi, dan (5) Hibah dan Desa menjadi Rp60 triliun untuk
maka setiap desa diharapkan
Sumbangan dari Pihak Ketiga. disalurkan ke 74.954 desa atau
dapat menggenjot pembangunan
Dengan terbitnya UU Nomor terdapat alokasi dana sekitar Rp800
desa sesuai dengan potensi dan
6 Tahun 2014, maka sumber juta per desa.
keunggulan masing-masing. Dalam
pendapatan APBDes bertambah
Dampak meningkatnya alokasi kondisi eksisting, ada desa yang
menjadi tujuh sumber, dimana
Dana Desa secara nasional juga didedikasikan untuk mendukung
dua sumber yang baru yaitu (1)
tampak pada APBDes. Secara sektor pertanian, ada juga desa
Alokasi APBN yang bersumber
mikro, penyaluran Dana Desa yang memiliki keunggulan sumber
dari Belanja Pusat, dan (2) Lain-
berkontribusi secara signifikan daya guna mendukung sektor
lain Pendapatan Desa yang
meningkatkan total pendapatan pariwisata, dan sebagainya.
Sah. Sebagai catatan, Lain-Lain
desa dapat dideskripsikan sebagai
Pendapatan yang Sah sebelum Sektor pariwisata pada beberapa
berikut. Sebagai ilustrasi, coba
terbitnya UU di atas masuk dalam tahun terakhir ini termasuk
dilihat pada APBDes Jatilor di
pos Pendapatan Asli Desa. Untuk salah satu sektor yang menjadi
kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
pembahasan selanjutnya, penulis andalan pemerintah. Pemerintah
Pada tahun 2012, total pendapatan
menggunakan istilah “Dana Desa” menargetkan kontribusi sektor
desa dalam APBDes Jatilor sekitar
daripada “Alokasi APBN yang pariwisata nasional yang terus
Rp1,12 miliar yang berasal dari
bersumber dari Belanja Pusat” meningkat. Rencana Pembangunan
lima sumber pendapatan desa. Pada
dengan pertimbangan istilah Dana Jangka Menengah Nasional 2015-
tahun 2017, total pendapatan desa
Desa lebih dikenal dan dipahami 2019 Buku I menyebutkan bahwa
meningkat menjadi Rp2,25 miliar
oleh publik. jumlah wisatawan asing ditargetkan
yang berasal dari tujuh sumber
sekitar 20 juta (2014: 9 juta) dan

FOKUS
10
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

wisatawan domestik sekitar 275 juta Jenis 2012 2017 Tabel 1.


(tahun 2014: 250 juta) pada tahun Perbandingan
Pendapatan APBDes Jatilor
2019. Kontribusi sektor terhadap Desa 2012 dan 2017
PDB nasional diharapkan mencapai (dalam persen)
8% yang sebelumnya hanya 4,2%
Pendapatan 78.79 46.00
serta jumlah devisa ditargetkan
Asli Desa
mencapai Rp240 triliun pada tahun
2019, naik dua kali lipat daripada Dana Desa 34.80
tahun 2014. Bagi Hasil 0.40 1.20

Berdasarkan data Badan Pusat ADD / 4.68 15.70


Statistik (2015), dari total wisatawan Bagian Dana
mancanegara (wisman) yang masuk Perimbangan
ke Indonesia tahun 2014, sekitar Bantuan 12.55 2.30
66% masuk melalui bandara Ngurah Keuangan
Rai kabupaten Badung, Bali dan Pemda
bandara Soekarno-Hatta Tangerang Hibah dan 3.58 0.00
Selatan, Banten. Hal ini berarti Sumbangan
belum banyak destinasi pariwisata Pihak Ketiga
yang menarik untuk dikunjungi Lain-lain 0.00
atau belum dikelola dengan Pendapatan
baik. Destinasi yang menjadi yang Sah
prioritas wisatawan luar negeri
hanya di Jakarta dan provinsi Sumber: desajatilor.grobogan.go.id, diolah
sekitarnya, serta pulau Bali. Di
kedua wilayah tersebut, dengan
tersedianya infrastruktur dasar
yang memadai (bandara, jalan tol, muncullah desa-desa wisata baru desa wisata terbaik tahun 2017 ini.
moda transportasi, telekomunikasi, terutama sejak adanya kebijakan
Demikian halnya dengan Desa
air bersih, dan ketenagalistrikan) Dana Desa.
Bleberan di Gunung Kidul, D.I.
dan didukung oleh investasi swasta Sebagai ilustrasi adalah desa Yogyakarta. Gempa hebat yang
dalam bentuk hotel, restoran dan Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. terjadi pada sepuluh tahun silam
lainnya yang representatif serta Dengan makin banyaknya dana telah menutup banyak sumber air
adanya dukungan pemerintah yang langsung bisa dikelola di desa tersebut. Dengan berbagai
daerah menjadikan akses dari sendiri, pemerintah desa bisa inovasi, pada akhirnya desa ini
bandara ke berbagai destinasi menyalurkan sebagian dana desa berubah dari kondisi kesulitan air
wisata tersebut relatif mudah. untuk pengembangan BUMDes agar menjadi mudah memperoleh air
Indonesia memiliki potensi luar desanya layak menjadi desa wisata. bersih hasil kelolaan BUMDes.
biasa dalam sektor pariwisata, BUMDes ini tugasnya mengelola
Desa Bleberan ini juga memiliki dua
termasuk desa-desa wisata. Apabila potensi-potensi sumber daya alam
obyek wisata unggulan, yakni air
dicermati, wisatawan memiliki untuk meningkatkan penghasilan
terjun Sri Getuk dan Goa Rancang
kecenderungan untuk lebih memilih masyarakat. Salah satunya adalah
Kencana. Setiap pekan, ribuan
sumber daya alami sebagai destinasi pengelolaan tempat wisata Umbul
orang mengunjungi lokasi pelesiran
wisata. Dengan demikian, langkah Ponggok yang saat ini sudah
itu. Ada dua jalur menuju Sri Getuk,
pemerintah mendorong desa terkenal. Bahkan desa Ponggok ini
yaitu jalur darat dan jalur sungai
wisata untuk lebih berbenah dan telah dipilih oleh Kementerian Desa
Oya dengan menggunakan gethek.
atau memperbanyak desa wisata Pembangunan Daerah Tertinggal
Gethek terbuat dari bahan drum
baru adalah hal yang wajar. Maka, dan Transmigrasi sebagai salah satu
bekas yang dilengkapi mesin

FOKUS
11
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

itu merupakan hasil inovasi Tuntutan untuk mengelola dana dengan program keberpihakan yang
masyarakat sebagai alat transportasi secara transparan dari publik langsung bisa menyerap tenaga
wisatawan menuju air terjun Sri adalah hal yang lumrah. Yang kerja bagi penduduk desa setempat.
Getuk. Dengan inovasi di atas, agak berlebihan adalah apabila ada
Penutup
maka desa Bleberan juga terpilih sebagian oknum aparat hukum
sebagai desa wisata terbaik kategori yang senantiasa “mengintai” potensi Dari paparan di atas, diketahui
pengembangn iptek. kesalahan dalam pengelolaan bahwa kebijakan Dana Desa
Dana Desa khususnya dan membawa ”angin segar” bagi
Pembangunan desa tentu tidak
APBDes umumnya. Kondisi ini percepatan pembangunan desa
hanya didedikasikan agar sebuah
tentu akan menjadi “momok” dan peningkatan kesejahteraan
desa menjadi desa wisata seperti
bagi aparat pemerintahan desa masyarakat desa. Bagaimanapun,
desa Ponggok atau Bleberan.
ditengah keterbatasan kompetensi setiap desa memiliki potensi,
Penggunaan Dana Desa seyogyanya
untuk mengelola keuangan keunikan, dan keunggulan
disesuaikan dengan karakteristik
desa dan menyusun laporan masing-masing. Maka, biarkan
desa tersebut dan dapat mendukung
pertanggungjawaban. Ditambah pemerintahan desa berkreasi
sektor-sektor prioritas pemerintah
lagi, tenaga pendamping yang dengan Dana Desanya sesuai
pusat. Desa-desa, terutama di luar
selama ini disediakan dalam dengan karakteristik mereka. Yang
Jawa, yang dulunya didedikasikan
kenyataannya sering dikeluhkan penting adalah pengelolaan Dana
sebagai lokasi transmigrasi tentu
oleh aparat desa karena mereka Desa tersebut dilakukan secara
lebih tepat dikembangkan menjadi
kebanyakan adalah fresh graduate transparan dan didalamnya ada
desa berbasis sektor pertanian.
dan kurang pengalaman sebagai keberpihakan atas penggunaan
Atau, desa yang berada dalam
tenaga pengelola keuangan. dana itu untuk peningkatan
kawasan hutan lindung tentunya
kesejahteraan masyarakat desa.
bisa diarahkan agar masyarakat Yang kedua adalah mendorong
dapat memperoleh manfaat dari keberpihakan terhadap masyarakat
pembangunan desa tersebut tanpa yang kurang mampu. Ketimpangan
merusak lingkungan. ekonomi di pedesaan masih
menjadi tantangan walaupun
Transparansi dan Keberpihakan
angkanya tidak sebesar tingkat
Berdasarkan pengamatan penulis, ketimpangan di perkotaan. Dari
walaupun penyaluran Dana pengamatan penulis di beberapa
Desa baru tiga tahun berjalan, desa, baik desa wisata maupun
tampilan desa di berbagai wilayah desa berbasis sektor pertanian,
mulai berubah. Jalan-jalan desa berbagai aset (penginapan, café,
termasuk jalan kecil tampak lebih atau lahan sawah) di desa lebih
mulus dan rapih. Demikian juga banyak dikuasai dan atau dimiliki
selokan atau saluran air di desa oleh penduduk yang bukan
sudah tampak terbangun dengan berdomisili di desa tersebut.
rapih. Dapat dikatakan bahwa di Ironisnya, penduduk desa justru
satu sisi, kebijakan Dana Desa masih pulang pergi ke kota dengan
telah membawa perubahan pada bekerja sebagai tenaga kerja
pembangunan infrastruktur desa. informal (buruh bangunan, tukang
Namun, di sisi lain, masuknya Dana panggul di pasar). Meningkatnya
Desa ke dalam APBDes memberikan dana APBDes seiring dengan
tantangan lebih besar bagi meningkatnya alokasi Dana Desa
pemerintahan desa agar mampu seharusnya menjadi momentum
mengelola APBDes dengan lebih bagi pemerintah untuk memperbaiki
transparan. tingkat ketimpangan tersebut

FOKUS
12
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

http://cdn2.tstatic.net/

Memperkuat Governance
Penyaluran Dana Desa
|| M. Zainul Abidin *)

N
ota Keuangan APBN 2017 menyebutkan bahwa Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah karena
Dana Desa yang telah dikucurkan sebanyak keterlambatan di pemerintah kabupaten/kota. Selain
Rp125,7 triliun sejak tahun 2015. Dana itu, ada 241 desa yang belum menerima Dana Desa
tersebut terbagi dalam 3 periode dengan rincian pada karena berbagai faktor (setkab.go.id, diakses 26 Oktober
2015 sebesar Rp 20,8 triliun, 2016 Rp46,7 triliun dan 2017).
2017 Rp58,2 triliun. Rata-rata setiap desa pada tahun
Tertangkapnya kepala desa dan keterlambatan
pertama menerima Rp280 juta, tahun kedua Rp628
pencairan Dana Desa berpotensi mengganggu
juta, dan tahun ketiga Rp 800 juta. Pertumbuhan Dana
pelayanan publik di desa. Terjadinya maladministrasi
Desa dari tahun 2015-2017 mencapai 67,4 persen.
dan penyalahgunaan Dana Desa telah dikhawatirkan
Dari sekitar 74.000 desa yang menerima Dana Desa, para pihak pada saat awal kebijakan Dana Desa
terdapat kurang lebih 900 desa yang mempunyai digulirkan.
masalah. Kepala desa ditangkap karena diduga
Seiring meningkatnya penyaluran Dana Desa, tuntutan
menyelewengkan Dana Desa (ksp.go.id, diakses 26
peningkatan pelayanan publik semakin dibutuhkan.
Oktober 2017).
Citra pelayanan lembaga pemerintahan yang terkesan
Terkait dengan penyaluran Dana Desa, pada Tahun lambat, berbelit-belit perlu mendapatkan perbaikan.
Anggaran 2016 terdapat 4 (empat) kabupaten/kota yang Selain itu, diperlukan peningkatan transparansi, dan
tidak memperoleh pencairan Dana Desa dari Rekening akuntabilitas pemerintahan desa serta partisipasi

______________________________________________________________________________________________________
*) Peneliti pada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

FOKUS
13
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Gambar 1. Perkembangan Alokasi Dana Desa

Sumber: BKPM, 2017

masyarakat di wilayah perdesaan. sikap diri terhadap korupsi dan perkembangan menyerupai siklus.
pengalaman langsung pada jenis IPAK 2017 untuk masyarakat
Indeks Perilaku Anti Korupsi di
layanan publik tertentu yang biasa yang tinggal di wilayah perdesaan
Perdesaan
diakses, menyangkut perilaku meningkat dibandingkan tahun
Pemanfaatan Dana Desa dibayang- penyuapan (bribery), pemerasan 2015, yaitu sebesar 3,53. IPAK
bayangi terjadinya korupsi di (extortion), dan nepotisme (nepotism). untuk masyarakat yang tinggal
tingkat desa. Badan Pusat Statistik di wilayah perdesaan pernah
Selama periode pengukuran tahun
menyebutkan bahwa hasil survei mencapai angka tertinggi di tahun
2012-2017, IPAK masyarakat di
perilaku anti korupsi menunjukkan 2013, yaitu sebesar 3,55. Tabel 1
wilayah perdesaan menunjukkan
pemahaman masyarakat desa
terhadap kesadaran anti-korupsi
tidak setinggi masyarakat kota. Tabel 1. IPAK Menurut Wilayah Tahun 2012-2017
Indeks Perilaku Anti Korupsi
Karakteristik Responden 2012 2013 2014 2015 2017
(IPAK) 2017 untuk masyarakat
yang tinggal di wilayah perkotaan
Wilayah Perkotaan 3,66 3,71 3,71 3,71 3,86
sebesar 3,86, lebih tinggi dibanding
Wilayah Perdesaan 3,46 3,55 3,51 3,46 3,53
di wilayah perdesaan (3,53).

Nilai indeks semakin mendekati 5 Sumber: Badan Pusat Statistik.

menunjukkan bahwa masyarakat


berperilaku semakin anti korupsi, Tabel 1. IPAK Menurut Pendidikan Tertinggi Tahun 2012-2017
sebaliknya nilai IPAK yang semakin
mendekati 0 menunjukkan bahwa Karakteristik Responden 2012 2013 2014 2015 2017
masyarakat berperilaku semakin SLTP ke bawah 3,47 3,55 3,52 3,49 3,58
permisif terhadap korupsi. IPAK
disusun berdasarkan dua substansi SLTA 3,78 3,82 3,85 3,80 3,99
utama, yakni persepsi atau
SLTA ke atas 3,94 3,94 4,01 4,00 4,09
penilaian masyarakat terhadap
kebiasan yang mencerminkan
Sumber: Badan Pusat Statistik.
nilai-nilai yang dipahami maupun

FOKUS
14
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Gambar 2. Indikator Kualitas Administrasi Desa Tahun 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik.

memuat IPAK menurut wilayah. berpendidikan di bawah SMA dihadapi dalam membuat laporan
(sebesar 17,20 persen). Beberapa keuangan adalah terbatasnya
Hasil IPAK masyarakat
provinsi memiliki kepala desa yang kemampuan SDM (26,13 persen),
perdesaan yang lebih rendah
tingkat pendidikannya di bawah tidak adanya pedoman (23,87
tampaknya berkaitan dengan
SMA dengan persentase yang cukup persen), dan tidak adanya
tingkat pendidikan. Hal tersebut
besar, yaitu Papua Barat 56,36 bimbingan/pendampingan (22,07
ditunjukkan dengan semakin
persen dan Papua 67,61 persen. persen). Grafik 3 menunjukkan
tinggi pendidikan maka semakin
sejumlah kendala dalam membuat
tinggi IPAK, atau semakin tinggi Kinerja pelayanan masyarakat di
laporan keuangan.
pendidikan semakin anti korupsi. desa sangat tergantung kepada
Selama tahun tahun 2012-2017, kualitas aparatur desa. Dalam Penyaluran Dana Desa
hasil pengukuran secara konsisten implementasi governance di desa,
Nota Keuangan APBN Tahun
menunjukkan bahwa semakin aparat desa dituntut untuk memiliki
Anggaran 2017 menyebutkan
tinggi pendidikan masyarakat, maka kapabilitas menangani administrasi
bahwa Pemerintah melakukan
cenderung semakin anti korupsi. dan pengelolaan keuangan desa.
perubahan kebijakan penyaluran
Tabel 2 memuat IPAK menurut Untuk melihat sejauh mana tertib
Dana Desa. Perubahan
pendidikan tertinggi. administrasi di kantor desa, dapat
tersebut dilakukan mencakup
dilihat beberapa indikator. Gambar
Kapasitas SDM 2 menunjukkan indikator kualitas
penyederhanaan ketentuan
penyaluran, yang semula tiga tahap
Kualitas SDM mempengaruhi administrasi desa.
menjadi dua tahap dan penyaluran
implementasi governance keuangan berbasis kinerja pelaksanaan, serta
Keberadaan catatan laporan
desa. Di sisi lain, laporan Badan penyaluran Dana Desa melalui 171
keuangan desa, berupa Anggaran
Pusat Statistik Tahun 2016 Kantor Pelayanan Perbendaharan
Penerimaan dan Pengeluaran
menyebutkan bahwa sebagian besar Negara di daerah. Adapun tujuan
Keuangan Desa (APPKD) dan
(62 persen) tingkat pendidikan dari penyederhanaan ketentuan
APBDes, mencapai 97,36 persen.
Kepala Desa berpendidikan SMA. penyaluran dimaksud agar Dana
Laporan Badan Pusat Statistik
Tidak sedikit desa yang dipimpin Desa bisa segera diterima dan
menyebutkan bahwa kendala yang
oleh kepala desa yang masih
______________________________________________________________________________________________________
*) Peneliti pada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

FOKUS
15
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Gambar 4.
Kendala dalam
membuat laporan
keuangan

Sumber: Badan Pusat Statistik

digunakan di desa, memotivasi Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017. di tingkat desa. Seiring dengan
desa melaksanakan kegiatan Berdasarkan kebijakan tersebut, dinamika sosial, masyarakat desa
dan menyerap anggaran lebih pola penyaluran dilakukan dalam akan semakin menuntut kinerja
optimal. Sementara itu, pengalihan dua tahap, yaitu: Kepala Desa yang lebih akuntabel
penyaluran melalui KPPN di daerah dan transparan dalam mengelola
1. Tahap I, dilaksanakan paling
akan mendekatkan pelayanan di kebijakan dan keuangan desa.
cepat bulan Maret dan paling
daerah dan memperkuat governance Keberadaan Badan Perwakilan
lambat bulan Juli, sebesar 60
Dana Desa. Desa (BPD), yang menggantikan
persen; dan
Lembaga Musyawarah Desa (LMD),
Pada tahun 2015, Dana Desa
2. Tahap II, dilaksanakan pada menjadi aktor baru bagi pendorong
disalurkan Pemerintah Pusat
bulan Agustus, sebesar 40 persen. demokrasi sekaligus memungkinkan
ke Pemerintah Kabupaten/
terjadinya mekanisme check &
Kota maupun dari Pemerintah Guna memperkuat implementasi
balance dalam penyelenggaraan
Kabupaten/Kota ke Rekening Desa governance, Pemerintah senantiasa
pemerintahan desa.
dilakukan melalui 3 (tiga) tahap berupaya memperbaiki penyaluran
penyaluran, yaitu: Dana Desa. Selama tahun 2013- Kerja bersama antara kepala
2017 terdapat sejumlah perubahan desa dan BPD terlihat pada saat
1. Tahap I, dilaksanakan pada
pola penyaluran Transfer ke Daerah penetapan Anggaran Pendapatan
minggu kedua bulan April, sebesar
dan Dana Desa. Perubahan terakhir dan Belanja Desa (APBDesa).
40 persen;
terkait pola penyaluran tersebut Selanjutnya, APBDesa menjadi
2. Tahap II, dilaksanakan pada diatur dalam Peraturan Menteri pedoman pelaksanaan kegiatan
minggu kedua bulan Agustus, Keuangan Nomor 112 Tahun 2017 oleh Pemerintah Desa bersama
sebesar 40 persen; dan tentang perubahan PMK Nomor 50/ masyarakat sebagaimana rencana
PMK.07/2017 tentang Pengelolaan pembangunan desa yang telah
3. Tahap III, dilaksanakan pada
Transfer ke Daerah dan Dana Desa. disusun.
minggu kedua bulan Oktober,
Perubahan tersebut bertujuan
sebesar 20 persen. Pemerintah telah menyadari bahwa
untuk meningkatkan efisiensi,
peningkatan efektivitas penyaluran
Pola penyaluran tersebut transparansi, dan akuntabilitas
Dana Desa memerlukan peran
selanjutnya telah diubah serta dampak atas pelaksanaannya.
masyarakat dalam mengawasi
sebagaimana ditetapkan dalam
Pengelolaan dana desa bisa proses penyaluran dana desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 8
mendorong proses demokratisasi Selain pemerintah pusat, provinsi,
Tahun 2016 dan Peraturan Menteri

FOKUS
16
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Tahun 2016 tentang Penetapan dan pertanggungjawaban anggaran,


kabupaten/kota, kontrol dan
Prioritas Penggunaan Dana Desa serta sisi kelembagaan. Oleh karena
pengawasan yang baik adalah dari
Tahun 2016. Peraturan mengenai itu, perbaikan dari sisi governance
masyarakat. Melalui partisipasi
penggunaan Dana Desa dimaksud mutlak diperlukan. Penguatan
masyarakat dalam mengawasi
memberikan koridor bahwa governance dalam penyaluran dana
penyaluran Dana Desa, diharapkan
Dana Desa diprioritaskan untuk desa mendukung kesejahteraan
Dana Desa betul-betul mempunyai
mendanai pembangunan desa masyarakat desa.
manfaat bagi masyarakat perdesaan.
dan pemberdayaan masyarakat
Perbaikan mekanisme penyaluran
Regulasi Pendukung desa yang disesuaikan dengan
dana desa, terakhir dalam PMK
tingkat perkembangan kemajuan
Peraturan Pemerintah Nomor 112/2017, diharapkan meningkatkn
desa sebagaimana tercermin
60 Tahun 2014 jo. Peraturan governance dalam penyaluran
dalam Indeks Desa Membangun
Pemerintah Nomor 22 Tahun dana desa. Perbaikan tersebut
(IDM). IDM membagi desa menjadi
2015 jo. Peraturan Pemerintah kiranya dapat mendorong
5 Kategori, yaitu: Desa Sangat
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Dana Pemerintah Desa meningkatkan
Tertinggal, Desa Tertinggal,
Desa yang Bersumber dari APBN partisipasi masyarakat desa
Berkembang, Maju, dan Mandiri.
menyebutkan bahwa Dana Desa dalam pembangunan sekaligus
digunakan untuk empat bidang, Melalui kebijakan tersebut, melaksanakan administrasi desa
yaitu membiayai penyelenggaraan Pemerintah berupaya menarik serta mengelola keuangan desa
pemerintahan, pembangunan, partisipasi warga untuk ikut terlibat dengan baik dan tertib.
pemberdayaan masyarakat, dan dalam peningkatan kualitas hidup
kemasyarakatan. Selanjutnya, masyarakat desa. Di samping itu,
Menteri Desa Pembangunan masyarakat diharapkan turut
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengawasi penggunaan Dana Desa
setiap tahunnya menerbitkan agar tepat sasaran.
Peraturan Menteri Desa tentang
Penutup
Penetapan Prioritas Penggunaan
Dana Desa. Kebijakan prioritas Terdapat tiga masalah dalam
penggunaan tersebut ditetapkan penyaluran dana desa yang dapat
guna memberikan pedoman yang mengganggu pelayanan publik di
lebih terarah terkait prioritas desa. Yang pertama, mengenai
penggunaan Dana Desa. Regulasi kemampuan aparat desa yang
tersebut diharapkan lebih menjamin masih perlu ditingkatkan. Kedua
kesejahteraan masyarakat dan adalah tentang korupsi atau
penyediaan pelayanan publik penyalahgunakan pengelolaan
berskala desa. keuangan desa. Selanjutnya,
terkait masalah infrastruktur desa
Dalam rangka meningkatkan
yang belum memadai. Penguatan
kualitas penggunaan Dana Desa
governance diperlukan guna
agar lebih baik sesuai dengan
meningkatkan pelayanan publik
prioritas penggunaannya, telah
kepada masyarakat desa.
diterbitkan Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Implementasi governance
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor memerlukan kesiapan perangkat
4 Tahun 2017 tentang Perubahan dan masyarakat desa, baik dari sisi
atas Peraturan Menteri Desa, pengelolaan keuangan, dan kesiapan
Pembangunan Daerah Tertinggal, yang mencakup perencanaan,
dan Transmigrasi Nomor 22 penganggaran program/kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, pelaporan,

FOKUS
17
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

DANA DESA, PERTUMBUHAN


EKONOMI DESA, DAN KORUPSI
|| Purwoko*)

https://liputan.com

K
ebijakan Pemerintah untuk mengalokasikan Apa yang terjadi pada pelaksanaannya di lapangan
dana desa baru berjalan tiga tahun, yaitu saat ini justru sebaliknya. Kehadiran dana desa
dari tahun 2015 hingga 2017. Kebijakan menambah panjang daftar kasus korupsi yang terjadi
yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan di daerah. Sejak dana desa digelontorkan, telah terjadi
masyarakat dan pertumbuhan ekonomi desa ini belum kasus korupsi dana desa lebih dari seratus kasus, yang
menampakkan hasil sebagaimana yang diharapkan. melibatkan kepala desa dan pihak-pihak terkait lainnya.
______________________________________________________________________________________________________
*) Peneliti pada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

FOKUS
18
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Kebijakan dana desa merupakan dana sebesar itu, ekonomi desa 139 tersangka koruptor, dengan
wujud keseriusan pemerintah akan menggeliat, berdampak pada pemeran utama kepala desa
untuk melaksanakan program peningkatan kesejahteraan warga sebanyak 107 yaitu kasus, aparat
ke tiga dari Nawa Cita, suatu desa, dan pada akhirnya diharapkan perangkat desa 30 kasus, dan istri
program Pemerintah era Presiden dapat memberikan kontribusi yang kepala desa 2 kasus. Ada sejumlah
Joko Widodo untuk membangun signifikan terhadap pertumbuhan modus terkait dengan korupsi
Indonesia dari pinggiran dengan ekonomi nasional. dana desa yang diidentifikasi ICW,
memperkuat daerah-daerah dan antara lain penggelapan dana
Bagaimana realisasi pelaksanaan
desa dalam kerangka negara desa, penyalahgunaan anggaran,
penggunaan Dana Desa di
kesatuan. Nawa Cita merupakan penyalahgunaan wewenang,
lapangan? Dalam tiga tahun
prioritas jalan perubahan menuju pungutan liar, mark up anggaran,
terakhir, pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang berdaulat secara laporan fiktif, pemotongan
di daerah belum menunjukkan
politik, mandiri dalam bidang anggaran, dan suap.
geliat yang signifikan. Data
ekonomi, dan berkepribadian dalam
pertumbuhan PDRB Propinsi Di samping masalah korupsi, masih
kebudayaan.
pada table-1 menunjukkan, hanya ada beberapa permasalahan yang
Kebijakan umum dana desa empat propinsi yang mengalami teridentifikasi dalam pelaksanaan
diatur dalam Undang-Undang peningkatan pertumbuhan rata- kebijakan dana desa saat ini,
Nomor 6 Tahun 2014 tentang rata PDRB setelah dana desa antara lain belum berubahnya pola
Desa. Dalam Undang-undang ini, digelontorkan. Sementara itu, 30 pikir kepala desa dari pelaksana
Pemerintah Pusat diwajibkan untuk propinsi lainnya justru mengalami kebijakan menjadi pembuat
menganggarkan dana desa sebesar penurunan pertumbuhan PDRB kebijakan, rendahnya kemampuan
10% dari dana yang ditransfer rata-rata. teknis kepala desa untuk
ke daerah, di luar dana transfer melaksanakan aturan-aturan baru,
a
yang diperuntukkan Pemerintah belum siapnya aparat Pemerintah
Kabupaten / Kota. Teknis Data ini menunjukkan bahwa Daerah untuk menyalurkan dan
pelaksanaan Undang-Undang dana desa yang digelontorkan memanfaatkan dana desa sebagai
tersebut antara lain diatur melalui dalam tiga tahun terakhir belum pendorong perekonomian desa,
Peraturan Pemerintah Nomor mampu mendongkrak pertumbuhan rendahnya inovasi aparat desa
60 Tahun 2014, yang mengatur ekonomi di daerah. dalam memanfaatkan dana desa,
tentang pengalokasian, penyaluran, serta program pendamping desa
Kehadiran dana desa bagi aparat
penggunaan, pemantauan dan yang belum mampu memberikan
desa bagaikan kue yang baru keluar
evaluasi Dana Desa. pendampingan dengan baik.
dari oven, yang memberikan aroma
Besarnya alokasi anggaran yang yang menarik bagi kepala desa dan Dengan diberlakukannya Undang-
disediakan untuk dana desa berbagai pihak yang terkait untuk undang Nomor 6 tahun 2014
signifikan besar. Untuk tahun mencicipinya secara ilegal, alias tentang Desa, ada perubahan
anggaran 2015, Pemerintah Pusat korupsi. Sebagaimana era otonomi mendasar tentang tugas dan
mengalokasikan dana sebesar daerah yang melahirkan koruptor- fungsi Kepala Desa. Pada
Rp.20,76 triliun untuk dana desa, koruptor baru di daerah, otonomi era sebelum diberlakukannya
atau rata-rata sekitar Rp.800 juta desa ini pun melahirkan koruptor- Undang-Undang tentang Desa,
per desa. Anggaran dana desa koruptor baru di desa-desa. Kepala Desa merupakan aparat
ditingkatkan menjadi Rp.46,98 Pemerintah Daerah yang tugasnya
Dalam kurun waktu antara awal
triliun di tahun 2016, atau rata- melaksanakan kebijakan-kebijakan
tahun 2016 hingga 10 Agustus
rata sekitar Rp.1,2 milyar per desa. yang dibuat oleh Bupati / walikota.
2017, Indonesia Corruption
Di tahun 2017, anggaran dana Kepala Desa tidak memiliki
Watch (ICW) mencatat telah
desa ditingkatkan lagi menjadi kewenangan yang luas untuk
terjadi korupsi terkait dana desa
Rp.60,10 triliun. Pemerintah menentukan arah dan kebijakan
sebanyak 110 kasus, melibatkan
berharap, dengan penggelontoran yang dilakukan di desanya.

FOKUS
19
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Table-1Perbandingan Laju Pertumbuhan PDRB Sebelum dan Sesudah Implementasi Dana Desa

Sumber: DJPK

FOKUS
20
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017


Sebagian besar kebijakan dibuat
oleh pejabat-pejabat di tingkat Hasil evaluasi DJPK menunjukkan
kabupaten atau kecamatan. Pada era bahwa penggunaan dana desa masih
setelah diberlakukannya Undang-
difokuskan untuk pembangunan
Undang tentang Desa, Kepala Desa
diberi kewenangan yang lebih infrastruktur fisik, seperti pengaspalan
besar untuk menentukan arah dan jalan desa, pengecoran jalan gang,
kegiatan yang dilakukan di desanya.
Mereka dituntut untuk kreatif dan
pembangunan lumbung desa,
inovatif dalam memanfaatkan Dana pembangunan gedung sarana pelayanan
Desa untuk memajukan ekonomi
desa, dll.
dan meningkatkan kesejahteraan
warganya. Banyak diantara mereka
yang kebingungan ketika diminta dokumen-dokumen ini bisa 3.Ada Pemerintah Daerah
untuk mengelola dana nilainya dipahami apabila melihat latar Kabupaten / Kota yang terlambat
sangat besar, dan mereka harus belakang pendidikan mereka. menetapkan Peraturan Bupati/
menentukan sendiri untuk apa Namun perlu disadari bahwa Walikota tentang Pedoman
dana tersebut akan digunakan. keterlambatan penyusunan pengalolaan Keuangan Desa dan
Mereka belum siap untuk merubah dokumen ini akan menyebabkan tentang pengadaan barang/jasa di
pola pikir dari pejabat pelaksana pencairan dana menjadi terlambat, Desa;
kebijakan menjadi pejabat yang sehingga penyerapannya pun
4. Ada Pemerintah Daerah
harus membuat kebijakan untuk mengalami keterlambatan pula. Hal
Kabupaten / Kota yang harus
desa yang dipimpinnya. ini yang menyebabkan pemanfaatan
merubah penetapan alokasi Dana
dana desa menjadi kurang optimal.
Dalam rangka mengelola dana desa Desa per desa karena jumlah
yang digelontorkan ke desanya, Pemerintah Kabupaten / Kota desanya berbeda dengan yang
kepala desa bersama dengan mempunyai peran strategis ditetapkan dalam Peraturan
warganya dituntut untuk membuat dalam penyaluran dana desa. Menteri Dalam Negeri;
Rencana Pembangunan Jangka Namun belum semua Pemerintah
5. Ada Pemerintah Daerah
Menengah Desa (RPJMDes) dan Kabupaten/Kota siap untuk
Kabupaten / Kota yang
Rencana Kerja Pemerintah Desa menyalurkan dan memanfaatkan
menambahkan persyaratan
(RKPDes). Rendahnya pendidikan dana desa yang digulirkan ke
penyaluran Dana Desa dari
Kepala Desa pada umumnya, wilayahnya dengan baik. Evaluasi
RKUD ke Rekening Kas Desa
membuat mereka mengalami atas penyaluran dana desa
berupa dokumen RPJMDes dan
kesulitan ketika diminta untuk yang dilakukan oleh Direktorat
RKPDes. Persyaratan ini semakin
menyiapkan dokumen-dokumen Jenderal Perimbangan Keuangan
menyulitkan bagi desa untuk
yang belum pernah dibuat menunjukkan adanya beberapa
segera menerima Dana Desa;
sebelumnya, seperti membuat temuan masalah dalam penyaluran
RPJMDes dan RKPDes. Sebagai dana desa, antara lain: 6. Ada Pemerintah Daerah
gambaran, 93% dari total kepala Kabupaten / Kota yang belum
1. Ada Pemerintah Daerah
desa di Kabupaten Bojonegoro berani menyalurkan dana
Kabupaten / Kota yang belum
berpendidikan SLTP dan SLTA. desa karena belum ada tenaga
memasukkan Dana Desa dalam
Hanya 7% kepala desa yang pendamping.
APBD induk;
berpendidikan Sarjana muda ke 7. Adanya kendala-kendala
atas. Diperkirakan aparat desa 2. Ada Pemerintah Daerah
tersebut menyebabkan
yang menjadi bawahan kepala Kabupaten / Kota yang terlambat
penyerapan anggaran Dana Desa
desa memiliki pendidikan yang menetapkan Peraturan Bupati/
rendah dan terlambat. Hal ini
sama atau lebih rendah dari Walikota tentang pengalokasian
patut diduga menjadi salah satu
kepala desanya. Permasalahan Dana Desa per Desa;
keterlambatan dalam penyusunan
FOKUS
21
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

penyebab kenapa dana desa belum Program Pendamping Desa yang kesejahteraan masyarakat desa;
mampu mendongkrak pertumbuhan diharapkan dapat memperkuat
2.Perlu sosialisasi kepada berbagai
ekonomi di daerah. desa dalam melaksanakan
pihak yang terkait dengan
Undang-Undang No 6 tahun
Agar dana desa dapat dimanfaatkan pemanfaatan dana desa, tentang
2014 belum berjalan sebagaimana
dengan optimal, diperlukan aturan-aturan yang berlaku dalam
yang diharapkan masyarakat.
inovasi dan kreativitas aparat rangka pemanfaatan dana desa.
Para Pendamping Desa
desa. Namun sayangnya, inovasi Hal ini penting dilakukan untuk
dianggap kurang mampu untuk
dan kreativitas aparat desa dalam meningkatkan pemahaman mereka
mendampingi aparat desa dalam
memanfaatkan dana desa masih tentang bagaimana mengoptimalkan
penyelenggaraan pemerintahan
rendah. Pada umumnya, pola pemanfaatan dana desa serta
desa, mengembangkan BUM Desa,
pikir mereka masih berorientasi memperkecil kemungkinan
dan memberdayakan masyarakat.
pada bagaimana menghabiskan terjadinya penyalahgunaan dana
Bahkan, sebagian dari mereka
dana yang ada. Belum banyak desa;
dianggap menjadi beban yang justru
aparat desa yang memikirkan
menghambat pembangunan desa. 3. Pemerintah daerah perlu
bagaimana memanfaatkan dana
berpartisipasi aktif dalam
desa agar ekonomi desa bergerak Pemerintah perlu melakukan
menyalurkan dan memanfaatkan
dan kesejahteraan masyarakat desa upaya-upaya yang serius untuk
dana desa bagi desa-desa di
meningkat. Hasil evaluasi DJPK mencegah korupsi dana desa, dan
wilayahnya;
menunjukkan bahwa penggunaan mengatasi permasalahan yang
dana desa masih difokuskan terjadi agar dapat memanfaatkan 4. Perlu adanya capacity building
untuk pembangunan infrastruktur dana tersebut se optimal mungkin untuk para Pendamping Desa, agar
fisik, seperti pengaspalan jalan untuk meningkatkan ekonomi dan mampu melaksanakan tugasnya
desa, pengecoran jalan gang, kesejahteraan masyarakat desa. dengan baik.
pembangunan lumbung desa, Permasalahan-permasalahan yang
pembangunan gedung sarana terjadi saat ini perlu di evaluasi
pelayanan desa, dll. Pembangunan dan dicari jalan keluarnya. Ada
infrastruktur fisik ini menyerap beberapa rekomendasi yang perlu
82% dana desa pada tahun anggaran dilakukan oleh Pemerintah untuk
2015, dan 89% pada tahun anggaran meningkatkan manfaat dana desa,
2016. Pembangunan infrastruktur antara lain:
ini memberikan pelayanan yang
Sistem monitoring dan
lebih baik kepada masyarakat,
evaluasi perlu dirancang dan
namun tidak memberikan
diimplementasikan dengan baik,
kontribusi yang signifikan
agar mampu mendeteksi dini
terhadap pertumbuhan ekonomi.
adanya penyimpangan dalam
Sementara itu, pemberdayaan
penggunaan dan pemanfaatan dana
masyarakat yang diharapkan
desa;
dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi desa, seperti pelatihan 1. Perlu adanya capacity building
atau training untuk ketrampilan untuk merubah pola pikir kepala
tertentu, pengembangan BUM Desa, desa serta berbagai pihak terkait,
dan pelatihan untuk perangkat dari pelaksana kebijakan menjadi
desa, belum dilaksanakan secara pembuat kebijakan di desanya.
masif. Pada tahun anggaran 2015, Kepala desa harus mampu mengajak
penggunaan dana desa untuk warganya untuk aktif dan inovatif
pemberdayaan masyarakat hanya dalam memanfaatkan dana desa,
7,7%, dan pada tahun anggaran dalam rangka meningkatkan
2016 menurun menjadi 6,1%. perekonomian desa dan

FOKUS
22
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Deregulasi PajakTambang
|| Milsen Febriyadi*)

https://pxhere.com

Otoritas perpajakan Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk menyediakan rezim fiskal
yang akomodatif dengan lingkungan bisnis pertambangan saat ini dan di masa mendatang.
Di satu sisi, kerja sama bisnis antara pemerintah dengan korporasi di sektor ini menghendaki
adanya penghormatan atas kontrak (sanctity of contract) yang sudah ada. Namun di sisi lain,
pemerintah dituntut untuk meningkatkan kontrol dan imbal hasil yang diperoleh negara
atas pengusahaan industri ekstraktif tersebut.

______________________________________________________________________________________________________
*) Peneliti pada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

ANALISIS
23
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

K

ontrak bisnis tambang di
indonesia telah ada sejak Deregulasi pajak sektor pertambangan
dekade 1960’an antara dijalankan Pemerintah melalui
lain dengan ditetapkannya skema
kerjasama bagi hasil minyak dan
sinkronisasi regulasi sektoral dengan
gas (Production Sharing Contract) regulasi perpajakan secara umum.
pertama di dunia. Skema tersebut
(IUP)
kemudian diadopsi oleh negara-
untuk
negara penghasil minyak lainnya
tidak diakomodasi dengan baik
secara masif. Secara sederhana,
menggantikan rezim kontrak yang dalam regulasi turunannya.
model ini menekankan penguasaan
telah ada. Kendatipun demikian,
sumberdaya migas tetap berada di Dua permasalahan pokok di atas
kontrak/perjanjian yang telah ada
tangan pemerintah selaku kuasa tidak termitigasi dengan baik
sebelum berlakunya UU tersebut
pertambangan dengan risiko dan dengan strategi penyelesaian yang
tetap dihormati sampai jangka
biaya operasi pertambangan berada tepat. Untuk sektor pertambangan
waktu berakhirnya kontrak/
di tangan kontraktor. Dalam hal minerba misalnya, negosiasi yang
perjanjian tersebut dengan berbagai
terdapat penemuan migas secara terus diupayakan hingga saat ini
penyesuaian klausul, termasuk
komersial, kontraktor memperoleh oleh Pemerintah dengan korporasi
dalam urusan kewajiban keuangan
pengembalian biaya atas hasil justru berisiko kontraproduktif
perusahaan sebagai upaya
produksi sekaligus bagian atas profit terhadap semangat untuk
meningkatkan penerimaan negara.
split dalam bentuk in kind. Selain itu, meningkatkan penerimaan negara
seluruh peralatan yang digunakan Deregulasi pajak sektor dari sektor tersebut. Sebabnya
dalam operasi perminyakan menjadi pertambangan dijalankan tidak lain karena semakin
milik negara. Ironisnya, kendatipun Pemerintah melalui sinkronisasi lama tertundanya kesepakatan
skema PSC tersebut digagas di regulasi sektoral dengan regulasi amendemen tersebut dicapai,
Indonesia, saat ini Indonesia tidak perpajakan secara umum. Baik UU semakin tinggi juga potensial loss
mampu mengimbangi daya tarik Migas 2001 maupun UU Minerba yang seharusnya dapat diperoleh
investasi sektor hulu migas yang 2009 telah memberikan penegasan negara. Di sisi lain, perusahaan-
ditawarkan negara-negara lain. apa-apa saja yang harus dibayarkan perusahaan yang tergabung
korporasi kepada negara. Sementara dalam PKP2B Generasi I akan
Di lain pihak, proses negosiasi
itu, UU PPh 2008 mendelegasikan habis masa kontraknya paling
amandemen kontrak kerja sama
ketentuan perpajakan bagi sektor lambat tahun 2025. Dengan kata
pertambangan mineral (Kontrak
pertambangan migas, minerba, lain, ongkos negosiasi hanya
Karya, KK) dan batubara (Perjanjian
maupun panas bumi, untuk diatur akan menjadi sunk cost apabila
Karya Pengusahaan Pertambangan
lebih lanjut dalam koridor Peraturan kesepakatan tidak tercapai hingga
Batubara, PKP2B) yang telah
Pemerintah (PP). Masalah mulai kontrak saat ini berakhir. Dengan
dimulai sejak tahun 2011 masih
muncul ketika perangkat regulasi berakhirnya kontrak tersebut,
berjalan alot untuk beberapa
yang dikemas pemerintah melalui korporasi tidak memiliki pilihan
perusahaan dan menyisakan
ketiga UU tersebut dihadapkan lain untuk meneruskan operasi
beberapa pekerjaan tambahan bagi
pada kontrak/perjanjian yang bisnisnya selain dengan kemasan
pemerintah di masa mendatang. Di
sudah eksis sebelum UU tersebut IUP. Kemasan baru tersebut akan
bawah payung hukum UU Nomor
mulai berlaku. Tidak sampai disitu, membawa konsekuensi signifikan
4 Tahun 2009 (UU Pertambangan
terbukanya ruang pengaturan bagi perusahaan antara lain
Mineral dan Batubara), bisnis
mengenai ketentuan perpajakan berupa penyempitan luas wilayah
pertambangan mineral dan batubara
untuk sektor pertambangan dalam dan pengadopsian ketentuan
(minerba) Indonesia memasuki
kerangka Peraturan Pemerintah seiring waktu untuk pembayaran
babak baru dengan ditetapkannya
justru menjadi cikal bakal dispute pajak-pajak & royalti. Terkait hal
rezim Izin Usaha Pertambangan
pemahaman aturan main karena ini, pertanyaan prinsip yang

ANALISIS
24
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

kemudian perlu diwaspadai di masa dituntaskan dan meninggalkan masing-masing komoditas maupun
depan adalah apakah peralihan dispute yang terus bergulir wilayah kerja, otoritas perpajakan
dari sampul kontrak menjadi seiring dengan umur proyek juga harus memikirkan untuk
IUP tersebut akan dilalui secara pertambangan. Ironisnya, memperhitungkan tingkat harga
otomatis atau melalui tawar penyelesaian permasalahan output yang mempengaruhi tingkat
menawar melalui jalan negosiasi. ineksistensi pengaturan tersebut keekonomian proyek dan potensi
tidak diselesaikan dengan penerimaan negara yang diperoleh.
Di internal pemerintah sendiri,
menjunjung prinsip fairness.
masih sering dijumpai dispute Deregulasi pajak tambang yang
pemahaman aturan main turunan Pemahaman inklusif yang pada diupayakan oleh pemerintah dalam
UU. Sebagai contoh, PP diberikan tingkat tertentu perlu dimiliki beberapa tahun terakhir adalah
kewenangan untuk mengatur oleh masing-masing institusi. upaya bersama untuk mempertegas
secara khusus perpajakan sektor Tidak mungkin misalnya otoritas kembali visi kemandirian ekonomi
tambang, apakah dengan demikian perpajakan menyusun aturan main nasional. Perubahan paradigma
diskresi untuk menyimpang dari pajak tambang tanpa pemahaman untuk menjadikan komoditas
prinsip-prinsip perpajakan secara yang baik mengenai karakter energi sebagai modal pembangunan
umum diperkenankan. Bagaimana bisnis tambang. Informasi asimetris nasional juga harus diimbangi
pula menginterpretasikan frase yang dipicu oleh ketidakpahaman dengan keyakinan untuk mengolola
“penerimaan negara yang lebih tersebut justru berpotensi memicu sumber daya ekstraktif secara
menguntungkan” bagi KK dan moral hazard di antara para agen mandiri. Komitmen nasional
PKP2B yang berakhir dan ekonomi. untuk melepaskan diri dari
diperpanjang menjadi Izin Usaha mitos ketidakpercayaan diri
Kompleksitas pengaturan sektor
Pertambangan Khusus (IUPK) di masa lampau adalah titik
pertambangan juga meningkat
Operasi Produksi sebagaimana permulaan dalam menentukan dan
seiring dengan aspirasi korporasi
tertuan dalam PP 77/2014. Sebagian merumuskan peta jalan pengelolaan
untuk menjaga tingkat keekonomian
memandang penerimaan negara sumber daya ekstraktif di masa
suatu proyek pertambangan.
yang lebih menguntungkan tersebut mendatang.
Dalam konteks ini, tantangan yang
dikaitkan dengan manfaat ekonomi
dihadapi oleh pemerintah pada
dalam arti luas yang dicapai melalui
saat menyusun aturan main adalah
relaksasi kebijakan perpajakan.
menciptakan “equal level playing
Sebagian lainnya berpendapat
field” bagi para korporasi di tengah
hal tersebut berwujud kenaikan
karakteristik khusus yang melekat
penerimaan nominal secara agregat
pada aspek-aspek teknis sebuah
yang diperoleh dari pengetatan
wilayah kerja pertambangan.
kebijakan.
Hal ini kerap dijumpai pada
Deregulasi sektor tambang tidak wilayah kerja pertambangan
hanya memerlukan sinkronisasi yang berada pada remote area
kebijakan lintas institusi tetapi maupun wilayah berkapasitas
juga lintas waktu. Tidak jarang, infrastruktur rendah. Selain itu,
kesepahaman yang telah keekonomian suatu wilayah kerja
dicapai antara korporasi dengan juga bergantung pada dinamika
kementerian pembina sektor pada harga komoditas output di pasar
suatu waktu ternyata tidak selalu internasional. Dengan kata lain,
sejalan dengan visi pemangku selain dihadapkan pada tantangan
kepentingan lain. Terlebih apabila untuk menciptakan aturan main
suatu ketentuan perundang- yang berlaku universal bagi seluruh
undangan meninggalkan ruang korporasi pertambangan dengan
pengaturan yang belum genap karakteristik teknis yang melekat di

ANALISIS
25
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

https://hartonomall.com

Menggugat Pajak Penulisan Buku


|| Makmun Syadullah*)

M
enjadi penulis buku yang profesional tidaklah tidak laku dijual. Risiko inilah yang harus dihadapi
mudah, dibutuhkan keberanian dalam oleh penulis buku. Bahkan sebelum naskah diterbitkan
mengambil risiko. Sebagian besar penulis, pun ada risiko pertama yaitu naskah ditolak penerbit
menghasilkan karya yang ketika dipajang di toko buku, karena tidak layak terbit dan tidak layak jual.
belum tentu laku. Apabila kita jeli, sering kita lihat
Faktanya, lebih banyak yang tidak siap menghadapi
dalam setiap even toko buku Gramedia melakukan
sejumlah risiko di atas. Banyak penulis  buku yang
obral buku, banyak buku yang baru terbit tiga-empat
melemah semangatnya karena bukunya tidak laku
tahun sudah ikut diobral. Miris melihatnya, coba kita
sesuai dengan harapan. Berapa banyak calon penulis
bayangkan apabila yang diobral tersebut adalah buku
yang patah semangat hanya karena karyanya ditolak
kita? Malu rasanya, karena ini berarti buku tersebut

______________________________________________________________________________________________________
*) Peneliti pada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

ANALISIS
26
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

penerbit? Kemudian tak pernah penghasilan bruto dikurangi menerima pendapatan yang cukup
mengirim naskah lagi. Mereka biaya. Biaya tersebut digunakan besar, namun pada tahun-tahun
beranggapan industri buku tidak untuk mendapatkan, menagih lainnya tidak menerima pendapatan
menarik dan tidak menjanjikan. dan memelihara penghasilan. sama sekali. Selain itu, apabila
Termasuk di dalamnya biaya penulis yang menerbitkan sendiri,
Untuk menjadi penulis yang
langsung maupun tidak langsung, banyak di antaranya kesulitan
profesional dibutuhkan mental
sebagaimana diatur dalam Pasal 6 dalam menghitung pendapatannya.
pengusaha, yakni pantang
ayat (1) huruf b sampai huruf m
menyerah. Pengusaha itu selalu Keluhan di atas rupanya
Undang-undang PPh.
mencoba dan mencoba lagi mendapatkan respon dari Mentri
sampai berhasil. Setiap kali jatuh, Kedua, mengunakan Norma Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
setiap kali itu pula dia bangkit Penghitungan Penghasilan Neto Menkeu menindaklanjuti dengan
lagi. Pengusaha itu selalu siap (NPPN). Penulis yang penghasilan meminta Ditjen Pajak dan Badan
menghadapi risiko seberat apapun. setahun tidak melebihi Rp 4,8 miliar Kebijakan Fiskal Kementerian
Dan faktanya, tidak ada satu orang boleh menggunakan NPPN dan Keuangan untuk mengkaji serta
pun pengusaha sukses yang belum penghasilan netonya diakui (deemed) mendengarkan apa yang dikeluhkan
pernah merasakan gagal. sebesar 50 persen, baru dikurangi oleh para penulis. Menurut Sri
PTKP dan dikenai pajak sesuai Mulyani Indrawati, ada tiga hal
Masalah Pajak Royalty
tarif berlaku. Adapun persyaratan yang menjadi persoalan dan perlu
Di satu sisi tidak mudah menjadi penggunakan NPPN adalah penulis dipikirkan penyelesaiannya.
penulis yang profesional, di sisi wajib melakukan pencatatan
Ketiga persoalan tersebut
lain para penulis buku, terutama sebagaimana diatur dalam PER-4/
adalah: Pertama, terkait
yang sukses, dihadapkan pada PJ/2009 dan wajib memberitahukan
administrasi. Apabila masalahnya
pajak royalty. Para penulis buku mengenai penggunaan NPPN paling
administrasi yang kompleks,
belakangan ini mengeluhkan lama tiga bulan sejak awal tahun.
perlu disederhanakan, sehingga
tinginya pajak yang harus mereka
Menurut Direktur Eksekutif Center memudahkan para penulis dalam
tanggung. Setidaknya keluhan
for Indonesia Taxation Analysis membayar pajak. Kedua, terkait
ini disuarakan antara lain oleh
(CITA) Yustinus Prastowo, pangkal dengan aspek keadilan. Dalam
Tere Liye yang mengklaim pajak
masalah kemungkinan ada pada konteks ini pemerintah tetap akan
yang harus dibayar oleh penulis,
PPh Pasal 23 atas royalti penulis mengacu pada undang-undang
yang menghitung royalti sebagai
buku, yang dipotong 15 persen yang berlaku. Namun apabila rate
penghasilan bersih, lebih tinggi
atas jumlah bruto. Umumnya pajak pajak dirasakan tidak memenuhi
ketimbang profesi lain. Konon
royalti penulis adalah 10 persen rasa keadilan, maka akan diusulkan
penulis buku membayar pajak 24
dari penjualan, yang dipandang kepada DPR untuk dilakukan
kali dibanding pengusaha UMKM,
cukup kecil. Dengan demikian, perubahan undang-undang. Ketiga,
dan 2 kali lebih dibanding profesi
jika tarif 15 persen berlaku untuk aspek yang berhubungan dengan
pekerjaan bebas. Untuk itu, Tere
rentang penghasilan kena pajak posisi dan kepentingan pemerintah.
memutuskan untuk tidak lagi
antara Rp 150 juta hingga Rp 250 Dalam konteks ini, pemerintah
menerbitkan buku lewat penerbit
juta, maka penulis setidaknya sangat mendukung berbagai hal
resmi.
mendapat penghasilan jual buku yang bersifat kreatif. Sesuai dengan
Penulis buku adalah profesi setara Rp 1,5 miliar hingga Rp 2,5 komitmen ini, semoga dalam
yang diakui di administrasi pajak miliar. waktu dekat ada solusi yang saling
sebagai pekerja bebas. Untuk menguntungkan antara penulis
Permasalahan lainnya terkait
itu penulis buku sebagai wajib buku dengan pemerintah.
dengan kontinuitas pendapatan
pajak dapat menghitung pajak
pekerjaan penulis buku yang ada
dengan dua cara, yaitu: Pertama,
pasang surutnya. Mungkin dalam
menggunakan metode pembukuan,
tahun-tahun tertentu penulis buku
dimana basis pajak dihitung dari

ANALISIS
27
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

https://liputanislam.com

Peran Dana Desa Dalam


Mengurangi Arus Urbanisasi
di Indonesia
|| Mahpud Sujai*)

______________________________________________________________________________________________________
*) Peneliti pada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

ANALISIS
28
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017


Pembangunan di berbagai wilayah
di Indonesia saat ini sangat pesat Terdapat tiga faktor utama yang
terjadi. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan berbagai permasalahan
yang cukup tinggi dan relatif
muncul di perkotaan, yaitu pertambahan
stabil menyebabkan meningkatnya
tingkat pendapatan masyarakat dan penduduk, bertambahnya aktivitas
berkurangnya kemiskinan. Seiring kegiatan di wilayah perkotaan dan
dengan peningkatan pembangunan
tersebut, wilayah-wilayah di
bertambah luasnya ukuran wilayah yang
Indonesia seperti berlomba untuk terbangun di perkotaan.
berkembang lebih maju.

Ketimpangan Pembangunan
(Bank Dunia 2014). Berdasarkan pengaruh jauh lebih besar yang
Namun perkembangan wilayah data tersebut, jelas terlihat bahwa menyebabkan penduduk perkotaan
tersebut berada dalam kondisi pembangunan dan kesejashteraan meningkat dengan pesat.
yang tidak merata. Perkembangan masyarakat di wilayah pedesaan
Saat ini penduduk Indonesia
pembangunan di wilayah perkotaan semakin jauh tertinggal
diperkirakan 41 persen penduduk
semakin membuat wilayah dibandingkan dengan wilayah
tinggal di wilayah perkotaan.
perkotaan jauh meninggalkan perkotaan.
Sementara itu angka tersebut akan
wilayah pedesaan yang
Kondisi Wilayah Perkotaan jauh lebih tinggi untuk wilayah
mengakibatkan meningkatnya
Jawa-Bali yaitu mencapai 55 persen
ketimpangan antar wilayah di Wilayah perkotaan di Indonesia
dari jumlah penduduk berada
Indonesia. Ketimpangan yang saat ini semakin berkembang
di perkotaan. Pada tahun 2025,
terjadi tidak hanya antar wilayah pesat seiring dengan tingkat
diperkirakan 65 persen penduduk
barat dan timur Indonesia, Jawa pertumbuhan ekonomi yang cukup
akan menghuni perkotaan
dan luar Jawa saja, tetapi juga tinggi dan tingkat urbanisasi
terutama di 16 kota besar yang ada
ketimpangan antara wilayah yang tinggi pula. Kondisi ini tidak
di Indonesia (Dirjen Pengembangan
perkotaan dan pedesaan. hanya menimbulkan dampak
Daerah, Kemendagri, 2015).
positif terhadap perkembangan
Berdasarkan data yang dikutip
kota, namun timbul pula berbagai Pertambahan jumlah penduduk,
dari Bank Dunia, pada 2010 lebih
permasalahan yang berdampak khususnya akibat migrasi dari
dari 44 persen dari PDB non-
negatif terhadap kehidupan kota desa ke kota atau urbanisasi telah
minyak bumi Indonesia diproduksi
dan warganya. menyebabkan pemadatan penduduk
di kota (Lewis 2014). Dari 21 juta
perkotaan (urban densification)
pekerjaan yang diciptakan dari Terdapat tiga faktor utama
dan pemekaran kawasan
2001 sampai 2011, 18 juta berada di yang menyebabkan berbagai
pinggiran (urban sprawling).
perkotaan dan 17 juta diantaranya permasalahan muncul di perkotaan,
Tidak jarang pemekaran wilayah
dihasilkan oleh sektor jasa. Hal ini yaitu pertambahan penduduk,
akhirnya sampai membentuk
menandai pergeseran besar dalam bertambahnya aktivitas kegiatan di
suatu kabupaten atau kota baru.
basis lapangan kerja dari desa wilayah perkotaan dan bertambah
Pengembangan wilayah terbangun
yang berbasis pertanian menuju luasnya ukuran wilayah yang
sangat mendesak untuk memenuhi
kota yang berbasis industri dan terbangun di perkotaan. Dari segi
kebutuhan perumahan dan
jasa. Kondisi ini telah membantu pertambahan penduduk, selain
tempat-tempat aktivitas lainnya,
Indonesia untuk mengurangi disebabkan oleh pertambahan
dan ini telah mengorbankan
separuh tingkat kemiskinannya alamiah sebagai akibat dari
keberadaan jalur hijau maupun
dari 24 persen dari populasi pada proses kelahiran dan kematian,
areal persawahan. Ruang Terbuka
tahun 1999 menjadi 12 persen untuk wilayah perkotaan migrasi
Hijau yang diamanahkan harus
dari populasi pada tahun 2012 khususnya urbanisasi mempunyai

ANALISIS
29
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017


mencapai 30 persen berdasarkan
UU nomor 26 Tahun 2007 tentang
Berbagai proyek pembangunan telah
Penataan Ruang sepertinya sulit mulai dilakukan seperti pembangunan
dapat dipenuhi oleh kota-kota di Mass Rapid Transportation (MRT), Light
Indonesia (Dirjen Pengembangan
Daerah, Kemendagri, 2015). Rail Transit (LRT) maupun Bus Rapid Transit
Upaya Pemerintah Mengatasi (BRT) di beberapa wilayah perkotaan di
Permasalahan Perkotaan Indonesia.
Pemerintah untuk mengatasi
permasalahan wilayah perkotaan jalan di lingkungan permukiman antara lain pembangunan sistem
tersebut telah mengambil berbagai dan meningkatkan kualitas dan pengolahan air limbah di 764
kebijakan, antara lain kebijakan pelayanan perparkiran di wilayah wilayah, pembangunan sumur-
di sektor perumahan, transportasi perkotaan. sumur resapan di wilayah
perkotaan, lapangan kerja, perkotaan dan pembangunan
Terkait dengan lapangan pekerjaan
lingkungan, energi dan pengairan infrastruktur air bersih di wilayah-
di wilayah perkotaan, Pemerintah
dan sanitasi. Untuk sektor wilayah perkotaan.
telah mengambil berbagai langkah
perumahan, Pemerintah telah
antara lain meningkatkan program Upaya Mengurangi Ketimpangan
meluncurkan program sejuta rumah
transmigrasi untuk mengurangi
yang lebih diutamakan untuk Urbanisasi disebabkan tidak
kepadatan di wilayah perkotaan,
masyarakat berpenghasilan rendah. hanya oleh pull factor atau faktor
melakukan program jaminan
Selain itu juga menyediakan penarik dari kota yang seolah
sosial tenaga kerja, meningkatkan
program subsidi perumahan baik menjanjikan penghidupan yang
pelayanan perburuhan dan sistem
rumah tapak maupun rumah susun lebih baik dengan berbagai
penggajian bagi buruh urban dan
melalui skema fasilitas likuiditas fasilitas dan kemudahan akses
meningkatkan kapasitas UMKM dan
pembiayaan perumahan (FLPP). dan infrastruktur di perkotaan,
bisnis pemula (start up).
Beberapa Pemerintah Daerah namun juga disebabkan oleh push
juga telah melaksanakan program Pemerintah juga telah melakukan factor atau faktor pendorong dari
relokasi penduduk dari wilayah berbagai program penataan wilayah desa yang dirasa masih serba
kumuh ke rumah susun yang lebih perkotaan di sektor lingkungan. kekurangan dalam hal lapangan
layak. Program-program tersebut antara kerja, pendapatan, fasilitas umum
lain kewajiban menyediakan dan infrastruktur.
Sementara itu untuk sektor
lahan hijau sekitar 30 persen dari
transportasi, Pemerintah saat Untuk mengurangi ketimpangan
total keseluruhan wilayah kota,
ini sangat mendukung program tersebut perlu lebih ditingkatkan
membersihkan daerah aliran sungai
penyediaan transportasi publik kembali pembangunan di
dari pemukiman dan industri ilegal
terutama di wilayah perkotaan. wilayah pedesaan. Peningkatan
serta mempromosikan gaya hidup
Berbagai proyek pembangunan pembangunan di pedesaan perlu
ramah lingkungan. Di sektor energi,
telah mulai dilakukan seperti dilakukan untuk meningkatkan
Pemerintah telah memulai untuk
pembangunan Mass Rapid fasilitas umum, infrastruktur,
membangun jaringan gas kota di
Transportation (MRT), Light Rail penciptaan lapangan kerja dan
36 wilayah dengan menargetkan
Transit (LRT) maupun Bus Rapid peningkatan kesejahteraan
120.000 rumah tangga yang
Transit (BRT) di beberapa wilayah masyarakat. Dengan kondisi
terlayani gas kota. Selain itu juga
perkotaan di Indonesia. Program pedesaan yang lebih maju maka
memberikan insentif untuk green
lain yang dilakukan pemerintah diharapkan masyarakat akan lebih
building, konservasi energi dan
adalah peningkatan kualitas dan senang untuk tinggal di desa dan
peralatan rumah tangga yang hemat
kuantitas jalan raya di wilayah bahkan desa menarik kembali
energi. Untuk sektor pengairan dan
perkotaan, peningkatan kualitas warga masyarakat yang saat ini
manajemen sampah, Pemerintah
berada di wilayah perkotaan.
telah melakukan berbagai program

ANALISIS
30
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Peningkatan pembangunan di
wilayah pedesaan tentu saja Prioritas pembangunan desa
memerlukan upaya dan kebijakan diantaranya digunakan untuk
yang tepat salah satunya adalah
pembangunan sarana dan
untuk pendanaan pembangunan
desa. Pemerintahan saat ini telah prasana, pelayanan sosial
menyadari akan kondisi tersebut dasar, sarana ekonomi desa,
dengan mengeluarkan kebijakan
membangun dari wilayah pinggiran
pembangunan embung,
termasuk dari desa. pelestarian lingkungan hidup dan
Peran Dana Desa penanggulangan bencana alam.
Salah satu kebijakan yang
Prioritas pembangunan desa demikian, program dana desa ini
dilakukan pemerintah dalam rangka
diantaranya digunakan untuk dapat berhasil seperti peribahasa
meningkatkan pembangunan di
pembangunan sarana dan prasana, sekali mendayung, dua tiga pulau
desa adalah dengan pengalokasian
pelayanan sosial dasar, sarana terlampaui. Sekali dana desa ini
dana desa. Hal ini telah diatur
ekonomi desa, pembangunan berhasil, selain pembangunan desa
melalui Undang-Undang Nomor
embung, pelestarian lingkungan yang dicapai, maka akan dicapai
6 Tahun 2014 tentang Desa yang
hidup dan penanggulangan pula pemerataan pembangunan
ditindaklanjuti dengan Peraturan
bencana alam. Sementara itu dan pengurangan beban wilayah
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
prioritas pemberdayaan masyarakat perkotaan dengan berkurangnya
tentang Dana Desa Bersumber
diantaranya digunakan untuk masyarakat desa yang berurbanisasi
dari APBN, Peraturan Pemerintah
peningkatan kualitas pelayanan ke kota.
Nomor 22 tahun 2015 tentang
sosial dasar, pengelolaan sumber
Perubahan atas PP 60/2014 dan
daya local, pengelolaan usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 8
ekonomi produktif, penguatan
Tahun 2016 tentang Perubahan
kapasitas terhadap bencana,
Kedua atas PP 60/2014.
pelestarian lingkungan hidup dan
Pengalokasian dana desa tata kelola desa yang demokratis.
tersebut memiliki tujuan untuk
Berbagai program dan kegiatan
meningkatkan pelayanan publik di
yang dilakukan melalui dana
desa, mengentaskan kemiskinan,
desa akan dapat meningkatkan
memajukan perekonomian
pembangunan desa baik dari
desa, mengatasi kesenjangan
sisi pembangunan fisik maupun
pembangunan antar desa dan
pembangunan ekonomi masyarakat.
memperkuat masyarakat desa
Dengan meningkatnya taraf hidup
sebagai subjek dari pembangunan.
masyarakat di desa, diharapkan
Penggunaan dana desa secara masyarakat akan lebih giat
garis besarnya diprioritaskan membangun desa dan tidak
untuk bidang pembangunan desa meninggalkan desanya untuk
dan pemberdayaan masyarakat. berurbanisasi ke kota. Dengan

ANALISIS
31
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

http://indonesiapintar.kemdikbud.go.id

Mengupas Dampak
Program Indonesia Pintar
Terhadap APK
Oleh Abdul Aziz*)

M
emperoleh pendidikan yang layak dan bangsa, termasuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
berkualitas merupakan kebutuhan dasar pendidikan menempati tempat yang sangat strategis
setiap penduduk Indonesia bahkan penduduk dalam menjaga keberlangsungan hidup manusia yang
dunia. Melalui pendidikan inilah diyakini akan lebih baik di masa yang akan datang.
menghasilkan masyarakat yang lebih berkualitas,
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai
terciptalah generasi yang cerdas dan memiliki
macam terobosan untuk meningkatkan pembangunan
ketrampilan yang tinggi dalam berbagai bidang
bidang pendidikan di Indonesia diantaranya adalah
yang dibutuhkan dalam proses pembangunan suatu
melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS),

ANALISIS
32
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Tabel 1: Nominal Bantuan PIP Per Jenjang Pendidikan


Jenjang Pendidikan Nominal Bantuan per
Semester/6 bulan
SD/MI/Diniyah Formal Ula/SDTK
Pondok Pesantren (santri hanya mengaji usia 7-12 thn)
Kejar Paket A/PPS Wajar Dikdas Ula Rp. 225.000,-

SMP/MTS/Diniyah Formal Wustha/SMPTK


Pondok Pesantren (Santri hanya mengaji usia 13-15 thn)
Kejar Paket B/PPS Wajar Dikdas Wustha Rp.375.000,-

SMA/SMK/MA/Diniyah Formal Ulya/Muadalah/SMTK/SMAK


Pondok Pesantren (santri hanya mengaji usia 16-18 thn) Rp. 500.000,-
Kejar Paket C/PMU Ulya/Lembaga pelatihan/kursus

Sumber: TNP2K (2016) dan Kemendikbud (2017)

pemberian dana transfer keuangan Sekilas Tentang Program Adapun besaran nominal bantuan
daerah melalui Dana Alokasi Indonesia Pintar (PIP) PIP dari Pemerintah untuk masing-
Khusus (DAK) Bidang Pendidikan, masing jenjang pendidikan baik
Program PIP diberikan kepada para
dan lainnya termasuk digulirkannya formal maupun non formal seperti
peserta didik yang mempunyai
Program Indoneia Pintar (PIP) tampak pada tabel 1 di bawah ini:
KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan
melalui Kartu Indonesia Pintar
peserta didik dari keluarga miskin/ Mengupas Dampak PIP
(KIP) pada tahun 2015, yang mana
rentan miskin dan/atau dengan Terhadap APK SLTA
program ini merupakan perluasan
pertimbangan khusus seperti: Menurut Peraturan Menteri
dan perbaikan atas program
(a) peserta didik dari keluarga Keuangan (PMK) nomor 254/
Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang
peserta Program Keluarga Harapan PMK.05/2015 bahwa yang
telah dilaksanakan pada tahun-
(PKH), (b) peserta didik dari dimaksud dengan belanja bantuan
tahun sebelumnya.
keluarga pemegang Kartu Keluarga sosial adalah pengeluaran berupa
Program Indonesia Pintar adalah Sejahtera (KKS), (c) peserta didik transfer uang, barang atau jasa
salah satu program nasional yang berstatus yatim piatu/yatim/ yang diberikan oleh Pemerintah
(tercantum dalam RPJMN 2015- piatu dari sekolah/panti asuhan, kepada masyarakat miskin atau
2019) yang antara lain bertujuan (d) peserta didik yang terkena tidak mampu guna melindungi
untuk: dampak bencana alam, (e) peserta masyarakat tersebut dari
didik inklusi, korban musibah, kemungkinan terjadinya risiko
1) Meningkatkan angka partisipasi
PHK, daerah konflik, dari keluarga sosial, meningkatkan kemampuan
pendidikan dasar dan menengah.
terpidana yang berada di LAPAS, ekonomi dan/atau kesejahteraan
2) Menurunnya kesenjangan memiliki lebih dari 3 saudara masyarakat. Adapun tujuan dari
partisipasi pendidikan antar yang tinggal serumah; (f) peserta penggunaan anggaran belanja
kelompok masyarakat, terutama pada lembaga kursus atau satuan bansos sesuai PMK tersebut
antara penduduk kaya dan pendidikan nonformal lainnya; (g) adalah untuk: perlindungan
penduduk miskin, antara penduduk peserta didik kelas 6, kelas 9, kelas sosial, rehabilitasi sosial, jaminan
laki-laki dan penduduk perempuan, 12, dan kelas 13, dan (h) peserta sosial, pemberdayaan sosial,
antara wilayah perkotaan dan didik SMK Pertanian, Perikanan, penanggulangan kemiskinan, dan
perdesaan, dan antar daerah. Peternakan, Kehutanan dan penanggulangan bencana (Aziz:
Kemaritiman (Kemendikbud: 2017).

ANALISIS
INSPIRASI
33
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017


2016).
Program Indonesia Pintar (PIP) sebagai
Program Indonesia Pintar (PIP)
sebagai salah satu bagian dari
salah satu bagian dari belanja bantuan
belanja bantuan sosial maka sosial maka seharusnya mempunyai visi
seharusnya mempunyai visi untuk
untuk menuntaskan salah satu atau lebih
menuntaskan salah satu atau
lebih dari tujuan penggunaan/ dari tujuan penggunaan/pemanfaatan
pemanfaatan belanja bansos sesuai belanja bansos sesuai PMK dimaksud.
PMK dimaksud.

Jika diperhatikan kembali tujuan


utama dari diimplementasikannya
tingkat provinsi sehingga hanya ada tentunya dengan asumsi ceteris
pemberian bantuan PIP kepada
33-34 sample observasi sedangkan paribus (variabel lain dianggap
siswa (orang tua siswa) dari jenjang
untuk jenjang SD dan SLTP dikelola konstan).
dasar (SD dan sederajat) sampai
oleh Dinas Pendidikan setingkat
dengan jenjang menengah (SLTP, Grafik 1 tersebut dapat menjelaskan
Kabupaten/Kota sehingga ada
SLTA dan sederajat) maka dapat bahwa pemberian bantuan PIP
lebih dari 500 sampel, tentu ini
dsimpulkan bahwa tujuan utama kepada siswa miskin itu secara
jumlah yang sulit untuk dilihat/
dari program ini adalah untuk tidak langsung dapat meningkatkan
dibandingkan antar wilayah.Jadi
meningkatkan angka partisipasi angka partisipasi kasar (APK) untuk
APK SLTA dapat diformulasikan
sekolah anak dan pada kesempatan jenjang pendidikan SLTA terutama
sebagai berikut, misal APK pada
yang sama adalah mengurangi untuk tahun 2016 dibandinga
jenjang pendidikan SLTA diberi
kesenjangan antar wilayah dari tahun sebelumnya di banyak
notasi “X”, sedangkan tahun t
angka partisipasi sekolah tersebut. provinsi di Indonesia. APK SLTA
adalah jumlah penduduk yang
tertinggi pada tahun 2016 dimiliki
Mengapa APK SLTA? pada tahun tetentu dari berbagai
oleh provinsi Kaltim yaitu sebesar
usia yang sedang sekolah (misal,
Pada artikel ini penulis memilih 95,38 persen sedangkan APK SLTA
diberi notasi “S”) pada jenjang
APK (Angka Partisipasi Kasar) terendah yaitu hanya sebesar 66,85
pendidikan X kemudian dibagi
sebagai acuan untuk mengukur persen ada di provinsi Papua. APK
jumlah penduduk (misal, diberi
tercapainya tujuan PIP tersebut. SLTA secara nasional tahun 2016
notasi “P”) yang pada tahun t
Mengapa menggunakan APK? Hal juga meningkat dibanding tahun
tersebut berada pada kelompok usia
ini karena APK adalah rasio jumlah sebelumnya menjadi 80,89 persen.
16-18 tahun (usia siswa SLTA, misal
siswa (dengan tanpa melihat umur), Ada 4 provinsi yang mengalami
diberi notasi D) yaitu kelompok
yang sedang sekolah di tingkat kenakan APK SLTA tahun 2016
usia yang berkaitan dengan jenjang
pendidikan tertentu terhadap secara signifikan (lebih dari 9
pendidikan X (SLTA), setelah itu
jumlah penduduk kelompok usia persen dari tahun 2015) yaitu
dikalikan angka 100. Dari uraian
yang berkaitan dengan jenjang Sumut, Sumsel, Lampung, dan
di atas maka APK SLTA dapat
pendidikan tertentu. Dengan DIY. Sedangkan 3 provinsi yang
diformulasikan:
pemahaman seperti ini maka mengalami penurunan APK SLTA
menurut penulis APK lebih APKtX = (StX / PtX,D ) * 100 tahun 2016 cukup besar (lebih dari
menunjukan angka partisipasi 3 persen dari tahun 2015) yaitu
pendidikan yang lebih nyata (Aziz: Kepri, DKI Jakarta, dan Maluku.
2010).
Memotret Peningkatan APK
SLTA Provinsi Secara Deskriptif Perlu menjadi catatan di sini bahwa
Adapun alasan memilih SLTA ada beberapa APK SLTA tahun 2016
Dampak dari program PIP terhadap
adalah agar lebih mudah yang justru menurun dibanding
peningkatan APK SLTA per provinsi
dibandingkan antar varian karena tahun sebelumnya yaitu Provinsi
dan nasional dapat dilihat secara
jenjang pendidikan SLTA itu Kepri, DKI Jakarta, Sulbar, Bali,
deskriptif dalam grafik 1, namun
dikelaola oleh Dinas Pendidikan di

INSPIRASI ANALISIS
34
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Grafik 1: Perkembangan APK SLTA Per-Provinsi Tahun 2013 - 2016

Sumber: BPS, 2017, data diolah

Maluku, Maluku Utara, dan Papua. maka untuk kasus ini pengukuran ternayata semakin berkurang
Yang menjadi pertanyaan adalah angka parsipasi sekolah lebih dari tahun ke tahun yaitu dari
apakah penurunan itu karena cocok menggunakan APM (Angka 41,26 persen pada tahun 2011
tidak tersalurkannya bantuan PIP Partisipasi Murni). menjadi hanya 25,27 presen pada
dengan baik seperti kelambatan tahun 2016. Kondisi ini dapat
Memotret Penurunan
pencairan dana dari Pusat, atau Kesenjangan APK SLTA Dengan ditaerjemahkan bahwa keinginan
mungkin karena bantuan PIP Range dan Standar Deviasi dan partisipasi masyarakat untuk
dianggap terlalu kecil pada daerah- menyekolahkan anaknya semakin
daerah tersebut sehingga tidak Pada grafik 2 dapat dijelaskan meningkat dan merata di hampir
cukup untuk meringankan biaya- bahwa menurunnya kesenjangan seluruh provinsi.
biaya pendidikan siswa di daerah APK SLTA antar provinsi dapat
dilihat dari perhitungan angka Sedangkan standar deviasi
tersebut, atau mungkin karena
range (jangkauan) dan angka standar diartikan sebagai nilai statistik yang
salah sasaran di mana banyak
deviasi (simpangan baku) APK ditujukan untuk menggambarkan/
orang kaya yang menerima dan
tersebut. menentukan kondisi sebaran
justru banyak orang miskin tidak
data dalam kumpulan sampel
meneriman PIP (inclusion dan Range diartikan sebagai selisih dan seberapa dekat titik data
exclusion error), dan tentu saja ada antara data dengan nilai yang individual ke rata-rata (mean)
kemungkinan penyebab lain di luar terbesar dengan data dengan nilai nilai sampel. Jika sebuah standar
variabel PIP seperti misalnya mulai yang terkecil tersebut. Perubahan deviasi/nilai simpangan baku dari
tahun 2016 ada kecenderungan range antara provinsi yang memiliki kumpulan data sampel tersebut
umur anak yang masuk jenjang nilai APK SLTA tertinggi dan sama dengan nol menunjukkan
pendidikan SLTA di daerah-daerah terendah dari tahun 2011 sd 2016 bahwa semua nilai dalam himpunan
tersebut sudah sesuai dengan usia cenderung menunjukan angka sampel tersebut adalah sama.
siswa jenjang pendidikan SLTA yang semakin mengecil. Hal ini Dengan definsi ini, maka grafik
(begitu pula dengan umur anak dapat diartikan bahwa selisih 2 menunjukan bahwa dari tahun
pada jenjang pendidikan SD dan antara provinsi yang memiliki nilai ke tahun angka kesenjangan/
SLTP) sehingga jika asumsi ini benar APK SLTA terendah dan tertinggi ketimpangan antar provinsi dalam

ANALISIS
35
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Grafik 2: APK SLTA Nasional dan APK SLTA 33 Provinsi Dalam Rata-rata,
Range, Standard Deviasi Periode 2011-2016

Sumber: BPS, 2017, data diolah

Gambar 3. APK SLTA Nasional dan 10 Provinsi Dengan Rerata Angka APK Tertinggi /Terendah dan Range Pada
Periode 2011-13 sd 2014-16

Sumber: BPS, 2017, data diolah

partisipasi pendidikan khususnya sekolah antar provinsi itu semakin mempunyai APK SLTA terendah
jenjang SLTA semakin mengecil/ mengecil dari tahun ke tahun, dan 5 sampel tertinggi dengan
menghilang yaitu dari 9.89 persen sebagaimana ditunjukan oleh trend 2 periode observasi berbeda
pada tahun 2011 menjadi hanya pada grafik 2 tersebut. yaitu tahun 2011 sd 2013 sebagai
6,71 persen pada tahun 2016. representasi belum diberlakukannya
Memotret Peningkatan dan
Secara rata-rata, APK SLTA seluruh Penurunan Kesenjangan APK program PIP dan periode 2014-

provinsi juga menunjukan angka Dengan Rerata Tertinggi/ 2016 sebagai representasi sudah/

yang cenderung menaik dari tahun Terendah dan Range Pada mulai diberlakukannya program PIP

2011 s.d. 2016 dan mendekati angka


2 Periode Observasi Yang seperti terlihat pada Gambar 3.

pada APK nasional, hal ini juga


Berbeda Pada periode 1 (2011-2013) terlihat
dapat diartikan bahwa secara rata- Penulis mengambil 5 sampel bahwa rata-rata APK SLTA untuk
rata kesenjangan angka partisipasi provinsi yang secara rata-rata 5 provinsi terendah yaitu berkisar

ANALISIS
36
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

antara 47,99 persen (Papua) dan (miskin); Belanja Bantuan Sosial pada
60,37 persen (Jabar) sedangkan Kementrian Negara/Lembaga.
Menjadi salah satu program yang
untuk 5 provinsi tertinggi yaitu Tim Nasional Percepatan
menjadi sarana untuk mengurangi
berkisar antara 79,30 persen Penanggulangan Kemiskinan (2016),
kesenjangan pendidikan antar Pedoman Tanya Jawab: Program
(Kaltim) dan 86,52 persen (DIY)
wilayah di Indonesia terutama Indonesia Pintar (PIP) Melalui Kartu
dengan range pada periode imi
dalam masalah kesempatan, angka Indonesia Pintar (KIP).
mencapai 38,54 persen dan rata-
partisipasi, kwalitas pendidikan, dan
rata nasional pada periode 1 hanya
lainnya;
66,77 persen.
Dievaluasi efektivitasnya terutama
Sedangkan untuk periode
dalam masalah ketepatsasaran
2 (2014-2016), sebagai representasi
penerimanya, waktu dan frekwensi
sudah/mulai diimplementasikannya
penyaluran pertahunnya, besaran
program PIP maka dapat dilihat
nominal bantuannya, dll sehingga
bahwa terjadi kenaikan signifikan
secara khusus, tujuan awal dari
pada rata-rata APK SLTA untuk 5
digulirkannya program PIP ini dan
provinsi terendah yaitu berkisar
secara umum, tujuan pembangunan
antara 65,12 persen (Papua) dan
pendidikan Indonesia dapat
78,20 persen (Kalbar) sedangkan
tercapai dengan baik.
untuk 5 provinsi tertinggi yaitu juga
terjadi kenaikan secara rata-rata Referensi
yaitu menjadi 84,17 persen (Malut) Aziz, Abdul (2016), Menjaga
s.d. yang terteinggi 91,10 persen Efektivitas Belanja Bansos, Warta
(DIY) dengan range pada periode ini Fiskal: Edisi IV Tahun 2016;
turun menjadi 25,98 persen dan Aziz, Abdul (2010), Pengaruh Program
rata-rata APK SLTA nasional pada Pemerintah Bidang Pendidikan
periode 2 ini naik menjadi 77,72 Terhadap APK Wajar 2006-2008,
Kajian Ekonomi Keuangan Volume 14
persen.
Nomor 1 Tahun 2010;
Rekomendasi Badan Pusat Statistik/BPS (2017),
Sebagai salah satu program Data Sosial dan Kependudukan,
Ekonomi dan Perdagangan, diakses
pembangunan bidang pendidikan
secara online pada https://www.bps.
yang masuk dalam rumpun belanja go.id/Subjek/view/id/ 23#subjekView
bantuan sosial, maka kehadiran Tab1|accordion-daftar-subjek1;
Program Indonesia Pintar, Kementrian Pendidikan dan
hendaknya dapa: Kebudayaan (Kemndikbud) (2017),
Pemanfaatan Dapodik Dalam Progam
Menjadi salah satu program yang Indonesia Pintar (PIP), Disampaikna
dapat meningkatkan kwalitas pada Focus Group Discussion di
pendidikan di Indonesia yang Kementrian Keuangan 10 Oktober
dimulai dengan meningkatnya 2017;
angka partisipasi sekolah pada Kementrian Pendidikan dan
setiap jenjang pendidikan; Kebudayaan (Kemndikbud) (2017), PIP
2016 Bantu 19,2 Juta Siswa Indonesia,
Menjadi salah satu program yang dapat di akses secara online pada
dapat membuka akses lebih luas https://www.kemdikbud.go.id/ main/
untuk mendapatkan pendidikan blog/2017/06/pip-tahun-2016-bantu-
192-juta-siswa-indonesia
yang layak terutama bagi warna
negara yang kurang beruntung Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
nomor 254/PMK.05/2015 tentang

ANALISIS
37
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Seminar Forum Ekonom


Kementerian Keuangan 2017
di Surabaya
Badan Kebijakan Fiskal bekerja sama dengan Biro Narasumber yang terakhir, Rudi Purwono, dalam
Komunikasi dan Layanan Informasi Sekretariat paparannya banyak mengulas mengenai kondisi
Jenderal, serta Kantor Wilayah Direktorat Jenderal perekonomian terkini di Jawa Timur, misalnya
Perbendaharan Jawa Timur meyelenggarakan Seminar beberapa potensi kegiatan usaha lokal yang dipandang
Forum Ekonom Kementerian Keuangan bertajuk mampu mengakselerasi pertumbuhan perekonomian
“Menjaga Kredibilitas APBN”. daerah. Rudi mengidentifikasi adanya kegiatan
produksi perhiasan yang nilai ekonominya cukup
Parjiono menyampaikan outlook perekonomian global
besar dan cakupan pasarnya hingga ekspor ke luar
dan nasional, dan banyak menyinggung mengenai
negeri. Sektor ini apabila dapat memperoleh fasilitas
strategi pengelolaan APBN guna mendorong
keringanan pajak maupun kepabeanan, diharapkan
tumbuhnya perekonomian di tingkat regional daerah.
mampu lebih terakselerasi lagi untuk tumbuh dan
Disinggung pula mengenai kebijakan pengelolaan APBN
berkembang.
dengan sistem defisit, yang tujuannya adalah mengejar
ketertinggalan Indonesia agar mampu memiliki daya Sesi terakhir adalah sesi tanya-jawab dari para
saing yang lebih kompetitif di ranah global. Sistem peserta seminar, pertanyaan yang disampaikan secara
defisit pada gilirannya akan menjadikan perlunya umum terkait dengan efektivitas alokasi dana desa,
sumber pembiayaan dari luar pemerintah. Pembiayaan peranannya dalam mendorong perekonomian daerah,
dimaksud kemudian dijelaskan secara rinci oleh dan beberapa masalah mengenai dana anggaran daerah
Schenaider yang menyebut bahwa strategi pembiayaan yang kurang optimal terserap.
atau hutang yang saat ini ditempuh pemerintah
masih dalam tahap yang terukur dan berhati-hati.
Pembiayaan atau hutang tidak identik dengan hal
yang negatif, asalkan dikelola secara baik dan kredibel.
Rasio hutang pemerintah masih dalam kondisi aman
terhadap nilai Produk Domestik Bruto, oleh karenanya
masyarakat tidak perlu untuk terlalu khawatir terhadap
hal yang berkaitan dengan isu utang pemerintah.

FISKALISTA
38
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

BKF Menggelar Workshop Technological Change


to Economic Development

Sebagai rangkaian persiapan menuju International maupun Indonesia sendiri harus dapat beradaptasi
Forum on Economic Development and Public Policy dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat.
pada bulan Desember di Bali, Badan Kebijakan Fiskal Peningkatan kapasitas sumber daya manusia sesuai
(BKF) menggelar workshop dengan topik Technological dengan kompetensi yang dibutuhkan industri saat ini
Change to Economic Development. Acara yang menjadi penting, di samping adanya inovasi yang terus
digelar di Hotel Mandarin Oriental Jakarta tersebut dikembangkan dan peningkatan kerja sama dengan
menghadirkan beberapa narasumber yang berasal dari partner kerja yang saling menguntungkan satu sama
CSIS, LIPI, dll. lain.

Parjiono, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, BKF Narasumber kedua, Ngakan Antara dari Kementerian
yang berkesempatan membuka workshop tersebut Perindustrian menambahkan, untuk mewujudkan
menyampaikan bahwa saat ini teknologi berkembang sdm yang berkualitas dan dapat bersaing dalam
secara signifkan. Untuk mengikuti perkembangan perkembangan teknologi di industri manufaktur, proses
teknologi dibutuhkan orang-orang yang memiliki capacity building harus dilakukan satu persatu. Hal
pengetahuan dan tingkat pendidikan dengan kualitas ini bertujuan agar para pekerja dapat menerima ilmu
tertentu. Dengan melihat fakta bahwa masih banyak dengan efektif dan lebih mudah sehingga peningkatan
masyarakat Indonesia dengan tingkat pendidikan kompetensi sesuai dengan yang diharapkan.
terbilang rendah, maka perkembangan teknologi ini
Para narasumber dalam workshop tersebut sepakat
dapat mengakibatkan semakin besarnya ketimpangan
bahwa perubahan teknologi merupakan sesuatu yang
yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu menurutnya,
tidak dapat dihindari. Pemerintah sebagai regulator
perubahan teknologi menjadi isu penting yang harus
dituntut untuk mampu memfasilitasi para pelaku
mendapat perhatian oleh pemerintah.
industri yang berbasis teknologi dengan mengeluarkan
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Parjiono, kebijakan yang men-support industri tersebut agar
Laksana Handoko dari LIPI, sebagai narasumber tetap mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Pada
pertama, mengatakan bahwa saat ini dunia mengalami akhirnya industri yang dapat mengadopsi teknologi
perubahan teknologi dimana baik negara lain dengan baik akan berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.
FISKALISTA
39
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Kunjungan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung.
Bertempat di Aula Lantai 2 Gedung R.M. Berikutnya, narasumber kedua, Joko Tri Haryanto
Notohamiprodjo Kementerian Keuangan, Badan menyampaikan paparan tentang peran kebijakan fiskal
Kebijakan Fiskal (BKF) menerima kunjungan dalam mendukung pengembangan green/blue economy.
dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Green Economy artinya adalah ekonomi yang lebih
Muhammadiyah Metro, Lampung. Acara dibuka bertanggungjawab dalam hal penggunaan sumber
dengan sambutan dari Kepala Bagian Informasi daya. Kesalahan ekonomi konvensional dulu adalah
dan Komunikasi Publik BKF, Endang Larasati dan ketika menganggap sumber daya unlimited sehingga
menghadirkan dua narasumber yaitu Evy Mulyani, muncul pola eksploitasi alam sebesar-besarnya. Setelah
Kepala Bidang Kebijakan Keuangan Inklusif, Pusat menyadari bahwa sumber daya itu ada batasnya, oleh
Kebijakan Sektor Keuangan BKF dan Joko Tri karena itu sekarang kita merasa perlu bijaksana dalam
Haryanto, Peneliti Madya BKF, serta dimoderatori oleh menggunakan sumber daya, sehingga gerakan yang
Andi Rahman Salasa, Kepala Subbagian Pengelolaan dulunya egosentris berubah menjadi ekosentris. Setelah
Kinerja Organisasi, Sekretariat BKF. pemaparan dari kedua narasumber, dibuka sesi tanya
jawab yang mendapat antusiasme tinggi dari para
Evy Mulyani yang berkesempatan menjadi narasumber
peserta
pertama memberikan paparan mengenai keuangan
inklusif di Indonesia. Evy menjelaskan kepada
mahasiswa bahwa keuangan inklusif merupakan
kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai
akses terhadap berbagai layanan keuangan formal
yang berkualitas dengan tepat waktu, lancar, aman
dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan. Untuk mencapai keuangan
inklusif, dibutuhkan beberapa strategi antara lain
edukasi keuangan, hak properti masyarakat, fasilitas
intermediasi dan saluran distribusi keuangan, layanan
keuangan pada sektor pemerintah dan perlindungan
konsumen.
FISKALISTA
40
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Statistik

S
ejak tahun 2015, pemerintah pusat menerapkan kebijakan Jumlah desa penerima Dana Desa sebanyak
alokasi dana desa sesuai amanat UU 6/2014 tentang Desa 74.910 desa dengan rata-rata dana yang
yang mengharuskan alokasi sebesar 10% dari alokasi transfer diterima per desa sebesar Rp. 800,9 juta.
ke daerah. Adapun pemenuhan tersebut dilakukan secara bertahap Pada tahun 2017, alokasi transfer ke daerah
dalam rangka memenuhi amanat UU tersebut. Kebijakan dana desa dan dana desa mengalami perubahan
merupakan bagian dari fungsi kebijakan fiskal untuk menjalankan dalam postur APBNP 2017 antara lain
fungsi alokasi anggaran. Pada tahun 2017, besaran nominal dana desa dikarenakan turunnya PDN neto sebagai
yang dialokasikan telah meningkat sebesar 27% dari tahun sebelumnya. dasar perhitungan DAU nasional dan
Secara persentase, pada tahun 2017 alokasi dana desa telah tambahan anggaran kurang banyar DAK.
meningkat menjadi 7,8% dari total dana transfer ke daerah. Kenaikan Dengan kata lain, alokasi dana desa dan
tersebut diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap transfer ke daerah pada APBNP 2017
kesejahteraan masyarakat, terutama dalam memperkuat upaya menjadi masing-masing sebesar Rp. 60
pemerintah dalam mendorong perekonomian yang makin merata. triliun dan Rp. 706,3 triliun.

STATISTIK
41
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Glosarium

Belanja Bantuan Sosial Alokasi Dana Desa:

pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa Bagian dari dana perimbangan yang diterima
yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 10%
miskin atau tidak mampu guna melindungi masyarakat (sepuluh perseratus) setelah dikurangi Dana Alokasi
tersebut dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, Khusus.
meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau
kesejahteraan masyarakat..

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

pengukuran perbandingan dari harapan hidup,


Desa Mandiri
melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk
Desa maju yang memiliki kemampuan melaksanakan semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk
pembangunan Desa untuk peningkatan kualitas mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah
hidup dan kehidupan sebesar-besarnya kesejahteraan negara maju, negara berkembang atau negara
masyarakat Desa dengan ketahanan ekonomi, dan terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari
ketahanan ekologi secara berkelanjutan. kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup

Indeks Desa Membangun


Dana Alokasi Khusus (DAK)
Indeks Desa Membangun: Indeks Komposit yang
dibentuk dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan
Desa. untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.
Potensi Desa

sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi yang


terdapat di Desa, yang dapat dikembangkan untuk
Norma Penghitungan Penghasilan Neto:
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
suatu cara yang dibuat Direktorat Jenderal Pajak untuk
menentukan penghasilan neto wajib pajak yang tidak
menyelenggarakan pembukuan.

GLOSARIUM
42
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

Kentang, Telur, dan Biji Kopi


Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan yang
sang ayah. Putrinya melakukan apa yang diminta
mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya sengsara
oleh ayahnya dan mencatat di dalam otaknya bahwa
dan bahwa dia tidak tahu bagaimana dia akan berhasil.
kentang itu lembut. Kemudian sang ayah memintanya
Dia lelah berjuang dan berjuang sepanjang waktu.
untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah
Tampaknya hanya salah satu dari masalahnya yang
membuang kulitnya, ia mendapatkan sebuah telur
dapat ia selesaikan, kemudian masalah yang lainnya
rebus. Akhirnya, sang ayah memintanya untuk
segera menyusul untuk dapat diselesaikan.
mencicipi kopi. Aroma kopi yang kaya membuatnya
Ayahnya yang juga seorang koki membawanya tersenyum.
ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air dan
“Ayah, apa artinya semua ini?” Tanyanya.
menaruhnya di atas api yang besar. Setelah tiga panci
tersebut mulai mendidih, ia memasukkan beberapa Kemudian sang ayah menjelaskan bahwa kentang,
kentang ke dalam sebuah panci, beberapa telur di panci telur dan biji kopi masing-masing telah menghadapi
kedua, dan beberapa biji kopi di panci ketiga. kesulitan yang sama, yaitu air mendidih.

Kemudian ia duduk dan membiarkan ketiga panci Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang
tersebut di atas kompor agar mendidih, tanpa berbeda.
mengucapkan sepatah kata apapun kepada putrinya. Kentang itu kuat dan keras. Namun ketika dimasukkan
Putrinya mengeluh dan tidak sabar menunggu, ke dalam air mendidih, kentang tersebut menjadi lunak
bertanya-tanya apa yang telah ayahnya lakukan. dan lemah.
Setelah dua puluh menit, ia mematikan kompor Telur yang rapuh, dengan kulit luar tipis melindungi
tersebut. Ia mengambil kentang dari panci dan bagian dalam telur yang cair sampai dimasukkan ke
menempatkannya ke dalam mangkuk. Ia mengangkat dalam air mendidih. Sampai akhirnya bagian dalam
telur dan meletakkannya di mangkuk.Kemudian ia telur menjadi keras.
menyendok kopi dan meletakkannya ke dalam cangkir.
Lalu ia beralih menatap putrinya dan bertanya, “Nak, Namun, biji kopi tanah yang paling unik. Setelah biji
apa yang kamu lihat?” kopi terkena air mendidih, biji kopi mengubah air dan
menciptakan sesuatu yang baru.
“Kentang, telur, dan kopi,” putrinya buru-buru
menjawabnya. “Kamu termasuk yang mana, nak?” tanya sang ayah
kepada putrinya. https://iphincow.com
“Lihatlah lebih dekat, dan sentuh kentang ini”, kata

RENUNGAN
Telah Terbit

Buku ini menjadi dokumentasi dan


sarana publikasi atas kajian mengenai
perubahan besar yang terjadi dalam
APBN (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara) dalam beberapa
tahun terakhir. Salah satunya adalah
kontribusi Migas dalam APBN.
Kontribusi Migas bagi pendapatan
negara merosot tajam. Terdapat dua
faktor utama yang mengakibatkan
penurunan kontribusi penerimaan
ini: (1) harga migas dunia yang anjlok,
dan (2) produksi minyak nasional
yang mengalami trend penurunan.
Selain fenomena tersebut di atas, buku
ini juga menyoroti fenomena cost
recovery yang nilainya meningkat
sementara lifting produksi minyak
sedang mengalami penurunan. Melihat
fenomena ini para peneliti di Pusat
Kebijakan APBN melakukan studi
untuk mendapatkan informasi yang
lebih komprehensif terkait aspek fiskal
bisnis hulu migas.

Dinamika Bisnis Hulu Migas dalam hubungannya dengan negara


memberikan perspektif menarik untuk didiskusikan terutama terkait aspek
fiskalnya untuk memenuhi tujuan bernegara. Pertanyaan sederhana:
“Apakah sektor migas telah memberikan kontribusi terbaik bagi fiskal?”
ternyata tidak mudah untuk dijawab. Buku ini hanya sebagian kecil
kepedulian dari peneliti di Badan Kebijakan Fiskal untuk memberikan
kontribusi diskusi konstruktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan
tersebut.

Disclaimer
Pandangan, gagasan, atau ide yang termuat dalam majalah ini bukanlah
representasi dari pikiran atau kebijakan yang keluar dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian
Keuangan RI, melainkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab profesional penulis
44
WARTA FISKAL | EDISI #3/2017

You might also like