Professional Documents
Culture Documents
129-Article Text-401-1-10-20160913 PDF
129-Article Text-401-1-10-20160913 PDF
3, Desember 2014
1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo
ABSTRACT
Background: Marriage under the age of 20 (early marriage) can cause variety of problems, one of which
effects on the health of the mothers and the babies.
Objective: This study aimed to measure the health of mothers and babies in early-married women.
Methods: This was a descriptive study with a retrospective design to investigate the health of mothers and
babies who married in early age. This study was conducted in May to July 2014. Instruments used was a
checklist filled out by researchers based on data from the respondents or through the existing data on Kartu
Menuju Sehat (KMS). The maternal health was assessed during pregnancy, childbirth and postnatal period,
and the infants health was assessed by the baby's condition at birth. Research was conducted at Ngrayun
District. Samples were chosen purposively, resulted in 42 respondents. Data was analysed in univariate
analysis.
Results: Maternal health problems during pregnancy were anemia, dizziness and swelling during
pregnancy. Problems occured during labor time were prolonged labor for 15 hours, bleeding, and postpartum
infection characterized by fever, pain and itching. Infants in early marriage were mostly healthy, there were
only 2 infants born preterm and one with low birth weight.
Conclusion: This study indicated the presence of maternal health problems during pregnancy, childbirth and
post-partum, and most infants were in good health condition. There were only 2 babies born prematurely and
with low birth weight. However, efforts to diminish numbers of early marriage are stil important, with the
collaboration of relevant agencies.
Keywords: maternal health during pregnancy, childbirth, postpartum, baby health, early marriage.
maksimal, baik dari segi anatomi maupun memiliki hubungan untuk terjadinya pre
hormon yang terkait, sehingga akan eklampsia.
menimbulkan permasalahan pada kehamilan Rerata lama melahirkan pada penelitian
remaja. ini adalah 15 jam. Semua responden pada
Kesehatan ibu pada penelitian ini penelitian ini adalah primigravida atau baru
dibedakan menjadi tiga, yaitu kesehatan ibu pertama kali hamil. Waktu yang diperlukan
saat hamil, saat melahirkan dan saat masa seorang primigravida untuk melahirkan
nifas. Kesehatan ibu pada saat hamil normalnya adalah 14 jam, sehingga hasil
ditentukan dengan ada tidaknya kurang penelitian ini menunjukkan adanya proses
darah (anemia), pusing dan bengkak pada persalinan yang lebih lama. Hal ini sesuai
kehamilan tua. Kehamilan remaja akan dengan keluhan yang dirasakan oleh
berdampak adanya anemia karena sifat dari responden yaitu sebanyak 31 orang
remaja sendiri cenderung untuk mengalami mengeluhkan bayinya tidak cepat keluar,
anemia akibat pola makan yang salah. sehingga ada yang harus dirujuk ke rumah
Proses kehamilan akan mengakibatkan sakit untuk dilakukan tindakan SC. Remaja
terjadi hemodilusi, sehingga akan akan mengalami persalinan yang lama yang
memperparah kondisi anemia pada disebabkan oleh kelainan letak janin,
(7)
kehamilan remaja. Seorang ibu yang kelainan panggul, kelainan kekuatan his, dan
menderita anemia selagi hamil akan mengejan serta pimpinan persalinan yang
mengakibatkan kematian ibu dan bayi akibat salah.(5,8)
pernikahan dini.(5) Komplikasi lain pada masa persalinan
Adanya kombinasi keadaan alat adalah perdarahan. Walaupun hasil
reproduksi yang belum siap hamil dan penelitian ini hanya didapatkan 1 responden
anemia meningkatkan terjadinya keracunan yang mengalami perdarahan, namun temuan
hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau ini tidak boleh dikesampingkan. Hasil
eklampsia. Pre eklampsia dan eklampsia Riskesdas menyatakan penyebab kematian
memerlukan perhatian serius karena dapat yang tinggi pada ibu adalah adanya
menyebabkan kematian.(7) Ibu muda pada perdarahan pada proses persalinan.(4)
waktu hamil sering mengalami Namun kondisi ini bertentangan dengan
ketidakteraturan tekanan darah yang penelitian yang menyebutkan bahwa usia
berdampak pada keracunan kehamilan serta kurang dari 20 tahun tidak memiliki pengaruh
kekejangan yang berakibat pada kematian terhadap kejadian perdarahan pada proses
yang menyebabkan meningkatnya angka persalinan.(9)
kematian ibu.(5) Penelitian lain menyebutkan Kondisi ibu pada masa nifas atau
bahwa umur saat hamil dibawah 20 tahun pemulihan berdasarkan hasil penelitian yang
Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 137
paling adalah adanya infeksi pada jalan lahir Penelitian ini juga tidak menemukan
yang ditandai dengan adanya demam (11 adanya kematian perinatal, serta tidak
orang), nyeri (17 orang) dan gatal pada jalan terdapat hubungan antar usia ibu dengan
lahir (4 orang). Selain itu juga ditemukan kematian perinatal. Tingginya kematian
adanya perdarahan postpartum pada 1 perinatal pada primigravida muda dapat
responden. Bahaya pada masa nifas yang disebabkan oleh kejadian BBLR,
bisa terjadi yaitu subinvolusio uteri, prematuritas, ANC yang tidak adekuat serta
menimbulkan perdarahan postpartum, kejadian pre eklampsi dan eklampsi.(11)
memudahkan infeksi postpartum dan Tidak terjadinya komplikasi pada
(5)
pengeluaran ASI berkurang. responden penelitian ini kemungkinan karena
keteraturan responden dalam melakukan
Kesehatan Bayi Pada Wanita yang ANC. Rerata frekuensi ANC selama
Melakukan Pernikahan Dini kehamilan pada penelitian ini adalah 8 kali.
Penelitian ini menunjukkan bahwa usia Pemerintah telah menetapkan minimal ibu
kehamilan yang aterm terdapat 40 responden hamil melakukan ANC sebanyak 4 kali yaitu 1
dan terdapat 2 kelahiran prematur. Semua kali pada trimester pertama, 1 kali pada
bayi tidak ada yang mengalami asfiksia, trimester kedua dan 2 kali pada trimester
rerata BBL (Berat Badan Lahir) 3176 gram ketiga. Hal ini memungkinkan sekali selama
dan panjang badan 48,4 sentimeter. Jika kegiatan ANC petugas kesehatan bisa
melihat banyaknya komplikasi pada masa mendeteksi adanya komplikasi kehamilan
kehamilan, persalinan dan nifas seharusnya sehingga bisa dipersiapkan cara persalinan
akan mempengaruhi kondisi kesehatan bayi. yang aman dan perawatan yang baik, dan
Tetapi pada penelitian ini kondisi kesehatan bisa mencegah kematian perinatal.(9)
bayi saat lahir hampir seluruhnya baik, hanya Kehamilan pada penelitian ini semuanya
ada 2 responden yang mengalami kelahiran merupakan kehamilan yang diharapkan.
prematur, dan 1 responden yang mengalami Sehingga remaja putri sudah sejak awal
BBLR. Hal ini sesuai dengan penelitian lain berusaha mempersiapkan untuk menjadi
yang menyebutkan kejadian asfiksia memiliki seorang ibu. Saat seorang remaja hamil, ia
prosentase yang lebih besar pada menghadapi tugas perkembangan: 1)
(9)
primigravida tua. Namun penelitian menerima realitas biologis kehamilan,
sebelumnya menunjukkan bahwa persentase menyadari dan menerima tanda-tanda
dari kejadian asfiksia pada kelompok kehamilan; 2) menerima realitas tentang bayi
primigravida muda lebih tinggi dibandingkan yang belum dilahirkan, menerima kenyataan
(10)
kelompok usia 20-25 tahun. bahwa bayi tersebut akan tumbuh dan
berkembang menjadi anak yang lebih besar;
138 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014
3) menerima realitas menjadi orang tua.(12) Petugas kesehatan dari Puskesmas Ngrayun
Pada bagian kemampuan merawat bayi, dan KUA Ngrayun didukung oleh perangkat
hampir semua responden menyatakan sudah desa harus melakukan sosialisasi,
bisa merawat bayi. Hal ini menunjukkan penyuluhan dan tidak mempermudah proses
bahwa remaja tersebut sudah siap menjadi rekomendasi pernikahan dibawah umur agar
orangtua dan menerima kehamillan, sehingga kejadian pernikahan dini bisa ditekan.
saat hamilpun mereka memperhatikan
kehamilannya, rutin ANC dan berdampak KEPUSTAKAAN
bayi yang dilahirkan memiliki kondisi yang 1. BKKBN. 2011. Penyebab Pernikahan Dini.
sehat. Saat ini status gizi semua bayi yang <internet> tersedia pada
diteliti pada keadaan normal. www.bkkbn.go.id. Diakses tanggal 8
Dalam penelitian ini, terdapat 11 bayi Desember 2013.
dengan status imunisasi yang tidak lengkap, 2. Himsyah, F.A. 2011. Batas Usia
semua bayi belum mendapatkan imunisasi Perkawinan. <internet>. Tersedia pada
DPT. Kemungkinan penyebabnya adalah www: lib.uin-malang.ac.id. Diakses
ketakutan orang tua terhadap Kejadian Ikutan tanggal 8 Desember 2013.
Pasca Imunisasi (KIPI) yang berupa panas 3. BKKBN. 2010. Pendewasaan Usia
dan bengkak ditempat suntikan sehingga Perkawinan dan Hak-Hak Reproduksi
menyebabkan bayi rewel. Bagi Remaja Indonesia. <internet>
tersedia pada www.bkkbn.go.id. Diakses
KESIMPULAN tanggal 8 Desember 2013.
Wanita yang menikah dini akan 4. Kementerian Kesehatan RI. 2010. Riset
mengalami masalah saat hamil, melahirkan Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan
dan nifas, yaitu adanya kurang darah Penelitian Dan Pengembangan
(anemia), persalinan lama/bayi tidak segera Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
keluar, bengkak pada akhir kehamilan, 5. Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan
perdarahan pada saat melahirkan dan masa Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta :
nifas, serta adanya infeksi pada jalan lahir. EGC.
Secara keseluruhan kesehatan bayi tidak 6. Parasuramalu, B.G. 2010. A Study on
mengalami masalah, walaupun masih ada Teenage Pregnant Mothers Attending
dua bayi prematur, dan BBLR. Angka Primary Health Centers of Kempegowda
cakupan imunisasi masih belum lengkap, Institute of Medical Science, Bangalore.
terutama untuk jenis imunisasi DPT. Status Indian Journal of Public health, Volume
gizi bayi semuanya normal (pada garis hijau). 54, Issue 4, October-December.
Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014
139