You are on page 1of 35
a 2 eas VIIT < sa ferone MOMENT DISTRIBUTION. ‘LASAN UMUM METODE women DISTRIBUTION. Metode moment distribution dapat “Bigunakan untuk weaganeiiva semua type balok dan portal statis tak tentu. Pada dasarnya metode ini merupakan - penyelesaian dari persamaan-persamagn metode slope deflection yang dil kukan dengan pendekatan secara berulang-ulang. Untuk mengembangkan metode ini,perlu EE constant ve diperhatikan persoalan berikut :jika 2 pada suatu batang lurus yang berpe - n= nampang konstan dan mempunyai perle- Ma takan sendi pada satu ujungnya serta NTI ~ terjepit pada ujung yang lain,diker- te) jakan suatu momen searah jarum jam M, kip-ft pada perletakan sendinya , AEE yu cerilah rotasi 0, dari porletaken se ndi dan momen M, pada perletakan je- a I pit . eam, 200°- © ; kan digunakan metode consistent def ormgti cn2 Dalam kasus ini, kondisi geo jetri yang coer adalah : O,=0 atu = ie 2 (90) Dengan metode eee es : i i sy 8n = GT = er (1) Siagpitusi persamaan (91) kedalam persamaan (90) , ’ poe ae MoM, (92) 6EI 3EL 8 A gael g Bible Sahu thie ae ke “RM OR” RET > GET SET GE. MET Jari persamaan (93) , Jadi untuk bentang AB yang bersendi di A dan terjepit di 8, suatu rotasi_ sarah jarum jam sebeser 0, dapat ditimbulkan dengan menderiken suatu 231 rs ‘momen searah jarum jam sebesar My = (AET/L) O, di A, yang sebaliknya juga nenimbulkan suetu monen Soorah jarun jam sebesar Mp = 2M, pada batang di 8. Faktor KEI/L disebut sebagai faktor kekakuany yang didifinisikan sebaga {momen yang diperlukan di A agar timbul suatu'rotasi sebesar 1 rad di Ke dari bentang AB yang bersendi di A dan terjepit di B. Angka +3 adalah - Carry over factor yang erupakan perbandingan entera monon yang timbul di8 dengan momen yang dikerjakan di A. perlu diingatbahwe untuk metode monent distribution ini digunakan per janji an tanda yang sama seperti pada metode slope deflection. 24% Jao, # @AMB, 201 's momen peagures. Ambillah sebagai contoh balok menerus ABC pada ganber 201 a- Jika joint Ay B dan C ditahan agar tidak berotasi maka perlu dikerjakan monen-momen sé — perti pada gambar 201 b. Momen-nomen tersebut merupakan ficed end moments— dari bentang-bentang A’ dan BC. Manen-momen penahan yang dibutuhkan supeya jeint—joint tidak berotasi adalah (1) 100 kip-ft berlawanan arah jarum jam di A , (2) 100-60 = 40 kip-ft searah jarum jam di B dan (3) 60 kip-ft sea- rah jarum jam di C. Monen-monen penahan ini kadang-kadang disebut sebagai monen-moron “penguy ci”, Perhatikan bahwa joint 8 pade free body gambar 201 ¢, berada dala@e adaan seimbang oleh ficed end moments (yang berlawanan arah dengan momen ~ momen yang bekerja pada bateng) dan monant pengunci. Prosedur motode ini dapat diterangkan sebagai berikut : Pertama-tama kunci katiga joint yang ada. Kenudian Lepaskan joint 8. Sekarang joint 6 yang me nerina momen 40 kip-ft berlawanan arah jarum jam akan berotasi dalam arah berlawanan jarum jam, yang seterusnya akan menentukan monen-monen dengan arah berlawanan jarum jan di 8 terhadap batang-batang BA dan BC- Besar manen-monen ini akan sebanding dengan faktor ketakvan masing-masing- batang dan menpunyai jumlah sobesar 40 kip-ft. Faktor-faktor Kekakuan rela tif BA dan BC adaleh 3 dan 2. 2392-—$—$—$_$—___—_—_—_=enaian ©. K Wong ee Dengan denikian pada batang AB akan bekerja momen sebesar 3/(3+2) =0,600ka 1i 40 kip-ft atau sama dengan 24 kip-ft berlawanan arzh jarum jam, sedang pada batang BC akan beker ja 2/(2+3) = 0,400 kali 40 kip-ft atav samadengan 16 kip-ft berlawanan arah jarum jam. Bilangan-bilangan 0,400 dan 0,600 ini disebut sebagai faktor—faktor distribusi. Sckarang kunci joint 8 pada posi sinya yang baru dan lepaskan joint C. Joint ( akan berotasi dalam arah ber lawanan jarun jam. Rotasi ini harus sedemikien besar sehingga dapat meni - mbulkan monen berlawanan arah jarum jam sebesar 60 kip-ft pada batang CB - di C. Joint A adalah perletaken jepit sehingga tidak perlu "dilepas". Dengan denikian putaran/siklus pertama dari moment distribution telah ter- selesaikan (Lihat tabel moment distribution terlampir). Secara singkat, mu la-ula semua joint "dikunci™ dengan monen-monen +100, -100, +60, -60 yang bekerja terhadap batang-batang, kemudian ber-turut turut "dilepas" joint B dan C dan monen-monen "pengimbang” adalah 0, +24, +16 dan +60 (joint A a - dalah perletakan jepit). Tabel monent distribution. Ketika momen penginbang +24 kip-ft dikerjakan di B pada bentang AB, maka - ah ini akan timbul di A yaitu +12 kip-ft-Dengan cara yang i +16 kip-ft atau +8 kip-ft bekerja di C dan separuh dari +30 kip-ft beker ja di B. Momen-momen +12, 0 , +30, +8 ini © omen-monen "Carry Over" , yang "terletak diluar™ siklus ~ pertama serta dianggap sebagai monen-momen pengunci yang baru, yang mengun ci posisi semua joint setelah rotasi pertamanyas Untuk kedua kalinya joint B dan C dilepas dan rotasi kedua di 8 dan C akan menimbulkan momen - momen pengimbang pada siklus kedua dan momen-momen carry over pada siklus ketiga Proses yang sama dapat divlangi sebanyak yang diinginkan hingga momen-mo — men carry over dan monen pengimbang merupakan angka-angka yang kecil. Jedi nakin banyak silkus yang dilakukan makin tinggi pula derajat ketepatan - yang akan diperolen. Momen-momen ujung akhir dapat diperoleh dengan menju- mlahkan semua angka dalam masing-masing kolom. Dengan demikian metode moment distribution merupakan metode yang melakukan "penguncian” dan "pelepasan" joint-joint secara berulang-ulang. Momen pe — nguaci pertama adalah ficed end moment akibat beban luar. Setelah siklus - pertama momer-momen penguaci adalah momen-monon carry over yang ditimbul - kan oleh momen-momen pengimbang pada ujung lain dari bentang yang bersang- kutan. . Para pembaca dianjurkan untuk senantiasa mengulangi artikel ini ketika mem pelajari bagian-bagian selanjutnya dari bab ini. ar ~Teriemahan C_K. Wang_ > ; 233

You might also like