Professional Documents
Culture Documents
“HIPERTENSI”
Oleh
TRINITATIS GULO
UNIVERSITAS BOROBUDUR
PROGRAM STUDI
PROFESI NERS
2017
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Hipertensi merupakan salah satu faktor paling berpengaruh sebagai penyebab
penyakit jantung. Karena itu tidak heran jika penderita penyakit jantung kini
mencapai 800 juta orang diseluruh dunia. Kurang lebih 10-30% penduduk dewasa
dihampir semua Negara mengalami penyakit hipertensi, dan sekitar 50-60%
penduduk dewasa dapat dikatagorikan sebagai mayoritas utama yang status
kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat dikontrol tekanan darahnya. (M.
Adib,2009:70)
Tercatat pada tahun 2009 angka kejadian hipertensi di desa pekan heran melalui
puskesmas pekan heran menduduki 4 besar di INHU setelah puskesmas kambesko,
pangkalan kasai, dan air molek. dengan kasus sebanyak 672 kunjungan hipertensi
dengan preentasi 9,91%. (Dinkes Kab. INHU Tahun 2009)
oleh karena itu saya tertarik untuk memberikan penyuluhan kepada warga desa
pekan heran agar mereka dapat mengetahui sekilas tentang cara pencegahan terhadap
hipertensi bagi orang dewasa.
1
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dalam
lingkup keluarga
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan
hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan materi askep keluarga dengan hipertensi diharapkan
mahasiswa dapat:
a. Memahami konsep hipertensi pada keluarga
b. Melakukan pengkajian pada keluarga dengan hipertensi
c. Membuat analisa data dari hasil pengkajian
d. Merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan hipertensi
e. Menentukan rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa
2
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
A. Defenisi Keluarga
a. Menurut Depkes. RI. 2008
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan.
3
2. Tipe keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
anak-anak.
b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .
c. Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya
berpoligami dan hidup secara bersama–sama.
f. Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga .
4
Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998)
I. Pasangan Baru
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan
perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa
berarti psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih
tinggal dengan orang tuanya.
5
hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan
kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
6
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan
pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di
luar sekolah.
7
VII. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan
dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.
1. Tugas perkembangan
2. Mempertahankan kesehatan.
3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya
dan anak-anak.
4. Meningkatkan keakraban pasangan.
5. Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet
seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain
sebagainya.
8
a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat .
b. Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah – masalah dalam kelompoknya
c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila
salah satu angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain.
d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien )
keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara
kesehatan anggota keluarganya yang menderita hipertensi.
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya
kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita sakit hipertensi.
9
b). Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
c). berat badan dan olah raga yang terratur
d). Melakukan konril yang teratur
c. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian akibat hipertensi
d. Faktor keturunan
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic
10
a. Pengenal tentang gejala hipertensi
Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit
hipertensi .
b. Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit
hipertensi . Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi, perawat memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk mengembangkan kemampuam mereka dalam melaksanakan
perawatan dan memberikan demonstrasi kepada keluarga bagaimana
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
c. Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit
hipertensi .
Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang
menderita penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah
dan kebutuhan keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit
yang sedang dihadapi
d. Fasilitator
Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah
pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif
pemecahanya .
e. Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga
dari perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit
hipertensi
f. Penyuluh dan konsultasi
Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar
terhadap keluarga yang anggotanya mederita penyakit hipertensi.
11
B . Konsep Dasar Medis
1. Definisi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith
Tom, 1995 ) Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan
tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi
dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg,
hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan
hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini
berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari
peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).
2. Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :
a) Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas.
Berbagai faktor yang turut berperan sebagai penyebab
hipertensi seperti berrtambahnya usia, factor psikologis, dan keturunan.
Sekitar 90 % hipertensi tidak diketahui penyebabnya.
b) Hipertensi sekunder telah diketahui penyebabnya seperti stenosis arteri
renalis, penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron,
pheochromositoma dan pemakaian oral kontrasepsi.
Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin,
umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan social
ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25 )
3. Gejala Klinis
Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain
1) Kepala pusing
2) Gemetar
3) Sering marah - marah
12
4) Jantung berdebar-debar
5) Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
6) Keringat berlebihan
7) Gangguan penglihatan
8) Rasa berat ditekuk
9) Sukar tidur
4. Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan
darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output
dan tekanan peririfer.
Pada keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan
tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan cardiac output dan tekanan
perifer menurun .
Konsumsi sodium (garam) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya
volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput . Dalam
sistim Renin - Angiotensien - aldosteron pada patogenesis hipertensi,
glandula supra renal juga menjadi factor penyebab oleh karena faktor hormon
Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian
angitensin I menjad angiotensin II oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE)
Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan nervus pereifer y
ang mengaktifkan sistim simpatik dan menyebabkan retensi
vaskuler perifer meningkat. Disamping itu angiotensin II mempunyai efek
langsung terhadap vaskuler smoot untuk vasokonstruksi renalis.
Hal tersebut merangsang adrenal untuk mengeluarkan aldosteron yang akan
meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium.
Hal ini semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan cardi
ac output. (Jurnlistik international cardiovaskuler,2009 )
13
5. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi ( Sri Rahayu, 2000 : 22,23
dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997) seperti :
a) Penyakit jntung koroner
b) Gagal jantung
c) Gagal ginjal
d) Kerusakan mata dan
e) Kerusakan pembuluh darah otak
6. Pemeriksaan penunjang
a) Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
b) Pemeriksaan retina
c) Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal
dan jantung
d) EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
e) Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
f) Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal,
pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin.
g) Foto dada dan CT scan
7. Penatalaksanaan
Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah
raga isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar
peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga
dapat digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan
garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat
kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
14
Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan
darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau
sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti
hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai
pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.
15
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh
obatannya adalah Hidroklorotiazid.
2. Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis
(saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ). Contoh obatnya
adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.\
3. Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan
daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita
yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma
bronkial. Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan
Atenolol. Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat
menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah
turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi
penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme
(penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-
hati.
4. Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan
relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam
golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang
kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala
dan pusing.
16
Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing,
sakit kepala dan lemas.
6. Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk
golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek
samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala
dan muntah.
17
A. Pengkajian
1. Identitas:
a) Identitas klien
Nama pasien : Tn. S
Umur : 65 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Rt 005/Rw 004
Status : Menikah
b) Identitas penanggung
Nama Istri : Ny.N
Umur : 60 Tahun
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Rt 005/ Rw 003
18
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan Ny. R mampu memahami dan
mengerti tentang hipertensi
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang PHBS, diharapkan Ny. R
dapat:
1. Menjelaskan tentang hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan tentang diet hipertensi
5. Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi
19
5. Pencegahan hipertensi
D. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya Jawab
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam Menjawab salam Kata-
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan dan kata/
c. Menyampaikan tentang tujuan menyimak kalimat
pokok materi Bertanya mengenai
d. Meyampakaikan pokok perkenalan dan tujuan
pembahasan jika ada yang kurang
e. Kontrak waktu jelas
2. Pelaksanaan 15 menit a. Penyampaian Materi Mendengarkan dan Lembar
b. Menjelaskan tentang pengertian menyimak balik
hipertensi Bertanya mengenai hal- Leaflet
c. Menjelaskan penyebab hal yang belum jelas
hipertensi dan dimengerti
d. Menjelaskan tanda dan gejala
hipertensi
e. Menjelaskan tentang diet
hipertensi
f. Menjelaskan pencegahan
hipertensi
g. Tanya Jawab
h. Memberikan kesempatan pada
kelien untuk bertanya
3. Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi Sasaran dapat Kata-
b. Menyampaikan kesimpulan menjawab tentang kata/
materi pertanyaan yang kalimat
c. Mengakhiri pertemuan dan diajukan
menjawab salam Mendengar
Memperhatikan
Menjawab salam
20
4. Evaluasi
Diharapkan Tn. S mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi
2. Menjelaskan tentang penyebab hipertensi
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan tentang diet hipertensi
5. Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi
21
LAMPIRAN
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (Smith
Tom, 2005) Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama
atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan
apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan
diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan
diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan
diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).
B. Penyebab Hipertensi
1) Asupan garam yang tinggi
2) Strees psikologis
3) Faktor genetik (keturunan)
4) Kurang olahraga
5) Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol
6) Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
7) Peningkatan usia
8) Kegemukan
22
5) Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
6) Keringat berlebihan
7) Gangguan penglihatan
8) Rasa berat ditekuk
9) Sukar tidur
D. Diet Hipertensi
a) Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :
Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung, mie, tapioca,
nasi
Sumber protein nabati seperti tahu, temped an kacang-kacangan
Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk, pisang, melon,
tomat, dll
b) Makanan yang dibatasi
Garam dapur
Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin, asinan
Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
E. Pencegahan Hipertensi
1) Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat
2) Diet hipertensi
3) Menjaga keseimbangan berat badan
4) Hindari minum-minuman keras (alkohol) dan kurangi/hentikan merokok
5) Istirahat yang cukup
6) Hindari strees
7) Olahraga yang teratur
23
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta,
EGC, 2005
http://www.academia.edu/4667736/Askep_keluarga_dg_hypertensi
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2017/03/asuhan-keperawatan-pada-klien-
dengan_19.html
http://sanusingawi.blogspot.com/2017/02/askep-keluarga-dengan-hipertensi.html
24