Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB 2
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
3
2.4 Peran keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu didasari dalam keluarga dan kelompok masyarakat. Berbagai peran
yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya,
berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman
sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok sosial serta dari anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran
mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3. Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai engan tingkat
perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.
4
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function)
adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan
menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.
2.5.2 Tetapi dengan berubahnya zaman, fungsi keluarga dikembangkan menjadi :
1. Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang
produktif yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan
memanfaatkan sumber daya keluarga.
2. Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat dan
dikategorikan strata sosialnya oleh keluarga lain yang berbeda
disekitarnya.
3. Fungsi pendidikan, yaitu keluarga mempunyai peran dan tanggungjawab
yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya untuk menghadapi
kehidupan dewasanya.
4. Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga diharapkan
mampu menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan luar rumah.
5. Fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dasar primer dalam rangka melindungi dan pencegahan
terhadap penyakit yang mungkin dialami oleh keluarga.
6. Fungsi reliugius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang agama
dan mengamalkan ajaran agama.
7. Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan
kegiatan yang dapat mengurangi ketegangan akibat berada di luar rumah.
8. Fungsi reproduksi, yaitu bukan hanya mengembangkan keturunan tetapi
juga tempat untuk mengembangkan fungsi reproduksi secara
menyeluruh, diantaranya seks yang sehat dan berkualitas serat
pendidikan seks bagi anak-anak.
9. Fungsi afektif, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial sebelum anggota keluarga berada di
luar rumah.
Dari beberapa fungsi keluarga diatas, ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap
anggota keluarganya, antara lain asih, yaitu memberikan kasih sayang, perhatin dan
5
rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka
tumbun dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. Sedangka asuh, yaitu menuju
kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara
sehingga diharapkan mereka menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial
dan spiritual. Dan asah, yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap
menadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
7
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
mempertimbangkan siapa diantara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga
mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang
dilingkungan tempat tinggal keluarga.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar
tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga
sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar
masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan
diinstitusi pelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga telah
memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
4. Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
Dalam memodifikasi suatu lingkungan yang sehat keluarga harus
memiliki pengetahuan tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan
rumah, mengetahui tentang pentingnya kebersihan lingkungan serta
manfaatnya, dan mempertahankan kebersamaan dalam meningkatkan dan
memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar tempat tinggal.
Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan perlu
diketahui beberapa hal, yaitu pengetahuan keluarga tentang fasilitas
kesehatan, keuntungan dari fasilitas kesehatan tersebut, kepercayaan
keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada serta apakah fasilitas
kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.
Kelima tugas kesehatan keluarga tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh
keluarga, perawat perlu mengkaji sejauh mana keluarga mampu melaksanakan tugas
tersebut dengan baik agar dapat memberikan bantuan atau pembinaan terhadap
keluarga untuk memenuhi tugas kesehatan keluarga tersebut.
8
2.8 Implikasi
Implikasi dari pelayanan kesehatan dipusatkan kepada keluarga
2.8.1 Ada beberapa implikasi dalam pemberian pelayanan kesehatan yang
dipusatkan pada keluarga, diantaranya:
1. Pelayanan kesehatan dan keperawatan diarahkan untuk membantu
seluruh keluarga dalam meningkatkan cara-cara hidup sehat sehingga
meningkatkan produktivitas dan derajat kesehatan keluarga.
2. Cakupan pelayanan kesehatan dan keperawatan lebih luas, karena
banyak anggota keluarga yang dapat dicakup, dan sumber-sumber
keluarga yang anda dapat diarahkan untuk meningkatkan kesehatan
keluarga.
3. Pelayanan kesehatan dan keperawatan dipusatkan kepada keluarga
sebagai satu kesatuan yang utuh.
4. Pelayanan kesehatan dan keperawatan keluarga ditekankan pada waktu-
waktu rawan didalam kehidupan dan keluarga-keluarganya dengan
resiko tinggi.
5. Agar dapat mencapai tujuan dan sasaran dalam pelayanan kesehatan
keluarga diperlukan kontinyuitas pelayanan pada keluarga-keluarga
rawan terhadap masalah kesehatan dan keperawatan.
6. Perlu mempersiapkan tenaga-tenaga perawat kesehatan keluarga yang
mempunyai kemampuan yang tujuan ganda dalam memberikan
pelayanan.
7. Perlu pengembangan dan peningkatan sumber-sumber yang ada dalam
masyarakat untuk kepentingan asuhan pelayanan keperawatan kesehatan
keluarga.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan
lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
(Ali,2010).
Struktut peran keluarga di denifisikansebagai kumpulan dari perilaku yang secara
relatif homogen dibatasi secara normatif dan di harapkan daru seseorang yang
menempati posisi sosial yang di berikan.
Perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan keluarga meliputu
pendidikan
kesehatan,konseling,menejemenkhusus,advokasiklien,koordinasi,kolaborasi dan
konsultasi
3.2. Saran
Sebagai penulis, kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
maka dari itu kritik dan saran bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan agar
penyusunan makalah ini bisa mencapai kesempurnaan
10
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes. (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Dasar. Riset Kesehatan
Dasar.
Natoadmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Kiat. Jakarta: Rineka Cipta.
11