You are on page 1of 10

Obstetri adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari kehamilanan dan persalinan.

Sedangkan ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari masalah reproduksi
wanita. ... Di Indonesia, gelar spesialis Obestetri & Ginekologi (SpOG), atau yang lebih dikenal
dengan sebutan dokter kandungan.
Obstetri adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari kehamilanan dan persalinan.
Sedangkan ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari masalah reproduksi
wanita. ... Di Indonesia, gelar spesialis Obestetri & Ginekologi (SpOG), atau yang lebih dikenal
dengan sebutan dokter kandungan.
Obstetri adalah ilmu bedah kedokteran yang khusus mempelajari cara memperlakukan wanita dan
bayi selama masa kehamilan, proses kelahiran dan puerperium (periode setelah kelahiran).
Kebanyakan ahli obstetrik juga merupakan ginekolog.

Obstetri dan ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berbeda. Obstetri fokus
dalam penanganan kehamilan dan persalinan, sedangkan ginekologi fokus dalam
penanganan masalah reproduksi wanita.

Meski keduanya berbeda, tetapi karena melingkupi dua masalah kesehatan terbesar pada
wanita maka tergabung dalam satu keahlian atau spesialisasi yang disebut dengan istilah
OBGYN

Pelayanan yang Diberikan

Obstetri adalah cabang kedokteran yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.
Termasuk di dalamnya proses sebelum, selama, dan pasca seorang wanita melahirkan.

Sedangkan ginekologi adalah cabang kedokteran yang fokus pada kesehatan organ reproduksi
wanita saja. Mulai dari diagnosis, pemeriksaan, hingga perawatan.

Wanita hamil biasanya berkunjung ke ahli obstetri dan ginekologi untuk pemeriksaan dan
perawatan rutin antenatal, yakni pemeriksaan kondisi kehamilan dan persiapan persalinan.
Rentang waktunya beragam sesuai anjuran dokter selama masa kehamilan, tetapi mereka
akan menemui dokter kira-kira secara rutin tiap trimester.

Fokus pelayanan obstetri yang juga dilakukan untuk memeriksa kelainan saat kehamilan dan
persalinan, antara lain:

 Kehamilan ektopik, atau kehamilan di luar rahim.


 Solusio plasenta, yaitu plasenta yang terlepas dari rahim sebelum waktunya.
 Preeklamsia, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, pembengkakan tungkai, dan
keluarnya protein melalui urin.
 Kelahiran prematur.
 Bahu bayi terjebak saat melahirkan (distosia bahu).
 Tali pusat menumbung (Prolapsed umbilical cord), yaitu tali pusar yang keluar mendahului
bayi, lalu terjepit.
 Perdarahan saat atau setelah persalinan.
 Ruptur uteri, terjadinya robekan pada lapisan rahim.
 Sepsis.

Kemudian untuk layanan ginekologi, mengarah pada kesehatan reproduksi wanita. Termasuk
pada diagnosis maupun perawatan daerah vagina, rahim, ovarium, dan tuba falopi. Layanan
ginekologi juga bisa mencakup penanganan masalah yang berhubungan dengan payudara
wanita.

Beberapa pelayanan yang bisa ditangani oleh ahli ginekologi antara lain:

 Vaksinasi terhadap human papilloma virus (HPV).


 Keputihan.
 Infeksi saluran kemih.
 Penyakit menular seksual.
 Menopause

Kondisi Lain Diperlukan Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Salah satu alasan banyak wanita memilih perawatan oleh dokter kebidanan dan kandungan
untuk kehamilan mereka adalah karena merasa lebih nyaman setelah memahami kondisi janin
dan kehamilannya secara lebih detil. Dokter kebidanan dan kandungan juga dapat
mengkoordinasikan perawatan kehamilan Anda.

Selain kehamilan pada umumnya, ada beberapa situasi yang penting untuk mencari
perawatan dari ahli obstetri dan ginekologi:

 Pemeriksaan untuk persiapan pranikah.


 Program kehamilan bagi pasangan yang ingin mengusahakan kehamilan atau pasangan
infertil.
 Kehamilan usia tua atau jika Anda hamil berusia di atas 35 tahun, atau memiliki kehamilan
berisiko tinggi misalnya pada ibu hamil yang juga memiliki penyakit diabetes atau darah
tinggi.
 Pengarahan lanjutan untuk mencegah atau mengurangi dampak komplikasi kehamilan
seperti preeklamsia atau plasenta previa.
 Pemeriksaan papsmear untuk deteksi dini kanker serviks.
 Pemeriksaan terkait faktor genetik.
 Layanan visum untuk tindak kriminal seperti pemerkosaan dan aborsi.

Pemeriksaan obstetri dan ginekologi memiliki banyak keuntungan bagi kesehatan


masyarakat, terutama ibu dan anak. Adanya layanan ini diharapkan dapat membantu
meningkatkan kewaspadaan mengenai pentingnya kesehatan ibu dan anak, kesehatan
reproduksi, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.

https://www.alodokter.com/sering-dianggap-sama-ini-perbedaan-obstetri-dan-ginekologi

Obstetri adalah ilmu bedah kedokteran yang khusus mempelajari cara memperlakukan wanita dan
bayi selama masa kehamilan, proses kelahiran dan puerperium (periode setelah kelahiran).
Kebanyakan ahli obstetrik juga merupakan ginekolog.[

Pengertian Obstetri dan Ginekologi


Meski dua kata ini sering digunakan dalam satu kalimat bersamaan dan memiliki keterkaitan
yang sangat erat, Obstetri dan Ginekologi memiliki pengertian yang berbeda.

 Obestri
Kata “obstetri” atau “obstetrix” dalam bahasa Latin rupanya ada hubungannya dengan kata
“obstare”, yang berarti berdiri di sampingnya (maksudnya adalah mendampingi), dalam hal ini
di samping wanita yang sedang bersalin. Pendapat lain mengatakan bahwa kata aslinya adalah
“adstetrix” yang berarti membantu seseorang yang sedang bersalin.

Menurut Kamus Kebidanan oleh Denise Tiran, Obstetri adalah cabang ilmu kedokteran yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas. Ilmu Obstetri atau yang lebih awam
dikenal dengan Ilmu Kebidanan adalah bagian dari ilmu kedokteran yang khusus mempelajari
segala persoalan yang bersangkutan dengan kelahiran bayi. Dengan demikian dapat dikatan
bahwa yang menjadi objek ilmu ini adalah kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru
dilahirkan.

 Ginekologi

Sedangkan Ginekologi secara harfiah berarti ilmu mengenai wanita. Ginekologi berasal dari
kata Gynaecology, merupakan merupakan cabang ilmu kedokteran yang membahas dan
menangani tentang penyakit pada sistem reproduksi (traktus genitalis) wanita. Ada beberapa
negara memisahkan kedua cabang ilmu obstetri dan ginekologi menjadi spesialis yang berbeda
namun sebagian besar dokter kandungan juga merupakan dokter kebidanan.

Contoh Kasus tentang Obstetri dan Ginekologi

Apakah Anda pernah menonton drama Korea berjudul Obstetrics and Gynecology yang rilis
tahun 2010 lalu?

Mengisahkan tentang seorang dokter kandungan wanita yang harus menghadapi berbagai
kasus yang berlangsung setiap hari di departemen Obstetri dan Ginekologi sebuah rumah
sakit kecil pinggiran kota. Dari drama tersebut, kita disuguhkan berbagai macam kasus di
bidang obstetri dan ginekologi dengan berbagai tingkat kesulitannya.

Pada salah satu episodenya, diceritakan tentang seorang wanita yang melarikan diri dari
rumah sakit padahal ia mengidap pre-eklampsia. Kemudian, bertemu dengan Dokter
Kandungan pemeran utama di sebuah pusat perbelanjaan. Wanita itu terjatuh dan mengalami
kejang-kejang. Adegannya sungguh menegangkan di mana si Dokter terpaksa mengambil
tindakan cepat untuk melakukan pertolongan persalinan saat itu juga dengan perlatan
seadanya yang bisa diperoleh di sana. Meski lahir sebelum ambulans datang, beruntung si
bayi bisa terselamatkan. Sementara si ibu juga hanya mengalami sedikit perdarahan.

Nah, berbahagi hal mengenai masalah kandungan, kehamilan, Preeklampsia, pertolongan


persalinan, bayi baru lahir, dsb merupakan sebuah bidang keilmuan yang disebut Obstetri dan
Ginekologi.

Ruang Lingkup

Secara gampang, Ilmu Obstetri atau Ilmu Kebidanan dalam bahasa Inggris disebut dengan
maternity care.Menurut definisi WHO, tujuan maternity care ialah “menjamin agar setiap
wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-
sempurnanya agar wanita hamil melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian
dapat merawat bayinya dengan baik.”
Pelayanan kebidanan dalam arti yang terbatas adalah:

 Pengawasan serta penanganan wanita dalam masa hamil dan pada waktu proses persalinan
 Perawatan dan pemeriksaan wanita setelah melahirkan
 Perawatan bayi baru lahir
 Pemeliharaan laktasi (menyusui)

Usaha ini dimulai lebih dahulu dengan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan para remaja
sebagai calon ayah dan ibu, dan dengan membantu mereka dalam mengembangkan sikap yang
wajar terhadap kehidupan kekeluargaan serta tempat keluarga bermasyarakat. Termasuk pula
bimbingan mereka untuk kelak menjadi ayah dan ibu yang baik serta pemberian pengertian
tentang hal-hal yang bersangkutan dengan kesehatan reproduksi. Nah, membahas tentang
kesehatan reproduksi, maka artinya kita akan mengacu pada disiplin Ilmu Ginekologi.

Ilmu Ginekologi secara garis besar adalah mempelajari tentang wanita. Mulai dari anatomi
tubuh, siklus haid, konsepsi, kelainan konginetal, sampai siklus hidup wanita (masa bayi,
kanak-kanak, pubertas, dewasa, dan tua). Termasuk di dalamnya berbagai macam penyakit
yang menyerang sistem reproduksi wanita seperti kanker serviks, kanker rahim, kista, miom,
dan lain-lain.

Pelayanan Kebidanan di Indonesia

Umumnya, ukuran yang dipakai untuk menilai baik-buruknya pelayanan kebidanan dalam
suatu negara atau daerah dilihat dari jumlah kematian maternal atau maternal mortality, yakni
kematian seorang wanita hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan yang
disebabkan oleh apapun (melahirkan, keguguran, dan lain-lain), terlepas dari usia kehamilan
dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.

Usaha pemerintah dalam mengatasi masalah kematian maternal juga tertuang dalam Millenium
Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium. MDGs merupakan
Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara
Perserikatan Bangsa-bangsa yang dimulai pada bulan September tahun 2000. Berisi 8 butir
pokok yang targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada
tahun 2015. Dari 8 butir tujuan MDGs, tujuan ke-5 adalah meningkatkan kesehatan ibu.
Sebagai indikator untuk monitoring yaitu angka kematian ibu (AKI), proporsi pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan angka pemakaian kontrasepsi.berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan Angka Kematian Ibu
(AKI) mencapai 228.000 per 100.000 kelahiran hidup.

Sementara apa yang ditargetkan oleh MDGs pada tahun 2015 adalah 102 kematian per
100.0000 kelahiran hidup. Pada kenyataannya, hal ini memang sulit untuk diwujudkan
sehingga pada tahun 2015 ini pun MDGs belum bisa dicapai.

Pentingnya Peningkatan Kualitas Bidan di Indonesia


Sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berada ada lini paling depan untuk langsung
bersinggungan dengan ibu dan bayi, bidan merupakan tenaga kesehatan yang memiliki tugas
dan fungsi yang terbilang paling vital untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak.
Termasuk persiapan generasi yang berkualitas yang dimulai sejak dini (sebelum hamil).

Pengawasan kesehatan ibu sebelum hamil sangat menentukan kualitas anak yang akan
dilahirkan. Pengawasan kehamilan dan persiapan kelahiran serta kesiapan menjadi orang tua
merupakan bagian yang sangat penting menjadi perhatian seorang bidan. Disamping itu, bidan
sebagai mitra perempuan dan menjadi role model bagi keluarga. Oleh karena itu kesiapan bidan
untuk memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas sudah menjadi kebutuhan yang
mendasar. Untuk itu, perlu kerjasama yang baik antara petugas kesehatan (terutama bidan)
dengan pihak masyarakat.

Pemahaman bahwa kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses dengan nyawa sebagai
pertaruhan, seharusnya dapat menunjukkan kepada masyarakat untuk menyadari bahwa setiap
kehamilan dan persalinan tersebut memiliki risiko atau bahaya yang dapat mengakibatkan
kematian pada ibu dan bayi baru lahir. Untuk itu, perlu ditanamkan pola pikir pencegahan
proaktif dan pengertian antisipasi pada masyarakat. Dengan menumbuhkan kesadaran akan
kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi, akan turut membantu untuk mengurangi angka
kematian ibu (AKI) maupun angka kematian bayi (AKB).

https://hamil.co.id/kehamilan/pengertian-obstetri-dan-ginekologi

Pengertian Definisi serta Tujuan Obstetri dan Ginekologi Dalam Dunia Medis
- Banyak dari kalangan awam bingung dengan istilah obstetri serta ginekologi. istilah
dari hal ini adalah ilmu yang menyangkut cabang ilmu kedokteran yang fokus
mempelajari serta menangani kesehatan organ repsoduksi wanita. Dokter yang sangat
ahli di bidang obstetri atau ginekologi tersebut sangat sering di sebut oleh orang awam
ialah dokter kandungan dan kadang juga dokter ginekolog.

Google Image: Pengertian Definisi serta Tujuan Obstetri dan Ginekologi Dalam Dunia Medis

Namun dalam dunia medis khususnya dokter yang ahli di bidang obstetri maupun
ginelologi disebut Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi atau biasa di sebut Dokter
Spesialis kebidanan dan penyakit kandungan. tugas dari Seoarang yang ahli di bidang
medis khususnya Obstetri dan Ginekologi ialah Spesialisasi pembedahan atau
perawatan serta menangani pelayanan kesehatan wanita selama masa kehamilan,
partus, hingga Nifas. berbeda dengan Kebidanan sendiri memiliki pengertian yang
sama namun merupakan tindakan yang tidak berkaitan dengan pembedahan. Lalu
Ginekologi berasala dari kata Gnaecology , umumnya gineklogi adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang kewanitaan. namun secara khusus ginekologi adalah suatu ilmu
yang mempelajari serta menangani kesehatan dari alat reproduksi wanita. untuk lebih
lanjut berikut ini adalah penjelasan mengenai Pengertian Definisi serta Tujuan
Obstetri dan Ginekologi Dalam Dunia Medis :

Pengertian Definisi serta Tujuan Obstetri dan


Ginekologi Dalam Dunia Medis
1. Obstetri atau Ilmu kandungan ( Ilmu Kebidanan) :adalah Suatu Ilmu yang
mempelajari Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Kehamilan (Graviditas) dimulai
dari konsepsi atau pembuahan lalu berakhir dengan permulaan suatu
persalinan.
2. Persalinan atau partus : adalah suatu proses pengeluaran bayi dan uri dari
badan ibu ( wanita)
3. Nifas atau Puereperium : adalah masa setelah dimana ibu atau wanita telah
menjalankan suatu persalinan yang diperlukan untuk memulihkan alat
kandungan sampai pada keadaan sebelum ibu atau wanita kembali hamil.
Istilah Perkataan Obstetri berasal dari Obstu atau bahasa latin yang memili ki
arti kira-kira Mendampingi.
4. lalu tujuan dari suatu Obstetri : Adalah Membawa atau menyelamantkan ibu
dan anak (bayi) dengan selamat melalui masa-masa kehamilan, persalinan dan
Nifas, dengan kerusakan yang seminim-minimnya.

Secara lebih luas dan Umum tujuan dari Obstetri adalah pengaturan serta optimalisasi
dari reproduksi manusia. Mengingat betapa berat dan luas serta betapa pentingnya
tugas ini barulah dapat kita insafi kalu kita mengetahui berapa banyak orang yang
akan bersalin setiap hari, bulan bahkan tahun dan berapa ibu serta anak yang
meninggal setiap hari, bulan bahkan tahun itulah tujuan utama Obstetri.

ada beberapa negara yang membagi kedua cabang ilmu kedokteran tersebut menjadi
spesialisasi yang sangat berbeda, namun kebanyakan dokter kandungan juga
merupakan bagian dari dokter kebidanan. Oleh karenanya apapun label atau sebutan
yang di berikan peran dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi adalah harus
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh bagi kesehatan seorang wanita
yang sangat berkaitan dengan organ reproduksinya.

demikianlah Pengertian Definisi serta Tujuan Obstetri dan Ginekologi Dalam Dunia
Medis semoga bermanfaat untuk kita semua. serta meningkatkan kesehatan wanita
serta meningkatkan kualitas pelayanan dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi
khususnya.

https://www.pusatmedik.org/2015/12/pengertian-definisi-serta-tujuan-obstetri-dan-ginekologi-
dalam-dunia-medis.html

 dr. RASDIANA
 2. Secara bahasa, kata “Obstetri “ (berasal dari bahasa Latin “obstare”, yang berarti “siap
siaga/ to stand by”) adalah spesialisasi pembedahan yang menangani pelayanan kesehatan
wanita selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.
 3. Ginekologi berasal dari kata Gynaecology . Secara umum ginekologi adalah ilmu yang
mempelajari kewanitaan. (science of women). Namun secara khusus adalah ilmu yang
mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita (organ kandungan yang terdiri
atas rahim, vagina dan indung telur).
 4. Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem
reproduksi, kehamilan , melahirkan, nifas, antar dua kehamilan dan bayi lahir sampai umur
40 hari, beserta keluarganya.
 5. CHS (1993) Pengertian Pelayanan keperawatan profesional yg ditujukan kpd klien yg
berfokus pd pemenuhan kebutuhan dasar dlm melakukan adaptasi fisik dan psikososial dgn
mengunakan proses keperawatan (CHS, 1993) Lingkup Wanita usia subur, pasangan usia
subur yg berkaitan dgn sistem reproduksi, wanita masa hamil, wanita masa persalinan, wanita
masa nifas, wanita diantara 2 kehamilan, bayi baru lahir s.d 40 hari serta keluarga
 6. Lingkung an Manusi a Sehat Keperawata n
 7.  Manusia - Fokus askep - Wanita hamil, melahirkan, postpartum, ect.  Lingkungan -
lingkungan sosial (klg dan masyarakat), budaya  Sehat - Dinamis (fungsi optimal dan
adaptif)  Keperawatan - Keperawatan maternitas sbg pelayanan profesional
 8.  Holistik  Berpusat pada keluarga  Penghargaan terhadap klien  Peningkatan
kemampuan klien  perawatan mandiri  Peningkatan sumber daya yang diperlukan
 9.  Fokus pada pemenuhan kebutuhan klien  Melaksanakan askep dgn pendekatan
keluarga  Merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi yang membutuhkan
penangganan lebih lanjut  Dlm melaksanakan peran (proses keperawatan)  Pelaksaan
askep dgn kerja sama tim
 10.  Rumah sakit  Rumah bersalin  Puskesmas  Komunitas
 11.  Aspek Legal - Tanggung jawab melindungi hak klien dan kualitas pelayanan
keperawatan yg diberikan dgn menjelaskan hak dan tanggung jawab klien selama di rawat -
Mengetahui lingkup pely. kep yang diberikan - Dokumentasi tindakan keperawatan - Inform
concent (prosedur invasif)
 12.  Aspek etik Keputusan sulit dalam lingkup maternitas - Masalah konsepsi (bayi
tabung??, bank sperma??. ect) - Aborsi - Hak janin? Hak ibu? - Resusitasi (berapa lama???..)
- Penelitian?? (pengunaan jaringan janin??)
 13.  Pemberi asuhan (praktisi) menerapkan proses keperawatan  Contoh peran (role
model) klien, anggota profesi lain, perawat sendiri  Pendidik / konselor  Advokat
Penghubung klien-sistem yankes  Manajer
 14. Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari bersatunya sel sperma dengan sel
telur(konsepsi) sampai lahirnya janin tersebut. Lama kehamilan itu sendiri adalah : 280 hari
atau 40 minggu.
 15. Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan
yang aman dan memuaskan. (pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care).
 16. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter
spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu
selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang
meliputi 5T yaitu :  Timbang berat badan,  ukur Tinggi badan,  ukur Tekanan darah, 
pemberian imunisasi TT,  ukur Tinggi fundus uteri dan  Tablet besi minimal 90 tablet
selama masa kehamilan.
 17. Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) : - Sampai 28
pekan : 4 pekan sekali - 28 - 36 pekan : 2 pekan sekali - Di atas 36 pekan : 1 pekan sekali
 18. Kunjungan I (12-24 pekan) – Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri,
Pemeriksaan lab., Antropo metri, penilaian resiko kehamilan,
 19. Kunjungan II ( 28 – 32 pekan ) – Anamnesis, USG, Penilaian resiko kehamilan,
Nasehat perawatan payudara & Senam hamil), TT I
 20. Kunjungan III ( 34 pekan) – Anamnesis, pemeriksaan ulang lab. TT II Kunjungan IV,
V, VII & VIII ( 36-42 pekan) – Anamnesis , perawatan payudara & persiapan persalinan.
 21. Dalam pemeriksaan kehamilan meliputi beberapa langkah antara lain : 1. Perhatikan
tanda – tanda tubuh yang sehat 2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan Timbanglah berat
badan ibu pada setiap pemeriksaan kehamilan. Bila tidak tersedia timbangan, perhatikan
apakah ibu bertambah berat badannya. Berat badan ibu hamil biasanya naik sekitar 9-12 kg
selama kehamilan.
 22. 3. Pemeriksaan tekanan darah Tekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap normal,
kecuali bila ada kelainan. Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih mintalah ibu
berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah ibu bersantai sampai terkantuk. Setelah 20
menit beristirahat, ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan darah tetap tinggi, maka hal ini
menunjukkan ibu menderita pre eklamsia dan harus dirujuk ke dokter serta perlu diperiksa
kehamilannya.
 23. 4. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki Pemeriksaan fisik pada
kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan pandang (inspeksi), pemeriksaan raba (palpasi),
periksa dengar (auskultasi),periksa ketuk (perkusi). Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut
sampai ke ujung kaki, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau
berurutan.
 24. Lihatlah wajah atau muka pasien Adakah cloasma gravidarum, pucat pada wajah
adalah pembengkakan pada wajah. Bila terdapat pucat pada wajah periksalah konjungtiva dan
kuku pucat menandakan bahwa ibu menderita anemia, sehingga memerlukan tindakan lebih
lanjut. Jelaskan bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang darah atau tidak. Sebutkan bahwa
bila ibu tidak kurang darah ia akan lebih kuat selama kehamilan dan persalinan. Jelaskan pula
bahwa tablet tambah darah mencegah kurang darah. Bila terdapat bengkak diwajah,
periksalah adanya bengkak pada tangan dan kaki. Sedikit bengkak pada mata kaki dapat
terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangn dan atau wajah tanda preeklamsi.
Perhatikan wajah ibu apakah bengkak dan tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan
cincin atau gelang yang dipakainya. Mata kaki yang bengkak dan menimbulkan cekungan
yang tak cepat hilang bila ditekan, maka ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau ketat
kehamilannya dan tekanan darahnya, serta direncanakan persalinannya dirumah sakit.
 25. Lihatlah kelenjar gondok, adakah pembesaran kelenjar thyroid, pembengkakan saluran
limfe. Lihat dan raba payudara, pada kunjungan pertama pemeriksaan payudara terhadap
kemungkinan adanya benjolan yang tidak normal. Lihatlah apakah payudara simetris atau
tidak, putting susu menonjol atau datar atau bahkan masuk. Putting susu yang datar atau
masuk akan mengganggu proses menyusui nantinya. Apakah asinya sudah keluar atau belum.
Lihatlah kebersihan areola mammae adakah hiperpigmentasi areola mammae.
 26. Agar lebih tepat dianjurkan memakai ukuran tinggi fundus uteri dri simfisis pubis
dalam sentimeter dengan pedoman sebagai berikut: Umur kehamilan Tinggi fundus uteri 20
minggu 20 cm 24 minggu 24 cm 28 minggu 28 cm 32 minggu 32 cm 36 minggu 34- 46 cm
 27. Jelaskan pada ibu bahwa perutnya akan semakin membesar karena pertumbuhan janin.
Pada kunjungan pertama, tingginya fundus dicocokkan dengan perhitungan umur kehamilan
hanya dapat diperkirakan dari hari pertama haid (HPHT). Bila HPHT tidak diketahui maka
umur kehamilan hanya dapat diperkirakan dari tingginya fundus uteri.
 28. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi atau janin dan uri yang telah
cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir (melalui jalan lain) dengan
bantuan atau bantuan (dengan kekuatan sendiri). (Manuaba, 1998)
 29. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta & selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. (Biran. Afandi, 2008) Persalinan adalah
suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat dari dalam uterus melalui vagina ke dunia
luar. (Arif. Mansjoer,dkk, 1999).
 30. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan: 1. His/kontraksi uterus His/kontraksi
uterus yang terjadi secara teratur menimbulkan ketidaknyamanan serta kadang-kadang nyeri,
merupakan tanda- tanda persalinan yang sebenarnya. Kalau his tersebut berlanjut terus maka
semakin meningkat frekuensinya.
 31. 2. Bloodshow Bloodshow diartikan sebagai keadaan terlihatnya mukus/lendir. Mukus
tersebut mempunyai konsistensi yang kental & sulit dibersihkan dengan cara mengusapnya.
Mukus berasal dari serviks dan selama kehamilan berfungsi sebagai sumber pelindung.
 32. 3. Dilatasi serviks  Dilatasi seviks ekterna yang terjadi secara bertahap merupakan
indikator yang menunjukkan kemajuan persalinan tersebut disertai dengan kontraksi uterus,
dilatasi serviks diketahui atau dipastikan dengan pemeriksaan pervagina.
 33. 4. Engagement presenting part Presenting part (kepala janin) akan mengalami
”engagement” atau terbenam kedalam panggul. Pada primigravida peristiwa ini terjadi 3-4
minggu sebelum proses persalinan dimulai. Sedangkan pada multipara dinding abdomen
tidak begitu kencang sebagai engagement baru terjadi setelah dimulai persalinan.
 34. 5. Pembentukan tonjolan ketuban Pembentukan tonjolan ketuban dapat diraba oleh
pemeriksaan melalui pemeriksaan melalui pemeriksaan pervagina. Ruptur selaput amnion
dapat terjadi pada akhir kala I persalinan (Rustam, 1995).
 35. KALA I Proses pembukaan seviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase : 1. Fase laten
Berlangsung 8 jam pembukaan terjadi sangat lambat ukuran 3cm 2. Fase aktif dibagi fase lagi
:  Fase akselarasi : berlangsung 2 jam pembukaan 3- 4cm  Fase dilatasi maksimal dalam
waktu 2jam, pembukaan cepat dari 2cm menjadi 4cm  Fase deselerasi maksimal dalam
waktu 2jam pembukaan cepat dari 4cm menjadi 9cm menjadi lengkap.
 36. KALA II Keluarnya bayi KALA III Kala ini diawali dengan keluarganya bayi dari
uterus dan diakhiri dengan keluarnya placenta. Porses ini biasanya hanya berlangsung 15-30
menit pada multipara. Pada primipara lamanya 10menit pengeluaran darah dalam batas
normal 400-500cc. KALA IV Disertai juga kala pengawasan, diawali dengan keluarnya
placenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi yaitu sesaat bahaya hemorogi
postpartum telah lewat.
 37. Diagnosa keperawatan 1. Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi uterus yang kuat
2. Gangguan pertukaran gas, janin, yang berhubungan dengan posisi maternal dan
hiperventilasi 3. Nyeri yang berhubungan dengan usaha mengedan dan instiotusi perineum 4.
Ansietas yang berhubungan dengan defisit pengetahuan dalam hal tidak mengetahui sebab-
sebab sensasi pada perineum 5. Nyeri yang berhubungan dengan luka akibat proses kelahiran
bayi 6. Menyusui bayi yang tidak efektif yang berhubungan dengan pengalaman
 38. Hasil yang diharapkan  Menunjukkan kemajuan persalinan normal, sementara itu DJJ
tetap dalam batas-batas normal tanpa ada tanda distres  Dorongan pendukung untuk
berpartisipasi dengan memberikan kata-kata yang menghibur dan melakukan tindakan untuk
mengurangi rasa nyeri  Tidak mengalami cidera selama proses persalinan begitu juga
dengan janin  Ibu berpartisipasi aktif dalam proses persalinan  Wanita akan menunjukkan
perilaku iaktan batin dengan bayi  Wanita akan memerlukan tidak lebih dari satu pembalut
setiap jam  Wanita akan mengatakan bahwa ia tidak merasa nyeri setelah dilakukan tindakan
untuk meredakan nyeri
https://www.slideshare.net/septianraha/obstetri-dan-ginekologi

You might also like