You are on page 1of 43

KEMENTERIAN KEUANGAN

RAPBN 2019
APBN untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing melalui
Pembangunan Sumber Daya Manusia

Rapat Kerja
Badan Anggaran DPR RI
4 September 2018

1
Pokok Bahasan

1 Kerangka Ekonomi Makro 2019 2 Postur RAPBN 2019

2
1 Kerangka Ekonomi Makro 2019

3
PEREKONOMIAN GLOBAL MENGALAMI PEMULIHAN SEJAK TAHUN 2017, NAMUN RISIKO TETAP TINGGI
Normalisasi kebijakan moneter yang diterapkan AS membawa risiko pada pembalikan arus modal ke AS dan penguatan
dolar

Proyeksi Pertumbuhan Global (%, yoy) • Perekonomian global mengalami


7 perbaikan dengan AS menjadi
salah satu motor utama
6
5,3 5,3 • Perbaikan ekonomi AS 
5 normalisasi kebijakan moneter
4,9
5,1
 kenaikan imbal hasil 
4
3,9 3,9
pembalikan modal ke AS 
penguatan dolar AS.
3
2,4
2,2 • Beberapa risiko dan tantangan
2 Sumber: Bloomberg, diolah bagi perekonomian global ke
Dollar Index depan:
1 96
95
• Tekanan pasar keuangan akibat
94 normalisasi moneter AS
• Moderasi Tiongkok
0
93
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018p 2019p
92
Dunia Negara Maju 91
• Proteksionisme
Negara Berkembang ASEAN-5 90 • Perang Dagang AS-Tiongkok
89
• Ketegangan geopolitik
88
Sumber: Data IMF Juli 2018, diolah
Dec-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 • Perubahan iklim/cuaca ekstrim
Sumber: Bloomberg, diolah

4
KONDISI ARGENTINA DAN TURKI MENGALAMI TEKANAN
Selama tahun 2018, nilai tukar Argentina telah terdepresiasi 109,4% dan Turki 75,5%
50 35 Interest rate
Inflation
280 45
30 Argentina :
262,7
Pergerakan Index Nilai Tukar 40 29,3
25
Interest Rate for 30D Deposit
221,4 35
230 Argentina 31,0
30 20 17,8
25
180 Index Nilai Tukar Argentina 15
20
Januari 2016 : 100 15,9
Turkey 15 Turkey 10 Turkey : 1W Repo
130 10 5,5
Indonesia 105,9 Indonesia 3,2 5
5 Indonesia : 7 Days Repo
80 0 0
Jan-16 Apr-16 Jul-16 Oct-16 Jan-17 Apr-17 Jul-17 Oct-17 Jan-18 Apr-18 Jul-18 Jan-16 Jul-16 Jan-17 Jul-17 Jan-18 Jul-18 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18

ARGENTINA
• Pengelolaan inflasi yang kurang prudent menyebabkan Inflasi meningkat secara 140 Consumer Confidence 140,0 Foreign Reserve
tajam di Argentina dan memicu tekanan lebih dalam kepada perekonomian. 120 Indonesia 124,8 120,0
118,3
Kenaikan inflasi salah satunya dikarenakan upaya mencetak uang dari Pemerintah Indonesia
100 100,0
Argentina untuk membiayai defisit anggaran
• Sebagian besar belanja pemerintah Argentina dihabiskan untuk Subsidi 80 Turkey 80,0 Turkey 79,1
• Kenaikan suku bunga acuan 20 bps ke 60% dari 45% dengan tujuan 60 68,3 60,0
mengendalikan inflasi sebesar 25% dan depresiasi Peso. Argentina 54,7
• Kondisi iklim (kemarau) telah mempengaruhi sektor pertanian yang menjadi 40 40,0
Argentina 36,3
sektor utama Argentina 20 20,0
• Telah meminta bantuan kepada IMF sejumlah 50 Billion. Namun hal ini akan
0 -
diikuti dengan permintaan pengetatan anggaran (Austerity Measures). Jan-16 Jul-16 Jan-17 Jul-17 Jan-18 Jul-18 Jan-16 Jul-16 Jan-17 Jul-17 Jan-18 Jul-18
TURKI
• Kondisi politik dan perdagangan memberikan tekanan pada perekonomian Turki. Kondisi yang terjadi di Argentina dan Turki tidak berpengaruh secara langsung kepada
• Tekanan perdagangan antara lain karena penerapan tarif tambahan untuk Indonesia karena tingkat hubungan bilateral (perdagangan) relatif kecil. Namun, kondisi
ekspor turki ke AS (Steel & Aluminium) tekanan pada Argentina dan Turki dapat mempengaruhi persepsi risiko pada investor
• Adanya potensi penurunan kepercayaan independensi Bank Sentral Turki. tehadap negara berkembang (emerging market). Sehingga, Indonesia perlu terus
• Terdapat potensi Turki akan melakukan Capital Control untuk mengatasi tekanan memperhatikan kondisi pergerakan aliran modal.
Nilai Tukar nya karena tidak mau menerima bantuan IMF
Kementerian Keuangan 5
PERTUMBUHAN PDB TAHUN 2019 DIPERKIRAKAN MENCAPAI 5,3 PERSEN
Masih tingginya risiko ketidakpastian di 2019 mendorong pemerintah melakukan penguatan fundamental dan stabilisasi ekonomi
untuk memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi ke depan
• Penyelesaian pembangunan infrastruktur diperkirakan tetap menjadi
2018 salah satu pendorong investasi.
APBN
Pertumbuhan 2017
Outlook
2019 • Pemilu diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi
masyarakat, organisasi sosial dan partai politik serta belanja pemerintah.
Konsumsi RT & LNPRT 5,0 5,1 5,1 • Namun demikian tahun 2019 terdapat banyak tantangan:
Konsumsi Pemerintah 2,1 4,2 5,4 1. Kebijakan suku bunga acuan atas respon kenaikan FFR
2. Keberlanjutan Trade war antara US dan Tiongkok
PMTB 6,2 6,9 7,0
3. Perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang tetap dan perkiraan
Ekspor 9,1 7,2 6,3 pertumbuhan volume perdagangan yang sedikit turun
Impor 8,1 11,5 7,1 4. Tahun pemilu dimana terdapat tendensi investor untuk wait and see setelah
hasil Pemilu
PDB 5,1 5,2 5,3 • Diperlukan dorongan kebijakan fiskal dalam menjaga momentum
perbaikan pertumbuhan ekonomi di tengah pencapaian stability over
Perkiraan Oleh Berbagai Institusi (%)
growth
Institusi 2018 2019 1. Dengan adanya risiko perang dagang, langkah-langkah strategis terus
World Bank (Juni 18) 5,1 5,2 dilakukan untuk memperbaiki struktur neraca transaksi berjalan dan neraca
perdagangan.
Consensus Forecast (Agus 18) 5,2 5,3 2. Pengembangan industri hulu yang akan mengurangi ketergantungan
OECD (Mei 18) 5,3 5,4 terhadap impor bahan baku.
3. Perbaikan iklim investasi yang berorientasi ekspor dan peningkatan daya
ADB (Juli 18) 5,2 5,3 saing untuk memperbaiki struktur transaksi berjalan.
IMF (April 18) 5,3 5,5
6
NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AS TAHUN 2019 DIPERKIRAKAN PADA KISARAN
RP14.400/US$
Perkembangan pasar keuangan global dalam beberapa tahun terakhir telah mempengaruhi keseimbangan nilai tukar mancanegara,
termasuk Rupiah. Di tahun 2019, dampak kebijakan kebijakan normalisasi moneter Amerika dan perang dagang, masih akan menjadi faktor
penting yang akan mempengaruhi aliran modal antar negara dan nilai tukar. Namun perlu diperhatikan bahwa, dinamika global yang
terjadi beberapa tahun terakhir telah membawa keseimbangan baru (new normal) yang juga berdampak pada kesimbangan nilai tukar
Rupiah. Pemerintah akan terus memperkuat fundamental ekonomi dan menjaga stabilitas untuk mengatasi tekanan-tekanan terhadap
pelemahan rupiah yang lebih dalam.
PERKEMBANGAN RATA-RATA NILAI TUKAR TAHUN 2014-2018  Kondisi ekonomi dunia diperkirakan masih bergejolak di tahun 2019
(per US$)  Perbaikan ekonomi AS  normalisasi kebijakan moneter AS
 Fiskal ekspansif AS peningkatan defisit  kenaikan yield US T Bills
15000
rata-rata 2018 s.d Agst  Kebijakan perdagangan proteksionis
Rp13.944/US$
 Kenaikan harga minyak dunia, permasalahan geopolitik
rata-rata 2015:
rata-rata 2017:
14000 Rp13.392/US$
Rp13.384/US$  Strategi stabilisasi nilai tukar Rupiah perlu didukung oleh :
 Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat (inflasi yang terkendali,
13000 defisist fiskal yang sehat, serta peningkatan peringkat utang dan EODB)
rata-rata 2014:
Rp11.878/US$
rata-rata 2016:  Kebijakan stabilisasi nilai Rupiah secara terukur sesuai dengan
Rp13.307/US$
12000 fundamental ekonomi oleh Bank Indonesia didukung cadangan devisa
yang kuat
11000  Penguatan koordinasi kebijakan terus berlangsung dalam rangka
memperbaiki stabilitas makroekonomi, termasuk koordinasi penyediaan
10000
pasokan dan kebutuhan valuta asing di antara BUMN
2015
2014

2016

2017

2018

 Masih berlangsungnya kebijakan suku bunga rendah di Eropa dan


Sumber: diolah dari sumber referensi kurs JISDOR Bank Indonesia Jepang mengimbangi potensi capital outflows lanjutan

7
LAJU INFLASI TAHUN 2019 DIPERKIRAKAN MENCAPAI 3,5 PERSEN
Upaya menjaga daya beli masyarakat merupakan salah satu strategi penting dalam menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Dalam hal ini menjaga laju inflasi pada tingkat yang stabil dan rendah menjadi salah satu fokus program kerja Pemerintah
yang utama. Strategi ini diterjemahkan melalui upaya pengendalian inflasi pada sasaran yang ditetapkan (3,5±1,0%) yang didukung langkah-
langkah perbaikan kapasitas produksi, terjaganya pasokan dan distribusi, perbaikan tata niaga dan struktur pasar yang lebih efisien. Secara khusus
pemerintah juga akan memfokuskan upaya peningkatan produktivitas pertanian dan kebijakan harga energi domestik yang fleksibel dan tepat
dengan tetap memperhatikan tingkat kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan kesejahteraan.

%, yoy • Laju inflasi dapat terus terjaga dengan tren menurun, khususnya didukung
CPI Core Adm. Price Vol. Foods
oleh tren inflasi inti yang terus menurun dan stabil di tingkat yang rendah.
10,0 • Sumber tekanan terutama berasal dari komponen volatile food, khususnya
8,70 bahan pangan, walaupun volatilasnya semakin menurun dari tahun ke tahun.
• Pengelolaan kebijakan harga energi saat ini mampu menurunkan tekanan
7,0
administered price, namun tetap perlu diwaspadai risiko dan tekanan di
5,92
periode ke depan.
4,97
 Sasaran inflasi 2019-2021 ditetapkan 3,5+1,0%, dan terus menurun dalam
4,0 3,07 3,61
3,20 jangka menengah untuk mendukung terjaganya daya beli masyarakat.
3,02
2,95 2,90  Strategi dasar adalah dengan menjaga keseimbangan ketersediaan pasokan
2,55 dan permintaan barang, kelancaran distribusi, perbaikan efisiensi pasar,
1,0
0,71 serta didukung upaya pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat
0,21
 Pembangunan infrastruktur, prasarana produksi (khususnya pertanian),
dan jalur distribusi
-2,0  Perbaikan koordinasi dan komunikasi dengan pemanfaatan teknologi
Jul-16

Jul-17

Jul-18
Sep-16

Sep-17
Okt-16
Mar-16

Agu-16

Mar-17

Agu-17

Okt-17

Mar-18

Agu-18
Mei-16
Jun-16

Mei-17
Jun-17

Des-17

Mei-18
Jun-18
Jan-16
Feb-16

Apr-16

Nov-16
Des-16
Jan-17
Feb-17

Apr-17

Nov-17

Jan-18
Feb-18

Apr-18

 Penguatan hukum untuk mengatasi distorsi pasar dan mendorong


efisiensi

8
TINGKAT SUKU BUNGA SPN 3 BULAN DIPERKIRAKAN SEBESAR 5,3 PERSEN
Kelanjutan normalisasi kebijakan moneter AS berpotensi meningkatkan tingkat suku bunga global termasuk di Indonesia. Pengelolaan APBN
dan Kebijakan Fiskal yang sehat akan menjadi bagian strategi penting dalam strategi pembiayaan pembangunan. Pengembangan pasar dan
investor domestik serta instrumen utang dalam rupiah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam strategi ini. Upaya-upaya tersebut iharapkan
mampu mengurangi ketergantungan investor dan risiko tekanan eksternal, serta mendorong efisiensi pasar domestik dan pengelolaan
pembiayaan fiskal, yang pada gilirannya dapat memberikan dukungan yang lebih kuat bagi kegiatan pembangunan.

 Risiko tekanan terhadap suku bunga SPN 3 bulan masih akan berlanjut di PERKEMBANGAN SUKU BUNGA SPN 3 BULAN
2019 TAHUN 2014-2018 (persen)
 antisipasi kenaikan suku bunga acuan AS lebih tinggi dari yang diperkirakan. 6,8
 peningkatan tingkat suku bunga obligasi pemerintah AS. 6,3 rata-rata 2016: rata-rata s.d
5,7% Agst 2018: 4,7%
 Yield rata-rata SPN 3 bulan saat ini masih cukup rendah, namun terdapat 5,8
rata-rata 2017:
kecenderungan meningkat. Peningkatan tersebut masih terkendali 5,3 rata-rata 2015: 5,0%
rata-rata 2014: 6,0%
didukung oleh kuatnya fundamental ekonomi, diantaranya ditunjukkan 4,8 5,8%
oleh perbaikan peringkat utang Indonesia serta terkendalinya inflasi 4,3
domestik. 3,8

 Peningkatan daya serap pemodal domestik didukung oleh masih tingginya 3,3
tingkat likuiditas perbankan serta penilaian positif atas kebijakan front 2,8
2014 2015 2016 2017 2018
loading dan shortening duration. Sumber: Kementerian Keuangan

 Pemerintah tetap dan akan terus memperhatikan cost and benefit yang akan timbul terhadap beban pembayaran bunga.
 Surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah akan digunakan untuk memperkuat pembiayaan kebijakan strategis dan
produktif, seperti pembiayaan infrastruktur.
 Pemerintah akan terus mengelola APBN dan fiskal pada tingkat yang aman, dengan tingkat defisit yang terukur,  stimulus yang
cukup bagi perekonomian namun tetap menjaga keberlangsungan fiskal ke depan.
9
HARGA MINYAK MENTAH (ICP) TAHUN 2019 DIPERKIRAKAN MENCAPAI US$70/BAREL
Harga minyak mentah dunia diperkirakan masih mendapat risiko tekanan akibat ketegangan geopolitik di beberapa negara penghasil
minyak, sentimen pemangkasan produksi OPEC dan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela. Pemerintah akan terus mewaspadai
perkembangan harga minyak dunia dan menyusun strategi kebijakan fiskal yang tepat dengan mempertimbangkan daya beli dan
kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan pertumbuhan dan efisiensi ekonomi.

Perkembangan ICP, 2014-2018 (US$/barel)  ICP bergerak seiring dengan perkembangan


120
harga minyak mentah acuan dunia, terutama
Brent.
100
 Faktor pendorong kenaikan harga adalah
80 ketegangan geopolitik di beberapa negara
penghasil minyak, sentimen pemangkasan
60
produksi OPEC di tahun 2018, dan sanksi AS
40
terhadap Iran dan Venezuela.
 Faktor penghambat kenaikan harga, a.l.
20
ketidakpastian keberlanjutan pemangkasan
0 produksi oleh OPEC dan Rusia, penggunaan
Jan-14 Jun-14 Nov-14 Apr-15 Sep-15 Feb-16 Jul-16 Des-16 Mei-17 Okt-17 Mar-18 Agu-18
energi alternatif dan peningkatan produksi
ICP rata-rata realisasi
shale oil

10
Indikator Ekonomi Realisasi Outlook RAPBN
makro yang menjadi 2017 2018 2019
basis perhitungan
RAPBN 2019 5,1 5,2 5,3
Mempertimbangkan perkembangan
terkini kondisi ekonomi, outlook
serta prospek ke depan 3,6 3,5 3,5
Fokus 13.384 13.973 14.400
RAPBN 2019
Efisiensi dan kualitas belanja 5,0 5,0 5,3
prioritas peningkatan SDM,
perlindungan sosial, daya saing,
investasi, dan infrastruktur
51 70 70
Mobilisasi Pendapatan
secara realistis
 Pajak untuk daya saing &
investasi 804 775 750
Kesehatan fiskalProduktif,
Efisien, Daya Tahan, dan
Sustainable 1.142 1.116 1.250
11
2 Postur RAPBN 2019

12
Perpajakan

13
APBN Sehat: Defisit APBN semakin turun, Keseimbangan Primer
menuju arah positif

Defisit APBN diturunkan dibawah 2% PDB,


persen Keseimbangan
Triliun Rp Primer mendekati Rp0 
persen
pertama kali sejak tahun 2013 konsisten turun sejak 2015
Outlook RAPBN
Triliun Rp
Outlook RAPBN 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
- - - -
(21,7)
(50,0) (20,0) (0,20)
(52,8) (0,13)
(0,50) (64,8)
(40,0)
(100,0)
(226,7) (98,6) (93,3) (0,40)
(153,3)
(211,7) (1,00) (60,0) (125,6) (124,4)
(150,0) (298,5) (297,2) (0,60)
(308,3) (314,2) (142,5) (0,44)
(341,0)
(80,0)
(200,0) (1,50)
(1,86) (0,80)
(100,0) (0,64)
(250,0)
(2,00) (0,92) (1,00)
(120,0)
(2,33)
(300,0)
(1,84) (0,92)
(2,25) (140,0) (1,09) (1,20)
(2,12) (2,50) (1,01)
(350,0) (2,49) (2,51) (1,23)
(2,59) (160,0) (1,40)
(400,0) (3,00)
Keseimbangan primer (RHS)
Defisit Anggaran Defisit terhadap PDB (%) - RHS
Defisit Keseimbangan Primer terhadap PDB (%)

14
APBN Adil: Keseimbangan antara Pembangunan Fisik dan SDM,
Pembangunan Pusat dan Daerah, serta Pajak yang progresif

Anggaran Infrastruktur
2015:Rp256,1 2019:Rp420,5 T
Transfer ke Daerah &
•Kenaikan PTKP •Dilakukan targeted Dana Desa
Anggaran Pendidikan 2019
2013 : Rp24,3 juta 2015 Rp832,3 T
2015:Rp390,1 T 2019:Rp487,9
2016 : Rp54,0 juta •Dengan Kriteria & Rp623,1 T
syarat tertentu a.l : Anggaran Kesehatan Hampir sama
Industri Pionir 2015: Rp65,9 T 2019:Rp122,0 T
•Penurunan tarif PPh Belanja K/L
Mempertimbangkan nilai
Anggaran perlindungan sosial 2019
UMKM menjadi 0,5% investasi, orientasi 2015
Rp840,3 T
(sejak Juli 2018) ekspor, & penyerapan 2015: Rp249,4 T 2019:Rp381,0 T Rp732,1 T
tenaga kerja Terdapat beberapa program yang beririsan

15
APBN Mandiri: Penerimaan Pajak Menjadi Sumber Utama
Belanja Negara
Kontribusi perpajakan terus meningkat menjadi Pembiayaan utang semakin menurun
83,1% (2014: 74,0%) thd pendapatan negara
Triliun rupiah persen
Triliun rupiah 500 80
2.500,0 2.142,5 429,1
403,0
387,4
400
58,5 380,9 60
2.000,0 1.903,0 359,3
16,9%
1.666,4 49,0
1.550,5 1.508,0 1.555,9 18,3%
300 40
1.500,0 18,7% 255,7
17,0% 16,8%
25,7% 223,2
31,7
1.000,0 200 20
83,1%
81,4% 140,8 14,6
82,3% 82,6% 80,6% 5,8
74,0%
500,0 0
100 6,5
(7,2)
(9,7)
0,0
0 -20
2014 2015 2016 2017 outlook RAPBN
2018 2019 2012 2013 2014 2015 2016 2017 outlook RAPBN
2018 2019

Penerimaan perpajakan PNBP Hibah


Pendapatan Negara Pembiayaan Utang Growth (RHS)

16
RAPBN 2019 untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing melalui Pembangunan
Sumber Daya Manusia

Fokus Belanja 2019 Peningkatan kualitas


1. Peningkatan investasi di bidang belanja didukung
pendidikan untuk meningkatkan penguatan akuntabilitas
kualitas SDM dengan memperkuat 1. Penguatan perencanaan
PIP, BOS, beasiswa, vokasi, dan penganggaran yang
mempercepat rehab sekolah. Fokus didukung monev yang
2. Penguatan program perlindungan komprehensif dan
sosial melalui perluasan JKN, serta terkoordinasi
peningkatan besaran manfaat PKH. 2. Efisiensi melalui
3. Menjaga kesinambungan penghematan dan
pembangunan infrastruktur untuk pembatasan kendaraan
pemerataan pembangunan. bermotor, gedung, dan
4. Memperkuat reformasi birokrasi perjalanan dinas
dengan mempermudah pelayanan 3. Pengelolaan yang lebih
publik dan investasi. akuntabel (sejak 2016, LKPP
5. Mensukseskan pelaksanaan pesta mendapat predikat WTP)
demokrasi.

17
Belanja Pemerintah dalam Tahun 2019 difokuskan untuk mendukung peningkatan daya
saing, ekspor dan investasi, diikuti dengan penguatan value for money

Pelaksanaan Birokrasi yang


Pembangunan Penyelesaian Perlindungan Agenda Demokrasi efektif dan Antisipasi
SDM Infrastruktur Sosial efisien ketidakpastian

Anggaran Pendidikan Anggaran Infrastruktur Anggaran Perlindungan Anggaran Hankam Anggaran Rp368,6 T Anggaran Rp38,6 T
Rp487,9 T Rp420,5 T Sosial Rp381,0 T Rp220,5 T
Anggaran Kesehatan Pembangunan Anggaran Pemilu Rp
PKH  10 juta
Rp 122 T /rekonstruksi/ 24,8 T
Keluarga dengan
Bidang Pendidikan, a.l. pelebaran Jalan peningkatan Manfaat
untuk: Peningkatan Mitigasi risiko bencana,
2.007 km Agenda Demokrasi
reformasi birokrasi pelestarian lingkungan,
 20,1 juta siswa  Penyelenggaran
Bantuan Pangan non untuk meningkatkan stabilitas ekonomi,
penerima KIP Pembangunan dan pemilu Presiden
Tunai (BPNT) untuk kualitas pelayanan keamanan
 471,8 ribu rehabilitasi jaringan dan Anggota
mahasiswa 15,6 juta keluarga Legislatif 2019 publik
Irigasi 162 ribu Ha
penerima beasiswa dengan perbaikan
 Pengamanan
Bidik misi Rasio Elektrifikasi penyaluran Pemilu 2019 Kesejahteraan
 Penguatan aparatur dan
pendidikan Vokasi 99,9 % Pertahanan pensiunan
 Percepatan Pencapaian MEF
pembangunan rumah susun Subsidi Bunga: tahap 2 dan
sarpras dan khusus  Kredit usaha kecil pengembangan
10.742 unit dan mikro industri pertahanan
Bidang Kesehatan, a.l.  Perumahan
untuk: Bendungan Keamanan
 Jaminan 48 unit penanggulangan
Kesehatan bagi Pembangunan Jalur terorisme dan konflik
96,8 juta jiwa (PBI sosial politik
kereta api
JKN) (tahap awal, penye-
lesaian, peningkatan)
415,2 km’sp

18
Anggaran Pendidikan tetap dijaga 20% APBN, diarahkan untuk
meningkatkan akses, distribusi, dan kualitas pendidikan
Beberapa perbaikan yang dilakukan
800 12,3
10,4 9,5
6,3 7,0
Peningkatan Kualitas
-4,9
487,9 a. Peningkatan kualitas guru melalui sertifikasi dan
353,4
390,1 370,9
406,1 434,6
redistribusi guru antardaerah
400
b. Peningkatan efektivitas BOS
 Pengalihan BOS dari Kemendikbud ke DAK (2016)
 BOS berdasarkan kinerja (2019)
0
2014 2015 2016 2017 Outlook 2018 RAPBN 2019 Perbaikan Akses
Anggaran Pendidikan Pertumbuhan (%) a. Program Indonesia Pintar 19-20 juta siswa/tahun 
diikuti peningkatan ketepatan sasaran
2015 2019
b. Percepatan pembangunan sarpras sekolah dan
Melalui Belanja Pusat 141,9 158,0 Triliun Rupiah
universitas (sebagian dilaksanakan Kemen PU PR,
36,0
Kemendikbud 56,8
51,9
dan DAK disupervisi Kemen PUPR)  2019
Kemenag 45,3
Kemenristekdikti 30,7 40,2 c. Perluasan program beasiswa afirmasi/bidik misi
Kemen PUPR - 6,6 (2015: 269 rb)  (2019 : 471 rb)
d. Penguatan LPDP dalam bentuk SWF selaku
Melalui Transfer 248,2 309,9 pengelola dana abadi Pendidikan mulai tahun
DAU*) 135,0 168,6 2017 serta telah dan akan menyalurkan 27 ribu
DAK Fisik 9,4 18,7 beasiswa.
DAK Non Fisik 97,4 117,7
- 20,0 Penguatan Sinergi
Melalui Pembiayaan
(Dana Pengembangan Pendidikan Nasional) a. Sinergi Penganggaran KL dan DAK
b. Enforcement pemenuhan anggaran pendidikan
*) perkiraan pemanfaatan DAU untuk gaji dan tunjangan guru, serta
oleh Pemda
program pendidikan lainnya (mulai 2019 DTU) c. Link and match pendidikan vokasi
19
CAPAIAN DAN TARGET OUTPUT DAK PENDIDIKAN Rp117,7 T
Untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia Naik 8,8% (2019)
DAK NON FISIK: Rp108,2 T
Naik 114,9% Rp18,7 T Dukungan operasional penyelenggaraan (2018)
pendidikan dan peningkatan kesejahteraan
(2019)
guru
Rp8,7 T BOS : Sasaran (siswa) Tunjangan Profesi Guru :
Sasaran (guru)
(2018) 2017 : 46,2 jt
DAK FISIK: 2018 : 47,0 jt
2017 : 1,3 jt
Penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang 2018 : 1,2 jt
memadai BOP PAUD :
27.829
27.397 Sasaran (Peserta Didik)

2017 : 5,6 jt Tambahan Penghasilan Guru :


2018 : 6,2 jt Sasaran (guru)
13.963
8.959 Tunjangan Khusus Guru : 2017 : 357 ribu
5.358 Sasaran (guru) 2018 : 265 ribu
2.543
2017 : 41.599
2016 2017 2018 2018 : 50.099
Pembangunan RKB Rehabilitasi Ruang Kelas

Target 2019:
Target 2019: 1. BOS 48,1 jt siswa
1. Rehabilitasi ruang kelas 30.900 ruang 2. BOP PAUD 7,5 jt peserta didik
2. Pembangunan ruang kelas baru (RKB) 7.500 ruang 3. Tunjangan Profesi Guru 1,2 jt guru
3. Rehabilitasi Laboratorium 10.000 ruang 4. Tambahan Penghasilan Guru 265.448 guru
4. Rehabilitasi Perpustakaan 15.000 ruang 5. Tunjangan Khusus Guru 54.663 guru
6. BOP Pendidikan Kesetaraan : 925.000 Peserta Didik

20
Revitalisasi pendidikan Vokasi untuk peningkatan kualifikasi SDM
dalam menghadapi dunia kerja
2014 2015 2019
Vokasi melalui Belanja K/L Kebijakan
4,5 6,8 17,2 Triliun Rupiah

Mendorong keterlibatan Dunia Usaha dan


Target 2019 *) Dunia Industri (DUDI)  R&D swasta sekitar
Rp74 T, dgn potensi tax deductible +/-
Kemenaker, a.l. : Kemendikbud, a.l. :
- 1.407 ruang praktek SMK
Rp18 T (tax expenditure)
- Pelatihan 235 ribu naker
- Peningkatan kompetensi 6.711 - BOP Vokasi Paket C Peningkatan kompetensi tenaga pendidik vokasi
instruktur/tenaga pelatihan untuk 240 ribu orang
- Sertifikasi 526 ribu tenaga kerja - Peralatan pendidikan Penyusunan Regulasi terkait sistem dan
- Magang dalam/luar negeri SMK 6 ribu paket mekanisme pembelajaran sesuai standar
mandiri 203 rb orang nasional pendidikan (SNP)
- 1.000 BLK komunitas/pesantren Kemenperin, a.l. : Penyesuaian kurikulum pendidikan vokasi
- Diklat Tenaga Kerja Industri dengan kebutuhan industri dan teknologi
Kompeten Sistem 3 in 1 (50
Kemenhub, a.l. : ribu orang) Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi pada 12
- Diklat vokasi di 26 lembaga - 28 bangunan/gedung Politeknik
diklat (491 ribu orang) pendidikan vokasi industri
- 1 Pusat manufaktur digital
implementasi industri 4.0
Pemberian beasiswa untuk pendidikan vokasi
Kemenristekdikti, a.l. :
melalui LPDP
- Revitalisasi 12 Politeknik
- Bantuan pelatihan/sertifikasi Kemenpar, a.l. :
3.000 mahasiswa - Peningkatan kualitas Kebijakan vokasi akan dikoordinasikan
- Pendidikan vokasi untuk 127,8 Poltekpar dan kapasitas Kemenaker
ribu mahasiswa pengajar

21
Anggaran Kesehatan 5% untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan
kesehatan, serta penguatan penanganan stunting
140
38,7
122
60
Beberapa perbaikan yang dilakukan
120 29,6 107,4 40
1. Peningkatan Kualitas
100 91,4 92,4 16,2
10,4 13,6 20 a. Peningkatan kualitas dan ketersediaan tenaga kesehatan
1,1
80
59,7
65,9
0 b. Peningkatan efektivitas BOK dan BOKB
60  Pengalihan BOK dan BOKB dari Kemenkes ke DAK (2016)
c. Penguatan program promotive dan preventif
-20
40

20 -40  Mendorong pola hidup sehat melalui Germas


0 -60
 Peningkatan nutrisi bu hamil, menyusui dan balita dan
2014 2015 2016 2017 Outlook 2018 RAPBN 2019 imunisasi
Anggaran kesehatan Pertumbuhan (%) 2. Perbaikan Akses
a. Perluasan Penerima Bantuan Iuran dalam rangka Jaminan
2015 2019 Kesehatan Nasional (2015: 86,4 juta jiwa ; 2019: 96,8 juta
jiwa)  diikuti peningkatan ketepatan sasaran
Melalui Belanja Pusat 54,6 88,2 Triliun Rupiah
b. Perbaikan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat
Kemenkes 58,7 pertama
45,9
BPOM 1,0 2,0 3. Penguatan Sinergi
BKKBN 2,2 3,8
JKN PNS/TNI/POLRI
a. Sinergi Penganggaran KL dan DAK
4,4 5,8
b. Enforcement pemenuhan anggaran kesehatan oleh
Pemda
Melalui Transfer 6,3 33,7
c. Mendorong KPBU untuk pembangunan RS di daerah
DAK Fisik 5,2 20,3 d. Penguatan upaya penanganan stunting
BOK dan BOKB - 12,2

22
CAPAIAN DAN TARGET OUTPUT DAK KESEHATAN
Untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia

Naik 18,7% Rp20,3 T Naik 31,1% Rp12,2 T


(2019) (2019)
Rp17,1 T Rp9,3 T
(2018)
DAK FISIK: (2018) DAK NON FISIK:
Penyediaan sarana dan prasarana layanan kesehatan Menunjang operasionalisasi layanan kesehatan

5.764
5.463
Bantuan Operasional Kesehatan
2017 2018
Sasaran (puskesmas)
2018 : 9.785

Bantuan Operasional KB
241
591 692 773 Sasaran (balai penyuluhan/ faskes)
2018 : 24.312
AMBULANS PUSKESMAS KELILING REHAB/BANGUN SARANA
KESEHATAN BOK dan BOKB juga ditujukan untuk
mendukung penanganan stunting

Target 2019
1. Puskesmas tersertifikasi akreditasi nasional Target 2019
sebanyak 5.600 unit 1. Bantuan Operasional Kesehatan : 9.825 puskesmas
2. Persentase Puskesmas dengan ketersediaan Obat 2. Bantuan Operasional KB : 30.232 balai
dan Vaksin esensial 95% penyuluhan/fasilitas kesehatan

23
Penguatan pembangunan infrastruktur melalui terobosan pembiayaan kreatif untuk
akselerasi penuntasan infrastruktur
Triliun Rupiah Kebijakan
800 62,8 Peningkatan efektivitas alokasi anggaran infrastruktur dan
41 memperbaiki eksekusi proyek infrastruktur;
700
40
600 5,1 8,2 2,4
500 5
Fokus infrastruktur konektivitas, dan peningkatan kapasitas
410,4
400
379,4 420,5 produksi al: jalan, bandara, pelabuhan, energi dan
300 256,1 269,1 -30 ketenagalistrikan, irigasi bendungan serta embung
200 157,4
-65 Mengoptimalkan peran Pemda, melalui transfer ke daerah:
100
0 -100
 DAK untuk bidang infrastruktur seperti: jalan, irigasi, sanitasi
2014 2015 2016 2017 APBN 2018 RAPBN dan perumahan.
2019  25 % DTU untuk infrastruktur (sejak 2017)
Anggaran Infrastruktur Pertumbuhan (%)
 Dana desa untuk mendukung infrastruktur (sejak 2015)
2019 2015 Mengoptimalkan peran BUMN dan Swasta
 Investasi Pemerintah (termasuk PMN) untuk mendukung
Triliun Rupiah Melalui Belanja Pusat 173,8 183,0 infrastruktur: LMAN untuk penyediaan lahan (mulai 2016),
Kemen PU Pera* 108,2 107,4 PMN untuk penugasan pembangunan infrastruktur
Kemenhub* 38,1 44,4  Pemberdayaan BUMN dan swasta melalui skema KPBU,
*) alokasi belanja di luar belanja pegawai seperti VGF (mulai 2015), PDF, penjaminan, dan KPBU AP
Melalui Transfer 201,7 39,1 (mulai 2019).
DAU dan DBH non earmark** 129,1 - Meningkatkan koordinasi lintas sektoral termasuk dengan
DAK 39,1 27,7 Pemda
Dana Desa 29,2 8,3
**) pemanfaatan 25% untuk bidang infrastruktur Mendorong komitmen pembangunan sekaligus pemeliharaan
infrastruktur terutama pada K/L terkait infrastruktur
Melalui Pembiayaan 45,0 34,1
PMN 17,8 28,8
LMAN 22,0 -
24
CAPAIAN DAN TARGET OUTPUT DAK INFRASTRUKTUR DASAR
Capaian dan Target
JALAN & JEMBATAN Naik AIR MINUM Naik IRIGASI Output 2017-2018
25% 7,5% Rp4,3 T
Rp2,5 T
Naik 11,0% Rp19,2 T (2019)
(2019)
(2019) Rp2,0 T
(2018) Capaian dan Target Rp4,0 T
Output 2017-2018
Rp17,3 T Capaian dan Target 2,1 (2018)
Output 2017-2018
(2018)

Target 2019:
a. Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi 142.100 Ha.
b. Rehabilitasi jaringan irigasi 681.500 Ha .
Target 2019:
Target 2019:
a. Perluasan Sistem Penyediaan Air Minum
1. Peningkatan dan penggantian: 2.089,18 km
(SPAM) untuk 5.531.000 jiwa.
2. Pemeliharaan berkala/rehabilitasi: 26.069,57 km
b. Pembangunan SPAM bagi yang belum SANITASI Capaian dan Target
3. Pembangunan: 473,75 km Output 2017-2018
ada layanan air minum: 9.809.800 jiwa.
Untuk mencapai target tingkat kemantapan jalan
c. Penambahan kapasitas SPAM bagi Naik 9,5%
provinsi 75%, dan jalan kabupaten/kota 65% Rp2,3 T
1.390.600 jiwa
(2019)
PERUMAHAN & PERMUKIMAN
Naik 30,0% Rp1,3 T Rp2,1 T
Rp1,0 T (2019) (2018)
Capaian dan Target (2018)
Output 2017-2018
Target 2019:
Pembangunan baru 23.500 Unit Target 2019:
Peningkatan kualitas 140.000 Unit a. Peningkatan akses sarana air limbah bagi 6.443.570 jiwa.
Pembangunan rumah Khusus 500 Unit b. Peningkatan akses sarana persampahan bagi 131.200 jiwa.
c. Peningkatan akses drainase lingkungan bagi 93 Ha.

25
Keterlibatan Peran Swasta dan BUMN dalam Mendukung Pembangunan
Infrastruktur melalui KPBU AP pada Tahun 2019 dioptimalkan hingga Rp9,38 T

Pembangunan Pusat
Preservasi Jalan lintas timur Riau
Pengolahan Limbah B3 Terpadu
dan Sumatera Selatan
Regional Sulawesi
Pembangunan Pusat Pengembangan dan Pengoperasian
Pengolahan Limbah B3 Pelabuhan Anggrek Gorontalo
Terpadu Regional
Preservasi Jalan Trans Papua
Sumatera
(Wamena-Mamugu)

Preservasi Jalan
dan Jembatan di
lintas tengah dan
barat Pulau
Sumatera Pembangunan Jalur KA
Pembangunan Proving (Makassar-Pare Pare) Pengembangan dan Pengoperasian
Ground BPLSKB Bekasi Pelabuhan Bau-Bau

Penggantian jembatan di
lintas utama Pulau Jawa

Kementerian Pekerjaan Kementerian Lingkungan Hidup


Kementerian Perhubungan (4 proyek)
Umum dan Perumahan dan Kehutanan (2 proyek)
Rakyat (4 proyek)
26
Percepatan Penurunan Tingkat Kemiskinan dari Pencapaian Single Digit (9,82%) di tahun
2018 menjadi 8,5% – 9,5% di tahun 2019

Alokasi Program Perlindungan Sosial Kebijakan


Triliun Rp
31,9
(%) Memberikan jaminan perlindungan sosial khususnya bagi 40%
500 40
30 penduduk termiskin
400 20
4,2 5,2 5,0
381,0 10
300 0 Peningkatan peserta PBI JKN menuju ke 96,8 juta jiwa
273,3 287,0 -10
200 249,4 259,7
-20 Memperkuat Program Keluarga Harapan melalui peningkatan
100 -41,9 -30 besaran manfaat 100% bersyarat dengan target sasaran 10 juta
0
-40
-50
keluarga penerima manfaat.
2015 2016 2017 2018 2019
ABPN RAPBN Sasaran Bantuan Pangan non-Tunai ditingkatkan bertahap menuju
Alokasi (LHS) Pertumbuhan (RHS) 15,6 juta keluarga penerima manfaat.

Memperkuat Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial (RAPS) untuk


Tingkat Kemiskinan (%) penataan aset produktif dan keberpihakan terhadap para petani dan
rakyat kecil
12 mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah
11,0 11,1
11 10,7 (UMKM):
10,1 10,0
• insentif perpajakan khusus berupa tarif PPh final UMKM
10 9,5 sebesar 0,5%,
• fasilitas kredit usaha rakyat melalui pemberian subsidi bunga
9 9,5 kepada 11,8 juta debitur lama dan 4 juta debitur baru
8,5 • penyaluran dana bergulir untuk peningkatan akses dan
8 penguatan modal bagi UMKM, termasuk usaha mikro
2014 2015 2016 2017 2018 2019
pesantren.
proyeksi
27

27
Pemerintah mendukung pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 sebagai bagian dari agenda
demokrasi nasional
Indikator Demokrasi 2018 2019 2018 2019
Alokasi Anggaran
Indeks Demokrasi Indonesia 74,6 75 (triliun rupiah) 16,0 24,8
Tingkat Partisipasi Pemilih 75,1 (2014) 77,5

Kegiatan terkait pelaksanaan Pemilu 2019

KPU  Pelaksanaan tahapan Pemilu 2019 (sarpras Pemilu,


Pemungutan suara, rekapitulasi suara, pendidikan Pemilu)

Bawaslu  Pengawasan tahapan Pemilu dan


pengembangan kelembagaan

MPR / DPD / DPR  Sidang 5 tahunan, pelantikan, Arah Kebijakan


dan akomodasi aggota dewan baru
a. Meningkatkan kualitas lembaga demokrasi
MK  Penanganan perselisihan Pemilu b. Menjamin hak-hak politik dan kebebasan sipil
c. Mewujudkan birokrasi yang netral
Kemenkominfo/RRI/TVRI  sosialisasi Pemilu
d. Melaksanakan tahapan pemilu yang aman

Kemhan/Polri  Pengamanan Pemilu

28
Menjaga kebutuhan anggaran pertahanan dan keamanan termasuk
agenda pesta demokrasi 2019
Rencana kegiatan bidang Hankam, a.l:
2015 2019
1. Menjaga keutuhan NKRI;
Alokasi melalui K/L, a.l 192,5 220,5
2. Pendidikan dan Pelatihan pasukan antiteror;
Triliun Rupiah Kemenhan 101,4 107,0
Polri 62,0 76,2 3. Produksi alutsista dalam negeri dan
BIN 2,6 2,9 pengembangan industri pertahanan;
Catatan:
1. Merupakan angka fungsi pertahanan dan fungsi ketertiban dan keamanan 4. Pembangunan Koarmada III dan Pasmar-3
2. Tahun 2015 diolah sesuai reklasifikasi fungsi
Sorong;
300

-1,1 %
31,1 %
10,3 % 19,8 % 5. Pengamanan kawasan perbatasan;
250 -3,7 % -9,5 %
6. penanggulangan terorisme dan konflik sosial
200 politik;
150 7. Pencegahan dan pemberantasan korupsi;
100 8. penanggulangan narkoba;

50
9. pengamanan Pemilu.

0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 29
Pertahanan Keamanan dan Ketertiban Pertumbuhan

29
Kebijakan Subsidi diarahkan agar lebih tepat sasaran dan
menuju penyaluran nontunai 2019 220,9 (triliun rupiah)

Melalui berbagai kebijakan di subsidi energi maupun nonenergi 2018 228,1


(Triliun Rp)
Subsidi
250,0 228,1 220,9
64,3
3,2%

200,0 186,0 37,1% Subsidi


174,2
Non-energi
6,3% 166,4
4,5%

150,0 64,7
antara lain:
100,0

50,0
Subsidi Pupuk • Penyempurnaan data penerima
29,5
-
dengan NIK.
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN 2019
• volume pupuk 9,55 juta ton
Subsidi Energi Subsidi Non Energi

Subsidi 156,5
Energi 163,5 PSO • Pelayanan publik

Subsidi BBM & • Perbaikan penyaluran untuk ketepatan sasaran 6,8 • LKBN Antara, PT Pelni, PT KAI
• Pemberian subsidi LRT Jabodebek dalam
• Subsidi solar Rp2.000/liter rangka percepatan penyelenggaraan KA
LPG Ringan
• Volume:
100,1 - Solar 14,5 juta KL
- Minyak tanah 610 ribu KL
- LPG 6.978 juta Kg
Subsidi Bunga
• Target penyaluran KUR Rp120 T dengan suku
Subsidi Listrik
Kredit Program
• subsidi tepat sasaran untuk pelanggan 450 VA bunga 7% yang diperuntukkan pembiayaan
dan 900 VA
16,7 sektor produktif bagi UMKM dan TKI
56,5 • Peningkatan rasio elektrifikasi • Subsidi kredit perumahan bagi MBR dengan
penerbitan sebanyak100 ribu unit
• Peningkatan penggunaan energi terbarukan

30
Penguatan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
untuk meratakan pembangunan ke tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa

Triliun Rp Persen
Percepatan penyelesaian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil
900,0
14,0
16,0 dan sharing beban bila harga migas naik diikuti kenaikan
800,0
11,8
14,0
subsidi
700,0 12,0
600,0
10,0 Dana Desa terus meningkat dengan penyempurnaan program
500,0
8,0 prioritas dan fokus untuk mendukung penanganan
400,0 8,6 9,0
300,0 4,5 6,0 kemiskinan (skema padat karya tunai) dan pemberdayaan desa
2,9
4,0
200,0

100,0
573,7 623,1 710,3 742,0 763,6 832,3
2,0
Pengalokasian DAK Fisik berdasarkan proposal daerah
-
2014 2015 2016 2017 2018 2019
-
(proposal based) mulai tahun 2016
Outlook RAPBN
DBH DAU DTK DID Otsus & DIY Dana Desa Growth (%)
Penyaluran TKDD (Dana Transfer Khusus dan Dana Desa)
berbasis kinerja penyerapan dan capaian output dan
DAU 2019 bersifat final untuk meningkatkan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui KPPN sejak 2017
kepastian sumber pendanaan APBD dan afirmasi
daerah berciri kepulauan
Memperkuat Taxing Power daerah, melalui pengalihan
Pengalokasian BOS berbasis kinerja pada tahun
PBBP2 menjadi pajak daerah pada tahun 2014
2019

31
Transfer ke Daerah dan Dana Desa 832,3 Triliun Rupiah
diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan desentralisasi fiskal dan 2019
pencapaian Nawacita 763,6
2018
Transfer ke Daerah 759,3 703,6 Dana Bagi Hasil 104,0 95,9
• Min 50% DBH CHT untuk dukung program JKN
Dana Alokasi Khusus Fisik 77,2 59,3 • DBH DR dapat untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan dan
perhutanan sosial
• Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik
• Sharing beban bila harga komoditi dan subsidi naik
• Money follow program
• Penyelesaian Kurang Bayar DBH pada Triwulan 4
• Peningkatan alokasi untuk infrastruktur pendidikan
• 25% DTU untuk belanja infrastruktur.
• Usulan daerah sesuai prioritas nasional; dan
• Penambahan subbidang GOR dan perpustakaan daerah Dana Alokasi Umum 414,9 401,5
Dana Alokasi Khusus Nonfisik 131,2 117,4 • Mengurangi ketimpangan fiskal antardaerah
• Bersifat final untuk memberi kepastian;
• Perbaikan kualitas kinerja (BOS Kinerja) • Penguatan afirmasi kepada daerah kepulauan
• Peningkatan unit cost BOS utk Pendidikan Vokasi • Memperhitungkan kenaikan gaji pokok 5%, gaji ke 13 dan THR,
• Afirmasi untuk daerah 3 tertinggal, terluar, dan transmigrasi serta formasi CPNS Daerah;
• 25% DTU untuk belanja infrastruktur.
Dana Insentif Daerah 10,0 8,5
• Memacu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan pemerintahan Dana Otsus, DTI & Dana Keistimewaan DIY 22,1 21,1
umum, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan masyarakat.
• Mendorong perbaikan iklim investasi di daerah (Kategori kemudahan
• Pendanaan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur di Papua & Papua Barat
berusaha) • Pendanaan pendidikan, sosial dan kesehatan di Aceh;
• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup (Kategori pengelolaan sampah) • Pendanaan urusan keistimewaan di DIY

Rata-Rata Per Desa


• Formulasi dan afirmasi untuk percepatan pengentasan kemiskinan
Dana 2019: 73,0 • Melanjutkan skema padat karya tunai (cash for work) 2019: Rp973,9 juta
Desa 2018: 60,0 • Meningkatkan porsi pemberdayaan masyarakat Desa 2018: Rp800,5 juta 32
2015 : 20,8 • Penguatan kapasitas SDM desa dan tenaga pendamping desa 2015: Rp280,0 juta
3232
Pendanaan untuk Program Pembangunan dalam RAPBN 2019
bersumber dari Pajak, PNBP dan Pembiayaan

Pengeluaran Pemerintah Rp2.516,8 T Pendanaan Rp2.516,8 T


1. Belanja K/L Rp840,3 T 1. Penerimaan Perpajakan Rp1.781,0 T
2. Belanja non K/L Rp767,1 2. PNBP & Hibah Rp361,5 T
3. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 3. Pembiayaan Utang Rp359,3 T
Rp832,3 T 4. Pembiayaan Lainnya Rp15,0 T
4. Pengeluaran Pembiayaan Rp77,1 T

33
Penerimaan perpajakan tahun 2019 ditargetkan tumbuh 15,0% dari outlook
2018, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan beberapa tahun terakhir
Triliun Rp  2013-2017 : tumbuh 6,5%
Kontribusi Penerimaan Perpajakan semakin
2.000,0  2008-2017 : tumbuh 11,1% meningkat  menuju kemandirian
1.781,0
1.800,0
1.600,0 1.548,5 dari 74% di tahun 2014 menjadi 83,1% di tahun 2019
1.400,0 1.343,5
1.284,9
1.200,0 1.146,9
1.240,5
Pajak Menjaga keberlangsungan iklim
1.000,0
investasi dan peningkatan daya saing
800,0
Penguatan Pelayanan Pengawasan Kepatuhan
600,0 Perpajakan Perpajakan
a. Implementasi AEoI dan akses
400,0 a. simplifikasi registrasi, perluasan
informasi keuangan
200,0 tempat pemberian pelayanan b. Ekstensifikasi dan peningkatan
b. perluasan cakupan e-filing,dan pengawasan sebagai tindak
-
2014 2015 2016 2017 2018 Outlook 2019 RAPBN c. kemudahan restitusi lanjut pasca tax amnesty
c. Penanganan UMKM secara end-
PPh Migas Pajak Nonmigas Kepabeanan dan Cukai
Penegakan Hukum to-end melalui pendekatan
Business Development Services
Dalam RAPBN 2019: a. Pelaksanaan penegakan hukum (BDS)
 Target Pajak nonmigas (excl. PPh migas) tumbuh 16,6% dari Outlook 2018 (law enforcement) secara d. Joint Program DJP-DJBC
 Kepabeanan dan Cukai tumbuh 5,6% dari outlook 2018 berkeadilan e. Pembenahan basis data
Kebijakan Insentif Pajak b. Peningkatan mutu pemeriksaan perpajakan
melalui perbaikan tata kelola f. Penerapan pengawasan Wajib
• Tetap memberikan pengurangan pajak untuk mendukung perkembangan sektor Pajak berbasis risiko
tertentu (pionir),
pemeriksaan
(Compliance Risk Management
• Pemberian allowance pajak untuk mendukung tambahan investasi, /CRM)

• Pengurangan pajak untuk mendukung kegiatan litbang dan vokasi.


34
Pertumbuhan target Kepabeanan dan Cukai tahun 2019 diperkirakan meningkat
seiring perbaikan kinerja perdagangan dan meningkatnya harga komoditas...
persen

KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI


Triliun Rp Cukai, 2014-2019
200,0 30,0

22,5
150,0 20,0
Memperbaiki dwelling time, a.l :
100,0 8,9
143,5 153,3 165,5
10,0  Percepatan layanan Pusat Logistik Berikat
 Simplifikasi prosedur impor
118,1 144,6 6,8 155,5
1,4 6,4
50,0 (0,8) -

- (10,0)
 Pembayaran BM & Pajak 24x7 (dgn MPN G2) 
2014 2015 2016
Cukai
2017
Growth
Outlook 2018 RAPBN 2019 termasuk layanan kepabeanan 24x7
Triliun Rp Bea Masuk, 2014-2019 persen
60,0 10,0 Melanjutkan pemberantasan penyelundupan, dan
8,0
7,2 penertiban barang kena cukai ilegal (rokok,
40,0
4,0
3,0
5,0
miras)
2,2
20,0 -
31,2 32,5 35,1 37,6 38,7
32,3
(3,4) Penurunan/efisiensi biaya logistik
- (5,0)
2014 2015 2016 2017 Outlook 2018 RAPBN 2019
Bea Masuk Growth Melanjutkan penertiban importir, eksportir dan
Triliun Rp Bea Keluar, 2014-2019 persen cukai berisiko tinggi (PIBT, PEBT dan PCBT) Sinergi
12,0
11,3
80,0
dengan DJP, TNI, Polri, dan Kejaksaan
38,3 40,0
8,0

Pengembangan/perluasan fasilitas kemudahan


7,3
(0,6) -
(19,5)
4,0
impor tujuan ekspor (KITE) untuk industri kecil
(28,5) 4,4 4,4
3,7 4,1 (40,0)
3,0

-
(67,1)
(80,0) dan menengah (IKM)
2014 2015 2016 2017 Outlook 2018 RAPBN 2019

Bea Keluar Growth Penambahan barang kena cukai (BKC) baru


(kemasan plastik)
35
PNBP tahun 2019 ditargetkan tumbuh 3,4% dari outlook tahun 2018
KEBIJAKAN UMUM PNBP
PNBP, 2014-2019
450,0 Optimalisasi produksi
398,6 diikuti upaya efisiensi biaya dan mendukung pengembangan
400,0 industri hilir, kelestarian lingkungan dan keberlangsungan usaha
349,2 361,1
350,0
311,2 Peningkatan pelayanan dan penyesuaian tarif
300,0 dengan mempertimbangkan daya beli dan pengembangan
262,0 dunia usaha serta optimalisasi pengelolaan Barang Milik
255,6
250,0 Negara (BMN)

200,0 Peningkatan dividen BUMN


dengan mempertimbangkan cashflow BUMN dan kemampuan
150,0 keuangan BUMN dengan pengembangan usaha dan
menjalankan penugasan Pemerintah
100,0
Tindak Lanjut Perubahan UU PNBP
50,0
 Penyederhanaan tarif PNBP, khususnya terkait layanan
 Penajaman perencanaan, pelaksanaan & pertanggung
- jawaban PNBP
2014 2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN 2019  Penguatan pengawasan dan pemeriksaan PNBP
 Rumusan keberatan, keringanan, dan pengembalian PNBP
PNBP SDA Pend. KND PNBP Lainnya

36
Kesehatan dan Kemandirian dari APBN ditunjukkan dengan Penurunan
Pembiayaan Utang dalam 2 tahun terakhir
Pertumbuhan pembiayaan utang cenderung menurun dari tahun SBN neto cenderung menurun dari tahun 2017, sementara sukuk yang langsung
2015, dan bahkan tumbuh negatif di tahun 2018 dan 2019 digunakan membiayai proyek infrastruktur semakin meningkat
Triliun rupiah persen Triliun rupiah persen
Sukuk Proyek
500 380,9 403,0 429,1 60 500 441,8 40
49,0 387,4 359,3
36,9 407,3 388,0 386,2
400
40 400
264,6
362,3
2013 Rp0,8 T
300 255,7 300 17,8 12,4 20 di 2 K/L
20
200 14,6 5,8 8,5
200 (0,5)
(7,2) 0 0
100 100
6,5 (12,2) Rp28,4 T
0 (9,7) -20 0 -20 2019 di 7 K/L
2014 2015 2016 2017 outlook RAPBN 2014 2015 2016 2017 outlook RAPBN
2018 2019 2018 2019
Pembiayaan Utang Growth (RHS)
SBN (neto) Growth (RHS)

Strategi Pembiayaan Arah Kebijakan Pembiayaan Utang


Tantangan 2019
Utang 2019
Hati-hati Efisiensi
menjaga rasio • Menjaga akuntabilitas pengelolaan
Lanjutan kenaikan Fed rate Utang diprioritaskan dalam
utang terhadap utang
Rupiah agar tetap resilient
PDB. • Meningkatkan efisiensi bunga
Penghentian QE di Eropa terhadap gejolak nilai tukar
utang pada tingkat risiko terkendali
dan Jepang
Potensi investor domestik
Produktif
Tekanan defisit neraca dioptimalkan untuk pendalaman
• pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif;
transaksi berjalan pasar sekaligus mengendalikan
• menjaga komposisi utang dalam batas manageable;
kepemilikan asing
• menjaga solvabilitas.

37
Pembiayaan Utang • Infrastruktur Dasar Pinjaman Luar Negeri (PLN)
• Pariwisata
Mendukung • Pendidikan PLN kegiatan telah mendukung pembangunan nasional melalui proyek-
Kesehatan proyek strategis antara lain:
Program Prioritas •
• Kelistrikan • Jembatan Suramadu
Pemerintah • Almatsus, dan Alutsista • Jembatan Tayan
• RS pendidikan di beberapa PTN (antara lain di
Universitas Sumatera Utara, Universitas Sebelas
Sukuk Proyek (project financing sukuk) Maret dan Universitas Andalas) Suramadu
• Waduk Jatigede
Dalam periode 2013 – 2018, Sukuk proyek telah membiayai proyek • Rehabilitasi dan rekonstruksi jalan di Pulau
infrastruktur antara lain Sumatera dan Kalimantan
• Pengadaan alutsista dan almatsus (Kapal Perang
• Jalur Kereta Api, • Sarana dan prasarana Sumber Daya
PKR 105, Pesawat CN-295, dan Kapal Selam). Jatigede
• Asrama Haji (40 proyek) Air (332 proyek)
• Jalan dan Jembatan (339 proyek) • Fasilitas taman nasional (3 lokasi)
• KUA dan Balai Nikah (701 proyek) • 32 Madrasah, dan
• Sarana Pendidikan (98 proyek) • 3 laboratorium penelitian. • pembangunan sarana prasarana perkuliahan
Tahun 2019, PLN
Triliun rupiah
kegiatan • Infrastruktur pelabuhan Patimban dan beberapa
Nilai Proyek SBSN project financing 28,4 ruas jalan tol (Solo - Kertosono, Cisumdawu dan
22,5
dimanfaatkan untuk
semakin meningkat Manado – Bitung)
16,8 mendukung program
13,7 • Infrastruktur sumber daya air melalui
prioritas SDM dan pembangunan dan pemeliharaan berbagai DAM,
7,1
Infrastruktur reservoir maupun irigasi.
0,8 1,6

2013 2014 2015 2016 2017 2018 RAPBN 2019

Pinjaman Dalam Negeri (PDN) Pembiayaan Utang Mendukung Investasi


Pemerintah melalui PMN kepada BUMN
PDN terutama digunakan untuk mendukung dan BLU serta Penerusan Pinjaman
almatsus Polri dan Alutsista TNI

38
Rasio Utang Terus Dijaga Agar Kesinambungan Utang Dikelola Secara Prudent Untuk
Fiskal Terkendali Mendukung Kesinambungan Fiskal
Meskipun rasio utang terhadap PDB mengalami peningkatan dalam beberapa
tahun terakhir namun tetap terjaga dan relatif lebih rendah dari Negara peers
Risiko Tingkat Bunga • Mengendalikan utang jatuh
tempo sesuai kemampuan
6.000 40,0%
membayar kembali untuk
29,4% 29,8%
meningkatkan kepercayaan
16,0
27,4% 28,3% 14,8
24,9% 24,7% 13,7
pasar
4.000 12,1
10,7 10,4
20,0%
• Mengatur komposisi utang
2.000
untuk mengendalikan fluktuasi
kewajiban utang
- 0,0% 2013 2014 2015 2016 2017 Juni
2013 2014 2015 2016 2017 Juni 2018* 2018
Variable rate ratio [%]
Total Utang Rasio Total Utang thd. PDB (RHS)

Rasio utang terhadap PDB Indonesia relatif rendah dan Jatuh Tempo Utang Risiko Nilai Tukar
cenderung turun dibandingkan 10 tahun lalu

2008 2018 39,8 39,7


100 33,3 33,9 34,7 36,0
46,8

75 22,7
25,4 24,2 43,4
44,5
21,7 20,1 21,4 42,6
42,6
50 40,4
10,1 11,3
8,6 7,7 8,4
25 6,5

0
2013 2014 2015 2016 2017 Juni 2013 2014 2015 2016 2017 Juni
2018 2018
in 1 year (%) in 3 year (%) in 5 year (%) FX Debt to total debt ratio (%)

Sumber: World Economic Outlook

39
Pembiayaan Investasi Tahun 2019 dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penguatan anggaran
infrastruktur, penanggulangan kemiskinan, meningkatkan daya saing ekspor dan peran serta Indonesia di dunia
internasional
2019 2018 (triliun rupiah)

Perkembangan Pembiayaan Investasi BLU LMAN : 22,0 35,4


100 BLU PPDPP : 5,2 2,2
Pembebasan lahan untuk prioritas
89,1 pembangunan nasional Peningkatan akses pendanaan dan
90
pembiayaan perumahan bagi MBR
80 74,8
DPPN : 20,0 15,0
Peningkatan akses masyarakat untuk BLU PIP: 3,0 2,5
70 65,7
pendidikan dan keberlanjutan Mendorong pembiayaan
59,7 59,8
60 pengembangan pendidikan yang kreatif dan inovatif
50 PMN kepada LPEI : 2,5 0 Organisasi/LKI/BUI : 2,3 2,2
40 Penugasan khusus peningkatan ekspor Mempertahankan porsi kepemilikan
nasional saham dan hak suara Indonesia pada
30 organisasi/LKI
PMN kepada BUMN : 17,8 3,6
20 LDKPI : 2,0 1,0
 PT PLN Rp10 T
10
Pencapaian target rasio elektrifikasi Pengelolaan dana kerjasama
 PT Hutama Karya Rp7 T pembangunan internasional
0 Penugasan jalan tol trans sumatera
2015 2016 2017 outlook 2018 RAPBN 2019  PT SMF Rp800 M
Dukungan pembiayaan perumahan

40
Kesimpulan
APBN Sehat, Adil, dan Belanja negara lebih efektif
dan efisien
mandiri
Postur APBN yang semakin sehat & Sinergi pusat dan daerah
mendorong ekonomi koordinasi program vokasi, riset, infrastruktur,
Keseimbangan primer mendekati positif pariwisata
Percepatan pembangunan infrastruktur dengan
dukungan swasta melalui KPBU AP
Penerimaan negara terus Penguatan desentralisasi fiskal
dioptimalkan
Tetap menjaga iklim usaha & investasi Keberpihakan pembiayaan
Reformasi administrasi perpajakan yang kepada pelaku usaha UMKM
lebih sederhana dan transparan dan ultra mikro
Optimalisasi pengelolaan SDA dan aset Tarif pajak PPh final UMKM hanya 0,5%.
Peningkatan bantuan kepada UMKM dan ultra mikro
Prioritas program
semakin fokus
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),
perlindungan sosial, percepatan pembangunan
infrastruktur, dan reformasi birokrasi

41
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Terima Kasih

42
PERKIRAAN PERTUMBUHAN PDB 2019 MENURUT PRODUKSI
Pencapaian Target Pertumbuhan Ekonomi perlu ditunjang Peningkatan Supply (Produksi) pada sektor-sektor kunci

 Sektor Industri Pengolahan terus didorong sebagai


Outlook penggerak pertumbuhan. Fokus Industrialisasi diarahkan
Pertumbuhan PDB (%) 2016 2017 S1 2018
2019 pada industri unggulan, antara lain: industri pangan, tekstil,
otomotif, kimia, dan elektronik sejalan dengan roadmap
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 3,4 3,8 4,1 3,8 Making Indonesia 4.0

Pertambangan dan Penggalian 0,9 0,7 1,5 0,6  Sektor Perdagangan diperkirakan meningkat seiring daya
beli masyarakat yang terjaga serta meningkatnya aktivitas
Industri Pengolahan 4,3 4,3 4,3 5,1 distribusi barang dan jasa domestik serta ekspor-impor
Konstruksi 5,2 6,8 6,5 6,6  Sektor Konstruksi tetap konsisten tumbuh tinggi seiring
dengan investasi bangunan dan keberlanjutan proyek-proyek
Perdagangan Besar dan Eceran 4,0 4,4 5,1 5,3 pembangunan infrastruktur.
Transportasi dan Pergudangan 7,4 8,5 8,6 8,8  Sektor Transportasi dan pergudangan tumbuh tinggi
didukung pembangunan infrastruktur transportasi baru
Akomodasi Makan Minum 5,2 5,5 5,6 6,1 seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan, serta
beroperasinya moda transportasi baru di kota-kota besar
Informasi dan Komunikasi 8,9 9,8 7,3 10,4 seperti MRT dan LRT
Jasa Keuangan dan Asuransi 8,9 5,5 3,7 7,9  Sektor Penyediaan Akomodasi Makan Minum diperkirakan
tumbuh tinggi sejalan dengan pencanangan beberapa
PDB 5,0 5,1 5,2 5,3 destinasi wisata baru, serta pemasaran ‘Wonderful
Indonesia’
Sumber: BPS, Bappenas dan Kementerian Keuangan
Kementerian Keuangan 43

You might also like