You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
di atas 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam terjadi pada 2-
4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun. Semua jenis infeksi yang bersumber di luar susunan saraf
pusat yang menimbulkan demam dapat menyebabkan kejang demam. Kejang demam terbagi
menjadi dua, yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks.
Kejang demam yang terjadi pada anak dapat membuat orang tua cemas karena penyakit
tersebut dapat menjadi berbahaya. Selama kejang berlangsung, ada kemungkinan anak akan
mengalami cidera karena terjatuh dan tersedak makanan atau ludahnya sendiri. Sebenarnya,
belum dapat dibuktikan bahwa kejang demam dapat menyebabkan kerusakan otak. Penelitian
menujukkan bahwa anak-anak yang pernah mengalami kejang demam memiliki prestasi dan
kecerdasan yang normal di sekolahnya. Sekitar 95-98% dari anak-anak yang pernah kejang
demam tidak berlanjut menjadi epilepsi.
Di Asia angka kejadian kejang demam dilaporkan lebih tinggi dan sekitar 80-90%
merupakan kejang demam sederhana. Hasil rekam medis Rumah Sakit Anak dan Bunda
Harapan Kita di Jakarta tahun 2008-2010, terdapat 86 pasien dengan kejang dimana 41 (47,7%)
pasien mengalami kejang berulang.
Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan kerusakan sel-sel
otak di kemudian hari, terutama cacat baik secara fisik, mental atau sosial yang mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan segera.
Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari cacat
yang lebih parah, yang diakibatkan bangkitan kejang yang sering.
Karena kejang demam merupakan penyakit kejang yang paling sering dijumpai, dimana
hal tersebut merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tua, sehingga sebagai dokter kita
wajib mengatasi kejang dengan tepat dan cepat.
Berdasarkan uraian diatas, maka dibutuhkan pembahasan lebih lanjut mengenai kejang
demam pada anak.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kejang demam pada anak?
2. Apa saja faktor resiko kejang demam pada anak?
3. Apa penyebab dari kejang demam pada anak?
4. Bagaimana klasifikasi kejang demam pada anak?
5. Bagaimana patofisiologi kejang demam pada anak?
6. Bagaimana manifestasi klinis kejang demam pada anak?
7. Bagaimana penegakkan diagnosa kejang demam pada anak?
8. Apa saja diagnosa banding kejang demam pada anak?
9. Bagaimana penatalaksanaan kejang demam pada anak?
10. Bagaimana prognosa pada anak dengan kejang demam?

1.3.Tujuan
Mengetahui definisi, faktor resiko, penyebab, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis,
penegakkan diagnosa, diagnosa banding, penatalaksanaan dan prognosa kejang demam pada
anak.

You might also like