Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Ainun Rachmatina A 17030234030 /KB2017
Eucharistia Oktavia F.L. 17030234031/KB 2017
Excel Aida Fransiska 17030234057/KB 2017
Bagian-bagian Silogisme
Pada dasarnya silogisme memiliki empat bagian sebagai berikut:
1. Bagian pertama yaitu keputusan pertama yang biasanya disebut sebagai
premis mayor. Premis memiliki arti kalimat yang dijadikan sebagai dasar
penarikan kesimpulan. Premis mayor berarti pangkal pikir yang memiliki
kandungan term mayor dari silogisme tersebut, dimana nantinya akan muncul
menjadi predikat dalam menarik kesimpulan.
2. Bagian kedua yaitu keputusan kedua disebut sebagai premis minor. Premis
minor berarti pangkal pikiran yang kecil atau term minor dari silogisme itu
dimana nantinya akan bermunculan subjek pada konglusi atau kesimpulan.
3. Bagian ketiga yaitu bagian-bagian yang sama pada kedua keputusan tersebut
disebut term menengah atau medium (middle term), karena dia terdapat pada
kedua premis (Minor dan Mayor), maka bertindak sebagai penghubung atau
Medium antara keduanya. Akan tetapi tidak muncul dalam kesimpulan atau
kongklusi.
4. Bagian keempat yaitu keputusan ketiga yang disebut sebagai kesimpulan atau
kongklusi yaitu keputusan baru yang menyatakan bahwa apa yang benar
dalam mayor juga ternyata benar dalam term minor.
Macam-macam Silogisme
Penyimpulan deduksi yang telah kita ketahui sekedarnya dapat kita
laksanakan melalui teknik – teknik , silogisme kategosik baik melaui bentuk
standarnya maupun bukan , Silogisme merupakan bentuk penyimpulan tidak
langsung di katakan demikian karena dalam silogisme kita menyimpulkan
pengetahuan baru yang kebenarannya di ambil secara sintetis dari dua
permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu , yang tidak terjadi
dalam penyimpulan Eduksi. Dan pada saat ini Silogisme terdiri dari silogisme
katagorik ,silogisme hipotetik, Silogisme disyungtif maupun melalui dilema.
untuk lebih lanjut akan kami jelaskan berikut ini
1. Silogisme Kategoris
Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua posisinya
merupakan proposisi kategorik , Demi lahirnya konklusi maka pangkal umum
tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal , sedangkan
pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau
sinjuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia diletakkan di bawah
aturan pangkalan umumnya . Pangkalan khusus bisa menyatakan
permasalahan yang berbeda dari pangkalan umumnya , tapi bisa juga
merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya dengan
demikian satu pangalan umum dan satu pangkalan khusus dapat di hubungkan
dengan berbagai cara tetapi hubungan itu harus di perhatikan kwalitas dan
kantitasnya agar kita dapat mengambil konklusi atau natijah yang valid
2. Silogisme Hipotesis
Adalah argument yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau
mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya .
Sebenarnya silogisme hipotetik tidk memiliki premis mayor maupun primis
minor karena kita ketahui premis mayor itu mengandung terem predikat pada
konklusi , sedangkan primis minor itu mengandung term subyek pada
konklusi .
Pada silogisme hipotetik term konklusi adalah term yang kesemuanya
dikandung oleh premis mayornya, mungkin bagian anteseden dan mungkin
pula bagian konsekuensinya tergantung oleh bagian yang diakui atau di
pungkiri oleh premis minornya. Kita menggunakan istilah itu secara analog ,
karena premis pertama mengandung permasalahan yang lebuh umum , maka
kita sebut primis mayor , bukan karena ia mengandung term mayor. Kita
menggunakan premis minor , bukan karena ia mengandung term minor , tetapi
lantaran memuat pernyataan yang lebih khusus
3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Mirzal berada di Lenteng Agung atau Depok.
Mn : Mirzal berada di Lenteng Agung.
K : Jadi, Mirzal tidak berada di Depok.
4. Silogisme Entimem
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
– Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam kuis itu.
– Anda telah memenangkan kuis ini, karena itu Anda berhak menerima
hadiahnya.
CONTOH SILOGISME BERHUBUNGAN DENGAN KIMIA
1. PREMIS MAYOR
Semua Unsur pada golongan VIIA berwujud gas.
PREMIS MINOR
Helium (He) adalah unsur golongan VIIIA.
KESIMPULAN
Jadi, Helium (He) berwujud gas.
2. PREMIS MAYOR
Jika larutan NaOH mengubah lakmus merah menjadi biru, larutan
bersifat basa.
PREMIS MINOR
Larutan NaOH mengubah lakmus merah menjadi biru
KESIMPULAN
Maka, larutan bersifat basa.
3. PREMIS MAYOR
Molekul yang memiliki jari-jari antar atom relatif besar, memiliki
energi kisi yang relatif besar pula.
PREMIS MINOR
Molekul NaCl memiliki jari-jari relatif kecil.
KESIMPULAN
Maka, memiliki energi kisi yang relatif kecil.
4. PREMIS MAYOR
Semua ikatan kovalen rangkap dua memiliki satu ikatan phi dan satu
sigma.
PREMIS MINOR
Etena memiliki ikatan kovalen rangkap dua.
KESIMPULAN
Jadi, etena memiliki satu ikatan phi dan satu ikatan sigma.
5. PREMIS MAYOR
Pada laboratorium kimia, larutan yang bereaksi dengan udara akan
disimpan pada wadah tertutup.
PREMIS MINOR
Larutan NaOH disimpan dalam wadah tertutup.
KESIMPULAN
Maka, larutan NaOH bereaksi dengan udara.
DAFTAR PUSTAKA
UNILA. “Kemampuan Berfikir Logika” 2 (2017): 36–42.
UNY. “PERTEMUAN VIII-IX SILOGISME KATEGORIS,” t.t., 1–9.
W, Pespoprodjo. Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis,
Analitis, Dialektis. Bandung: Pustaka Grafika, 2011.