You are on page 1of 11

STANDAR TANGGUNG JAWAB PROFESI KEPERAWATAN DAN

PELAYANAN KESEHATAN

1. DEFINISI TANGGUNG JAWAB PROFESI KEPERAWATAN

Pengertian Tanggung Jawab Menurut Barbara Kozier (Fundamental Of


Nursing 1983:25)
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan
terpercaya. Sebutan ini menunjukan bahwa perawat professional menampilkan
kinerja secara hati-hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur.
Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memiliki
kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya.
Kepercayaan tumbuh dalam diri klien, karena kecemasan akan muncul
bila klien merasa tidak yakin bahwa perawat yang merawatnya kurang
terampil, pendidikannya tidak memadai dan kurang berpengalaman. Klien
tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap, keterampilan,
pengetahuan (integrity) dan kompetensi.

STANDAR TANGGUNG JAWAB PROFESI KEPERAWATAN

Tanggung jawab profesi keperawatan di dalam pendokumentasian proses


keperawatan meliputi:

1. Menggunakan standar untuk pencatatan dan penyimpangan.


2. Memberikan masukan sebagai suatu “code”.
3. Menggunakan kebijaksanaan tenaga keperawatan untuk pencatatan .
4. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan praktik keperawatan
dan multi disiplin profesi keperawatan.
5. Memprioritaskan masalah dan kebutuhan klien.
6. Memenuhi permintaan kelompok.
STANDAR DISUSUN OLEH PELAYANAN KESEHATAN

Standar yang dibuat institusi pelayanan adalah sebagai berikut:

1. Isi setiap data masuk, meliputi tanggal, waktu, aspek legal, judul, dan
identifikasi individu/perawat.
2. Penggunaan singkatan dan symbol, symbol yang disepakati.
3. Prosedur koreksi jika ada kesalahan .
4. Orang yang berwenang untuk memasukan data.
5. Prosedur untuk pencatatan perintah verbal.
6. Tanggal pencatatan.
7. Akses terhadap pencatatan klien
8. Penggunaan formulir standar
9. Prosedur untuk pencatatan tindakan pengobatan.

Contoh perbedaan standar kebijakan dan prosedur:

1. Standar kebijaksanaan: perawat akan menuliskan tindakan pengobatan dan


akan menandatangani pada bagian tempat yang tersedia.
2. Standar prosedur: jika ada kesalahan harus ditandai dengan dicoret pada
kata yang salah, kemudian ditulis kata yang benar.

2. PELAYANAN KESEHATAN

pelayanan kesehatan memiliki pengertian, yaitu suatu upaya yang


dilakukan dalam sebuah individu atau kelompok dalam sebuah organisasi,
bertujuan untuk memelihara atau menjaga kesehatan dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan juga menyembuhkan penyakit, serta mengembalikan
kesehatan sebuah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

a. REFORMASI PELAYANAN KESEHATAAN

Reformasi pelayanan kesehatan telah didiskusikan pada setiap tingkat


kehidupan masyarakat Amerika. Sistem pelayanan kesehatan Amerika Serikat
telah diteliti dengan cermat dan dibandingkaan dengan sistem di Kanada,
Inggris, dan Australia.

Biasanya masyarakat hanya mempunyai sedikit atau tidak punya iteraksi


sama sekali dngan sistem pelayanan kesehatan saat mereka berada dalam
kondisi kesehatan yang baik. Tetapi,jika mereka menderita sakit, merasa sakit,
atau termotivasi karena alas an lain untuk mencari pelayanan kesehatan, maka
mereka harus memasuki sistem pelayanan kesehatan. Beberapa klien masuk
kedalam sistem dengan mudah yaitu dengan cara dating ke klinik atau ruang
kedaruratan rumah sakit atau dengan cara membuat perjanjian dengan dokter di
tempat praktik pribadinya. Klien yang lain mengalami kesulitan untuk masuk
ke dalam sistem karena mereka bingun atau tidak terbiasa dengan tempat
pelayanan kesehatan atau juga karena asuransi kesehatan yang tidak adekuat.
Ada terlalu banyak derah pedesaan yang kurang memiliki akses terhadap
pelayanan kesehatan. Masyarakat di kota-kota besar mungkin memiliki akses
yang lebih baik tetapi berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti
kematian bayi, masih ada terjadi. Masalah yang ada di daerah perkotaan
seringkali berhubungan dengan kuranya pelayanan kesehatan utama. Daerah
perkotaan mempunyai kelebihan tempat pelayanan kesehatan yang bersifat
sekunder dan tersier.

b. TINGKAT PERAWATAN KESEHATAN

Perawatan kesehatan diberikan dalam tiga tingkatan: perawatan primer,


perawatan sekunder atau akut, dan perawatan tersier. Setiap tingkat
mempunyai struktur untuk mengatur dan member pelayanan kesehatan.
Sebagai contoh, perawatan primer cenderung diberikan di tempat praktik dikter
dan di klinik-klinik masyarakat dan perawatan tersier umumnya diberikan
dirumah sakit dan di berbagai fasilitas rehabilitas.

Selain itu, ada tigs tingkatan pencegahan yang membantu menjelaskan


perilaku sehat klien pada beberapa tahap sakit yang berbeda. Klien mungkin
akan menerima satu tingkat pelayanan kesehatan ketika klien berpartisipasi
dalam tingkat pencegahan yang berbeda, bergantung pada kerumitan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkannya. Perawat mempunyai tanggung jawab yang
penting untuk member perawatan pada klien dalam seluruh tingkat dan untuk
menentukan tindakan pencegahan. Tingkat pelayayan kesehatan dan tingkat
pencegahan ditentukan sebagai berikut:

1. Perawatan primer
Perawatan primer merupakan kontak awal yang dibuat oleh klien dengan
suatu episode penyakit yang memerlukan serangkaian tindakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang actual maupun potensial.
Termasuk dalam pemberi pelayanan kesehatan primer antara lain ahli
penyakit dalam, ahli penyakit anak, ahli kandungan, dan perawat praktisi.
Tempat-tempat pemberian pelayanan primer antara lain tempat praktik
dokter, klinik yang dikelola oleh perawat, sekolah, dan tempat-tempat
pelayanan kesehatan kerja.
2. Pencegahan primer
Ditunjukan untuk meningkatkan kesehatan dan melindungi dari penyakit.
Pencegahan primer dilaksanakan sebelumpenyakit termanifestasi melalui
tanda dan gejala. Peningkatan kesehatan mencangkup pemberian nutrisi
yang baik dan perhatian terhadap perkembangan kepribadian.
3. Perawatan sekunder
Perawatan sekunder mencakup pemberian pelayanan medis khusus oleh
dokter spesialis atau oleh rumah sakityang dirujuk oleh dokter perawatan
primer. Klien telah mengalami tanda dan gejala yang dapat dikenali baik
tanda dan gejala yang masih bersifat diagnose atau yang memerlukan
tindakan diagnostic lebih jauh. Tempat-tempat perawatan sekunder antara
lain rumah sakit dan klinik rawat jalan.
4. Pencegahan sekunder
Bertujuan untuk mempertahankan kesehatan klien yang mengalami
masalah kesehatan, komplikasi atau kecatatan. Pencegahan sekunder
dilaksanakan selama periode pathogenesis setelah suatu penyakit
termanifestasi dalam tanda dan gejala. Ada dua tingkat pencegahan
sekunder yaitu diagnose dini dan tindakan yang tepat (contoh, skrining
hipertensi), dan perawatan akut.
5. Perawatan tersier
Suatu tingkat perawatan yang memerlukan spesialisasi dan tehnik yang
tinggi untuk menentukan diagnose danmengobati masalah kesehatan yang
rumit atau masalah kesehatan yang tidak biasa terjadi. Klien yang
memerlukan perawatan tersier biasanya mengalami kondisi patologis yang
luasdan seringkali disertai dengan komplikasi.
6. Pencegahan tersier
Berhubungan dengan rehabilitasi dan caramengembalikan klien kepada
status fungsi yang maksimal dalam keterbatasan yang diakibatkan oleh
penyakit dan ketidak mampuan. Tingkat pencegahan ini terjadi setelah
suatu penyakit menyebabkan kerusakan yang luas, misalnya seperti pada
kasus stroke.

Dengan adanya revormasi pelayanan kesehatan, pelayanan primer dan


pencegahan primer mendapat perhatian yang lebih besar. Keperawatan
mempunyai kesempatan untuk member kepemimpinan kepada masyarakat
dan pada sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menyatukan
berbagai sumber agar dapat member pelayanan yang baik bagi masyarakat.
Keberhasilan peningkatan pemberian perawatan primer ditentukan oleh
kemampuan untuk menentukan berbagai strategi yang berhasil mengubah
perilaku klien dan menghubungkan klien dengan sumber-sumber yang ada
sehingga dapat dicapai gaya hidup yang lebih sehat.
c. CONTOH PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN

Peningkatan kesehatan

a. Kelas prenatal
b. Kelas untuk perawatan bagi lansia
c. Konseling nutrisi
d. Kelas latihan fisik (olah raga)
e. Managemen stress
f. Kelas untuk berhenti merokok
g. Keluarga berencana

Pencegahan penyakit

a. Program skrining (misalnya. Hipertensi, kadar kolesterol tinggi, kanker


paudara)
b. Konseling kesehatan mental dan pencegahan krisis
c. Imunisasi
d. Tindakan keamanan dan kesehatan kerja (misalnya. Ventilasi tempat kerja,
penggunaan pelindung mata, control kebisingan)
e. Legislasi public (misalnya. Sabuk keselamata, kantong udara, helm, kode
bus sekolah)
f. Informasi kontrak keracunan

Perawatan primer

a. Unit kesehatan sekolah dan universitas


b. Pemeriksaan rutin atau pemeriksaan fisik
c. Tindak lanjut untuk penyakit kronik
d. Pusat kesehatan mental komunitas

Diagnosis

a. Prosedur radiologis (misalnya. MRI dan pemindaian CT, pemeriksaan


sinar X)
b. Pemeriksaan fisik (sistem terfokus)
c. Tes darah

Tindakan

a. Pendidikan klien untuk penatalaksanaan penyakit khusus


b. Intervensi bedah
c. Terapi laser
d. Terapi farmakologi

Rehabilitasi
a. Program kardiovaskular
b. Program pulmonal
c. Kedokteran olah raga
d. Program ketergantungan obat dan alcohol
e. Program penyakit mental
f. Program stroke dan cedera medulla spinalis
g. Perawatan kesehatan dirumah

Perawatan continue

a. Perawatan geriatric
b. Hospice
c. Rumh tempat tinggal..

d. PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN

Berbgai jenis pelayanan perawatan kesehatan yang disediakan bagi klien


dan keluarga, bergantung pada sifat dan luasnya masalah kesehatan dan
tingkat perawatan yang dibutuhkan .

Jenis pelayanan yang ditawarkan sering kali juga bergantung pada tempat
dimana klien mencari pelayanan kesehatan (contoh, rumah sakit atau klinik
kesehatan mental).

1) Peningkatan kesehatan dan pencegahan


Pelayanan peningkatan kesehatan adalah kunci untuk perawatan kesehatan
berkualitas. Dengan mempertahankan individu sehat, seluruh biaya perawatan
kesehatan akan menurun. Perawatan pencegahan juga melibatkan aktivitas
peningkatan kesehatan, temasuk program pendidikan kesehatan khusus, yang
dibuat untuk membantu klien menurunkan resiko sakit, mempertahankan
fungsi yang maksimal, dan meningkatkan kebiasaan yang berhubungan
dengan kesehatan yang baik.
Contohnya, klinik komunitas yang menawarkan beberapa program
misalnya kelas nutrisi prenatal dimana pada kelas tersebut akan diajarkan
nutisi yang baik selama masa kehamilan, setelah melahirkan, dan nutisi bagi
bayi. Kelas ini meningkatkan kesehatan umum bagi wanita, bayi yang
dikandung, dan bayi baru lahir.
Pencegahan penyakit merupakan komponen penting dalam pelayanan
kesehatan. Pencegahan penyakit adalah suatu bentuk pelayanan yang akan
membantu klien dan keluarga menurunkan factor resiko terhadap penyakit.
Program imunisasi merupakan salah satu contoh pelayanan yang dapat
meningkatkan kesehatan tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi seluruh
lapisan masyarakat.
2) Perawatan primer

Perawatan primer melibatkan klien secara langsung dan biasanya


merupakan kontak awal dengan pemberi perawatan primer, misalnya dokter
atau perawat praktisi. Perawatan primer berfokus pada deteksi dini dan
perawatan rutin. Sebagai contoh, pelayanan kesehatan primer terdiri dari
pemeriksaan fisik tahunan perawatan lanjutan yang dilakukan secararutin untuk
klien yang diketahui seperti tekanan darah tinggi.

Pelayanan harus dapat diakses dengan mudah klien, baik didaerah tempat
tinggalnya maupun di tempat kerjanya. Keberhasilan perawatan primer
ditentukan oleh pemahaman terhadap nilai-nilai tentang kesehatan yang
diyakini oleh klien dan penggunaan strategi yang menghormati budaya dan
sumber-sumber sosio-ekonomi klien. Hal tersebut merupakan hal yang penting
untuk membantu klien menerima tindakan pelayanan kesehatan apapun yang
perlu dilakukan untuk mencegah atau membatasi episode sakit klien

3) Diagnosis dan tindakan

Klien dengan komplikasi yang serius atau yang menderita penyakit kronik
memerlukan perawatan berkelanjutan dan secara teratur berobat kerumah sakit.
Episode atau penyakit yang memerlukan perawatan dirumah sering
menggunakan prosedur diagnostic yang canggih dan prosedur terapeutik yang
rumit, dan semuanya membutuhkan biaya yang sangat mahal. Dengan adanya
revormasi pelayanan kesehatan, ada perhatian yang lebih besar untuk
menentukan apakah penggunaanprosedur diagnostic berteknologi tinggi perlu
dilakukan untuk semua kasus yang ada. Prosedur tersebut membutuhkan biaya
mahal dan penggunaanya mungkin tidak akan member kontribusi terhadap
perawatan yang lebihberkualitas atau hasil yang baik.

Pada sisi yang positif, kemajuan teknologi dan computer menyebabkan


prosedur diagnostic yang dilakukan dapat meningkatkan peluang untuk
menentukan diagnose yang lebih dini. Banyak tes diagnostic baru yang bersifat
non infasive dan tidak menyebabkan nyeri. Lebih jauh lagi, saat ini tindakan
diagnostic dapat dibawa kehadapat klien, rumah sakit setelah dilengkapi
dengan mobil van yang berisi peralatan diagnostic sinar X dan memberikan
pelayanan di tempat-tempat seperti pusat pembelanjaan dan perpustakaan
umum,

Metode pengobatan juga semakin berkembang karena adanya kemajuan


teknologi dan ilmu pengetahuan. Klien dapat menerima pengobatan yang lebih
baru dan inovatif berdasarkan penelitian paling mutakhir.
4) Rehabilitasi
Rehabilotasi adalah usaha pemulihan seseorang untuk mencapai fungsi
normal atau mendekati normal setelah mengalami sakit fisik atau mental cedera
atau penyalagunaan zat kimi. Dulu, rehabilitasi terutama diberikan hanya untuk
klien yang mengalami penyakit atau perlukaan pada sistem saraf , tetapi sistem
pemberian pelayanan kesehatan telah memperluas jangkauan pelyanannya.
Saat ini, pelayanan rehabilitasi khusus, seperti program rehabilitasi
kardiovaskuler dan pulmonal dapat membantu klien dan keluarga untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan dan
belajar untuk melakukan fungsi-fungsi dengan keterbatasan akibat
penyakitnya.
Pelayanan rehabilitasi mengawali masuknya klien kedalam sistem
pelayanan kesehatan pada awalnya, rehabilitasi mungkin berfokus pada
pencegahan komplikasi dan berhubungan dengan penyakit atau cidera yang
dialami. Bila kondisi sudah semakin stabil, maka rehabilitasi dapat dilakukan
untuk memaksimalkan fungsi dan tingkat kemandirian klien.

5) Perawatan berkelanjutan
Pelayanan perawatan berkelanjutan memberikan perawatan suportif yang
terus-menerus untuk klien dengan masalah kesehatan kronik dan berjangka
panjang. Perawatan ini terdiri dari pelayanan yang diberikan untuk klien
dengan cacat fisik dan penyakit mental. Perawatan medis yang berkelanjutan
tidak diperlukan untuk menjaga klien agar tetap berfungsi dan aktif. Klien dan
keluarga diberikan berbagai alternative yang memungkinkan klien tetap berada
di rumah. Rumah sakit psikiatri harian menawarkan program terapeutik untuk
individu maupun kelompok klien selama stu hari kerja. Klien akan menerima
terapi secara terus-menerus dan dapat kembali kerumahnya pada malam hari.
Banyak jenis pelayanan keperawatan berkelanjutan, misalnya pusat perawatan
harian geriatric dan perawatan terminal, yang dapat mengurangi beban
keluarga untuk memberikan seluruh dukungannya bagi orang yang mereka
cintai.

JENIS LEMBAGA PERAWATAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan diberikan dalam berbagai tempat pelayanan kesehatan.


Dengan adanya reformasi pelayanan kesehatan, hanya sedikit klien yang
dirawat di rumah sakit. Berbagai tempat pelayanan alternative antara lain
pelayanan rawat jalan, institusi, lembaga di masyarakat, lembaga suka rela,
lembaga perawatan terminal, dan lembaga pelayanan kesehatan pemerintah.
a. Lembaga rawat jalan
 Praktik pemberi pelayanan primer
Memberikan perawatn primer kepada sebagian besar anggota
masyarakat
 Klinik
Terdiri dari sebuah departemen di rumah sakit dimana klien yang
tidak memerlukan perawatan di rumah sakit dapat menerima
pelayanan medis
 Pusat pelayanan rawat jalan
Sama dengan klinik yaitu memberikan pelayanan dengan cara rawat
jalan. Puasat tersebut dapat bergabung dengan rumah sakit atau
berfungsi secara mandiri dibawah satu yayasan atau pengawasan
seorang dokter.

b. Institusi
 Rumah sakit
Rumah sakit telah menjadi lembaga utama sistem pelayanan
kesehatan. Biasanya klien dating ke rumah sakit untuk penentuan
diagnose dan menerima pengobatan dan tetap dirawat dirumah sakit
sampai mereka hamper sembuh sepenuhnya.
 Perawatan subakut
Perawatan subakut yaitu tempat untuk memberikan pelayanan medis
khusus bagi klien yang memerlukan intensitas perawatan yang lebih
besar daripada yang biasanya diberikan di tempat atau fasilitas
keperawatan yang terlatih tetapi tidak lagi memerlukan perawatan
akut (stal, 1994)
 Fasilitas perawatan yang diperluas
Fasilitas perawatan yang diperluas adalah suatu institusi yang
memberikan pelayanan medis, keperawatan, dan rawat inap
intermediet dan berjangka panjang bagi klien yang sedang dalam
proses penyembuhan dari penyakit akut atau bagi klien dengan
penyakit kronik atau ketidak mampuan..
 Fasilitas psikiatri
Klien yang mempunyai masalah emosi dan perilaku seperti depresi,
perilaku kekerasan, dan penyimpangan pola makan sering kali
membutuhkan konseling dan pengobatan khusus dari psikiatri.
 Pusat rehabilitasi
Pusat rehabilitasi adalah institusi tempat tinggal yang memberikan
terapi atau pelatihan yang bertujuan untuk mengembalikan klien
kepada tingakat fungsi dan kemandirian yang optimal.
c. Lembaga di masyarakat
 Pusat perawatan harian orang dewasa
Pusat perawatan harian orang dewasa member perawatan untuk
populasi klien tertentu selama satu hari. Tempat perawatan ini
mungkin bekerja sama dengan sebuah rumah sakit atau rumah
perawatan yang berdiri sendiri.
 Lembaga perawatan kesehatan dirumah
Lembaga perawatan kesehatan dirumah adalah sebuah organisasi yang
memberikan pelayanan professional dan nonprofessional dirumah.
 Rumah sakit pedesaan
Rumah sakit pedesaan menyediakan pelayanan kedaruratan 24 jam,
yang dilengkapi dengan tidak lebih dari 6 buah tempat tiduruntuk
memberikan perawatan sementara kurang dari 72 jam untuk klien
yang memerlukan stabilisasi sebelum dipindahkan ke rumah sakit
yang lebih besar.
 Pusat intervensi kritis

Pusat intervensi kritis member perawatan psikiatri kedaruratan dan


konseling bagi klien yang mengalami stress atau konflik yang berat,
termasuk percobaan bunuh diri atau penyalah gunaan obat atau
alkohol
DAFTAR PUSTAKA

Barbara Kozier. 1983. Fundamental Of Nursing. Pearson Education


Dermawan, Deden. 2012. Proses Keperawatan, Penerapan Konsep Dan
Kerangka Kerja. Yogyakarta:Gosyen Publishing
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

You might also like