Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS
I. BERKAS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama Puskesmas/Klinik Pratama : Puskesmas Kecamatan Menteng
Nama : An. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Juni 2008
Suku bangsa : Betawi
Agama : Islam
Umur : 10 tahun 4 bulan
Alamat : Jl. Menteng Jaya,RT 02/RW 01 No.
26, Kel.Menteng,Kec. Menteng
Tanggal Pemeriksaan : 18 Oktober 2018
B. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada pasien dan alloanamnesis pada ibu
kandung pasien pada tanggal 18 Oktober 2018 pukul 09.30 WIB di
Puskesmas Kecamatan Menteng.
1. Keluhan Utama :
Demam hilang timbul sejak ± 5 hari yang lalu
2. Keluhan Tambahan :
Pasien juga mengeluh lemas, mual, nyeri ulu hati, dan nafsu makan
berkurang
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang anak perempuan (An.M) berusia 10 tahun 4 bulan datang
diantar oleh ibunya ke poliklinik PKPR di Puskesmas Kecamatan
Menteng dengan keluhan demam hilang timbul yang dirasakan sejak 5
hari sebelum datang ke puskesmas. Demam dirasakan tinggi terutama
1
saat sore hari. Keluhan demam menggigil ataupun kejang disangkal
oleh ibu pasien dan pasien.
Pasien juga mengeluh lemas yang dirasakan bersamaan dengan
keluhan demam. Keluhan mual dirasakan sejak ± 2 hari yang lalu tidak
disertai muntah, terdapat rasa nyeri ulu hati dan nafsu makan pasien
menjadi berkurang. Tidak ada keluhan batuk maupun pilek. Keluhan
tidak disertai BAB cair dan BAB berdarah. Pasien tidak mengeluh BAK
nyeri, BAK terasa panas, dan BAK dirasakan lancar seperti biasanya.
Pasien sudah meminum obat parasetamol yang di beli di apotek, namun
kondisinya tidak membaik. Menurut ibu pasien, pasien sebelum sakit
sempat beberapa kali membeli dan mengkonsumi makanan dipinggir
jalan dan tempatnya yang kurang bersih. Sebelumnya, sejak kelas 1 SD
hingga kelas 3 SD pasien selalu dibawakan bekal makanan yang di
masak sendiri oleh ibunya. Namun, semenjak pasien naik kelas 4 SD,
pasien merasa bosan jika dibawakan bekal makanan setiap harinya,
sehingga pasien diberikan uang saku jajan oleh orang tuanya. Menurut
ibu pasien, pasien jarang sarapan yang telah disediakan di rumah, pasien
lebih memilih mengkonsumsi jajan di pinggir jalan, sehingga pola
makan menjadi tidak teratur. Keluarga An.M memiliki kebiasaan
mencuci tangan dengan air dan sabun hanya setelah makan. Keluarga
Selain itu, ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta yang membuka sebuah
toko kerudung di pasar Tanah Abang sedangkan ayah pasien bekerja
sebagai ojek online sehingga pasien kurang mendapat perhatian dan
lebih sering membeli makanan diluar rumah. Sejak pasien berusia 5
tahun, ibu pasien sudah membiasakan pasien untuk mengaji, solat lima
waktu dan solat berjamaah apabila ayah sedang ada dirumah. Selama
pasien sakit, ibu pasien selalu mengupayakan pengobatan yang terbaik
untuk pasien serta pasien tetap melakukan ibadah solat, mengaji dan
berdoa meminta kesembuhan kepada Allah SWT agar diberikan
kesembuhan.
2
Pasien dan ibu pasien berharap penyakit yang dialami pasien tidak
serius, dapat segera sembuh, dan rasa sakitmya segera hilang sehingga
dapat beraktivitas seperti biasa. Pasien mempercayai bahwa penyakit
yang dialami saat ini akibat kurang menjaga kesehatan dan tidak ada
hubungannya dengan ilmu ghaib atau guna-guna. Sakit yang dialami
pasien semata-mata adalah ujian dari Allah SWT, sehingga dengan
berikhtiar mencari pengobatan ke dokter, teratur meminum obat, dan
berdoa kepada Allah memohon kesembuhannya maka Allah SWT akan
membantu menyembuhkan penyakitnya.
3
Ibu pasien mengatakan bahwa di lingkungan tempat tinggalnya tidak
ada yang sedang sakit demam berdarah. Saat ini pasien tinggal di rumah
bersama kedua orang tuanya, kakak perempuan berusia 14 tahun dan
adik laki-laki berusia 8 tahun. Rumah milik pribadi keluarga An.M
berukuran 8 m x 10 m dengan tiga kamar tidur, satu kamar mandi, satu
dapur, satu ruang keluarga, dan satu ruang tamu. Lantai terbuat dari
keramik, dinding rumah terbuat dari beton, dan terdapat jamban di
kamar mandi. Terdapat ventilasi dan penerangan yang cukup.
Ketersediaan air bersih berasal dari PAM dan tempat pembuangan
sampah yang tertutup berada di dalam dan di luar rumah An.M.
9. Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku jarang sarapan sehingga pasien mengaku suka jajan
makanan dan minuman sembarangan diluar rumah seperti di warung
pinggir jalan atau di warung kantin sekolahnya yang belum terjamin
kebersihannya. Pasien dan keluargnya memiliki kebiasaan makan dua
sampai tiga kali dalam sehari. Menu makanan setiap harinya di masak
sendiri oleh ibu pasien. Menu sehari-hari biasanya antara lain nasi, mie,
telur, tahu, tempe, ayam, dan ikan. Keluarga An.M jarang
mengkonsumsi sayuran, daging, buah-buahan dan susu. Menurut
pengakuan Ibu pasien, ketika memasak dan memberikan makanan
untuk anaknya, Ibu pasien memperhatikan kebersihan. Namun,
Keluarga An.M memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan air dan
sabun hanya setelah makan.
Keluarga An.M tidak memliki kebiasaan menggantungkan pakaian
sembarangan seperti di kamar, dan selalu membuang sampah di
tempatnya. Menurut ibu pasien, keluarga pasien jarang sekali
melakukan olah raga.
4
C. DATA KHUSUS
1. Riwayat kehamilan
Selama kehamilan ibu pasien rutin memeriksakan kehamilan ke bidan
terdekat. Ibu pasien juga mengkonsumsi makanan cukup nutrisi serta
vitamin. Riwayat mengkonsumsi alkohol, obat-obatan, merokok, jamu-
jamuan disangkal. Tidak ada riwayat hipertensi dan trauma selama
kehamilan.
2. Riwayat persalinan
Pasien lahir dari ibu P2A0, cukup bulan, secara spontan kepala, ditolong
oleh bidan, dengan berat badan lahir 3300 gram, panjang badan 49 cm,
lahir langsung menangis.
3. Riwayat pasca lahir
Tidak ada keluhan kelainan bawaan.
4. Riwayat Makanan :
- Umur 0-6 bulan
Pasien mengonsumsi ASI tanpa tambahan makanan lain.
- Umur 6-10 bulan
Pasien mengonsumsi ASI diselingi bubur dan nasi tim
- Umur 10 – 24 bulan
Pasien mengonsumsi ASI diselingi bubur, nasi tim, serta biskuit
balita, sesekali ibu pasien memberikan buah pisang dan pepaya.
- Umur 24 bulan – sekarang
ASI diganti oleh susu formula, dan mulai makan sesuai dengan
makanan yang dikonsumsi oleh keluarga pasien. Diusianya sat ini
pasien memiliki nafsu makan yang baik namun jadwal makan tidak
menentu karena aktivitas sekolah dan bermain. Pasien makan dua
sampai tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan malam hari, dengan nasi
dan lauk-pauk, namun pasien lebih sering mengkonsumsi jajanan di
luar rumah di sela waktu makan.
5
5. Riwayat Perkembangan
Menurut ibu pasien perkembangan anak sejak lahir hingga saat ini tidak
ada keluhan maupun keterlambatan, perkembangan sesuai dengan anak-
anak seusianya.
Tabel 1. Riwayat Perkembangan An.M
Usia Motorik Motorik Bicara Sosial
kasar Halus
2 bulan -Mengangkat -Mengoceh -Tersenyum
kepala spontan spontan
-Memiringkan
tubuh ke kanan
atau kiri
4 bulan -Menggenggam -Tertawa -Melihat muka
-Berteriak orang dengan
tersenyum
5 bulan -Tengkurap -Meraih dan -Menoleh ke -Meraih ke
dan terlentang menggapai suara mainan
7 bulan -Duduk -Mengambil -Mengeluarkan -Memasukkan
mainan dengan kata tanpa arti benda ke mulut
tangan kanan
dan kiri
8 bulan -Merangkak
9-10 -Berdiri -Menoleh ketika
bulan di panggil nama
-Melaimbaikan
tangan dan
bertepuk tangan
12 bulan -Berdiri tanpa -Menyatakan -Menunjuk dan
berpegangan satu atau 2 meminta
kata
18 bulan -Berjalan -Mengucapkan -Memperlihatkan
5 hingga 10 cara cemburu dan
kata bersaing
24 bulan -Naik turun -Belajar makan -Menyusun -Bermain dengan
tangga sendiri kalimat dengan anak-anak lain
2 kata
6
Tabel 1. Riwayat Perkembangan An.M (Lanjutan)
Usia Motorik Motorik Bicara Sosial
kasar Halus
3 tahun -Meloncat, -Menggambar -Mampu -Dapat
memanjat garis tegak menyusun melaksanakan
kalimat tugas-tugas
sederhana dan sederhana
menyebutkan
warna berbeda
4 tahun -Berjalan -Menulis -Bicara dengan
sendiri dan baik, menyebut
mengunjungi nama, jenis
tetangga kelamin dan
usianya
5 tahun -Melompat -Protes bila
dilarang apa yang
diinginnya
7 tahun -Mulai -Kadang malu
membaca atau sedih, cemas
dengan lancar terhadap
kegagalan
9 tahun -Mencari teman
secara aktif
10 tahun -Prestasi -Adanya
belajar baik keinginan anak
untuk
menyenangkan
dan membantu
orang lain
6. Imunisasi
Ibu pasien mengaku membawa anaknya ke bidan secara rutin dan
mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu:
7
Tabel 2. Riwayat Imunisasi An.M
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
2. Kesadaran : Compos mentis. E4, M6, V5 (GCS total:15)
3. Tanda Vital :
Frekuensi nadi : 88 x/menit, teratur, teraba kuat
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 36,9 °C
Tekanan darah : 100/70 mmHg
4. Status Gizi :
Klinis : Normal
Berat badan (BB) : 26 kg
Tinggi badan : 132 cm
BMI : BB(kg)/TB(m2) 26 kg/1,32 m2=14,94 kg/m2
8
Tabel 3. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks
Kemenkes 2010
9
Tabel 4. Indeks Masa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Anak
perempuan umur 5-18 tahun Kemenkes 2010
5. Status Generalis
a. Kepala
Normocephale, rambut hitam, tidak mudah dicabut
b. Mata
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Reflek Cahaya
Langsung (+/+), Reflek Cahaya Tidak Langsung (+/+), Pupil bulat
dan isokor.
10
c. Telinga
Normotia, sekret pada liang telinga (-/-), nyeri tekan tragus (-/-)
d. Hidung
Normotia, tidak ditemukan kelaianan pada hidung, sekret dari
lubang hidung (-/-), septum nasal tidak deviasi, pernapasan cuping
hidung (-/-)
e. Mulut
Mukosa bibir kering, lidah merah dan kotor tampak gambaran
typhoid tounge, tonsil T1-T1, uvula tidak deviasai, ginggiva tidak
ada perdarahan.
f. Leher :
Trakea ditengah, tidak ditemukan pembesaran pada kelenjar getah
bening dan kelenjar tiroid
g. Dada
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak ada vibrasi
Perkusi : Batas jantung kanan di ICS 4 linea sternalis dextra.
Batas pingang jantung di ICS 2 linea parasternalis
sinistra. Batas jantung kiri di ICS 5 linea
midclavicularis sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 Normal, murmur (-),
gallop (-)
Paru
Inspeksi : Dada simetris kiri-kanan, gerakan statis simetris,
gerakan dinamis simetris. Retraksi suprasternal (-),
retraksi epigastrial (-), retraksi intercostal (-)
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris pada kedua
lapang paru, krepitasi (-).
11
h. Abdomen
Inspeksi : Tampak perut datar simetris.
Auskultasi : Bising usus normal.
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) pada bagian epigastrium,
tidak teraba pembesaran hepar dan lien.
Perkusi : Tympani pada seluruh lapang abdomen
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Rutin tanggal 18 Oktober 2018
Hb : 11,8 gr/dL
Leukosit : 7.500 / mm3
Trombosit : 295.000 /mm3
Hematokrit : 30,4 %
E. DIAGNOSIS KLINIS
Demam tifoid
F. DIAGNOSIS BANDING
Demam dengue
12
G. PENATALAKSANAAN
Non farmakologi
Istirahat cukup dan mengurangi aktivitas untuk sementara
waktu
Cukup asupan cairan (air putih,susu, dan jus buah)
Tidak mengkonsumsi makanan dan minuman di sembarang
tempat
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta sebelum
dan sesudah aktivitas.
Meningkatkan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang,
konsistensi lunak, cukup protein, rendah serat.
Minum obat secara teratur.
Farmakologi
Tiamfenikol 4 x 500 mg tablet
Domperidon 2 x 1 tablet
Paracetamol 3 x 500 mg tablet
Vitamin B Komplek 1 x 1 tablet
13
II. BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga
Tn.S (37 tahun)
b. Nama Pasangan
Ny.D (35 tahun )
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 5. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
2. Bentuk Keluarga
Menurut Goldenberg (1980), bentuk keluarga An.M adalah
nuclear family. Merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga
inti yaitu Tn. S sebagai suami dari. Ny.D. Dari hasil pernikahan
Tn.S dan Ny. D dikaruniai tiga orang anak yaitu An. A, An.M,
dan An.R.
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1985) dan Miller (1998), keluarga An.M merupakan
keluarga di tahap empat yaitu keluarga dengan pasangan suami
istri yang memiliki anak usia sekolah.
14
4. Dinamika Keluarga
Di dalam keluarga An.M memiliki hubungan keluarga yang
sangat baik dan saling menyayangi satu sama lain. An. M juga
merupakan anak yang patuh kepada orang tua, walaupun sesekali
sering membuat ulah namun menurut orang tua hal tersebut masih
dalam batas toleransi karena dianggap masih anak-anak dengan
sikap ingin tahu yang tinggi.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga Tn.S dan Ny. D mempunyai tiga orang anak yang
sudah dirawat hingga kini. Keluarga ini baik dari keluarga ayah
maupun ibu tidak memiliki kecatatan bawaan dari lahir.
Keluarga An. M merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan
makanan sehari-hari namun tidak sesuai dengan pola gizi
seimbang yaitu jarang mengkonsumsi daging, sayuran,
buah,susu, dan kurang melakukan aktivitas fisik secara teratur
seperti berolah raga.
b. Fungsi Psikologi
Pasien adalah seorang anak perempuan yang taat dan patuh
dengan orang tuanya. Komunikasi di antara keluarga juga baik,
dan antar keluarga saling memberi dukungan dan menyayangi
satu sama lain termasuk jika terdapat anggota keluarga yang
sedang sakit. Keluarga pasien saling memberikan rasa aman,
nyaman, perhatian kepada anggota keluarganya.
c. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan pada keluarga pasien adalah dari ayah
pasien yaitu Tn.S yang bekerja sebagai ojek online dan ibu
pasien yaitu Ny.D yang bekerja sebagai wiraswasta dengan
membuka sebuah toko kerudung di pasar Tanah Abang.
Penghasilan yang di dapat dari keluarga pasien berkisaran Rp
5.0000.000/bulan. Dengan jumlah penghasilan tersebut,
15
keluarga pasien merasa kebutuhan pokok sehari-hari tercukupi.
Untuk biaya kesehatan, keluarga pasien menggunakan BPJS
sehingga pasien dapat berobat tanpa memikirkan banyaknya
biaya yang keluar dan terjamin kesehatannya.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan tidak
padat penduduk. Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga ini
dapat bersosialisasi dengan baik dengan tetangga di sekitar
rumah. Seringkali turut serta dalam kegiatan yang ada di RT
maupun RW setempat seperti acara penyuluhan yang diadakan.
e. Fungsi Spiritual
An.M dan keluarga selalu melaksanakan ibadah wajib dan
kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa adanya hambatan
dalam keluarga dan lingkungan sosial. An.M rutin mengikuti
kegiatan atau ekstrakulikuler keagamaan baik di sekolah
maupun di lingkungan sekitar rumah seperti mengaji di TPQ,
rutin shalat Maghrib di masjid yang kebetulan jarak dari rumah
menuju ke masjid masih terjangkau.
16
6. Genogram
17
B. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
1. Lingkungan Tempat Tinggal
18
Tabel 6. Pedoman Penilaian Rumah Sehat
KOMPONEN RUMAH
No. KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
I KOMPONEN RUMAH 31
3 Lantai a. Tanah 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1
1
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur (asap
keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan atau ada 2
peralatan lain yang sejenis.
19
Tabel 6. Pedoman Penilaian Rumah Sehat (Lanjutan)
NO KOMPONEN RUMAH
KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
II SARANA SANITASI 25
(SGL/SPT/PP/KU/PAH) b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 1
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak sumber
1
air (jarak dengan sumber air < 10m).
20
Tabel 6. Pedoman Penilaian Rumah Sehat (Lanjutan)
KOMPONEN
NO
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT
YG DINILAI
III PERILAKU PENGHUNI 44
Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 12 x 31 = 372
II. Sarana Sanitasi = 12 x 25 = 300
III. Perilaku penghuni = 9 x 44 = 396
Total = 1068
Kriteria
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan : Rumah yang dihuni pasien An. M (total skor 1068) masuk
dalam kriteria rumah sehat berdasarkan Pedoman Penilaian Rumah Sehat.
21
setrika. Selain itu Ayah An. M memiliki satu unit sepeda motor dan
memiliki dua unit handphone yaitu milik Tn.S dan Ny.D.
22
kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun hanya setelah
makan. Pasien sering mengkonsumsi jajanan sembarangan yang
dijual dipinggir jalan atau warung di kantin sekolahnya, seperti
minuman yang dingin, aneka gorengan, dan makanan pedas.
4. Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan
Pasien tinggal di rumah milik pribadi, bersama dengan kedua
orangtua, kakak dan adiknya. Rumah pasien berada di
lingkungan yang tidak padat penduduk. Ibu pasien setiap pagi
selalu menyapu dan mengepel lantai rumah sebelum berangkat
bekerja. Rumah tersebut memiliki 5 jendela, dan setiap hari
jendela-jendela tersebut dibuka. Ventilasi yang baik, sehingga
sirkulasi udara di dalam rumah baik. Pencahayaan di dalam
rumah baik. Di rumah An.M memiliki tempat sampah tertutup
berada di dalam dan di luar rumah. Keluarga An.M membuang
sampah di tempatnya, yang setiap hari ada dinas yang
mengambil sampah tersebut. Keluarga pasien memiliki jadwal
setiap seminggu sekali rutin melakukan kerja bakti di
lingkungan rumah bersama dengan anak-anaknya.
D. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 7. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Kendaraan ribadi (Motor), Letak Puskesmas Kecamatan
Cara Mencapai Pelayanan
terkadang kendaraan umum Menteng tidak jauh dari tempat
Kesehatan
seperti angkutan kota tinggal pasien, sehingga untuk
mencapai puskesmas pasien dapat
Badan Penyelenggara
Tarif Pelayanan Kesehatan menggunakan kendaraan pribadi
Jaminan Sosial (BPJS)
(Motor) terkadang kendaraan umum
seperti angkutan kota. Untuk biaya
pengobatan murah karena ditanggung
Kualitas Pelayanan
Cukup Memuaskan oleh BPJS dan pelayanan yang
Kesehatan
diberikan oleh pihak puskesmas pun
dirasa cukup memuaskan.
23
E. Pola Konsumsi Keluarga
a. Kebiasaan Makan
Keluarga An.M mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua
hingga tiga kali sehari dengan menu makanan sehari-hari keluarga
ini tidak tetap. Menu makanan biasanya terdiri dari dua lauk yang
dimasak sendiri di rumah. Menu sehari-hari biasanya antara lain
nasi, mie atau bihun, telur, tahu, tempe, ayam, dan ikan. Keluarga
An.M jarang mengkonsumsi sayuran, daging, dan buah-buahan.
An.M memakan jenis makanan yang sama dengan yang
dikonsumsi oleh anggota keluarga lain. Menurut pengakuan Ibu
pasien, ketika memasak dan memberikan makanan untuk anaknya,
Ibu pasien memperhatikan kebersihan. Namun, Keluarga An.M
memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun hanya
setelah makan. Pasien An. M sering mengkonsumsi jajanan
sembarangan yang dijual dipinggir jalan atau warung di kantin
sekolahnya, seperti minuman yang dingin, aneka gorengan, dan
makanan pedas.
24
Tabel 8. Food Record Pola Makan An.M Selama Tiga Hari Terakhir
25
Tabel 8. Food Record Pola Makan An.M Selama Tiga Hari Terakhir (Lanjutan)
Air putih
26
Tabel 8. Food Record Pola Makan An.M Selama Tiga Hari Terakhir (Lanjutan)
Air Putih
Air putih
27
Total asupan karbohidrat perhari:
Tanggal 15 Oktober 2018 : 149,16 gr
Tanggal 16 Oktober 2018 : 106,48 gr
Tanggal 17 Oktober 2018 : 121,75 gr
Total asupan protein perhari:
Tanggal 15 Oktober 2018 : 42,97 gr
Tanggal 16 Oktober 2018 : 54,33 gr
Tanggal 17 Oktober 2018 : 28,05 gr
Total asupan lemak perhari:
Tanggal 15 Oktober 2018 : 50,04 gr
Tanggal 16 Oktober 2018 : 33,5 gr
Tanggal 17 Oktober 2018 : 21,46 gr
28
Koreksi kebutuhan kalori anak + 50 kkal/kgBB/hari
720 kkal + (50 kkal x 26 kg) = 2020 kkal
Total Kebutuhan Kalori Harian = BEE + koreksi aktivitas sedang +
Kebutuhan anak
Total Kebutuhan Kalori Harian = 720+ 216 + 2020
Total Kebutuhan Kalori Harian = 2956 kkal
Kebutuhan Zat Gizi :
a. Protein 10% dari total kalori
= (10% x 720) :4 = 18 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= (20% x 720) :9 = 16 gr
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi protein dan lemak
= (70% x 720) : 4 = 126 gr
Interpretasi terhadap food record pasien :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record
pasien selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka disimpulkan
bahwa setiap harinya menu makan pasien belum sesuai dengan jumlah
energi yang dibutuhkan setiap harinya, yaitu kurang dari kalori yang
seharusnya, dan belum mencakupi gizi yang seimbang. Pasien
disarankan agar memberikan tambahan makanan agar kebutuhan kalori
pasien tiap harinya dapat terpenuhi, termasuk melakukan variasi
makanan yang mengandung protein seperti daging sapi dan telur serta
rutin mengkonsumsi buah dan susu.
F. KEGIATAN SEHARI-HARI (Activity Daily Living)
Sehari-hari pasien bangun pukul 05.30, kemudian pasien solat subuh
dan mandi serta menyiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Pasien
mengaku jarang sarapan sehingga pasien mengaku suka jajan makanan
dan minuman sembarangan diluar rumah seperti di warung pinggir jalan
atau di warung kantin sekolahnya yang belum terjamin kebersihannya.
Pasien dan keluargnya memiliki kebiasan makan dua sampai tiga kali
dalam sehari. Menu makanan setiap harinya di masak sendiri oleh ibu
29
pasien. Menu sehari-hari biasanya antara lain nasi, mie, telur, tahu,
tempe, ayam, dan ikan. An.M jarang mengkonsumsi sayuran, daging,
dan buah-buahan. Keluarga An.M memiliki kebiasaan mencuci tangan
dengan air dan sabun hanya setelah makan.
Pasien sehari-hari banyak mengikuti kegiatan di sekolahnya
terutama hari libur pasien ikut ekstrakulikuler. Selain itu pasien juga
mengikuti kegiatan keagamaan di sekitar lingkungannya. Setiap hari
hari minggu, keluarga An.M memiliki kebiasaan kerja bakti di
rumahnya.
30
Keluarga An.M memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan
air dan sabun hanya setelah makan.
Kedua orang tua An. M bekerja sehingga kurangnya waktu
berkumpul dengan ketiga anaknya.
31