You are on page 1of 10

ARSITEKTURA Vol 16, No.

1, 2018; halaman 5-14


Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
ISSN:1693-3680 (PRINT) E- ISSN:2580-2976 (ONLINE)
https://jurnal.uns.ac.id/Arsitektura
DOI: http://dx.doi.org/10.20961/arst.v16i1.17928

THE APPLICATION OF TROPICAL ARCHITECTURE CONCEPT


AT BUILDING OF SMP ALAM LEBAH PUTIH SALATIGA

APLIKASI KONSEP ARSITEKTUR TROPIS


PADA BANGUNAN SMP ALAM LEBAH PUTIH SALATIGA

Dea Sekar D. A. 1*, Gunawan2, Sri Yuliani3


Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 1*
deasekar95@gmail.com
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 3

Abstract
The school of nature is an educational model that utilizes nature's potential as the main learning
method. Therefore, to realize a natural school that can pay attention to the surrounding natural
conditions, then selected using the principle design of tropical architecture. The application of the
concept of tropical architecture to the building of SMP Alam Lebah Putih aims to support natural
based learning method and to exploit local climate potential, that is tropical climate. The research
method used is applied research, through the exploration of ideas and data collection which then
concluded and become the guidance in the design analysis. The application of the principle of
tropical architecture in the building of SMP Alam Lebah Putih, based on the analysis that is set
on the mass building, the building mass, the orientation of the building, and the material applied.

Keyword : application of tropical architecture, SMP Alam Lebah Putih, Kota Salatiga

Berdasarkan kondisi klimatologis dan


1. PENDAHULUAN geografisnya, wilayah kota ini termasuk ke
dalam wilayah beriklim tropis, tropis lembab,
Sekolah alam merupakan suatu model oleh sebab itu maka strategi desain yang akan
pendidikan yang memanfaatkan alam sebagai diterapkan pada bangunan adalah penerapan
media pembelajaran. Sekolah Alam Lebah prinsip-prinsip arsitektur tropis. Secara
Putih merupakan suatu komunitas belajar yang sederhana, pengertian arsitektur tropis yaitu
didirikan oleh pemilik Yayasan Jarimatika, Ibu suatu karya arsitektur yang dirancang untuk
Septi Peni Wulandani, yang didasarkan pada memodifikasi iklim tropis luar yang dirasa
ideologi beliau tentang bagaimana cara kurang nyaman, menjadi iklim dalam bangunan
mendidik anak sesuai dengan fitrah manusia. yang lebih nyaman (Karyono, Arsitektur dan
Sekolah Alam Lebah Putih baru membuka Kota Tropis Dunia Ketiga: Suatu Bahasan
kelas dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) Tentang Indonesia, 2013). Tingkat
dan Sekolah Dasar (SD). SMP Alam Lebah kenyamanan tersebut diukur melalui
Putih hadir sebagai fasilitas tambahan, guna tercapainya kenyamanan termal pada suatu
mengakomodasi keinginan para siswa yang bangunan. Faktor iklim di wilayah tropis yang
hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang mempengaruhi kenyamanan termal yaitu,
SMP dengan metode pembelajaran alam. diantaranya (Karyono, Arsitektur Tropis,
Bangunan SMP Alam Lebah Putih yang 2016):
direncanakan berada di wilayah Kota Salatiga. a. temperatur udara
Arsitektura, Vol. 16, No.1, April 2018: 5-14

b. radiasi matahari dalam bangunan, orientasi pada bangunan di


c. kelembaban udara wilayah tropis juga berpengaruh pada posisi
d. kecepatan angin penempatan bukaan dan pemberian
Keempat faktor tersebut dapat dicapai pembayangan pada permukaan bangunan.
kenyamanannya dengan penerapan prinsip ilmu Kedua hal tersebut akan berpengaruh terhadap
fisika bangunan. Tampilan fisik bangunan tampilan bangunan.
dapat dikatakan merupakan bentuk dari Secara umum, material yang akan digunakan
penerapan teori tentang pencapaian pada suatu bangunan akan berpengaruh
kenyamanan termal dalam bangunan. Selain terhadap kenyamanan termal di dalam
dengan menyesuaikan kondisi iklim, bangunan. Hal ini dipengaruhi dari proses
kenyamana termal dalam suatu bangunan juga pertukaran kalor secara radiasi dan konduksi
dipengaruhi oleh letak dari lokasi bangunan antara bangunan dengan lingkungan
tersebut berada. Bangunan yang terletak di disekitarnya (Karyono, Arsitektur Tropis,
wilayah pegunungan, mempunyai tingkat 2016). Jenis material yang disarankan pada
kenyamanan termal berbeda dengan bangunan suatu bangunan yang berada di wilayah dengan
yang berada di wilayah pantai. Pemanfaatan temperatur luar tidak ekstrem (wilayah tropis)
tumbuhan pada area tapak suatu bangunan juga yaitu material yang bersifat ringan dan
akan berpengaruh terhadap kenyamanan termal memiliki ketebalan. Material yang memiliki
dalam bangunan. Pengaruh penurunan suhu sifat demikian cenderung tidak menyimpan
didasarkan pada sifat dari tumbuhan yang kalor dalam jumlah yang besar.
mampu memberikan efek sejuk dan berperan Selain ketebalan dari material yang
sebagai penyuplai oksigen. direncanakan, warna material juga dapat
Wujud tampilan bangunan di wilayah beriklim berpengaruh terhadap kenyamanan termal di
tropis tidak hanya dihasilkan dari penerapan dalam suatu bangunan. Suatu bangunan yang
aspek-aspel arsitektur tropis guna tercapai berada di wilayah dengan temperatur luar yang
kenyamanan termal dalam bangunan. Wujud tinggi dan penyinaran matahari yang kuat,
arsitektur tropis di suatu wilayah, khususnya seperti wilayah tropis, disarankan untuk
Indonesia, dapat dilihat dari wujud arsitektur menggunakan material bangunan yang
tradisionalnya dan arsitektur kolonial (Satwiko, memiliki warna cerah. Warna cerah pada
2015). Berdasarkan hasil karya arsitektur yang material akan membantu memantulkan sinar
sudah ada, maka dapat dilihat bagaimana ciri matahari kembali ke angkasa, mengurangi
fisik dari suatu bangunan yang berada di peningkatan temperatur di dalam bangunan
wilayah beriklim tropis. Bangunan yang serta mengurangi efek pemanasan kawasan.
menyesuaikan terhadap kondisi iklim setempat,
maka akan menciptakan kenyamanan bagi 2. METODE PENELITIAN
pengguna. Pengguna yang merasa nyaman
berada dalam suatu bangunan maka akan Urutan metode penelitian yang dilakukan yaitu
meningkatkan produktifitas mereka. eksplorasi ide awal, melihat isu yang ada di
Banyak faktor yang dapat berpengaruh lapangan, menentukan permasalahan,
terhadap suatu tampilan bangunan yang berada eksplorasi dan pengolahan data dengan cara
di wilayah beriklim tropis. Faktor paling studi literatur dan survey lapangan. Data
dominan dan yang paling nampak dari suatu literatur mengenai arsitektur tropis, yang
bangunan yaitu bentuk massa bangunan, berasal dari Tri Harso Karyono dan Prasasto
orientasi bangunan, dan material yang Satwiko, diterapkan pada perancangan
digunakan (Karyono, Arsitektur Tropis, 2016). bangunan. Metode dalam implementasi
Pada wilayah beriklim tropis, tingkat radiasi perancangan melalui ketepatan komponen
yang diterima jauh lebih banyak dari pada bagian yang dapat diolah pada bangunan
wilayah beriklim lain. Sengatan cahaya sekolah dengan merujuk pola perancangan
matahari paling banyak diterima oleh suatu untuk bangunan Sekolah Menengah Kejuruan
bangunan berasal dari sisi barat dan timur, (Amalia Dian Utami, Sri Yuliani, Ummul
maka bangunan yang berada di iklim tropis Mustaqiemah, 2017) yakni penempatan elemen
berorientasi ke arah utara dan selatan. Selain bangunan yang relevan dengan kriteria
berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas pendekatan. Penerapan kedua teori dan pola
cahaya matahari yang akan dimasukkan ke

6
Dea Sekar, Gunawan, Sri Yuliani, The Application of Tropical Architecture…..

metode perancangan dipertimbangkan pada umum sesuai dengan karakeristik Kota


aspek: Salatiga. Karena wilayah yang berada di daerah
a. Tampilan bangunan kaki gunung, maka temperatur udara yang
penentuan tampilan bangunan berdasarkan dimiliki oleh kota ini masih terasa relatif sejuk,
aspek pencahayaan dan arah angin dari dengan kisaran suhu rata-rata kota antara 200-
tapak dan menyesuaikan bangunan yang 260 C. Selain itu, Kota Salatiga juga memiliki
ada di sekitar tapak. potensi berupa curah hujan yang tinggi.
b. Orientasi bangunan Berdasarkan fakta inilah maka arsitektur tropis
penentuan orientasi bangunan didasarkan dipilih sebagai strategi desain pada bangunan
pada aspek pencahayaan dan arah angin SMP Alam Lebah Putih yang direncanakan.
pada area tapak. Berikut merupakan peta lokasi tapak SMP
c. Material yang digunakan Alam Lebah Putih.
penentuan meterial yang digunakan pada
bangunan didasarkan pada kondisi iklim
pada area tapak dan sifat ketahanan
material tersebut terhadap cuaca.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sekolah Alam Lebah Putih yang direncanakan


merupakan sekolah alam dengan jenjang SMP. Gambar 1. Peta lokasi tapak.
Sekolah alam diadakan guna mengakomodasi
kebutuhan para siswa akan pendidikan lanjutan Prinsip arsitektur tropis diterapkan pada
jenjang SMP dengan metode pembelajaran bangunan SMP Alam Lebah Putih guna
berbasis alam. Dalam proses belajar-mengajar, menciptakan bangunan yang tanggap terhadap
SMP Alam Lebah Putih akan memanfaatkan iklim, mampu memanfaatkan potensi iklim
potensi alam yang ada di sekitar lokasi tapak yang tersedia, serta menciptakan kenyamanan
sebagai media pembelajarannya. Sekolah alam termal dalam bangunan. Suatu bangunan yang
juga membutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang tanggap terhadap iklim setempat entu akan
guna mendukung proses belajar-mengajar. bersifat ramah terhadap lingkungan dan sedikit
Dalam melakukan proses belajar-mengajar, menggunakan energi yang tidak terbarukan.
sekolah alam tersebut akan lebih banyak Sedangkan apabila kenyamanan termal dalam
memanfaatkan area outdoor dari pada area bangunan, tercapai maka akan memberikan
indoor. Area-area indoor hanya akan rasa nyaman pada pengguna yang akan
dimanfaatkan pada waktu-waktu tertentu meningkatkan produktivitas mereka.
seperti ketitak kondisi cuaca yang tidak Pemanfaatan potensi iklim yang akan
memungkinkan, melakukan kegiatan-kegiatan diterapkan pada bangunan SMP Alam Lebah
indoor, penyampaian instruksi kegiatan Putih akan berpengaruh terhadap prinsip
pembelajaran, serta diskusi hasil-hasil temuan bangunan tropis, terutama pada :
di lapangan. Karena lebih banyak melakukan a. Bentuk Tampilan Bangunan
aktifitas secara outdoor, maka area SMP Alam Wujud dari suatu bangunan yang berada di
Lebah Putih membutuhkan lebih banyak area- wilayah beriklim tropis terlihat dari karya-
area terbuka untuk melakukan proses belajar- karya arsitektur yang merespon iklim.
mengajar. Untuk wilayah Indonesia, wujud dari
SMP Alam Lebah Putih tersebut direncanakan arsitektur tropis akan nampak pada
berada di Kota Salatiga, sebuah kota kecil di bangunan-bangunan tradisional dan
wilayah Jawa Tengah yang berada di kaki bangunan-bangunan kolonial. Wujud dari
Gunung Merbabu. Berdasarkan kondisi bangunan-bangunan tersebut memiliki
morfologis dan klimatologis, Kota Salatiga tujuan untuk beradaptasi dengan kondisi
termasuk ke dalam wilayah yang beriklim iklim setempat, sehingga akan menciptakan
tropis. Karena termasuk ke dalam wilayah kenyamanan bagi pengguna.
beriklim tropis, maka kota Salatiga memiliki Pada bangunan SMP Alam Lebah Putih,
beberapa ciri karakteristik kota tropis. Namun wujud atau bentuk bangunan yang diambil
tidak semua karakteristik kota tropis secara juga berasal dari bentuk bangunan-
bangunan yang sudah ada di area sekitar

7
Arsitektura, Vol. 16, No.1, April 2018: 5-14

tapak. Bentuk bangunan bertujuan untuk material pada bangunan SMP Alam Lebah
menyatukan bangunan sekolah alam Putih dibiarkan untuk diekspos. Hal ini
tersebut dengan lingkungan sekitar. Ciri bertujuan untuk menciptkana suasana
bangunan tropis yang diperlihatkan pada alami pada area sekolah. Selain itu material
wujud bangunan sekolah SMP Alam Lebah bangunan yang diekspos juga akan
Putih yaitu dari bentuk atapn yang miring menggambarkan kejujuran serta keunikan
serta wujudnya yang terdiri dari banyak dari suatu karya arsitektur, kedua sifat
massa dan tersebar. Hal tersebut dapat tersebut juga merupakan sifat yang dihargai
dilihat pada gambar 2 berikut. di SMP Alam Lebah Putih.

b. Orientasi Bangunan
Orientasi merupakan posisi arah hadap
bangunan yang berada di suatu tapak
tertentu. Orientasi bangunan pada
umumnya dipengaruhi oleh beberapa
faktor-faktor lingkungan yang ada di
sekitar tapak. Faktor-faktor tersebut yaitu
faktor pencahayaan (matahari) dan arah
angin. Faktor pencahayan akan
berpengaruh terhadap seberapa besar
Gambar 2. Tata massa pada bangunan SMP cahaya matahari yang akan dimasukkan ke
Alam Lebah Putih bersifat majemuk dan dalam ruang yang berada di dalam
menyebar. bangunan, peletakan bukaan, ukuran
bukaan, serta pemberian sunshading.
Bentuk atap yang miring memiliki tujuan Sedangkan faktor arah angin akan
untuk memperlancar aliran air hujan serta berpengaruh terhadap posisi bukaan pada
memberikan ruang di bawah atap. Ruang di bangunan.
bawah atap memiliki fungsi untuk Pada bangunan SMP Alam Lebah Putih,
memberikan ruang antara material penutup orientasi bangunan yang direncanakan,
atap dengan ruang yang ada di bawahnya, dengan tata masa majemuk dan menyebar,
sehingga panas yang diterima oleh material yaitu didominasi ke arah utara dan selatan,
penutup atap tidak langsung diterima oleh berdasarkan dari analisis pencahayaan dan
ruangan di bawah. Sedangkan wujud massa arah angin yang ada pada tapak.
majemuk dan tertata secara menyebar pada 1) Aspek pencahayaan
bangunan SMP Alam Lebah Putih Pencahayaan merupakan suatu
memiliki tujuan untuk memberikan area komponen penting dalam suatu bangunan.
terbuka hijau pada setiap massa bangunan, Sumber pencahayaan pada bangunan
sehingga pencahayaan serta penghawaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
alami di dalam ruang dapat diciptakan. pencahayaan alami dan buatan. Bagi suatu
Wujud dari tiap massa bangunan pada bangunan yang berada di wilayah tropis
sekolah alam tersebut juga bersifat tipis dan memiliki potensi sumber pencahayaan
tidak masif, bertujuan untuk memudahkan alami yang berlimpah, yang berasal dari
cahaya matahari mencapai ke dalam ruang matahari. Namun cahaya matahari
serta terciptanya ventilasi silang di setiap tersebut, selain memberikan sumber
ruang. Dengan tercapai kedua hal tersebut pencahayaan yang melimpah juga akan
maka akan memberikan kennyamana pada memberikan efek panas pada bangunan.
penggunanya dan menghindari penggunaan Potensi cahaya matahari yang diterima
lampu di siang hari serta pengadaan oleh area tapak SMP Alam Lebah Putih
penghawaan udara buatan. berasal dari sisi timur, atas, dan barat. Hal
Tampilan bangunan SMP Alam Lebah ini dapat dilihat pada gmbar 3 berikut ini.
Putih tidak hanya memperlihatkan wujud
bangunan tropis berupa bentuk saja, namun
dengan mengekspos material yang
digunakan juga memberikan kesan natural
tersendiri pada bangunan. Tampilan

8
Dea Sekar, Gunawan, Sri Yuliani, The Application of Tropical Architecture…..

Gambar 3. Peredaraan matahari pada


tapak SMP Alam Lebah Putih. Gambar 4. Massa-massa bangunan pada
SMP Alam Lebah Putih didominasi ke
Cahaya matahari yang berasal diri sisi arah utara-selatan.
timur dan barat tapak bersifat panas
dan menyengat, hal ini tentu akan Selain itu berdasarkan hasil analisis
menguragi kenyamanan pengguna. pencahayaan, juga dapat ditentukan
Guna menanggulangi permasalahan posisi bukaan pada setiap massa
tersebut maka pada sisi timur dan barat bangunan SMP Alam Lebah Putih
tapak SMP Alam Lebah Putih akan yaitu berada di sisi utara dan selatan.
diberikan banyak vegetasi, yang Pada salah satu massa bangunan SMP
bersifat peneduh. Sehingga cahaya Alam Lebah Putih yaitu massa
matahari yang masuk ke dalam tapak bangunan mushola, memiliki orientasi
tidak terlalu menyengat. ke arah barat dan timur. Hal ini
Sementara itu cahaya matahari yang dikarenakan massa bangunan mushola
berasal dari sisi atas tapak (matahari menyesuaikan dengan arah kiblat,
siang hari) dapat masuk ke dalam area yaitu ke arah barat. Guna mengurangi
tapak dengan mudah, dan hal ini dapat panas matahari yang berasal dari sisi
dimanfaatkan oleh bangunan sebagai barat tapak, maka pada area massa
sumber pencahayaan alami. Cahaya bangunan mushola yang menghadap
alam dimanfaatkan oleh bangunan barat diberikan secondary skin berupa
SMP Alam Lebah Putih untuk vertical garden. Selain massa
mengadakan skylight sebagai sumber bangunan mushola, terdapat juga
pencahayaan alami dalam bangunan. massa lain yang memiliki area bukaan
Berdasarkan hasil dari analisis lebar, yaitu massa bangunan
pencahayaan pada area tapak SMP perpustakaan. Massa perpustakaan
Alam Lebah Putih maka orientasi dari memiliki area bukaan yang lebar pada
setiap massa bangunan akan sisi selatan. Hal ini juga akan
didominasi ke arah utara dan selatan. berpengaruh terhadap radiasi panas
Arah orientasi bertujuan untuk yang masuk ke dalam ruang, karena
mengurangi luasan permukaan pada saat sore hari, posisi matahari
bangunan yang terpapar sinar matahari yang terbenam di arah barat akan
langsung, sehingga suhu di dalam condong sedikit ke arah selatan,
bangunan tidak terlalu tinggi. Hal sehingga panas yang ditimbulkan akan
tersebut dapat dilihat pada gambar 4 masuk ke dalam ruangan. Guna
berikut. menanggulangi permasalahan tersebut
maka pada area bukaan tersebut juga
akan diberikan secondary skin berupa
vertical garden. Letak vertical garden
pada area bukaan massa bangunan
perpustakaan dapat dilihat pada
gambar 5 berikut.

9
Arsitektura, Vol. 16, No.1, April 2018: 5-14

dapat diciptakan dengan menyediakan


ruang-ruang terbuka di sekitar
bangunan, sesuai dengan teori dari Tri
Harso Karyono. Maka bangunan
sekolah SMP Alam Lebah Putih
memiliki massa yang majemuk dan
tersebar guna memberikan ruang
Gambar 5. Pemberian vertical garden
terbuka disetiap sisi massa bangunan.
pada area bukaan yang luas pada massa Peletakan vegetasi-vegetasi di sekitar
bangunan perpustakaan. massa bangunan juga bertujuan untuk
menjadi pemecah angin, sehingga
Secondary skin berupa vertikal garden udara dapat masuk ke dalam bangunan
dipilih guna memanfaatkan salah satu dengan mudah.
potensi vegetasi setempet yaitu Laju angin atau udara yang masuk ke
tanaman markisa. Selain itu secondary dalam bangunan juga didukung oleh
skin berupa tanaman juga bersifat lebih hadirnya bukaan-bukaan yang
sejuk karena tidak meneruskan radiasi berukuran lebar serta sifat dari tiap
matahari ke dalam bangunan dan wujud massa bangunan yang tidak
membantu menyuplai pasokan oksigen masif. Salah satu massa bangunan yang
di dalam kawasan area sekolah SMP memiliki area bukaan yang luas yaitu
Alam Lebah Putih. massa bangunan perpustakaan. Pada
2) Aspek arah angin area tersebut akan diberikan secondary
Kecepatan angin yang terdapat pada skin berupa vertical garden yang
lokasi tapak dapat dinilai cukup memiliki fungsi sebagai pemecah
rendah. Angin yang masuk ke dalam angin, sehingga angin yang masuk ke
area tapak berasal dari jalan utama di dalam ruangan tidak terlalu kencang.
sisi utara tapak dan perkebunan, Pada sisi timur bangunan juga diberi
dengan arah hembusan dari sisi bukaan untuk memasukkan udara ke
tenggara dan barat laut. Arah dalam bangunan. Guna menghindari
hembusan angin pada tapak dapat sengatan matahari dari sisi timur yang
dilihat pada gambar 6 berikut. menyilaukan, ukuran bukaan dibuat
berukuran kecil, yaitu berupa susunan
batu bata yang berongga. Hal tersebut
dapat dilihat pada gambar 7 berikut.

Bukaan yang lebar pada bangunan diberi


secondary skin berupa vertical garden

Gambar 6. Arah hembusan angin yang


masuk ke dalam area tapak.

Potensi angin yang ada di area tapak


tersebut dapat dimanfaatkan untuk Susunan batu bata yang berongga
memberikan penghawaan alami di
setiap ruang-ruang yang ada pada
bangunan sekolah SMP Alam Lebah
Gambar 7. Posisi bukaan pada area massa
Putih. bangunan perpustakaan SMP Alam Lebah
Penghawaan alami yang diadakan pada Putih.
ruang-ruang bangunan SMP Alam
Lebah Putih menerapkan sistem Sirkulasi udara yang terjadi di dalam
penghawaan ventilasi silang. Sistem tiap massa bangunan juga didukung
penghawaan secara ventilasi silang

10
Dea Sekar, Gunawan, Sri Yuliani, The Application of Tropical Architecture…..

melalui bentuk massanya yang tipis yang akan digunakan pada bangunan SMP
serta bentuk peruangan yang Alam Lebah Putih dapat dibagi menjadi
sederhana. Hal tersebut akan dua yaitu material alam dan pabrikasi.
memudahkan udara berputar di dalam Dasar pertimbangan dari pemilihan
ruang sehingga menciptakan efek sejuk material tersebut adalah daya tahan
dan memberikan kenyamanan pada terhadap kondisi iklim setempat dan
penggunanya. pengaruh terhadap tampilan bangunan.
Berdasarkan hasil analisis angin pada Pengaplikasian bahan material tersebut
area tapak SMP Alam Lebah Putih dapat dibedakan menjadi material untuk
maka dapat ditentukan orientasi dari struktur konstruksi dan material untuk
tiap massa bangunan yaitu ke arah dekoratif.
utara dan selatan, bertujuan untuk Berikut beberapa material yang digunakan
menentukan letak bukaan dengan pada bagian struktur konstruksi pada
ukuran yang lebar secara tepat guna bangunan SMP Alam Lebah Putih:
memasukkan udara secara maksimal 1) Beton dan kayu, digunakan sebagai
tanpa memasukkan panas matahari material struktur bangunan.
yang berlebih. 2) Batu bata dan bambu, digunakan
Ukuran serta posisi bukaan yang tepat sebagai material dinding pengisi
tentu akan berpengaruh terhadap bangunan.
kualitas ruang di dalamnya. Suatu 3) Baja ringan dan kayu, digunakan
ruangan yang memiliki bukaan yang sebagai rangka atap bangunan.
lebar, namun berada di sisi yang kurang 4) Baja, digunakan sebagai struktur
tepat, tentu akan memberikan pengaruh rangka aula.
yang berbeda dari ruang yang memiliki 5) Alumunium, digunakan sebagai rangka
bukaan tidak terlalu lebar, namun kusen pintu dan jendela.
berada di posisi yang tepat. Bangunan 6) Kaca, digunakan sebagai material
SMP Alam Lebah Putih menerapkan pengisi jendela.
prinsip untuk meletakkan bukaan pada 7) Genting tanah liat, digunakan sebagai
posisi yang tepat, agar sirkulasi udara material penutup atap.
di dalam ruangan dapat tercipta dengna Material-material tersebut di atas
baik. Posisi bukaan-bukaan pada digunakan berdasarkan pertimbangan
bangunan sekolah alam tersebut yaitu kondisi iklim setempat dan kemampuan
berada di sisi utara dan selatan, sesuai dalam menahan beban. Beberapa material
dengan orientasi utama massa-massa alam dimasukkan ke dalam bangunan guna
bangunannya. menampilkan suasana alami. Material alam
seperti bambu, sebelum diaplikasikan tentu
c. Material Bangunan yang Digunakan akan diawetkan terlebih dahulu, supaya
Material yang digunakan pada suatu mampu bertahan cukup lama di luar
bangunan, akan berpengaruh terhadap ruangan. Proses pengawetan yang dipilih
kondisi kenyamanan termal di dalam ruang yaitu dengan cara direndam dan diberi
yang diciptakan. Pada bangunan yang pelapis berupa bamboo coating.
berada di iklim tropis, idealnya Selain material untuk struktur konstruksi,
menggunakan material yang bersifat tidak terdapat bahan material lain yang
menyimpan kalor dalam jumlah besar. dimanfaatkan sebagai material dekoratif,
Material-material alam merupakan salah diantaranya yaitu:
satu jenis material yang sering digunakan 1) Bambu dan kayu, digunakan sebagai
pada bangunan di wilayah beriklim tropis. material lapisan kulit kedua.
Material yang digunakan pada bangunan 2) Batu alam berupa batu tempel dan
SMP Alam Lebah Putih juga andesit, digunakan sebagai material
memperhatikan kondisi iklim pada lokasi pelapis dinding eksterior.
tapak, bertujuan untuk menciptakan 3) Batu kerikil dan koral sikat, digunakan
kenyamanan di dalam bangunan serta guna sebagai material penutup tanah pada
menentukan material yang cocok untuk jalan di dalam tapak.
diterapkan pada bangunan. Bahan material

11
Arsitektura, Vol. 16, No.1, April 2018: 5-14

4) Pemanfaatan vegetasi sebagai vertical Seperti nampak pada gambar di atas,


garden. material ekspos yang mendominasi
Guna menciptakan suasana alami, selain perpustakaan yaitu berupa material-
menggunakan materila-material alam, material beton. Material beton yang
bangunan sekolah SMP Alam Lebah Putih diekspos diaplikasikan pada kolom, balok,
dirancang dengan mengekspos material- dan lantai. Pada bagian kolom material
material yang digunakan. Ekspos material beton diekspos dengan teknik kamprot,
yang diaplikasikan pada bangunan bertujuan untuk memberikan tekstur pada
berfokus pada bagian dinding, lantai, dan kolom. Sedangkan pada bagian lantai
beberapa pada langit-langit ruangan. Selain material beton diekspos dengan cara
untuk menciptakan suasana alami pada membuat cor lantai beton dengan
bangunan SMP Alam Lebah Putih, material membagi-baginya kedalam bentuk persegi
bangunan yang diekspos juga memiliki arti 1x1m, bertujuan untuk membagi luasan
tersendiri. Maksud dan tujuan dari material permukaan lanai guna meratakan beban
yang diekspos tersebut merupakan suatu serta guna mengurangi kesan monoton
penggambaran pengamalan pembelajaran pada lantai.
mereka. Material yang diekspos Wujud material ekspos pada bangunan
menggambarkan suatu kejujuran, yaitu perpustakaan memiliki perbedaan dengan
salah satu sikap terpuji yang diajarkan di yang diaplikasikan pada bangunan ruang
SMP Alam Lebah Putih. Selain itu kelas. Pada bangunan ruang kelas akan
tampilan bangunan dengan ekspos material lebih didominasi dengan material-material
memiliki arti keunikan dan rendah diri. alam seperti kayu dan bambu. Wujud
Sifat unik pada bangunan menggambarkan bangunan ruang kelas dapat dilihat pada
karakter setiap individu yang belajar di gambar 9 berikut.
SMP Alam Lebah Putih, yaitu berupa
individu yang memiliki keunikan dan
disatukan di sekolah alam tersebut. Sikap
Material kayu sebagai
rendah diri yang ditunjukkan oleh
kolom bangunan
bangunan SMP Alam Lebah Putih yaitu
digamarkan melalui tampilan bangunannya
yang berusaha menyatu dengan lingkungan
sekitar. Contoh pengaplikasian material
ekspos dapat dilihat pada desain interior
bangunan perpustakaan berikut pada
gambar 8.

Material lantai kayu


turunan pada ruang
kelas
Material bambu
sebagai dinding pengisi
Material ekspos
beton Gambar 9. Aplikasi material alam pada
pada lantai bangunan ruang kelas SMP Alam Lebah Putih.
Material batu bata
ekspos pada dinding
Material alam yang diekspos pada
Material ekspos beton pada bangunan SMP Alam Lebah Putih tidak
kolom bangunan semua menggunakan material alam asli,
beberapa memanfaatkan material turunan.
Gambar 8. Aplikasi meterial ekspos pada Hal tersebut didasarkan pada ketahanan
bangunan perpustakaan SMP Alam Lebah material alam terhadap kondisi iklim
Putih. setempat. Material turunan yang dipilih

12
Dea Sekar, Gunawan, Sri Yuliani, The Application of Tropical Architecture…..

yaitu fiber cement board, yang


diaplikasikan pada lantai kayu ruang kelas
dan beberapa ruang lain seperti aula.
Material ini dipilih karena sifatnya yang
tahan terhadap cuaca dan air apabila
ditempatkan di luar ruangan.
Fiber cement board merupakan material
turunan yang terbuat dari semen yang
dicampur dengan kulit kayu, sehingga
memiliki tampilan layaknya material kayu. Gambar 10. Vegetasi jenis peneduh
Bahan material dipilih karena ruang kelas diletakkan pada sisi timur, selatan, dan barat
pada SMP Alam Lebah Putih tersebut tapak.
memiliki wujud ruangan yang terbuka, Pemanfaatan vegetasi sebagai penyaring
sehingga material yang dipakai akan panas dipilih karena sifat dari tanaman
terpapar oleh cuaca. Kelebihan dari yaitu tidak meneruskan radiasi matahari
material turunan yaitu tahan terhadap sehingga memberikan efek sejuk ke dalam
cuaca, tahan rayap, serta tahan terhadap air area sekolah. Selain itu kehadiran
dan api. Dengan memanfaatkan material banyaknya vegetasi pada area sekolah juga
tersebut maka tampilan kayu pada lantai akan menyumbangkan pasokan oksigen
bangunan dapat tercapai tanpa harus yang cukup banyak. Area sekolah yang
menghadapi resiko kerusakan material sejuk diharapkan mampu memberikan
yang cepat diakibatkan oleh kondisi iklim kenyamanan pada penggunan sekolah,
setempat. sehingga produktivitas di sekolah alam
Selain material-material yang digunakan tersebut dapat meningkat.
pada bangunan, peran vegetasi dalam suatu Selain vegetasi peneduh, terdapat juga
bangunan tropis juga memilki peran yang vegetasi yang tumbuh secara merambat di
cukup penting. Suatu wilayah yang area tapak SMP Alam Lebah Putih, yaitu
beriklim tropis memiliki potensi vegetasu tanman markisa dan cincau. Kedua
yang beragam. Vegetasi yang beragam tanaman rambat ini dimanfaatkan sebagai
tersebut juga memiliki fungsinya masing- secondary skin berupa vertikal garden pada
masing, sesuai dengan sifat yang bagian-bagian massa bangunan tertentu.
dimilikinya. Salah satu tipe vegetasi yang
berperan penting pada bangunan di wilayah 4. KESIMPULAN
tropis yaitu vegetasi peneduh, karena
tanaman peneduh akan membantu Berdasarkan kedua teori yang telah dikaji
mengurangi panas pada bangunan dengan maka dapat disimpulkan bahwa
memberikan pembayangan yang cukup permasalahan utama pada bangunan yang
luas. berada di iklim tropis yaitu tercapainya
Pada area tapak SMP Alam Lebah Putih kenyamanan termal. Penyelesaian dari
memiliki potensi vegetasi yang beragam. permasalahan tersebut dapat diselesaikan
Jenis vegetasi yang bersifat peneduh dengan menerapkan aspek-aspek arsitektur
banyak tumbuh di area sekitar tapak, dapat tropis, yang akan berimbas pada bentuk dan
dimanfaatkan sebagai penyaring sinar wujud bangunan di wilayah tersebut.
matahari dari sisi timur dan barat serta Pada bangunan SMP Alam Lebah Putih,
dapat juga dimanfaatkan sebagai pemecah penerapan aspek arsitektur tropis
angin. Peletakan vegetasi peneduh pada diterapkan pada penentuan bentuk serta tata
area tapak SMP Alam Lebah Putih dapat massa bangunan, orientasi bangunan yang
dilihat pada gambar 10 berikut. akan menentukan letak dan ukuran dari
bukaan, dan material bangunan yang
digunakan. Penentuan bentuk, tata massa,
dan orientasi bangunan didasarkan pada
aspek pencahayaan dan arah angin pada
tapak. Selain orientasi, aspek arsitektur
tropis yang diterapkan juga akan

13
Arsitektura, Vol. 16, No.1, April 2018: 5-14

berpengaruh terhadap tata massa bangunan


dan material yang akan digunakan.
Dari penerapan aspek arsitektur tropis
tersebut maka dapat menghasilkan desain
SMP Alam Lebah Putih yang tanggap
terhadap iklim secara optimal, yaitu
sebagai berikut:
a. Massa bangunan bersifat majemuk dan
menyebar, akan memudahkan untuk
setiap ruang memperoleh pencahayaan
dan penghawaan alami.
b. Setiap massa pada bangunan SMP
Alam Lebah Putih memiliki bentuk
yang tipis, dengan peruangan yang
sederhana, bertujuan untuk
memudahkan sirkulasi udara di dalam
bangunan.
c. Orientasi dari setiap massa bangunan
didominasi ke arah utara dan selatan.
d. Material yang digunakan pada
bangunan SMP Alam Lebah Putih
banyak menerapkan material-material
alam serta pemanfaatan potensi
vegetasi di sekitar area tapak.
Penerapan desain arsitektur tropis di atas
diharapkan mampu memberikan
kenyamanan termal kepada pengguna SMP
Alam Lebah Putih, sehingga produktivitas
di sekolah alam tersebut dapat maksimal.

REFERENSI
Amalia Dian Utami, Sri Yuliani, Ummul
Mustaqiemah. (2017). Penerapan
Arsitektur Ekologis pada Strategi
Perancangan Sekolah Menengah
Kejuruan Pertanian di Sleman.
Arsitektura, Volume 15 Nomor 2
Oktober, DOI:
http://dx.doi.org/10.20961/arst.v15i2.
15402 , 340-348.
Karyono, T. H. (2013). Arsitektur dan Kota
Tropis Dunia Ketiga: Suatu Bahasan
Tentang Indonesia. Jakarta: Rajawal
Pers.
Karyono, T. H. (2016). Arsitektur Tropis.
Jakarta: Erlangga.
Satwiko, P. (2015). Estetika Visual Iklim
Tropis Lembab. Yogyakarta: Cahaya
Atma.

14

You might also like