Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK IV
HARIONO (4172240005)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA 3
2.1 Interaksi Antar Makhluk Hidup di Suatu Lingkungan 3
2.2 Makhluk Hidup Yang Terdapat di Lingkungan 3
2.3 Cara Menggolongkan Suatu Makhluk Hidup 4
2.4 Komponen Abiotik dan Biotik 5
BAB III METODE PENELITIAN 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 21
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan limpahan rahmat-Nya sehingga kami sebagai pemuat dapat menyelesaikan
tugas Mini Riset yang berjudul,”ORGANISME DAN LINGKUNGANNYA”.
Lewat tugas ini kami ingin memberikan pengetahuan yang dapat menambah
wawasan kita.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat
nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
para pembaca pada umumnya.
penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui interaksi antar makhluk hidup disuatu lingkungan
2. Untuk mengetahui makhluk hidup yang ada di lingkungan
2. Untuk mengetahui cara menggolongkan suatu makhluk hidup
3. Untuk mengetahui komponen abiotik dan biotik
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
kelangsungan atau ketersediaan air di Bumi, karena air dapat menguap. Air
mempunyai peranan yang sangat penting, bahkan menjadi sumber daya yang vital
bagi kehidupan di bumi. Air mempunyai banyak sekali fungsi yang menjunjang
kehidupan manusia. selain untuk memenuhi cairan di dalam tubuh (minum), air
juga digunakan dalam kehidupan sehari- hari. tanpa adanya air untuk minum,
makhluk hidup khususnya manusia dan binatang tidak akan bisa bertahan hidup.
Mungkin manusia masih bisa tahan apabila tidak makan selama berhari- hari,
namun belum tentu bisa bertahan hidup jika tidak minum selama beberapa hari.
dalam dunia tumbuhan, air juga digunakan untuk menunjang proses fotosintesis,
menunjang metabolisme jaringan, dan lain sebagainya. Maka dari itulah
ketersediaan air akan sangat menunjang bagi kelangsungan hidup semua makhluk
hidup baik organisme autotrof, heterotrof, maupun lain sebagainya.
3. Kelembaban udara
Komponen abiotik dari suatu ekosistem yang selanjutnya adalah kelembaban
udara. Udara merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia, seperti
yang telah disampaikan di atas. Udara ini mempunyai suatu kelembaban yang
mana kelembaban tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk
hidup. Kelembaban udara ini dapat mempengaruhi berbagai hal, terutama dalam
pertumbuhan tanaman. Kelembaban udara ini sangat dipengaruhi oleh berbagai
hal, seperti intensitas, angin, curah hujan serta sinar matahari. Suatu daerah yang
mempunyai tingkat kelembaban berbeda, akan menghasilkan sebuah ekosistem
yang juga memiliki komposisi yang berbeda- beda.
4. Cahaya Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya dan sekaligus menjadi bintang yang paling
besar di jagat raya. Matahari dengan sinar dan kehangatannya mampu menyinari
planet- planet yang ada di sekelilingnya. Sinar matahari ini seorah tidak pernah
habis dan selalu menjadi sumber kehangatan bagi kehidupan makhluk hidup,
bahkan menjadi sumber energi di Bumi. Cahaya matahari juga menjadi penentu
terjadinya proses fotosintesi bagi tumbuhan. Cahaya matahari pun dapat diserap
oleh air, sehingga pada ekosistem air, fotosintesis pada tumbuhan akan terjadi di
sekitar permukaan yang terjangkau oleh cahaya matahari. Di daerah gurun,
intensitas cahaya matahari begitu besar sehingga hal ini justru akan membiat
7
dipengaruhi oleh berbagai hal seperti curah hujan, aktivitas akar tanaman,
penggunaan pupuk, serta penguraian mineral tanah. Selain berpengaruh pada
tumbuhan, pH juga dapat berpengaruh pada manusia serta binatang.
8. Garam mineral
Garam merupakan bumbu dapur yang selalu dipakai ketika memasak dan
memberikan rasa yang asin. Garam dibuat dengan menggunakan air laut yang
ditampung dalam suatu wadah dan kemudian dijemur. Air laut itu lama- kelamaan
akan mengkristal dan kita akan mendapatkan bubuk garam yang langsung bisa
kita gunakan. Garam mengandung banyak mineral, khususnya Yodium. Siapa
yang menyangka bahwa salah satu komponen abiotik dari ekosistem adalah garam
mineral. Konsentrasi garam sangat mempengaruhi kesetimbangan air dalam
organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestial akan dapat beradaptasi
pada lingkungan yang memiliki kandungan garam yang tinggi. (Ikhwan, 2006)
b. Biotik
Komponen- komponen biotik suatu eksosistem dapat dibedakan menjadi
beberapa macam. Berdasarkan kemampuannya dalam memperoleh makanan,
komponen biotik digolongkan menjadi tiga tingkatan, yakni organisme autotrof,
heterotrof dan juga pengurai. Adapun penjelasan dari masing- masing tingkatan
adalah sebagai berikut:
1. Organisme Autotrof atau Produsen
Jenis organisme pertama yang merupakan golongan dari komponen biotik atau
komponen hidup adalah organisme autotrof. Organisme autotrof juga dikenal
sebagai produsen. Dikatakan sebagai produsen karena organisme ini dapat
membuat makanannya sendiri, bahkan membuat makanan bagi organisme yang
lain juga. Produsen membuat makanan dengan menyerap senyawa serta zat- zat
anorganik yang kemudian diubah menjadi senyawa organik melalui sebuah proses
yang bernama fotosistensis. Organisme autotrof atau produsen mempunyai ciri-
ciri yang menyebabkan kita mudah untuk mengenalinya. Beberapa ciri dari
organisme autotrof atau produsen antara lain sebagai berikut:
Memiliki klorofil di dalam tubuhya
Klorofil merupakan sebutan bagi zat hijau daun, yakni zat yang menyebabkan
daun menjadi berwarna hijau. Klorofil ini hanya dimiliki oleh organisme yang
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. ALAT
NO NAMA ALAT
1. Termometer
2. pH Stick
3. Tali Rafia
4. Pinset
5. Kertas Label
6. Catokkan Kayu
B. BAHAN
NO NAMA BAHAN
1. Organisme yang terdapat dilingkungan
C. PROSEDUR KERJA
1. Menentukan lokasi pengamatan
2. Membuat plot 3 x 3 m² untuk membatasi lokasi pengamatan
3. Dengan menggunakan cetok, mengambil sampel tanah di beberapa
sudut lokasi bagian tanah top soil kedalaman 15 cm, kemudian
menentukan tekstur tanah.
4. Mengukur pH, suhu dan kelembapan udara, kecepatan angin, dan
intensitas cahaya dalam tanah pada lokasi pengamatan
5. Mengamati jenis vegetasi, hewan yang ada pada plot lokasi
pengamatan, menghitung jumlahnya, dan mengamati atau menentukan
bentuk interaksi antar komponen biotik maupun biotik dengan biotik
6. Mencatat hasil pengukuran/pengamatan dalam tabel.
13
BAB IV
Penyinaran yang diterima tanah adalah penyinaran kurang baik. Hal ini
dikarena adanya di jumpai lumut yang tumbuh di batang tanaman yang
tumbuh. Karena penyinaran tanah yang kurang baik sehingga suhu
tanah tergolong dingin yaitu sekitar 28ºC.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hymenoptera
Famili: Formicidae
Genus: Oecophylla
Spesies Oecophylla sp
Rangrang tidak segan-segan menyerang apa pun yang mendekati
kawasan aktivitasnya. Karena perilaku ini, banyak pemilik pohon
buah di Asia Tenggara memanfaatkannya untuk menjaga buah yang
mulai ranum.
15
a. Nyamuk Culex sp
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Genus : Culex
Spesies : Culex sp
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang
untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung
atau juga reptilia dan amfibi) untuk mengisap darah. Nyamuk betina
memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet
nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung
protein, kebanyakan nyamuk betina perlu mengisap darah untuk
mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda
dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk
mengisap darah.
16
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Annelida
Kelas: Oligochaeta
Subkelas: Haplotaxida
Family Lumbricidae
Genus Lumbricus
spesies Lumbricus
sp
- Biotik
2 Asystasia 9 Diatas
coromandelia Permukaan
na (Rumput Tanah
Israel)
3 Axonopus 31 Diatas
compresus Permukaan
(rumput Tahan
gajah mini)
5 Mimisa 2 Diatas
Pudica (Putri Permukaan
malu) Tanah
6 Cacing Tanah 5 I = 5 cm
(Lubricina) II = 8 cm
III = 11 cm
IV = 15 cm
18
7 (Dolichoderu 16 Diatas
s sp.) Semut Permukaan
Hitam Tanah
8 Achatina 1 5 cm
pulica (Siput
)
9 Pacet 1 7 cm
(Haemadipsa
zeylanisa)
10 Dissosteira 1 Diatas
carolina Permukaan
(Belalang) tanah
19
4.2 Pembahasan
Dari percobaan ini diilakukan pengamatan pada satu plot lingkungan berukuran 3
x 3cm². Orgamisne biotik yang dapat ditemukan didalam plot tersebut yaitu :
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Interaksi antar makhluk hidup disuatu lingkungan yaitu: Produsen,
Konsumen, Dekomposer.
2. Makhluk Hidup yang ada di lingkungan adalah manusia, hewan,
tumbuhan.
3. Cara menggolongkan suatu makhluk hidup yaitu bisa dilihat dari jenis
makanannya, cara berkembang biak, bentuk batangnya, tempat hidupnya.
4. Komponen abiotik yaitu ada udara, air, kelembaban udara, cahaya
matahari, tanah, suhu, derajat keasaman (pH). Komponen Biotik yaitu ada
manusia, hewan, dan tumbuhan.
5.2 Saran
Setelah melakukan praktikum, penulis memberikan saran-saran yang
bermanfaat. Adapun saran tersebut:
1. Menjaga dan melestarikan setiap makhluk hidup yang ada dilinhkungan.
2. Saling menghargai antar sesama makhluk hidup.
3. Melestarikan lingkungan sekitar.
22
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Hanum, W. 2009.Ekologi. Erlangga. Jakarta.
Ikhwan.2006.Lingkungan dan Makhluk Hidup.Yogyakarta:Tiga Putra.
Saktiyono.2004.Biologi.Erlangga.Jakarta.
Cartono, 2005. Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi LPTK.
Jumhana, N. 2006. Konsep Dasar Biologi. Bandung: UPI PRESS