You are on page 1of 8

71

Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS), Motivasi Belajar Matematika
Maida Deli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS)


UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Maida Deli
maidadeli@yahoo.co.id
SMP Negeri 13 Pekanbaru, Pekanbaru

ABSTRACT

This study aims to improve students' motivation in mathematics for grade VII-2 SMP 13
Pekanbaru through the application of learning models of Search Solve Create Share (SSCS).
Subjects in this study were students of grade VII-2 SMP 13 Pekanbaru in academic year of
2013/2014, and the number of students as much as 36 people. While the object of this research
is the application of learning models of Search Solve Create Share (SSCS) to increase students'
motivation to learn mathematics for grade VII-2 SMP 13 Pekanbaru. This research was
conducted in two cycles. The first cycle consists of two meetings and the second cycle consists
of three meetings. In order to study this class action work well without the barriers that interfere
with the research, researchers compiled stages traversed in action research, namely: planning
/ preparation of action, action, observation and reflection. Based on the research results, it
could be concluded that this study could improve students' motivation to learn mathematics for
grade VII-2 SMP 13 Pekanbaru. The average student motivation classically at the meeting
before the action was 35.3%, whereas in the first cycle average increase student motivation to
learn mathematics to 45.7%; and the second cycle increased to 71.8%. From these, the
application of learning models of Search Solve Create Share (SSCS) can increase students'
motivation to learn mathematics for grade VII-2 SMP 13 Pekanbaru.

Keywords: learning model of search solve create share, learning motivation

PENDAHULUAN yang sangat sulit dipahami. Motivasi dapat


Dalam usaha peningkatan pendidikan, dikatakan sebagai daya penggerak dari
pemerintah telah berusaha meningkatkan dalam diri seseorang untuk melakukan
perbaikan sistem pendidikan, di antaranya aktivitas tertentu demi mencapai suatu
kurikulum, perbaikan buku paket, tujuan tertentu. Menurut Donald dalam
penataran dan pelatihan guru-guru. Guru Sardiman (2006) bahwa motivasi adalah
sebagai fasilitator dan motivator secara perubahan energi dalam diri seseorang yang
kontinu harus mampu menciptakan kondisi ditandai dengan munculnya “feeling” dan
yang dinamis, dapat meningkatkan kualitas didahului dengan tanggapan terhadap
pembelajaran yang harus lebih mengacu adanya tujuan. Motivasi adalah suatu
kepada yang harus dipelajari dengan perubahan energi dalam pribadi seseorang
menggunakan strategi yang dapat yang ditandai dengan timbulnya afektif
mengaktifkan siswa dalam belajar. (perasaan) dan reaksi untuk mencapai
Kesungguhan dalam belajar sangat tujuan. Perubahan energi dalam diri
tergantung pada motivasi, karena sebagian seseorang itu berbentuk suatu aktivitas
besar siswa beranggapan bahwa materi nyata berupa kegiatan fisik. Apabila
pelajaran matematika merupakan materi dikaitkan dengan belajar, maka dapat

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
72

Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS), Motivasi Belajar Matematika
Maida Deli

diartikan bahwa motivasi belajar adalah tidak dapat menyelesaikannya.Guru


kondisi psikologis dan perubahan energi telah mencoba memotivasi siswa dengan
dalam pribadi seseorang yang mendorong memberi hadiah yang berupa pujian dan
seseorang untuk belajar agar mendapatkan point nilai untuk tambahan nilai akhir.
suatu kepandaian. Tetapi upaya yang dilakukan oleh guru
Keterlibatan siswa dalam belajar erat mata pelajaran tidak membuat siswa
kaitannya dengan sifat-sifat siswa, baik lebih termotivasi dengan pelajaran
yang bersifat kognitif seperti kecerdasan matematika.
dan bakat maupun yang bersifat afektif
seperti motivasi, rasa percaya diri, dan Siswa akan belajar secara efekif jika
minatnya. Minat siswa merupakan faktor mereka benar-benar tertarik terhadap
utama yang menentukan derajat keaktifan pelajarannya. Akan tetapi, sulit bagi
belajar siswa. Jadi, afektif merupakan kebanyakan guru untuk menemukan
faktor yang menentukan keterlibatan siswa persediaan gagasan tentang menyampaikan
secara aktif dalam belajar. matematika secara menarik. Banyak guru
Berdasarkan hasil penelitian penulis, yang terlibat dalam rutinitas
motivasi belajar siswa SMP Negeri 13 menyampaikan materi pelajaran sehingga
Pekanbaru terhadap pelajaran matematika mereka kehilangan waktu dan energi untuk
masih tergolong rendah. Secara umum mencari hal-hal yang dapat memotivasi
terdapat beberapa gejala yang menunjukkan siswanya.
bahwa motivasi belajar siswa rendah, yaitu Dengan memperhatikan kondisi di
sebagai berikut. atas, guru perlu mengadakan perbaikan
1. siswa dalam belajar cenderung dalam pembelajaran matematika dengan
menerima informasi yang diberikan guru tujuan dapat meningkatkan motivasi belajar
tanpa ada niat untuk memperoleh siswa. Penerapan suatu model
informasi tentang materi yang pembelajaran merupakan salah satu variasi
dipelajarinya sebelum dijelaskan guru, dalam proses pembelajaran yang
sehingga kurangnya interaksi antar dilaksanakan saat proses pembelajaran.
siswa untuk mengkonstruksi Dengan memberi variasi yang tepat dalam
pengetahuan yang diberikan. proses pembelajaran akan dapat
2. siswa kesulitan untuk menghubungkan memberikan manfaat bagi siswa yaitu akan
atau merefleksikan materi pelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa
yang disampaikan dengan materi terhadap materi yang diberikan dapat
prasyarat atau pengalaman belajar siswa. memberikan motivasi kepada siswa. Di sini
3. siswa masih mempunyai kemampuan penulis memilih model pembelajaran
yang rendah dalam memecahkan Search Solve Create Share (SSCS).
masalah. Hal ini dapat dilihat dari Model pembelajaran Search Solve
pemahaman siswa yang hanya terfokus Create Share (SSCS) adalah model
pada contoh-contoh soal yang diberikan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
guru. setiap tahapannya yaitu: tahap Search
4. motivasi belajar siswa untuk mengikuti (tahap pencarian), tahap Solve (tahap
proses pembelajaran matematika sangat pemecahan masalah), tahap Create (tahap
rendah. Hal ini dapat dilihat dari menyimpulkan), dan tahap Share (tahap
aktivitas yang dilakukan siswa selama menampilkan). Model pembelajaran ini
proses pembelajaran berlangsung. Siswa dinamakan model pembelajaran SSCS yang
enggan bertanya kepada guru tentang dikemukakan oleh Edward L. Pizzini
materi yang kurang dipahaminya, seorang ahli pendidikan dari pusat
sehingga pada saat diberikan tugas siswa

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
73

Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS), Motivasi Belajar Matematika
Maida Deli

pendidikan ilmu pengetahuan Universitas mencari alternatif yang tepat dalam


IOWA. menyelesaikan permasalahan
Keunggulan model pembelajaran ini c. Create, Tahap ini bertujuan untuk
adalah meningkatkan kemampuan bertanya mendorong peran aktif siswa dalam
siswa, memperbaiki interaksi antar siswa, kegiatan diskusi dan menyimpulkan
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa alternatif jawaban dari permasalahan
terhadap cara belajar mereka. Menurut Li d. Share, Tahap ini bertujuan untuk
(2009), pembelajaran model SSCS mendorong peran aktif siswa dalam
memberikan peranan yang besar bagi siswa mempresentasikan dan saling bertukar
sehingga mendorong siswa untuk berpikir informasi yang mereka peroleh.
kritis, kreatif, dan mandiri. Dengan
demikian akan meningkatkan motivasi Model pembelajaran SSCS
belajar siswa yang pada akhirnya akan mempunyai beberapa keunggulan, di
mempengaruhi hasil belajar matematika antaranya mempelajari dan memperkuat
siswa. dasar ilmu pengetahuan dan konsep
Model SSCS ini bisa menjadi matematika dalam suatu pemahaman yang
alternatif atau pilihan pendekatan belajar lebih baik, meningkatkan kemampuan
bagi siswa, sehingga dapat mengatasi bertanya siswa, meningkatkan dan
kesulitan dalam memahami pelajaran memperbaiki interaksi antar siswa, siswa
matematika. Mereka dibiasakan berusaha dapat berkomunikasi secara efektif baik
secara mandiri untuk menemukan atau tulisan maupun lisan.
mencari penyelesaian dari soal-soal yang Dari uraian-uraian di atas, maka
diajukan oleh guru matematika tersebut. rumusan masalah dalam penelitian ini
Moekijat (2002) mendefinisikan adalah “Apakah Penerapan Model
motivasi adalah faktor yang mendorong Pembelajaran Search Solve Create Share
orang untuk bertindak atau berperilaku (SSCS) dapat Meningkatkan Motivasi
dengan cara tertentu, proses motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII-2
mencakup: pengenalan dan penilaian SMP Negeri 13 Pekanbaru ?”.
kebutuhan yang belum dipuaskan, Adapun tujuan penelitian ini adalah
penentuan tujuan yang akan memuaskan, untuk meningkatkan motivasi belajar
dan penentuan tindakan yang diperlukan matematika pada materi pokok bangun
untuk memuaskan kebutuhan. datar segiempat dan segitiga siswa kelas
Pembelajaran Search Solve Create VII-2 SMP Negeri 13 Pekanbaru melalui
Share (SSCS) yaitu pembelajaran yang penerapan pembelajaran Search Solve
melibatkan siswa dalam setiap tahapannya Create Share (SSCS).
yaitu: tahap Search (tahap pencarian), tahap
Solve (tahap pemecahan masalah), tahap
Create (tahap menyimpulkan), dan tahap METODE PENELITIAN
Share (tahap menampilkan). Bentuk penelitian ini adalah
Langkah-langkah dalam metode penelitian tindakan kelas kolaboratif
pembelajaran Search Solve Create Share (Suharsimi Arikunto, 2009). Artinya
(SSCS) yaitu sebagai berikut: peneliti berperan sebagai guru yang
a. Search, Tahap ini berperan untuk melakukan tindakan untuk meningkatkan
mendorong peran aktif siswa dalam motivasi belajar matematika dengan
mengajukan pertanyaan yang akan dicari penerapan model pembelajaran Search
solusinya. Solve Create Share (SSCS).
b. Solve, Tahap ini bertujuan untuk Penelitian ini dilaksanakan di SMP
mendorong peran aktif siswa dalam Negeri 13 Pekanbaru Tahun Pelajaran

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
74

Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS), Motivasi Belajar Matematika
Maida Deli

2013/2014. Subjek dalam penelitian ini Dengan:


adalah siswa kelas VII-2 yang berjumlah F = Frekuensi yang sedang dicari
36 orang siswa, terdiri dari 19 orang siswa persentasenya
perempuan dan 17 orang siswa perempuan. N = Number of Cases (jumlah
Sedangkan objek dalam penelitian ini frekuensi/ banyaknya individu)
adalah penerapan Search Solve Create P = Angka persentase
Share (SSCS) untuk meningkatkan
motivasi belajar matematika siswa kelas Kriteria yang digunakan untuk
VII-2 SMP Negeri 13 Pekanbaru. mengetahui motivasi belajar siswa, yakni
Teknik pengumpulan data dalam sebagai berikut.
penelitian ini adalah observasi. Observasi
digunakan untuk mengamati perkembangan Tabel 1. Kriteria Motivasi Belajar Siswa
motivasi belajar matematika siswa selama Persentase Kategori
penerapan model pembelajaran Search Motivasi
Solve Create Share (SSCS) berlangsung. 76% - 100% Baik Sekali
Data yang diperoleh selanjutnya 56% - 75% Baik
dianalisis. Analisis data yang digunakan 26% - 55% Cukup
adalah analisis statistik deskriptif dan 0% - 25% Kurang
analisis inferensial.
1. Analisis Statistik Deksriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mendeskripsikan motivasi belajar 1. Motivasi Belajar Sebelum Tindakan
siswa selama proses pembelajaran. Analisis Pada saat proses pembelajaran
data motivasi ini dilakukan dengan melihat sebelum penerapan pembelajaran Search
kesesuaian antara perencanaan dan Solve Create Share (SSCS) berlangsung,
pelaksanan tindakan. Analisis data ini guru dan pengamat mengamati aktivitas
dilakukan perindividu subjek secara siswa dan mengisi lembar pengamatan
keseluruhan, baik dari data selama terhadap motivasi belajar siswa selama
pembelajaran tanpa penerapan maupun proses pembelajaran berlangsung. Hasil
selama proses pembelajaran dengan observasi motivasi belajar siswa sebelum
penerapan. tindakan dapat dilihat pada tabel 2.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial Tabel 2. Hasil Observasi Motivasi Belajar
digunakan untuk keberhasilan tindakan. Siswa Sebelum Tindakan
Untuk menguji keberhasilan, yaitu dengan Indikator
No Jumlah %
membandingkan skor rata-rata dari Motivasi
motivasi dengan pemberian tindakan 1 Kenyamanan
51 35,4
dengan skor rata-rata dari motivasi siswa dalam belajar
tanpa tindakan. Untuk menguji apakah 2 Keberanian dalam
pembelajaran Search Solve Create Share mengemukakan 44 30,6
(SSCS) dapat meningkatkan motivasi pendapat
3 Keberanian dalam
belajar matematika siswa kelas VII-2 SMP
mengajukan 48 33,3
Negeri 13 Pekanbaru semester genap tahun pertanyaan
pelajaran 2013/2014, digunakan rumus 4 Keinginan
sebagai berikut. memperoleh
57 39,6
pengetahuan yang
F bermanfaat
P  100 %
N

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
75

Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS), Motivasi Belajar Matematika
Maida Deli

5 Belajar yang guru pada pertemuan pertama, pertemuan


53 36,8
menyenangkan kedua pada rekapitulasi siklus I.
6 Keinginan untuk
memperoleh Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Guru
49 34,0
penghargaan Siklus I
dalam belajar
7 Keinginan dalam
menyelesaikan 47 32,6
tugas dengan baik
8 Keinginan untuk
meraih prestasi 48 33,3
yang tinggi
9 Keinginan
memperoleh nilai
Keterangan:
sesuai dengan 60 41,7
usaha yang Skor 3 = Baik (B)
dilakukan Skor 2 = Cukup Baik (CB)
Jumlah 457 317,4 Skor 1 = Kurang Baik (KB)
Rata-rata 50,8 35,3
Dari hasil observasi aktivitas guru
Dari table 2 hasil observasi motivasi siklus I pada table 3 dapat diketahui
belajar siswa dapat diketahui bawah perbandingan pertemuan I dan pertemuan II
motivasi siswa sebelum penerapan siklus I. Terjadi peningkatan skor dari 13
pembelajaran Search Solve Create Share menjadi 16, dari kurang baik menjadi cukup
(SSCS) masih rendah. Persentase indikator baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terjadi
motivasi kenyamanan dalam belajar peningkatan pada siklus I.
diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh
seluruh siswa dibagi dengan jumlah skor b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
seluruhnya dikali 100% yaitu, begitu Observasi aktivitas siswa dilakukan
selanjutnya untuk indikator motivasi siswa. pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Rata-rata skor yang diperoleh siswa pada Aktivitas siswa yang diobservasi sebanyak
sebelum tindakan sebesar 50,8 sedangkan 10 aktivitas yang relevan dengan aktivitas
persentasenya adalah 35,3%. Hal ini yang dilakukan oleh guru. Lebih jelasnya
menyebabkan peneliti melakukan hasil observasi aktivitas siswa dapat
penelitian dengan menerapkan model diketahui pada table 4.
pembelajaran Search Solve Create Share
(SSCS). Tabel 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Siklus I
2. Siklus I
a. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Observasi terhadap aktivitas guru
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan yang dilakukan oleh pengamat.
Jumlah aktivitas guru yang diamati
sebanyak 10 aktivitas berdasarkan langkah-
langkah pada rencana pelaksanaan Keterangan:
pembelajaran yang telah ditetapkan. Skor 3 = Baik (B)
Berikut disajikan hasil observasi aktivitas Skor 2 = Cukup Baik (CB)
Skor 1 = Kurang Baik (KB)

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
76

Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS), Motivasi Belajar Matematika
Maida Deli

Berdasarkan tabel 4 aktivitas belajar 3. Siklus 2


siswa pada siklus I secara klasikal memiliki a. Hasil Observasi Aktivitas Guru
kriteria cukup baik, hal ini dapat terlihat Aktivitas guru pada siklus II sudah
dari skor rata-rata pada siklus I sebesar jauh lebih baik dibandingkan pertemuan-
629,5 berada pada rentang 600 - 839, yaitu pertemuan pada siklus I. Hasil observasi
kriteria cukup baik. aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat
pada tabel 5.
Refleksi Siklus I
Dari hasil kegiatan dan analisis data Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Guru
pada siklus I ditemukan beberapa Siklus II
permasalahan antara lain:
1. Pada awal pelaksanaantindakan terlihat
siswa belum maksimal mengikuti
pembelajaran. Hal ini disebabkan siswa
baru mengenal pembelajaran Search
Solve Create Share (SSCS). Siswa
dalam keadaan penyesuaian.
2. Dalam proses pembelajaran, masih ada
siswa yang belum dapat Keterangan:
mengemukakan ide lain yang dimiliki Skor 3 = Baik (B)
siswa untuk menyelesaikan LKS, ini Skor 2 = Cukup Baik (CB)
disebabkan oleh siswa masih malu Skor 1 = Kurang Baik (KB)
dalam mengemukakan ide yang ada.
Dari tabel 5 rekapitulasi aktivitas
Dari hasil refleksi ini maka dilakukan guru pada siklus II termasuk ke dalam
kembali perencanaan untuk mengatasi kriteria baik. Total aktivitas yang dilakukan
permasalahan yang ditemui pada siklus I. guru pada siklus II pertemuan I sebanyak
Tindak lanjut dari refleksi adalah sebagai 23, pertemuan II sebanyak 25 dan
berikut. pertemuan III sebanyak 28, dan terlihat
a. Menjelaskan langkah-langkah peningkatan pada tiap pertemuan di siklus
penerapan pembelajaran Search Solve II. Observasi aktivitas guru pada siklus II ini
Create Share (SSCS). Pada sudah sangat sesuai dengan yang
pembelajaran Search Solve Create diharapkan, sehingga peneliti
Share (SSCS) pembelajaran berpusat menghentikan penelitian pada siklus II ini.
pada siswa sehingga siswa harus aktif
b. Pada siklus berikutnya, siswa didorong b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
dan lebih ditegaskan lagi untuk belajar Observasi aktivitas siswa dilakukan
di rumah dan memberitahukan materi pada saat proses pembelajaran berlangsung.
yang akan dibahas pada pertemuan Aktivitas siswa yang diobservasi sebanyak
selanjutnya agar siswa dapat 10 aktivitas yang relevan dengan aktivitas
mengemukakan ide lain untuk yang dilakukan oleh guru. Lebih jelasnya
menyelesaikan LKS tanpa harus takut hasil observasi aktivitas siswa dapat
salah atau malu. diketahui pada tabel 6.
c. Hasil analisis ini dan perencanaan akan
diterapkan kembali pada siklus II
dengan harapan pencapaian yang lebih
sempurna.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
77

Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS), Motivasi Belajar Matematika
Maida Deli

Tabel 6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 1) Terjadi peningkatan motivasi belajar


Pada Siklus II siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran matematika secara
signifikan pada setiap siklus.
Walaupun ada beberapa siswa yang
mengalami penurunan atau tidak ada
peningkatan. Namun secara klasikal
terdapat peningkatan yang baik dalam
hal motivasi belajar matematika siswa.
Keterangan: 2) Siswa telah mampu bekerja sama
Skor 3 = Baik (B) dengan baik.
Skor 2 = Cukup Baik (CB) 3) Siswa telah terbiasa dengan langkah-
Skor 1 = Kurang Baik (KB) langkah pembelajaran Search Solve
Create Share (SSCS) yang diterapkan.
Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa 4) Dari setiap motivasi yang diperoleh
aktivitas siswa pada siklus II tergolong baik oleh siswa dapat meningkatkan dan
dengan skor 859,33 yang berada pada menerapkan dalam kegiatan
rentang 840 – 1080. Hal ini merupakan pembelajaran yang akan dilaksanakan
peningkatan dari siklus sebelumnya. selanjutnya.

c. Hasil Observasi Motivasi Belajar Dari temuan yang telah dikemukakan


Siswa pada laporan penelitian sebelumnya dapat
Siklus II terdiri dari pertemuan disimpulkan bahwa pembelajaran Search
pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan Solve Create Share (SSCS) dapat
ketiga. Peningkatan motivasi belajar siswa meningkatkan motivasi belajar matematika
pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel 7. siswa. Pada siklus II, perencanaan
merupakan perbaikan dari siklus I dan juga
Tabel 7. Hasil Observasi Motivasi Belajar melaksanakan langkah-langkah
Siswa Pada Siklus II pembelajaran Search Solve Create Share
(SSCS).

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Berdasarkan hasil analisis data dapat
Motivasi belajar siswa meningkat dari disimpulkan bahwa penerapan
pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pembelajaran Search Solve Create Share
pertemuan ketiga hampir pada semua (SSCS) dapat meningkatkan motivasi
indikator. Siswa sudah termotivasi untuk belajar matematika siswa kelas VII-2 SMP
mengikuti proses pembelajaran Negeri 13 Pekanbaru semester genap tahun
matematika. Hal ini disebabkan siswa pelajaran 2013/2014 pada materi pokok
sudah mulai terbiasa dengan cara belajar Bangun Datar Segi Empat.
melalui penerapan pembelajaran Search Berdasarkan hasil dan temuan
Solve Create Share (SSCS). penelitian, maka peneliti memberikan
rekomendasi sebagai berikut:
Refleksi Siklus II 1. Diharapkan kepada guru SMP Negeri 13
Berdasarkan tindakan yang telah Pekanbaru dapat menerapkan
dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat pembelajaran Search Solve Create Share
dinyatakan sebagai berikut. (SSCS) sebagai salah satu alternatif

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
78

Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS), Motivasi Belajar Matematika
Maida Deli

model pembelajaran yang dapat


digunakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran dan meningkatkan
motivasi belajar siswa pada materi yang
cocok.
2. Bagi guru yang hendak menerapkan
pembelajaran Search Solve Create Share
(SSCS) agar dapat menegaskan siswa
untuk membaca terlebih dahulu tentang
materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya, agar siswa dapat
mengemukan ide lain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Sehingga siswa tidak terpusat
hanya pada langkah-langkah
penyelesaian soal yang diberikan guru
pada LKS.
3. Bagi guru yang hendak menerapkan
pembelajaran Search Solve Create Share
(SSCS) agar dapat mengevaluasi
jawaban dari siswa lebih detail lagi agar
siswa dapat memahami materi pelajaran
dengan lebih mendalam lagi.
4. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya
meneliti lebih dalam lagi tentang
penerapan pembelajaran Search Solve
Create Share (SSCS) dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Li, T. L. (2009). Teaching Problem Solving
View of Science Teacher In Singapore
Primary School. (Online) http://
www.aare.edu.auwww.google.co.id.
Diakses tanggal 11 Februari 2009.
Moekijat. (2002). Dasar-dasar Motivasi.
Bandung: Pioner Jaya.
Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Suharsimi Arikunto. (2009). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |

You might also like