Pengelompokan Beton
berdacarkan bebergpa Instansi dan pereturen yang ada
Pengetompotan beton pada dasarya berkerbang dati wat ke wsklu, dan menyesusian pula dengan kebuluhan dtp negara
‘la instans yang betkepentngan,
Di Indonesia pada umumrya pengslarpokan dan peraturan Beton menghut standar yang berlku ci Amerka Serkat (ACI)
Pada umurnys pengelompoksn belonerbagi las beberapa kategon
borat sauan
+ mutukehuatankerateristk(umurmnya ual kan)
Berdasar kuat tekan karakteristik
(PBI 1971 N.1.-2)
pembualan
lngkungenlayan
‘egangan pra layan
as
dari benda uji kubus (15 cm x 15 em x 15 cm)
Tabel 4.2.1 - Kelas dan Mutu Beton
= oom Pengawason
ews | mute i, | dengen si=6 | Pemataion vewaian
eee alert) sectororoort |“ tetan
i = = = Saas [eee =
T 2 = = ult zeae =
rst 5 205 srl Feet | ante
KTS 5: 250 suki Tetat—|hontinsBerdasar berat satuan
(SNI 03-2847-2002)
+ Betonringan - berat satuan < 1.900 kgim*
+ Beton normal : berat satuan 2.200 kg/m? - 2.500
kg/m?
+ Beton berat berat satuan > 2.500 kg/m®
SNI tidak menggolongkan beton berat, namun pada
umumnya beton dengan berat satuan di atas 2.500 kg/m?
dikategorikan beton berat, walaupun ada yang menerapkan
nilai 3.200 kg/m? sebagai batas bawah beton berat
Beton yang berat satuannya berada di antara kategori di
atas pada umumnya tidak ofoktif perbandingan borat
sendiri dan kekuatannya, walaupun tidak ada larangan
untuk membuat beton dengan berat satuan di antara 1.000
kgim? - 2.200 kgim*Berdasarkan kuat tekan
(SNI 03-6468-2000, ACI 318, ACI 363R-92)
dari benda uji silinder (dia. 15 cm, tinggi 30 cm)
+ Beton mutu rendah (low strength concrete) fc’ <20 MPa
+ Beton mutu sedang (medium strength concrete) : fe’ = 21 MPa - 40
MPa
+ Beton mutu tinggi (high strength concrete) fe’ = 41 MPa