You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BEAKANG


Formulasi resep adalah segala permasalahan yang menyangkut mengenai formula
sususan komponen-komponen bentuk sediaan yang bervariasi dari segi kualitatif maupun
kuantitatif, metode pembuatan, proses pembuatan, peralatan dan pengemasan.
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi.
Merupakan salah satu cairan yang dalam dunia farmasi dikenal luas oleh masyarakat. Saat
ini, banyak sediaan sirup yang beredar di pasaran dari berbagai macam merk, baik
generik maupun paten. Biasanya orang menggunakan sirup karena disamping mudah
penggunaanna, sirup juga mempunyai rasa yang manis dan aroma yang harum serta
warna yang menarik sehingga disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak yang
susah menelan obat bentuk sediaan lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana definisi dari sirup dan obat batuk?
2. Bagaimana contoh dari formulasi resep sirup obat batuk?
3. Bagimana perhitungan bahan yang terdapat dalam formulasi resep sirup obat batuk?
4. Bagaimana monografi bahan dari masing-masing obat yang terdapat dalam resep?
5. Bagaimana cara pembuatan dari formulasi resep sirup obat batuk?

1.3 TUJUAN
Mengetahui contoh dari formulasi resep mulai dari cara perhitungan bahan,
monografi masing-masing bahan, cara pembuatan bahkan kemasan dari formulasi resep
tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Formulasi resep adalah segala permasalahan yang menyangkut mengenai formula
sususan komponen-komponen bentuk sediaan yang bervariasi dari segi kualitatif maupun
kuantitatif, metode pembuatan, proses pembuatan, peralatan dan pengemasan. Optimasi
formulasi adalah pengembangan bentuk sediaan yang meliputi tujuan dan mencari
masalah dalam proses optimasi.
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, sirup adalah sediaan cair yang
mengandung sukrosa. Sirup adalah sediaan cair kental yang minimal mengandung 50%
sukrosa (Ansel et al. 2005). Komponen sirup meliputi :
a. Pemanis
Berfungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Pemanis berkalori tinggi misalnya
sorbitol, sakarin, sukrosa sedangkan pemanis berkaori rendah contohnya laktosa.
b. Pengawet antimikroba
Untuk menjaga kestabilan obat dalam penyimpanan agar dapat bertahan lebih lama
dan tidak diumbuhi jamur.
c. Pengaroma
Untuk memberi aroma yang enak dan wangi. Contoh : sirup dengan rasa jeruk dibei
aroma citrus
d. Pewarna
Pewarna yan digunakan larut dalam air dan tidak bereaksi dengan komponen lain.

Batuk merupakan mekanisme pertahanan paru yang alamiah untuk menjaga agar
jalan nafas tetap bersih dan terbuka dengan jalan mencegah masuknya benda asing ke
saluran nafas dan mengeluarkan benda asing atau sekret yang abnorma dari dalam
salurann nafas. Obat batuk digolongkan menjadi antutusif, ekspektoran, dan mukolitika.
a. Antuitusif
Berfungsi menghambat atau menekan batuk dengan menekan pusat batuk serta
meningkatkan ambang rangsang sehingga akan mengurangi iritasi. Contoh: Codein,
DMP, Noskapin

2
b. Ekspektoran
Digunakan untuk meningkatkan sekresi mucus di saluran nafas sehingga bernafas
untuk mngurangi iritasi dan batuknya akan berkurang dengan sendirinya. Contoh :
amonium chlorida, potassium sitrat, guaifenesin dan GG.
c. Mukolitika
Berkhasiat melarutkan dan mengencerkan dahak yang kental sehingga lebih mudah
dikeluarkan melalui batuk dan sering digunakan pada penderita bronkhitis. Contoh:
asetilsistein, bromhexin.

2.2 Formulasi Resep Sirup Obat Batuk

R/ Tiap 5ml mengandung


Bromhexin 4mg
Gliserol 1
Na. Benzoat 0,012
Sorbitol 2,25
Aquadest ad 5ml

mf. Potio ad 100ml

2.3 Pengambilan Bahan


R/ Tiap 5ml mengandung
Bromhexin 4mg = 80mg
Gliserol 1 = 20
100ml
Na. Benzoat 0,012 x = 0,24
5ml

Sorbitol 2,25 = 45
Aquadest ad 5ml = 100ml
= 100 – (0,08 + 20 + 0,24 + 45)
= 100 – 65,32 = 34,68 = 34ml + 14gtt
2.4 Monografi Bahan
1. Bromhexin
- Indikasi : mukolitika untuk meredakan batuk
- Kontra Indikasi : hipersensitive terhadap bromhexin
- Efek samping : mual, muntah, diare, gangguan cerna, vertigo, ruam kulit

3
2. Gliserol
- Pemerian : cairan sperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis dan rasa
hangat, higroskopis.
- Kelarutan : campur dengan aqua, aethanol (95%), praktis tidak larut dalam
kloroform, eter, dan minyak lemak
- Khasiat : zat tambahan
3. Natrium Benzoat
- Pemerian : butiran atau serbuk hablur, putih, tidak berbau dan hampir tidak berasa
- Kelarutan : larut dalam 2 bagian air dan 90 agian aethanol
- Khasiat : pengawet
4. Sorbitol
- Pemerian : serbuk, butiran atau kepingan, putih, rasa manis, higroskopik
- Kelaruatan : sangat mudah larut dalam air, sukar larutdalam aethanol, aethanol dan
asam asetat
- Khasiat : zat tambahan ( pemanis)

2.5 Cara Pembuatan


1. Menyetarakan timbangan dan menara cawan
2. Mengkalibrasi botol 100ml dengan aquadest
3. Mengukur Aquadest 34ml+14gtt
4. Menimbang Bromhexin 80mg dan dilarutkan dengan aquadest q.s (6,5ml) kemudian
masukkan botol
5. Menimbang Na. Benzoat 240mg dan dilarutkan dalam aquadest q.s (2ml) kemudian
masukkan botol
6. Menimbang Gliserin menggunakan cawan yang telah ditara 20 kemudian masukkan
botol
7. Menimbang Sorbitol menggunakan cawan yang telah ditara 45 kemudian masukkan
botol
8. Ad kan dengan aquadest sampai tanda batas sesuai kalibrasi
9. Botol ditutup kemudian dikocok ad homogen
10. Krop botol kemudian masukkan ke dalam kardus kemasan

4
2.6 Khasiat
- Bromhexin : mukolitika
- Gliserin : zat tambahan
- Na. Benzoat : pengawet
- Sorbitol : pemanis

2.7 Aturan Pakai


Diminum 3 kali sehari :
- Anak 5-10th : 1 sdm
- Dewasa >10th : 2 sdm

2.8 Kemasan
- Wadah : botol coklat dan kardus kemasan
- Nama produk : BROTUX

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan formulasi resep obat batuk yang menggunakan bahan utama yaitu
Bromhexin dapat disimpulkan bahwa sirup tersebut berkhasiat sebagai mukolitika atau
yang lebih awam disebut obat batuk.

3.2 Kritik dan Saran

Makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang mmembangun
sangat dibutuhkan demi perbaikan makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Departemen Kesehatan RI. Jakarta

Ikatan Apoteker Indonesia., 2017. Informasi Spesialite Obat volume 51. Isfi Penerbitan.
Jakarta

https://jurnal.ugm.ac.id/majalahfarmaseutik/article/download.pdf

diakses pada 9 april 2018 pukul 13.40

https://tintusfar.files.wordpress.com/2013/04/obat-saluran-pernafasan-poltekes-kemenkes-
ri.pdf diakses pada 12 april 2018 pukul 15.08

You might also like