Professional Documents
Culture Documents
FARIDA RUSNIANAH
• DIKENAL 1952 – 1955
• NUTRITION (INGGRIS)
• ASAL KATA “GHIDZA” (ARAB)--à. MAKANAN
• WHO : ILMU YANG MEMPELAJARI PROSES YANG
TERJADI PADA ORGANISME HIDUP:
– Pengambilan dan pengolahan zat padat dan cair dari
makanan yang diperlukan untuk memelihara
kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh
dan menghasilkan energi
PENGERTIAN GIZI
• ZAT GIZI (Nutrients)
– Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya -à menghasilkan energy, membangun,
memelihara jaringan serta mengatur proses
kehidupan
• Gizi (Nutrition)
– Proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absorbsi, transportasi, penyimpanan,metabolisme
dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan
fungsi normal organ, serta menghasilkan energy
PENGERTIAN GIZI
• MAKRONUTRIENT
– Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi
untuk menyuplai energy dan zat esensial,
pemeliharaanà karbohidrat, lemak, protein,
makromineral dan air
• MIKRONUTRIENT :
– Nutrient yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk
melaksanakan fungsi fisiologis tetapi tidak dapat
dihasilkan sendiri oleh tubuh : Vitamin dan Mineral -
à kebutuhan/hari < 100 mikrogram
ZAT GIZI
• MIKRONUTRIENT
• VITAMIN : A,B,C,D,E,K, Kolin, Inositol, biotin,
karotenoid
• Makromineral: Kalsium, Klor, Mg, Fosfat, K, Na, Fe
• Trace Mineral: Boron, kobal, krom, tembaga, fluor,
yodium, mangan, zn, selenium
• Asam organik: Asam asetat, asam nitrat, asam laktat,
asam malat, kolin, ta
ZAT GIZI
PERBEDAAN GIZI KESMAS DENGAN GIZI KLINIK
GIZI KESMAS
1. Preventif
2. Promotif
3. Publik = Masyarakat GIZI KLINIS
4. Protektif 1. Membantu Therapi
5. Peningkatan kesehatan 2. Sebagai Therapi
(Health Gain) 3. Target Individu
6. Peran Serta aktif 4. Gizi untuk Penyakit /
masyarakat spesifik
7. Peran aktif semua
Sektor 5. Promosi dan Pendidikan
8. Manajemen Gizi Gizi R.S.
Masyarakat dan 6. Gizi untuk Rehabilitasi
Institusi
9. SIK dan Kualitas
pelayanan
• TUJUAN:
• MENGISTIRAHATKAN ORGAN-à MEMBERI KESEMPATAN
GIT SEMBUH
• MENCEGAH PROGRESIVITAS
• MENCEGAH KEKAMBUHAN
1. Konstipasi
2. Gastroenteritis
3. Cholelithiasis
4. Gastroesophegeal reflux ds
5. Small bowel syndrome
6. Irritable bowel syndrome
ANAMNESIS KELAINAN SISTEM PENCERNAAN
Gangguan esofagus
Penilaian gangguan
• Intervensi dan edukasi pasien:
hindari alkohol, makanan berminyak, dan coklat,
makanan terakhir beberapa jam sebelum tidur, hindari
makan ringan pada larut malam, hindari berbaing datar
setelah makan, makanan kecil tapi porsi sering
• Disfagia:
makanan lembut dan kecil, cairan dikentalkan atau
dibekukan.
DIET LAMBUNG
• SYARAT
• MUDAH DICERNA, PORSI KECIL, SERING
• CUKUP PROTEIN DAN ENERGY
• RENDAH LEMAK -à 10-15% ENERGY TOTAL
• RENDAH SERAT
• CUKUP CAIRAN
• TIDAK MENGANDUNG BAHAN MAKANAN/BUMBU YANG TAJAM
(TERMIS, MEKANIS,KIMIA), TIDAK MENGANDUNG GAS
• RENDAH LAKTOSA
DIET LAMBUNG
• DIET LAMBUNG 1
• PASIEN GASTRITIS AKUT, ULKUS PEPTICUM, PASCA
PERDARAHAN LAMBUNG, TIFUS ABDOMINALIS BERAT
• DALAM BENTUK SARING
• SETIAP 3 JAM SELAMA 1- 2 HARI
• NILAI GIZI 1630 KALORI (58 G PROTEIN, 63 G LEMAK,
213G KARBOHIDRAT)
DIET LAMBUNG
• DIET LAMBUNG 2
• PERPINDAHAN DIET LAMBUNG 1
• PASIEN ULKUS PEPTIC/GASTRITIS KRONIK, TIFUS
ABDOMINALIS RINGAN
• MAKANAN BERBENTUK LUNAK PORSI KECIL (3X
MAKANAN LENGKAP DAN 2-3X SELINGAN)
• NILAI GIZI: 1990 KALORI (73PROTEIN, 84 G LEMAK,
236 G KARBOHIDRAT)
• DIET LAMBUNG III
• PERPINDAHAN DIET LAMBUNG II
• MAKANAN LUNAK
• 6X/HR PORSI KECIL
• 1921 KALORI (61 PROTEIN, 74 G LEMAK, 257 G
KARBOHIDRAT)
• ULKUS PEPTIC RINGAN, TIFUS DG SUHU NORMAL
DIET LAMBUNG
• DIET LAMBUNG IV
• PERPINDAHAN DARI DIET LAMBUNG III
• LUNAK/BIASA
• MEMENUHI SEMUA ZAT GIZI
• NILAI GIZI 2080 KALORI (74 G PROTEIN, 65 LEMAK,
303 G KARBOHIDRAT)
• ULKUS PEPTIC RINGAN, GASTRITIS RINGAN,
ESOFAGITIS RINGAN, TIFUS SEMBUH.
DIET LAMBUNG
• YANG DIANJURKAN
• BERAS, KENTANG, MAKARONI, ROTI, BISKUIT,
CRACKERS, BIHUN
• HEWANI SEGAR, LUNAK, RENDAH LEMAK
• NABATI : TEMPE, TAHU -à TIDAK DIGORENG
• SAYURAN RENDAH SERAT: WORTEL. LABU SIAM, LABU
AIR, KETIMUN
• BUAH : PISANG, MELON, APEL TANPA KULIT,
• MINUMAN: TEH, SIRUP
DIET LAMBUNG
• YANG TIDAK DIANJURKAN
• KETAN, JAGUNG, UBI, SINGKONG, TALAS
• DAGING/IKAN YANG DIAWETKAN, KACANG MERAH,
KACANG KEDELAI, GORENGAN
• SAYURAN MENTAH
• MAKANAN BERLEMAK
• SUSU DAN PRODUK OLAHAN
DIET LAMBUNG
Ulkus peptikum
(tukak lambung dan usus dua belas jari)
• Predisposisi:
1. sekresi asam lambung HCl berlebihan
2. Kerusakan pembatas mukosa
Penatalaksanaan gizi:
1. Penilaian gangguan
2. Intervensi: praktek-praktek diet yang mendorong
kenyamanan (batasi kafein, alkohol, merica,
cabe, rempah lainnya)
3. Edukasi pasien: pengenalan gejala dan
modifikasi diet untuk kenyamanan (makanan
kecil, sering, makanan ringan), relaksasi dan
teknik-teknik mengurangi stres (waktu makan
tenang, relaks)
Gastrektomi
• Penatalaksanaan gizi
1. Penilaian gangguan
2. Intervensi: pencegahan KEP, suplementasi
3. Pendidikan pasien: prinsip diet (hindari makanan gorengan
atau berlemak), pencegahan sindroma dumping (porsi kecil
sering, hindari minum waktu makan, minum 1 jam sebelum
atau sesudah makan, hindari manisan terkonsentrasi spt
kembang gulaa, kue, jeli dll)
4. Makan dengan santai, berbaring satu jam setelah makan
5. Pektin atau gum (serat makanan)
Enteropati gluten sensitif
Penatalaksanaan gizi:
- Penghapusan gluten dari diet
- Dukungan emosional
Health Diseases
Stresses Antibiotics
Exogenous
Diet Bacteria
Intestinal Flora
Aging
30
Penyakit radang usus (Penyakit Crohn dan Kolitis
ulserativa)
Penyakit Crohn: peradangan diding usus sampai ileum terminal
IBD
abdomen, perdarahan intestine
intestinal, fever, peningkatan sel Immune
dysregulation
GEJALA-GEJALA:
NYERI PERUT
DIARE
FLATULEN
GEMBUNG
Pankreatitis (akut atau kronik)
• Penilaian gangguan
• Intervensi:
1. Promosi regenerasi hati: tinggi kalori, tinggi protein, sedang lemak,
karbohidrat sumber kalori utama, makanan sering tapi porsi kecil
2. Suplementasi: bila stetorea diberi suplemen vitamin A, E dalam
bentuk larut dalam air
• Pendidikan pasien
1. Modifikasi diet dan rasionalisasinya: tinggi protein, rendah lemak
2. Hindari alkohol
Penatalaksanaan sirosis dan ensefalopati hepatik
• Pengobatan: laktulosa menurunkan amonia
• Penatalaksanaan gizi:
1. Penilaian gangguan
2. Intervensi:
• Hindari perangsangan atau perlakuan yang memperhebat
ensepalopati, sementara menyediakan diet paling bergizi (tinggi
kalori 45-50kkal/kg, lemak moderat 70-100g kecuali steatorea,
MCT Medium Chain Triglyceride, protein dibatasi 1-1,5 g/kg, pada
ensepalopati dibatasi 0,5 g/kg maksimum 1 g/kg, protein nabati
lebih ditoleransi, Asam Amino Rantai Cabang (BCAA), Natrium
dibatasi
• Dorong kenyamanan dan toleransi pemberian makanan (porsi kecil
tapi sering)
• Cegah perdarahan varises esofagus (makanan lembut rendah serat)
• Suplemen 2-3 kali RDA vitamin B kompleks
Penyakit kandung empedu