You are on page 1of 9

Critical Journal Review

Meteorologi dan Klimatologi


Analisis Kondisi Udara Atas Wilayah Indonesia

Disusun Oleh:
Nadia Utami Br Karo
3183331020
(B) 2018

Dosen Pengampu:
Rikki Rahmat,S.Pd,M.Sc

Jurusan Pendidikan Geografi


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Oktober 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,atas berkat dan kesehatan
yang diberikanya dapat terselesainya Critical Journal Review ini. Adapun tugas ini dibuat
untuk memenuhi tugas CJR mata kuliah Meteorologi Dan Klimatologi. Penulis berharap CJR
ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca bila mana hendak membandingkan isi dua jurnal
tentang materi Meteorologi Dan Klimatologi.Dalam penyelesaian makalah ini penyusun
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun yang lainnya,
mengingatkan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk kritik dan saran dari semua pihak
sangat perlu bagi penulis harapkan demi penyempurnaan CJR ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
dalam mengritisi jurnal bagi pembaca.

Medan,Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………i

Daftar Isi………………………………………………………………………………….ii

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………..1

A.Rumusan Masalah…………………………………………………………………...…1

B.Tujuan dan Manfaat Penulisan…..…………………………………………………..…1

C.Metode yang digunakan……………………………………………………………..…1

Bab II Ringkasan Review Jurnal…………………………………………………………2

Bab III Pembahasan Review Jurnal………………………………………………………5

Bab IV Penutup………………………………………………………………………..…7

Kesimpulan……………………………………………………………………………….7
BAB I PENDAHULUAN

Critical jurnal review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan jurnal
Meteorologi dan Klimatologi merupakan dua cabang ilmu pengetahuan yang membahas proses dan
gejala yang terjadi di atmosfer bumi. Obyek kajian adalah mempelajari tentang cuaca dan iklim
yang terjadi di bumi.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana review maupun ringkas jurnal tersebut?
2. Bagaimana Peran Meteorologi dan Klimatologi bagi bumi?
B. Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan critical journal review untuk
mengajak pembaca lebih memahami scara mendalam mengenai jurnal tersebut dan
membangun sebuah sistem informasi yang dapat membantu tugas kuliah.

C. Metode yang digunakan

Metode Penelitian adalah langkah-langkah sistematik yang ini digunakan untuk mengerjakan
atau menyelesaikan suatu masalah melalui pengambilan data, Perancangan dan sistem uji coba.
BAB II RINGKASAN JURNAL

A. Indentitas Jurnal

Judul jurnal : Analisis Kondisi Udara Atas Wilayah Indonesia


Volume Penerbit : vol 18

Tahun Terbit : 2017

Edisi : Pertama

Penulis : M. Djazim Syaifullah

Publikasi : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jalan Thamrin 08 Jakarta, 10340
Reviwer : Nadia Utami Br Karo

B. Review Jurnal

A. Pendahuluan
Indonesia merupakan kontinen maritim yang menerima radiasi surya dalam jumlah melimpah,
melepaskan panas laten dalam jumlah besar pada saat pembentukan awan konvektif (awan Cumulus).
Wilayah Indonesia yang masuk dalam kawasan tropis, maka lapisan udara atas memegang peranan
penting dalam dinamika atmosfer udara atas untuk membangun dan menghasilkan sistim cuaca yang
cukup kompleks. Pemahaman dinamika atmosfer.Di wilayah Indonesia sangat diperlukan untuk lebih
memahami proses cuaca dan iklim di wilayah tersebut. Adanya perbedaan suhu udara dan tekanan
udara di atmosfer menyebabkan terjadinya angin. Kondisi ini juga menghasilkan perbedaan distribusi
energi radiasi matahari, tutupan awan serta dinamika lain sekitarnya. Tropopause adalah lapisan udara
yang ada di atmosfer yang membatasi antara troposfer (lapisan paling bawah dalam struktur atmosfer)
dengan lapisan stratosfer.Menyatakan rerata ketinggian tropopause di atas ekuator samudera Pasifik
Barat sekitar 17.5 km. Syaifullah mengidentifikasi ketinggian lapisan tropopause dengan memakai
data rawindsonde stasiun GAW Bukit Kototabang, Bukittinggi Sumatera Barat, hasilnya
menunjukkan bahwa ketinggian lapisan tropopause berkisar dari 15 sampai 18 km dengan rerata
sekitar 16 km dengan suhu pada lapisan tersebut tercatat berkisar antara - 76oC sampai -84oCDari
beberapa parameter tersebut dapat dipelajari parameter dan indeks lainnya. Jika pengukuran dilakukan
di banyak tempat dalam suatu wilayah yang luas dan dalam waktu yang relatif panjang maka akan
dapat dipelajari karasteristik kondisi atmosfer di wilayah itu dan beberapa parameter cuaca lainnya.
Belum banyak dilakukan penelitian udara atas dari data radiosonde (sounding) dengan jumlah stasiun
yang cukup banyak dan panjang data/ dengan durasi yang lama sehingga aktifitas dinamika atmosfer
pada lapisan konvektif di wilayah Indonesia dapat dipelajari.
B. Metode Penelitian
Sebanyak 11 (sebelas) stasiun peluncuran radiosonde di wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura
digunakan dalam penelitian ini seperti terlihat dalam Gambar 1. Stasiun-stasiun tersebut terdaftar pada
Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization, WMO). Data peluncuran radiosonde
secara lengkapFormat data dalam bentuk ASCII yang dapat langsung dilihat isi filenya sehingga dapat
diproses dengan mudah. Informasi keberadaan data radiosonde untuk masing-masing stasiun
pengamatan, yang meliputi nama stasiun, posisi koordinat geografis. Pengamatan kondisi atmosfer di
wilayah Indonesia dan sekitarnya secara menyeluruh dan dalam jangka waktu yang relatif panjang dapat
memberikan gambaran tentang dinamika atmosfer baik yang berhubungan dengan kondisi cuaca maupun bagian dari
variable iklim (komponen angin monsunal, angin zonal dan lain-lain). Selain itu juga karasteristik lapisan tropopause
dapat teramati untuk wilayah Indonesia dan sekitarnya. Baik dalam hal ketinggian lapisan tropopause maupun suhu
udara minimum pada lapisan tersebut. Pembuatan profil angin atas dapat memperlihatkan komponen angin zonal
selama 5 (lima) tahun untuk masing-masing stasiun.

C. Hasil dan Pembahasan


Analisis yang dilakukan meliputi analisis profil sounding, profil angin komponen zonal, profil suhu
dan analisis lapisan tropopause, serta analisis parameter dan indeks radiosonde. Parameter radiosonde
meliputi Mixing Ratio, Precipitable Water dan Convective Available Potential Energy (CAPE).
Sementara itu Indeks radiosonde yang dianalisis adalah Lifted indeks, Showalter indeks, K indeks,
Total-total indeks, serta SWEAT indeks.Analisis komponen angin zonal dilakukan untuk setiap
stasiun pengamatan selama lima tahun dengan membuat membuat penampang tegak (profil) angin
zonal sampai ketinggian 25 kilometer dan hasilnya.Frofil rerata suhu udara untuk semua stasiun
selama pengamatan tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 disajikan pada Gambar 5. Dari gambar
tersebut diperoleh ketinggian rerata freezing level (paras dimana suhu mencapai 0oC), yaitu pada
ketinggian sekitar 16 ribu feet. Salah satu parameter dalam pengukuran radiosonde adalah lapse rate,
lapse rate didefinisikan sebagai laju penurunan suhu terhadap ketinggian.
Beberapa hasil penelitian tentang ketinggian lapisan tropopause di sekitar ekuator menunjukkan
bahwa ketinggian lapisan tropopause bervariasi antara 16 kilometer sampai dengan 18 kilometer. Hasil
analisis rerata untuk semua stasiun radiosonde selama tahun pengamatan 2010-2014 ditunjukkan
dalam Gambar 5. Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa lapisan tropopause secara rerata berada
pada ketinggian 16.6 kilometer. Nilai MR berkisar antara 16.49 g/kg sampai 17.85 g/kg dengan rerata
17.06 g/kg, Nilai rerata CAPE untuk semua stasiun pengamatan bervariasi, dengan nilai minimum 511
Joule di stasiun Merauke dan nilai maksimum 1343 Joule di staiun Singapura. Nilai rerata untuk semua
stasiun sebesar 720 Joule. Secara umum juga terlihat bahwa semakin dekat dengan ekuator (lintang
kecil) maka nilai CAPE cenderung lebih besar dibandingkan dengan daerah yang lebih jauh dari
ekuator. Nilai rerata LI untuk semua stasiun pengamatan bervariasi, berkisar antara nilai minimum -
3.30 di stasiun Singapura dan nilai maksimum -0.18 di staiun Merauke, dengan nilai rerata -1.44.
D. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan di atas, ada beberapa informasi penting telah didapatkan, yaitu
tentang profil suhu dan penurunan suhu (lapse rate), lapisan tropopause, profil komponen angina
zonal, dan beberapa nilai indeks radiosonde. Lapse rate rerata dari permukaan sampai ketinggian
lapisan tropopause adalah sekitar -0.62o C/100meter, sedangkan lapse rate rerata dari permukaan
sampai paras freezing level sekitar -0.55oC/100meter. Untuk lapisan di atas freezing level mempunyai
tingkat labilitas yang lebih tinggi dibandingkan pada lapisan di bawah freezing level. Lapisan
tropopause secara rerata berada pada ketinggian 16.6 kilometer dengan suhu sekitar -81oC. Dari
pengamatan radiosonde menunjukkan nilai ketinggian lapisan tropopause yang relatif hampir sama.
Profil angin komponen zonal untuk beberapa stasiun pengamatan terlihat adanya periodisitas
komponen arah angin pada lapisan bawah (di bawah 5 km atau sekitar 15 ribu feet) yaitu pada musim
hujan dominan komponen angin baratan sedang pada musim kering dominan angin timuran. Dari nilai-
nilai indeks radiosonde di wilayah Indonesia secara rerata dalam kisaran weak dan moderate. Secara
umum juga terlihat bahwa semakin dekat dengan ekuator (lintang kecil) maka nilai CAPE cenderung
lebih besar dibandingkan dengan daerah yang lebih jauh dari ekuator.
BAB III PEMBAHASAN

A.Relevansi Topik Dengan Meteorologi Dan Klimatologi


Objek kajian meteorology dan klimatologi adalah membahas tentang unsur cuaca dan iklim
yang terjadi di permukaan bumi.Jadi kita perlu mengetahui bagaimana analisa cuaca yang
terjadi di Indonesia. Di wilayah Indonesia sangat diperlukan untuk lebih memahami proses cuaca dan
iklim di wilayah tersebut. Adanya perbedaan suhu udara dan tekanan udara di atmosfer menyebabkan
terjadinya angin. Kondisi ini juga menghasilkan perbedaan distribusi energi radiasi matahari, tutupan
awan serta dinamika lain sekitarnya. Tropopause adalah lapisan udara yang ada di atmosfer yang
membatasi antara troposfer (lapisan paling bawah dalam struktur atmosfer) dengan lapisan stratosfer.
B. Pokok-pokok Argumentasi Penulisaan Dalam Pendahuluan
Analisis kondisi udara atas wilayah Indonesia telah dilakukan dengan data radiosonde. Sebanyak 11 (sebelas) stasiun
peluncuran radiosonde di wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura digunakan dalam penelitian in. Rentang data
digunakan sepanjang 5 (lima) tahun. Ada beberapa informasi penting telah didapatkan, yaitu tentang profil suhu dan
penurunan suhu (lapse rate), lapisan tropopause, profil komponen angin zonal, dan beberapa nilai indeksradiosonde.
Lapse rate rerata dari permukaan sampai ketinggian lapisan tropopause adalah sekitar -0.62oC/ 100meter. Lapse rate
rerata dari permukaan sampai paras freezing level sekitar -0.55oC/ 100meter.

C. Metodologi Penelitian Dan RelevansinyaDalam jurnal tersebut


Pengukuran radiosonde dilakukan untuk mempelajari karasteristik dan dinamika atmosfer dengan
melakukan pengukuran beberapa parameter cuaca, yaitu tekanan udara, suhu lingkungan, kelembaban
relatif (RH), arah dan kecepatan angin. Dari beberapa parameter tersebut dapat dipelajari parameter dan
indeks lainnya. Jika pengukuran dilakukan di banyak tempat dalam suatu wilayah yang luas dan dalam
waktu yang relatif panjang maka akan dapat dipelajari karasteristik kondisi atmosfer di wilayah itu dan
beberapa parameter cuaca lainnya.
D. Kerangka Berfikir Penulis Pada Bagian Pembahasaan
Analisis yang dilakukan meliputi analisis profil sounding, profil angin komponen zonal, profil suhu
dan analisis lapisan tropopause, serta analisis parameter dan indeks radiosonde. Parameter radiosonde
meliputi Mixing Ratio, Precipitable Water dan Convective Available Potential Energy (CAPE).
Sementara itu Indeks radiosonde yang dianalisis adalah Lifted indeks, Showalter indeks, K indeks,
Total-total indeks, serta SWEAT indeks.
E. Kesimpulan
Perlu dilakukan kajian dan analisis lebih lanjut terutama komponen angin zonal pada lapisan atas
untuk lebih memahami pola sirkulasi udara atas wilayah Indonesia. Dari hasil analisis dan pembahasan
di atas, ada beberapa informasi penting telah didapatkan, yaitu tentang profil suhu dan penurunan suhu
(lapse rate), lapisan tropopause, profil komponen angina zonal, dan beberapa nilai indeks radiosonde.
BAB IV PENUTUP

Ilmu Cuaca dan iklim merupakan dua cabang ilmu pengetahuan yang membahas proses dan gejala
yang terjadi di atmosfer bumi. Dari hasil analisis dan pembahasan di atas, ada beberapa informasi
penting telah didapatkan, yaitu tentang profil suhu dan penurunan suhu (lapse rate), lapisan
tropopause, profil komponen angina zonal, dan beberapa nilai indeks radiosonde. Lapse rate rerata
dari permukaan sampai ketinggian lapisan tropopause adalah sekitar -0.62o C/100meter, sedangkan
lapse rate rerata dari permukaan sampai paras freezing level sekitar -0.55oC/100meter. Untuk lapisan
di atas freezing level mempunyai tingkat labilitas yang lebih tinggi dibandingkan pada lapisan di
bawah freezing level. Lapisan tropopause secara rerata berada pada ketinggian 16.6 kilometer dengan
suhu sekitar -81oC. Dari pengamatan radiosonde menunjukkan nilai ketinggian lapisan tropopause
yang relatif hampir sama.

You might also like