You are on page 1of 13

STUDI KASUS STRATEGI DISTRIBUSI

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.

1. TEORI
Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua
kegiatan pemasaran (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk
barang/jasa dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen. (Cecep
Hidayat : 1998). Saluran distribusi dapat didefinisikan menurut beberapa ahli :
1) David A. Revzansaluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh
arus barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.
2) The American Marketing Association, bahwa saluran distribusi merupakan
suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri
atas agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk
atau jasa yang dipasarkan.
Jadi, saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk
memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih untuk
mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung
dari produsen ke konsumen. Tujuannya untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar
merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
a. Pola Saluran Distribusi
Saluran distribusi dari produsen ke konsumen, baik itu dalam pasar
konsumen maupun industri ada yang langsung (tanpa perantara) dan tidak
langsung (dengan perantara). Dalam hal ini, pola saluran distribusi disebutkan ada
2 macam :
1. Beberapa pola saluran distribusi barang konsumsi
a. Produsen Konsumen
Bentuk saluran distribusi paling pendek dan paling sederhana, tanpa
menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya
melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (self to self atau home to
home) yang sering disebut saluran distribusi langsung.
b. Produsen – Pengecer – Konsumen
Sering disebut juga saluran distribusi langsung. Disini, pengecer besar
langsung melakukan pembelian pada produsen. Ada pula beberapa produsen
mendirikan took pengecer sehingga secara langsung melayani konsumen, tetapi
jarang dipakai.
c. Produsen – Pedagang Besar – Konsumen
Disebut saluran distribusi tradisional. Produsen hanya melayani penjualan
dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian konsumen
dilayani oleh pengecer saja.
d. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik) sebagai
penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi
yang ada. Sasaran penjualnya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
e. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai
perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian
menjualnya kepada toko – toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi
ini terutama agen penjualan.

2. Beberapa pola saluran distribusi barang industri


a. Produsen – Pemakai
Saluran yang paling pendek yang disebut saluran distribusi langsung.
Biasanya saluran distribusi langsung ini dipakai oleh produsen jika transaksi
penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar. Contohnya, lokomotif
kapal, pesawat terbang, kereta dan sebagainya yang termasuk instalasi.
b. Produsen – Distibutor Industri – Pemakai Industri
Produsen barang – barang jenis perlengkapan operasi dan accessory
equipment kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai
pasarnya. Produsen lain yang dapat menggunakan distributor industri antara lain,
produsen bahan bangunan, produsen alat – alat untuk pembangunan, produsen alat
pendingin udara (AC) dan sebagainya.
c. Produsen – Agen – Pemakai Industri
Biasanya dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen
pemasaran. Jua perusahaan yang ingin memperkenalkan barang atau ingin
memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka menggunakan agen.
d. Produsen – Agen – Distributor Industri – pemakai Industri
Digunakan perusahaan dengan pertimbangan anatara lain bahwa unit
penjualan terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu, faktor
penyimpangan pada saluran perlu dipertimbangkan. Dalam hal ini agen penunjang
seperti agen penyimpanan berperan penting.

b. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi


Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat
berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor – faktor tersebut antara
lain :
1. Pertimbangan Pasar
Karena saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen,
maka keadaan pasar ini merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran.
Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan adalah :
a. Konsumen atau pasar industri
Pasar yang akan dituju apakah pasar konsumen atau pasar industri, jika pasar
industri umumnya jumlah perantara yang diperlukan tidak banyak dan
memerlukan pemilihan penyalur yang dituntut memiliki kemampuan penguasaan
secara teknis mengenai produk tersebut.
b. Jumlah pembeli potensial
Jika jumlah pembeli potensi jumlahnya banyak umumnya tingkat pelayanan yang
diperlukan juga tinggi sehingga jumlah perantaranya juga harus banyak,
sebaliknya jika pembeli potensial sedikit tingkat pelayanan yang diperlukan tidak
begitu banyak.
c. Konsentrasi pasar secara geografis
Jika pasar terpusat secara geografis, jumlahnya layanan yang diperlukan tidak
begitu banyak. Apabila pasar terbesar letaknya secara geografis jumlah layanan
yang diperlukan akan semakin banyak.
d. Pola pembelian
Pola pembelian konsumen juga beraneka ragam, ada konsumen yang
menginginkan membeli dari lokasi yang terpusat lebih jauh melalui perjalanan,
telepon atau surat.
e. Jumlah pesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap
saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industri tidak
begitu besar atau relative kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor
industri.
f. Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh
pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan
membeli, antara lain :
- Kemauan untuk membelanjakan uangnya
- Tertariknya pada pembelian dengan kredit
- Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali – kali
- Tertariknya pada pelayanan penjual

2. Pertimbangan Produk
a. Karakteristik produk
Produk yang mudah rusak misalnya mengharuskan dibentuk saluran distribusi
yang pendek dan tingkat layanan yang tinggi agar produk cepat sampai ke tangan
konsumen. Demikian juga produk yang memiliki bobot yang tinggi seperti bahan
bangunan (pasir, batu dsb) memerlukan saluran yang pendek karena ongkos
angkut serta bongkar muatnya yang tinggi.
b. Nilai unit
Jika nilai unit dari barang yang dijual relative rendah maka produsen cenderung
untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, jika nilai
unitnya relative tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung.
c. Sifat teknis
Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya disalurkan secara
langsung kepada pemakai industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai
penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan
pemeliharaannya. Mereka juga harus dapat memberikan pelayanan baik sebelum
maupun sesudah penjualan.
d. Barang standard dan pesanan
Jika barang yang dijual berupa barang standar maka dipelihara sejumlah
persediaan pada penyalur. Demikian pula sebaliknya, kalau barang yang dijual
berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu memlihara persediaan.
e. Luasnya lini produk
Semakin beragam barang dalam suatu lini produk, makin besar kecenderungan
perusahaan melakukan distribusi eksklusif atau distribusi selektif.
3. Pertimbangan perusahaan
a. Kemampuan modal
Semakin besar modal yang dimiliki oleh perusahaan maka perusahaan dapat
menentukan jumlah penyalur yang banyak untuk meningkatkan pelayanan dan
perusahaan memiliki peluang untuk memilih penyalur yang memiliki reputasi
yang baik untuk menjaga citra perusahaannya.
b. Pengalaman dan kemampuan manajemen
Perusahaan yang memiliki pengalaman yang banyak akan penyaluran produk
tentunya memiliki pertimbangan yang matang dalam mendesain saluran dan
memiliki kriteria atau data tersendiri mengenai reputasi penyalur. Demikian juga
kemampuan manajemen dalam menilai dan menentukan pemilihan penyalur turut
menentukan terciptanya saluran distribusi yang efisien dan efektif.
c. Pengawasan saluran
Faktor pengawasan saluran kadang – kadang menjadi pusat perhatian produsen
dalam kebijaksanaan saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah
dilakukan jika saluran distribusi pendek. Jadi, perusahaan yang ingin mengawasi
penyaluran barangnya cenderung memilih saluran pendek walaupun ongkosnya
tinggi.
d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual
Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun
etalase, mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak yang bersedia
menjadi penyalurnya.
4. Pertimbangan distributor
a. Pelayanan yang diberikan oleh distributor
Jika perantara mau memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan
menyediakan fasilitas penyimpangan maka produsen akan bersedia
menggunakannya sebagai penyalur.
b. Kegunaan perantara
Perantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barag
produsen dalam persaingan dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan
usul tentang barang baru.
c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
Jika perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen,
misalnya resiko turunny harga, maka produsen dapat memilihnya sebagai
penyalur. Hal ini dapat memperingan tanggungjawab produsen dalam mengadapi
berbagai macam resiko.
d. Volume penjualan
Produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam
volume yang besar untuk jangka panjang.
e. Ongkos
Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan menggunakan
perantara, maka hal ini dapat dilakukan terus menerus.
5. Pertimbangan lingkungan

a. Kondisi perekonomian
Kondisi perekonomian suatu bangsa / Negara juga turut mempengaruhi pemilihan
penyalur. Di Negara – Negara yang perekonomiannya belum mapan tentu
menghendaki desain saluran yang ekonomis dan menggunakan saluran yang lebih
pendek.
b. Sarana dan prasarana yang tersedia
Sarana fisik seperti armada angkutan, alat bongkar muat harus memenuhi syarat
terentu. Demikian faktor pendukung lain seperti peraturan pemerintah, tenaga
kerja juga harus sesuai dengan apa yang diperlukan saluran pemasaran yang ideal.

c. Strategi Cakupan Saluran Distribusi


Alternatif menentukan banyaknya penyalur setelah menentukan
banyaknya saluran distribusi yang akan dipakai, perusahaan/produsen perlu
menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai pedagang besar atau
pengecer. Dalam hal ini produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu :
1. Distribusi Intensif
Distribusi Intensif ini dapat dilakukan oleh produsen yang menjual barang
konvenien. Perusahaan berusaha menggunakan penyalur, terutama pengecer
sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen. Semua ini
dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen. Sedangkan
untuk barang industri, distribusi intensif ini biasanya terbatas untuk jenis
operating supplies atau barang standard lainnya, seperti obeng, minyak pelumas,
dan lainnya.
2. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih suatu
jumlah pedagang besar/ pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis.
Biasanya saluran ini dipakai untuk memasarkan produk baru, barang shopping
atau barang special, dan barang industri jenis accessory equipment. Penggunaan
saluran distribusi selektif ini dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak
menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi
lebih terbatas.
3. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahan dengan hanya menggunakan
satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu. Jadi produsen/
penyedia hanya menjual produknya kepada satu pedagang besar atau satu
pengecer saja.

2. PEMBAHASAN
Saluran distribusi yang diterapkan PT. Astra International cabang Yogyakarta
adalah saluran tingkat satu yakni melalui dealer karena adanya keterbatasan dari
PT. Astra untuk lebih dekat dengan konsumen. Dengan diangkatnya dealer
sebagai perpanjangan tangan Astra tentunya konsumen yang berada di pedesaan
akan jauh lebih mudah dijangkau karena keberadaaan dealer sampai ke area
kabupaten di wilayah DIY. Sampai saat ini ada 91 dealer resmi yang diangkat oleh
PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta. Untuk lebih meyakinkan
bahwa harga, kualitas barang tidak berbeda, maka secara fisik dibuatlah bentuk
showroom yang sama dengan PT. Astra International Tbk. Honda yang
diistilahkan dengan penyeragaman interior dan eksterior. Selain dengan bantuan
dealer yang telah diangkat secara resmi oleh PT. Astra International Tbk. Honda
cabang Yogyakarta, penjualan unit pun dapat langsung dilayani oleh PT. Astra
International Tbk. Honda cabang Yogyakarta. Penjualan tersebut dapat melalui
salesman maupun konsumen yang langsung ke showroom. Dengan kata lain PT.
Astra International Tbk. Honda juga menggunakan saluran distribusi tingkat nol.
Dengan dilakukannya distribusi menggunakan dua saluran, membuat perusahaan
mampu memaksimalkan kinerja karyawan serta memenuhi kebutuhan konsumen.
Bahkan PT. Astra International Tbk.Honda cabang Yogyakarta mampu mencapai
daerah yang lebih luas namun tidak melebihi dari kawasan yang menjadi batas
kekuasaan pasarnya.
Berikut gambar dari saluran distribusi yang diterapkan PT. Astra International
Tbk. Honda cabang Yogyakarta:
1. Saluran Tingkat Nol

PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta bertindak sebagai Main
Dealer dimana Main Dealer dapat langsung mendistribusikan unit kendaraan
kepada konsumen melalui salesman atau menggunakan showroom sehingga
konsumen bisa datang dan memilih sendiri unit kendaraan yang diinginkan.

2. Saluran Tingkat Satu

PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta sebagai Main Dealer yang
dapat mendistribusikan secara langsung unit kendaraan kepada konsumen, Main
Dealaer juga bekerja sama dengan dealer-dealer resmi yang sudah diangkat untuk
membantu PT. Asra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta dalam
menjangkau pasar yang lebih luas. Sehingga konsumen yang berada di beberapa
daerah yang jauh dari Main Dealer dapat mendatangi dealer-dealer yang ada di
sekitar daerah tempat tinggalnya.

Pembahasan Saluran Distribusi Pada PT. Astra International Tbk. Honda


cabang Yogyakarta
1. Saluran Distribusi Pemilihan saluran distribusi
PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta melalui beberapa
pertimbangan, meliputi: fungsi saluran distribusi, bentuk-bentuk saluran
distribusi, karakteristik produk, karakteristik perantara, karakteristik pelanggan.
Selain itu juga mempertimbangkan pasar dari produk yang akan didistribusikan
perusahaan tersebut. Salah satu yang dipertimbangkan oleh perusahaan sesuai
pada teori yang ada, anggota-anggota dalam saluran pemasaran melaksanakan
beberapa fungsi utama dan berpartisipasi dalam arus pemasaran berikut menurut
Thamrin dan Tantri (2012:208):
a. Informasi: pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai
pelanggan potensial dan pelanggan saat ini, pesaing, dan pelaku dan kekuatan lain
dalam lingkungan pemasaran.
b. Promosi: pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif mengenai
penawaran yang dirancang untuk menarik pelanggan.
c. Negosiasi: usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat-
syarat lain sehingga kepemilikan dapat dipengaruhi.
d. Pesanan: komunikasi ke belakang yang bermaksud mengadakan pembelian oleh
anggota saluran pemasaran kepada produsen.
e. Pendanaan: penerimaan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk
penyediaan persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda.
f. Pengambilan risiko: asumsi risiko yang terkait dengan pelaksanaan kerja
saluran pemasaran. g. Kepemilikan fisik: gerakan penyimpanan dan pemindahan
produk fisik mulai dari bahan mentah hingga produk jadi ke pelanggan.
h. Pembayaran: pembeli yang membayar melalui bank dan lembaga keuangan
lainnya kepada penjual.
i. Kepemilikan: pengalihan kepemilikan dari satu organisasi atau individu kepada
organisasi atau individu lainnya.

PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta memiliki staff yang
bertugas untuk mengumpulkan informasi pemasaran, contohnya menilai produk
pesaing seperti teknologi apa yang diterapkan pada mesin kendaraan, juga
mengumpulkan informasi mengenai kepuasan pelanggan dari pesaing. Fungsi
promosi yang dilakukan PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta
adalah meneruskan pengenalan produk baru yang dikeluarkan perusahaan dan siap
di pasarkan, contohnya pada bulan Maret PT. Astra International Tbk. Honda
cabang Yogyakarta melakukan launching produk baru dari Honda yaitu Vario 150
di Hotel Santika dan di Jogja City Mall dengan mengadakan konser Raisa sebagai
daya tarik dari promosi yang dilakukan.
Peran PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta berperan sebagai
pemesan produk yang dibutuhkan oleh konsumen ke produsen agar tidak terjadi
kekosongan produk di pasar. Negosiasi dilakukan PT. Astra International Tbk.
Honda cabang Yogyakarta dengan para dealer mengenai ketetapan harga standar
yang diberikan dari Main Dealer serta harga yang ditetapkan untuk
menyeragamkan dan tidak membuat perusahaan kehilangan konsumen. PT. Astra
International Tbk. Honda cabang Yogyakarta membantu konsumen dalam
mempermudah proses pembayaran serta proses kepemilikan kendaraan menjadi
atas nama pembeli kendaraan.
a. Saluran tingkat nol (Zero-Level Channel) Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana
karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang
dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari
rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
b. Saluran tingkat satu (One-Level Channel) Produsen – Distributor – Konsumen
Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan aksesoris, dapat
menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. Produsen lain
yang dapat menggunakan distributor industri sebagai penyalurnya antara
lain: produsen barang bangunan, produsen alat-alat untuk bangunan,
produsen alat pendingin udara, majalah dan sebagainya.
Dengan menggunakan saluran tingkat nol ini yang didapat dari pihak perusahaan
atau produsen sendiri adalah efisiennnya perusahaan tanpa mengeluarkan biaya
yang banyak untuk melayani konsumen sehingga konsumen juga merasakan
kenyamanan yang langsung didapat saat membeli unit kendaraan di showroom,
pelayanan yang diberikan ramah dan dapat memilih produk yang bervariasi.

Ketika menggunakan saluran tingkat satu perusahaan telah merasakan


kenyamanan dan kemudahan dalam memasarkan unit kendaraan dengan
menggunakan dealer yang berada di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh
Main Dealer. Biaya pengiriman unit kendaraan perharinya bisa lebih ringan.
Mengingat karakteristik produk yang tahan lama dann tidak mudah rusak,
membuat PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta berani
bekerjasama dengan perantara berupa dealer-dealer resmi yang telah diangkat PT.
Astra International Tbk. Honda dengan melakukan penyeragaman desain interior
maupun eksterior agar konsumen lebih percaya dengan dealer tersebut. Percaya
dengan harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan yang akan diterima
konsumen. Karakteristik konsumen di wilayah DIY dan Jateng yang sangat
potensial dan dengan adanya catatan peningkatan yang pesat dari tahun ke tahun
membuat PT. Astra International Tbk. Honda melakukan pendistribusian dengan
dealer-dealer resmi demi menjaga cadangan unit yang tersedia di tiap daerah
untuk menjaga kepuasan pelanggan.
Kemampuan manajerial PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta
yang sudah baik menjadi modal utama dalam pemilihan saluran distribusi
terutama pemilihan saluran distribusi tingkat satu, simana pihak manajemen
mampu untuk memanajemen Main Dealer dan dealer-dealer yang menjadi anak
dealer yang berfungsi sebagai penghubung dari Main Dealer kepada konsumen
akhir. Serta pengendalian terhadap penetapan harga jual produk dan sistem
keuntungan yang akan diberikan kepada dealer, juga pengendalian atas pelayanan
yang harus diberikan dealer kepada Main Dealer agar konsumen tidak kecewa.

Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan dan mengevaluasi juga


diperlukan demi keuntungan jangka panjang. Agar dealer-dealer bisa bekerja
optimal, perusahaan melakukan pelatihanpelatihan untuk menjaga pelayanan dan
sebagai bentuk pengikatan kerjasama dengan dealer yang telah dipilih. Sehingga
dealer bisa memberikan pelayanan yang sama dengan perusahaan dan tidak
membuat kesenjangan pelayanan yang akan diterima konsumen.

3. KESIMPULAN
Hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
pada bagian akhir penyusunan Tugas Akhir ini dapat ditarik kesimpulan strategi
distribusi yang dilakukan oleh PT. Astra International Tbk. Honda cabang
Yogyakarta yaitu saluran distribusi tingkat nol dan tingkat satu dimana perusahaan
memiliki pertimbangan pertimbangan dalam penerapan saluran distribusi tersebut.
Penggunaan saluran distribusi tingkat nol adalah upaya perusahaan melayani
konsumen yang ingin datang ke showroom untuk mendapatkan pelayanan yang
lebih dan pilihan tipe unit yang lebih banyak dalam satu tempat yang luas dan
nyaman. Selain itu penggunaan saluran distribusi tingkat satu dilakukan sebagai
upaya menjangkau pasar di daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau oleh
perusahaan. Sehingga konsumen di daerah tersebut bisa menggunakan produk dari
PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta. Selain itu upaya yang
dilakukan di bidang distribusi merupakan salah satu cara PT. Astra International
Tbk. Honda cabang Yogyakarta memperkuat posisinya di pasar.

4. DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Ricky dan Ebert, Ronald. (2007). Bisnis. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip
dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Jilid
I. Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip. (2000). Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall. Kotler,

Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo. Kotler,

Philip dan Keller. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip dan Keller. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: PT.
Indeks.

You might also like