Professional Documents
Culture Documents
LEARNING TASK
2. Pertimbangan apa saja yang harus ditentukan sebagai indikasi restorasi ?(Fendy)
3. Apa saja perbedaan restorasi pada gigi anterior dan posterior yang telah dirawat
saluran akar ?(Nirma)
Restorasi pasca endo gigi anterior :
Gigi anterior yang telah dirawat endodontic dan memiliki struktur jaringan
gigi yang sehat masih banyak, serta retensi yang cukup ,dapat direstorasi
secara langsung dengan komposit resin atau GIC semen
Gigi anterior dengan pewarnaan yang meliputi lebih dari setengah atau
seluruh coronal,dapat direstorasi dengan veener komposit atau porselen
Gigi anterior dengan sisa jaringan keras gigi sedikit, retensi dari jaringan
gigi yang tersisa tidak adekuat, dan tidak dapat digunakan restorasi lain,
maka pasak dan inti menjadi pilihan
Restorasi komposit menjadi kontraindikasi jika sisa jaringan kurang dari
1/3 koronal
Restorasi pasca endo gigi posterior :
Gigi posterior menerima beban kunyah lebih besar dibandingkan dengan
gigi anterior, karena itu pertimbanagan dalam pemilihan restorasi juga
berbeda . Faktor yang paling utama dalam menentukan restorasi adalah
banyaknya jaringan gigi sehat yang tersisa
Gigi yang tidak beresiko fraktur dan memiliki sisa jaringan cukup banyak ,
diindikasikan menggunakan restorasi sederhana. Kavitas yang tidak
meliputi proksimal dapat direstoasi dengan komposit high strength untuk
gigi posterior.
Logam cor seperti alloy emas , mahkota emas, mahkota metal porselen
,dan restorasi all porselen , merupakan restorasi pilihan pada gigi posterior
yang telah dirawat endodontic. Restorasi ini melindungi gigi dengan baik
walaupun membutuhkan pembuangan jaringan yang cukup banyak
Gigi posterior selalu membutuhkan perlindungan koronal karena beban
kunyahnya yang besar . Premolar lebih rentan terhadap fraktur
dibandingkan dengan molar dan harus direstorasi minimal dengan onlay
pada kedua cups
Gigi posterior secra umum tidak menggunakan mahkota pasak sebagai
restorasi. Ukuran kamar pulpa yang besar menyebabkan gigi posterior
lebih baik direstorasi dengan onlay atau mahkota penuh
Mahkota pasak menjadi pilihan jika restorasi yang lain tidak memiliki
retensi yang cukup untuk menggantikan struktur gigi yang hilang, karena
beberapa penelitian menyatakan bahwa restorasi mahkota pasak dapat
meningkatkan resiko fraktur.
PASAK TUANG
Dari skenario di atas, diskusikan rencana perawatan yang akan dilakukan yaitu :
2. Pasak Prefabricated
Pasak ready made atau prefabricated dapat terbuat dari metal dan non-
metal. Keuntungan menggunakan pasak prefabricated adalah murah,
mudah, cepat, kuat dan retentif akan tetapi penggunaanya sangat selektif,
bentuk pasak dan saluran akar tidak sesuai dan mudah terjadi korosi selain
itu mempunyai modulus elastis yang berbeda dengan dentin sehingga
tekanan yang jatuh pada gigi terkonsentrasi dan dapat menimbulkan
fraktur.
Pasak pre fabricated dibagi menjadi aktif dan pasif. Pada pasak
aktif tidak memiliki bentukan ulir, namun pada pasak aktif terdapat ulir
yang berfungsi untuk menambah retensi.
Bentukan Pasak
A. Tapered, smooth-sided
B. B. Paralel-sided
C. C. Tappered self-threading screw
D. D. Parallel-sided threded
E. E. Parallel-sided, tapered apical ends
1. Inlay wax dipanaskan, diletakkan pada plastik sprue, dalam keadaan lunak dimasukkan
ke dalam preparasi pasak yang telah dibasahi dengan akuades/vaselin dan dipadatkan
sampai memenuhi seluruh preparasi pasak
2. Malam coba diambil untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan preparasi dan tidak
ada undercut, bila belum langkah diatas dapat diulang
6. Dikirim ke lab
System pasak yang digunakan harus sesuai dengan saluran akar maupun restorasinya. Dokter
gigi harus mempunyai ketrampilan untuk menentukan indikasi dan penggunakan pasak pada
gigi yang dirawat.
Preparasi pasak
Kamar pulpa maupun saluran akar memberi retensi pada restorasinya. Pasak yang disemen
pada saluran akar akan memneri retensi pada restorasi (inti) namun tidak memperkuat akar
gigi, bahkan sering kali memeperlemah akar gigi bila bentuk pasak tidak sesuai dengan
bentuk saluran akarnya (lebih besar). Karena itu buatlah preparasi pasak yang minimal sesuai
dengan kebutuhan retensi inti.
Preparasi pasak dimulai dari pengambilan gutta percha dari saluran akar sesuai dengan
panjang yang diperlukan dilanjutkan dengan memperbesar dan membentuk saluran akar
untuk ditempati pasak. Pengambilan gutta percha harus hati-hati. Pengambilan yang terlalu
banyak akan mengakibatkan tendensi fraktur akar. Perforasi akar juga bias terjadi apabila
preparasi saluran akar menyimpang dari saluran akarnya. Radiograf tidak dapat menentukan
secara pasti mengenai lengkung dan diameter saluran akar. Radiograf mungkin tidak bisa
menunjukkan konkavitas dan lengkung labio-lingual. Sebagai patokan umum, diameter pasak
tidak boleh lebih dari sepertiga diameter akar. Preparasi pasak yang menyempit ke arah
apikal mencegah terjadinya step di daerah apeks; tidak adanya step merupakan predisposisi
terjadinya wedging (peregangan) dan fraktur akar.
Pengambilan gutta percha sebaiknya dilakukan pada saat obturasi karena dokter gigi masih
ingat betul bentuk, diameter, panjang dan lengkung saluran akar.
Pengambilan gutta percha juga bisa dilakukan pada kunjungan berikutnya. Pengambilan
gutta percha lebih baik menggunakan alat yang panas sedikit demi sedikit sampai panjang
yang ditentukan. Gutta percha diambil sampai tersisa sedikitnya 4 mm dari apeks. Semua alat
bisa digunakan asal bisa dipanaskan. Gunakan instrumen yang rotatif seperti pisau reamer.
Namun penggunaannya harus hati-hati karena kecenderungannya untuk menyimpang dan
menimbulakan perforasi atau paling sedikit mengakibatkan kerusakan yang berat pada
saluran akar. Alternatif lain yaitu menggunakan pelarut seperti kloroform, xylene atau
eucaliptol adalah kotor dan sulit mengambil gutta percha sampai panjang yang dikehendaki.
Setelah gutta percha diambil, dilakukan pembentukan saluran akar sesuai dengan tipe pasak
yang akan digunakan. Dapat menggunakan instrumen putar dalam pembentukannya. Yang
penting adalah bahwa pasak yang disemenkan, apapun desain dan bentuk preparasinya, tidak
mungkin rapat dengan saluran akar. Pasak tidak akan rapat benar-benar dan semen juga tidak
dapat mengisi seluruh interfase. Saliva dan bakteri juga dapat mencapai daerah apeks bila
sudah berkontak dengan pasak
Namun yg disarankan untuk pasien pd kasus adalah bahan self curing acrilic dan plastic
crown forms.
Jawaban :
1. Inlay
Inlay adalah tumpatan rigid yang ditumpatkan di kavitas diantara tonjol gigi/ cusp.
Indikasi :
1. Baik untuk kavitas yang kecil/ karies proksimal lebar
2. Bila diperlukan untuk restorasi klamer dari suatu gigi tiruan (pegangan), misalnya:
inlay bukal atau disto/mesial inlay yang perlu untuk dibuatkan “ Rest Seat”, untuk gigi
tiruan.
3. Kavitas dengan bentuk preparasi > 1,5 jarak central fossa ke puncak cusp
4. Mengembalikan estetik pada restorasi gigi posterior yang mengalami kerusakan
akibat adanya karies sekunder
Kontraindikasi :
frekuensi karies tinggi
OH pasien jelek
2. Onlay
Onlay merupakan rekonstruksi gigi yang lebih luas meliputi satu atau lebih tonjol gigi/
cusp.Apabila morfologi oklusal telah mengalami perubahan karena restorasi sebelumnya,
karies, atau penggunaan fisik, maka inlay dengan dua permukaan tidak akan adekuat lagi.
Hal ini memerlukan suatu restorasi yang meliputi seluruh daerah oklusal. Dan dalam
keadaan ini, onlay MOD merupakan jenis restorasi yang tepat
Indikasi :
1. Pengganti restorasi amalgam yang rusak.
2. Kalau restorasi dibutuhkan sebagai penghubung tonjol bukal dan lingual.
3. Restorasi karies interproksimal gigi posterior.
4. Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat.
3. Mahkota
Mahkota adalah restorasi rigid sebagian/ seluruh mahkota yang disemenkan.
Rekonstruksi kembali gigi yang kerusakannya lebih besar daripada gigi yang sehat.
Indikasi:
1. Gigi vital/ non vital
2. Sudah tidak bisa ditambal lagi
3. Karies yang meluas sampai menghilangkan cusp gigi
4. Jaringan periodontal sehat
5. Tidak ada riwayat alergi pada bahan mahkota pasak
6. Gigi antagonisnya masih bagus sehingga tidak menjadi iritasi pada bagian mukosa
palatal.
7. Retensi pada gigi yang akan diberi mahkota masih baik dalam artian masih mampu
menerima beban mahkota pasak itu sendiri
8. Akar gigi masih bagus.
Kontraindikasi:
Karies pada gigi masih belum meluas masih tergolong pit dan fissure
Jaringan pendukung tidak memungkinkan adanya mahkota karena adanya periodontitis
kronis
Tidak adanya gigi antagonis sehingga menyebabkan mukosa palatal iritasi
Gigi yang akan dibuatkan mahkota masih vital artinya tidak sampai perforasi.
Kondisi gigi pada lengkung rahang tidak crowded.
3. Bahan apa yang digunakan pada restorasi rigid beserta pertimbangannya ?(Rakita, Awi)
Porselen
- Logam tuang
- Resin komposit
Tidak menyebabkan terkikisnya gigilawan. Selain itu restorasi ini mudah pecah dan berubah
warna.
Bahan restorasi rigid antara lain logam tuang, porselen, porselen fuse to metal, resin
komposit, dan kombinasi keduanya.
4. Apa restorasi rigid yang sesuai untuk kasus pada skenario beserta
pertimbangannya?(Cita, Chanjot)
Dental inlay. Dental inlay adalah restorasi yang digunakan untuk memperbaiki gigi yang
rusak ringan hingga sedang. Inlay juga dapat digunakan untuk mengembalikan gigi yang
retak atau patah jika kerusakan tidak cukup parah untuk memerlukan mahkota penuh atau
untuk menggantikan restorasi lama. Pertimbangannya adalah kavitas melibatkan
proksimal bukal dan lingual yaitu bagian mesial dan cusp yang terlibat adalah sebagian
cusp bukal dan lingual.( Cita)