You are on page 1of 3

Nama : Denada Kinanti Mahapranawati

Kelas : Pendidikan Biologi A 2017


NIM : 1304617028

Filum Mollusca

Mollusca adalah salah satu dari filum terbesar dalam kerajaan Animalia setelah
arthropoda. Terdapat lebih dari 90,000 spesies dan sekitar 70,000 fossil spesies. Mollusca adalah
selomata lophotrochozoa prostotoma, dan dengan demikian mereka berkembang melalui
pembelahan spiral mosaic dan membuat selom dengan cara schizocoel.
Nama Mollusca mengindikasikan salah satu karakter khususnya, yaitu tubuh yang lunak.
Kelompok yang sangat beraneka raga mini meliputi chitons, tusk shells, snails, slugs, nudibranchs,
sea butterfly, clams, mussels, oysters, squids, octopuses, dan nautiluses. Rentang kelompok ini
dari organisme yang cukup sederhana sampai beberapa invertebrate yang paling kompleks;
rentang ukuran dari hamper mikroskopis sampai Architeutis raksasa.
Mollusca dapat ditemukan dalam rentang habitat yang sangat luas, dari tropis hingga laut
kutub, pada ketinggian melebihi 7000 m, di kolam, danau, dan aliran, pada dataran berlumpur,
dalam deburan ombak, dan samudera terbuka dari permukaan hingga lubang terdalam. Mereka
mewakili berbagai macam gaya hidup, termasuk pengumpan bawah, penggali, penggerek, hingga
bentuk pelagis. Filum ini mencakup beberapa dari invertebrate terlamban dan tercepat.
Dinding tubuh dorsalnya membentuk sepasang lipatan yang bernama mantle, yang
mengelilingi rongga mantle, dimodifikasi menjadi insang atau paru-paru dan mensekresi
tempurungnya (beberapa tidk memilikinya); dinding tubuh ventralnya terspesialisasi sebagai kaki
berotot, termodifikasi menjadi bermacam-macam tetapi utama digunakan untuk bergerak;
radula pada mulut. Memiliki tubuh yang simetris bilateral, tripoblastik, tidak bersegman, dan
kebanyakan memiliki kepala yang jelas.
Coelomnya terbatas terutama pada bagian jantung, dan mungkin lumen pada gonad,
bagian dari ginjal, dan terkadang bagian dari usus. Permukaan epitelnya biasanya bersilia dan
mengandung kelenjar mukosa dan ujung saraf sensorik. Memiliki sistem pencernaan kompleks,
organ parau (radula) biasanya ada; anus biasanya mengosongkan ke rongga mantel; saluran siliari
internal dan eksternal banyak memiliki fungsi penting.
Memiliki otot sirkular, diagonal dan longitudinal pada tubuhnya; mantel dan kaki sangat
berotot pada beberapa kelas (contohnya cephalopoda dan gastropoda). Sistem saraf otak
berpasangan, pleural, pedal dan visceral ganglia, dengan tali saraf dan plexus subepidermal,
ganglia terpusat pada cincin saraf pada gastropoda dan cephalopoda. Beberapa memiliki organ
sensor sentuhan, bau, rasa, keseimbangan, dan pengelihatan. Mata langsung cephalopoda yang
sangat berkembang mirip dengan mata tidak langsung pada vertebrata tetapi muncul sebagai
derivat kulit berlawanan dengan mata otak dari vertebrata.
Mollusca tidak bereproduksi secara aseksual. Memiliki bentuk monoecius dan dioecius;
pembelahan spira; larva leluhurnya trachopora, kebanyakan dengan larva veliger, beberapa
dengan perkembangan langsung. Satu atau dua ginjal (metanephridia) membuka ke dalam
saluran pericardial dan biasanya mengosongkan ke dalam saluran mantel. Pertukaran gas
menggunakan insang, paru-paru, mantel, atau permukaan tubuh. Memiliki sistem sirkulasi
terbuka (tertutup secara sekunder pada cephalopoda) dari jantung (biasanya berruang 3),
pembuluh darah, dan sinus; memiliki pigmen respirasi pada darah.
Selama lebih dari 50 tahun, 5 kelas Mollusca telah diketahui: Amphineura, Gastropoda,
Scaphopoda, Bivalvia (juga disebut Pelecypoda) dan Cephalopoda. Penemuan Neopilina pada
1950 menambahkan kelas pada Mollusca (Monoplachopora), dan Hyman berpendapat bahwa
solenogaster dan chiton berasal dari kelas yang berbeda (Aplachopora dan Polyplachopora)
menghapuskan nama Amphineura. Kemudian, Aplachopora dibagi menjadi kelompok saudara
Caudofoveata dan Solenogaster. Anggota dari kedua kelompok seperti cacing dan tidak
bertempurung, dengan sisik atau spikula berkalsium pada integument mereka. Mereka telah
mengurangi kepala dan memiliki nephridia yang sedikit.
Kelas Caudofoveata. Seperti cacing; tempurung, kepala dan organ ekskretori tidak ada;
radula biasanya ada; mantle dengan kutikula berkitin dan sisik berkalsium. Perisai pedal oral
dekat anterior mulut; saluran mantle pada ujung posterior dengan sepasang insang; alat kelamin
terpisah. Contoh: Chaetoderma, Limifossor.
Kelas Solenogaster. Seperti cacing; tempurung, kepala dan organ ekskretori tidak ada;
radula kadang ada dan tidak; mantel biasanya tertutup dengan sisik berkalsium atau spikula;
saluran mantel posterior belum sempurna, tanpa insang nyata, tetapi terkadang dengan struktur
respiratori sekunder; kaki diwakilkan dengan lekuk pedal ventral yang panjang dan sempit;
hermaphrodit. Contoh: Neomenia.
Kelas Monoplacophora. Tubuh simsetris bilateral dengan kaki yang lebar dan pipih;
tempurung tunggal seperti limpet; saluran mantel dengan 3 hinga 6 pasang insang; saluran
coelomis yang besar; memiliki radula; 3 hingga 7 pasang nephridia, dua diantaranya adalah
gonoducts; alat kelamin terpisah. Contoh: Neopilina.
Kelas Polyplacophora: chiton. Tubuh yang memanjang dan merata secara dorsoventral
dengan kepala yang terreduksi; simetris bilateral; memiliki radula; tempurung dari 7 atau 8
piringan dorsal; kaki lebar dan pipih; insang ganda sepanjang sisi tubuh antara kaki dan ujung
mantel; alat kelamin biasanya terpisah; memiliki larva tracophora tanpa veliger. Contoh: Mopalia
dan Tonicella.
Kelas Scaphopoda: tusk shells. Tubuh tertutupi dengan satu potong tempurung tubular
terbuka pada kedua ujung; kaki berbentuk kerucut; mulut dengan radula dan tentakel kontraktil
(kaptakula); tidak memiliki kepala; mantel untuk respirasi; alat kelamin terpisah; larva
tracophora. Contoh: Dentalium.
Kelas Gastropoda: siput dan bekicot. Tubuh asimetris dan memiliki efek pilinan;tubuh
biasanya di tempurung yang tergulung (tempurung tak tergulung atau absen pada beberapa);
kepala terbentuk sempurna, dengan radula; kaki besar dan pipih; 1 atau 2 insang, atau dengan
mantel yang termodifikasi menjadi insang atau paru-paru sekunder; kebanyakan dengan satu
atrium dan satu nephridium; sistem saraf dengan otak dan ganglia pleural, pedal dan visceral;
dioecious atau monoecius, beberapa dengan tracophora, biasanya dengan veliger, beberapa
tanpa larva pelagis. Contoh: Busycon, Polynices, Physa, Helix, Aplysia.
Kelas Bivalvia. Tubuh tertutup dengan dua mantel berlobus; tempurung dari dua katup
lateral dari bentuk dan ukuran berbeda, dengan engsel dorsal; kepala sangat terreduksi, tapi
mulut dengan palps labial; tanpa radula; tanpa mata cephal, beberapa dengan mata pada tepi
mantel; kaki biasanya berbentuk baji; insang seperti piring; alat kelamin biasanya terpisah,
dengan larva tracophora dan veliger. Contoh: Anodonta, Venus, Tagelus, Teredo.
Kelas Cephalopoda: cumi-cumi, sotong, nautilus, dan gurita. Tempurung seringnya
terreduksi atau absen; kepala terbentuk sempurna dengan radula dan mata; kepala dengan
tangan atau tentakel; kaki termodifikasi menjadi siphon; sistem sarafnya ganglia yang terbentuk
sempurna, terpusat untuk membentuk otak; alat kelamin terpisah, dengan pertumbuhan
langsung. Contoh: Sepioteuthis, Octopus, Sepia.

You might also like