You are on page 1of 3

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS SONGGON
Jln. A. Yani No.65 Telp. (0333) 631818 Songgon
e-mail : puskesmassonggon@gmail.com Kode Pos 68463

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN MONITORING GARAM YODIUM
DI UPTD PUSKESMAS SONGG0N

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyakarat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya

B. LATAR BELAKANG
Kekurangan mineral yodium dalam tubuh akan menimbulkan kekurangan
hormon dalam tubuh yang berguna untuk proses pertumbuhan dan perkembangan
anak. Anak yang kekurangan Yodium dan anak yang dilahirkan oleh ibu yang menderita
kekurangan Yodium akan mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan
fisik; badannya kerdil atau cebal; dungu, tuli, bisu disertai kurangnya kecerdasan anak
tersebut yang pada tingkat berat disebut kretin. Kurangnya kadar yodium dalam tanah
yang biasanya terjadi di daerah pegunungan atau dafaran tinggi. Tumbuh-tumbuhan
dan hewan di daerah seperti ini juga kekurangan yodium, akibatnya bila dikonsumsi
manusia orangnya akan mengalami kekurangan yodium menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 66 tahun 2014
Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan secara nasional 77,1% RT yang
mengkonsumsi garam dengan kandungan cukup Iodium, 14,8 % mengkonsumsi garam
dengan kandungan kurang Iodium dan 8,1% RT yang tidak menggandung Iodium.
Target WHO untuk Universal salt Iodization (USI) atau garam berIodium untuk semua,
yaitu minimal 90%RT mengkonsumsi garam dengan kandungan Iodium cukup, masih
belum tercapai. Sedangkan Jawa timur proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi
Iodium cukup sebesar 75,4%, rumah tangga yang mengkonsumsi Iodium kurang 13,7%
dan rumah tangga yang tidak mengkonsumsi garam Iodium sebesar 10,9%
Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring garam untuk mengetahui desa
tersebut sudah menggunakan garam beryodium atau tidak.

C. TUJUAN
C.1 Tujuan Umum
Terlaksananya pemantauan garam beryodium untuk memperoleh
gambaran berkala tentang akses masyarakat terhadap garam beryodium
C.2 Tujuan Khusus
C.2.1. Mengetahui informasi tentang akses masyarakat desa terhadap garam
beryodium;
C.2.2. Mengetahui informasi tentang bentuk garam yang digunakan di
masyarakat;
C.2.3. Mengetahui informasi tentang tempat pembelian garam yang digunakan
masyarakat;
C.2.4. Mengetahui informasi tentang merk dagang garam yang dikonsumsi
masyarakat.
C.3 Visi
“Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat yang optimal melaluipeningkatan
akses dan kwalitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas songgon
2021”
C.4 Misi
C.4.1 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal;
C.4.2 Mendorong kemandirian individu, keluarga, masyarkata dan lingkungan
untuk hidup sehat.
C.5 Tata Nilai
DPR = Disiplin, Profesional, Ramah

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Monitoring garam beryodium.

E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN


Langkah-langkah kegiatan monitoring garam adalah:
F.1. Koordinasi dengan program promkes, UKS
F.2. Koordinasi dengan sekolah untuk pemberitahuan pelaksanaan di sekolah
F.3. Monitoring garam di sekolah diawali dengan penyuluhan tentang GAKY
(Gangguan Akibat Kekurangan Yodium), uji garam dengan Iodina test
F.4. Monitoring dan evaluasi kegiatan
PIHAK TERKAIT:
LINTAS PERAN
PROGRAM
Promkes, UKS Mendukung dan membantu koordinasi dengan sekolah
untuk melaksanakan monitoring garam Yodium

LINTAS SEKTOR PERAN


Sekolah Mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan monitoring
garam Yodium

F. SASARAN
Siswa SD/ MI

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2018
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 monitoring garam √ √
Yodium

H. EVALUASI DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan oleh penanggung jawab
program dan penanggung jawab Upaya dan dilaporkan kepala puskesmas

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencacatan , pelaporan dan evaluasi kegiatan gizi dalam form laporan kegiatan
secara manual dan elektronik. Monitoring dilakukan setiap bulan, dan dievaluasi setiap
tiga bulan sekali. Dan dilaporkan kepada Dinas kesehatan secara rutin

Mengetahui, Songgon, 31 Januari 2018


Kepala UPTD Puskesmas Songgon Pelaksana,

WAWAN PRAYITNO, S.Kep LINDA NOVITA SARI


NIP. 19691225 199203 1 008 NIP. 19841120 200604 2 012

You might also like