Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Keywords: Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi yang diintesifkan
Ekonomi kreatif; sabun penyelenggaraannya dalam satu dasawarsa terakhir di Indonesia. Salah
cair; aisyiah solo raya satu usaha ekonomi kreatif yang berpotensi menggerakkan tenaga kerja ibu
rumah tangga adalah pembuatan sabun cair. Majelis Ekonomi Aisyiah area
Solo Raya merupakan organisasi yang tepat sebagai target sasaran
pelatihan produksi sabun cair tersebut. Pelatihan dilakukan dengan
penyampaian informasi dan pendampingan teknis pembuatan sabun cair.
Informasi lanjut mengenai pemanfaatan sumber daya alam di sekitar untuk
zat aditif sabun cair juga disampaikan kepada peserta. Sebanyak lima
kelompok Aisyiah di lima pengurus daerah Aisyiah di wilayah Solo Raya
telah diberikan pelatihan tersebut. Pelatihan ekonomi kreatif ini sesuai
dengan visi pemerintah yakni meningkatkan kemampuan dan kemandirian
ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha dan industri rumah
tangga. Diharapkan dengan kegiatan ini akan melahirkan masyarakat yang
memiliki skill atau kemampuan untuk mampu hidup mandiri dan bisa
menambah penghasilan keluarga
sebagai upaya mempercepat laju pertumbuhan pembuatan sabun cair, meningkatkan taraf
ekonomi. Di samping itu program ini juga perekonomian masyarakat khususnya anggota
bertujuan untuk menurunkan tingkat aisyiah.
pengangguran, meningkatkan pendapatan
masyarakat, dan melatih kemandirian 2. METODE
terutama kaum ibu. Pengabdian ini memiliki beberapa
Muhammadiyah merupakan organisasi tahapan, di mana masing-masing tahapan
islam yang sangat maju dan visioner. Salah terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dijelaskan
satu cabang organisasi Muhammadiyah adalah secara rinci pada Gambar 1.
Aisyiah, yaitu sekumpulan kaum wanita yang Memberikan informasi kepada anggota
aisyiah tentang cara peningkatan
siap dibina dan memajukan islam melalui Proses Introduksi
ekonomi kreatif melalui pembuatan
sabun cair.
Muhammadiyah. Majelis Ekonomi Aisyiah
menjadi media yang tepat untuk peningkatan Memberikan informasi kepada anggota
aisyiah tentang cara pembuatan sabun
ekonomi anggotanya. Ekonomi kreatif Induksi
cair.
menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan
Melaksanakan pendampingan praktik
pendapatan masyarkat khususnya anggota Evaluasi Dan pembuatan sabun cair kepada anggota
Tindak Lanjut aisyiah
Aisyiah.
Pada kegiatan anggota Aisyiah terdapat Memanfaatkan sumber daya alam di
sekitar sebagai zat aditif alami dan ramah
majelis yang membidangi masalah ekonomi, lingkungan dalam pembuatan sabun cair
yaitu Majelis Ekonomi. Majelis Ekonomi ini Pengembangan
mempunyai peran yang sangat besar terhadap Memberikan informasi kepada anggota
aisyiah tentang pengemasan produk agar
kemajuan ekonomi masyarakat sebagai bentuk menarik sehingga diminati konsumen
pengabdian Muhammadiyah kepada Pemantauan
masyarakat. Gambar 1. Tahapan Kegiatan Pengabdian.
Strategi yang dapat diterapkan adalah
dengan mendorong anggotanya untuk berpikir
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kreatif dan inovatif. Ekonomi kreatif ini
Pembuatan sabun cair merupakan
memerlukan pengetahuan dan keamauan yang
kegiatan yang sederhana, bahan yang
keras untuk mewujudkan tujuan dari ekonomi
dibutuhkan juga mudah diperoleh di
kreatif ini. Salah satunya adalah menciptakan
lingkungan sekitar. Sabun adalah surfaktan
produk yang bisa diproduksi oleh anggota
yang digunakan dengan air untuk mencuci dan
aisyiah sehingga bisa dijual di khalayak
membersihkan. Sabun biasanya berbentuk
masyarakat. Produk yang dapat dijual di sini
padatan tercetak yang disebut batang tapi
adalah produk yang mudah pengerjaannya,
sekarang penggunaan sabun cair telah meluas,
mudah bahan bakunya, mudah pemasarannya,
terutama pada sarana-sarana public [1].
dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Jika diterapkan pada suatu permukaan,
Untuk mengatasi permasalahan mitra ini,
air bersabun secara efektif mengikat partikel
maka penulis mengusulkan kegiatan
dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih.
pemberdayaan aisyiah untuk mendorong
Sabun merupakan campuran garam natrium
pengembangan ekonomi kreatif melalui
atau kalium dari asam lemak yang dapat
pembuatan sabun cair. Hal ini diharapkan
diturunkan dari minyak atau lemak dengan
dapat meningkatkan tingkat perekonomian
direaksikan dengan alkali (seperti natrium
masyarakat. Keberhasilan pengabdian ini
atau kalium hidroksida) pada suhu 80°C–
secara fundamental dapat membantu
100°C melalui suatu proses yang dikenal
pemerintah di bidang perekonomian yang
dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis
dapat memberikan pengetahuan tentang
oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun polar yang suka minyak (hidrofobik)
mentah. Secara tradisional, alkali yang sekaligus, sehingga dapat mempersatukan
digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari campuran yang terdiri dari minyak dan air.
pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Pada kegiatan pengabdian ini, penulis
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan memberikan stimulasi berupa paket bahan
menggunakan alkali adalah adalah reaksi untuk membuat sabun cair pada kelompok
trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang ada pada organisasi ini. Selain anggota
yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi aisyiah, dihadiri pula kelompok ekonomi
penyabunan dapat ditulis sebagai berikut : masyarakat yang ada pada daerah tersebut.
Kegiatan ini tidak terhenti hanya sampai
C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 di pelatihan pada saat kegiatan saja karena
+ 3 NaOOCR beberapa anggota sudah memproduksi dan
dijual di kalangan kelompok mereka. Harga
Reaksi pembuatan sabun atau bahan untuk pembuatan satu paket sabun cair
saponifikasi menghasilkan sabun sebagai dengan kapasitas volume 1 L, memakan biaya
produk utama dan gliserin sebagai produk produksi sebesar Rp 9500,00 sedangkan harga
samping. Gliserin sebagai produk samping jualnya bisa terjual dengan harga Rp
juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan 14.000,00. Hal ini tentu saja sangat
garam yang terbentuk dari asam lemak dan menguntungkan bagi para anggota, sehingga
alkali. Sabun dengan berat molekul rendah diharapkan tingkat perekonomian mereka bisa
akan lebih mudah larut dan memiliki struktur meningkat.
sabun yang lebih keras[3]. Sabun memiliki Pada tahap pengembangan. kegiatan
kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun pengabdian ini terdapat beberapa stimulan
tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, yang bisa digunakan untuk memotivasi para
melainkan larut dalam bentuk ion. anggota, antara lain adalah plastik yang siap
Sabun adalah salah satu senyawa kimia pakai untuk menampung produk sabun cair
tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri yang sudah ada logonya, botol yang sudah
tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berlogo. Stimulasi lain yang sedang dilakukan
berasal dari pengembangan campuran antara oleh tim pengusul adalah mencarikan hak
senyawa alkali dan lemak/minyak.Bahan paten atau ijin produksi untuk sabun cair ini
pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu sehingga penjualan di khalayak adalah legal.
bahan baku dan bahan pendukung. Bahan
baku dalam pembuatan sabun adalah minyak
atau lemak dan senyawa alkali (basa).
Bahan pendukung dalam pembuatan
sabun digunakan untuk menambah kualitas
produk sabun, baik dari nilai guna maupun
dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum
dipakai dalam proses pembuatan sabun di
antaranya natrium klorida, natrium karbonat,
natrium fosfat, parfum, dan pewarna. Gambar 2. Kegiatan Introduksi dan Induksi
Fungsi utama dari sabun sebagai zat
pencuci adalah sifat surfaktan yang
terkandung di dalamnya. Surfaktan
merupakan molekul yang memiliki gugus
polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus non
REFERENSI
[1] Apriyani, D. (2013). Formulasi Sediaan
Sabun mandi Cair Minyak Atsiri Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia) dengan
Cocamid DEA Sebagai surfaktan.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Gambar 4. Contoh Produk Sabun Cair Yang
Retrieved from
Telah Dibuat
http://eprints.ums.ac.id/24211/
[2] Resmana, A. (2014, September 8).
Peningkatan Perekonomian Masyarakat
Melalui Pengolahan Pohon Pisang Oleh
Kelompok Wanita Tani Seruni : Studi
Kasus Di Dusun Desa Sendangtirto
Kecamatan Brebah Kabupaten Sleman
Yogyakarta. Universitas Negeri Sunan
Kalijaga, Semarang.
Gambar 5. Foto Kebersamaan Dengan Anggota [3] Sari, R. N., Manihuruk, F. M., Pebriyani,
Aisyiah R., Anggrani, H., Astuti, I. P., & others.
(2012). Pembuatan sabun sapi perah
4. KESIMPULAN dengan pemanfaatan tallow sebagai
Telah dilakukan pengabdian upaya meminimalkan jumlah bakteri
pemberdayaan anggota aisyiah melalui dalam susu cair. Retrieved from
pembuatan sabun cair cuci piring. Kegiatan http://repository.ipb.ac.id/handle/123456
ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat 789/73946