Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Asni Astuti Simanulang
Ayu Fatmawati
Erna Fantry D A
KEPERAWATAN 5 A
1. Pengertian
a. Status kesehatan
b. Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh sehingga
aktivitasnya menjadi terganggu.
c. Nutrisi
d. Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi produksi energi
yang digunakan untuk mobilisasi.
e. Emosi
f. Situasi dan kebiasaan
g. Gaya hidup
h. Pengetahuan
5. Indikasi
a. Pasien pasca oprasi
b. Pasien stroke
c. Pasien koma
d. Pasien yang mengalami kesulitan dalam bergerak dan membutuhkan bantuan orang lain untuk
beraktifitas
6. Kontraindikasi
Pasien yang mengali fraktur tulang belakang yang tidak dapat bergerak
Body Alignment
1. Membantu pasien berdiri
2. Membantu pasien duduk
3. Mengatur berbagai posisi klien
Adalah dimana posisi kepala dan bahu pasien sedikit mengalami elevasi diatas bantal, kedua
lengan berada di samping sisi tubuh, posisi kaki fleksi dengan telapak kaki datar diatas
tempat tidur. Tujuannya untuk memeriksa daerah genetalia, pasang cateter, serta pada proses
persalinan.
d. Posisi Trendelenburg
Adalah posisi pasien berbaring di TT dg bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki.
Tujuan : Melancarkan peredaran darah ke otak
Adalah posisi pasien berbaring di TT dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
Tujuan : tindakan menurunkan tekanan intrakranial pada pasien trauma kapitis.
Adalah dimana posisi pasien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh kesalah satu
sisi. Kedua lengan fleksi disamping kepala. Posisi ini memiliki beberapa tujuan diantaranya
:
Tujuan posisi ini : Mengurangi lordosis & meningkatkan kelurusan punggung , Baik untuk
posisi tidur & istirahat, Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum.
Ini biasanya disebut berbaring telentang, datar dengan kepala dan bahu sedikit elevasi
dengan menggunakan bantal. Posisi pasien harus di tengah-tengah tempat tidur, sekitar tiga
inci di bawah kepala tempat tidur.
Tujuan : Klien pasca operasi dengan anestesi spinal, Mengatasi masalah yg timbul akibat
pemberian posisi pronasi yg tidak tepat.
i. Posisi Sim’s
Posisi pasien berbaring dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas TT.
Tujuan : Memeriksa daerah rectum & sigmoid
k. Posisi Litotomi
Posisi pasien berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas
bagian perut
Tujuan : Merawat atau memeriksa genetalia pada proses persalinan, memasang alat
kontrasepsi
l. Posisi Orthopneik
Posisi adaptasi dari fowler tinggi. Klien duduk di TT atau tepi TT dg meja yang menyilang
diatas TT (90o)
Tujuan : membantu mengatasi masalah kesulitan bernafas dg ekspansi dada maksimum,
membantu klien yg mengalami inhalas.
Persiapan pasien:
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
Pelaksanaan:
Pasien berbaring telentang dan pakaian bagian
bawah dibuka
Lutut ditekuk, paha direnggangkan dan telapak
kaki menapak pada tempat tidur
6. Posisi Lithotomy
Posisi ini dilakukan untuk :
Ibu hamil
Persalinan
Wanita yang akan memasang alat kontrasepsi
Persiapan alat:
Tempat tidur khusus (gynaecology bed)
Selimut atau kain penutup
Persiapan pasien:
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
Pelaksanaan:
Pasien berbaring terlentang dan pakaian bagian
bawah dibuka
Kedua kaki ditekuk dan lutut disandarkan pada
penahan lutut
7. Posisi Anti Trendelenburg
Indikasi :
Pasien dengan luka bocor di daerah kepala
Pasien shock
Pasien hipertensi
Tujuan :
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan sirkulasi
darah ke kaki serta memperlancar vaskulasi darah.
Mencegah terjadinya perdarahan berlebih didaerah
kepala.
8. Posisi Trendelenburg
Persiapan alat:
Balok penopang kaki tempat tidur
Bantal
Tempat tidur khusus
Persiapan pasien:
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
Pelaksanaan:
Tempat tidur dibagian kaki ditinggikan dengan
balok
Pasien dibaringkan telentang tanpa bantal dan
dibawah lipatan lutut diberi bantal
Diantara kepala pasien dan ujung tempat tidur
diberi bantal sebagai penahan
Pada tempat tidur khusus, bagian kakinya
ditinggikan sesuai kebutuhan.
9 Posisi Lateral
Tujuan :
Mengurangi lordosis
Meningkatkan kelurusan punggung
Persiapan Alat :
Bantal kecil 2
Bantal besar 1
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
Pelaksanaan :
Cuci tangan
Mempersiapkan alat
Buatlah posisi jam tidur yang mudah untuk bekerja
(sesuai dengan tinggi perawat)
Atur tinggi tempat tidur saat posisi dasar yaitu
posisi datar. Ambil semua bantal dan perlengkapan
yang lain pada posisi sebelumnya.
Bantu pasien dalam posisi telungkup
Hadapkan kepala klien disatu sisi , letakkan bantal
kecil dibawah kepala tetapi tidak sampai bahu.
Letakkan bantal dibawah perut mulai dari
diagfragma sampai krista ilika.
Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari lutut
hingga tumit perawat.
Mencuci tangan.
Evaluasi respons pasien.
Tindakan dan hasil.
10. Posisi Pronasi (Tengkurap)
Tujuan :
Memberikan ekstensi maksimal pada sendi, lutut
dan pinggang.
Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan
lutut.
Indikasi :
Pasien yang menjalani bedah mulut dan
kerongkongan.
Pasien dengan pemeriksaaan pada daerah bokong
atau punggung.
Persiapan alat :
Tempat tidur
Bantal
Pelaksanaan :
Cuci tangan
Letakkan bantal sejajar kepala dan dada pasien
Minta pasien tidur telungkup dengan posisi kepala
miring ke bagian luar tempat tidur.
Letakkan bantal dibagian betis.
Rapikan peralatan
Observasi respon pasien setelah tindakan yang
dilakukan.
Asmadi, 2008 , Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta:
Salemba Medika