You are on page 1of 23
13. BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Usahatani merupakan suatu kegiatan pemanfaatan sumberdaya secara efektif dan efsen yang ada untuk mendapat keuntungan yang tinggi dari kegiatan pertanian yang dikkukan. Setiap kegiatan pertanian yang dilakukan disebut usahatani. Dalam menjalankan usahataninya, terkadang petani atau pelaku usahatani lain mengalami kendak-kendala manajemen yang menyebabkan keuntungan yang didapat menjadi tidak optimal, atau pemanfaatan sumberdaya yang tidak efektif dan efisien mengakibatkan tidak optimalnya keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan maksitmal tilak bisa didapatkan atau malah usahatani yang. dilakukan justru dirasa merugican bagi pelaku usahatani, maka tidak akan ada artinya seorang pelaku usahatani menjalankan usahataninya secara terus-menerus. Tima usahatani merupakan suatu disiplin imu yang mengkaji bagaimana cara memanfaatkan sumberdaya yang ada (sumberdaya modal manusia dan alm) seefektif dan seefisien mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, ‘Tujuan Kegiatan analisis usahatani di beserta’ penyusunan laporan kegiatannya bertujuan untuk mengetahui sistem usahatani yang diterapkan dan kelayakan usahatani yang telah diakukan okh petani di Dusun Telasih Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso Kabupaten Making. Manfaat Analisis usahatani yang kami lakukan di Dusun Telasih Kecamatan Karangploso ini bermanfiiat untuk pendalaman kami dalam mengaplkasikan cara mengantlisis usahatani di masyarakat, dan laporan ini juga bermanfiat bagi pembaca yang ingin mengetahui bagaimana usahatani yang ada di Dusun Telasih Kecamatan n alingkah lebih bermanfaat bila hasil analisis ini dapat diketahui oleh Karangploso. da narasumber yang kami wawancarai sehingga rekomendasi yang dibuat dapat diterapkan. BAB I. TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Usahatani Pertanian teh merupakan bagian yang tk terpiabkan dari kehidupan manusia, Di Indonesia, awalnya pertanian dilakukan hanya semata untuk dapat bertahan hidup. Untuk memenuhi keperan hidup, masyarakat menanam apa saja yang diperlukan. Masyarakat berfikir sederhana bagaimana mempersiapkan lahan, alat-alat, hewan dan sebagainya, Dari pengakiman bercocok tanam tersebut, nantinya akan muncul kebmpok manusia yang melanjutkan pekerjaan yang berhubungan dengan bercocok tanam dan yang merast tidak berbakat mereka akan memsihara dan menggembalakan ternak, Kelompok masyarakat yang suka bercocok tanam akan mencari lahan yang gampang ditanami sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Kelompok masyarikat tersebut berkelompok di situ tempatietapi belum mempunyai tempat bermukim secara tepat (permanen), Kalu tanah pertaniannya muki merosot Kesuburannya, maka seluruh kelompok tersebut berpindah lahan pertanian, sehingga berpindah pula tempat bermukim. Mereka membuka tanah baru kei, bisa tanah hutan atau tanah padang rumput. Setiap tiga tahun mereka berpindah, sistem pertanian tersebut dikenal dengan nama “berladang” yang berpindah-pindal (shifting cultivation) Laban yang. ditinggalkan dijadikan belukar agar Kembali subur. Kemnalian sistem bersawah di temukan, orang mulai bermukim ditempat yang tetap, tanaman padi yang berasal dari daerah padang rumput dan kenudian juga diusabakan di daerah-daerah hutan dengan cara berladang yang berpindah di atas tanah kering terbukti dapat tumbuh baik ditempat-tempat yang tergenang air, bahkan produksinya lebih tinggi dari padi alang. Pada persawahan ini belum mengenal bajak, pengolahan tanah dikenal dengan ‘cara menginjak-injak tanah basah sampai menjadi lumpur, Dengan timbuinya persawahan, orang mulai tinggal tetap di suatu lokasi_yang dikenal dengan nama “kampong” walaupun usaha tani persawahan sudah dimulai, naman usaha tani seca “berladang yang —berpindah-pindah” elu ditinggalkannamun ada perubahan yang terjadi dalam pengu ahaan jenis tanaman umb+umbian, daun-daunan dan buah-buahan. Pengusahaan jenis tanaman tersebut dilakukan jika disekeliing tempat tinggal sehingga dengan demikian lahir sistem usahatani pekarangan, sedangkan yang semula diusahakan secara berladang mula jadikan tegalan yang permanen, Untuk selanjutnya usaha pertanian menjalar_ke semua arabbaik Kearah pegunungan maupun ke arah pantai-pantai laut. Dengan 2.2, 2. bertambalnya penduduk bertambah pula keperkun akan tanah pertanian dan jenis tanaman (Shinta, 2011). ‘Transek Desa ‘Transek merupakan salah satu teknik PRA yang digunakan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap lingkungan dan sumberdaya masyarakat, Kegiatan ini dilakukan dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa dan mengikuti suatu lintasan tertentu yung telah disepakati bersama, Jenis-jenis tansek ada transek sumberdaya des | transek sumberdaya alam dan transek dengan topik Khusus. Jenis tansek berdasarkan intasan ada (1) transek lintasan garis urus, (2) transek lintasan ig zag, puking pergi, berputar, menyapu ke semua arah, (3) transek lintasan saluran air. ‘Transek desa merupakan kegiatan pengamatan pada suatu desa dimana telah disepakati statu. garis sebagai transeknya. Pada transek itulah akan dilakukan pengamatan mengenai berbagai hal yang ditemukan Kkhususnya mengenai sumberdaya alam dan manusia serta usahatani yang dijumpai pada transek tersebut (MACON, 2007). Profil Usahatani 2.3.1. Karakteristik Usahatani dan Petani di Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara dengan banyak penduduk yang bermata penaharian sebagai petani. Ciri-ciri sebagian besar usahatani Indonesia adalah (1) merupakan usaha keluarga skal kecil sehingga volume produksi per usahatani sangat kecil; (2) usahatani dikelola secara independen sehingga kualitas produk yang dihasikan dan waktu panen bervariasi antar petani, (3) usahatani tersebar dalam Kawasan lias (dispersal) sehingga biaya pengumpulan hasil produksi besar pula dan juga sistem pemasaran hasil tidak efisien; (4) volume kecil merupakan penghambat eksploitasi skala ekonomi; (5) kualitas yang beragam membuat ongkos standarisasi tinggi; dan (6) tiadanya kepastian informasi mengenai kualitas dan waktu panen menciptakan ongkos pencarian dan risiko kesalahan informasi (Anonymous, 2014) Kelembagaan petani memiiki tik strategis. (entry point) dalam menggerakkan sistem agribisns di pedesaan. Untuk itu segaka sumberdaya yang ada di pedesaa peru diarahkan/diprioritaskan dam rangka — peningkatan profesionalisme dan posisi tawar petani (kelompok tani), Saat ini potret petani dan kekmbagaan petani di Indonesia diakui mash belim sebagaimana yang

You might also like