Professional Documents
Culture Documents
B. Fungsi Bulldozer
Pada proyek-proyek konstruksi, terutama proyek yang ada hubungannya dengan
pemindahan tanah tentunya, bulldozer digunakan pada pelaksanaan pekerjaan seperti tersebut
dibawah ini :
1. Proses land clearing yaitu pembersihan lahan dari pohon-pohon, kayu-kayu, dll.
2. Melakukan pemotongan tanah yang mempunyai struktur yang keras (cutting hard ground).
3. Dozing (mendorong) material tanah yang akan dipindahkan.
4. Melakukan smoothing operation (perataan permukaan tanah).
5. Membuka jalan-jalan kerja darurat ke tempat pekerjaan.
6. Menyebarkan material.
7. Memindahkan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m.
8. Mengisi kembali saluran-saluran atau got.
9. Membersihkan quarry.
10. Finishing yaitu meratakan permukaan bidang rata, dan lain-lain
Berbagai kelebihan diatas menjadikan buldozer sangat penting dalam pekerjaan konstruksi.
Pembuatan jalan baru di daerah penggunungan atau berbukit juga membutuhkan kinerja dari
buldozer. Caranya buldozer dapat naik ke atas bukit lalu dibuat jalan dari atas hingga ke bawah
bukit, Namun apabila tidak memungkinkan maka pembuatan jalan harus dibuat dari bawah.
Selain membuat jalan baru, buldozer juga biasanya di aplikasikan dalam pembuatan tanggul,
dam, kanal – kanal besar dan lain – lain.
Buldozer memang membantu pekerjaan kontruksi dengan lebih efisien dan cepat. Cara kerja
buldozer dalam pekerjaan konstruksi ialah meratakan jalan, menutup lubang, Mengangkut tanah,
mendorong tanah material, hingga menggali selokan berbentuk U atau V dengan mudah dan
cepat. Karenanya setiap kali ada pekerjaan konstruksi sudah dipastikan alat berat ini ikut serta.
Pada dasarnya alat berat ini dapat digunakan pada semua medan baik berbatu, berbukit,
berlumpur hingga didaerah hutan.Buldozer memang di desain khusus dapat bekerja di segala
jenis medan. Meskipun demikian tak semua orang dapat mengoprasikan alat berat ini, disarankan
apabila tidak mengetahui prosedur pengoperasian standart lebih baik belajar kepada yang lebih
ahli terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan menjalankan buldozer berbeda dengan mengendarai
mobil.
Seperti dijelaskan di atas bahwa Bulldozer mempunyai blade yang tegak lurus pada arah
gerak maju, sedang untuk angle dozer, blade selain tegak lurus juga dapat menyerong. Bulldozer
mendorong tanah ke depan, sedang angle dozer ke depan dan ke samping.
Beberapa konstruksi bulldozer mempunyai blade yang memungkinkan berfungsi sebagai
bulldozer, juga sebagai angle dozer, dengan cara menyetel bladenya sedemikian rupa sesuai
dengan kebutuhan.
d. Melakukan pekerjaan dari daerah rendah ke daerah yang lebih tinggi akan memaksa dozer
berkerja lebih berat, untuk itu operator harus selalu menggunakan gigi transmisi satu dan
perhatikan indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating, hindarkan slip pada track
shoe.
e. Memotong lereng bukit: jika mungkin, mulailah melakukan potongan menurun. berkerjalah
dengan posisi traktor agak miring kesebelah dalam pemotongan teras yang dibuat harus
cukup lebar.
f. Bila operator akan memotong suatu perbukitan maka lakukan tehnik mendorong
mulai dari depan seperti gambar dibawah.
4. Dozing di disposal
a. Usahakan selalu merapikan dan membersihkan lantai disposal.
b. Buatlah tanggul pengaman setinggi setengah ban haul truck yang melakukan aktivitas di
disposal
c. Naikkan lantai disposal setinggi 2% ( ± 3 meter sebelum tanggul ).
d. Posisi operasi bulldozer selalu sebelah kiri dari posisi lokasi damping haultruck.
e. Menjaga kestabilan landasan disposal maupun pinggiran dumping agar tidak amblas, slip
dan sliding/longsor.
f. Sebelum melakukan pekerjaan pembuangan material, pastikan disposal bebas dari material
lembek, berlumpur, semak belukar, sehingga mudah merekat dengan material buangan.
5. Ripping
a. Posisi saat sebelum menurunkan shank, shank harus berada pada posisi keluar penuh, untuk
menghujamkan shank ripper kedalam material, miringkan sudut shank ripper tersebut
sehingga ujung tip pada posisi yang tepat untuk bisa masuk kedalam material dengan
mudah, besarnya sudut disesuaikan dengan jenis material yang harus dibongkar.
b. Setelah shank diturunkan, operator harus mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk
mengantisipasi kekerasan material yang akan di ripping. sambil bergerak maju, masukkan
shank ripper kedalam material. Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, gerakkan
shank ripper kedepan agar besarnya sudut pada posisi yang paling efektip. sudut tersebut
biasanya terletak diantara posisi tegak lurus dan maju.
c. Atur kecepatan putaran engine (rpm) bersamaan dengan mengatur posisi shank mengarah
kedalam material. gerakkan shank ripper kedepan atau posisi ”shank in” bila menghadapi
material yang sulit diangkat.
d. Setelah posisi shank diarahkan kedalam, disesuaikan dengan jenis kekerasan material,
operator diharuskan tetap mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk menjaga agar
tidak terjadi slip pada track shoe. gerakkan shank ripper kebelakang atau posisi ”shank out”
bila diperlukan jarak yang lebih lebar antara shank ripper dan track.
e. Pada saat melakukan ripping, operator harus tetap mempergunakan gigi transmisi satu, dan
tidak dibenarkan mempergunakan gigi transmisi tinggi.
f. Pada saat melakukan ripping, operator dilarang untuk membelokkan bulldozer.
g. Pada saat melakukan pembongkar (ripping) bisa dilakukan dengan cara menyilang, hanya
dilakukan bila diperlukan.
h. Penambahan jarak ripping antara 1,5 m menjadi 2,0 m kearah kanan sampai mendapatkan
kondisi loading point yang tepat pada excavator. penambahan jarak 2,0 m bisa dilakukan
pada ripping pertama dan 1,5 m bisa dilakukan pada ripping silang (second ripping) untuk
mendapatkan bongkahan yang diinginkan (dilihat dari jenis kekerasan material).
Pemasangan blade mempengaruhi gerakannya yang bervariasi tergantung dari kebutuhan
pekerjaan. Gerakan blade terdiri dari tilt, pitch, dan angle. Jika ujung blade bergerak secara
vertikal maka gerakan ini disebut tilt. Biasanya sudut kemiringan gerakan ini maksimal 15°.
Sedangkan jika sisi atas blade bergerak menjauhi atau mendekati badan traktor maka gerakan ini
disebut pitch. Angling adalah gerakan blade pada sisi samping yang menjauhi atau mendekati
badan traktor. Gerakan miring secara horisontal ke kanan dan kiri ini sejauh kurang lebih 25°.
Teknik Pengoperasian dozer atau buldozer Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi
dengan menggunakan dozer ada dua teknik yang sering digunakan, yaitu side by side dozing dan
slot dozing. Pada teknik side by side dozing, dua dozer bekerja bersama secara berdampingan.
Pisau kedua dozer dihimpitkan sedekat mungkin. Hal ini untuk menghindari spillage atau
keluarnya material dari pisau. Kelemahan dari teknik ini adalah manuver alat yang lama
sehingga tidak praktis untuk pemindahan berjarak kurang dari 15 m dan lebih dari 10 m.
Sementara itu, pada teknik slot dozing dibuat semacam penghalang di sisi pisau, yang berfungsi
untuk menghindari adanya spillage dari dozer. Penggunaan teknik ini dapat meningkatkan
produktivitas.
Cara Kerja Pengoperasian Buldozer Sebagai Berikut
1. Masukan kunci kedalam kontak kunci dan putar ke kanan untuk menghidupkan mesin.
2. Cari tuas kontrol transmisi, biasanya ada di sisi kiri kursi pengemudi. Dorong kedepan
untuk mengubah transmisi ke forward atau tarik kembali untuk merubah transmisi ke
reverse.
3. Sesuaikan gigi transmisi dengan kecepatan yang dikehendaki
4. Kontrol blade dengan blade controller yang biasanya terlatak pada sisi kanan kursi
pengemudi. Dorong kontroler kedepan untuk menurunkan blade atau tarik untuk menaikan
blade.
Secara umum itulah cara kerja buldozer. Namun ada satu hal yang perlu dihindari saat
menggunakan buldozer. Hindari bekerja dalam keadaan miring kesamping secara terus menerus.
Hal ini dikarenakan bekerja dengan keadaan miring ke kiri akan memberikan beban kepada
deretan roller pada bagian kiri yang dampaknya merusak roller sebelah kiri. Begitu pula
sebaliknya.
Cara kerja buldozer memang terlihat mudah secara teori, namun sebenarnya cukup sulit
untuk dilakukan. Dibutuhkan latihan khusus dengan orang yang lebih ahli sebelum menjalankan
alat berat ini. Melihat bentuk buldozer yang sangat besar serta blade pada buldozer yang dapat
memotong material, sehingga disarankan untuk tidak asal coba – coba apabila tidak memilki
keahlian menjalankan buldozer.
Agar Dozer berfungsi dengan baik, diperlukan adanya rangkaian komponen yang
meneruskan power dari sumber tenaga yang meliputi mekanisme pengatur kecepatan, torsi dan
arah.
a. Engine merupakan komponen penghasil tenaga sesuai dengan beban yang dipikul oleh
machine. Berbagai jenis engine dipasang pada Dozer tergantung output horse power yang
dinginkan sesuai dengan design unitnya dengan teknologi engine (mechanical/electronic engine.)
b. Torque Converter,Tenaga dari engine kemudian diteruskan ke torque converter. Torque
converter merupakan komponen yang berfungsi melipat gandakan torsi sehingga putaran engine
dapat diubah menjadi torsi yang tinggi untuk melakukan kerja.
c. Transmisi,Dari torque converter tenaga diteruskan ke Transmisi. Transmisi merupakan
komponen yang berfungsi mengatur kecepatan, torsi dan arah putaran.
d. Bevel Gear Dari transmisi, tenaga diteruskan menuju bevel gear untuk merubah sumbu putar
sebesar 90o dan diteruskan menuju transmisi.
e. Steering Komponen steering pada Dozer berfungsi untuk mengarahkan dan untuk manuver ke
kiri dan ke kanan
f. Brake Brake merupakan komponen yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan
menghentikan pergerakan machine.
g. Final drive merupakan komponen penerus tenaga paling akhir menuju ke track assembly. Final
drive mengurangi kecepatan dan meningkatkan torsi
D. Bagian-bagian buldozer
Banyak komponen-komponen yang melengkapi sebuah bulldozer yaitu;
1. Blade : mendorong atau membersihkan material.
2. Lift cylinder: menggerakkan blade.
3. Work lamp: untuk penerangan saat melakukan operasi.
4. Muffler: meredam suara dari proses pembuangan sisa gas buang pada mesin.
5. Precleaner: mengurangi jumlah debu atau puing yang masuk ke sistem asupan udara.
6. Cabin: pengoperasian unit oleh operator.
7. ROPS Canopy: melindungi operator pada saat unit mengalami insiden terguling.
8. Fuel tank: wadah yang aman untuk bahan bakar dan mendorong/membebaskan tekanan
gas ke dalam mesin.
9. Ripper tilt cylinder: untuk mengangkat pada posisi naik dan turun hingga posisi miring.
10. Shank ripper: pangkal pada pengeruk.
11. Ripper lift cylinder: untuk mengangkat pada posisi ke samping.
12A. Ripper: memecah batu dan tanah keras, untuk memudahkan proses penggusuran,
pengeruk.
12B. Shank protector: bagian yang antara pengeruk dan pangkalnya.
13. Point ripper: bagian titik ujung untuk mengeruk.
14. Arm ripper: bagian seperti engsel pengeruk agar mudah seperti gerakan mengayun.
15. Final drive: penggerak untuk mempermudah memutar rantai.
16. Teeth sprocket: gerigi pada roda pemutaran rantai.
17. Carrier roller: penahan main frame.
18. Track shoe: roda yang digunakan pada medan berlumpur.
19. Track roller: bagian seperti roda untuk memutarkan rantai.
20. Straight frame: batang penyanggah blade.
21. Brace: penyangga untuk penggerak roda.
22. Cutting edge: untuk memotong/mendorong puing-puing terletak di bagian terbawah.
Pada sebuah bulldozer, komponen yang paling penting dan penggunaannya mempengaruhi
kerja bulldozer yaitu blade, alat gerak, dan ripper, komponen-komponen ini memiliki banyak
jenis dan kegunaan yang berbeda-beda. Berikut penjelasan dari jenis-jenis komponen-komponen
tersebut;
1. Blade
Blade (pisau) adalah komponen yang berfungsi untuk mendorong, meratakan tanah. Adapun
tipe-tipe blade pada bulldozer adalah :
a. Universal blade (U-blade)
Komponen ini umumnya sering digunakan atau terdapat pada Bulldozer. Blade ini
dilengkapi dengan sayap untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Sayap pada blade
berguna untuk mencegah kehilangan muatan sehingga Bulldozer dapat mendorong muatan lebih
banyak. Penggunaan sayap ini juga untuk menahan material agar tidak keluar dari jalur
dorongan. Kebanyakan blade tipe ini sering digunakan untuk proyek pekerjaan reklamasi tanah,
penyediaan bahan tambang, dan pembangunan infrastruktur lain.
d.
e. Bowl-dozer
Blade ini dibuat untuk membawa /mendorong material dengan kehilangan sesedikit
mungkin, karena adanya dinding besi pada sisi blade yang cukup lebar. Bentuknya seperti
mangkuk, menyebabkan ia disebut bowl-dozer.
Ada dua macam alat penggerak dozer atau buldozer, yaitu roda crawler dan roda ban. Alat
penggerak dozer umumnya adalah crawler. Jenis dozer beroda crawler terbagi menjadi ringan,
sedang dan berat. Jenis ini digunakan untuk menarik dan mendorong beban berat serta mampu
bekerja pada permukaan kasar dan berair. Sedangkan dozer beroda ban dapat bergerak lebih
cepat sehingga lebih ekonomis. Pemakaian alat ini umumnya pada permukaan seperti beton dan
aspal. Dilihat dari jarak tempuh maka dozer beroda ban mempunyai jarak tempuh lebih besar
daripada crawler dozer.
Selain faktor tersebut di atas, ada satu faktor lagi yang harus dihitung ialah faktor grade
correction yaitu koreksi akibat landai jalan yang ditempuh yang ditunjukkan pada gambar
dibawah ini.
(Keterangan gambar: +landai naik -landai turun)
Contoh Soal :
Sebuah Bulldozer D8U dengan tilt silinder bekerja pada tanah lempung keras, jarak gusur
rerata 60 m. Landai naik 10%, operasi dengan cara slot dozing. Berat volume tanah 1600 kg/m3
(loose), operator sedang, efisiensi kerja 50 menit/jam. Berapa produksi rerata per jamnya ?
Hitungan:
Faktor-faktor koreksi:
lempung keras, tilt silinder: 0.80
koreksi landau : 0.84
slot dozing : 1.20
operator sedang : 0.75
efisiensi kerja : 0.84
koreksi berat tanah : 1370/1600= 0.856
Dari grafik produksi alat didapat produksi ideal = 410 m3/jam (LM)
Jadi produksi nyata = 410 * 0.80 * 0.84 * 1.20 * 0.75 * 0.84 * 0.856 = 178.29 m3/jam (LM)
DAFTAR PUSTAKA
Rochmanhadi. 1992. Alat-Alat Berat dan Penggunaannya. Jakarta : Dunia Grafika Indonesia
Anonymus. 2015. Fungsi alat berat dozer atau bulldozer.
http://fungsialat.blogspot.com/2015/04/fungsi-alat-berat-dozer-atau-buldozer.html. Diakses
tanggal 24 September 2017
Zatyhulwani. 2015. Makalah Bulldozer https://dokumen.tips/documents/makalah-bulldozer.html.
Diakses tanggal 24 September 2017
Nurlia, Via.2016. Cara Kerja Buldozer. http://tipssewaalatberat.com/cara-kerja-buldozer/.
Diakses tanggal 24 September 2017.
Ati, Rahmawati. 2015. Pengertian Bulldozer dan Fungsi Bagian. http://alat-
berat07.blogspot.com/2015/10/pengertian-bulldozer-dan-fungsi-bagian.html. Diakses
tanggal 24 September 2017