You are on page 1of 5

6.

3 Jenis-Jenis Enzim dan Fungsinya

a. Macam-Macam Enzim Berdasarkan Penggolongannya


1). Golongan Enzim Karbohidrae

 Enzim Amilase adalah enzim yang berperan mengubah amilum/polisakarida menjadi senyawa maltosa yaitu
senyawa disakarida
 Enzim Sukrase adalah enzim yang berperan mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
 Enzim Laktosa adalah enzim yang berperan mengubah senyawa laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
 Enzim Maltosa adalah enzim yang berperan dan berfungsi mengurai maltosa menjadi senyawa glukosa
 Enzim Selulosa adalah enzim yang berperan mengurai selulosa/polisakarida menjadi senyawa selabiosa atau
disakarida
 Enzim Pektinase adalah enzim yang berperan atau berfungsi mengubah petin menjadi senyawa asam pektin

2). Golongan Enzim Protase

 Enzim tripsin adalah enzim yang berfungsi mengurai pepton menjadi senyawa asam amino
 Enzim peptidase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi senyawa peptide menjadi senyawa asam
amino
 Enzim renin adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi senyawa kasein dan susu
 Enzim galaktase adalah enzim yang berperan mengurai senyawa gelatin
 Enzim entrokinase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurai senyawa pepton menjadi sentawa asam
amino
 Enzim pepsin adalah enzim yang berperan dalam memecah senyawa protein menjadi asam amino

3). Golongan Enzim Ekterase

 Enzim lipase adalah enzim yang berperan atau berfungsi dalam mengurangi lemak menjadi senyawa gliserol
dan juga asam lemak.
 Enzim fostatase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi ester dan mendorong pelepasan asam fosfor.

b. Macam-Macam Enzim Berdasarkan Proses Metabolisme atau Tipe Reaksi Kimia yang dikatalis

 Enzim katalase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu mengubah hidrogen peroksida menjadi H2O
(air) dan O2 (Oksigen)
 Enzim oksidase adalah enzim yang berfungsi mempercepat penggabungan oksigen (O2) pada substrat tertentu
yang disaat bersamaan juga mereduksikan oksigen (O2), sehingga membentuk air (H2O).
 Enzim hidrase adalah enzim yang berfungsi menambah atau mengurangi air (H2O) dari senyawa tertentu tanpa
menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contohnya : akonitase, fumarase, dan enolase.
 Enzim dehidrogenase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang
lainnya.
 Enzim transphosforilase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan H3PO4dari molekul satu ke
molekul yang lainnya yang dibantu oleh ion Mg2+.
 Enzim karbosilase adalah enzim yang berfungsi dalam mengubah asam organik secara bolak balik. Contohnya
: mengubah asam piruvat menjadi asetaldehida yang dibantu oleh karbosilase piruvat
 Enzim desmolase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu pemindahan /penggabungan ikatan karbon.
Contoh : aldolase diubah dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton
 Enzim peroksida adalah enzim yang berfungsi dalam membantu oksidasi senyawa fenolat, sedangkan dari
oksigen yang digunakan, diambil dari H2O2.

c. Macam-Macam Enzim Pencernaan Manusia serta Fungsinya - Enzim dalam pencernaan manusia terdapat dalam
beberapa organ tubuh yang menghasilkan enzim, yaitu mulut, lambung, usus halus, dan pankreas.

Macam-Macam Enzim Mulut

 Enzim ptialin berfungsi dalam mengubah amilum menjadi maltosa

Macam-Macam Enzim Lambung

 Enzim renin berfungsi mengubah kasionogen menjadi kasein (protein susu) dan mengendapkan kasein susu
 Enzim pepsin berfungsi dalam mengubah protein menjadi pepton
 Enzim lipase gastrik berfungsi dalam mengubah trigliserida menjadi asam lemak

Macam-Macam Enzim Usus Halus


 Enzim maltase berfungsi dalam mengubah maltosa menjadi glukosa
 Enzim laktase berfungsi dalam mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
 Enzim lipase berfungsi dalam mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
 Enzim peptidase berfungsi dalam mengubah polipeptida menjadi asam amino
 Enzim enterokinase berfungsi dalam mengubah tripsinogen menjadi tripsin
 Enzim sukrase berfungsi dalam mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa

Macam-Macam Enzim Pankreas

 Enzim amilase berfungsi dalam menguraikan amilum menjadi maltosa atau disakarida
 Enzim tripsin berfungsi dalam mengubah pepton (protein) menjadi asam amino
 Enzim lipase pankreas berfungsi dalam melakukan imulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol
 Enzim karbohidrase berfungsi dalam mencerna amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya

d. Jenis-Jenis Enzim lainnya beserta fungsinya

1. Enzim metabolik – Enzim yang bekerja mengatur, mengontrol dan mengelola kesehatan tubuh melalui jaringan
tubuh, sel darah dan organ, yang berfungsi sebagai:
 Pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan sel
 Memelihara semua jaringan organ tubuh.
 Menyusun banyaknya reaksi yang saling berbeda namun dilakukan dalam waktu yang sama

2. Enzim makanan – Enzim yang mengandung zat nutrisi yang berasal dari buah buahan, sayuran hijau dan orange
serta dari sumber makanan tambahan lain yang berfungsi
 menghancurkan zat protein
 melumatkan lemak
 memecah karbohidrat dan nutrisi lain menjadi senyawa dan partikel kecil bermanfaat yang dapat diserap tubuh
secara simbolik

3. Enzim Pencernaan – Enzim pencernaan manusia yang bertugas menghancurkaan daan mencerna segala makanan
lalu menyerap nutrisinya untuk disebarkan keseluruh jaringan tubuh.
Enzim pencernaan ada 4 bagian , diantaranya:

 Enzim amilolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan karbohidrat dan sari tepung gula
 Enzim Lipolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan asaam lemak dan gliserol
 EnzimProteolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan protein asam amino
 Enzim Nucleolytic yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan Asam nukleat

4. Enzim Renin – Berkaitan dengan kelenjar penghasil enzim diseputar dinding lambung yang berguna untuk
menyimpan protein dan nutrisi lain yang ada pada produk susu agar manfaatnya dapat disebarkan keseluruh bagian
tubuh.

5. Enzim pepton – Mempunyai kemampuan menhancurkan dan memecah protein komplek agar dapat berubah menjadi
molekul molekul pepton
.
6. Enzim pepsin – Enzim penting yang terletak didalam lambung yang berguna untuk merubah protein dan nutrisi
lainnya agar dapat diserap dengan baik lalu disebarkan keseluruh jaringan tubuh.

7. Enzim Tripsin – Enzim yang mampu mengubah pepton menjadi zat asam amino yang berguna untuk proses
penyerapan protein oleh jaringan usus

8. Enzim Sukrase – Enzim yang mampu mengubah sukrose menjadi glukosa dan fruktosa yang sederhana. keberadaan
enzim ini dihasilkan lewat saluran getah usus halus

9. Enzim Ptialin – Enzim yang terletak diseputar rongga mulut yang terletak pada kelenjar air liur.yang berguna
menagatur dan mengontrol zat tepung atau pati menjadi glukosa yang naantinya diubah menjadi sebuah energi

10. Enzim Laktase – Enzim yang menyusun sekaligus mengatur jalnnya enzim menjadi laktosa menjadi galaktosa dan
glukosa. kedua enzim tersebut akan diserap menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh semua jaringan yang ada didalam
tubuh.

11. Enzim Peptidase – Enzim yang akan keluar bersama getah usus halus dan mengubahnya menjadi sari protein
penting yang dibutuhkan jaringan tubuh.

12. Enzim Isomaltase – Enzim yang dihasilkan oleh getah usus agar dapat menggabungkan zat maltase menjadi
kameltosa yang lebih efesien.
13. Enzim Ribonuklease – Enzim yang mampu melakukan penggandaan atau replikasi DNA enzim yang sudah pasti
menghasilkan RNA.

14. Enzim lipase – Fungsi enzim lipase yang bertugas menghancurkan dan mencerna makanan lemak dan lipid untuk
menjaga dan melindungi kantung empediu agar tetap dalam keadaan normal.

15. Enzim Katalse – Berfungsi melindungi dan menjaga hati serta menetralisir gerak dan pertumbuhan semua racun
yang ada pada tubuh. Jika organ hati mengalami gangguan maka racun yang memasuki tubuh sulit untuk dinetralisir
dan dibuang lewat urin dan keringat.

16. Enzim Arsinase – Berfungsi menyupali dan menyebarkan asam amino arginin menjadi ornitin dan urea. Sifat zat
ornitin sangat membatasi dan membelenggu amonia dan karbon dioksida yang bersifat racun. Kemudian Ornitin
dinetralisir oleh hati agar racun daapat segera dihilangkan.

17. Enzim Troponin – Berfungsi mengontrol dan mengatur otot jantung untuk merespon sinyal yang diterima untuk
reaksi atau kontraksi.

18. Enzim Aminotransferase alanin – Enzim yang ada pada sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka yang
berfungsi melindungi dan meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara mereka masing masing.

19. Enzim Lisozim – yang berfungsi untuk menyaring, menghambat sekaligus membunuh bakteri dengan cara
menghancurkan dinding selnya. Enzim yang berperan sebagai anti bakteri ini terdapat pada :
 cairan mulut (saliva)
 ASI (air susu ibu)
 Cairan keringat
 Airmata
 Cairan minyak alami yang ada dibawah kulit

20. Enzim yang ada pada lensa mata – Enzim yang ada pada lensa mata berfungsi melindungi dan mempertahankan
fungsinya pada bagian bagian mata dari degenerasi. Tetapi seiring bertambahnya usia Enzim akan menurun kualitas
fungsinya sehingga menyebabkan perubahan kimia terhadap protein yang menjadikan koagulasi seperti kabut putih
yang menghalangi penglihatan serta jalan masuknya cahaya kedalam retina. ini biasa terjadi pada mata katarak, mata
keruh, rabun senja, rabun jauh, dan rabun dekat

21. Enzim Lizosim – Lizosim adalah sekumpulan protein yang ada pada air mata yang bermanfaat untuk melemahkan,
menurunkan dan mematikan aktifitas kinerja dari bakteri, karena air mata dapat bertindak sebagai anti biotik alami yang
lebih ampuh daripada obat mata. Lizosim bertindaak sebagai anti kekeringan yang mampu melumasi permukaan retina
agar tetap lembab dan terhindar dari iritasi akibat masuknya debu dan partikel kecil lainnya.

22. Enzim Bradikinin – Enzim Bradikinin mampu mempengaruhi kelenjar keringat yang menyebabkan cairan keringat
mengurai dalam bentuk garam dan urea dari dalam kapiler darah kemudian dikirim melalui permukaan kulit dan
terbentuklah yang namanya keringat. Cairan keringat bermanfaat sebagai penyembuh luka, pengontrol keseimbangan
kelembaban kulit dan dapat memblokir aktifitas bakteri. Cairan keringat dapat bertindak sebagai antibiotik alami yang
lebih baik daripada pemakaian hand body lotion.

23. Enzim Lisozim – Air susu ibu bersifat penyembuh alami yang lebih ampuh daripada imunisasi bayi yang biasa
dilakukan oleh manusia, karena ASI sarat dengan nutrisi yang sanggup memberikan pertahanan dan perlindungan kuat
terhadap kesehatan dan pertumbuhan bayi, mampu mengatasi infeksi melalui sel fagosit (pembunuh sel bakteri ) dan
Imuniglobulin (antibodi). ASI mengandung dari berbagai bentuk zat kekebalan tubuh yang bisa dijadikan antibiotik
alami dan kinerjanya didukung oleh kinerja enzim Lisozim dan bahkan Enzim Lisozim sudah menjadi bagian yang
mengikat dari ASI yang gunanya agar ASI selalu sehat dan terhindar dari serangan bakteri.

24. Enzim yang ada pada minyak alami kulit – Kulit adalah benteng untuk menghambat dan memperlambat aktifitas
pertumbuhan virus dan bakteri. Kemudian ada enzim yang menyertai minyak alami kulit yaitu Enzim fagosit yang
fungsinya membunuh bakteri dengan zat antibiotiknya. Bagian bagian kulit memiliki minyak alami yang tersembunyi
dibawah kulit dekat sel kolagen yang berfungsi untuk melembabkan kulit didalam kondisi cuaca apapun dan mengatur
volume keringat agar racun yang keluar bersama keringat dapat segera disaring agar tidak menjadi tumpukan bakteri.

25. Enzim saliva yang ada pada air liur – Air liur berfungsi mempercepat dan mempermudah penghancuran dan
pencernaan yang terjadi secara kimiawi. Air liur mampu mempercepat pembuhan luka dan memperbaiki jaringan kulit
yang rusak karena infeksi, karena cairan air mengandung antibiotik alami.

e. Enzim dalam metabolisme


Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:
1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi
2. Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia
3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi unsur
4. Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air
5. Ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih
6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa

6.4 Faktor yang mempengaruhi Kerja Enzim

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :

1) Suhu/Temperatur udara
Enzim akan menjadi tidak akti jika berada pada suhu dibawah 0°C. Namun walaupun tidak aktif, enzim
tersebut tidaklah rusak. Setiap jenis enzim punya suhu optimal sendiri-sendiri. Contohnya enzim-enzim yang
ada pada tbuh manusia akan bekerja secara optimal jika level suhu udara sekitar 35-40°C.
Contoh lainya jika bakteri yang bisa hidup di air panas memiliki enzim yang bekerja secara optimal saat
temperatur udara sekitar 70°C. Jika suhu dinaikkan sampai diatas level optimal, maka enzim tersebut akan
mengalami kerusakan total atau denaturasi

Karena enzim adalah zat yang tersusun atas protein, maka enzim juga memiliki sifat thermolabil atau sifat
mudah rusak karena pengaruh suhu. Oleh karena itu, suhu atau temperatur termasuk salah satu faktor yang
mempengaruhi kerja enzim. Suhu terlalu tinggi akan membuat enzim mengalami denaturasi protein atau
kerusakan, sementara suhu yang terlalu rendah akan membuat reaksi kerja enzim terhambat.

Masing-masing enzim memiliki suhu optimum yang berbeda. Akan tetapi, rata-rata enzim dapat bekerja pada
suhu optimum antara 30 sd 40 derajat Celcius.

Umumnya enzim tidak akan menunjukan reaksi jika suhu di sekitarnya turun hingga 0 derajat Celcius. Akan
tetapi, pada suhu ini enzim tidak akan rusak. Ia akan bekerja dan aktif kembali jika suhu telah normal. Enzim
baru akan rusak jika terkena pengaruh temperatur yang tinggi. Enzim rusak bila kondisi suhu disekitarnya
mencapai 60 derajat Celcius. Secara sederhana, pengaruh suhu terhadap kerja enzim dapat dilihat pada gambar
atau grafik di bawah ini

2) Derajat Keasaman/pH
Setiap perubahan pH akan memicu aktivitas enzim. Pada kondisi pH yang cukup ekstrim, enzim akan menjadi
rusak. Hal ini dikarenakan setiap enzim hanya bisa bekerja secara optimum pada derajat keasaman tertentu.
Contoh : pH optimal untul enzim amilase adalah 7,5 (agak basa), enzim pepsin pH optimalnya adalah 2(sangat
asam)
pH juga termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Perubahan pH pada lingkungan sekitar
enzim akan membuat perubahan asam amino kunci di sisi aktif enzim. Hal ini membuat sisi aktif enzim
terhalangi untuk dapat bergabung dengan substrat. pH optimum yang diperlukan masing-masing enzim
mempunyai kisaran yang berbeda, tergantung dari jenis enzimnya. Secara sederhana, grafik pengaruh pH
terhadap laju reaksi enzim dapat dilihat pada gambar di bawah.
3) Konsentrasi substrat dan Konsentrasi enzim
Setiap penambahan konsentrasi substrat akan memicu peningkatan reaksi enzim. Dan peningkatan konsentrasi
enzim juga akan meningkat kecepatan reaksi enzim
Reaksi kerja enzim dapat optimum jika perbandingan antara konsentrasi substrat dan enzim berada dalam
jumlah yang seimbang. Bila jumlah enzim lebih sedikit dibanding jumlah substratnya, maka reaksi hanya akan
berjalan lambat sehingga ada beberapa substrat yang tidak terkatalisasi. Sementara, bila jumlah enzim lebih
banyak dibanding jumlah substratnya, maka reaksi akan berjalan sangat cepat.
Secara sederhana, pengaruh konsentrasi sebagai faktor yang mempengaruhi kerja enzim dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.

4) Zat aktivator enzim


Aktivator enzim adakah molekul ion yang bisa meningkatkan kerja enzim. Contoh aktivator enzim yaitu :
 Ion logam seperti Ni, Ca, Cl, Mg, dan Mn
 Jenis garam-garaman yang berasal dari logam alkali kondisi encer (2%-5%)

5) Zat inhibitor enzim


Inhibitor enzim adalah molekul atau ion yang kerjanya menghambat aktivitas enzim. Laju reaksi enzim sebagai
biokatalisator suatu substrat juga dipengaruhi adanya zat penghambat atau inhibitor. Bila inhibitor
ditambahkan atau muncul dalam lingkungan reaksi, maka kecepatan kerja enzim akan menurun. Cara kerja
inhibitor ini adalah dengan membentuk ikatan kompleks enzim-nhibitor yang masih mampu atau tidak mampu
bereaksi dengan substratnya. Ada 2 macam inhibitor yakni inhibitor reversible dan inhibitor irreversible
Inhibitor reversible terdiri dari :
 Inhibitor kompetitif. Inhibitor kompetitif punya struktur yang kurang lebih sama dengan substrat dan
inhibitor ini akan saling bersaing untuk berikatan dengan enzim. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor
yang mempunyai struktur mirip dengan substrat. Oleh karenanya, antara inhibitor dan substrat akan
saling bersaing dalam melakukan ikatan dan bergabung dengan sisi aktif enzim. Bila inhibitor yang
lebih dulu berikatan, maka substrat tidak akan terkatalis, begitupun sebaliknya. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar ilustrasi mekanisme penghambatan oleh inhibitor kompetitif pada gambar di
bawah ini.

 Inhibitor nonkompetitif. Inhibitor non kompetitif adalah inhibitor yang jika telah melakukan ikatan
pada suatu bagian enzim mampu mengubah sisi aktif enzim menjadi tidak sesuai dengan struktur
substrat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar ilustrasi mekanisme penghambatan oleh inhibitor
non kompetitif pada gambar di atas. Contoh : inhibitor nonkompetitif antara lain Hg2+, Pb2+, dan Ag+

http://www.artikelsiana.com/2015/04/pengertian-enzim-macam-enzim-fungsi.html

https://dosenbiologi.com/manusia/jenis-jenis-enzim

http://www.modulbiologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-kerja-enzim-serta-pengaruhnya/

http://www.ebiologi.net/2016/07/faktor-yang-mempengaruhi-kerja-enzim.html

You might also like