You are on page 1of 13

TUGAS MAKALAH

RANGKAIAN LISTRIK AC
ANALISIS MESH PADA RANGKAIAN LISTRIK AC

Dosen Pengampu : Prof. Munoto

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya

Disusun Oleh :

Nama : Agam Nizar dwi Nur Fahmi


NIM : 17050514075
Prodi-Off : Pendidikan Teknik Elektro 2017-B

Mei 2018

1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rangkaian listrik AC merupakan rangkaian listrik yang menggunakan arus


bolak balik sebagai arus listrknya, singkatan Alternating Current (AC) yakni arus
listrik di mana besar dan arahnya berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan
arus searah di mana arah arus yang mengalis tidak berubah-ubah dengan waktu
yang ada. Bentuk gelombang dari rangkaian listrik arus bolak-balik biasanya
berbentuk sinusoida. Namun dalam aplikasi rangkaian listrik AC, bentuk
gelombang lain pun dapat digunakan, seperti bentuk gelombang segitiga (triangle
wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).

Arus listrik AC digunakan untuk penyaluran listrik dari sumbernya, seperti


Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk.
Namun ada juga sinyal radio atau audio yang disalurkan dengan memanfaatkan arus
listrik AC, seperti sinyal Wifi dari Telkom menuju rumah, sinyal telepon rumah,
dan masih banyak lagi.

Arus listrik AC memiliki frekuensi yaitu jumlah gelombang yang dihasilkan


dalam waktu satu detik. Frekuensi arus AC yang digunakan setiap negara berbeda-
beda, namun frekuensi yang biasa digunakan yaitu 50-60 Hz. Sebagian besar
frekuensi 60 Hz digunakan di luar negeri seperti negara Jepang, Jerman, serta
negara-negara di Eropa. Perbedaan penggunaan frekuensi yang digunakan setiap
negara disebabkan oleh pembangkit listrik yang digunakan. Sebagian besar negara
yang menggunakan frekuensi 60 Hz menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga
Angin. Frekuensi berkisar 50-60 Hz dipilih dengan alasan arus listrik dengan
frekuensi rendah membuat pemakai listrik dengan motor listrik lebih mudah.

Dalam rangkaian listrik AC terdapat beberapa komponen yang disebut


sebagai komponen pasif dan komponen aktif. Komponen aktif terdiri dari dioda,
transformator, ic regulator dan lain sebagainya. Sedangkan komponen pasif terdiri

2
dari resistor, kapasitor, dan induktor yang berfungsi sebagai hambatan pada arus.
Ketiga komponen pasif terebut akan menghasilkan impedansi apabila terdiri dari
lebih satu komponen.

Dalam rangkaian listrik AC lebih banyak menggunakan analisa bilangan


kompleks daripada domain waktu dan domain phasor, karena domain waktu dan
domain phasor hanya dapat dilakukan ketika frekuensi yang diketahui sama. Untuk
mengkonversi dari domain waktu menjadi bilangan kompleks memanfaatkan
phasor domain untuk menyederhanakan analisa rangkaian dengan mengabaikan ω
(kecepatan sudut) dan t (waktu) karena diasumsikan bahwa semua rangkaian
memiliki frekuensi dan waktu yang sama yakni 50 Hz.csehingga diperoleh rumus.

 Domain waktu

V = Vm sin (ωt + ϴ )

 Domain phasor

V=V<ϴ

 Konversi dari domain waktu ke domain phasor

V = 1⁄2Vm √2 < 0O

Berdasarkan rumus domain phasor dan domain waktu diatas maka diperoleh
analisis komponen pasir arus AC seperti dibawah ini :

1. Impedansi Resistif (ZR)

Gambar 1.1 Rangkaian Resistif Pada Arus AC

3
Gambar 1.2 Grafik Hubungan Tegangan Dan Arus Terhadap Waktu Pada
Rangkaian Resistif

Dari grafik diatas maka diperoleh pernyataan bahwa tegangan dan


arus pada rangkaian resistif memiliki sudut elevansi 0O atau tegangan dan
arus terletak pada satu fasa dimulai dali 0O, sehingga diperoleh rumus :

V = 1⁄2Vm √2 < 0O

I = 1⁄2 Im √2 < 0O

1⁄ Vm √2 < 0 Vm
ZR = 𝑉⁄𝐼 = 1 2 = < 0O = R < 0O
⁄2 Im √2 < 0 Im

Dalam bentuk bilangan kompleks rectangular diperoleh ZR = R

4
2. Impedansi Induktif (ZL)

Gambar 1.3 Rangkaian Induktif Pada Arus AC

Gambar 1.4 Grafik Hubungan Tegangan Dan Arus Terhadap Waktu Pada
Rangkaian Induktif

Dari grafik diatas maka diperoleh pernyataan bahwa tegangan dan


arus pada rangkaian induktif memiliki sudut elevansi 90O dan 0O atau
tegangan mendahului arus sebesar 90O sehingga diperoleh rumus :

V = 1⁄2Vm √2 < 90O

I = 1⁄2 Im √2 < 0O

1⁄ Vm √2 < 90 Vm
ZL = 𝑉⁄𝐼 = 12 = < 90O = XL < 0O
⁄2 Im √2 < 0 Im

Dalam bentuk bilangan kompleks rectangular diperoleh ZL = jXL

5
3. Impedansi Kapasitif (ZC)

Gambar 1.5 Rangkaian Kapasitor Pada Arus AC

Gambar 1.6 Grafik Hubungan Tegangan Dan Arus Terhadap Waktu Pada
Rangkaian Kapasitif

Dari grafik diatas maka diperoleh pernyataan bahwa tegangan dan


arus pada rangkaian induktif memiliki sudut elevansi -90O dan 0O atau
tegangan tertinggal arus sebesar 90O sehingga diperoleh rumus :

V = 1⁄2Vm √2 < -90O

I = 1⁄2 Im √2 < 0O

1⁄ Vm √2 < −90 Vm
𝑉
ZC = ⁄𝐼 = 12 = < -90O = XC < -90O
⁄2 Im √2 < 0 Im

6
Dalam bentuk bilangan kompleks rectangular diperoleh ZL = -jXL

Dari penjelasan komponen pasif diatas akan mempermudah dalam


melakukan analisis mesh pada arus AC. Analisis mesh atau bisa disebut analisis
loop merupakan metode penyelesaian dengan menggunakan prinsif Hukum
Kirchoff II atau KVL (Kischoff’s Voltage Low) dimana jumlah tegangan pada
suatu lintasan tertutup sama dengan nol. Arus sebagai parameter dapat bernilai
positif apabila searah dengan arah loop yangtelah diasumsikan dan bernilai negatif
apabila berkebalikan dengan arah loop yang telah diasumsikan.

Analisis mesh sudah dikenal mahasiswa semenjak duduk di bangku Sekolah


Menengah Atas (SMA) sehingga dapat dikatakan bahwa metode ini merupakan
metode yang cukup mudah dipahami. Dalam rangkaian listrik AC perbedaan hanya
terdapat pada komponen pasif (hambatan) dimana apabila komponen yang terdapat
pada suatu lintasan merupakan sebuah resistor maka akan bernilai bilangan real (R)
dan akan bernilai bilangan imajiner apabila komponen yang terdapat pada suatu
lintasan merupakan induktor dan kapasitor (jXL dan -jXC).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apasaja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis mesh pada
rangkaian listrik AC?
2. Bagaimana penggunaan metode analisis mesh dalam penyelesaian analisis
rangkaian listrik AC seri?
3. Bagaimana penggunaan metode analisis mesh dalam penyelesaian analisis
rangkaian listrik AC paralel?

7
PEMBAHASAN

A. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Analisis Mesh


Pada Rangkaian Listrik AC

Dalam melakukan analisis mesh pada rangkaian listrik AC terdapat


beberapa hal yang harus diperhatikan, diantara lain :

 Loop yang diasumsikan harus berada pada lintasan arus yang tertutup
 Tidak perlu terlalu memperhatikan arah arus dalam mengamsusikan
arah loop
 Jumlah loop merupakan jumlah persamaan yang dihasilkan
 Metode ini mudah digunakan apabila sumber pencatunya adalah
tegangan atau yang diketahui dalam sebuah permasalahan adalah
tegangan
 Jumlah persamaan = jumlah cabang – jumlah junction + 1

B. Penyelesaian Analisis Rangkaian Seri Dengan Menggunakan Metode


Analisis Mesh

Rangkaian listrik AC seri merupakan rangkaian paling sederhana yang


dapat di analisis dengan metode mesh. Pada sebuah rangkaian seri apabila didapati
lebih dari satu komponen pasif maka langkah pertama yaitu menghitung impedansi
totalnya. Perhatikan contoh rangkaian di bawah ini, beserta analisis rangkaiannya
untuk menghitung arus dalam rangkaian :

Gambar 2.1 Rangkaian Listrik AC Seri

8
Rangkaian di atas memiliki nilai R = 4Ω, XL = 7Ω, XC = 4Ω, dan catu daya
E = 90 < 0O. Maka untuk menghitung arus pada rangkaian tersebut digunakan
analisis mesh seperti di bawah ini:

ZT = R + XL + XC = 4 + j7 + (-j4) = 4 + j3

Persamaan impedans diatas merupakan persamaan bilangan kompleks


dalam bentuk rectangular, sedangkan untuk mempermudah proses menghitung arus
diperlukan persamaan bilangan komleks dalam bentuk polar. Sehingga persamaan
diatas dirubah menjadi bentuk polar seperti di bawah ini:

ZT = x + jy

ZT = 4 + j3

Untuk menghitung nilai sudut dalam bentuk polar menggunakan rumus


seperti di bawah ini:

Z = √𝑥 2 + 𝑦 2 = √42 + 32 = √16 + 9 = √25 = 5

𝑦 3
ϴ = tan-1 = tan-1 = 36.86O
𝑥 4

Sehingga diperoleh persamaan impedansi total dalam bentuk polar:

ZT = Z < ϴ = 5 < 36.86O

𝐸 90<0
I= = = 18 A < -36.86O
𝑍𝑇 5<36.86

9
C. Penyelesaian Analisis Rangkaian Paralel Dengan Menggunakan
Metode Analisis Mesh

Rangkaian listrik AC paralel merupakan rangkaian yang cuku rumit


dikarenakan adanya percabangan arus. Dalam rangkaian paralel bukan tidak
mungkin apabila loop yang digunakan lebih dari satu, untuk mempermudah
penyelesaian. Penggunaan analisis mesh dalam rangkaian paralel dapat dilihat pada
analisis rangkaian di bawah ini :

Gambar 2.2 Rangkaian Listrik AC Paralel

Berdasarkan rangkaian diatas, analisis mesh yang digunakan yakni untuk


menghitung nilai:

a. ZT (impedansi total)
b. Is (arus yang melewati resistor)
c. VR(tegangan pada resistor)
d. VC (tegangan pada kapasitor)
e. IC (arus pada kapasitor)

10
Berikut analisis rangkaiannya:

a. ZT = Z1 + Z2

Z1 = R < 0O

(𝑋𝑐<−90)(𝑋𝑙<90) (2Ω<−90)(3Ω<90)
Z2 = ZC // ZL = =
−𝑗𝑋𝑐+𝑗𝑋𝑙 −𝑗2Ω+𝑗3Ω

6Ω<0
=
𝑗1

= 6Ω < -90O

ZT = Z1 + Z2 = 1Ω - 6Ω = 6.08Ω < -80.54O

𝐸 120 𝑉<0
b. Is = = = 19.74 A < 80.54O
𝑍𝑇 6.08 Ω< −80.54
c. VR = IS Z1 = (19.74 A < 80.54O)(1Ω < 0O) = 19.74 V < 80.54O
d. VC = IS Z2 = (19.74 A < 80.54O)(6Ω < -90O) = 118.44 V < -9.46O
𝑉𝑐 118.44 V < −9.46
e. IC = = = 59.22 A < 80.54O
𝑍𝑐 2Ω < −90

11
KESIMPULAN

Analisis mesh atau analisis loop merupakan analisis rangkaian listrik AC


yang menggunakan prinsif Hukum Kirchoff II atau KVL (Kischoff’s Voltage Low)
dimana jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol. Untuk
mempermudah penggunaan analisis mesh, maka dilakukan penghitungan untuk
mengetahui impedansi total apabila kompponen yang terdapat pada rangkaian lebih
dari satu. Arus AC sendiri memiliki tiga komponen pasif yang biasa terdapat pada
rangkaian listrik yakni, resistor, induktor, dan kapasitor dimana ketiganya berfungsi
sebagai hambatan. Analisis mesh dapat digunakan untuk mengetahui arus dalam
sebuah rangkaian, arus yang melewati suatu komponen, tegangan total, dan
tegangan pada salah satu komponen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Boylestad Robert. 2001. Introductory Circuit Analysis. New York: Tenth Edition

https://blog.ruangguru.com/rangkaian-arus-bolak-balik, diakses pada 25 Mei 2018

https://id.wikipedia.org/wiki/Arus_bolak-balik, diakses pada 25 Mei 2018

13

You might also like