You are on page 1of 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zaman sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang


dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai
contoh dari kemajuan tersebut, mesin produksi atau mesin perkakas sudah
banyak menggunakan teknologi tinggi seperti mesin bor dan mesin
gergaji.Kemajuan di bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat
pesat salah satunya adalah komputer.Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan
komputer ke dalam mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin
gerinda dan mesin lainnya.Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan
teknologi mekanik ini sering disebut dengan mesin CNC (Computer
NumericalControl).

Contoh mesin CNC yang sekarang ini mudah ditemukan dan sering digunakan
adalah mesin bubut CNC dan mesin frais.Mesin bubut CNC dan mesin frais
adalah mesin yang dikendalikan oleh sistem kontrol yang disebut dengan kontrol
numeric terkomputerisai (CNC).Mesin bubut digunakan untuk memotong logam
yang berbentuk silindris.Mesin frais digunakan untuk memotong logam yang
berbentuk prisma tegak persegi. Benda kerja yang biasa dibuat pada mesin bubut
CNC adalah poros bertingkat biasa maupun yang memiliki alur atau ulir, misalnya
poros roda depan vespa. Benda kerja yang dibuat pada mesin frais CNC adalah
ulir, alur dan prisma tegak bertingkat. Adapun beberapa keuntungan penggunaan
mesin perkakas CNC yaitu: produktivitas tinggi, ketelitian pengerjaan tinggi,
kualitas produk yang seragam dan dapat digabung dengan perangkat lunak
tambahan misalnya software CAD/CAM sehingga pemakaian mesin CNC akan
lebih efektif, waktu produksi lebih singkat, kapasitas produksi lebih tinggi, biaya
pembuatan produk lebih rendah.

1
2

Zaman sekarang ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala


bidang.Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian
dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak. Mahasiswa
teknik mesin Universitas Pancasila dituntut untuk dapat mengetahui dan
mengoperasikan mesin CNC, agar mahasiswa dapat mengembangkan potensi
dan skill dalam pengoperasian mesin CNC serta dapat bersaing dalam dunia
industri.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pengoperasian mesin CNC?


2. Bagaimana pengkodean pada mesin CNC yang sesuai untuk
mengahasilkan sebuah produk baut M 10 x 15 sesuai gambar teknik yang
telah dirancang?

1.3 Maksud Dan Tujuan

Adapun tujuan diadakannya praktikum CNC baik turning maupun milling,


antara lain :

1. Agar mahasiswa dapat dan mampu mengetahui cara pengoperasian mesin


CNC Turning dan Milling dengan baik dan benar,
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan langkah kerja mesin
CNC Turning dan Milling,
3. Agar mahasiswa dapat membuat program benda kerja CNC Turning dan
Milling dengan baik dan benar.
4. Mahasiswa dapat memiliki keahlian dan keterampilan dalam membuat
program mesin CNC Turning dan Milling

1.4 Batasan Masalah


1. Praktikum di laksanakan di ruang CNC laboratorium teknik mesin
universitas pncasila.
2. Mesin yang di gunakan pada saat praktikum adalah mesin cnc emco TU-2A
untuk proses turning dan mesin cnc emco TU-3A untuk proses milling.
3. Benda kerja yang di buat adalah membuat baut m10 x 1.5 menggunakan
material teflon.
3

1.5 Metode Penulisan


1. Setudi literatur, penulis menyusun laporan berdasarka buku dan artikel-
artikel di internet yang penulis baca.
2. Studi lapangan, penulis menyusun laporan berdasarkan praktikum yang
penulis telah jalani.

1.6 Sistematika Penulisan


1. BAB I PENDAHULUAN : Berisi latar belakang, rumusan masalah, maksud
dan tujuan praktikum, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika
penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI : Berisi teori- teori tentang mesin CNC yang di
dapat dari berbagai sumber.
3. BAB III KEGIATAN PRAKTIKUM : Berisi gambar desain benda kerja,
material dan peralatan yang di gunakan, langkah pengerjaan, gambar hasil
akhir benda kerja.
4. BAB IV PENUTUP : Berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASN TEORI

2.1 Sejarah Singkat Mesin Cnc (Computer Numerical Control).

Mesin otomatis telah ada sejak Perang Sipil di Amerika (1861-1865), namun
mesin tersebut hanya mampu membuat satu jenis produk dan dibutuhkan waktu
yang sangat lama untuk setting mesin apabila berganti produksi jenis produk lain.
Dari sumber yang ada, mesin bubut ditemukan oleh seorang Insinyur, arsitek dari
swedia yang bernama Immanuel Nobel yang kemudian mempunyai seorang anak
yang sekarang dikenal sebagai Alfred Nobel yaitu seorang ilmuwan Penemu
Dinamit dan pengusaha terkenal sekaligus penggagas pemberian penghargaan
Nobel.
Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh
proyek gabungan antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air
Force pada pertengahan tahun 1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang
dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat Tabung Vakum Elektronik. Meskipun
mesin ini tidak handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke arah mesin
modern. Kontroler tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC. The
Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah sistem
dimana gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara memasukkan langsung
data numerik di beberapa titik "Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control)
karena pemrograman yang digunakan menggunaka n kode alfanumerik (terdiri
dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang digunakan untuk menuliskan
instruksi- instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda kerjanya. Mesin NC
dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan komputer.
Disebut Mesin Bubut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control,
adalah perangkat yang mampu menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin
produksi lainnya dapat beroperasi secara otomatis dengan memanfaatkan
komputer sebagai pengendali gerakan. Pada tahun 1960 an, Mesin Bubut CNC
sudah tersedia dengan masih menggunakan komputer dengan ukuran besar.
Selama tahun 1980 an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi PC

4
5

(Personal Computer) untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari


kontrol CNC model sebelumnya. Dalam perkembangnya Mesin Bubut CNC
semakin modern, Output perkerjaan atau kemampuan mesin makin meningkat,
semakin sederhana dan rapih bentuknya namun semakin mudah cara
pengoperasiannya dan didesign semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya
sehingga akan lebih effisien dan praktis.

2.2 Pengertian Mesin Cnc (Computer Numerically Controlled)

Gambar 2.1 Mesin CNC

CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin


perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer
yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode
tersebutakan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan
program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas
CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal
ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas
konvensio na l. Misalnya pekerjaan setting toolatau mengatur gerakan pahat
sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali
keposisi awal, dan lain-lain.Demikian pula dengan pengaturan kondisi
pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan)
serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan
6

transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama,
pengekleman,pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang
diarahkan secara numerik (berdasarkan angka).Parameter sistem operasi CNC
dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang
sesuai.Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu
millimeter, karena penggunaan ballscrew pada setiap poros transportiernya.
Ballscrew bekerja seperti lager yang tidak memiliki kelonggaran/spelling namun
dapat bergerak dengan lancar.
Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas berlubang
sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah tahun
1950,ditemukan metode baru mentransfer data dengan menggunaka n kabel
RS232, floppydisks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer
Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet.Akhir-akhir ini mesin-
mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan sehingga telah mengubah
industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga manusia menjadi mesin-mes
in otomatik. Dengan telah berkembangnya Mesin CNC, makabenda kerja yang
rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak.Selama ini
pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin
perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator
mesin perkakas yang mahir sekalipun.
Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen
untuk membuat komponen dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan
kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila menggunakan perkakas
manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan lebih rumit, tidak dapat
diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya akan
menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran. Tuntutan
konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi,berkualitas sama
baiknya,dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak, akanlebih mudah
dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer NumerlcallyControlled), yaitu
mesin yang dapat bekerja melalui pemogramma n yang dilakukan dan
dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau
semi otomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui
7

komputer yang ada.Program yang dimaksud merupakan program membuat


benda kerja yang telahdirencanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda
kerja tersebut dieksikusiatau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program
tersebut di cek berulang-ulang agar program benar-benar telah sesuai dengan
bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh
mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor yang terdapat pada
mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui monitor (seperti pada CNC TU
EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang dipasang pada tempat dudukan
pahat/palsu frais. Setelah program benar-benar telah berjalan seperti rencana,
baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin CNC.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi
dua,antara lain:
a. mesin CNC Training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.
b. mesin CNC produktion unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk
membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,antara
lain:

a. mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya
pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z,
atau dikenal dengan mesin bubut CNC,
b. mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan
sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan
mesin frsais CNC.
c. mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan
pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas
pembubutan/ pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada
umumnya mesinCNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut)
dan mesin CNC 3A (frais).
8

2.3 Pemrograman Mesin Cnc (Computer Numerically Controlled)

Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok
per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan
Metode Pemrograman sebagai berikut.

2.3.1 Metode Incremental

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu


berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran
berikutnya. Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan
sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama
proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya
diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian
ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan
antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

Gambar 2.2 Sistem Incremental

2.3.2 Metode Absolut

Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu tetap


yaitu satu titik / tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran. Pada system ini
titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah
sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun
mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses
pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu
dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya. Sejalan
9

dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industr i yang beragam


dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai
variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis
pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai
variasi mesin CNC.

Gambar 2.3 Sistem absolut

2.4 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan


menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC
terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU).
MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk-bentuk gerakan
persumbuan sesuai bentuk benda kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin
perkakas CNC dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah
distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode
huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam
tergantung sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama.
Sehingga untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang berbeda
tidak akan ada perbedaan yang berarti. Misal: mesin perkakas CNC dengan
sistem kontrol EMCO, kode-kodenya dimasukkan ke dalam standar DIN. Dengan
bahasa kode ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi antarmesin dan
operator, yakni untuk memberikan operasi data kepada mesin untuk dipahami.
Untuk memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan
dengan keyboard atau perangkat lain.
10

2.5 Jenis Mesin Cnc (Computer Numerically Controlled)

Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin


CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi
dalam 2 (dua) macam, yaitu :

 Mesin bubut CNC


 Mesin frais CNC.

2.5.1 Mesin Cnc (Computer Numerically Controlled) Turning.

Mesin CNC turning berfungsi untuk mengerjakan semua proses turning.


Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

 Mesin CNC Turning Training Unit (CNC TU)


 Mesin CNC Turning Production Unit (CNC PU)

Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalahpenggunaannya di lapangan. CNC
TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian CNC
yang dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem).Mesin CNC jenis
Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan pekerjaan ringan
dengan bahan yang relatif lunak.

Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal, sehingga


mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis
yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.
Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan
yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini
adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama
secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.

2.5.2 Prinsip Kerja Mesin Cnc Turning

Prinsip Kerja Mesin CNC Turning antara lain benda kerja berputar pada
sumbu mesin atau spindle dengan melakukan gerak makan, sedangkan tool
melakukan gerak potong terhadap benda kerja pada sumbu x atau z. Pergerakan
11

tool dijalankan secara otomatis dengan menginputkan program (data) pada mesin
CNC Turning.

2.5.3 Bagian-Bagian Mesin CNC Turning

1. Motor utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar benda
kerja. Motor ini adalah jenis motor arus searah/DC (Direct Current) dengan
kecepatan
putaran yang variabel. Adapun data teknis motor utama sebagai berikut.
a) Jenjang putaran 600– 4.000 rpm.
b) Power Input 500 watt.
c) Power Output 300 watt.

2. Eretan/support
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Untuk mesin bubut
CNC TU- 2A dibedakan menjadi dua bagian berikut.
a) Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak lintasan 0–300 mm.
b) Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak lintasan 0–50 mm.

Gambar 2.4 Ilustrasi pergerakan mesin bubut

3. Step Motor
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu
X dan gerakan sumbu Z. Tiap-tiap eretan memiliki step motor sendiri-
sendiri, adapun data teknis step motor sebagai berikut.
a) Jumlah putaran 72 langkah.
b) Momen putar 0.5 Nm.
12

c) Kecepatan gerakan:
– Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit.
– Gerakan operasi manual 5–500 mm/menit.
– Gerakan operasi mesin CNC terprogram 2–499 mm/menit.

(a) (b)

Gambar 2.5 (a) Step Motor dan (b) Poros Berulir

4. Rumah alat potong (revolver/toolturret)


Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat
proses pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang dipergunakan disebut
revolver atautoolturet, revolver digerakkan oleh step motor sehingga bisa
digerakkan secara manual maupun terprogram. Pada revolver bisa
dipasang enam alat potong sekaligus yang terbagi menjadi dua bagian
berikut.

Gambar 2.6 Revolver

a) Tiga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12 × 12 mm.
Misal: pahat kanan luar, pahat potong, pahat ulir, dan lain-lain.
b) Tiga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter 8
mm. Misal: pahat kanan dalam, bor, center drill, pahat ulir dalam, dan lain-
lain.
13

5. Cekam
Cekam pada mesin bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada
saat proses penyayatan berlangsung. Kecepatan spindel mesin bubut ini
diatur menggunakan transmisi sabuk. Pada sistem transmisi sabuk dibagi
menjadi enam transmisi penggerak.

Gambar 2.7 Cekam

Adapun tingkatan sistem transmisi penggerak spindle utama mesin


CNC TU-2A, bisa dilihat dari gambar ilustrasi berikut.

.
Gambar 2.8 Transmisi Penggerak

Enam tingkatan pulley penggerak tersebut memungkinkan untuk


pengaturan berbagai putaran sumbu utama. Sabuk perantara pulley A dan
pulley B bersifat tetap dan tidak dapat diubah, sedangkan sabuk perantara
pulley B dengan pulley C dapat dirubah sesuai kecepatan putaran yang
diinginkan, yaitu pada posisi BC1, BC2, dan BC3.
14

6. Meja mesin

Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik buruknya hasil
pekerjaan menggunakan mesin bubut ini, hal ini dikarenakan gerakan
memanjang eretan (gerakan sumbu Z) tertumpu pada kondisi sliding bed
ini. Jika kondisi sliding bed sudah aus atau cacat bisa dipastikan hasil
pembubutan menggunakan mesin ini tidak akan maksimal, bahkan benda
kerja juga rusak. Hal ini juga berlaku pada mesin bubut konvensional.

Gambar 2.9 Sliding Bed


7. Kepala lepas
Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter putar pada
saat proses pembubutan benda kerja yang relatif panjang. Pada kepala
lepas ini bisa dipasang pencekam bor, dengan diameter mata bor
maksimum 8 mm. Untuk mata bor dengan diameter lebih dari 8 mm, ekor
mata bor harus memenuhi syarat ketirusan MT1.

Gambar 2.10 Kepala Lepas

8. Bagian Pengendali/Kontrol
15

Bagian pengendali/kontrol merupakan bak kontrol mesin CNC yang


berisika tombol-tombol dan saklar serta dilengkapi dengan monitor. Pada
bok kontr merupakan unsur layanan langsung yang berhubungan dengan
operator. Gamba berikut menunjukkan secara visual dengan nama-nama
bagian sebagai berikut.

Gambar 2.11 Kontrol pengendali

Keterangan:
1. Saklar utama
2. Lampu kontrol saklar utama
3. Tombol emergensi
4. Display untuk penunjukan ukuran
5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama
6. Amperemeter
7. Saklar untuk memilih satuan metric atau inch
8. Slot Disk Drive
9. Saklar untuk pemindah operasi manual atau CNC (H = hand/manual , C
= CNC)
10. Lampu control pelayanan CNC
11. Tombol START untuk eksekusi program CNC
12. Tombol masukan untuk pelayanan CNC
13. Display untuk penunjukan harga masing-masing fungsi (X, Z, F, H), dan
lain-lain.
14. Fungsi kode huruf untuk masukan program CNC
15. Saklar layanan sumbu utama
16. Saklar pengatur asutan
16

17. Tombol koordinat sumbu X, Z

9. Saklar utama (main switch)

Saklar utama adalah pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali


CNC. Cara kerja saklar utama yaitu jika kunci saklar utama diputar ke
posisi 1, arus listrik akan masuk ke kontrol CNC.

Gambar 2.12 Saklar Utama

Sebaliknya jika kunci saklar utama diputar kembali ke angka 0, arus


listrik yang masuk ke kontrol CNC akan terputus. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar di bawah ini.

(a) (b)

Gambar 2.13 Ilustrasi cara kerja saklar utama

10. Tombol darurat (emergency switch)

Tombol ini digunakan untuk memutus aliran listrik yang masuk ke


kontrol
17

mesin. Hal ini dilakukan apabila akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
akibat kesalahan program yang telah dibuat.

Gambar 2.14 Emergency Switch

11. Saklar operasi mesin (operating switch)

Saklar layanan mesin ini digunakan untuk memutar sumbu utama yang
dihubungkan dengan rumah alat potong. Saklar ini yang mengatur
perputaran sumbu utama sesuai menu yang dijalankan, yaitu perputaran
manual dan CNC.

Gambar 2.15 Saklar Operasi

Cara kerja saklar operasi sebagai berikut. :


a) Jika saklar diputar pada angka 1 maka menu yang dipilih adalah menu
manual (lihat Gambar 12.16), yaitu pergerakan eretan, kedalaman
pemakanan tergantung oleh operator.
b) Jika saklar diputar pada ”CNC” berarti menu yang dipilih adalah menu
CNC (lihat Gambar 12.17), yaitu semua pergerakan yang terjadi dikontrol
oleh komputer baik itu gerakan sumbu utama gerakan eretan, maupun
kedalaman pemakanan.
18

(A) (B)
Gambar 2.16 (a) Ilustrasi saklar manual (b) Ilustrasi saklar Otomatis

12. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama


Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada
sumbu utama. Saklar ini bisa berfungsi pada layanan CNC maupun
manual. Kecepatan putaran sumbu utama mesin CNC TU-2A berkisar
antara 50–3.000 RPM, sesuai tabel putaran pada mesin.

Gambar 2.17 Saklar kecepatan pengatur sumbu Utama

Cara pengoperasian saklar pengatur kecepatan sumbu utama ini adalah


saklar pengatur kecepatan sumbu utama diputar ke arah kanan mendekati
angka 100 untuk meningkatkan kecepatan putaran spindle. Untuk mengurangi
kecepatan spindle putar kembali saklar pengatur kecepatan sumbu utama ke
arah kiri mendekati angka 0.

13. Saklar layanan dimensi mesin


Saklar ini berfungsi untuk mengatur layanan dimensi yang akan bekerja
pada mesin CNC, yaitu layanan dalam bentuk satuan Metris maupun Inch.
Cara kerja saklar ini, apabila mesin akan difungsikan pada dimensi tertentu,
maka simbol penunjuk saklar diputar pada titik satuan dimensi yang sesuai
dengan program kerja. Agar lebih jelas lihat dan perhatikan gambar ilustrasi
berikut ini.
19

(a) (b)
Gambar 2.18 (a) Penunjukan saklar dalam satuan metris (b) Penunjukan saklar
dalam satuan inch

14. Amperemeter
Amperemeter berfungsi sebagai display besarnya pemakaian arus
actual dari motor utama. Fungsi utama dari amperemeter ini untuk
mencegah beban berlebih pada motor utama.

Gambar 2.19 Ampermeter

Arus yang diizinkan pada saat pengoperasian mesin adalah 4 ampere.


Apabila mesin dioperasikan secara terus menerus (kontinu) besarnya arus
actual yang diizinkan sebesar 2 ampere. Besarnya beban arus aktual pada
motor utama pada saat pengoperasian dapat dikurangi dengan cara
mengurangi kedalaman dan kecepatan penyayatan.

15. Disk Drive


Disk Drive pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan
pengoperasian disket. Dengan pelayanan disket dapat dilakukan hal-hal
berikut.
a) Menyimpan data dari memori mesin ke dalam memori disket.
b) Memindah data program dari data ke dalam memori mesin.
20

Gambar 2.20 Disk Drive

16. Saklar pengatur asutan (feed overide)


Saklar ini berfungsi sebagai pengatur kecepatan gerakan asutan dari
eretan mesin. Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesin
secara manual. Kecepatan asutan untuk mesin CNC-TU2A berkisar antara
5–400 mm/menit.

Gambar 2.21 Saklar Asutan


Untuk menjalankan gerakan cepat (rapid) dapat menggunakan
tombol yang ditekan secara bersamaan dengan tombol koordinat sumbu X
dan Z yang dikehendaki. Tombol ini berfungsi untuk memindahkan fungsi
dari fungsi CNC ke fungsi manual, atau sebaliknya.
Gambar 2.22 Fungsi tombol CNC
21

Gambar 2.23 Fungsi Kode

2.5.4 Macam-Macam Mata Pahat Mesin CNC

Adapun macam macam mata pahat yang digunakan dalam mesin CNC
berdasarkan bahannya adalah sebagai berikut:

1. Pahat HSS (High Speed Steel)


Bila diartikan kedalam bahasa indonesia maka menjadi baja
berkecepatan tinggi. Namun dapat dipahami HSS merupakan peralatan
yang berasal dari baja dengan unsur karbon yang tinggi. Biasanya
digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja. Pahat ini sering
digunakan karena kuat dalam pengerjaan panas. Pahat HSS memiliki
ketahanan terhadap abrasif yang tinggi, jadi awet jika digunakan.
2. Carbide
Pahat jenis ini dibentuk dengan campuran bahan kimia. Dalam bentuk
dasarnya carbide berbentuk butir – butir abrasif yang sangat halus, tetapi
dapat dipadatkan dan dibentuk menjadi peralatan dalam perindustrian.
Carbide ini memiliki kekerasan 3 kali lipat dari baja. Sehingga hanya dapat
dilakukan proses pemolesan menggunakan silikon karbida, boron nitrida
bahkan berlian. Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin
bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk – bentuk pahat bubut
yang umum dipakai. Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari
kanan ke kiri adalah:

a. Pahat Ulir atau Insert Ulir

Gambar 2.24 Pahat Ulir

Fungsinya digunakan untuk membuat ulir, baik ulir tunggal maupun ulir
ganda. Bentuk pahat ulir harus sesuai dengan bentuk ulir yang diinginka n,
misalnya sudut ulir yang di inginkan 45˚ maka pahat yang harusnya dibuat
adalah memiliki sudut 45˚. Untuk itu diperlukan pengasahan pahat sesuai
dengan mal ulirnya. Standart sudut pahat ulir di lihat dari bentuknya di bagi
menjadi 2 : sudut metris 60˚ dan sudut ulir whitwoth 55°.
Gambar 2.25 Contoh Pemotongan dengan CNC
Cara pemakanan ulir agar pahat tidak mudah aus dan patah:
 Miringkan sudut tirus searah jarum jam dengan sudut (sudut pahat
ulir / 2; metris 60°/2=30°, whitwoth 55°/2 = 27,5°)
 Baskan ketinggian pahat dengan sumbu senter.
 Tegak luruskan pahat dengan benda kerja dengan menggunakan
mal pahat ulir
 Dimakanan harus 2:1 yaitu nonius eretan bawah dua kali lipat dari
nonius eretan atas yaitu eretan tirus (misal: nonius eretan bawah
pemakanan 2 stripatau 2 garis nonius dan ditambah nonius eretan
atas atau tirus 1 strip atau 1 garis nonius.

b. Pahat Rata Kiri

Gambar 2.26 Patah Raka Kiri


Fungsinya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang
pemakanannya di mulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi kepala
lepas. Pahat rata kiri ini memiliki sudut baji 55˚.
c. Pahat Rata Kanan

Gambar 2.27 Patah Raka Kiri

Fungsinya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang


pemakanannya di mulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam.
Pahat bubut rata kanan memiliki sudut baji 80˚ dan sudut-sudut bebas
lainnya.

d. Pahat Bor
Kegunaan Pahat Bor yaitu digunakan untuk mendapatkan kedalaman
yang diharapkan, letaknya di ujung rangkaian pipa pemboran dinamakan
mata bor atau bit. Semakin besar diameter pahat maka semakin kecil
kecepatan putaran sehingga tools / pahat bor menjadi awet.

Gambar 2.28 Patah Bor


Ada tiga macam mata bor jika dilihat dari jenis batuan yang dibor, yaitu :
 Mata bor untuk batuan lunak , bentuk gigi panjang dan langsing.
 Mata bor untuk batuan sedang, bentuk gigi agak pendek dan tebal.
 Mata bor untuk batuan keras, bentuk gigi pendek dan tebal
e. Pahat Potong

Gambar 2.29 Patah Potong

Sesuai dengan namanya pahat ini memiliki fungsi yang digunakan


untuk memotong benda kerja. Setalah dilakukan pembubutan hingga hasil
akhir maka selanjutnya diteruskan dengan pemotongan benda kerja lihat
gambar dibawah ini bentuk pahat potong untuk bubut.

2.5.5 Mesin Frais CNC

Mesin CNC Milling berfungsi untuk mengerjakan semua proses Milling. Mesin
Frais CNC secara garis besar dapat digolongkanmenjadi dua, yaitu :

 Mesin Frais CNC Training Unit


 Mesin Frais CNC Production Unit

Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalahpenggunaannya di lapangan. CNC
Frais Training Unit dipergunakanuntuk pelatihan dasar pemrograman dan
pengoperasian CNC yangdilengkapi dengan EPS (External Programing
Sistem).Mesin CNCjenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk
pekerjaanpekerjaanringan dengan bahan yang relatif lunak.

Sedangkan Mesin Frais CNC Production Unit dipergunakanuntuk produksi


massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem
pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan
sebagainya.Gerakan Mesin Frais CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua
gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari
sistem ini adalah mesin memungkinkan untuk diperintah mengulang gerakan yang
sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
2.5.6 Prinsip Kerja Mesin CNC Milling

Mesin CNC Milling memiliki prinsip kerja yang sama dengan mesin Milling
lainnya, yaitu mempunyai gerak utama berputar , dimana mata pahat atau pisau
melakukan gerak potong terhadap benda kerja sedangkan benda kerja bergerak
mendekati pisau CNC Milling dengan melakukan gerak makan.

2.5.7 Bagian-bagian Utama Mesin CNC Milling

Bagian-bagian utama mesin CNC Milling antara lain :

1. Panel Mesin
Berfungsi sebagai pengontrol mesin dan sebagai sarana tempat
penginp uta n data.

Gambar 2.30 Panel Mesin

2. Spindle
Berfungsi untuk menggerakkan tool yang berputar pada sumbu mesin.
Kecepatan spindle ini dapat ditentukan dengan cara memutar tombol speed
pada monitor ataupun dengan program yang telah dibuat dan diinputka n
pada mesin CNC Milling.

3. Meja Mesin
Berfungsi untuk menggerakkan benda kerja. Meja mesin dapat bergerak
secara otomatis karena meja ini dibuat dengan sistem hidrolik.
Gambar 2.31 Meja Mesin

4. Ragum
Berfungsi untuk menjepit benda kerja.

Gambar 2.32 Ragum

5. Arbor
Berfungsi untuk memegang tool yang terpasang pada collet dengan
cara mengunci pada baut penguncinya, sehingga tool dapat terjepit dengan
kuat.

Gambar 2.33 Arbor


6. Pintu Mesin
Berfungsi untuk melindungi operator dari beram dari hasil proses
Milling.

Gambar 2.34 Pintu Mesin


BAB III

KEGIATAN PRAKTIKUM

3.1 Gambar Desain Benda Kerja

Gambar 3.1 desain baut m 10 x 1.5


3.2 Material Dan Peralatan Yang Di Gunakan

A. Material yang di gunakan


1. Teflon

B. Peralatan yang di gunakan pada saat proses turning


1. Mesin cnc emco TU-2A 11. Kunci chuck
2. Kunci L insert 12. Tabung optik
3. Kunci L optik 13. Stand optik
4. Plat sim pahat 14. Stand pulpen
5. Pahat sisi kiri 15. Kuas
6. Pahat sisi kanan 16. Kain lap
7. Pahat ulir 17. Sikat kawat
8. Pena khusus untuk cnc 18. Kunci L lengan pulpen
9. Kertas grafik 19. Keranjang alat
10. Jangka sorong

C. Peralatan yang di gunakan pada saat proses milling


1. Mesin cnc emco TU-3A 8. Kain lap
2. N mill 9. Chuck
3. Arbor 10. Kunci pas 13
4. Collet dia 11. Sikat
5. Kunci arbor 12. Keranjang alat
6. Kunci ragum
7. KuaS
3.3 Proses Pengerjaan

A. Peralatan yang di gunakan pada saat proses turning


1. Menyiapkan material dan peralatan yang akan dibuat benda kerja.
2. Potong teflon dengan ukuran 100 mm.
3. Membuat program yang akan di masukan di mesin cnc.
4. Hidupkan mesin cnc.
5. Memasang pahat yang akan di gunakan yaitu pahat ulir dan pahat
sisi kanan.
6. Pasang optik pada mesin cnc.
7. Pasang kertas grafik.
8. Pasang pemegang pena pada eretan melintang.
9. Pasang pena pada pemegang pena.
10. Setel pahat sisi kanan mengunakan optik dan catat sumbu x,y
kemudian delete supaya titik menjadi nol.
11. Setel pahat sisi ulir menggunakan optik kemudian catat angka pada
sumbu x,y dan setelah itu tekan delete sehingga angka menjadi nol.
12. Tekan h/c
13. Masukkan program yang telah di buat.
14. Tekan M atau tanda (-) untuk memeriksa program.
15. Tekan start.
16. Jika proses sudah selesai, priksa hasil grafik pada kertas grafik.
17. Pasang benda kerja pada mesin cnc.
18. Setel pahat untuk mencari titik x,z nya, dengan cara menempelkan
pahat ke permukaan benda kerja.
19. Kalau sudah ketemu x,z nya kemuian delete supaya menjadi nol.
20. Terus sumbu x nya di masukan 157 dan z nya -183
21. Tekan start
22. Mylai program
23. Buka benda kerja dalam ragum
24. Matikan mesin
25. Selesai

A. Proses milling
1. Menyiapkan material dan peralatan yang akan dibuat benda kerja
2. Membuat program yang akan di masukan di mesin cnc.
3. Nyalakan mesin cnc TU-3A
4. Memasang benda kerja pada pencekam.
5. Memasang pahat pada rumah pahaat.
6. Mengatur kecepatan spindle.
7. Mengatur titik referensi untuk tiap sumbu x,y an z dengan cara
menghidupkan sepindle lalu arahkan spindle hingga menyentuh
sedikit permukaan benda kerja pada sumbu x,y dan z lalu tekan DEL
pada setiap sumbu.
8. Masukkan kode pemograman yang telah di buat sebelumnya.
9. Setelah selesai memasukkan kode pemograman periksa kembali
kode tersebut, setelah sudah benar maka tekan tombol start
10. Setelah proses selesai matikan mesin CNC TU-3A.
11. Bersihkan benda kerja dari sisa pemakanan.
12. Lepas benda kerja dari ragum.
13. Lepaskan pahat dari rumah pahat.
14. Rapihkn kembali peralataan kerrja.
15. Bersihakan mesin CNC TU-3A

3.4 Tabel Kode Pemograman

A. Kode pemograman turning

N G X Z F H
00 M03
01 01 00 -300
02 88 -14500 -300 100
03 84 -950 -6300 50 100
04 00 -950 00 50
05 M05 0
06 M06 157 -183T 02
07 M03
08 78 -20 -6300K 150 20
09 00 950 300
10 M05
11 M30
 Keterangan :
N = Nomor blok
G = Fungsi jalan
X = sumbu koordinat x
Z = sumbu koordinat z
F = kecepatan pemakanan
H = keluaran pulsa

 Kode yang dipakai dalam pembuatan benda kerja

Kode G
G00 : Gerak cepat tanpa pemakanan.
G88 : Siklus pembubutan melintang.
G84 : Siklus pembubutan memanjang dan melintang.
G78 : Siklus pembuatan ulir.
Kode M
M03 : Sumbu utama berputar searah dengan jarum jam
M05 : Sumbu utama berhenti terprogram
M06 : perintah penggantian alat potong
M30 : Program berakhir dan kembali pada program semula

B. Kode pemograman milling

NO G X Y Z F
00 91 3434 3434
01 M03
02 00 00 00 -2000
03 00 2084 00 00
04 01 00 4213 00 40
05 01 1350 779 00 40
06 01 1350 -779 00 40
07 01 00 1558 00 40
08 01 -1350 -779 00 40
09 01 -1350 779 00 40
10 00 00 00 2000
11 00 -2084 -2655 00
12 M05
13 M30

 Keterangan :
N = Nomor blok
G = Fungsi jalan
X = sumbu koordinat x
Y = sumbu koordinat Y
F = kecepatan pemakanan
H = keluaran pulsa

 Kode yang dipakai dalam pembuatan benda kerja

Kode G
G00 : Gerak cepat tanpa pemakanan.
G01 : Gerak lurus interpolasi dengan pemakanan.
G91 : Program incremental
Kode M
M03 : Sumbu utama berputar searah dengan jarum jam
M05 : Sumbu utama berhenti terprogram
M30 : Program berakhir dan kembali pada program semula
3.5 Hasil Benda Kerja

Gambar 3.2 Hasil akhir


BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pratikum CNC yang telah dilaksanakan dapat di ambil
kesimpulan antar lain :
1. Mesin CNC sangat berperan dalam industri manufaktur yang
memeproduksi komponen atau bagian suatu mesin/alat yang
persisi dengan jumlah masalah.
2. PC sebagai input bagi mesin CNC perananya sangat
dominan dalam kinerja mesin CNC. Mesin CNC yang
digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan tingkat
kesulitan yang sangat tinggi dibutuhkan PC dengan kinerja
yang tinggi pula.
3. Diharapkan mahasiswa dapat mampu mengusai dan
menggunakan CNC dengan benar dan baik.
4. Dengan mesin CNC dapat digunakan beberapa pekerjaan
dengan menggunakan satu alat.

5.2 Saran
1. Sebelum melaksanakan pratikum kita harus memahami benar
fungsi dan guna dari mesin CNC
2. Sebelum pratikum kita harus tahu langkah pengoprasian
mesin CNC
3. Sesudah memasukan data agar diperiksa kembali agar tidak
terjadi kesalahan.

You might also like