Professional Documents
Culture Documents
Publikasi Jurnal (10-2-2013) PDF
Publikasi Jurnal (10-2-2013) PDF
)
Reza A, T.R. Soeprobowati, dan Nanik H.S.15– 23
ABSTRACT
This study aimed to assess the condition of the liver histology in mice given the green tea MSG
induced and analyze the potential of green tea (Camelia sinensis L.) in improving liver function in mice
induced MSG. The study was conducted for 30 days with test animals such as male mice strain Balb/c.
This study used a completely randomized design factorial. Each treatment consisted of P0 as controls who
were given distilled water 0.5 ml/bb/day, which were given green tea P1 0.015 gr/bb/day, given P2 MSG
0.84 gr/bb/day, P3 given MSG 0, 84 gr/bb/day and green tea 0,015 gr/bb/day. The results showed that the
induction dose of MSG 0.084 gr/bb/day have an impact on the decrease in liver weight, elevated levels of
ALT and hepatocyte diameter. The administration of green tea dosage 0.015 gr/bb/day in mice MSG
induced or without MSG induction can increase liver weight, decreased levels of ALT and hepatocyte
diameter. Interaction of MSG and green tea occurs in hepatocytes diameter, so it can be concluded that
the administration of green tea dosage 0.015 gr/bb/day is able to repair damage hepatocytes caused by
MSG induction dose of 0.084 gr/bb/day.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi histologi hepar yang diberi teh hijau pada mencit
yang diinduksi MSG dan menganalisis potensi teh hijau (Camelia sinensis L.) dalam memperbaiki fungsi
hepar pada mencit yang diinduksi MSG. Penelitian dilakukan selama 30 hari dengan hewan uji berupa
mencit jantan strain Balb/c. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial. Tiap
perlakuan terdiri dari P0 sebagai kontrol yang diberi akuades 0,5 ml/bb/hr, P1 yang diberi teh hijau 0,015
gr/bb /hari, P2 yang diberi MSG 0,84 gr/bb/hr, P3 yang diberi MSG 0,84 gr/bb/hr dan teh hijau 0,015
gr/bb/hr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi MSG dosis 0,084 gr/bb/hr memberi dampak pada
penurunan bobot hepar, peningkatan kadar SGPT dan diameter hepatosit. Adapun pemberian teh hijau
dosis 0,015 gr/bb/hr pada mencit yang diinduksi MSG maupun tanpa induksi MSG mampu meningkatkan
bobot hepar, penurunan kadar SGPT dan diameter hepatosit. Interaksi MSG dan teh hijau terjadi pada
diameter hepatosit, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian teh hijau dosis 0,015 gr/bb/hr mampu
memperbaiki kerusakan pada hepatosit yang disebabkan oleh induksi MSG dosis 0,084 gr/bb/hr.
dapat berdampak pada efek sitotoksik dan Mengacu kondisi tersebut, upaya
mengakibatkan terjadinya stres oksidatif penanganan stres oksidatif dapat dilakukan
(Noor dan Mourad, 2010). menggunakan bahan herbal atau tanaman
Salah satu organ yang diketahui obat. Tanaman herbal, selain mudah
bersifat rentan terkena stres oksidatif akibat diperoleh juga diyakini mengandung bahan
induksi MSG secara berlebihan adalah antioksidan yang relatif aman dan telah
hepar (Pavlovic et al. 2007). Bukti banyak digunakan oleh masyarakat secara
penelitian melaporkan, pemberian MSG turun-temurun (Devasagayam et al. 2004).
400 mg/bb/hr pada tikus jantan Teh hijau (Camelia sinensis)
memperlihatkan adanya perubahan merupakan salah satu jenis tanaman herbal
histologi berupa nekrosis, hemoragi pada yang berasal dari Cina. Tanaman ini banyak
hepatosit, dan kongesti sinusoid yang dibudidayakan di Asia Tenggara sebagai
ditandai peningkatan jumlah sel Kupffer bahan baku pembuatan obat tradisional
pada hepar. Pengaruh MSG pada hepar juga (herbal medicine). Konsumsi teh hijau
diteliti Bhattacharya et al. (2011) dengan secara teratur dapat meningkatkan sistem
menggunakan mencit yang diberi MSG pertahanan dan memperbaiki fungsi organ
dosis 2 mg/bb/hr selama 75 hari secara oral. tubuh. Hal ini disebabkan teh hijau
Hasil penelitian menemukan adanya mengandung polifenol dalam jumlah yang
perubahan histologi pada hepar, yang tinggi. Bukti penelitian melaporkan bahwa
meliputi kerusakan inti hepatosit, inflamasi, kandungan polifenol pada daun teh hijau
dan peningkatan diameter hepatosit. lebih tinggi dibanding teh hitam. Persentase
Berbagai cara telah dilakukan dalam kandungan polifenol pada daun teh hijau
upaya menurunkan resiko penurunan fungsi sebanyak 30-40 %, sedangkan persentase
organ tubuh yang disebabkan oleh radikal kandungan polifenol pada daun teh hitam
bebas akibat induksi MSG. Dimitrios sebanyak 3-10 % (Zowail et al. 2009).
(2006) menyatakan bahwa pemberian Salah satu jenis polifenol penting
antioksidan dapat menurunkan produksi adalah flavonoid. Flavonoid terdiri dari
radikal bebas di dalam tubuh. Berbagai berbagai jenis, seperti flavonol, flavones,
macam antioksidan meliputi, superoksida flavonem isoflavon, antosianin dan katekin.
dismutase, katalase, glutation peroksidase, Sebagai bahan bioaktif, antosianin dan
vitamin A, D, E, dan C, namun penggunaan katekin berfungsi menangkap radikal bebas
antioksidan tersebut masih terkendala oleh sehingga dapat menghambat terjadinya
keterbatasan bahan dan harga yang tidak kerusakan pada membran sel (Chaturvedula
terjangkau oleh masyarakat. dan Prakash, 2011). Mekanisme ini lebih
16
Potensi Teh Hijau (Camelia sinensis L.)
Reza A, T.R. Soeprobowati, dan Nanik H.S.15– 23
Tabel 4.2. Hasil uji Anova kadar SGPT antara kelompok perlakuan dan kontrol pada mencit
jantan
Keterangan : Superskrip yang sama pada lajur dan kolom yang sama menunjukkan perbedaan tidak nyata
(P>0,05)
1925
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Volume XX, Nomor 2, Oktober 2012
glutamat dalam menginduksi kematian sel, SGPT. Penurunan kedua senyawa ini
yaitu melalui jalur eksitotoksik dan sebagai indikator penghambatan stres
oksidatif. Mekanisme eksitotoksik oksidatif dan perbaikan fungsi hepar pada
melibatkan peningkatan aktivasi reseptor mencit yang diinduksi MSG secara
glutamat, yaitu N-metil-D-Aspartat berlebihan. Bukti tersebut sesuai dengan
(NMDA) pada membran sel yang memicu hasil penelitian Godwin et al. (2010) yang
2+
peningkatan influks Ca , sedangkan jalur melaporkan bahwa pemberian teh hijau
oksidatif ditandai dengan penurunan level dosis 3 gr/bb/hr mampu menurunkan kadar
glutation sebagai akibat produksi radikal SGPT dalam serum tikus. Bukti penelitian
bebas secara berlebihan. Kondisi ini lain menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
berdampak pada kerusakan mitokondria teh hijau dosis 1,5 gr/bb/hr menghasilkan
sehingga produksi ATP menjadi terhenti. penurunan kadar SGPT pada tikus yang
Akibatnya, terjadi aktivasi caspase yang diinduksi leflunomida (Issabeagloo et al
menginduksi apoptosis disertai pelepasan .2012)
enzim SGPT ke dalam serum. Mekanisme Singh et al. (2010) melaporkan
apoptosis diawali dengan pelepasan bahwa teh hijau merupakan tanaman herbal
sitokrom c pada mitokondria ke dalam yang mengandung polifenol seperti katekin,
sitoplasma, selanjutnya sitokrom c epikatekin, epigallokatekin. Adanya
berikatan dengan protein sitoplasma apaf-1. komponen antioksidan polifenol diduga
Ikatan antara sitokrom c dan apaf-1 dapat menghambat nekrosis dan apoptosis
menyebabkan aktivasi protein caspase melalui mekanisme inaktivasi protein
sebagai eksekutor apoptosis (Madesh dan caspase di dalam sitoplasma, selain itu teh
Hajnoczky, 2001). hijau juga mampu menghasilkan
Hasil penelitian ini juga peningkatan kadar antioksidan endogen,
membuktikan bahwa pemberian seduhan kandungan protein anti-apoptosis,
daun teh hijau dosis 0,015 gr/bb/hr pada penurunan kadar SGPT, sitokinin, dan
mencit yang diinduksi MSG maupun tanpa produksi ROS pada hepar (Godwin et al.
induksi MSG mampu menurunkan kadar 2010; Akbar et al. 2012).
4.1.3. Diameter Hepatosit statistik menunjukkan perbedaan nyata
Hasil pengamatan histologis pada (P<0,05) pada diameter hepatosit yang
hepar menunjukkan bahwa pemberian teh diberi teh hijau baik pada mencit yang
hijau mampu menurunkan diameter diinduksi MSG maupun tanpa induksi MSG
hepatosit pada mencit yang diinduksi MSG (Tabel 4.3.)
maupun tanpa induksi MSG. Analisis
20
Potensi Teh Hijau (Camelia sinensis L.)
Reza A, T.R. Soeprobowati, dan Nanik H.S.15– 23
Tabel 4.3. Hasil uji anova diameter hepatosit antara perlakuan dan kontrol
Dosis teh hijau Tanpa MSG Induksi MSG Total Teh hijau
(gr/bb/hr) (0,84 gr/bb/hr)
0 0,0038 0,0057 0,0095a
0,015 0,0036 0,0049 0,0086b
Total MSG 0,0074b 0,0107a
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada lajur dan kolom yang berbeda menunjukkan
perbedaan nyata (P<0,05).
22
Potensi Teh Hijau (Camelia sinensis L.)
Reza A, T.R. Soeprobowati, dan Nanik H.S.15– 23
Eweka, O.A. and Iniabohs, F.A.E. 2008. Bioteknologi UGM. Yogyakarta, pp:
Histological Studies of The Effect of 94-152.
Monosodium Glutamat on The Noor, A. N. and Mourad, M.I. 2010
Testis of Adult Wistar Rats. The Evaluation of Antioxidant Effect of
Internet Journal of Urology : 1528- Nigella sativa oil on Monosodium
8390. Glutamate-Induced Oxidative Stress
Godwin A. Sina I., Benjamin A. 2010. in Rat Brain. Journal of American
Histological and biochemical Science 6 : (12)
markers of the liver of Wistar rats on Onyema, O.O. Farombi, O.E. Emerole,
subchronic oral administration of O.G. Ugoha, I.A. and Onyeze, O.G.
green tea. North American Journal 2006. Effect vitamin E on
of Medical Sciences : Volume 2. No. Monosodium Glutamat Induced
8. Hepatotoxicty and Stres Oxidative in
Hanafiah, A.K. 2011. Rancangan Rats. Indian Journal of Biochemistry
Percobaan : Teori dan Aplikasi. PT. and Biophysics Vol 43 pp 20-24
Raja Grafindo Persada : Jakarta Pavlovic, V. Dusica, P. Gordana, K. Dusan,
Heim, KE, Tagliaferro, AR, Bobliya, DJ. S. Tatjana, J.S. Snezana, C. Dragana,
2002. Flavonoids antioxidants: V. 2007. Effect of Monosodium
Chemistry, metabolism and structure Glutamate on Oxidative Stress and
activity relationships. The Journal of Apoptosis in Rat Thymus Mol Cell
Nutritional Biochemistry; 13: 572- Biochem 303:161–166
584. Sandhar, K.H. Bimlesh, K., Prasher, S.,
Ibrahim, A.M., Buhari, O.G., Aliyu B., Prashant, T., Salhan, M. and Sharma,
Yunusu, I., Bisala, M. 2011. P. 2011. A Review of
Amelioration of Monosodium Phytochemistry and Pharmacology
Glutamate Induced Hepatotoxicity of Flavonoids. International
by Vitamin C. European Journal of Pharmaceutica Sciencia. Vol 1. Issue
Scientific Research. Vol.60 No.1 1.
(2011), pp. 159-165. Singh, R. Akhtar,N. and Haqqi, M.T. 2010.
Issabeagloo, E. Ahmadpoor, F. Green Tea Polyphenol
Kermanizadeh, P. Taghizadieh, M. Epigallocatechin-3-Gallate:
2012 Hepatoprotective Effect of Inflammation and Arthritis. Life Sci.
Green Tea on Hepatic Injury Due to 86 (25-26): 907–918
Leflunomide in Rat. Asian Zeinab M. A. El-Gohary, Souad, A.
J.Exp.Biol. Sci. Vol 3 (1): 136 – 141 Khalifa, Afaf M. El-Said Fahmy and
Madesh, M and Hajnoczky, G. 2001. Yasmin, M. 2012 Comparative
VDAC-Dependent Permeabilization Studies on the Renal Structural
of The Outer Mitochondrial Aspects of the Mammalian Species
Membrane by Superoxide Induces Inhabiting Different Habitats.
Rapid and Massive Cytochrome c Journal of American Science. 7(4)
Release. J Cell Biol 155:1003-1015. Zowail, M.E.M.; Khater, E.H.H. and EL-
Marwa A. A.and Manal R. A.2011. Asrag, M.E.M. 2009. Protective
Evaluation of Monosodium effect of green tea extract against
Glutamate Induced Neurotoxicity cytotoxicity induced by enrofloxacin
and Nephrotoxicity in Adult Male in rat Egypt. Acad. J. biolog. Sci., 1
Albino Rats. Journal of American (1): 45-64
Science 7 : (8)
Ngatidjan. 1991. Petunjuk Laboratorium
Metode laboratorium dalam
Toksikologi. Pusat Antar Universitas
2329