You are on page 1of 4

D.

PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor public dapat dilakukan

dengan menggunaka saluran komunikasi formal maupun informal. Saluran komunikasi

formal terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi: 1). Perumusan strategi

(​strategy formulation​), 2). Perencanaan strategic (​strategic planning​), 3). Penganggaran,

4).operasional (pelaksanaan anggaran), dan 5). Evaluasi kinerja. Saluran komunikasi

informal dapat dilakukan melalui komunikasi langsung, pertemuan informal,diskusi,atau

​ ystem pengendalian manajemen suatu


melalui metoda ​management by walking around. S

organisasi dirancang untuk mempengaruhi orang-orang di dalam organisasi tersebut agar

berprilaku sesuai dengan tujuan organisasi.

Alam suatu organisasi setiap orang mrmiliki tujuan personal (​individu goal). Untuk

menyikapi hal tersebut perlu adanya suatu ‘jembatan’ yang mampu mengantarkan organisasi

mencapai tujuannya, yaitu tercapainya keselarasan antara ​individual goal ​dengan

organization goal. ​Dalam hal ini, system pengendalian manajeme hendaknya dapat menjadi

jembatan dalam mewujudkan adanya ​good congruence, yaitu keselarasan antara tujuan

organisasi dengan tujuan personal.

Factor-faktor yang mempengaruhi ​goal congruence tersebut dapat dikategorikan

dalam dua kelompok, yaitu kelompok pengendalian formal dan factor informal. Factor

pengendalian formal misalnya adalah system pengendalian manajemen, system aturan (​rules

of the game)​, dan ​reward & punishment system. ​Sementara itu, factor informal terdiri atas

factor eksternal dan internal. Factor pengendalian informal yang bersifat eksternal, misalnya
etos kerja dan loyalitas karyawan (dalam system pemerintahan dikenal istilah “abdi Negara

dan abdi masyarakat”), sedangkan yang bersifat internal misalnya: kultur organisasi, gaya

manajemen (management style), dan gaya komunikasi (​communication style).

Perumusan Strategi (Strategi Formulation)

Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target (outcame),

arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan

tanggung jawab manajemen puncak. Dalam organisasi pemerintah, perumusan strategi

dilakukan oleh dean legeslatif yang hasilnya berupa Garis-Garis Besar Haluan Negara

(GBHN) yang akan menjadi acuan bagi eksekutif dalam bertindak.

Dalam suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah sangat jarang dilakukan

perubahan visi,misi dan tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah revisi strategi atau

adopsi strategi baru untuk mewujudkan visi,misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.

Pertimbangan untuk melakukan revisi strategi atau mengadopsi strategi baru muncul apabila

terdapat factor lingkungan yang berubah yang dapat berupa ancaman (​threat) atau peluang

baru (​opportunity)

Perubahan lingkunga dalam organisasi public sangat mungkin terjadi karena

organisasi sektor public sangat dipengaruhi oleh factor politik, ekonomi,social,dan budaya.

Ancaman dan peluang bias muncul setiap saat, oleh karena itu, perumusan strategi data

bersifat tidak sistematis dan tidak harus kaku.


Strategi yang dihasilkan dari proses perumusan strategi merupakan strategi global

(makro) atau dalam perusahaan disebut ​corporate level strategy​. Strategi makro tersebut

kemudian dijabarkan (​break down) menjadi strategi yang lebih mikro dalam bentuk

program-program,kegiatan,atau proyek (dalam perusahaan disebut ​unit business level

strategy)​.

Strategi organisasi ditetakan untuk memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan

organisasi. Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan menggunakan analisis

SWOT (​strength, weakness,opportunity, threat). ​Analisis SWOT dikembangkan dengan

menganalisis factor internl organisasi yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi(​core

competence) dan memperhitungkan factor eksternal berupa ancaman dan peluang.

Berdasarkan analisis SWOT tersebut, organisasi dapat menentukan strategi terbaik untuk

mencapai tujuan organisasi.

Proses perumusan strategi pada organisasi sektor public banyak dipengaruhi

oleh perkembanga di sektor swasta. Olsen dan Eadie (1982) menyatakan bahwa proses

perumusan strategi terdiri atas lima komponen dasar, yaitu:

● Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang drumuskan oleh

manajemen eksekutif organisasi dan memberikan rerangka pengembangan

strategi serta target yang akan dicapai.

● Analisis atau ​scanning l​ ingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan

pengukuran (​assessment) factor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi


dan kondisi yang harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi

organsasi.

● Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai factor

yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan strategic.

● Perumusan, evaluasi, dan memiliki strategi

● Implementasi dan pengendalian rencana strategic

Sementara itu, Bryson (1995) membuat model delapan langkah untuk

memfasilitasi proses perumusan strategi, yaitu:

1. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategic

2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi

3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi

4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)

5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)

6. Identifikasi isu strategic yang sedang dihadapi organisasi

7. Perumusan strategi untuk me-​manage ​isu-isu

8. Menetapkan visi orgnisasi untuk masa depan

You might also like