You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari ketika kita membeli sesuatu di pasar, kita secara tidak sadar
telah menerapkan konsep fisika ,dimana konsep fisika yang berlaku ialah menyatakan banyak
atau jumlah benda yang akan kita beli dengan satuan yang diketahui oleh masyarakat,
misalnya kita akan membeli tomat sebanyak 1 kg dengan harga per satu kilogram ialah Rp.
10.000,-

Tanpa kita sadari setiap hari kita menggunakan alat ukur sebagai alat untuk
mempermudah pekerjaan maupun mempermudah aktivitas kita. Alat ukur yang di gunakan
dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita temui adalah alat ukur dari besaran pokok.
Berbagai macam alat ukur dari besaran pokok inilah yang mempermudah kita mengetahui
beberapa hasil dari pengukuran yang didapat. Namun yang sering kita temui dan kita gunakan
ialah tujuh besaran pokok yang ditetapkan dalam satuan internasional berupa panjang, suhu,
massa, waktu, intensitas cahaya, dan jumlah zat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu besaran ?
2. Apa itu dimensi?
3. Apa itu satuan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui konsep dasar besaran
2. Mengetahui konsep dasar dimensi
3. Mengetahui konsep dasar satuan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Besaran

Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang
memiliki satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan
sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu

1. Dapat diukur atau dihitung

2. Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai

3. Mempunyai satuan

Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat
dikatakan sebagai besaran. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan
menjadi 2 macam yaitu:

2.1.1. Besaran Fisika

Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan
besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. Besaran fisika dibagi
menjadi dua yaitu besaran pokok dan turunan.

a. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu
Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya
(cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh
dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan
terlebih dahulu.

2
1. Panjang

Satuan Panjang adalah Meter (M). Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan
membagi jarak dari kutub utara sampai ke khatulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama.
Hasilnya diproduksi menjadi 3 batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya
diketahui bahwa pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960
standar ini ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya
pada ruang hampa selama 1/299792458 detik.

2. Waktu

Satuan Waktu adalah Detik/Sekon (S). Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai
1/86400 dari waktu satu hari, namun karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini
diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 1900. Pada 1967, definisi ini kembali diganti,
detik adalah selang waktu dari 9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi
2 atom cesium – 133 pada ground state.

3. Massa

Satuan Massa adalah Kilogram (kg). Pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa
air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan
bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini
ditinggalkan pada 1889.

Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan
10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan

3
standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai
1/108 part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam
menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.

4. Arus listrik

Satuan Arus Listrik adalah Ampere (A). Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka
bidang magnet akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari
kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. 1 ampere adalah arus listrik konstan
dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak terhingga dengan circular cross section
yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang hampa, akan
menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.

5. Suhu atau Temperature

Satuan Suhu atau temperature Termodinamis adalah Kelvin (K). Definisi dari
temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air (suhu dimana 3 fase
air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian nol mutlak
didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga satu kelvin didefinisikan sebagai 1/273.16 dari
temperature titik tripel air.

6. Jumlah Zat
Satuan Jumlah Zat adalah Mol . Mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan
merupakan kependekan dari “gram-molecule”.Satu Mol adalah jumlah zat yang mengandung
zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. Saat istilah mol
digunakan, zat elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau
partikel lain. Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon
12. bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023.
7. Intensitas Cahaya
Satuan Intensitas Cahaya adalah Candela (Cd).Satuan intensitas cahaya diperlukan
untuk menentukan brightness (keterangan) dari suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola
lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar yang digunakan saat ini adalah sumber
cahaya monokromatik(satu warna), biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama
radiometer digunakan untuk mengukur panas yang ditimbulkan saat cahaya tersebut
diserap.Satu candela adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan, dari suatu sumber

4
yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 per detik, dan
memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt per steradian.

Berikut ini 2 macam besaran pokok tak berdimensi :

a) Sudut Datar dengan satuannya Radian.

b) Sudut Ruang dengan satuannya Steradian.

b. Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Jika
suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga
merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran
turunan yang merupakan pembagian besaran pokok. Besaran turunan mempunyai ciri khusus
antara lain

1. Diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung


2. Mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.

2.1.2 Besaran Non Fisika


Besaran non fisika merupakan besaran yang diperoleh dari hasil perhitungan.
Besaran ini tidak memerlukan alat ukur, contohnya adalah besaran jumlah.
Besaran berdasarkan arahnya dibagi menjadi dua yaitu :

5
1. Besaran Vektor, besaran vektor merupakan besaran yang memiliki nilai
dan arah, contohnya kecepatan dan percepatan
2. Besaran Skalar , besaran yang hanya memiliki nilai saja, contohnya
kelajuan dan massa.

2.2 Dimensi

Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan
besaran pokok dengan menggunakan lambang atau huruf tertentu yang ditempatkan dalam
kurung siku. Contoh : Dimensi dari besaran pokok panjang dengan satuan meter adalah [L],
dimensi dari besaran pokok Massa dengan satuan kg adalah [M]. Untuk menuliskan dimensi
dari besaran turunan dapat anda lihat sebagai berikut :

a) Massa jenis ((ρ)) memiliki satuan kg/m³ dengan dimensi = [M]/[L]³ ditulis [M][L]-³

b) Kecepatan (v) adalah perubahan posisi benda (perpindahan) tiap satuan waktu
mempunyai satuan m/s dengan dimensi = L/T ditulis LT-¹

c) Percepatan (a) adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu, mempunyai satuan m/s²
dengan dimensi = L/T² ditulis LT-²

Adapun kegunaan dimensi yaitu :

a) Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak.

b) Menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar..

c) Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut
dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui

2.3 Satuan

Satuan adalah sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam dua besaran yang berbeda
mempunyai satuan yang sama. Apabila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai
satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F)
mempunyai satuan Newton dan Berat(w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini
kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.

6
Sistem Satuan Internasional (nama aslinya dalam bahasa Perancis: Système International
d'Unités atau SI) adalah bentuk modern dari sistem metrik dan saat ini menjadi sistem
pengukuran yang paling umum digunakan. Sistem ini terdiri dari sebuah sistem satuan
pengukuran yang koheren terdiri dari tujuh satuan dasar. Sistem ini mendefinisikan 22 satuan,
dan lebih banyak lagi satuan turunan. Sistem ini juga memunculkan satu set terdiri dari 20
prefiks pada nama dan simbol satuan yang dapat digunakan untuk perkalian dan pembagian
satuan.

Sistem ini dipulikasikan pada tahun 1960 sebagai hasil dari inisiatif yang dimulai tahun
1948. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa
(kilogram), dan waktu (detik/sekon). SI ditujukan menjadi sistem yang berkembang, maka
prefiks dan satuan dibuat dan definisi satuan dimodifikasi melalui persetujuan internasional
seiring teknologi pengukuran berkembang dan presisi pengukuran meningkat. Dalam sistem
SI terdapat tujuh satuan dasar atau pokok SI dan dua satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam
sistem SI terdapat standar awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggandaan
atau menurunkan satuan-satuan yang lain. Satuan yang diturunkan dari satuan dasar SI.

2.3.1 Satuan Baku

Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter, kilogram, dan
detik. Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)

b) Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

7
2.3.2 Satuan Tidak Baku

Satuan tidak baku umumnya banyak digunakan pada zaman dahulu dimana sistem
satuan modern belum dibuat. Ada banyak sekali satuan tidak baku yang digunakan,
diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Jengkal. Definisi satu jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk
ketika direntangkan

b) Depa. Satu depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah
tangan kanan jika kedua lengan direntangkan

c) Kilan. Satu kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika telapak
tangan direntangkan

d) Hasta .Satu hasta adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika
direntangkan

e) Tumbak. Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. Satu
tumbak setara dengan 14 meter persegi

8
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan
nilai yang memiliki satuan. Dari pengertian tersebut , jadi besaran dan satuan
mempunyai keterkaitan. Sedangkan satuan diartikan sebagai pembanding dalam
suatu pengukuran besaran. Selain mempunyai keterkaitan dengan satuan, besaran
juga mempunyai keterkaitan dengan dimens. Karena dimensi diartikan cara untuk
menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan
menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku.
Angka penting merupakan semua angka hasil pengukuran .

b. Saran
Materi besaran dan satuan membuat perlunya rujukan dan sumber yang tepat
agar pendudukan konsep besaran dan satuan. Menyadari bahwa penulis masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu perlunya saran dan kritikan yang membangun
agar makalah ini dapat dijadikan sumber rujukan yang benar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aniyah, Kurrotul. 2018. Buku Bedah Fisika Dasar.Yogyakarta :Deepublish

Halliday. Resnick.2005. Fisika Dasar edisi 7 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sutrindo.1984 Fisika Dasar.Bandung : Penerbit ITB

10

You might also like