Professional Documents
Culture Documents
disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Ners (P3N)
Stase Keperawatan Gerontik
Oleh:
Alivia Maulida Putri T., S.Kep
NIM 102311101043
BAB 1. PENDAHULUAN
terapi pijat (massage) termasuk backrub (pijat punggung) merupakan salah satu
terapi yang bisa digunakan dalam menangani masalah insomnia pada lansia.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. S tanggal 8 Juli
2015, ditemukan bahwa Ny. S mengeluh sulit untuk tidur dan sering terbangun di
malam hari sejak 1 tahun yang lalu, pusing dan tidak merasa segar setelah bangun
tidur, mengalami insomnia sedang dengan pengukuran tingkat insomnia
menggunakan lembar observasi dalam bentuk Insomnia Rating Scale (IRS).
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang backrub (pijat punggung),
Ny. S di Wisma Melati UPT PSLU Jember akan tidak mengalami gangguan tidur
(insomnia).
2.1.2 Tujuan Khusus
a. Ny. S di Wisma Melati UPT PSLU Jember akan mampu memahami
konsep backrub (pijat punggung);
b. Ny. S di Wisma Melati UPT PSLU Jember akan mampu memahami
langkah-langkah backrub (pijat punggung); dan
c. Keluhan gangguan tidur (insomnia) yang dialami oleh Ny. S di Wisma
Melati UPT PSLU Jember akan berkurang.
2.2 Manfaat
2.2.1 Manfaat Praktis
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi pada staf pegawai
UPT PSLU Jember tentang bckrub (pijat punggung).
membantu dalam barrier tubuh, serta efeknya pada sistem saraf dapat menurunkan
insomnia (Kushariyadi dan Setyohadi, 2011). Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Richards (1998) dalam Berman (2009), masase punggung meningkatkan
kualitas tidur pada klien yang menderita sakit.
Massase dapat membuat vasodilatasi pembuluh darah dan getah benig serta
meningkatkan respon reflek baroreseptor yang mempengaruhi penurunan
aktivitas sistem saraf simpatis dan meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis serta
sebagai proses memberi impuls aferen mencapai pusat jantung. Akibat sirkulasi
darah lancar pada organ seperti muskuloskeletal dan kardiovaskuler, aliran dalam
darah meningkat, pembuangan sisa-sisa metabolik semakin lancar sehingga
memicu hormon endorphin yang berfungsi memberikan rasa nyaman. Kondisi
rileks yang dirasakan tersebut dikarenakan relaksasi dapat memberikan pemijatan
halus pada berbagai kelenjar pada tubuh, menurunkan produksi kortisol dalam
darah, mengembalikan pengeluaran hormon yang secukupnya sehingga
memberikan keseimbangan emosi dan ketegangan pikiran (Olney, 2005 dalam
Aziz, 2012).
Berdasarkan penjelasan di atas, pemateri melakukan terapi backrub (pijat
punggung) pada Ny. S untuk mengatasi masalah insomnia yang dialaminya.
BAB 5. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
Berman, Audrey dkk. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb.
Jakarta: EGC.
Darmojo, R.B. 2004. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi 5. Jakarta:
Rineka Cipta.
Karjono, Bambang Joni dan Rejeki, Andayani Rahayu. 2010. Gangguan Tidur
pada Usia Lanjut dalam Hadi Martono dan Kris Pranarka. Ed. Buku Ajar
Boedhi Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia). Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Potter, P.A., dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Daftar lampiran:
Lampiran 1: berita acara
Lampiran 2: daftar hadir
Lampiran 3: Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4: Standart Operational Procedure (SOP)
Lampiran 5: Materi
Lampiran 6: Media