You are on page 1of 9

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP

PERSEPSI KUALITAS DAN DAMPAKNYA PADA MINAT PEMBELIAN


(Studi pada Calon Konsumen yang Berminat Membeli Mobil Toyota Avanza di
Jakarta)

Ghaitsa Damararum Kusumaningtyas


Suharyono
Yusri Abdillah
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: ghaitsa.damararum@gmail.com

00ABSTRACT

This research aims to (1) identify and explain the influence of country of origin on perceived quality of .

prospective consumers of Toyota Avanza (2) identify and explain the influence of country of origin on
. .

buying interest of prospective customers Toyota Avanza and (3) identify .and explain influence perceptions of
quality and buying interest to prospective customers of .Toyota Avanza. The type of this research is an
l

explanatory research with quantitative approach. The results of this research show That the country of
’.

origin significantly affect on the perception of quality. Country of origin has significant effect directly on
.

buying interest and also indirectly by the variable quality perception as an intermediary variable to buying
interest and the perception of quality significantly influences the buying interest.
..

Keywords::iCountry of Origin, Perceived Quality, Buying Interest.


.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dan menjelaskan pengaruhcountry of origin terhadap persepsi
kualitas pada calon konsumen mobil Toyota Avanza, (2) mengetahui dan menjelaskan pengaruh country of
origin terhadap minat beli pada calon konsumen mobil Toyota Avanza, (3) mengetahui dan menjelaskan
pengaruh persepsi kualitas dan minat beli pada calon konsumen mobil Toyota Avanza. Jenis penelitian ini
adalah penelitian eksplanatori (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa country of originberpengaruh signifikan terhadap persepsi kualitas,
country of origin berpengaruh signifikan secara langsung terhadap minat beli maupun secara tidak langsung
dengan variabel persepsi kualitas sebagai variabel perantara terhadap minat beli, dan persepsi kualitas
berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

Kata kunci : Country of Origin, Persepsi Kualitas, Minat Pembelian.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No. 1 Februari 2017| 77


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULAN dengan mempertimbangkan beberapa alasan.
Menurut situs Gaikindo.or.id, DKI Jakarta
Pada pasar otomotif di Indonesia, Toyota merupakan provinsi dengan tingkat penjualan
memiliki market share terbesar di Indonesia dan mobil tertinggi di Indonesia selama 5(lima) tahun
hal ini pula yang menjadi alasan utama mengapa berturut-turut. Hal ini ini menunjukkan bahwa
Toyota dipilih menjadi obyek penelitian. Hal Ini DKI Jakarta memiliki perputaran penjualan mobil
ditunjukkan pada Tabel 1. bahwa seluruh terbesar di Indonesia. Ditambah pula menurut
penjualan mobil di Indonesia, Merek Toyota situsviva.co.id dari artikel yang di akses pada
mempunyai presentase penjualan terbesar per tanggal 15 Mei 2016, salah satu hal yang
tahun 2015 periode Januari hingga Agustus memperparah kemacetan di Jakarta yaitu jumlah
dengan presentase 31,03% dari 36 merek mobil kendaraan pribadi roda empat di Jakarta terus
yang dipasarkan di Indonesia pada Tahun 2016. meningkat, hal ini dapat dilihat dengan
Peneliti ingin meneliti pengaruh dari meningkatnya jumlah pengajuan surat untuk
Country of Origin (COO) asal Jepang terhadap mobil baru di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro
persepsi kualitas danminat beli calon konsumen. Jaya. Fakta bahwa pengajuan surat kendaraan di
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti pada Jakarta yang meningkat setiap hari menunjukkan
salah satu industri otomotif Jepang yaitu Toyota. bahwa pasar otomotif di kota ini masih sangat
Banyaknya produk yang dikeluarkan oleh Toyota, potensial meskipun berbagai upaya untuk
peneliti memfokuskan penelitian pada produk mengurangi jumlah kendaraan yang beredar juga
Toyota Avanza. Toyota Avanza merupakan salah diupayakan oleh berbagai pihak terutama
satu produk global dikarenakan Toyota Avanza pemerintah Jakarta, dengan fakta tersebut peneliti
tidakhanya dipasarkan di Indonesia melainkan mempertimbangkan Jakarta sebagai tempat
dijual pula ke 27 negara lainnya. Toyota Avanza penelitian.
menunjukkan kinerja yang cukup baik sehingga Dengan mengetahui pengaruh variabel-
dapat dipercaya keandalannya oleh masyarakat variabel yang telah dijelaskan sebelumnya serta
Indonesia maupun masyarakat dunia. Toyota berdasarkan latar belakang yang telah
Avanza merupakan salah satu varian produk dikemukakan, menarik untuk melakukan telaah
mobil Toyota yang paling diminati para pelanggan tentang persepsi calon konsumen mobil terhadap
dengan total penjualan yang tinggi kualitas produk berdasarkan country of origin dan
(http://www.toyota.astra.co.id/), dengan total pengaruhnya terhadap minat pembelian dan
penjualan Toyota Avanza selama tahun 2004- diharapkan penelitian ini dapat dapat
2015 menyentuh angka 1,4 juta unit. membuktikan apakah popularitas mobil dengan
merek Toyota Avanza yang berasal dari Jepang
mempengaruhi persepsi kualitas calon konsumen
yang mana apakah akan berpengaruh juga
terhadap minat beli konsumen mobil di Indonesia
yang digambarkan pada calon konsumen yang
bedomisili di Jakarta.

B. KAJIAN PUSTAKA
1. Pemasaran Global
Gambar 1. Grafik Penjualan Toyota-Avanza Pemasaran adalah aktifitas kreatif sebuah
Tahun 2004– 2015 perusahaan yang meliputi perencanaan dan
Sumber : http://www.carusermagz.com
eksekusi dari konsep, penetapan harga, promosi,
Penelitian ini dilakukan melalui dan distribusi ide, produk dan layanan yang tidak
pengambilan kuesioner pada calon konsumen hanya untuk kepentingan kepuasan pelanggan tapi
mobil Toyota Avanza. Calon konsumen ini juga berpartisipasi dan membuat keuntungan
memiliki kriteria responden yaituresponden dimasa yang akan datang. Keegan and Green
berdomisili di DKI Jakarta, pernah mencoba (2013:28)
menggunakan mobil Toyota Avanza dan memiliki Lima evolusi dari global marketing. Tahap
minat untuk membeli mobil Toyota Avanza dalam pertama dari pemasaran adalah pemasaran
1 (satu) tahun ke depan.Penelitian ini dilakukan domestik. Sebelum memasuki pemasaran
dan berfokus pada calon konsumen di Jakarta internasional perusahaan harus mengerti keadaan
dari pasar domestik, memiliki informasi mengenai
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No. 1 Februari 2017| 78
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh 3. Persepsi Kualitas
pasar. Tahap selanjutnya ketika dimulainya Persepsi kualitas menurut Tjiptono
permintaan dari konsumen asing, perusahaan (2005:40) merupakan penilaian pelanggan
memulai pemasaran ekspor. Tahap keempat terhadap keunggulan atau superioritas produk
adalah pemasaran multinational ketika setiap anak secara keseluruhan. Oleh sebab itu, perceived
cabang melakukan kegiatan pemasaran untuk quality didasarkan pada evaluasi subyektif
regionalnya, kegiatan ini mungkin akan konsumen (bukan manajer atau pakar) terhadap
distandarisasi setiap regional. Tahap yang terakhir kualitas produk.Menurut Aaker
adalah pemasaran global ketika perusahaan (1997:124)persepsi kualitas adalah persepsi
melakukan standarisasi untuk program pemasaran konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau
mereka, melakukan kordinasi di seluruh pasar, keunggulan suatu produk, atau jasa layanan
dan integrasi global. berkaitan dengan maksud yang diharapkan.
Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak (2004:96)
2. Country of Origin (COO) mengemukakan bahwa persepsi kualitas dapat
Globalisasi merupakan faktor terbesar didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap
terjadinya pemasaran global, saat ini pasar di keseluruhan kualitas atau keunggulan produk.
suatu negara berisikan produk dari berbagai Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan
belahan dunia, dalam lingkungan sosial-budaya bahwa persepsi kualitas merupakan penilaian
terdapat etnosentrisme dimana masyarakat konsumen terhadap keunggulan atau superioritas
meyakini bahwa produk yang berasal dari negara produk secara keseluruhan dengan maksud yang
mereka lebih superior dibandingkan produk diharapkan dan berdasarkan pada evaluasi
negara lain (Solomonet. al., 2012:109). Dalam subyektif konsumen.
pemasaran global dikenal pula istilah COO yang Persepsi konsumen akan kualitas
memiliki peran penting dalam persepsi konsumen merupakan hal yang penting karena dapat
terhadap produk dan merek dari negara tertentu berpengaruh terhadap minat beli konsumen akan
(Bilkey and Nes, 1982; Johansson et. al, 1985; suatu produk. Aaker (1997:407) mengungkapkan
Saeed, 1994; Ahmed et. al., 2004) bahwa persepsi kualitas yang positif dapat dicapai
Country of Origin memberikan berbagai dengan memberikan kualitas tinggi,
macam efek terhadap pemikiran seorang calon mengidentifikasi dimensi-dimensi penting dari
konsumen maupun konsumen. Salah satu efek dari kualitas, memahami tanda-tanda kualitas bagi
country of origin yaitu efek stimulus terhadap konsumen, dan mengkomunikasikan pesan
calon konsumen maupun konsumen dalam kualitas dengan cara yang meyakinkan. Selain itu,
mengevaluasi sebuah produk dan digunakan untuk persepsi kualitas juga memberikan berbagai
mencari informasi lain tentang produk tersebut macam nilai dalam beberapa bentuk, seperti yang
(Rosyidi,2009), efek lain dari country of origin ditunjukkan pada Gambar 2.
sebagai efek “made in” (Listiana,2012). Efek
“made in” yang dimaksud adalah persepsi
konsumen mengenai dimana suatu produk
dihasilkan atau diproduksi.
Penelitian COO dari waktu ke waktu
semakin memperluas konsep-konsep COO yang
ada. Sebelumnya, COO hanya dikaitkan dengan
label “made in” dimana proses produksi dari awal
sampai akhir hanya di satu negara tertentu.
Namun kenyataannya saat ini, barang yang
berlabelkan “made in” negara tertentu belum tentu
proses produksi dari awal sampai akhirnya di
negara tersebut. Contohnya saja, sebuah produk
dengan label “made in” China bisa saja proses GambarF2.ONilai?Persepsi?Kualitas
produksi dan perakitannya saja di China, namun Sumber: Durianto.((2004:16))
asal mereknya (country of brand origin) dari
Amerika. 4. Minat beli
Minat beli tidak dapat dipisahkan dari teori
keputusan pembelian konsumen, karena minat
merupakan salah satu dari rangkaian proses akhir

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No. 1 Februari 2017| 79


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
keputusan pembelian dari konsumen. Jika 2. Lokasi Penelitian
seseorang menginginkan produk dan merasa Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti
tertarik untuk memiliki produk tersebut maka adalah calon konsumen di Jakarta. Alasan
mereka berusaha untuk membeli produk tersebut. dipilihnya lokasi penelitian karena DKI Jakarta
Selain itu faktor rekomendasi dari pihak lain juga merupakan provinsi dengan tingkat penjualan
sangat penting dalam mempengaruhi minat mobil tertinggi di Indonesia selama 5(lima) tahun
konsumen pada proses pembelian. Minat beli yang berturut-turut. Terdapat kurang lebih 38 dealer
terdapat pada diri seseorang untuk melakukan resmi Toyota di DKI Jakarta, namun peneliti
suatu tindakan pembelian dipengaruhi oleh sikap membatasi untuk melakukan penelitian hanya di
maupun variabel lainnya. 10 dealer resmi Toyota di Jakarta.
Kotler (2002:43) berpendapat bahwa pada
perusahaan yang berfokus pada pelanggan dimana 3. Definisi Operasional dan Pengukuran
kepuasan konsumen atau pelanggan merupakan a. Definisi Operasonal
sasaran dan faktor utama dalam kesuksesan suatu Penelitian ini operasional variabelnya adalah
perusahaan. Perusahaan jenis ini menyadari sebagai berikut :
bahwa pelanggan yang merasa amat puas dengan a. Variabel Country of Origin (X)
produk yang dihasilkan memberikan beberapa Pengukuran variabel country of origin merujuk
manfaat bagi perusahaan. Mereka akan membeli pada 3 indikator, yakni country beliefs, people
produk tambahan ketika perusahaan affect, dan desired interaction.
memperkenalkan produk baru yang berkaitan atau b. Variabel Persepsi Kualitas (Y1)
produk baru dengan perbaikan dari produk Indikator-indikator yang terdapat pada variabel
sebelumnya. persepsi kualitas yaitu: Form (bentuk), Feature
(tampilan), Performance (kinerja),
5. ModellHipotesistPenelitian Conformance (konformasi), Durability (daya
?

BerikuttmodelHhipotesisddalamtpenelitian tahan), Reliability (keandalan), Serviceability


iniiyangrditunjukkankpadaaGambar*3. (kemampuan layanan), Style (gaya), Design
(desain).
c. Variabel Minat Beli (Y2)
Indikator-indikator minat beli yaitu:
Ketertarikan terhadap informasi produk,
Pertimbangan untuk membeli produk,
Ketertarikan mencoba dan Keingintahuan
terhadap produk
Gambar 3. ModelkHipotesisSPenelitian
b. Skala Pengukuran
Berdasarkannuraianntersebuthdanimodellhipotesis
Skala pengukuran dalam penelitian ini
di-atas,makasdapattditarikkhipotesis:
menggunakan skala Likert yang digunakan untuk
H1p:>Country.of.originKiberpengaruhKsignifikan mengukur sikap dimana subjek diminta
terhadappPersepsi9Kualitas mengindikasikan tingkat kesetujuan atau
H2k:>Country.of.originKiberpengaruhKsignifikan ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing
terhadapJMinatnBeli pernyataan, skor sikap seorang subjek adalah nilai
H3g:>Persepsi?KualitasKberpengaruh00signifikan total yang diperoleh setelah menjumlahkan
terhadapoMinat0Beli masing-masing pernyataan. Dengan skala Likert,
peneliti membuat pertanyaan-pernyataan yang
C. METODE PENELITIAN menyangkut karakteristik objek yang dapat
1. Jenis Penelitian mempengaruhi seseorang terhadap objek tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian ekplanatori 4. Analisis Data
(explanatory research). Jenis penelitian a. Analisis Deskriptif
ditentukan berdasarkan dengan rumusan masalah Statistik deskriptif digunakan untuk
dan tujuan pada penelitian ini yaitu untuk menggambarkan karakteristik dari kelompok-
mengetahui pengaruh country of origin terhadap kelompok tertentu (Churchill, 2004:154). Bungin
persepsi kualitas dan dampaknya pada minat (2008:171) mengatakan statistik deskriptif
pembelian. bertujuan menggambarkan keadaan gejala sosial
apa adanya, tanpa melihat hubungan-hubungan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No. 1 Februari 2017| 80


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yang ada. Dalam penelitian ini analisis deskriptif konsumen terhadap produk dan merek dari negera
yang digunakan adalah tabel distribusi frekuensi, tertentu.
persentase, dan rata-rata. Persepsi kualitas negara asal mobil Toyota
b. Analisis Jalur Avanza yakni Jepang cukup positif pada
1) Definisi Analisis Jalur penelitian ini, hal ini didukung dengan kesetujuan
Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pernyataan responden penelitian mengenai item-
hubungan sebab akibat yang inheren antar itempertanyaan pada indikator country of origin
variabel yang disusun berdasarkan urutan seperti negara yang inovatif, merupakan negara
temporer dengan menggunakan koefisien jalur maju, negara yang memiliki prestise tinggi, negara
sebagai besaran nilai dalam menentukan berteknologi tinggi, dan seterusnya.Dengan rata-
besarnya pegaruh variabel eksogen terhadap rata skor variabel sebesar 4,30 untuk varibel
variabel endogen (Sarwono, 2012:17). country of origin, dapat dikatakan variabel
2) Estimasi Model Diagram Jalur dan Menilai country of origin berinterpretasi sangat tinggi dan
Kecocokan Model negara asal mobil Toyota Avanza yaitu Jepang
Estimasi diagram jalur mengunakan nilai yang sudah memiliki penilaian yang sangat bagus
berasal dari koefisien regresi yang sudah dibenak calon konsumen.
distandarisasi (standardized regression Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
coefficient) atau disebut juga bobot beta (β). dari Ratna (2009) yang menunjukkan bahwa
3) Interpretasi Koefisien Jalur adanya hubungan antara country of origin dengan
Besarnya pengaruh langsung dari suatu persepsi kualitas produk. Pada penelitian yang
variabel eksogen terhadap variabel endogen dilakukan oleh Ratna (2009), mobil sedan dan
tertentu dinyatakan oleh besarnya nilai mobil SUV dengan country of origin Jepang
numeric koefisien jalur dari eksogen ke dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih tinggi
endogen. di bandingkan mobil sedan dengan country of
4) Model Jalur origin Jerman dan Amerika. Hal ini sejalan
Model jalur yang digunakan dalam penelitian dengan hasil penelitian ini yaitu produk mobil
ini adalah model jalur mediasi/ antara/ Toyota Avanza dengan country of origin Jepang
mediator, dimana variabel Y2 (minat beli) dipersepsikan memiliki kualitas yang baik dimata
memodifikasi pengaruh variabel X(COO) calon konsumen.
terhadap variabel Y1 (persepsi kualitas). Hasil penelitian ini juga membuktikan
pernyataan Jaffe dan Nebenzahl (2001) tentang
D. HASIL DAN PEMBAHASAN model summary construct yang mengasumsikan
1. Pengaruh Country of Origin terhadap ketika seseorang sudah familiar dengan suatu
Persepsi Kualitas produk maka image sebuah negara didasarkan
Menurut hasil analisis jalur, variabel country pada pengalaman dan atribut yang dirasakan dari
of origin mempengaruhi persepsi kualitas dengan produk tersebut. Pengalaman pribadi tidak hanya
nilai koefisiensi jalur (β) sebesar 0,671. Hal ini menjadi faktor utama yang mempengaruhi
berarti bahwa pengaruhnya signifikan dengan nilai individu, namun individu juga dipengaruhi oleh
probabilitas sebesar 0,0000 (p<0,05). Kontribusi pengalaman orang lain lewat informasi mulut ke
pengaruh country of origin terhadap persepsi mulut atau media masa. Hasil penelitian ini yang
kualitas dilihat dari nilai koefisien determinasi sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
sebesar 0,450 atau 45,0%. Hasil penelitian Ratna juga diperkuat oleh Penelitian Kalicharan
menunjukkan bahwa variabel country of origin (2014) yang menambahkan bahwa country of
memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi origin merupakan isyarat eksternal yang
kualitas seorang calon konsumen dengan mempengaruhi persepsi konsumen dalam
kontribusi 45%, hampir separuh dari kontribusi mengevaluasi produk.
yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa semakin Hasil penelitian ini juga membuktian
seorang calon konsumen mempercayai persepsi pendapat yang dikemukakan oleh Jaffe dan
kualitas suatu negara asal merek (country of Nebenzahl (2001) tentang dimensi yang dimiliki
origin) itu positif, maka tentu akan menciptakan country of origin, yaitu dimensi Origin Country
persepsi kualitas yang baik pula pada produk terlepas dari mana produk tersebut benar-benar
tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan diproduksi, calon konsumen ataupun konsumen
pendapat yang dikatakan oleh (Bilkey dan Nes, tetap mengasosiasikan produk atau merek berasal
1982 dalam Ahmed et. al., 2004) yaitu country of suatu negara tertentu. Terlepas dimana Toyota
origin memiliki peran penting dalam persepsi Avanza diproduksi atau dihasilkan, calon
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No. 1 Februari 2017| 81
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
konsumen tetap mengasosikan bahwa produk mobil Toyota Avanza dapat dikatakan mampu
Toyota Avanza berasal dari negara Jepang. Selain untuk mengerti dan mencari tahu tentang segala
itu, hasil penelitian ini juga diperkuat oleh informasi yang berkaitan dengan Toyota Avanza
penelitian yang dilakukan oleh Sinrungtam (2013) baik dari negara asal pembuatan, perakitan, desain
dimana hasil dalam penelitiannya, bahwacountry dan lainnya ataupun spesifikasi produk yang di
of corporate ownership (COC), country of mana hasil pencarian tersebut dapat
manufacture (COM), country of parts (COP), dan mempengaruhi minat beli dari calon konsumen.
Country of Brand (COB) memiliki efek pada Hal ini sependapat dengan pernyataan yang
penilaian kualitas produk eco cars. diungkapkan oleh Sniffman dan Kanuk (2000)
yang menyatakan apabila calon konsumen
2. Pengaruh Country of Origin terhadap Minat mempunyai minat beli, maka calon konsumen
Beli akan tertarik untuk mencari informasi mengenai
Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, produk tersebut. Semakin banyak informasi yang
variabel country of origin berpengaruh signifikan diterima oleh calon konsumen dan semakin positif
terhadap minat beli. Hal ini ditunjukkan dengan informasi yang dirasakan maka semakin tinggi
nilai koefisien beta sebesar 0,231 dengan pula minat beli calon konsumen.
probabilitas 0,005 (p<0,05) yang berarti Selain itu, pendapat Sniffman dan Kanuk
signifikan.Besarnya pengaruh country of origin (2000) tentang ketertarikan mencoba produk
terhadap minat beli ditunjukkan oleh koefisien sebagai salah satu indikator dalam minat beli
determinasi sebesar 59,8%. Disamping adanya dengan tujuan untuk memperhitungkan
pengaruh langsung, terdapat pula pengaruh tidak keunggulan dan risiko-risiko yang dimiliki oleh
langsung variabel country of origin terhadap produk tersebut. Pendapat tersebut mendukung
minat belimelalui variabel persepsi kualitas yaitu hasil dari penelitian ini. Hasil penelitian yaitu
sebesar 0,402. responden mengatakan pernah mencoba
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan mobil Toyota Avanza dalam
variabel country of origin memiliki pengaruh keadaan mobil bergerak baik mencoba
signifikan terhadap minat beli seorang calon mengendarai, mencoba menumpang ataupun
konsumen dengan kontribusi sebesar 59,8%. Hal mencoba melakukan test drive pada mobil Toyota
tersebut berarti bahwa semakin positif citra suatu Avanza.
negara asal mobil Toyota Avanza yakni Jepang, Hasil penelitian ini sejalan dengan
maka minat beli yang tercipta akan semakin penelitian dari dari Sinrungtam (2013)
positif. Selain berpengaruh langsung terhadap dimanacountry of origin mempengaruhi minat beli
minat beli, country of origin mempengaruhi minat pada produk eco cars melalui persepsi kualitas
beli secara tidak langsung melalui persepsi produk dan penilaian kualitas produk. Selain
kualitas seorang calon konsumen. Namun, Sinrungtam, penelitian ini juga sejalan dengan
pengaruh tidak langsung melalui persepsi kualitas penelitian dari Shahrokh et al. (2014, jika dalam
lebih besar daripada pengaruh langsungnya, yakni penelitian yang dilakukan oleh Shahrokh et al.
pengaruh tidak langsung sebesar 0,402 dan (2014) loyalitas merek menjadi variabel antara
pengaruh langsung sebesar 0,231. Hal ini berarti country of origin dan minat beli sedangkan dalam
country of origin mempengaruhi minat beli secara penelitian ini persepsi kualitas merupakan variabel
signifikan dan juga mempengaruhi secara perantara antara country of origin dan minatbeli.
langsung maupun tidak langsung yang ternyata Dalam penelitian yang dilakukan Shahrokh et al.
pengaruh tidak langsung memiliki pengaruh yang (2014) pengaruh dari sub-komponen dari country
lebih besar terhadap minat beli dengan perantara of origin (termasuk country of brand dan country
persepsi kualitas. Pengaruh tidak langsung yang of manufacture) dapat mempengaruhi loyalitas
dimaksud seperti seorang calon konsumen merek dan minat pembelian, meskipun hasil
menganggap bahwa produk atau barang yang menunjukkan hanya country of brand yang
berasal dari negara Jepang berkualitas baik, memiliki efek langsung dan signifikan terhadap
sehingga membuat calon konsumen tersebut akan loyalitas merek dan niat pembelian.
mempertimbangkan untuk membeli mobil Toyota Namun, hasilpenelitian ini bertolak
Avanza dibandingkan merek mobil lain. belakang dengan penelitian dari Faraditta (2015),
Pada penelitian ini rata-rata responden dimana country of origindan consumer perception
berada pada usia di atas 24 tahun dengan memiliki pengaruh negatif terhadap minat beli,
pendidikan minimum SMA/SMK. Di mana namun country of origin, perceived quality, dan
responden yang merupakan calon konsumen consumer perception memiliki pengaruh positif
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No. 1 Februari 2017| 82
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
terhadap brand image, dimana brand image dan Avanza sudah handal dengan suara mesin yang
perceived quality memiliki pengaruh positif halus serta pembuangan emisi mobil yang telah
terhadap minat beli. Kesimpulannya, country of layak uji dsb yang terdapat pada keempat
origin mempengaruhi minat beli seorang indikator diatas mendapatkan penilaian yang
konsumen baik secara langsung, namun bagus dimata calon konsumen.Berikutnya yaitu
khususnya secara tidak langsung yakni dengan untuk indikator design (desain) dengan skor rata-
membentuk persepsi kualitas yang nantinya akan rata indikator sebesar 3,96; style (gaya) dengan
menggerakkan minat beli. skor rata-rata indikator sebesar 3,95; dan indikator
form (bentuk) dengan skor rata-rata indikator
3. Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Minat sebesar 3,90 juga memiliki penilaian yang bagus
Beli dimata calon konsumen. Hasil penelitian
Hasil analisis jalur dari ketiga variabel menunjukkan bahwa variabel persepsi kualitas
memiliki pengaruh yang signifikan antara satu berinterpretasi tinggi dengan rata-rata skor
dengan yang lain. Pengaruh variabel persepsi variabel sebesar 4,05 yang berarti penilaian
kualitas terhadap minat beli ditunjukkan oleh persepsi kualitas mobil Toyota Avanza oleh calon
koefisien beta sebesar 0,599. Probabilitasnya konsumen sudah bagus.
sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti pengaruhnya Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
signifikan dan koefisien determinasinya sebesar sembilan indikator yang dikemukan oleh Kotler
59,8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (2010:361) dapat dibuktikan oleh hasil penelitian
minat beli dipengaruhi oleh persepsi kualitas ini. Responden dalam penelitian ini menyatakan
calon konsumen mobil Toyota Avanza. Sebelum minat untuk membeli Toyota Avanza dalam satu
calon konsumen melakukan tindakan pembelian, tahun kedepan. Mayoritas responden merupakan
tentu akan mencari informasi dulu mengenai pegawai swasta dan pegawai negeri sipil dengan
Toyota Avanza, mungkin dengan mengikuti ajang rata-rata usia diatas 24 tahun di mana responden
pameran mobil, atau mengakses situs web resmi yang merupakan calon konsumen mobil Toyota
Toyota Avanza, dan sebagainya. Tentu saja Avanza telah memiliki pekerjaan dan pendapat
persepsi kualitas tidak terlepas dari merek yang yang cukup stabil sehingga dapat dikatakan
menaunginya. Hal ini sejalan dengan penelitian mampu untuk melakukan pembelian mobil Toyota
yang dilakukan oleh Cronin dan Taylor (1992) Avanza dalam satu tahun ke depan.
dalam Hadioetomon (2009) yang menunjukkan Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
bahwa minat perilaku pembelian secara tidak penelitian yang dilakukan oleh Faraditta (2014)
langsung dipengaruhi oleh kualitas suatu produk. yang menyatakan bahwa persepsi kualitas
Apabila persepsi konsumen tentang kualitas suatu memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap
produk adalah positif, maka lebih besar pula minat beli. Sinrungtam (2013) juga mendukung
kemungkinan untuk memunculkan minat beli. bahwa ada hubungan positif antara persepsi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kualitas yang terbentuk dari country of origin
beberapa dimensi kualitas produk dimana dimensi dengan minat beli konsumen.Pengaruh dari
tersebut dijadikan indikator penilaian variabel persepsi kualitas dalam minat beli bisa terjadi
persepsi kualitas. Dari 9 indikator yang dijadikan dikarenakan adanya alasan calon konsumen untuk
bahan penelitian, indikator serviceability atau membeli suatu produk, alasan calon konsumen
kemampuan layanan mendapatkan skor rata-rata untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi
indikator tertinggi sebesar 4,21 dengan arti oleh persepsi kualitas suatu produk yang ada di
kemampuan layanan yang diberikan oleh Toyota benak konsumen, sehingga seringkali alasan
Avanza baik dari segi kemudahan dan kecepatan pembelian hanya didasarkan pada persepsi
dalam mendapatkan layanan perbaikan dinilai kualitas dari merek produk yang akan dibeli. Dari
sudah sangat bagus dimata calon konsumen. hasil penelitian yang dilakukan ini terbukti bahwa
Disusul oleh indikator conformance (konformasi) persepsi kualitas memiliki pengaruh yang positif
dengan skor rata-rata indikator sebesar 4,11; dan signifikan terhadappersepsi kualitas suatu
performance (kinerja) dengan skor rata-rata produk. Selain itu, persepsi kualitas juga bisa
indikator sebesar 4,10; reliability (keandalan) dijadikan variabel intervening yang menjadi
dengan skor rata-rata indikator sebesar 4,10; dan perantara antara country of origin dan minat beli.
durability (daya tahan) dengan skor rata-rata
indikator sebesar 4,09. Keempat indikator tersebut
mendapatkan skor yang hampir sama. Hal ini
berarti pernyataan tentang mesin mobil Toyota
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No. 1 Februari 2017| 83
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
E. KESIMPULAN DAN SARAN terhadap minat beli ketika menjadi perantara
1. Kesimpulan antara country of origin dan minat beli.
Berdasarkan hasil penelitian termasuk c. Persaingan industri otomotif semakin tinggi di
pengelolaan data, analisis, dan pembahasan yang pasar Indonesia saat ini. Calon konsumen
sudah diungkapkan pada bab-bab sebelumnya umumnya lebih melihat persepsi kualitas suatu
mengenai country of origin dan pengaruhnya produk lalu melihat negara asal produk
terhadap persepsi kualitas dan minat beli, dapat tersebut. Untuk itu, Toyota Avanza sebaiknya
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: terus mempertahankan kualitas yang sudah
a. Country of Originterbukti berpengaruh secara baik dimata calon konsumen dan tetap
signifikan terhadap persepsi kualitas. Hal ini meningkatkan kualitasnya agar tidak kalah
dapat dilihat berdasarkan hasil penelitian bersaing dengan produk-produk otomotif
dimananegara Jepang berpengaruh positif sejenis dari negara asal yang sama ataupun
terhadap persepsi kualitas mobil Toyota dari asal negara yang berbeda.
Avanza dengan tingkat kontribusinya sebesar d. Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya
0,450 atau 45,0% dan koefisien jalur (β) menambahkan variabel lain selain country of
sebesar 0,671, dengan probabilitas 0,000 origin dan persepsi kualitas yang dapat
(p<0,05). mempengaruhi minat beli.Masih banyak
b. Country of Originterbukti berpengaruh secara variabel lainnya diluar model penelitian ini
signifikan terhadap minat beli. Hal ini dapat yang dapat mempengaruhi minat beli dan
dilihat berdasarkan hasil penelitian dimana dapat dikembangkan lagi untuk penelitian
negara Jepang berpengaruh positif terhadap berikutnya.
minat beli calon konsumen dengan tingkat
kontribusinya sebesar 0,598 atau 59,8% dan DAFTAR PUSTAKA
koefisien jalur (β) sebesar 0,231, dengan Aaker, D. A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek.
probabilitas 0,005(p<0,05). Alih bahasa : Aris Ananda. Cetakan
c. Persepsi kualitas terbuktiberpengaruh secara Pertama. Jakarta : Mitra Utama.
signifikan terhadap minat beli. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan hasil penelitian dimana Ahmed, Z.U., Johnson, J.P., Yang, X., Fatt, C.K.,
persepsi kualitas mobil Toyota Avanza Teng, H.S., and Boon, L.C., (2004), “Does
berpengaruh positif terhadap minat beli calon Country of Origin Matter for Low-
konsumen dengan tingkat kontribusinya Involvement Products?”, Journal
sebesar 0,598 atau 59,8% dan koefisien jalur International Marketing Review, Vol. XXI
(β) sebesar 0,599, dengan probabilitas (1), pp. 102.
0,000(p<0,05). Asnawi, N dan Masyhuri. 2011. Metodologi Riset
Manajemen Pemasaran dan Dilengkapi
2. Saran dengan Contoh Hasil Penelitian. Malang:
Berdasarkan kesimpulan dari hasil UIN-Maliki Press.
penelitian, terdapat beberapa saran yang mungkin
dapat dijadikan referensi baik bagi pihak Assael, H. 1998. Consumer Behaviour and
perusahaan maupun peneliti berikutnya, beberapa Marketing Action, 6th Edition
saran tersebut yaitu: International Thompson Publishing, New
a. Persepsi kualitas suatu produk dapat York.
ditingkatkan dengan perspektif negara asal Bungin, M. B. 2008. Penelitian Kualitatif.
(country of origin). Negara asal produk dengan Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
citra yang positif akan meningkatkan persepsi
kualitas suatu produk serta meningkatkan Churchill, G. A. Jr. 2001. Dasar-dasar Riset
kepercayaan calon konsumen terhadap produk Pemasaran.Diterjemahkan oleh:
tersebut. Andrianti, Dwi Kartini Yahya, dan Emil
b. Pentingnya membangun persepsi kualitas yang Salim,jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
baik dimata calon konsumen dikarenakan Danim, S. 2007. Metode Penelitian untuk Ilmu-
persepsi kualitas dapat mempengaruhi minat Ilmu Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara.
beli calon konsumen. Persepsi kualitas juga
Durianto, D., Sugiarto & Tony S, 2004. Strategi
merupakan perantara antara country of origin
Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas
dan minat beli dimana persepsi kualitas
memberikan pengaruh yang lebih besar
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No. 1 Februari 2017| 84
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dan Perilaku Merek, cetakan ketiga.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Keegan, W. J. and Mark. C. G. 2013. Global
Marketing. Harlow: Pearson.
Kotabe, M., dan Kristian H. 2008. Global
Marketing Management fourt edition. New
York : John Wiley & Sons.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis,
Perencanaan, Implementasi Dan
Pengendalian. Diterjemahkan oleh Arcella
Ariwati Hermawan, Edisi ke delapan.
Jakarta: Salemba Empat.
________. 2002. Manajemen Pemasaran :
Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol. Diterjemahkan oleh Hendra
Teguh dan Ronny Antonius Rusly. Jilid 1
dan 2, edisi 9,. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Listiana, E. 2012. Pengaruh Country of Origin
terhadap Perceived Quality dengan
Moderasi Etnosentris Konsumen. Jurnal
Administrasi Bisnis Vol.8, No.1: Hal. 21–
47.
Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer
Satisfaction: Gaining Customer
Relationship Strategy. Teknik Mengukur
dan Strategi Meningkatkan Kepuasan
Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP,
cetakan ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Riduwan dan Engkos A. K. 2012. Cara
Menggunakan dan Memakai Path Analysis
(Analisis Jalur)Edisi Keempat. Bandung:
Alfabeta.
Rosyidi, S. 2009. Analisis Pengaruh Brand,
Country Of Design dan Country Of
Assembly pada Persepsi Kualitas dan Niat
Beli. Journal vol.11 no. 1: Hal. 10-33.
Sarwono, J. 2012. Path Analysis dengan SPSS.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Simamora, B. 2003. Aura Merek. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Singarimbun, M., danEffendi, S. 1995. Metode
Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.
Solomon, M. R., W. M. Greg, dan W. S., Elnora.
2012. Marketing: Real People, Real
Choices. New Jersey: Pearson.
Tjiptono, F. 2005. Pemasaran Jasa. Malang:
Bayumedia Publishing.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No. 1 Februari 2017| 85


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like