You are on page 1of 12

A.

Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga.

Adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi,2008).

Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena


hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam
peranannya masing-masing, menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Bailon dan Maglaya, 1989 dalam Setiadi,2008).

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan


perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga (Duval dan logan,
1986 dalam Setiadi,2008).

Dari tiga difinisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa


keluarga adalah :

a. Unit terkecil dari masyarakat.

b. Terdiri atas dua orang atau lebih.

c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.

d. Hidup dalam satu rumah tangga.

e. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga.

f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.

g. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.

h. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

B. Struktur Keluarga

Dalam (Setiadi,2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,


diantarannya adalah :
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.

b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara


sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.

c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga


sedarah istri.

d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga


sedarah suami.

e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi


pembina keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

C. Tipe Keluarga

Dalam (Sri Setyowati, 2008) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam yaitu :

a. Tipe Keluarga Tradisional

1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak.

2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah


dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman,
bibi dan sebagainya.

3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak.

4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.

5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja
atau kuliah)
b. Tipe Keluarga Non Tradisional

1) The Unmarried teenage mother

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.

2) The Stepparent Family

Keluarga dengan orang tua tiri.

3) Commune Family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan


saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok
atau membesarkan anak bersama.

4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family

Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melelui
pernikahan.

5) Gay And Lesbian Family

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana


suami – istri (marital partners).

6) Cohibiting Couple

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa
alasan tertentu.

7) Group-Marriage Family

Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama


yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.

8) Group Network Family

Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau
berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang
rumah tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan
anaknya.

9) Foster Family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

10) Homeless Family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanent


karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.

11) Gang.

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang
dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.

D. Fungsi keluarga

Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat


dijalankan keluarga sebagai berikut :

a. Fungsi Biologis

1) Untuk meneruskan keturunan.

2) Memelihara dan membesarkan anak.

3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

4) Memelihara dan merawat anggota keluarga

b. Fungsi Psikologis

1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.


4) Memberikan identitas keluarga.

c. Fungsi sosialisasi

1) Membina sosial pada anak.

2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat


perkembangan anak.

3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

1) Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi


kebutuhankeluarga.

2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi


kebutuhan keluarga.

3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa


yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan
sebagainya.

e. Fungsi pendidikan

1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan


membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam


memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Menurut Effendy, (1998) dalam (Setiadi,2008) dari berbagai fungsi diatas ada
3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, adalah :

a) Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan


kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.

b) Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar


kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka
anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosila dan spiritual.
c) Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mendiri dalam mempersiapkan masa depannya.

E. Tugas Kesehatan Menurut Friedman (1998), dalam (Murwani, 2007) yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan.

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

d. Mempertahankan/menciptakan suasana rumah sehat.

e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan


masyarakat.

F. Peran Keluarga dan perawat keluarga

Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga menggambarkan seperangkat


perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu
dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di dalam
keluarga adalah sebagai berikut :

a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkunmgan.

b. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping
itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.

c. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai


dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spriritual.

Peran Perawat memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga.

Dalam (Setiadi, 2008), memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga


ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain :

a. Pemberian Asuhan Keperawatan kepada anggota keluarga.


b. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.

c. Koordinator pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan keluarga.

d. Fasilitator menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau.

e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidikan untuk


merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat.

f. Penyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan memberikan petunjuk


tentang Asuhan Keperawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi
penasehat dalam mengatasi masalah-masalah perawatan keluarga.

G. Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut Duval (1985) dalam (Setiadi,2008), membagi keluarga dalam 8 tahap


perkembangan, yaitu:

a. Keluarga Baru (Berganning Family)

Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas


perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

1) Membina hubungan intim yang memuaskan.

2) Menetapkan tujuan bersama.

3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social.

4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.

5) Persiapan menjadi orang tua.

6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi


orang tua).

b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing).

Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan
17 % tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :
1) Suami merasa diabaikan.

2) Peningkatan perselisihan dan argument.

3) Interupsi dalam jadwal kontinu.

4) Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun.

Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

a) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan


kegiatan).

b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

c) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap
bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan).

d) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

e) Konseling KB post partum 6 minggu.

f) Menata ruang untuk anak.

g) Biaya / dana Child Bearing.

h) Memfasilitasi role learning angggota keluarga.

i) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah

Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak


pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kotak
sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalah :

1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.

2) Membantu anak bersosialisasi.

3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi.

4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.


5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.

6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak.

d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan


lingkungan lebih luas.

2) Mendoprong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.

3) Menyediakan aktivitas untuk anak.

4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan anak.

5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan


kesehatan anggota keluarga.

e. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun).

Tugas perkembangan keluarga pada say ini adalah :

1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang


dan brertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa
muda dan mulai memiliki otonomi).

2) Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi).

3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga.

4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga


untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

f. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah).

Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan


menerim,a kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada
dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek. Tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.


2) Mempertahankan keintiman.

3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian


anaknya.

5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.

6) Berperan suami – istri kakek dan nenek.

7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak –


anaknya.

g. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family).

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat


social dan waktu santai.

2) Memuluhkan hubungan antara generasi muda tua.

3) Keakrapan dengan pasangan.

4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.

5) Persiapan masa tua/ pension.

h. Keluarga Lanjut Usia.

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup.

2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.

3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.

4) Melakukan life review masa lalu.

H. Keluarga Mandiri

Tingkat kemandirian keluarga menurut Depkes, 2008 yaitu :

 Keluarga mandiri tingkat I


 Keluarga mandiri tingkat II
 Keluarga mandiri tingkat III
 Keluarga mandiri Tingkat IV
a. Keluarga Mandiri Tingkat I
- Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas
- Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
b. Keluarga mandiri Tingkat II
- Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas
- Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
- Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
- Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan yang dianjurkan
c. Keluarga Mandiri Tingkat III
- Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas
- Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
- Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
- Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan yang di anjurkan
- Memanfaatkan fasilitas yankes secara aktif
- Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
d. Keluarga Mandiri Tingkat IV
- Menerima petugas perawatan kes.kom
- Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
- Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
- Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan yang dianjurkan
- Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
- Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
- Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
DAFTAR PUSTAKA

DepKes Jakarta. 2008. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di


Puskesmas. Jakarta

Murwani, Setyowati. (2008). Asuhan Keperawat Keluarga. Jogjakarta : Mitra


Cendik

Setiadi. 2008. Konsep & keperawatan keluarga. Yogyakarta : Graha ilmu

Setyowati, Sri, 2008, Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus,
Jogjakarta: Mitra Cendekia.

You might also like