Professional Documents
Culture Documents
Khutbah Jumat Fitnah Akhir Zaman PDF
Khutbah Jumat Fitnah Akhir Zaman PDF
Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala dan hati-hatilah terhadap fitnah, baik yang
nampak maupun yang tidak nampak. Berhati-hatilah terhadap hal-hal yang bisa memalingkan
dirimu dari agamamu baik itu harta, keluarga, ataupun anak. Allah berfirman,
Berhati-hatilah terhadap fitnah perkataan dan amalan, fitnah aqidah serta pemikiran-
pemikiran sesat dan juga kenyataan yang buruk. Karena iu semuanya dapat memalingkan
dirimu dari agamamu, dan dapat mendatangkan kehancuran bagimu.
Nabi shallallahu „alaihi wa sallam juga mengabarkan tentang fitnah kebodohan, kerakusan,
dan kekacauan. Beliau shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
ال
َ َالشح َويَ ح ثُُر اْلَحر ُج قَالُحوا َوَما اْلَحر ُج ق ِ ِ
ُ َت َويُحل َ ل
َُ ض الع حل ُ َوَ ح َهُر الف
ُ َ الزَما ُن َويُ ح
َّ بُ يَتَ َ َار
ال َ حت ُل
“Zaman semakin dekat, ilmu dicabut, muncul fitnah-fitnah, tersebar kebakhilan-kebakhilan,
banyak terjadi al haraj. Para sahabat bertanya, „Apakah al haraj itu, ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab, „Pembunuhan.‟” (Muttafuqn „alaih).
Ikhwani fiddin,
Sungguh, ilmu telah dicabut dan sangat sedikit para ulama. Ilmu yang hakiki adalah ilmu
yang bermanfaat, yang akan menjadikan pemiliknya suri tauladan di dalam kebaikan,
kezuhudan, kewara‟an, dan dalam mengikuti sunah Rasulullah, para sahabatnya, dan para
khulafaurrasyidin.
Sungguh, telah muncul bermacam fitnah dari berbagai sisi; muncul celaan-celaan terhadap
Islam, muncul orang-orang yang memberikan keraguan-keraguan di dalam agama Islam, dan
menjadikan manusia berpaling darinya, sehingga tercabutlah kecintaan para pemeluknya. Ini
merupakan suatu musibah yang besar.
Marilah kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala dari fitnah-fitnah ini, dan
mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta‟ala memberikan kita keteguhan serta kemantapan
dalam menempuh jalan lurus ini.
Sungguh, telah tertanam pada diri para hamba sifat bakhil dan tamak, sehingga banyak di
antara mereka yang menolak untuk membayar zakat dan nafkah yang wajib. Banyak orang
yang tamak dan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuatu yang sebenarnya ia tidak
berhak, sehingga banyak kekacauan dan pembunuhan.
Di antara fitanh yang besar, yaitu diangkatnya amanah dari pundak-pundak manusia,
sehingga hampir tidak kita dapatkan orang yang betul-betul menunaikan amanahnya.
Rasulullah bersabda, yang artinya, “Seorang laki-laki tidur sejenak, sehingga diangkat
amanah dari hatinya.” Beliau berkata, “Dan manusia terus melakukan jual beli, dan hampir
tidak ada di antara mereka yang menunaikan amanah, maka dikatakan, Sesungguhnya di
tempat Bani Fulan terdapat orang yang maanah,” dan dikatakan tentang orang ini,
alangkah berakalnya ia, alangkah beruntungnya ia, alangkah kuatnya ia; padahal di dalam
hatinya tidak ada keimanan, (meskipun) seberat biji dzarrah”. (Muttafaqun alaih)
Benarlah apa yang dikabarkan Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam, bahwa telah diambil
sifat amanah dari hati manusia, sehingga kita lihat hampir tidak ada orang yang betul-betul
amanah.
Telah datang seorang Badui kepada Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam dan berkata,
“Kapankah hari kiamat akan terjadi?” Beliau menjawab dengan sabdanya,
Ikhwani fiddin,
Demikian pula dengan kepemimpinan, ia merupakan satu amanah yang besar. Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
Pemimpin yang adil dan shalih merupakan dambaan seluruh rakyat, tentunya ia seorang
sosok yang betul-betul paham terhadap hak dan kewajibannya, serta paham terhadap apa
yang harus dilakukannya dalam membimbing masyarakat, yakni agar menjadi masyarakat
yang mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta‟ala. Akan tetapi tatkala kepemimpinan
dibebankan kepada orang yang sama sekali bukan ahlinya, maka yang akan timbul hanyalah
kekacauan, tidak stabilnya kehidupan bermasyarakat, serta jauhnya dari rahmat dan keridhaan
Allah Subhanahu wa Ta‟ala.
Kemudian, di antara fitnah yang besar, yaitu fitnah harta. Sangat sedikit manusia yang
selamat dari fitnah ini. Hanya sedikit saja yang mendapatkannya dengan cara yang halal, dan
kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Sebagian mendapatkannya dengan
berbagai cara, walaupun menggunakan jalan yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta‟ala.
Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam bersabda,
Sungguh benar sabda Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam manusia tidak lagi
memerdulikan tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya. Seolah-olah mereka hidup
hanyalah untuk mengumpulkan harta dan kenikmatan-kenikmatan dunia, meskipun harus
dengan cara berbuat curang, atau berdusta, atau dengan korupsi, dan yang lainnya. Manusia
tidak lagi ingat, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta‟ala akan menghisab dan meminta
pertanggungjawabannya.
Maka, berhati-hatilah, wahai kaum muslimin. Berhati-hatilah dari fitnah-fitnah ini dan
jauhilah. Sesungguhnya, apabila fitnah telah muncul dan bertebaran, ia akan membinasakan
semuanya, Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman,
ِ َ ِيد الحع
اب ِ َّ ين َلَ ُموا ِمن ُ ح َخ َّ ًد َو حاعلَ ُموا أ ِ َّيي ال ِ َُواَّ ُوا فِحت نَ ًد ال
ُ َن اهللَ َشد َ َّ َ ص َ
“Dan takutlah kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang zhalim di antara kalian
semata dan ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang sangat pedih.” (QS. Al-Anfal: 25)
Zainab Ummul Mukminin berkata, “Suatu ketika, Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam
terbangun dari tidurnya dengan wajah kemerah-merahan. Beliau berkata,
فَا حستَ حغ ِفُرحوهُ أَنَّوُ ُى َو الحغَ ُف حوُر, َ َستَ حغ ِفُر اهلل ِ َو لَ ُ ح َو َِ ِمحي ِع الح ُم حسلِ ِم ح
أَقُ حو ُل قَ حوِ َى َ ا َوأ ح
الرِححي
َّ
KHUTBAH KEDUA
َّ ك لَوُ َو أَ حش َه ُد أ
َُن َُ َّم ًددا َعح ُده ِّ اْلَ حم ُد لِلَّ ِو َر
َ أَ حش َه ُد أَ حن الَ إِلَوَ إِالَّ اهللُ َو حح َدهُ الَ َش ِريح، َ ب الح َعالَ ِم ح
َُو َر ُس حولُو
Ikhwanifiddin arsyadakumullah wa iyyakum,
Fitnah akan terus ada sampai hari kiamat nanti. Dan dengan kasih-sayangnya Rasulullah
shalallahu „alaihi wa sallam telah memberikan solusi kepada umatnya, agar terhindar dari
fitnah tersebut. Yaitu dengan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala.
Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam telah memerintahkan, agar kita selalu meminta
perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala dari empat macam fitnah, yaitu: dari fitnah
api neraka jahannam, fitnah adzab kubur, dari fitnah kehidupan serta fitnah kematian.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta‟ala melindungi kita dari segala macam fitnah, baik
yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta‟ala
menunjukkan pintu-pintu kebaikan, sehingga kita bisa mengikutinya, dan Dia menunjukkan
kepada kita pintu kejelekan, sehingga kita bisa menjauhinya.
Sumber: Majalah As-Sunnah Edisi 12 Tahun ke-7 1424/ 2004 dengan beberapa penyuntingan
seperlunya oleh redaksi www.khotbahjumat.com
Artikel www.khotbahjumat.com
DOWNLOAD
Mp3 Ceramah Islam GRATIS