You are on page 1of 20

MAKALAH

ORGANISASI & MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

“KEPEMIMPINAN”

OLEH :

KELOMPOK III :

1. RESTU ANINDITYA THAYEB : J1A1 16 348


2. SITTI SALMA AMALIAH KARIM : J1A1 16 330
3. SITTI ZIARNI LUSRI : J1A1 16 249
4. KADEK ARYA DWI PRATIWI : J1A1 16 346
5. RAHMADYAN : J1A1 16 233

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat. Karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “KEPEMIMPINAN” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Agnes
Mersatika Hartoyo, S.KM., M.Kes., selaku dosen mata kuliah Organisasi &
Manajemen Pelayanan Kesehatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa adanya saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Kendari, 18 September 2018

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

A. Definisi Kepemimpinan ....................................................................... 3


B. Teori Kepemimpinan ........................................................................... 5
C. Fungsi-fungsi Kepemimpinan .............................................................. 8
D. Sifat-sifat yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin ............................ 11
E. Macam-macam Gaya Kepemimpinan .................................................. 12
F. Ciri-ciri Kepemimpinan yang Baik ...................................................... 13

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 15

A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran ..................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai


berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih
dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur
yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau
perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat
dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon
pemimpin.
Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala,
kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan
manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau
kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya
menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari
kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-
unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok
tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan
yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari
keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan
lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat
yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu
social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan
manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi
kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa
kesamaan.

1
Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)
adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan menurut
Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi
sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari
atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa
kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena
pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya
dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist)
cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan
pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok
sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kepemimpinan?
2. Apa saja teori kepemimpinan?
3. Apa saja fungsi-fungsi kepemimpinan?
4. Apa saja sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin?
5. Apa saja macam-macam gaya kepemimpinan?
6. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari kepemimpinan
2. Untuk mengetahui teori kepemimpinan
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi kepemimpinan
4. Untuk mengetahui sifat-sifat seorang pemimpin
5. Untuk mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan
6. Untuk mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang baik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas


sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian
lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang
menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain,
terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga
melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Tetapi, dalam merumuskan batasan atau definisi kepemimpinan ternyata
bukan merupakan hal yang mudah dan banyak definisi yang dikemukakan para
ahli tentang kepemimpinan yang tentu saja menurut sudut pandangnya masing-
masing. Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
1) Koontz dan O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-
sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
2) Wexley dan Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi
orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau
merubah tingkah laku mereka.
3) Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-
orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
4) Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai
cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang.
Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang
yang dilihat oleh para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan bersama.

3
Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai
berikut:

1) Fiedler (1967), kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan


antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya
terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan.
2) John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan
memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di
kehendaki.
3) Davis (1977), mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan
penuh semangat.
4) Ott (1996), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan
antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap,
kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain.
5) Locke et.al. (1991), mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses
membujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran
bersama Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut
pandang dari pola hubungan, kemampuan mengkoordinasi,
memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang
lain.

Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari
atau sudut pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi
kepemimpinan, yaitu:
a. Unsur-unsur yang mendasari
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang
dikemukakan di atas, adalah: (1) Kemampuan mempengaruhi orang lain
(kelompok/bawahan). (2) Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah
laku orang lain atau kelompok. (3) adanya unsur kerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.

4
b. Sifat dasar kepemimpinan
Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin.
Paling tidak, dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur
kecakapan pokok, yaitu:
1) Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap
manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan
yang berlainan.
2) Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.
3) Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat
mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus
menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi

B. Teori Kepemimpinan

1. Teori Otokratis
Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah
pemaksaan dan tindakan yang agak abiter dalam hubungan antra pemimpin
dengan pihak bawahan. Pimpinanan disini cendrung mengarahkan perhatian
sepenuhnya pada pekerjaan; ia melaksanakan pengawasan seketat mungkin
dengan maksud agar pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pemimpin
otokratis menggunakan perintah-perintah yang biasanya diperkuat oleh adanya
sanksi-sanksi.
2. Teori Psikologis
Pendekatan ini terhadap kepemimpinan menyatakan bahwafungsi seorang
pemimpin adalah pengembangan sistem motivasi terbaik. Pemimpin merangsang
bawahannya untuk bekerja ke arah pencapaian sasaran-sasaran organisatoris
maupun memenuhi tujuan-tujuan pribadi mereka. Kepemimpinn yang memotivasi
sangat memperhatiakan hal-hal seperti pengakuan (REORGANIZING), kepastian
emosional, dan kesemptan untuk memperhatiakan keinginan dan kebutuhannya

5
3. Teori Sosiologis
Pihak lain menganggap bahwa kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha
yang melancarkan aktifitas para pemimpin dan berusaha untuk menyelesaikan
setiap konflik organisatoris antara npara pengikut. Pemimpin menetapkan tujuan-
tujuan dengan mengikutsertakan para pengikut dalam pengambilan keputusan
terakhir.
Usaha-usaha untuk mencapai tujuan mempengaruhi interaksi antara para
pengikut, kadang-kadang hingg tingkat timbulnya konflik yng merusak di dalam
atau di antara kelompok-kelompok. Dalam situasi demikian, pemimpin diharap
untuk mengambil tindakan-tindakan korektif, menjalankan pengaruh
kepemimpinannya dan mengembalikan harmoni antara koordinatif dan
pengikutnya.
4. Teori supportif
Pemimimpin menciptakan suatu lingkungan kerja yang membantu
mempertebal keinginan pda setiap pengikut untuk melksanakan pekerjaan sebaik
mungkin, bekerjasama dengan pihk lain, serta mengembangkan skillnya dan
keinginannya sendiri.
5. Teori “Laissez Fire”
Pemimpin memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada para
pengikutnya dalam hal menentukan aktivitas mereka. Teori merupakan kebalikan
dari teori otokratis.
6. Teori Perilaku Pribadi
Kepemimpinan dapat pula dipelajari berdasarkan kualitas-kualitas pribadi
ataupun pola-pola kelakuan para pemimpin. Seorang pemimpin dapat menerapkan
macam-macam gaya kepemimpinan yang tergantung dari evaluasi pemimpin yang
berang bersangkutan tentang situasi yang dihadapi, kemauan-kemauan, keinginan
untuk memutuskan jumlah pengawasan yang akan dijalankan. Pemimpin yang
macam ini memberikan banyak kebebasan kepada bawahannya.
7. Teori Perilaku Sosial atau Sifat
a. Intelegensi

6
Orang umumnya beranggapan bahwa intelegensi seorang individu
memberikan petunjuk tentang kemungkinan baginya untuk berhasil sebagai
seorang pemimpin hingga suatu tingkat intelegensi tertentu. Sukses diterangakan
berdasarkan fakta bahwa individu bahwa individu memiliki tingkat intelegensi
sangat tinggi menganggap bahwa aktivitas-aktivitas kepemimpinan dan tantangan
tidak cukup bagi mereka; mereka lebih senang dengan ide-ide abstrak dan
pekerjaan riset dasar.
b. Inisiatif
Hal ini terdiri dari dua bagian;
1) Kemampuan untuk bertindak sendiri dan mengatur tindakan-tindakan
2) Kemampuan untuk melihat arah tindakan yang tidak terlihat oleh pihak
lain
c. Energi atau Rangsangan
Banyak orang berpendapat bahwa salah satu diantara ciri pemimpin yang
menonjol adalah lenih energik dalam usaha mencapai tujuan dibandingkan dengan
seorang bukan pemimpin. Yaitu energi mental dan fisik sangat dibutuhkan dalam
memimpin.
d. Kedewasaan Emosional
Seorang pemipmpin dapat diandalkan jani-janjinya mengenai sps ysng
sksn dilaksanakan dan ia bersedia bekerja lama dan menyebarluasakan sikap
“enthusiasme”diantara para pengikutnya.
e. Persuasif
Tidak terdapat adanya kepemimpinan tanpa persetujuan tersebut, seorang
pemimpin biasanya harus menggunakan persuasi.
f. Skill Komunikatif
Seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk mengemukakan secara
singkat pendapat-pendapatnya, dan dapat mengambil intisari dari pernyataan
pihak lain. Seorang pemipmpin menggunakan komunikasi dengan tepat untuk
tujuan-tujuan persuasif, informatif serta stimultif.
g. Kepercayaan Diri Sendiri
Seorang pemimpin adalah orang yang cukup matang dan ia tidak memiliki
sifat-sifat anti-sosial.

7
h. Perseptif
Sifat berehubungan dengan kemampuan untuk mendalami ciri-ciri dan
kelakuan orang lain, terutama dengan bawahannya.
i. Kreatifitas
Kapasitas untuk bersifat orisinil, untuk memikirkan cara-cara baru
merintis jalan baru, guna memecahkan sebuah problem merupakan sifat yang
sangat didambakan oleh seorang pemimpin.
j. Partisipasi Sosial
Mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kelompok dan memiliki
kemampuan untuk berhadapan dengan orang-orang dari kalangan manapun serta
berkemampuan untuk melakukan konversi tentang berbagai macam subjek.

C. Fungsi-fungsi Kepemimpinan

Peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan


dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang
pemimpin. Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1. Fungsi perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi
organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan
organisasi. Manfaat – manfaat tersebut antara lain:
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam
pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan-
keputusan yang berdasarkan atas fakta-fakta yang diketahui
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan
yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:
a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek,
pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.

8
b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan
penentukan prosedur-prosedur yang diperlukan.

2. Fungsi memandang ke depan


Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan
mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap
kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke
arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami
hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin
harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi
sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil
maupun yang besar.

3. Fungsi pengembangan loyalitas


Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk
para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai
kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam
pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan
kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan
menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana
mestinya.

4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti
kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan –
hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan
kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .

9
5. Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak
mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk
melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani
mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul
tertulis dan lain sebagainya.

6. Fungsi memberi motivasi


Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak
buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati,
mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang
baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa
ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak
buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai
oleh pemimpinnya.

Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil


tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah
berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan,
teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan
fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan
daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua
hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat


berperan dengan baik, antara lain:
1) Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan
pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain
terhadap kepemimpinan yang bersangkutan

10
2) Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh
dan berkembang
3) Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi
4) Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui
pertumbuhan dan perkembangan
5) Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap
anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai
tujuan organisasi.

D. Sifat-sifat yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin

Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin menurut Andy Undap


(1983) adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan umum yang luas, dengan pendidikan umum yang luas, maka
akan mudah memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
2. Kematangan mental, dengan kematangan mental, seorang pemimpin akan
dapat mengendalikan emosinya dalam setiap tindakannya.
3. Sifat ingin tahu, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan mudah
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
4. Kemampuan analistis, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan cepat dan
cermat dalam mengambil keputusan.
5. Daya ingat kuat, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan konsisten dalam
mengatasi segala macam permasalahan.
6. Integratif atau integritas (terpadu), dengan sifat ini, seorang pemimpin
akan mendekati suatu pemecahan masalah dengan berbagai pendekatan
secara terpadu.
7. Keterampilan komunikasi, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan
disukai oleh anak buah dan mudah membentuk jaringan dalam bisnis.
8. Keterampilan mendidik, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan
meningkatkan kematangan anak buah atau akan mendewasakan dan
memberikan bekal pengetahuan kepada anak buahnya.

11
9. Rasional objektif, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan objektif dalam
mengatasi berbagai masalah dan objektif dalam menilai anak buahnya.
10. Manajemen waktu, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan mengatur
jadwal atau waktunya secara efektif dan efisien.
11. Berani mengambil resiko, dengan sifat ini, seorang pemimpin tidak akan
ragu dalam mengambil keputusan yang strategis, tentunya dengan penuh
pertimbangan dan tetap menekankan pada resiko keci dengan
keuntungannya (benefit) besar.
12. Ada naluri prioritas, dengan sifat ini, seorang pemimpin dapat melakukan
pekerjaannya atau menjadwalkan pekerjaannya sesuai prioritas, tidak
sekedar memprioritaskan jadwal.
13. Efisisen dalam bertindak, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan selalu
penuh perhitungan dalam melakukan aktivitas yang bertujuan agar efisien
dalam segala aktivitasnya.
14. Haus informasi, dengan sifat ini, seorang pemimpin tidak akan ketinggalan
informasi atau selalu up-to-date dalam pengumpulan informasi atau data
untuk mendukung pengambilan keputusan.

E. Macam-macam Gaya Kepemimpinan

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan yaitu:


1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian adalah gaya pemimpin yang
memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri
secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan
tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya

12
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.

Macam-macam gaya kepemimpinan menurut Horse yang di kutip oleh


H.Suwanto (2011:157) antara lain :
1. Gaya Kepemimpinan Direktif
Gaya kepemimpinan ini membuat bawahan agar tau apa yang diharapkan
pimpinan dari mereka, menjadwalkan kerja untuk dilakukan, dan member
bimbingan khusus mengenai bagaimana menyelesaikan tugas.
2. Gaya Kepemimpinan Yang Mendukung
Gaya kepemimpinan ini bersifat ramah dan menunjukan kepedulian akan
kebutuhan bawahan.
3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan ini berkonsultasi dengan bawahan dan menggunakan
saran mereka sebelum mengambil suatu keputusan.
4. Gaya Kepemimpinan Berorientasi Prestasi
Gaya kepemimpinan ini menetapkan tujuan yang menantang dan
mengharapkan bawahan untuk berprestasi pada tingkat tertinggi mereka.

F. Ciri-ciri Kepemimpinan yang Baik

WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus


memiliki tiga ciri, yaitu:
1) Penglihatan Sosial Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti
gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat sehari-hari.
2) Kecakapan Berfikir Abstrak Dalam arti seorang pemimpin harus
mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang tingggi. Jadi seorang

13
pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan adanya gejala yang
terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.
3) Keseimbangan Emosi Orang yang mudah naik darah, membuat kekacauan
menandakan emosinya belum stabil, dan tidak memililki keseimbangan
emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab seorang
pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka
seorang pemimpin harus mempunyai keseimbangan emosi.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang


menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain,
terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga
melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Ada beberapa teori kepemimpinan yang perlu kita ketahui, antara lain :
Teori Otokratis; Teori Psikologis; Teori Sosiologis; Teori Suportif; Teori “Laissez
Fire”; Teori Perilaku Pribadi; Teori Perilaku Sosial atau Sifat; Teori Otokratis;
Teori Psikologis; Teori Sosiologis; Teori Suportif; Teori “Laissez Fire”; Teori
Perilaku Pribadi; Teori Perilaku Sosial atau Sifat

Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut: Fungsi


perencanaan; Fungsi memandang ke depan; Fungsi pengembangan loyalitas;
Fungsi Pengawasan; Fungsi mengambil keputusan; serta Fungsi memberi
motivasi.

Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin menurut Andy Undap


(1983) adalah sebagai berikut: Pendidikan umum yang luas; Kematangan mental;
Sifat ingin tahu; Kemampuan analistis; Daya ingat kuat; Integratif atau integritas;
Keterampilan komunikasi; Keterampilan mendidik; Rasional objektif; Manajemen
waktu; Berani mengambil resiko; Ada naluri prioritas; Efisien dalam bertindak;
serta Haus informasi.
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan yaitu:
1. Gaya kepemimpinan otoriter
2. Gaya kepemimpinan demokratis
3. Gaya kepemimpinan bebas

15
WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus
memiliki tiga ciri, yaitu:
1. Penglihatan sosial
2. Kecakapan berpikir abstrak
3. Keseimbangan emosi

B. Saran

Dengan mengetahui tentang kepemimpinan diharapkan mahasiswa dapat


menerapkan teori kepemimpinan ini dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
suatu organisasi yang diikuti. Penulisan makalah ini pun tidak sempurna dan
masih banyak kekurangan didalamnya. Maka dari itu penulis menerima kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk menghasilkan makalah yang lebih baik
kedepannya serta menambah pengetahuan bagi yang pembaca khususnya
mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Deva, Emperor. 2008. Makalah Tentang Kepemimpinan.


https://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-
kepemimpinan/. Diakses pada tanggal 19 September 2018
Harianto, Afdal. 2016. Makalah Kepemimpinan.
https://afdalarianto.blogspot.com/2016/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pada tanggal 19 September
2018
Pratama, Angga. 2012. Makalah Kepemimpinan Lengkap.
http://ghanieztta.blogspot.com/2012/11/makalah-kepemimpinan-
lengkap.html. Diakses pada tanggal 19 September 2018
Syafruddin. 2013. KONSEP KEPEMIMPINAN. http://materi-
paksyaf.blogspot.com/2013/09/konsep-kepemimpinan_6583.html.
Diakses pada tanggal 19 September 2018
Sondang P. Siagian. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka
Cipta.

17

You might also like