Analisi
dan Analisis Pemetaan Beberapa Merek Kopi dan
Implikasinya pada Pemasaran Kopi
\Wanyudian’, Ujang Sumarwan”, Hartoyo"”
Alan MOMAPB dn Feel ps Porn Rie Paar AC Nic nde
"su Pear MA IP, "Sta Pang MMA
‘ABSTRACT
‘The purpose ofthis sly wes to en the influencing fctrs of consumer decison proces 12
‘ny and consume cif, and to onayze concer percsptulbyatrbuts The data were anal rom
180 respondents i Jakarta. Linear reresion ad bplt were wed 0 ana he data
The rel of regrestondnayses sowed ha younger respondents aged berwen 18025 years
‘old had higher probally to consume cof that that of older repondens.Repondens who percelved
Invi some diseases so has Tower probable comme coffee Anaes of pereepaal mapping sowed
that Nescafe and indocafe were locate nthe sae quan, bain a these to cf bras were
preci abe similar by respondents. Indocae mas aio soloed with he atributeof god smell and
[good packaging, whereas Nescafe wo lore related 0 the atribtes f popular averting It mass
ime.
Phe resus ofthe sty sugested for marketing iplcaons tht coffe producers should make
‘market pencration strategy by age and sex. Podhcers can produce coe wih other variant or cafe
‘thou alee. Sacet stl sable BecaseHpratcal preserve the laste and the smell of tec.
‘Key words: Consumer perception, marketing research, cofee consumption, coffe bands, perceptual
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Kopi
arp
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kopi lebih banyak dimanfaatkan sebagai
‘minuman penyezar bk i negara-negara pengskspor
‘maupun pengimpor di seluruh dunia. Kop diminum
disetiap Sat, tempat, dan pada acara-acara trent
(seperti coffee break, kendurian, dan lain sebaganya)
‘oleh masyarakat pedesaan dan perkotsan; dengan kata
Jain minuman kopi merupakan minuman masyarakat
tumum, Lebih dav 4 tiliun cangkirkopi dikonsumsi
‘tia tahun Bahkan kop telah menjadi komositas
erdgangan terbesarkedusstelah minyak (Kompas,
2001),
Konsum kop i negara-negara eksportr pada
{tahun 1997/1998 adalah sekitar 24.630 ribu bag! de-
‘gan perincian Colombian mildssebanyak 1.662 bag,
Other mildssebanyak 4873 bag, Braslion natal
sebanyak 11.459 hag, dan Robusta sebanyak 6.636
bag.”-Konsumsi kopi di negaranegare pengimpor
adalah sektar 59.323 rbu bag. Kensums! Indonesia
ada aun kop tesebut adalah eka 2.085 ribu bag
dan didominas oleh Kopi Robusta (AKI, 1999)
Saat in telah dikembanglan kop organi unt
‘mensiasaiisu saarlingkungan. Sebogai satu produk
1 bg stn denga Og
‘minum, persyaratan ‘Kesehatan’ produ tersebut
‘njadi sangat penting. Woalaupin prodok tersebut
‘eltifmasih bar, pasar prduk esebutberkembang
‘ukup pest, Dengan karakteisthnya yang bebas dat
berbags aban kimi inlets dan harganyrelatiflebih
‘mahal, produk tersebutdiperkrakan akan diminati
leh kalangan yang pendapatannya rela tinge. Di
Indonesia baru ada satu produsen yang diangeap
‘mampurmenghasilkan produk orgaik yatu kop yang
Aiproduks di Gayo, Acsh, dengan merck dagang Gayo
Mountain Cofe.”Selain itu, Indonesia ja meri
lilt beberapa macam kopi Khas darah (specials cof-
fee) seperti Toraja Coffee, Java Coffe, Sidikalang
Coffee, dan Mandailing Cofee
“ercatat lebih dari S00 perusahaan pengolatan
opi bubuk dengan kapesias 98.639 ton per tahun
yang dikelola oleh swasta maupun BUMN (CIC,
1997). Tabel bercut ini merupakan daftarbeberapa
nama perusahsan pengolahan Kopi
hetbagai wilayah Indonesia. Bebe
yang culup dikenal oleh masyarakat yang bereda di
‘lay Jakarta danarany adalah kop dengan merck
[ABC, Kapal Api, Torbik,Indocafe, Nesea, Singa,
Santos, dan Ayam Merak. Selain itu terdapat pola
berapa mere loka tau merek dengan egmen pasar
‘erent seperti kop dengan merek Liong Bulan, Naga
Sanghie, Bali Dancer, Pula, Cangir, dan Teko,
a Yaa — an a‘Tabel I, Beberapa Nama Perusahaan Pengolihan Kopi di Indonesia
Tape
aoa Pervetaan Kat Pegi) ‘Tut Mere
=e Jon tin ata Pus Garay | — 10 | ABE Sanaa,
Kapa Ap ta
Lease nogake aire? Sonn 30 [Tug ask at
Mogah Agung Suynpt”_Pvenbane Some 30
(seamaster Soa Ga 007 [sln
earners ats Ua Gla 0 [ayant
Hoh fa Senesta PE [tar Bart ala) 7 Tori
ladon Bl Coe, PT” [Taneeig Gaba) 0 [Badass
ayes Sunbaya atin T300Saen
eanmare aa 70 [Omang Sh
Nags Sanghi” sian Som 35 [Rge Sei
Se henfed Grorponine, PT? [TH-Monva Gumup-idanaFvea | — ws —lndoste
[ese Revenge Tones PY Pune Capon) ara Seas [nn ae
sara
sonaee
8/0197 “Tabet 2. Perkembangan Koosums Kopi Inonesia
1 Ean lu Svat, 201
ecu Ts] Ramona per Kale
Da ne Tan oy_| (000b0=) | a/b
‘soo | Tasd or
a VT ts
Pada tahun 1999 hanya terdapt tiga mere kot
instant yang beredar di pasaran yay Nescafe, [1950055 [15a ast
IndocaesdanTobik Patan sebeumnya, [191096 — [9 sr
tmuneul pula merek Ancka Coffee dan ro, naman [19801857 — [une sr
tidak lama Kemudian Keduamerek fersebut [150995 [Lat ass
Imenghiang da pcaran (Pal, 199) Petandingan [1999 —[ 198 ts
penal Kopi Nescafe Inds: Toate adalah [—Topvaf00 [2010 a8
T72sL Tnginyaperjulan Nese adalah teresa [—aygaant™ [as =
Neseafé meripakan pioneer Kopi instant (Palup, RSS
1997). Walaupun Nesealé menjodt pemimpin pasar | ueestanP=™ |,
diasya, pss sar Newats pa than 1095
haya pen art pnjualan Kos oni
Mali ad Karena Neteaf ars eing dengan
Indocte dan Torabika sags sting langning =
‘St kop vo kos babu ets Kap Ap
Shag singin ek lansing
Kop Kepal Apr menguasstpasren kopi
ee top eee poe gear
prodokst sebesar (10 iba tontahun).Urutan
Eeikataye tempat leh Kop Ayam Merk (10%)
dan etek Iinys sepesTerabs, Robust, Bet
Dancer Tg Link, dn nnn dengan meng
Danes peer eases mere Kurs a 4
: Perkembangan konsumsi kopi di Indonesia
selma delapan tahun mentngkal dengan lait
Tonal ae
“Sib Aci pon Kei ndoos 19
1) Daa poy dena nals et waka
pertumbuban 4,73 persen per tahun, sedangken
Konsumsi per kapita menunjukkan pertumbuhen
Sebesar 324 persen, Konsumsi kopi per kapita Indo-
nesia masihsangat endah,yaitu hanya meneapt 0,57
Kg er tahun pada tahun 1998/1999 (Tabel 2)
Berdasarkan statistik opi (AsosiasiEksportie.
Kopi Indonesia, 1999) negara-negara pengiopor kop
memilik ingkatkonsurs per kapca jah dita Indo-
nea sepert Finlandia (10,56 Kg), Nonwegia (9.85
Keith), Denmark (9,36 Kg), Belanda (8,76 Keith),
Benelux (846 Kuh), Swedia (8.24 Kgth), Austria
ev gions, VOLT Hod Weve 2004: 5-8(8,14 Koh), dan Perancs (659 Keglt), Konsumsi
Kopi Indonesia pada tahun 2001 jauh di baw ing-
kat konsumst per kapita dunia yang sebesar 454 Ka)
tahun. Hal inj berartibahwva tngkat konsunsi per
Kapita diproyeksikan akan meningkat di tahun
rmendatang.
‘Sebagaimana kebiasan di negara-negara In,
Konsumen kopi di Indonesia umumnya juga
‘mengkonsumsi kop sebagai minuman penyegar. Pala
Kela-keastertentu masyarakatsangatfanatk dengan
minuman ini, bahkan pada merek-merck tertents
Dipetkrakan perkembangan konsumsi kop di masa
mendatang akan terus meningkat. Hal ii terjadt
Karena sedikit sekali konsumen yang dapat
meninggatkan kebiasaan meminum kop. Seisin it,
peneltian yang dilakukan oleh pakar-pakar juga
‘menunjukkan bahe mengkonsumsi kop jostry dapat
smembantu kesehatan,
Matati Advertising membuktikan bahwa
peminum kopi umumnya loyal terhadap merek
pilihannya sehagaimana porokok. Haslsurvel Fron-
Tier lebih jauh menernukan bahia Nescafe mend
peringkat pertama dengan tingkat kepudsan konsumen
{erhadap kualitas rts-rata mencapai 4,06 atau 88
persen mengakt puss dan sangat pus. Survei CIC
‘pun menggambarkan baa tingkal perpindahan me-
ek kop relat sangatkecl (kurang dai 20%), Hal
in disebabkan oleh pengaruh citarasa yang tinggi
(Patup, 1997)
Kopi merupakan salah stu minuman penyegar
teadisional, di samping jenis minuman penyegar
Iainnya seperti eh cokelt dan ain chagainya Selain
hersaing' dengan minuman penyegar lainnya,
persungan perdagansan anar merek Kopi ity send
semakin Kompetif. Hal ii tampak pada berbagai
iklan mongenai produk kopi merck tertents yang
‘erdapate media lan, Para produsenkopiberombe-
Jomba untuk merebut perhatian konsumen agar ma
‘membeliproduknys,
Program promostkopi yang sangatintensifoleh
para prdusen dinarapkan dapat mempengaruhi minat
dan motivasi Konsumen, namun yang harus
diperhatikan oleh produsen babwa” keputusan
embelian sua barang atau jsaberada ditangan Kon
sumen, Pengambilan keputusan konsumen bukan
hhanya dipengaruh olchprodusen atau pemass, jug
di pengaruh lingkungan Konsumen, perbedaan
individu konsumen ita sendii, dan proses pskologi
yang texjadi di dalam pikiran Konsumen. Peneliian
Kat ‘pes idl tint merupaan pads wes
tan arable (gar)
‘Entec len ul ni meropsian pada ok
tats rion nga)
eee ee eee eee eee ea
Tes Fi Yon oe)
ini mencobs mengidentiikas prsepsi yang terdapat
i benak Konsumen terhadap suatu merck kop
Penelitian ini mengungkapkan bagiimana positioning
smerek kopi menurut peseps komen, Beberapaalat
Satistkdigunakan para penelit untuk memetakan po-
sihoning meek suatu produ
Tidak ada suatu metode pendekatan universal
yang seeara past digunakan dalam memetakin merek
Suatu produ Metode pendekatan yang digunakanbia-
Sanya menggunakan prosedur dan algoritma
multiimensi: mulriimensional scaling (MDS) ata
Analisis peubah! ganda: corespondence anal, fac-
‘or analysis, biplot, da lain sebagainya. Semua
rmetode tersebut digunakan untuk menyajkn peme-
‘aan positioning proct seca geomet pada rang
betdimensirendah (ruang dimensi dua). Penyajan
i membuatpoitonng menjadi ings, menarks dan
rmudah ditafsrkan karena memetakan posisi anlar
objek dengan karakteristiknya (Schiffman, eta,
1981),
Perbedaan utama antara analisisalgoritma
mulidimensi (MDS) dengan analiss peubah ganda
adalah terletak pada konsep pengukuran objek
“Metode MDS didasarkan pada jak ant tk (obj)
sedangkan analisis peubah ganda didasarkan pada
fudut antar vektor. Hal ini merupaken salah satu
Keunggulan analisis MDS, Karena bagi kebanyakan
pengauna, pasting dapat dengan modah dimengert
‘dengan mengematitebaran kik pengamatan pada
‘mapping. Persamaan Keduanya adalah hed aalisis
tersebut_ menggunakan Konsep ruang Euclid
(Schiffman, et a, 1981).
(MDS meripakan motode yang paling sering
digunakan dalam peneliian memetakan persepst
Konsumen mengenai merek-merek yang kompettif
(Cooper, 1993: Gren, 1975 dalam Biel, 1993),
de dasar analisis ini adalah memetakan kontigrast
objek dalam ruang berdimensi rendah berdasarkan
matriksketidaksamaan ark (dissimilarity distance),
Analisis MDS relaitbebas dari asimsi sebaran?
(ShilTman, et af, 1981). Namun, MDS memiliki
sejumfah kompleksitas, berbagai kesulitan dalam
ponerapan, dan sult dalam menginterretas asl Hal
Ini terjadi Karena adany faktor-faktor dalam jumlah
yang eukup banyak yang mempengaruhi Keti-
akiminpan (similar) pendapat yang dbus oleh
responden seri slusi yang dibenkan oleh algorima
MDS. Ketidakmirpan ini menyebabkan pengelom-
pokkan objek-objek berdasarkan jarak kedekatan
Stara yang satu dengan yang lainnya menjadi besifat
rela Beberapa model MDS mengasumsikanpesep-
siyang homogenantarkensumea dan ketidakriripan
data agropat pada seluruh gugus contoh (Bijmolt,
1993).
Tujuan_utama factor analysis adalah
‘mendeskripsikan hubingan peragam beberapa
T