You are on page 1of 7

PERAN PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH

DAN OTONOMI DAERAH TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH

DI KABUPATEN BANJARNEGARA

Dosen Pengampu :

Ratih Damayanti, S.h., M.h. & Bayangsari Wedhatami, S.h., M.h.

Disusun Oleh :

Nama : Bagas Bimo Seto


NIM : 8111416037
Mata Kuliah : Hukum Otonomi Daerah
Hari/Pukul : Selasa/13.00 WIB
Rombel : 03

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendapatan Asli Daerah (PAD), merupakan sumber pendapatan daerah yang
dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur bagi kinerja perekonomian suatu daerah.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
adalah Pendapatan Daerah yang bersumber dari hasil Pajak Daerah, hasil Retribusi
Daerah, hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada Daerah
dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan
asas Desentralisasi. Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber
pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah
dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pajak Daerah, yang
selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat1. Kemudian mengenai retribusi
daerah sebenarnya tidak termasuk dalam pengertian pajak, namun sumber hukum
formilnya disatukan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah. Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan 2.
Pelaksanaan otonomi daerah yang menitikberatkan pada Daerah Kabupaten dan Daerah
Kota dimulai dengan adanya penyerahan sejumlah kewenangan (urusan) dari
Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah yang bersangkutan. Penyerahan berbagai
kewenangan dalam rangka desentralisasi ini memerlukan banyak faktor pendukung.
Salah satu faktor pendukung yang secara signifikan menentukan keberhasilan
pelaksanaan otonomi daerah adalah kemampua daerah untuk membiayai pelaksanaan
kekuasaan/kewenangan yang dimilikinya.

1
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Pasal 1
2
Dr. Bustamar Ayza, S.H., M.M.”Hukum Pajak Indonesia”.(Depok : KENCANA, 2017). hlm. 157
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah peran pajak daerah, retribusi daerah dan otonomi daerah terhadap
pendapatan asli daerah di Kabupaten Banjarnegara?
b. Apakah potensi daerah yang meningkatkan pendapatan asli daerah di Kabupaten
Banjarnegara?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui peran pajak daerah, retribusi daerah dan otonomi daerah
terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Banjarnegara.
b. Untuk mengetahui potensi daerah yang meningkatkan pendapatan asli daerah di
Kabupaten Banjarnegara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Pajak Daerah, Retribusi Daerah Dan Otonomi Daerah


Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Banjarnegara
Di Banjarnegara, Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2016 disokong
komponen lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebagai penyumbang paling
tinggi sebesar 56,78%, diikuti oleh komponen pajak daerah sebesar 18,81%,
komponen hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 12,39% dan
komponen retribusi daerah sebesar 12,01%3. Kemudian pada tahun 2017,
Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh yakni sebesar 171.919.606.000,00 dengan
rincian pendapatan pajak daerah sebesar 42.287.500.000,00., hasil retribusi daerah
sebesar 29.802.039.000,00., hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
sebesar 10.017.080.000,00., dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah sebesar
89.812.987.000,00. Dengan demikian, Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Banjarnegara dari tahun ke tahun disokong oleh lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang sah sebagai penyumbang paling tinggi. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
sah ini merupakan kontribusi dari badan usaha yang melakukan kegiatan usaha di
daerah Kabupaten Banjarnegara diantaranya BPR BKK Mandiraja, BPR BKK
Banjarnegara, Perusda Banjarnegara, dan PDAM Banjarnegara4. Menurut Bupati
Banjarnegara Budhi Sarwono yang dilansir di halaman Antaranews Jateng, badan
usaha milik daerah memiliki peran strategis bagi peningkatan Pendapatan Asli
daerah di Kabupaten Banjarnegara.
Selain dari lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, Pendapatan Asli
Daerah Banjarnegara juga didukung dari sektor pajak. Pendapatan pajak di
Kabupaten Banjarnegara yang mengalami kenaikan yakni pajak hotel. Tingkat
Penghunian Kamar (TPK) hotel di Banjarnegara periode April 2018 tercatat sebesar
56.50 persen, artinya dari seluruh kamar yang tersedia, yang digunakan/-
dipakai/terjual sebesar 56.50 persen, mengalami kenaikan sebesar 25.50 poin

3
http://banjarnegarakab.go.id/v3/index.php/ppid-menu/informasi-setiap-saat/2017-07-03-06-23-43 diakses
pada hari Sabtu, 2 Juni 2018 pada pukul 13.29 WIB
4
http://www.dinhub.banjarnegarakab.go.id/index.php/2014-04-07-02-41-34/daftar-badan-publik-
banjarnegara diakses pada hari Sabtu, 2 Juni 2018 pada pukul 13.32 WIB
dibanding TPK Maret 2018 yang tercatat sebesar 31.00 persen, apabila dibanding
periode yang sama tahun 2017, TPK April 2018 juga mengalami kenaikan sebesar
21.15 poin5. Dengan demikian, naiknya pendapatan pajak hotel yang diperoleh ini
sangat berkontribusi dimana pajak daerah di Kabupaten Banjarnegara juga
menyumbang Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Banjarnegara.
Terkait retribusi daerah di Kabupaten Banjarnegara, retribusi yang diperoleh
Kabupaten Banjarnegara tertinggi dari retribusi pelayanan pada pusat kesehatan
masyarakat dan laboratorium kesehatan daerah. Retribusi ini sangat tinggi karena
obyek dari retribusi pelayanan pada pusat kesehatan masyarakat dan laboratorium
kesehatan daerah sendiri terdiri atas pelayanan kesehatan di puskesmas, puskesmas
keliling, puskesmas pembantu, balai pengobatan, laboratorium kesehatan daerah dan
tempat pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau dikelola
oleh Pemerintah Daerah kecuali pelayanan pendaftaran 6. Retribusi pelayanan pada
pusat kesehatan masyarakat dan laboratorium kesehatan daerah juga berkontribusi
dalam Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Banjarnegara.

2.2 Potensi Daerah Yang Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di


Kabupaten Banjarnegara
Perlu diketahui bawha dari tahun ke tahun sektor pariwisata di Kabupaten
Banjarnegara semakin banyak pengunjug. Hal ini sangat berkontribusi pada
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Banjarnegara. Tidak hanya itu, dari tahun ke
tahun juga muncul obyek wisata baru dan mudahnya akses ke obyek wisata yang
sebelumnya susah dijangkau menjadi mudah dijangkau. Dengan itu, maka setiap
tahunnya dari sektor pariwisata meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Banjarnegara. Salah satu pendapatan pariwisata terbesar di Kabupaten Banjarnegara
yakni obyek wisata di daerah dataran tinggi Dieng. Sudah tidak asing lagi mengenai
obyek wisata yang ada di daerah dataran tinggi Dieng. Setiap tahunya jumlah
pengunjung semakin meningkat, baik dari luar kota hingga dari mancanegara. Obyek
wisata yang sering dikunjungi yakni kawasan Candi Arjuna dan Kawah Sikidang.
Obyek lain yang juga dikunjungi yakni Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Telaga
Medada, Telaga Dringa, Sumur Jala Tunda, dan lain-lain. Belum lagi ketika ada

5
https://banjarnegarakab.bps.go.id/pressrelease/2018/05/17/135/tingkat-penghunian-kamar-hotel-bulan-
april-2018-di-kabupaten-banjarnegara.html diakses pada hari Sabtu, 2 Juni 2018 pada pukul 14.14 WIB
6
Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah. Pasal 7
acara-acara besar yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi
Kabupaten Banjarnegara yakni Festival Serayu yang biasanya dibarengi dengan
acara Dieng Culture Festival yang setiap tahunya diselenggarakan dengan meriah
dan daya tarik wisatawan setiap tahun semakin banyak wisatawan, sehingga
pendapatan dari sektor ini sangat berkontribusi dalam memajukan Pendapatan Asli
Daerah di Kabupaten Banjarnegara. Dengan demikian, pendapatan dari sektor
pariwisata saja sangat besar kontribusinya dalam meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah di Kabupaten Banjarnegara.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

You might also like