You are on page 1of 5

TUGAS INDIVIDU

“SISTEM INFORMASI KESEHATAN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Kesehatan


Kepada Bapak Gusman Arsyad, SST., M. Kes

DISUSUN OLEH :
NAMA : NUR RISTA
NIM : PO7124315070

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI D-IV KEBIDANAN TINGKAT IV SEMESTER VII
TAHUN AJARAN 2018/2019
A. Contoh SIK Rekam Medik Elekronik

1. Pengertian Rekam Medis Elektronik


Rekam medis elektronik adalah setiap catatan, pernyataan, maupun interpretasi
yang dibuat oleh dokter atau petugas kesehatan lain dalam rangka diagnosis dan
penanganan pasien yang dimasukkan dan disimpan dalam bentuk penyimpanan
elektronik (digital) melalui sistem komputer. “Rekam Medis Elektronik (RME) adalah
suatu sistem rekam medis yang menggunakan elektronik berdasarkan lembaran
kertas/berkas rekam medis.” Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan adopsi dari
perkembangan teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan, ini merupakan suatu
inovasi. Nama lain RME : Electronic Medisal Record (EMR). Electronic Health Record
(HER). Komputerized Patient Record (CPR).

2. Keuntungan dan kelemahan Rekam Medis Elektronik


a. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan EMR yaitu mencegah kejadian medical
error melalui tiga mekanisme yaitu:
1) Pencegahan adverse event.
2) Memberikan respon cepat segera setelah terjadinya adverse event.
3) Melacak serta menyediakan umpan balik mengenai adverse event. (Anis Fuad)
b. Kelemahan EMR di Sarana Pelayanan Kesehatan:
1) Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada rekam medis kertas,
untuk perangkat keras, perangkat lunak dan biaya penunjang.
2) Waktu yang diperlukan oleh key person dan dokter untuk mempelajari sistem dan
merancang ulang alur kerja.
3) Konversi rekam medis kertas ke EMR membutuhkan waktu, sumber daya, tekad
dan kepemimpinan.
4) Risiko kegagalan sistem komputer.
5) Masalah pemasukan data oleh dokter.
6) Analisis data agregat
3. Implementasi EMR di Sarana Pelayanan Kesehatan
Salah satu aspek yang paling sulit dalam menerapkan EMR adalah pada tahapan
implementasi. Ada beberapa alternatif implementasi yaitu:
a. Implementasi seluruh fungsi di semua unit (instalasi) pada saat yang sama secara
menyeluruh di rumah sakit.
b. Implementasi seluruh fungsi pada satu unit (instalasi). Jika di lokasi tersebut sudah
stabil, kemudian dilanjutkan ke seluruh lokasi lain pada saat yang sama.
c. Implementasi fungsi-fungsi terbatas pada seluruh unit (instalasi), misalnya
permintaan tes laboratorium secara elektronik. Jika fungsi ini sudah menjadi bagian
dari kegiatan klinik secara rutin, kemudian menerapkan lebih banyak fungsi lagi.
d. Kombinasi dari pendekatan-pendekatan di atas, misalnya menerapkan fungsi terbatas
pada satu lokasi. Jika fungsi tersebut sudah stabil, kemudian memperluas berbagai
fungsi pada lokasi tersebut dan kemudian diperluas ke berbagai unit di seluruh rumah
sakit.

4. Teknologi penunjang EMR merupakan strategi keberhasilan implementasi EMR,


yaitu:
a. Teknologi dan Kualitas Data; teknologi dan database serta manajemen basis data
Aplikasi.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan rawat inap.
d. Penunjang diagnostik.
e. Lain-lain: registrasi, statistik kesehatan, riset dan epidemiologi dll.
f. Tipe Data, Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
g. Tipe Data: tulisan, angka, suara, image/film, video, gambar, tanda (EEG dan ECT).
h. Perangkat keras (Hardware); pheriperal equipment (CD Rom), Data input device
(workstation dan PC), Output Devicenya (printer dan modem).
i. Perangkat lunak (Software); programming language, database.
j. Lain-lain.
B. System Informasi Geografis

1. Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information


System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,
adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan
orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information Sistem (GIS)


sendiri merupakan sistem berbasis komputer yang biasanya digunakan untuk menyimpan,
memanipulasi, dan menganalisa informasi geografis.

Sebelum adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) ini, sejumlah informasi


permukaan bumi disajikan dalam peta yang dibuat secara manual. Hadirnya SIG dapat
mengolah komponen peta tersebut dalam komputer, kemudian hasilnya berupa peta
digital.

SIG dapat menggabungkan berbagai jenis data pada satu titik tertentu yang ada di
bumi, menghubungkannya, menganalisanya, hingga memetakan hasilnya. Data yang
diolah oleh sistem ini adalah data spasial yakni data yang berorientasi pada geografis.
Selain itu juga merupakan lokasi yang mempunyai koordinat tertentu.

Hal tersebut sebagai dasar referensi analisa dan pemetaan hasilnya. Karena itu,
aplikasi SIG ini dapat menjawab beberapa pertanyaan tentang geografis bumi seperti
lokasi, kondisi, pola, pemodelan, serta tren. Kemampuan ini yang membedakan Sistem
Informasi Geografis (SIG) dengan sistem informasi lainnya.

SIG sendiri dikenalkan di Indonesia pada 1972 dengan nama Data Banks for
Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografi atau Geographic Information
System sendiri setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical
Union di Ottawa, Kanada pada 1967.
Awalnya, sistem ini merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan
lahan di wilayah pedesaan Kanada. Caranya, dengan memetakan beberapa informasi
seperti tanah, alam bebas, pariwisata, pertanian, unggas, pada skala 1:250.000.

2. Jenis Data dari Sistem Informasi Geografis


a. Data Spasial
Data ini merepresentasikan dan/atau mengidentifikasikan posisi ruang (letak
geografis) dari suatu fenomena.
b. Data Atribut
Data atribut merupakan data yang menjabarkan aspek dari suatu fenomena dalam
bentuk deskripsi atau penjelasan yang terperinci.
c. Data Vektor
Data vektor adalah data yang direpresentasikan sebagai suatu mozaik berupa
titik/point, garis (arc/line), polygon yaitu daerah yang dibatasi oleh garis yang
berawal dan berakhir pada titik yang sama, serta nodes yaitu titik perpotongan antara
dua garis. Kegunaan data vektor ini untuk menganalisa ketepatan posisi pada suatu
wilayah atau mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur.
d. Data Raster
Data raster atau sering juga disebut dengan sel grid merupakan data yang dihasilkan
dari sistem penginderaan jauh.

3. Keunggulan SIG
a. Analisa Proximity
Analisa Proximity ini merupakan analisa geografis yang berbasis pada jarak
dan layer. Di mana dengan analisa ini kita dapat melihat jarak tertentu suatu lokasi
untuk menentukan dekatnya hubungan antara sifat bagian yang ada.
b. Analisa Overlay
Analisa Overlay merupakan proses integrasi data dari lapisan-lapisan layer
yang berbeda. Untuk menganalisa suatu keadaan, diperlukan lebih dari satu layer
yang berbeda dan disusun secara fisik agar dapat dianalisa secara visual.

You might also like