Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, yakni kata epi yang memiliki arti pada
atau tentang. Demos artinya penduduk, dan Logos yang artinya ilmu. Jadi epidemiologi
berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk atau masyarakat.
Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai studi tentang epidemic, yang hanya
mempelajari penyakit-penyakit menular. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya
epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi, penyakit degenerative,
penyakit terkait gizi, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, bencana alam, dan
peledakan penduduk.
Epidemiologi dikenal sebagai “the mother science of public health”.
Epidemiologi didefinisikan oleh Internasional Epidemiological Association sebagai ilmu
yang mempelajari distribusi dan determinan (factor yang menentukan) dari keadaan atau
peristiwa terkait kesehatan pada populasi tertentu, dan aplikasi dari ilmu tersebut untuk
mengendalikan masalah-masalah kesehatan.
Berbagai macam definisi epidemiologi dikemukakan oleh para ahli. Berikut
definisi epidemiologi menurut para ahli :
1. Wade Hampton Frost (1972), mendifinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan
tentang fenomena masalah penyakit infeksi atau penyakit menular. Disini tampak
bahwa epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang mengenai
massa (masyarakat).
2. Greenwood (1934), mengemukakan batasan yang lebih luas dimana dikatakan bahwa
epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit
yang mengenai kelompok penduduk.
3. Brian Mac Mahon (1970), menyatakan bahwa epidemiologi adalah studi tentang
penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi
distribusi semacam itu. Mac Mahon menekankan epidemiologi sebagai suatu
pendekatan metodolik dalam menentukan distribusi penyakit dan mencari penyebab
mengapa terjadi distribusi suatu penyakit.
4. Gary D. Friedman (1974) dalam bukunya Primer of Epidemiology menuliskan bahwa
Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.
5. Andres Ahlbom & Staffan Norel (1989) dalam bukunya Introduction of Modern
Epidemiology, menuliskan bahwa epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai
terjadinya penyakit pada populasi manusia.
6. Last, J.M, Ed (1988), epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi dan faktor-faktor
determinan yang mempengaruhi status kesehatan atau penyebab terajdinya penyakit
atau gangguan kesehatan atau menyebabkan terjadinya penyakit atau gangguan
kesehatan pada kelompok masyarakat tertentu dan penggunaan studi tersebut untuk
menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
7. Omran (1974), epidemiologi adalah ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan
kesehatan.
8. Hacmohan dan Pugh (1970), epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran
dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya faktor-faktor yang menentukan
terjadinya suatu penyakit pada masyarakat.
9. Pox Hall, dan Elreback, epidemiologi adalah ilmu suatu pengetahuan tentang factor
yang menentukan terjadinya suatu penyakit dalam populasi.
10. Mauser atau Bahn, epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang penyebaran atau
distribusi dan factor penyakit serta kecelakaan dalam populasi.
11. Edwin D kill Boume, epidemiologi adalah pengetahuan tentang penyebaran dari
penyakit di masyarakat dan faktor-faktor mempengaruhi atas penyebaran tersebut.
12. WHO, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari dan determinan dari peristiwa
kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa
sekelompok masyarakat serta menetapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-
masalah tersebut.
13. Azrul Azwar, epidemiologi adalah ilmu yang memepelajari frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan tersebut.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup epidemiologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Subjek dan Objek epidemiologi adalah masalah kesehatan.
Pada awal perkembangan epidemiologi dikemukakan bahwa epidemiologi hanya
mempelajari tentang penyakit infeksi dan menular (infectious and communicable
desease). Metode epidemiologi banyak digunakan pada masalah kesehatan yang
bukan penyakit, misalnya program keluarga berencana (KB), program perbaikan
lingkungan permukiman, pengadaan tenaga, dan sarana pelayanan kesehatan.
2. Masalah Kesehatan Pada Sekelompok Manusia.
Epidemiologi juga mempelajari masalah kesehatan berupa penyakit. Akan tetapi
epidemiologi lebih berfokus pada penyakit yang ada dimasyarakat. Dalam
mempelajari masalah kesehatan berupa penyakit, data dari kajian terhadap
sekelompok manusia digunakan sesuai dengan penyebab penyakit yang ditemukan
dan selanjutnya disusun upaya untuk menanggulangi penyakit tersebut.
3. Merumuskan Penyebab Masalah Kesehatan
Dalam merumuskan penyebab masalah kesehatan, digunakan data tentang
frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan. Epidemiologi dapat digunakan untuk
mencari jawaban atas penyebab penyakit dengan memanfaatkan adanya perbedaan
frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta
dibantu dengan berbagai macam uji statistic.
C. Tujuan Epidemiologi
Risser dan Risser (2002), Gordis (2000), Gerstman (1998), Kleinbaum et.al.
(1982) mengemukakan terdapat 4 tujuan utama dari epidemiologi, yaitu :
1. Mendeskripsikan distribusi, kecendrungan dan riwayat alamiah suatu penyakit
atau keadaan kesehatan populasi.
2. Menjelaskan etiologi penyakit.
3. Maramalkan kecadian penyakit.
4. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.
Sedangkan menurut Lilienfeld ada 3 (tiga) tujuan umum studi epidemiologi :
1. untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) suatu penyakit atau
sekelompok penyakit ,kondisi gangguan, ketidakmampuan, sindrom atau
kematian melalui analis terhadap data medis dan efidimiologis dengan
menggunakan manajemen informasi
2. untuk menetukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu
biomedis yang baru.
3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan
prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko dan untuk
pengengbangan langkah-langkah dan kegiatan keseahatan masyarakat yang di
perlukan, yang kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan
langkah-langkah, kegiatan dan program intervensi.
F. Prinsip-Prinsip Epidemiologi
Adapun prinsip-prinsip epidemiologi, antara lain :
1. Mempelajari sekelompok pada manusia.
2. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok
manusia yang dinyatakan dengan angka frekuensi baik absolute maupun ratio.
3. Menunjukan banyaknya masalah kesehatan menurut keadaan tertentu misalnya
keadaan waktu, tempat dan orang.
4. Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah-
masalah kesehatan sehingga diperoleh informasi yang jelas dari masalah tersebut.