You are on page 1of 38

Makalah

EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Oleh :

Nama : Asmaniar

Stambuk : A22116055

Kelas :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena Kasih
dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
Anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Palu, 08 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI 1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teknik Penilain
2.1.1 Jenis-jenis dan karakteristik teknik penilaian 7
2.1.2 Implementasi teknik penilaian 10
2.2 Penilaian tes obyektif
2.2.1 Konsep dan tipe obyektif 13
2.2.2 Kelebihan dan kelemahan tes obyektif 16
2.2.3 Langkah-langkah penyusunan tes obyektif 17
2..2.4 Bentuk soal 20
2.3 Penilaian tes essay
2.3.1 Konsep tes essay 22
2.3.2 Kelebihan dan kelemahan tes essay 23
2.3.3 Langkah-langkah penyusunan tes essay 25
2.3.4 Bentuk soal 27
2.4 Penilaian non tes
2.4.1 Jenis-jenis instrumen non tes 28
2.4.2 Contoh instrumen non tes 32
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 36
DAFTAR PUSTAKA 37

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG


Dalam paradigma lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil (produk)
dan cenderung hanya menilai kemampuan aspek kognitif, yang kadang-kadang direduksi
sedemikian rupa melalui bentuk tes obyektif. Sementara, penilaian dalam aspek afektif dan
psikomotorik kerapkali diabaikan. Padahal, pada setiap proses pembelajaran berlangsung,
penting bagi seorang guru maupun peserta didik untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan
pembelajaran yang bukan sekedar produk tetapi juga proses pembelajaran. Hal ini hanya
dapat diketahui jika guru melakukan evaluasi, baik evaluasi terhadap proses maupun produk
pembelajaran. Evaluasi memiliki arti lebih luas daripada penilaian. Dengan kata lain di dalam
evaluasi tercakup di dalamnya penilaian. Penilaian oleh pendidik merupakan suatu proses
yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian,
pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi
peserta didik, pengolahan, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi
peserta didik. Penilaian tersebut dilakukan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian
unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test),
penilaian projek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta
didik (portfolio), dan penilaian diri.
Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui
keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah
ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain
sebagainya. Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk di
dalamnya kemampuan menghafal, rnemahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan
kemampuan mengevaluasi. Sedangkan ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap,
minat, konsep diri, nilai dan moral.
Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk
tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 3


orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri, mencakup kemampuan intelektual yang
lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang
menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan,
metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan
demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yangmengungkapkan tentang kegiatan mental
yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu
evaluasi. Masalah afektif dirasakan penting oleh semua orang, namun implementasinya
masih kurang. Hal ini disebabkan merancang pencapaian tujuan pembelajaran afektif tidak
semudah seperti pembelajaran kognitif dan psikomotor. Satuan pendidikan harus
merancang kegiatan pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran afektif dapat
dicapai.
Mengingat saat ini banyak alat evaluasi yang dapat digunakan guru dalam mengetahui
sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan berhasil dan sejauhmana materi ajar yang
disampaikan dikuasai oleh peserta didiknya, maka penting bagi guru mengenal dan
mengetahui berbagai alat evaluasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, jika
perlu mengembangkannya. Terlebih saat ini juga diterapkan kurikulum berkarakter yang
mengharuskan guru mengetahui pula bagaimana menilai karakter peserta didiknya, maka
adanya workshop ini dapat menjadi ajang sharing bagi kita semua.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana jenis-jenis dan karakteristik teknik penilaian?
2. Bagaimana implementasi teknik penilaian?
3. Bagaimana konsep dan tipe tes obyektif?
4. Apa kelebihan dan kekurangan tes obyektif?
5. Bagamana langkah-langkah penyusunan tes obyektif?
6. Bagaimana bentuk soal tes obyektif SMP/SMA?
7. Apa saja konsep-konsep tes esay?
8. Bagaiman kelebihan dan kelemahan tes esay?

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 4


9. Bagaimana langkah-langkah penyusunan tes esay?
10. Bagaimana bentuk soal tes esay SMP/SMA?
11. Apa saja jenis- jenis instrument non tes?
12. Sebutkan contoh instrument non tes?

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teknik Penilaian


2.1.1 Jenis-jenis dan karakteristik teknik penilaian.
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-
langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah
bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik.
Adapun jenis-jenis penilaian yang perlu kita ketahui,yaitu :
 Jenis penilaian jika dilihat dari alat yang digunakan maka dapat dibedakan menjadi
2 jenis yaitu :
a. Tes lisan yang menuntut jawaban secara lisan
b. Tes tulisan yang menuntut jawaban secara tulisan dan tes tindakan yang
menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan.
 Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran
Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas penilaian
individual dan penilaian kelompok.
a. Penilaian individual
Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi atau hasil belajar secara perorangan. Penilaian individual perlu memperhatikan
nilai universal seperti: disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti, tanggungjawab, rendah hati,
sportif, etos kerja, toleran, sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan peduli
dan lain-lain.
b. Penilaian kelompok
Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi atau hasil belajar secara kelompok. Penilaian kelompok perlu memperhatikan
nilai universal seperti: kerjasama, menghargai pendapat orang lain, kedamaian, cinta dan
kasih sayang, toleran, dan lain-lain.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 6


 Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur
Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar
oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
dan ulangan kenaikan kelas.
 Ulangan Harian
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk
menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar
(KD) atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD.Bentuk Ulangan
harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.
Frekuensi dan bentuk ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai
dengan keluasan dan kedalaman materi. Sebagai tindak lanjut ulangan harian, yang
diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis oleh pendidik.
Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada setiap kompetensi dasar lebih dini
diketahui oleh pendidik Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak
lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga perkembangan belajar siswa dapat segera
diketahui sebelum akhir semester. Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran
selain dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek,
pengamatan dan produk.Tugas-tugas tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk
portofolio. Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar
siswa
 Ulagan Tengah Semester
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.Bentuk Ulangan Tengah Semester
selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.Sebagai tindak
lanjut ulangan tengah semester, nilai ulangan tersebut diolah dan dianalisis oleh
pendidik.Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa dapat diketahui sedini mungkin.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 7


Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau
pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.

 Ulangan Akhir Semester


Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu.Cakupan ulangan akhir
semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester satu.
Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan pengamatan,
tugas, produk. Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah mengolah dan
menganalisis nilai ulangan akahir semester.Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak
lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui
sebelum akhir tahun pelajaran.

 Ulangan Kenaikan Kelas


Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester
genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester
genap.Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas dapat berbentuk tes tertulis,
lisan, praktik/perbuatan, pengamatan, tugas dan produk.
Jenis-Jenis Peniaian dalam Evaluasi Pendidikan, jika dilihat dari fungsinya, penilaian
terdiri atas beberapa macam yakni penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian
diagnostik, penilaian selektif dan penilaian penempatan.
 Penilaian formatif
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar
mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Penilaian
formatif berorientasi pada proses, yang akan memberikan informasi kepada guru apakah
program atau proses belajar mengajar masih perlu diperbaiki.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 8


 Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program misalnya
penilaian yang dilaksanakan pada akhir caturwulan, akhir semester atau akhir tahun.Tujuan
penilaian ini adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa
jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian ini
berorientasi pada produk/hasil.
 Penilaian diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa serta faktor-faktor penyebabnya. Pelaksanaan penilaian semacam
ini biasanya bertujuan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial,
menemukan kasus-dasus dan lain-lain.
 Penilaian selektif
Penilaian selektif adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka menyeleksi atau
menyaring.Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba-lomba tertentu termasuk
jenis penilaian selektif.Untuk kepentingan yang lebih luas penilaian selektif misalnya seleksi
penerimaan mahasiswa baru atau seleksi yang dilakukan dalam rekrutmen tenaga kerja.
 Penilaian penempatan
Penilaian penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan
prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang
diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan kata lain
penilaian ini berorientasi pada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan
kecocokan program belajar dengan kemampuan yang telah dimiliki

2.1.2 Iplementasi Teknik Penilaian


 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kinerja siswa.Penilaiankinerja
dilakukan melalui pengamatan. Kinerja yang dapat diamati seperti: bermain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, menggunakan peralatan

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 9


laboratorium, mengoperasikan suatu alat, dan lain-lain. Alat pengamatan yang digunakan
dapat berupa Daftar Cek atau Skala Rentang.

 Penilaian Sikap
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: komponen afektif (perasaan), komponen
kognitif (keyakinan), dan komponen konatif (kecenderungan berbuat) . Objek sikap yang
perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah:
a. Sikap terhadap subjek

b. Sikap positif terhadap belajar

c. Sikap positif terhadap diri

d. Sikap terhadap seseorang yang berbeda

e. Teknik penilaian sikap dapat berupa: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan

laporan pribadi. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan


buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta.

 Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis.Dalam menjawab soal siswa tidak
selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain,
seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

 Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas (suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data) yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan siswa
mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam penyelidikan tertentu, dan kemampuan siswa
dalam menginformasikan subyek tertentu secara jelas. Penilaian cara ini dapat dilakukan
terhadap perencanaan, proses selama pengerjaan tugas, dan hasil akhir proyek. Dalam
penilaian ini guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 10


penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, kemudian menyiapkan laporan
tertulis.Laporan tugas atau hasilpenelitiannya juga dapat disajikan dalam bentuk poster.
Pelaksanaan penilaian inidapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek
(checklist) ataupunskala rentang (rating scale).

 Penilaian Produk
Penilaian produk meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk
produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung,lukisan,
gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pada umumnya
pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan
penilaian.
Penilaian Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk; PenilaianTahap
pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik. Penilaian Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan
siswa membuat produk sesuai kegunaannya danmemenuhi kriteria keindahan.

 Penilaian Portofolio
Penilaian Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu
periode tertentu. Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa
melalui karya siswa, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik, penelitian, dan
lain-lain.

Dalam mengembangkan penilaian portofolio, guru perlu melakukan hal-hal berikut.


 Menjelaskan maksud penggunaan portofolio.

 Menentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.

 Mengumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap siswa dalam satu map/folder/wadah.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 11


 Memberi tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa sehingga

dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu


 Menentukan kriteria penilaian sampel-sampel portofolio siswa beserta pembobotannya

bersama para siswa agar dicapai kesepakatan


 Meminta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan

 Setelah suatu karya dinilai dan ternyata nilainya belum memuaskan, memberi

kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki lagi


 Bila perlu, menjadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio.

 Penilaian Diri
Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan
dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.Dalam menerapkan penilaian diri ini,
guru perlu melakukan hal-hal berikut.
 Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai

 Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan

 Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau

skala rentang
 Meminta siswa untuk melakukan penilaian diri

 Mendorong siswa supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.

2.2 Penilaian Tes Objektif


2.2.1 Konsep dan tipe tes obyektif
 Konsep tes obyektif
Tes objektif yang juga dikenal dengan istilah tes jawaban pendek (short answer test) tes
ya-tidak (yes-no test) dan test model baru (new tipe test) adalah salah satu jenis tes hasil
belajar yang terdiri dari butir-butir soal (item) yang dapat jawab oleh testee dengan jalan
memilih salah satu jawaban (atau lebih) di antara beberapa kemungkinan jawaban yang
dapat dipasangkan pada masing-masing items atau dengan cara mengisikan (menuliskan)

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 12


jawaban berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah
disediakan untuk masing-masing butir items yang bersangkutan.
Dilihat dari sistem penskorannya, tes objektif akan menghasilkan skor yang sama.
Sebagaimana nama yang digunakannya, soal objektif adalah soal yang tingkat kebenarannya
objektif. Oleh karenanya, tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat
dilakukan secara objektif (Arikunto, 1995: 165). Karena sifatnya yang objektif maka
penskorannya dapat dilakukan dengan bantuan mesin. Soal ini tidak memberi peluang untuk
memberikan penilaian yang bergradasi karena dia hanya mengenal benar dan salah. Apabila
respons siswa sesuai dengan jawaban yang dikehendaki maka respons tersebut benar dan
biasa diberi skor 1. Apabila kondisi yang terjadi sebaliknya, maka respons siswa salah dan
biasa diberi skor 0. Jawaban siswa bersifat mengarah kepada satu jawaban yang benar
(convergence).
Merujuk kepada berbagai pendapat tentang tes objektif dapat diambil kesimpulan
bahwa tes objektif adalah tes yang semua informasi yang diperlukan peserta tes untuk
memberikan respon telah disediakan oleh penyusun tes, sehingga peserta tes tinggal
memilihnya. Jawaban yang berupa pilihan bersifat deterministik, sehingga hanya ada dua
kemungkinan kebenaran jawaban – benar atau salah.

 Tipe Tes Objektif


 Tes Objektif Menjodohkan
Pengertian
Tes menjodohkan adalah butir soal atau tugas yang jawabannya dijodohkan dengan seri
jawaban.Dengan kata lain, tugas peserta tes hanya menjodohkan premis dengan salah satu
seri jawaban.
Tes menjodohkan terdiri atas dua bagian (kolom), yaitu :
1) Bagian pertama disebut seri stem, atau premis, atau pokok soal yang dapat berbentuk
pernyataan atau pertanyaan.
2) Bagian kedua disebut seri jawaban.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 13


Format tes menjodohkan dapat berbentuk :
1) Kolom pertama atau lajur kiri untuk stem atau pokok soal
2) Kolom kedua atau lajur kanan untuk seri jawaban

Teknik Penyusunan
1) Pastikan seri pertanyaan atau pernyataan (kolom pertama/jalur kiri) dan seri jawaban
(kolom kedua/jalur kanan) bersifat homogen, agar salah satu dari semua seri jawaban
ada kemungkinan sebagai jawaban yang benar.
2) Pastikan petunjuk mengerjakan tes jelas
3) Seyogyanya seri pertanyaan atau pernyataan tidak lebih dari lima item, karena kalau
lebih akan membingungkan dan mengurangi homogenitas
4) Seyogyanya seri jawaban lebih banyak dari seri pernyataan atau pertanyaan untuk
mendorong peserta tes lebih cermat.
5) Seyogyanya seri pernyataan (stem) diberi urut dengan menggunakan nomor dan seri
jawaban dengan menggunakan huruf
6) Seyogyanya tes ditulis dalam halaman yang sama

 Tes Objektif Pilihan Ganda


Pengertian
Tes pilihan ganda adalah butir soal atau tugas yang jawabannya dipilih dari alternatif
yang lebih dari dua. Alternatif jawaban kebanyakan berkisar antara 4 (empat) dan 5 (lima).
Nitko (2007) menjelaskan tujuan dasar dari tugas penilaian, soal pilihan ganda adalah untuk
mengidentifikasi siswa yang telah mencapai tingkat (atau diperlukan) pengetahuan
(keterampilan, kemampuan, atau kinerja) cukup dari target pembelajaran yang dinilai.
Pilihan ganda terdiri atas dua bagian, yaitu :

1) Bagian perteama disebut stem yang dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan. Stem
menurut Nitko (2007) adalah bagian dari soal yang mengajukan pertanyaan,
menetapkan tugas yang harus dilakukan siswa, atau menyatakan masalah yang harus

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 14


dipecahkan siswa. Dengan menulis stem sehingga siswa mengerti apa tugas yang
dilakukan atau pertanyaan apa yang dijawab.
2) Bagian kedua disebut options atau alternatif jawaban. Nitko (2007) menjelaskan
alternatif harus selalu diatur dengan cara yang benar (logis, numerik, abjad, dll). Urutan
kronologis di mana peristiwa terjadi dan ukuran benda (besar, menengah, kecil) adalah
contoh dari perintah logis.Jika tidak ada urutan logis atau numerik di antara mereka,
alternatif harus diatur dalam urutan abjad.Alasannya pertama adalah bahwa tidak
membangun pola yang dapat menjadi petunjuk jawaban untuk siswa yang tidak tahu
jawaban.Kedua, mengikuti aturan ini dapat menghemat waktu siswa.

 Tes Objektif Benar Salah


Pengertian
Tes benar salah adalah butir soal atau tugas yang berupa pernyataan yang jawabannya
menggunakan pilihan pernyataan benar atau salah. Alternatif jawaban dapat berbentuk:
1) Benar-salah
2) Setuju-tidak setuju
3) Baik-tidak baik

Teknik Penyusunan
1) Pastikan pernyataan tes bersifat absolut benar atau salah sesuai dengan kondisinya.
2) Pastikan tes pernyataan mengukur hasil belajar yang sesuai dengan kompetensi yang
dikembangkan
3) Pastikan kunci jawaban benar
4) Pastikan petunjuk mengerjakan tes jelas
5) Hindari tes tentang pernyataan yang masih diperdebatkan
6) Pastikan pernyataan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak
tentu, misalnya kata kebanyakan, sering kali, kadang-kadang, selalu, dan sejenisnya
7) Seyogyanya jumlah antara jawaban yang benar dan yang salah seimbang

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 15


2.2.2 Kelebihan dan kelemahan tes objektif
 Kelebihan
Di antara keunggulan-keunggulan yang memiliki yang dimiliki oleh tes objektif ialah
bahwa:
1) Tes objetif sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup dan mewakili materi yang
telah diajarkan kepada peserta didik atau telah diperintahkan kepada peserta didik
untuk mempelajarinya.
2) Tes objektif lebih memungkinkan bagi tester untuk bertindak lebih objektif, baik dalam
mengoreksi lembar-lembar soal, menentukan bobot skor maupun dalam menentukan
hasil nilai tesnya.
3) Mengoreksi tes objektif jauh lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan tes
uraian, bahkan dapat menggunakan menggunakan alat-alat kemajuan teknologi
misalnya mesin scanner.
4) Berbedanya dengan tes uraian, maka tes objektif memberikan kemungkinan kepada
orang lain untuk ditugasi atau dimintai bantuan guna mengoreksi hasil tes tersebut.
5) Butir-butir soal pada tes objektif jauh lebih mudah dianalisis, baik dari segi derajat
kesukarannya, daya pembedanya, validitas maupun reliabilitasnya.

 Kelemahan
Adapun dari segi kelemahan dari tes objektif antara lain adalah:
1) Menyusun butir-butir soal tes objektif adalah tidak semudah seperti halnya menyusun
tes uraian.
2) Tes objektif pada umumnya kurang dapat mungukur atau mengungkap proses berpikir
tinggi atau mendalam.
3) Dengan tes objektif, terbuka kemungkinan bagi testee untuk bermain spekulasi, tebak
terka, adu untung dalam memberikan jawaban soal.
4) Cara memberikan jawaban soal pada tes objektif dimana dipergunakan simbol-simbol
huruf yang sifatnya seragam seperti A, B, C, D dan sebagainya ini memungkinkan
peluang bagi testee untuk saling bekerja sama.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 16


2.2.3 Langakah-langkah penyusunan tes objektif
 Syarat-Syarat Umum
Berikut ini adalah beberapa syarat umum yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes
objektif:
1) Tiap bentuk tes objektif harus didahului dengan penjelasan atau suruhan, bagaimana
cara mengerjakannya.
2) Penjelasan atau suruhan itu harus diusahakan jangan terlalu panjang tapi jelas bagi yang
menjawabnya (disesuaikan dengan tingkat sekolah dan kecakapan bahasa anak).
3) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian atau yang dapat
diartikan bermacam-macam.
4) Tiap-tiap soal (item) haruslah tetap, gramatika atau bahasanya baik sehingga tidak
membingungkan dan menimbulkan salah tangkap.
5) Jangan menyusun item secara langsung menjiplak dari buku karena item yang demikian
hanya memaksa anak untuk menghafal dan kurang merangsang anak untuk berpikir.
6) Harus diteliti agar jangan sampai item yang satu mempermudah atau mempersukar
item yang lain (terutama dalam menyusun true-false test dan multiple-choice test).
7) Urutan-urutan jawaban yang benar dan yang salah janganlah menurut suatu pola
tertentu yang tetap (seperti dalam true-false, jawabannya yang benar adalah
B.B.S.S.B.B.S.S. dan seterusya)
8) Janganlah item yang satu bergantung pada item yang lain atau item terdahulu. Tiap
individu yang dites hendaklah diberi kesempatan yang sama untuk tiap-tiap item.
Janganlah karena ia tidak dapat menjawab item yang satu, ia tidak dapat menjawab
item lainnya.1
 Syarat-Syarat Khusus

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 17


Berikut ini adalah beberapa syarat khusus yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes
objektif:
Syarat khusus untuk true false tes
1) Hindarkan item yang dapat dinilai “benar” dan “salah” secara meragukan.
Contohnya item yang salah:
B–S : Saya mendaftar ke IKIP karena takut kalau-kalau tidak
diterima di UI.
Apakah item ini benar atau salah? Calon mahasiswa yang menggunakan IKIP sebagai
cadangan secara jujur akan membenarkan item tersebut. Akan tetapi bagi pengetes
maksudnya adalah sebaliknya.
2) Soal-soal atau item tidak boleh mengandung kata-kata yang merupakan atau terlalu
menunjukkan jawabannya. Misalnya dengan digunakannya kata-kata: kadang-kadang,
mungkin, sudah pasti, barangkali, selalu dan sebagainya.
3) Sedapat mungkin hindarkanlah statement yag negatif, yang mengandung kata “tidak”
atau “bukan”.
Contoh item yang salah:
B–S : Teleskop kadang-kadang (selalu) sama gunanya dengan
teropong bintang.
B–S : Termometer bukan pengukur suhu udara.

Syarat khusus untuk multiple choice tes


1) Statement (pernyataan dari tiap item) harus jelas merumuskan suatu masalah.
Tentukanlah sebelumnya bahwa hanya ada satu jawaban yang paling benar dan tepat.
2) Baik statement maupunoption (pilihan jawaban yang harus dipilih) sedapat mungkin
jangan merupakan suatu kalimat yang terlalu panjang.
3) Hindarkanlah option yag tidak ada sangkut pautnya satu sama lain. Dengan kata lain,
option (pilihan jawaban) hendaknya homogen.

 Contoh item yang salah:

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 18


1. Hasil perkebunan Provinsi Lampung adalah:
a. Karet c. Terigu
b. Lada d. Bawang
2. Penyebar agama Islam yang mula-mula di Jawa barat ialah:
a. Raja Pajajaran c. Kota Cirebon
b. Fatahillah d. Abad ke-12
 Contoh item yang baik:
1. Hasil perkebunan Provinsi Lampung yang terbesar adalah:
a. Karet c. Kelapa Sawit
b. Lada d. Kopi
2. Penyebar agama Islam yang mula-mula di Jawa barat ialah:
a. Sultan Hasanudin c. Faletehan
b. Untung Surapati d. Sunan Giri
Syarat khusus untuk matching test
1) Diantara bentuk-bentuk soal tes objektif, yang paling sukar adalah matching test. Maka
dari itu, dalam menyusunnya, banyak sedikitnya soal harus disesuaikan dengan berat
ringannya tingkat kesukaran tes tersebut.Untuk SD sepuluh soal sudah cukup.
2) Tes objektif berbentuk matching sangat baik dipergunakan untuk mengetes hal-hal
yang faktual seperti arti kata-kata, tanggal dan peristiwa, nama tokoh-tokoh, dan istilah-
istilah asing.
3) Keseluruhan soal hendaknya dibuat sehomogen mungkin, tidak terdiri atas berbagai
macam hal yang campur aduk. Misalnya: kalau dalam premis nomor 1 dibicarakan
seorang pendidik, maka pada premis-premis selanjutnya harus dibicarakan tokoh-tokoh
pendidik pula, jangan misalnya dibicarakan tokoh-tokoh ekonomi.
4) Jumlah respon harus sedikitnya satu lebih banyak dari jumlah premisnya. (seimbang
menurut perbandingan dengan banyaknya premis).
Misalnya : Premis Respons
5 6
10 12

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 19


15 18
Gunanya kelebihan respons itu adalah agar sipenjawab tidak hanya menjodohkan,
tetapi juga memilih respons mSana yang tidak sesuai dengan semua premis.

Syarat khusus untuk completion


1) Bahasanya jelas dan kalimatnya tidak terlalu panjang sehingga mudah dipahami.
2) Yang dihilangkan atau yang harus di isi janganlah mengenai satu macam hal saja, tetapi
harus beberapa macam hal. Umpamanya dalam pelajaran sejarah, yang dihilangkan
jangan hanya “tanggal dan tahunnya” atau “ nama tokoh-tokoh” atau “peristiwa” saja,
tetapi harus mencakup semua hal tersebut.
3) Jawaban (isi titik-titik) jangan merupakan kalimat panjang sebab kalau demikian bukan
tes objektif lagi, melainkan menyerupai tes essay.
4) Jumlah jawaban (titik-titik) harus tertentu supaya memudahkan pengetes untuk
menskorya (10, 20, 25, dan sebagainya)

 Bentuk soal tes objektif SMP/SMA


1) Besaran yang dapat diukur dan memiliki satuan disebut besaran…
a. Biologi
b. Kimia
c. Fisika
d. Matematika

2) Besaran panjang memiliki satuan SI berupa…


a. Depa
b. Meter
c. Kilogram
d. Kubik

3) Mistar adalah alat yang digunakan untuk mengukur…

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 20


a. Massa
b. Panjang
c. Kecepatan
d. Volume

4) Contoh benda yang dapat ditarik magnet yaitu…


a. paku
b. gelas plastik
c. piring kaca
d. kertas

5) Ban sepeda akan berhenti ketika direm. Ban sepeda berhenti bergerak akibat gaya…
a. gravitasi
b. gesek
c. magnet
d. tekan

6) Gaya gesek antara bola yang menggelinding dengan tanah mengakibatkan…


a. bola melambat, kemudian berhenti
b. bola semakin cepat bergerak
c. bola berbelok arah
d. bola berubah bentuk

7) Berjalan di lantai yang licin menyebabkan kita mudah tergelincir karena . . . .


a. tidak ada keseimbangan
b. gaya otot berkurang
c. gaya gesek kecil
d. gaya dorong bertambah

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 21


8) Kemampuan proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih
terikat dengan objek-objek bersifat kongkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak
berusia…
a. 1 - 2 tahun
b. 2 - 7 tahun
c. 7 - 11/12 tahun
d. 11/12 - 14/15 tahun

9) Fauna tipe peralihan yang dibatasi garis Wallace dijumpai di wilayah…


a. Pulau Komodo
b. Pulau Madura
c. Pulau Ternate
d. Pulau Bali

10) Peristiwa kematian, kelahiran, dan perpindahan penduduk mempengaruhi angka…


a. Pertumbuhan penduduk
b. Persebaran penduduk
c. Komposisi penduduk
d. Perpindaha penduduk

2.3 Penilaian tes esay


2.3.1 Konsep tes esay
Tes essay merupakan salah satu bentuk tes yang terdiri dari satu atau beberapa
pertanyaan (item soal) berbentuk essay, yaitu pertanyaan yang menuntut siswa untuk
menjawab secara individual berdasarkan pendapatnya sendiri. Di dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan tes essay siswa dapat saja memiliki jawaban yang berbeda dengan
siswa lainnya, dan boleh jadi jawaban mereka yang berbeda itu sama-sama benar.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 22


Dalam memberikan penskoran terhadap jawaban-jawaban yang diberikan siswa, guru
melakukannya secara subyektif melalui pertimbangan-pertimbangan.Hal ini tentu berbeda
dengan tes obyektif yang membutuhkan jawaban singkat dari siswa.
Tes essay sering dianggap kurang reliabel dan valid dibanding tes obyektif. Tetapi
banyak pula pakar di bidang pendidikan berpendapat bahwa tes essay sangat bagus dan
penting karena lebih memperhatikan kemampuan dan kualitas berpikir siswa.
Setiap tes mempunyai kondisi tertentu dimana ia dapat digunakan, demikian juga dengan
tes essay. Adapun untuk tes essay, dapat digunakan guru pada kondisi-kondisi berikut:
1. Jumlah siswa yang dites sedikit (kelompok kecil), dan tes tersebut tidak akan dipakai
lagi pada tes berikutnya.
2. Guru ingin mengerjakan semua yang dapat kerjakannya untuk mendorong dan
memberikan ganjaran pada perkembangan keterampilan siswa melalui pertanyaan
tertulis.
3. Guru cenderung lebih berminat untuk mengukur sikap siswa daripada prestasinya.
4. Guru lebih yakin terhadap penguasaannya selaku pembaca kritis daripada sebagai
penulis imaginatif mengenai bagaimana membuat item-item tes yang baik.
5. Waktu yang dimiliki guru terbatas untuk mempersiapkan tes dibanding waktu yang
tersedia untuk membuat tes obyektif.

2.3.2 Kelebihan dan kelemahan tes esay


 Kelebihan Tes Essay
Ada beberapa kelebihan tes essay yang sangat patut dijadikan alasan mengapa tes essay
baik digunakan di dalam kelas, yaitu:
1. Tes Essay Lebih Mudah Disusun
Walaupun validitas dan reliabilitas tes essay lebih rendah dibanding tes obyektif, tes
essay memiliki kelebihan lain dalam hal kemudahan dalam penyusunannya. Penyusunan
tes essay tidak banyak menyita waktu guru, terlebih mudah diberikan misalnya cukup
dengan didiktekan atau ditulis di papan tulis atau ditayangkan melalui in focus. Berbeda
dengan tes obyektif yang memerlukan penggandaan sebelum bisa digunakan dengan

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 23


baik di dalam kelas. Kendala mengenai validitas dan reliabilitas pun sebenarnya dapat
diatasi dengan menyusun tes essay dengan fokus yang jelas, lalu diskor oleh dua orang
pembaca (pengoreksi-bila diperlukan), selain itu pedoman penskoran yang baik dapat
pula dibuat untuk memudahkan pemberi skor.
2. Tes Essay Unggul dalam Menguji Kemampuan Berpikir Divergen
Untuk tujuan-tujuan pembelajaran tertentu tes essay memiliki kelebihan dibanding
tes obyektif. Misalnya jika tujuan yang diinginkan adalah untuk mengukur kemampuan
berpikir divergen, maka tes essay akan mengakomodasinya dengan memberikan siswa
kesempatan untuk memberikan jawaban bervariasi dan bebas. Kesempatan
memberikan jawaban seperti ini tidak dimiliki oleh tes obyektif seperti tes pilhan ganda.

 Kelemahan Tes Essay


Paling tidak ada 3 kelemahan tes essay, yaitu ditinjau dari faktor: (1) reliabilitas; (2)
validitas; (3) daya guna.Berikut penjelasannya masing-masing.
1. Reliabilitas Tes Essay
Masalah penting yang dimiliki tes essay adalah kurang konsistennya pertimbangan
penskoran oleh penilai. Pertimbangan penskoran jawaban siswa seringkali dipengaruhi
oleh siapa yang membaca (melakukan penskoran) dan kapan penskoran dilakukan.

2. Validitas Tes Essay


Validitas hasil tes essay menjadi diragukan ketika ada hallo effect. Ada suatu
kecendrungan dalam melakukan penilaian karakteristik seseorang, penilai dipengaruhi
oleh karakteristik lainnya, atau oleh kesan umum yang dimiliki penilai terhadap siswa
yang sedang dinilainya.Keadaan ini dapat cukup mempengaruhi pertimbangannya
terhadap kualitas orang yang dinilainya.

3. Daya Guna Tes Essay


Penskoran pada item-item soal tes essay dilakukan satu per satu. Hal ini dapat
menimbulkan kesan tentang pengetahuan siswa yang dikenal dengan istilah carry over,

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 24


sehingga penilaiannya terhadap suatu jawaban atas suatu pertanyaan dipengaruhi oleh
jawaban yang telah diberikan pada pertanyaan sebelumnya.Pengaruh ini dapat
diminimalkan dengan penskoran yang dilakukan per item soal secara bertahap untuk
seluruh siswa peserta tes.

2.3.3 Langkah-langkah penyusunan tes esay


Soal Esay atau Esay test adalah test yang sifatnya menjelaskan. Test ini baik untuk
mengukur kemampuan mental dan melatih ungkapan pikiran melalui bahasa yang tepat.
Jenis soal ini mudah dibuat, namun sukar untuk memeriksanya.
Penulisan soal esay membutuhkan beberapa hal yang harus diperhatikan dan juga
rancangan.
Berikut ini akan dijelaskan ketentuan-ketentuan pembuatannya.
 Pedoman umum penyusunan Ada beberapa petunjuk yang sifatnya umum
dalam penulisan test esay.
Petunjuk tersebut antara lain:
 Buatlah seperangkat pengerjaan soal, dalam petunjuk ini hendaknya dikemukakan b
entuk jawaban yang diminta, misalnya jawaban harus singkat, padat, tapi tepat,
kalau perlu kemukakan sangsi jawaban. Kemukakan bobot nilai setiap soal. Jelaskan
waktu yang disediakan.
 Jumlah soal, kompleksitas jawaban murid, kemampuan siswa dan waktu yang
tersedia untuk menjawab soal harus diperhitungkan secara teliti. Test esay bukan
hanya menekankan pada kecepatan menjawab tapi mengandung kekuatan atau
kedalaman jawaban. Oleh sebab itu, proses yang ditempuh dalam menjawab test
esay mengikuti tahapan (a) analisis soal (b) menentukan isi jawaban (c) menentukan
cara mengorganisasikan jawaban (d) menuliskan jawaban.
 Test esay harus terdiri dari rentangan soal berdasarkan tingkat kesukarannya.
Artinya ada soal kategori mudah, sedang dan soal kategori sukar.Komposisi ketiga
soal ini harus seimbang, jangan terlalu mudah jangan terlalu sukar.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 25


 Setiap soal yang dibuat berdasarkan tingkat kesukaran hendaknya dinilai
berdasarkan sistim bobot. Soal sukar diberi bobot lebih tinggi dari pada soal sedang,
dan soal sedang diberi bobot lebih tinggi dari pada soal mudah, Misalnya 5 untuk
soal sukar, 4 untuk soal sedang, dan 2 untuk soal mudah. Patokan ini tergantung
dari guru yang membuat soal.
 Gunakan kalimat yang tepat, benar dan jelas. Hindari soal yang bahasanya berbelit-
belit sehingga makna soal tidak ditangkap siswa.

 Ketentuan khusus
Persyaratan khusus yang harus dipenuhi dalam membuat test esay adalah:
 Tetapkan dulu tujuan dan abilitas yang akan diukur apakah pemahaman, aplikasi,
analisa, sintesa atau evaluasi. Abilitas ini diformulasikan dalam bentuk
Tujuan Intruksional Khusus (TIK).
 Susun pertanyaan dalam bahasa yang baik dan benar, serta tepat dengan TIK,
sehingga setiap pertanyaan berisi suatu perumusan masalah yang jelas.
 Pertanyaan dibuat sedemikianrupa sehingga peserta didik menjawabnya dengan
kata-kata sendiri, bukan menyalin dari buku.
 Mulailah pertanyaan esay dengan kata-kata: Bandingkan................, berilah
contoh............., berilah alasan, terangkan bagaimana, jelaskan mengenai................,
bagaimana pendapat saudara, apa keuntungan, kerugian.............,, dan seterusnya.
Hindarkan penggunaan kata kapan, dimana, berapa dan siapa.
 Jangan membuat pertanyaan yang mempunyai arti ganda pada siswa, sehingga
mengandung tafsiran yang beranekaragam.
 Sesuaikan kompleksitas jawaban peserta didik dengan tingkat kemampuan dan
kematangan.
 Gunakan variasi jenis soal esay yakni esay yang terbatas dan esay yang bebas (tak
terbatas)

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 26


 Jangan membuat pertanyaan yang mempunyai kombinasi jawaban yang
beranekaragam, sebab dengan test esay semua siswa dituntut mengerjakan tugas
yang sama.

2.3.4 Bentuk soal tes esay SMP/SMA


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Tata Surya
b. Asteroid
c. Komet
Jawab :
a. Tata Surya ialah kumpulan benda-benda langit yang tersusun atas suatu bintang besar
yang disebut dengan matahari, dan seluruh objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
b. Asteroid secara umum yaitu objek tata surya yang terdiri dari batuan dan mineral
logam beku.
c. Komet adalah badan tata surya kecil, biasanya hanya berukuran bebrapa kilometer,
dan terbuat dari es volatile.

2. Jelaskan manfaat dari mempelajari ilmu biologi!


Jawab :
1. Sangat membantu para petani untuk melakukan perkembangan melalui bioteknologi,
budidaya, dan rekaya genetika serta kultur jaringan
2. Menemukan penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit baik pada manusia,
hewan, maupun tumbuhan
3. Menyikapi rahasia proses kehidupan, pewarisan sifat dan pengendali proses kehidupan
4. Mengkaji dan melestarikan lingkungan untuk kelestarian kehidupan
5. Berkembangnya mikrobiologi telah berhasil menemukan beberapa mikroorganisme
yang sangat bermanfaat, seperti pada pembuatan nata de coco, tempe dan kecap.

3. Sebutkan sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh peneliti/ilmuwan!

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 27


Jawab :
1) Rasa ingin tahu yang tinggi
2) Jujur
3) Teliti
4) Terbuka
5) Mau menerima masukan
6) Bersifat objektif

4. Sebutkan planet dalam tata surya kita!


1) Merkurius 3) Bumi
2) Venus 4) Mars

5. Mengapa pluto tidak lagi dianggap sebagai planet tata surya kita?
Jaewab :
Karena lintasan orbitnya tidak bersih dari benda langit lainnya. Hal ini bertentangan
dengan pengertian planet yang disampaikan oleh IAU.

2.4 Penilaian non tes


2.4.1 Jenis-jenis instrument non tes
Pengamatan (Observasi)
Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
atau data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu
atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan
proses belajar : misalnya tingkah laku peserta didik pada waktu guru pendidikan agama
menyampaikan pelajaran di kelas, tingkah laku peserta didik pada jam-jam istirahat atau
pada saat terjadinya kekosongan pelajaran, perilaku peserta didik pada saat sholat jamaah

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 28


di mushola sekolah, ceramah-ceramah keagaaman, upacara bendera, ibadah shalat tarawih
dan sebagainya.
Pengamatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengamatan berperanserta dan tidak
berperanserta. Dalam pengamatan yang tidak berperanserta, seseorang hanya melakukan
satu fungsi yaitu mengamati tetapi pada pengamatan berperanserta seseorang disamping
mengamati juga menjadi anggota dari obyek yang diamati.

Wawancara/Interview
Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan-
bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yang
dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan
jalan tanya-jawab sepihak.Dikatakan sepihak karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dalam kegiatan wawancara itu hanya berasal dari pihak pewawancara saja, sementara
responden hanya bertugas sebagai penjawab. Maksud diadakan wawancara sebagaimana
dikutip Moleong dari Lincoln dan Guba (1985 : 266) antara lain mengkonstruksi mengenai
orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain sebagainya.

Kuisioner
Angket atau kuisioner juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian
hasil belajar. Berbeda dengan wawancara dimana penilai atau evaluator berhadapan secara
langsung (face to face) dengan peserta didik atau dengan pihak lainnya, maka dengan
menggunakan angket pengumpulan data sebagai bahan penilaian hasil belajar jauh lebih
praktis, menghemat waktu dan tenaga. Hanya saja jawaban-jawaban yang diberikan
acapkali tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya; apalagi jika pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dalam angket itu kurang tajam, sehingga memungkinkan bagi
responden untuk memberikan jawaban yang diperkirakan akan melegakan atau
memberikan kepuasan kepada pihak penilai.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 29


Kuesioner merupakan bentuk lain dari teknik nontes. Secara umum, ada dua jenis
kuesioner yaitu kuesioner tertutup dan terbuka.Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang
telah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih yang sesuai
dengan keadaan dirinya. Sedangkan kuesioner terbuka adalah kuesioner yang jawabannya
belum disediakan sehingga responden bebas menuliskan apa yang dia rasakan. Satu hal
yang menjadi ciri utama kuesioner adalah dalam kuesioner tidak ada jawaban benar atau
salah.Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk
menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya tentang latar belakang keluarga siswa,
kesehatan siswa, tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran, media, dan lain-lain.

Inventori
Inventori kepribadian hampir serupa dengan tes kepribadian, namun pada inventori
kepribadian jawaban peserta didik selalu benar selama menyatakan dengan
sesungguhnya.Walaupun demikian digunakan pula skala-skala tertentu untuk
mengkuantifikasi jawaban agar dapat dibandingkan.
Inventori (inventaris, inventarisasi) adalah satu alat untuk menaksir dan menilai ada
atau tidak adanya tingkah laku, minat, sikap tertentu dan sebagainya. Biasanya inventaris ini
berbentuk daftar pertanyaan yang harus dijawab

Penugasan
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta
didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan
penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian dengan
penugasan dapat berupa tugas atau proyek.
Tugas atau penugasan adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di
luar kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis cerita,
mengamati suatu obyek, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa berupa hasil karya,
seperti: karya puisi, cerita; bisa pula berupa laporan, seperti: laporan pengamatan.
Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 30


 Banyaknya tugas setiap mata pelajaran diusahakan agar tidak memberatkan siswa karena
memerlukan waktu untuk istirahat, bermain, belajar mata pelajaran lain, bersosialisasi
dengan teman, dan lingkungan sosial lainnya.
 Jenis dan materi pemberigan tugas harus didasarkan kepada tujuan pembemberian tugas
yaitu untuk melatih siswa menerapkan atau menggunakan hasil pembelajarannya dan
memperkaya wawasan pengetahuannya. Materi tugas dipilih yang esensial sehingga
siswa dapat mengembangkan keterampilan hidup yang sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, perkembangan, dan lingkungannya.
 Diupayakan pemberian tuga dapat mengembangkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab
serta kemandirian.

Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio digunakan oleh pendidik
dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa
dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi,
kelebihan dan kekurangan kinerja siswa, seperti kreasi kerja dan karya siswa lainnya.
Daftar Cocok
Daftar cocok mempunyai pengertian tersendiri.Daftar cocok bukanlah angket.Daftar
cocok mempunyai bentuk yang lebih sederhana karena dengan daftar cocok peneliti
bermaksud meringkas penyajian pertanyaan Bertanys mempermudah responden dalam
memberikan respondennya.Daftar cocok memuat beberapa pertanyaan yang bentuk dan
jawabannya seragam.Agar responden tidak diharapkan pada beberapa pertanyaan
mengenai berbagai hal tetapi dalam bentuk membaca, maka disusunlah daftar cocok
tersebut sebagai pengganti.

Jurnal
Jurnal adalah rekaman tertulis tentang apa yang dibuat siswa terhadap apa yang
dipelajari oleh siswa (Muslimin Ibrahim, 2005: 26). Jurnal biasanya ditulis oleh siswa untuk

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 31


mencatat setiap kemajuan belajarnya.Jurnal dapat digunakan untuk meringkas aspek-aspek
yang berhubungan dengan kata-kata kunci seperti kesulitan yang dialami oleh siswa, atau
kesuksesan dalam memecahkan suatu masalah, catatan-catatan lain dan komentar yang
dibuat oleh siswa.
Jurnal bukanlan ringkasan materi pembelajaran, tetapi lebih fokus pada refleksi siswa
terhadap apa yang telah dipelajari oleh siswa. Jurnal dapat digunakan untuk menulis
pertanyaan, kesuksesan, pemikiran, maupun perasaan siswa terhadap materi yang telah
dipelajari.Dengan menggunakan jurnal, guru dapat memperoleh informasi sejauhmana
siswa mampu memahami materi pelajaran.

Penilaaian Diri (Self Assessment)


Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya.
Self assessment dan peer assessment
Self assessment dan peer assessment merupakan cara penilaian hasil belajar yang
berpusat pada pelajar. Metode penilaian ini dapat diterapkan untuk menilai kemampuan
kognitif maupun kemampuan non kognitif pelajar apabila dilihat dari kemampuan yang
ingin diuji dan dapat sebagai alat penilaian formatif dan sumatif apabila dilihat dari tujuan
penilaian.

2.4.2 Contoh instrumen non tes


Pengembangan instrumen evaluasi non tes dalam proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Tes Perbuatan
No. Nama Siswa Kemampuan Membaca dan
Menganalisis Peta
1 2 3 4 5

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 32


1. 1 Angga
2. 2 Niar
3. 3 Putri
Dst Dst..........................

Keterangan : Skor Tes


Perbuatan :
1. = Membaca dan menganalisis dengan baik = 80 – 90 = A
2. = Membaca dan menganalisis kurang baik = 70 – 79 = B
3. = Membaca dan menganalisis dengan ragu-ragu = 60 – 69 = C
4. = Membaca dan menganalisis ragu-ragu dengan bantuan guru = 50 – 59 = D
5. = Tidak dapat membaca dan menganalisis = kurang dari 50 = E

2. Tes Sikap

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Akibat letak lintangnya Indonesia beriklim


tropis.

2. Pulau yang paling padat penduduknya


adalah pulau Jawa.

3. Penduduk yang tinggal di daerah pantai


bermata pencaharian sebagai pedagang.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 33


dst ……………………………………………….

Keterangan : Skor Tes Sikap :


SS = Sangat Setuju = 50
S = Setuju = 40
TS = Tidak Setuju = 10
STS = Sangat Tidak Setuju =0

3. Portofolio yakni Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengetahuan siswa mengenai penarapan mata pelajaran IPS di-hari, berdasarkan
antara lain:
- apa yang dilihat;
- laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
- laporan dari orangtua murid atau siswa

4. Penilaian Afektif
Indikator : Siswa menunjukkan sikap yang terpuji
Aspek Penilaian
Nama Jml
No Kerja Tuntas Nilai
Siswa Disiplin Respon Inisiatif Skor Catatan
Sama Tugas
01 Agus
02 Ahmad
03 Azmi
04 Bayu
05 Bunga
06 Dian
07 Siska

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 34


08 Tania
09 Titin
10 Zarah

Catatan :
a. Kriteria perilaku
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = amat baik
b. Nilai merupakan jumlah dari nilai tiap-tiap indikator perilaku
c. Nilai maksimum = 25
d. Keterangan nilai
23 - 25 = sangat baik 8 - 12 = kurang
18 - 22 = baik 0 - 7 = sangat kurang
13 - 17 = cukup

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 35


BAB III
PENUTUP
3.I Kesimpulan
1. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan,
penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang
menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan
informasi tentang hasil belajar peserta didik.
2. Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal
(items) yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih
jawaban di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-
masing items, atau dengan jalan menuliskan (mengisikan) jawaban berupa kata-kata atau
simbol-simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk masing-masing butir
item yang bersangkutan.
3. Tes essay merupakan salah satu bentuk tes yang terdiri dari satu atau beberapa
pertanyaan (item soal) berbentuk essay, yaitu pertanyaan yang menuntut siswa untuk
menjawab secara individual berdasarkan pendapatnya sendiri. Di dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan tes essay siswa dapat saja memiliki jawaban yang berbeda
dengan siswa lainnya, dan boleh jadi jawaban mereka yang berbeda itu sama-
sama benar.
4. Penilaian non test adalah penilaian pengamatan perubahan tingkah laku yang
berhubungan dengan apa yang dapat diperbuat atau dikerjakan oleh peserta didik
dibandingkan dengan apa yang diketahui atau dipahaminya.

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 36


DAFTAR PUSTAKA

Dadan R. (2014). Makalah Penilaian Proses dan Hasil Belajar. [Online]. Tersedia :
https:// makalah-penilaian-proses-dan-hasil-belajar-dadan2014.pdf. Diakses :
[8 November 2018].

Fitriyani. (2013). Tes Uraian Dan Tes Objektif. [Online]. Tersedia :


https://fitriyanirobby06.wordpress.com. Diakses: [8 November 2018].

Meilina. (2017). Macam-Macam Bentuk Tes Uraian. [Online]. Tersedia :


https://pgmchannel.blogspot.com. Diakses: [8 November 2018].

Rama I. (2013). Teknik penilaian. [Online]. Tersedia :


https://www.academia.edu.makalahkonstruksites.com. Diakses: [8 November
2018].

Makalah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi 37

You might also like