- SP 1 : membina hubungan saling percaya, pengkajian resiko perilaku kekerasan dan mengajarkan cara
menyalurkan rasa marah.
Orientasi : “ Assalamu’alaikum Pak, perkenalkan nama saya A, saya mahasiswi AKPER PEMKAB NGAWI, saya yang akan merawat Bapak hari ini. Nama bapak siapa, senangnya dipanggil apa? Bisa kita berbincang – bincang sekarang tentang apa yang menyebabkan bapak marah ? Berapa lama bapak mau kita berbincang – bincang? Dimana enaaknya kita berbincang – bincang pak ? “ Kerja : “ Apa yang menyebabkan bapak memukul istri Bapak dan memecahkan perabotan rumah? Apa yang Bapak rasakan sebelum bapak memukul ibu dan memecahkan barang – barang rumah ? apa perubahan yang terjadi pada diri bapak sebelum memukul ibu dan memecahkan barang – barang di rumah ? Apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar – debar, mata melotot, rahang terkatup,dan tangan terkepal sebelim Bapak memukkul istri dan memecahkan barang – barang? Apakah ada tanda atau hal lain yang Bapak rasakan sebelum bapak memukul dan memecahkan barang ? Apa yang bapak rasakan ketika Bapak marah ? Apakah merasakan dada berdebar – debar, mata melotot, atau rahang terkatup? Setelah bapak memukul istri dan merusak perabotan rumah tangga ? menurut Bapak apakah ada cara lain yang lebih baik untuk mengungkapkan kemarahan bapak agar tidak menimbulkan kerugian ? Maukah bapak belajar cara marah yang baik agar rasa jengkel Bapak tersalurkan tetapi tidak menimbulkan kerugian ?“ Terminasi : “ Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang –bincang dengan saya? Bagaimana kalau saya datang kembali ke rumah Bapak dua hari yang akan datang ? Jam berapa sebaiknya saya datang kembali ? Dimana enaknya kita bercakap-cakap nanti? Bagaimana kalau kita nanti bicarakan tentang cara menyalurkan marah secara fisik ? Nah selama dua hari tidak bertemu ini coba Bapak pikirkan bagaimana menurut Bapak cara menyalurkan marah secara fisik .” - SP 2 : Mengontrol resiko perilaku kekerasan secara fisik Orientasi : “ Assalamu’alaikum Wr. Wb Pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi. Apakah Bapak sudah memikirkan kira-kira bagaimana caranya menyalurkan marah secara fisik ? Bagaimana kalau kita bicarakan cara tersebut sekarang ? Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hal tersebut ? Berapa lama Bapak mau kita berbincang – bincang tentang hal tersebut?” Kerja : “ Kalau tanda – tanda marah yang bapak sebutkan dua hari yang lalu seperti mata melotot, dada berdebar-debar dan perasaan kesal, hal pertama yang dapat bapak lakukan adalah memukul – mukul kasur dan bantal. Kedua, bapak dapat menarik nafas dan menyalurkan perasaan-perasaan tadi. Nah... coba sekarang kita ke kamar, disana nanti akan saya peragakan car memukul kasur dan bantal. Begini carannya Pak!” ( Perawat memperagakan caranya memukul kasur dan bantal ). Coba Bapak ulangi lagi! Yaa..., Bagus sekali cara bapak memukul kasur dan bantal. Sekarang saya ajarkan caranya menarik napas dalam. Begini pak, tarik napas melalui hidung, tahan sampai hitungan ketiga lalu hembuskan perlahan-lahan melalui mulut. Lakukan berulang-ulang sampai perasaan kesal dan dada berdebar –debar tadi hilang atau berkurang, kurang lebih selama 5 kali. Sekarang kita buat jadwalnya ya pak,berapa kali dalam sehari bapak mau melakukan latihan memukul kasur dan bantal serta tarik napas dalam ini?’. Terminasi : Bagaiman perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara menyalurkan marah secara fisik ? coba bapak sebutkan lagi cara-cara memukul kasur dan bantal serta latihan tarik napas dalam tadi! Setelah ini coba bapak lakukan latihan memukul kasur dan bantal dan tarik napas dalam sesuai dengan yang kita buat tadi. Dua hari lagi saya akan kembali mengunjungi bapak ya ? Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, apakah bapak setuju ? Nanti kita akan membicarakan tentang cara bicara yang baik bila sedang marah, setuju? - SP 3 : mengontrol resiko perilaku kekerasan secara sosial atau verbal Orientasi : “ Assalamu’alaikum. Wr. Wb pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi. Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur dan bantal, dan bicara yang baik ? Apa yang dirasakan setelah kita latihan cara yang lain untuk menyalurkan marah Bapak, yaitu dengan cara mengungkapkan sesuatu dengan cara yang baik kepada orang yang dianggap bermasalah dengan bapak? Dimana enaknya kita berbincang – bincang tentang hal tersebut ? Berapa lama bapak mau kita berbincang – bincang tentang hal tersebut ?“ Kerja : “ Pak, kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik napas dalam, jika tidak reda juga marahnya, bisa pukul bantal atau guling atau jika tidak reda juga dan Bapak masih kesal dengan orang yang menyebabkan Bapak marah, coba ketemu dengan yang bersangkutan kemudian sampaikan dengan kata – kata yang sopan, jelaskan maksudnya, dan tidak menyalahkan. Atau apabil Bapak merasa dipaksa oleh orang lain untuk melakukan sesuatu padahal bapak tidak mau maka coba Bapak sampaikan juga penolakannya dengan cara sopan, tidak menggurui, dan berikan penjelasan mengapa Bapak mengambil sikap demikian ? “ “ Bagaimana Pak, bisakah bapak coba cara ini? Bagaimana kalau sekarang kita membuat jadwal untuk mengungkapkan kepada seseorang yang telah membuat Bapak kesal?” Terminasi : “ Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara menyalurkan marah dengan mengungkapkan kepada seseorang yang telah membuat bapak kesal?’ “ Coba bapak sebutkan lagi cara menyalurkan marah dengan mengungkapkan kepada seseorang yang telah membuat bapak kesal !” “ Besok, Insya Allah saya mengunjungi bapak lagi ya?” “ Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, Bapak setuju ? “ “ setelah ini coba bapak bertemu dengan seseorang di Rumah sakit ini yang pernah membuat Bapak kesal, sesuai jadwal yang telah kita buat tadi ?” “ Nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa marah bapak, setuju pak ? “ - SP 4 : Mengontrol resiko perilaku kekerasan secara spiritual Orientasi : “ Assalamu’alaikum. Wr. Wb Pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi. Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul bantal dan kasur serta bicara yang baik? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara tertatur ? bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk menyalurkan marah Bapak, yaitu dengan ibadah ? Di mana enaknya kita berbincang – bincang tentang hal tersebut ? Berapa lama Bapak mau kita berbincang – bincang tentang hal tersebut? “ Kerja : “ Pak, kalau Bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik napas dalam, jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan lalu rileks, jika tidak reda juga ambil air wudhu kemudian sholat. Bagaimana Bapak mencoba cara ini ? Bagaimana sekarang kita buat jadwal sholatnya pak ? “ Terminasi : “ Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara menyalurkan marah dengan melakukan ibadah ? coba bapak sebutkan lagi ibadah yang dapat Bapak lakukan apabila bapak merasa marah. Dua hari lagi saya akan mengunjungi bapak lagi ya? Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, Bapak setuju atau tidak? Setelah ini coba bapak tunaikan sholat sesuai jadwal sholat yang telah kita buat tadi. Nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa marah Bapak, apakah Bapak setuju? “ - SP 5 : Mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan obat Orientasi : “ Assalamu’alaikum. Wr. Wb Pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi. Bagaimana Pak, apakah sudah dilakukan latihan tarik napas dalam pukul kasur bantal, bicara yang baik serta salat dan baca doanya? Apa yang dirasakan bapak setelah melakukan latihan secara teratur? Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obatyang benar ? dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hal tersebut? Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang tentang hal tersebut? Sekarang saka akan jelaskan tentang pentingnya minum obat.” Kerja : “ Bapak perlu minum obat ini secara teratur agar pikiran menjadi lebih tenang dan tidurnya juga tenang. Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya orange namanya CPZ, yang putih namanya THP, dan yang merah jambu namanya HLP. Semuanya ini harus bapak minum 3 kali sehari, yait pada jam 7 pagi, jam 1 siang, dan 7 malam. Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa menghisap-hisap es batu. Bila terasa berkunang-kunang, bapak sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Sebelum minum obat ini bapak lihat dulu lebel dikotak obat apakah benar nama bapak tertulis disana, berapa dosis yang harus diminum dan jam berapa harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar?”