Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak tahun 2001 berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah, telah
diberlakukan otonomi daerah bidang pendidikan dan kebudayaan. Visi pokok dari otonomi dalam
penyelenggaraan pendidikan bermuara pada upaya pemberdayaan (empowering) terhadap masyarakat
setempat untuk menentukan sendiri jenis dan muatan kurikulum, proses pembelajaran dan sistim
penilaian hasil belajar, guru dan kepala sekolah, fasilitas dan sarana belajar untuk teknis maupun oleh
pemerintah daerah di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi adalah memberikan dukungan baik
berupa dana, fasilitas, dan ekspertis agar dapat terselenggaranya pelayanan pendidikan yang
bermanfaat bagi pembangunan kehidupan riil di masyarakat dan dilakukan oleh masyarakat sendiri
dengan mengacu pada standar mutu akademik secara nasional maupun internasional. Diantara otonomi
yang lebih besar diberikan kepada sekolah adalah menyangkut pengembangan kurikulum yang
kemudian disebut dengan KTSP, yakni kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan.
B. Landasan Hukum
a. Undang-undang nomor 20/2003 tentang sistim pendidikan nasional pasal 36 ayat 1 dan
2, pasal 38 ayat 2 dan pasal 51 ayat 1.
b. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.
c. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah.
d. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi
lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
e. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan dari
kedua peraturan menteri pendidikan nasional tersebut.
f. Panduan dari badan standar nasional pendidikan.
1
C. Tujuan penyempurnaan KTSP
Didalam panduan KTSP yang disusun oleh BNSP (2006) dinyatakan bahwa KTSP di
kembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dibawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP
tersebut adalah:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah jenjang dan jenis pendidikan serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat, status sosial, ekonomi dan gender.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan hidup dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stackeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
termasuk kehdupan kemasyarakatan dunia usaha dan dunia kerja.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan mencakup keseluruhan dimensi kompetensi bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
2
E. Acuan Operasional Penyusunan KTSP
Problem centered design, yakni pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak
dari problem actual dalam kehidupan yang dipecahkan oleh peserta didik dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang memperkaya atau meningkatkan
cakupan indikator-indikator baik ranah kognitif, afektif dan psikomotrik.
3
BAB II
TUJUAN
A. Tujuan SMK
4
5. Siap untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional
dalam Bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya kompetensi
keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi
yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
7. Menjadi warga negara yang produktif dan kreatif.
5
F. Visi dan Misi Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
a. VISI
Mewujudkan Tenaga menengah dan professional dalam Bidang Teknik Komputer
dan Jaringan sesuai dengan tuntutan dunia industri dengan etos kerja yang tinggi dan
memiliki sikap hidup mandiri.
b. MISI
1. Mengembangkan sikap dan keterampilan peserta didik dalam Bidang Keahlian
Teknik Komputer dan Jaringan.
2. Menguasai Keterampilan dalam pengoperasian Bidang Teknik Komputer dan
Jaringan.
3. Menguasai Keterampilan dalam penggunaan perangkat Lunak Teknik Komputer
dan Jaringan.
4. Mampuh mengembangkan Bidang Teknik Komputer dan Jaringan yang relevan
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.
G. Tujuan Sekolah
a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu
mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun memasuki jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
c) Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang produktif, kreatif, mampu
bekerja secara mandiri serta mampu mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia
usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi
yang dimilikinya.
d) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet, gigih dan tangguh dalam
berkompetensi, mampu beradaptasi di lingkungan kerja serta mampu mengembangkan
sikap profesional dalam bidang keahlian yang dimilikinya.
e) Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
6
H. Tujuan Kompetensi Keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Kristen Tomosa 1 untuk setiap Kompetensi
Keahlian meiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetensi dan
mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahlian yang ditekuninya.
2. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal
bagi yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. Menyelenggarakan sistem pendidikan teknik yang berkualitas dan beretos kerja tinggi.
4. Memenuhi kebutuhan tenaga teknisi yang terampil di Bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi
5. Mendidik tenaga kerja yang disiplin mempunyai loyalitas yang tinggi.
6. Mendidik tenaga kerja yang mampu bersaing baik tingkat nasional, regional maupun
global.
7. Mendidik Tenaga terampil yang mampu menciptakan lapangan kerja.
8. Mengembangkan Unit Produksi Teknik Komputer dan Jaringan
9. Menyalurkan tenaga kerja yang profesional di Bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi sesuai dengan kebutuhan DU/DI.
7
BAB III
Struktur dan Muatan Kurikulum pada jenjang pendidikan menengah kejuruan yang
tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
Kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau
kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK disusun dengan memperhatikan
kelompok mata pelajaran tersebut dan cakupan sebagaimana tertuang pada tabel 1.
8
Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik pada satuan pendidikan.
Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum Mata Pelajaran.
Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah
mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang tertentu.
Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan
keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang
keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi,
dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan
mengembangkan diri, maka struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah
Menengah Kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal,
dan Pengembangan Diri.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37, kurikulum
SMK wajib memuat:
Pendidikan Agama;
Pendidikan kewarganegaraan;
Bahasa;
Matematika;
Ilmu Pengetahuan Alam;
Ilmu Pengetahuan Sosial;
Seni dan budaya;
Pendidikan jasmasi dan olah raga;
Keterampilan/kejuruan, dan
Muatan lokal.
Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada kurikulum SMK terdiri atas Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan (terdiri atas
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, Kewirausahaan dan mata pelajaran
kejuruan). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
dalam spektrum manusia kerja.
Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan dalam
Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) dan Kompetensi Kejuruan (KK), dikembangkan
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) melalui proses analisis.
Jika standar kompetensi mata pelajaran kelompok DKK tidak dijumpai pada SKK, maka
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dapat dirumuskan melalui analisis
kompetensi kejuruan melalui langkah-langkah :
9
1. Mendata standar kompetensi yang terdapat pada SKK;
2. Mengidentifikasi kompetensi yang sifatnya mendasar dan melandasi prinsip-prinsip
keilmuan, dan kompetensi yang menjadi prasyarat untuk kompetensi kejuruan;
3. Mengidentifikasi materi-materi pendukung pada indikator kompetensi kejuruan.
1. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Spektrum 2013 SMK Swasta Kristen Tomosa 1meliputi subsatnsi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun, mulai kelas X,
XI, dan XII
Struktur Kurikulum yang digunakan meliputi dua unsur utama;
10
Keterangan notasi :
a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Kompetensi
Keahlian.
b) Kompetensi Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.
c) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap
Kompetensi Keahlian.
d) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.
Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).
e) Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran
tatap muka, dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran
praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut:
Di dalam penyusunan struktur kurikulum SMK, mata pelajaran dibagi ke dalam tiga
kelompok, yaitu kelompok program normatif, adaptif, dan program produktif.
Kelompok program normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap
yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya.
Kelompok program adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika,
IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan.
Kelompok program produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.
Kelompok program adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi
waktunya disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian, dan dapat
diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan
disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar
kompetensi di dunia kerja.
Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi
atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.
Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah
dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran
per minggu.
Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu
tahun pelajaran.
11
Berdasarkan struktur kurikulum dan implikasinya disusun struktur kurikulum untuk
masing-masing satuan pendidikan sesuai Kompetensi Keahlian masing-masing.
STRUKTUR KURIKULUM
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK SWASTA KRISTEN TOMOSA 1
MATA PELAJARAN/STANDAR
Durasi Waktu (Jam)
KOMPETENSI
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 432
1.4 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 192
Kesehatan
1.5 Seni Budaya 176
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 432
2.2 Matematika 432
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.4 Fisika 192
2.5 Kimia 192
2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 144
2.7 KKPI 144
2.8 Kewirausahaan 144
3. Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan 180
3.2 Kompetensi Kejuruan 1404
B. Muatan Lokal
- Kearifan Budaya Nias, Kesenian 108
Nias, Kebudayaan Nias
Jumlah 4748
12
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
13
B. KOMPETENSI KEJURUAN
15
14. Mendiagnosis permasalahan Mengidentifikasi masalah melalui
perangkat yang tersambung jaringan gejala yang muncul
berbasis luas (Wide Area Network) Memilah masalah berdasarkan
kelompoknya
Melokalisasi daerah kerusakan
Mengisolasi masalah
Menyelesaikan masalah yang timbul
16
STRUKTUR KURIKULUM
BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK
SWASTA KRISTEN TOMOSA 1 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
2 Adaptif
2,1 Matematika 432 4 4 4 4 4 4 24
2,4 Bahasa Inggris 432 4 4 4 4 4 4 24
2,2 Fisika 192 2 2 2 2 2 2 12
2,3 Kimia 192 2 2 2 2 2 2 12
2,5 Ilmu Pengetahuan Alam 192 2 2 2 2 2 2 12
2,6 Ilmu Pengetahuan Sosial 144 2 2 2 2 1 1 10
2,7 KKPI 144 2 1 1 1 1 1 7
2,8 Kewirausahaan 144 2 1 2 2 1 1 9
3 Produktif
Dasar Kompetensi Kejuruan
3,1 180
a. Merakit Personal Komputer 2 2 4
b. Melakukan instalasi sistem
2 2 4
operasi dasar
c. Menerapkan prosedur
kesehatan, keselamatan dan 2 2
keamanan kerja
Kompetensi Kejuruan
3,2 1404
Menerapkan teknik
a. elektronika analog dan digital 4 4
dasar
Menerapkahn fungsi
b. 2 2 4
peripheral dan instalasi PC
17
Mendiagnosis permasalahan
c. dan pengoperasian PC dan 2 2 4
peripheral
Melakukan perbaikan
d dan/atau seting sistem ulang 4 4
PC
Melakukan perbaikan
e 2 2
peripheral
f Melakukan perawatan PC 2 2
Melakukan instalsi sistem
operasi berbasis graphical
g 4 4
user interface (GUI) dan
command line interface (CLI)
h Melakukan instalsi software 4 4
Melakukan instalsi perangkat
i jaringan local ( local area 6 6
network )
Mendiagnosis permasalahan
j pengoperasian PC yang 2 2
tersambung jaringan
Melakukan perbaiki ulang
k atau setting ulang koneksi 4 4
jaringan
Melakukan instalsi sistem
l operasi berbasis graphical 4 4
user interface (GUI) dan Text
Melakukan instalsi perangkat
m jaringan berbasis luas ( Wide 4 4
area network)
Mendiagnosis
permasalahan perangkat
n yang tersambung jaringan 6 6
berbasis luas ( Wide area
network)
Membuat desain sistem
o 4 4
keamanan jaringan
Melakukan perbaikan dan
/atau setting ulang koneksi
P 6 6
jaringan berbasis luas ( Wide
area network)
Mengadministrasikan server
Q 6 6
dalam jaringan
Merancang bangun dan
R menganalisa Wide Area 4 4
Network
Merancang Web database
S 6 6
untuk content server.
a. Kenenian Nias 108 1 1 1 1 1 1 6
b. ……………………….
4 4 4 4
4748 47 46
7 6 6 6
18
Awa'ai 18 Januari 2018
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Komputer
Kepala Sekolah, dan Jaringan,
19
B. Penghitungan Jam Terstruktur
a. Penentuan alokasi waktu mata pelajaran didasarkan hasil analisis kebutuhan waktu
pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka (TM) / teori, praktik di sekolah (PS) dan
praktik industri (PI). Kolom jam untuk praktik di sekolah (PS) atau praktik di industri
(PI) tidak harus selalu terisi jam, tergantung pada tuntutan waktu kebutuhan
penugasan kompetensi.
b. Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS dan PI dengan ketentuan konversi 1-2-4.
c. Menghitung jumlah total jam terstruktur berdasarkan rumus :
EJ PI + EJ PS = EJ TM
1 2 4
Keterangan :
EJ TM = Estimasi jam Tatap Muka
EJ PS = Estimasi jam Praktik Sekolah
EJ PI = Estimasi jam Praktik Industri
Misalnya satu Kompetensi Dasar membutuhkan jam belajar sbb :
Tatap muka (TM) = 6 jam
Praktik di sekolah (PS) = 8 jam
Praktik di industri (PI) = 20 jam
Maka :
Jumlah jam terstruktur : (6/1 + 8/2 + 20/4) = 6 + 4 + 5 = 15 jam
Jumlah jam belajar di sekolah : 6 + 8 = 14 jam
Jumlah jam di industri (dalam bentuk prakerin) = 20 jam
Total jam belajar di sekolah dan industri (terjadwal) adalah : 6 + 8 + 20 = 34 jam.
Jumlah jam untuk praktik di industri (Prakerin) tergantung pada ketentuan yang
dipersyaratkan industri dan seberapa erat hubungan sekolah dengan industri. Untuk
menentukan jam Prakerin dapat dihitung dengan langkah-langkah berikut :
a. Menjumlahkan estimasi jam real untuk praktik di industri bagi setiap kompetensi
b. yang tertuang dalam silabus,
c. Menghitung total jam praktik di industri untuk seluruh kompetensi sehingga diperoleh
jumlah/angka tertentu, misalnya 800 jam.
d. Menghitung total kebutuhan waktu Prakerin (dalam bulan) sbb :
a. (Total jam Praktik Industri)/200 x 1 bulan = (800 jam/200) x bulan = 4 bulan
e. Menghitung jumlah kebutuhan jam terstruktur untuk praktik di industri sbb :
20
Total jam praktik industri/4) x 1 jam = .... jam (800/4) x 1 jam = 200 jam Jumlah jam 200
akan diambil dari jumlah jam terstruktur mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044).
Keterangan :
Nilai 200 diperoleh dari 4 x 50 (angka 4 adalah jumlah minggu/bulan; angka 50
adalah jumlah jam kerja/minggu @ 45 menit)
Alokasi Jam Mata Pelajaran Program Produktif
Program Produktif terdiri dari beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) dan Kompetensi Kejuruan (KK),
dengan alokasi jam 140 jam untuk DKK dan 1044 jam untuk KK. Salah satu alternatif
yang dapat dilakukan untuk mendistribusikan jam DKK dan KK dengan menggunakan
tabel berikut.
2.1.3. Manfaat
Standar kompetensi dibutuhkan oleh instansi dan institusi yang berkaitan dengan
pengembangan dan pembinaan sumberdaya manusia, sesuai kebutuhannya. 2.1.3.1.
Standar kompetensi bagi sebuah lembaga penyedia jasa pendidikan, SMK Swasta
Kristen Tomosa 11, mempunyai azas manfaat :
2.1.3.1.1. Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.
2.1.3.1.2. Mendorong konsistensi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
dan menetapkan kualifikasi.
2.1.3.1.3. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta
penilaian dan sertifikasi.
2.1.3.2. Untuk dunia industri dan usaha, standar kompetensi bermanfaat untuk :
2.1.3.2.1. Menentukan organisasi kerja dan desain kerja
2.1.3.2.2. Dipakai dalam menyusun uraian jabatan
2.1.3.2.3. Membantu proses recruitment
2.1.3.2.4. Membantu dalam proses penilaian / evaluasi pekerja / karyawan dan
pengembangannya
2.1.3.2.5. Mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasarkan kebutuhan
dunia usaha / dunia industri terkait.
Setiap standar kompetensi minimal harus memuat unsur – unsur sebagai berikut :
2.1.4.7.1. Aspek dari kompetensi yang perlu diberikan tekanan pada saat penilaian
23
ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
Pasal 1 :
24
1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
25
3. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial
2. Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen
3. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan
bangsa
Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera
4. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan
bangsa
26
7. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh
serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta
menghindari narkoba dan HIV
Tingkat Semenjana
1. Mendengarkan
2. Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3. Berbicara
4. Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
5. Membaca
6. Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks,
grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
7. Menulis
8. Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
Tingkat Madia
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang
berkaitan dengan pekerjaan
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks,
grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan
dengan pekerjaan
Tingkat Unggul
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang
berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
3. Membaca
27
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks,
grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana.
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan
dengan kegiatan ilmiah sederhana
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal
maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal
maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Level Elementary
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal
maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang
berkaitan dengan pekerjaan
B. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
C. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal
maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan pekerjaan
D. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
28
Level Intermediate
E. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal
maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang
berkaitan dengan keprofesian
F. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan keprofesian
G. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal
maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan keprofesian
H. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
29
W. Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan masalah
X. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah
Y. Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan
masalah serta mengkomunikasikan ide
Z. Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan
pengembangan diri
Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia yang terkait
dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi
Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolit-non
elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya
30
Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam
fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan
(elektrolisis) ]
Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan
turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam
kehidupan sehari-hari Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat
bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta
menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan
masyarakat
Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan
penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan
teknologi
Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan memiliki
kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam mengembangkan kompetensi di
masing-masing bidang keahlian.
Seni Rupa
Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam kehidupan
Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa
Seni Musik
Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik dalam
kehidupan
Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik
Seni Tari
Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam kehidupan
Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari
Teater
Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan
Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater
31
l. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi SMK/MAK
m. Kewirausahaan SMK/MAK
33
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok
Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan ketaqwaan dan
memperkuat kepribadian
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika
4. Estetika
Kelas X, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani
Kelas X, Semester 2
Nilai-Nilai Kristiani
2. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani 2.1 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam keluarga serta
dalam pergaulan antar pribadi kaitannya dengan pengaruh modernisasi
dan kehidupan sosial dengan 2.2 Menjelaskan makna kebersamaan dengan orang lain tanpa
menunjukkan bahwa remaja kehilangan identitas
Kristen bertumbuh sebagai
pribadi dewasa yang tidak
kehilangan identitas
Nilai-Nilai Kristiani
1. Merespon nilai-nilai Kristiani 1.1 Mengidentifikasikan dan mewujudkan nilai-nilai
yang diperhadapkan dengan Kristiani
gaya hidup modern serta
perkembangan ilmu 1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan
pengetahuan dan teknologi antar pribadi dan sosial
(IPTEK) dan menjelaskan cara
mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari
35
Kelas XI, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani
2. Merespon nilai-nilai Kristiani 2.1 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani di dalam
yang diperhadapkan dengan menghadapi gaya hidup modern
gaya hidup modern serta
perkembangan ilmu 2.2 Memahami dan bersikap kritis terhadap
pengetahuan dan teknologi perkembangan budaya serta ilmu pengetahuan dan
(IPTEK) dan menjelaskan cara teknologi
mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari
Nilai-Nilai Kristiani
1. Bertanggung jawab sebagai 1.1 Menjelaskan gereja dan perannya sebagai institusi
orang Kristen dalam perannya sosial dan sebagai persekutuan orang percaya di tengah
sebagai warga Gereja dalam tantangan kehidupan masa kini
mewujudkan nilai-nilai
demokrasi dan HAM, 1.2 Bersikap kritis terhadap peran agama dalam
khususnya dalam tindakan masyarakat
sebagai pembawa kabar baik
dan damai sejahtera
Nilai-Nilai Kristiani
2. Bertanggung jawab sebagai 2.1 Bersikap kritis terhadap nilai-nilai demokrasi dan
orang Kristen dalam perannya HAM dalam hidupnya
sebagai warga gereja dalam
mewujudkan nilai-nilai 2.2 Mewujudkan perannya sebagai pembawa kabar baik
demokrasi dan HAM, dan damai sejahtera secara pribadi dan komunitas
khususnya dalam tindakan
sebagai pembawa kabar baik
dan damai sejahtera
36
Å. Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas X, Semester 1
1. Memahami hakikat bangsa dan 1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur
Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuknya negara
(NKRI)
1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk
kenegaraan
1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI
1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan
patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
2. Menampilkan sikap positif terhadap 2.1 Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan
sistem hukum dan peradilan nasional peradilan nasional
2.2 Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan
2.3 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku
2.4 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia
2.5 Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan
korupsi di Indonesi
3. Menampilkan peran serta dalam 3.1 Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan
upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM
perlindungan Hak Asasi Manusia
3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
(HAM)
penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia
3.3 Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan
internasional HAM.
37
Kelas X, Semester 2
6. Menganalisis sistem politik di 6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur politik
Indonesia di Indonesia
6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai
negara
6.3 Menampilkan peran serta dalam sistem politik di
Indonesia
38
3. Menampilkan sikap 3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan
keterbukaan dan keadilan dalam dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
kehidupan berbangsa dan
3.2 Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan yang
bernegara
tidak transparan
3.3 Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
39
Kelas XII, Semester 2
3. Berkomunikasi dengan Bahasa Memahami monolog yang muncul pada situasi kerja tertentu
Inggris setara Level Memahami percakapan terbatas dengan penutur asli
Intermediate Menyajikan laporan
Memahami manual penggunaan peralatan
Memahami surat-surat bisnis sederhana
Memahami dokumen-dokumen teknis
Menulis surat bisnis dan laporan sederhana
CC. FISIKA
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengukur besaran dan 1.1. Menguasai konsep besaran dan satuannya
menerapkan satuannya 1.2. Menggunakan alat ukur yang tepat untuk
mengukur suatu besaran fisis
2. Menerapkan hukum 1.1. Menguasai konsep gerak dan gaya
gerak dan gaya 1.2. Menguasai hukum Newton
1.3. Menghitung gerak lurus
1.4. Menghitung gerak melingkar
1.1 Menghitung gaya gesek
3. Menerapkan gerak 1.1 Menguasai konsep gerak translasi dan rotasi
translasi, rotasi, dan 1.2 Menguasai konsep keseimbangan benda tegar
keseimbangan benda 1.3 Menghitung gerak translasi dan rotasi
tegar 1.4 Menghitung keseimbangan benda tegar
42
DD. KIMIA
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami konsep materi 1.1. Mengelompokkan sifat materi
dan perubahannya 1.2. Mengelompokkan perubahan materi
1.3 Mengklasifikasi materi
1.1. Memahami lambang unsur
2. Memahami konsep penulisan 1.2. Memahami rumus kimia
lambang unsur dan 1.3. Menyetarakan persamaan reaksi
persamaan reaksi
3. Mengidentifikasi struktur 1.1. Mendeskripsikan perkembangan teori atom
atom dan sifat-sifat periodik 1.2 Menginterpretasikan data dalam tabel sistem
pada tabel periodik unsur periodik
1.1. Menjelaskan konsep mol
4. Memahami konsep mol 1.2 Menerapkan hukum Gay Lussac dan hokum
Avogadro
1.1. Mendeskripsikan terjadinya ikatan ion
1.2. Mendeskripsikan terjadinya ikatan kovalen
5. Memahami terjadinya ikatan 1.3. Menjelaskan ikatan logam
kimia 1.4. Menuliskan nama senyawa kimia
1.1. Mendeskripsikan pengertian umum reaksi kimia
6. Memahami perkembangan 1.2. Membedakan konsep oksidasi, reduksi dan reaksi
konsep reaksi kimia lainnya
1.1. Membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit
7. Memahami konsep larutan 1.2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi berbagai
elektrolit dan elektrokimia larutan
1.3. Menerapkan konsep reaksi redoks dalam
elektrokimia
1.4. Menggunakan satuan konsentrasi dalam membuat
larutan
1.1. Menguasai reaksi kesetimbangan
8. Memahami konsep 1.2. Menguasai faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan reaksi pergeseran kesetimbangan
1.3. Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi
dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
1.1. Menjelaskan entalpi dan perubahan entalpi
9. Menentukan perubahan 1.2. Menentukan perubahan entalpi reaksi
entalpi berdasarkan konsep 1.3. Menentukan kalor pembakaran berbagai bahan
termokimia baker
1.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon yang
10. Mengkomunikasikan membentuk senyawa hidrokarbon
senyawa hidrokarbon dan 1.2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon dan
kegunaannya turunannya
1.3. Mendeskripsikan kegunaan senyawa hidrokarbon
dalam kehidupan manusia
1.1 Menentukan laju reaksi dan orde reaksi
11. Mengidentifikasi faktor- 1.2 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
faktor yang mempengaruhi reaksi
43
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
laju reaksi
44
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
FF. Matematika
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
45
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
7. Menerapkan konsep barisan dan 7. 1 Mengidentifikasi pola, barisan, dan deret bilangan
deret dalam pemecahan masalah
7. 2 Menerapkan konsep barisan dan deret aritmatika
7. 3 Menerapkan konsep barisan dan deret geometri
46
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
10. Menerapkan aturan konsep 10. 1 Mengidentifikasi pengertian statistik, statistika, populasi,
statistik dalam pemecahan dan sampel
masalah
10. 2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram
10. 3 Menentukan ukuran pemusatan data
10. 4 Menentukan ukuran penyebaran data
11. Memecahkan masalah keuangan 11. 1 Menyelesaikan masalah bunga tunggal dan bunga
menggunakan konsep matematika majemuk dalam keuangan
11. 2 Menyelesaikan masalah rente dalam keuangan
11. 3 Menyelesaikan masalah anuitas dalam sistem pinjaman
11. 4 Menyelesaikan masalah penyusutan nilai barang
48
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
SSeni Rupa
1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan
teknik dalam karya seni rupa terapan
1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan
gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan
di wilayah Nusantara
2. Mengekspresikan diri berkaitan 2.1 Mendiskusikan karya seni rupa terapan yang
dengan karya seni rupa memanfaatkan berbagai teknik dan corak
2.2 Melaporkan pengamatan terhadap karya seni rupa
terapan yang memanfaatkan teknik dan corak di
wilayah Nusantara
Seni Musik
1. Mengapresiasi karya seni musik 1.1 Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik
1.2 Menunjukkan nilai-nilai musikal dari hasil
pengalaman musikal yang didapatkan melalui
pertunjukan musik
49
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Seni Tari
1. Mengapresiasi karya seni tari 1.1 Mengidentifikasi jenis, peran, dan perkembangan tari
1.2 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam
karya seni tari di wilayah Nusantara
2. Mengekspresikan diri berkaitan 2.1 Mengidentifikasi gagasan untuk disusun ke dalam tari
dengan karya seni tari kreasi dalam bentuk tari tunggal atau
berpasangan/kelompok
2.2 Mendiskusikan tari kreasi yang berbentuk tari tunggal
atau berpasangan/kelompok
Teater
1. Mengapresiasi karya seni teater 1.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur estetis
pertunjukan teater
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap pesan moral
(kearifan lokal) pertunjukan teater
50
JJ. Pendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan
Kelas X, Semester 1
5. Mempraktikkan salah satu gaya 5.1 Mempraktikkan keterampilan dasar salah satu
renang dan loncat indah sederhana dan gaya renang serta nilai disiplin, keberanian,
nilai-nilai yang terkandung di tanggung jawab, dan kerja keras
dalamnya*)
5.2 Mempraktikkan keterampilan teknik dasar loncat
indah dari samping kolam dengan teknik serta
nilai disiplin, keberanian, tanggung jawab, dan
kerja keras
Kelas X, Semester 2
51
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
53
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
ketangkasan tanpa menggunakan alat serta nilai
percaya diri, kerjasama, tanggungjawab,
menghargai teman
4. Mempraktikkan aktivitas ritmik 4.1 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik tanpa
menggunakan alat dengan koordinasi alat dengan koordinasi gerak lanjutan serta nilai
dan nilai nilai yang terkandung di kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan dan
dalamnya estetika
4.2 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik
menggunakan alat serta nilai disiplin,
toleransi,kerja sama, keluesan dan estetika
5. Mempraktikkan salah satu gaya 5.1 Mempraktikkan keterampilan salah satu gaya renang
renang dan loncat indah dan untuk pertolongan serta nilai disiplin, keberanian, kerja
nilai nilai yang terkandung di sama, dan kerja keras
dalamnya*)
5.2 Metakukan keterampilan loncat indah dari papan satu
meter dengan teknik serta nilai disiplin, keberanian dan
kerja keras
13. Menerapkan budaya hidup sehat 13.1 Memahami cara pemanfaatan waktu luang untuk
kesehatan
13.2 Menerapkan pola hidup sehat
55
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
56
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
terkandung di dalamnya*) keberanian
5.2 Mempraktikkan keterampilan renang gaya bebas
lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras dan
keberanian
5.3 Mempraktikkan keterampilan renang gaya
punggung lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras
dan keberanian
5.4 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang
lanjutan lainnya serta nilai disiplin, kerja keras
dan keberanian
Kelas XII, Semester 2
58
4. Mengoperasikan PC dalam jaringan 4. 1 Menginstal software jaringan
4. 2 Mengoperasikan jaringan PC dengan sistem operasi
LL. Kewirausahaan
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Menerapkan jiwa kepemimpinan 2.1 Menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet
2.2 Mengelola konflik
2.3 Membangun visi dan misi usaha.
59
2.5.2. Diagram Pencapaian Kompetensi
60
Keterangan :
KODE
N
KOMPETEN KOMPETENSI
O
SI
1 071.DKK.01 Merakit personal computer
2 071.DKK.02 Melakukan instalasi sistem operasi dasar
Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
3 071.DKK.03
(K3LH)
4 071.KK.01 Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar
5 071.KK.02 Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC
6 071.KK.03 Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan perifera
61
MM. Muatan Lokal
Muatan Lokal
1. Kesenian Nias
62
H. Ketuntasan Belajar
3 PRODUKTIF
Kompetensi Kejuruan Administrasn 75
4 MULOK
75
b. Penilaian Peserta Didik
63
e. Siswa yang tidak naik kelas diwajibkan mengulang
f. Laporan hasil belajar disampaikan kepada siswa dan orang tua/ wali.
2. Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas kompeten
adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada setiap
SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan
kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori. - Keterampilan dan sikap : sesuai
dengan indikator yang dijabarkan menjadi aspek penilaian pada lembar observasi
(lihat lampiran RPP Perangkat Penilaian).
3. Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya sesuai dengan
bobot yang telah ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator dinyatakan
kompeten dan memperoleh nilai konversi 75. Gradasi nilai hanya diberikan kepada
peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 75 telah dimiliki peserta
didik. Jika peserta didik memiliki performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang
ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih
kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh nilai lebih dari
75.
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa
peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-
kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi
aspek :
64
Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku rapor yang dilakukan di
akhir tahun pelajaran. Setiap siswa akan memperoleh buku rapor yang berisi laporan
hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten. Yang
dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1) adalah bahwa
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta
didik telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk
seluruh kompetensi pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal
B (baik) atau telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran
kompetensi normatif.
c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan
lulus atau kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program
produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian
sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
d. lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi
Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional mengikuti Permendiknas yang
dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan bukan
semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi untuk bisa
mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.
e. Penjurusan
65
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan
a. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
b. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
c. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
b) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
c) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
d) Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah melaporkan
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 5.
66
Tabel 5. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
67
68