Professional Documents
Culture Documents
1
Windy D. P. Masengi
2
Elvie Loho
2
Vonny Tubagus
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian/SMF Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: windy.mas3ngi@gmail.com
Abstract: Radiology examination especially chest x-ray can enforce various kinds of
pulmonary diseases inter alia pneumothorax. Pneumothorax is defined as the presence of air
in the pleural cavity. The causes of pneumothorax are very diverse ranging from idiopathic,
infection, trauma, and iatrogenic. This study was aimed to obtain the profile of chest x-ray in
patients with pneumothorax. This was a retrospective descriptive study by using secondary
data from the medical records at the Department of Radiology Prof. Dr. R. D. Kandou
Hospital Manado from January 2015 to August 2016. Samples were the medical records of
patients that were radiologically diagnosed as pneumothorax. There were 41 patients that
were diagnosed radiologically as pneumothorax. The majority of cases were male (90.2%),
age group >50 years (36.6%), location of lesion in the right hemithorax (53.7%), and
secondary spontaneous pneumothorax as the etiology (43,9 %). Conclusion: In this study,
pneumothorax was more common among males, age group of ≥50 years, and secondary
spontaneous pneumothorax as the etiology of pneumothorax.
Keywords: pneumothorax, radiology, chest x-ray
Abstrak: Pemeriksaan radiologi khususnya foto toraks dapat menegakkan berbagai macam
diagnosis penyakit paru, salah satunya ialah pneumotoraks. Pneumotoraks adalah
terdapatnya udara bebas didalam rongga pleura dengan penyebab yang sangat beragam mulai
dari idiopatik, infeksi, trauma, maupun iatrogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
profil hasil pemeriksaan foto toraks pada pasien pneumotoraks. Jenis penelitian ialah
deskriptif retrospektif dengan pengambilan data di Bagian Radiologi RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado pada bulan Januari 2015 sampai dengan Agustus 2016. Sampel yaitu data
rekam medik pasien yang didiagnosis pneumotoraks secara radiologis sebanyak 41 pasien.
Yang tersering ditemukan ialah pasien laki-laki sebanyak 37 orang (90,2%), kelompok usia
>50 tahun sebanyak 15 orang (36,6%), lokasi lesi hemitoraks deksra sebanyak 22 kasus
(53,7%), serta etiologi pneumotoraks spontan sekunder sebanyak 18 kasus (43,9%).
Simpulan: Pada penelitian ini didapatkan pneumotoraks paling banyak pada laki-laki,
kelompok usia ≥50 tahun, dengan pneumotoraks spontan sekunder sebagai etiologi tersering.
Kata kunci: pneumotoraks, radiologi, foto toraks
dan infeksi. Salah satu penyakit saluran R. D. Kandou Manado periode Januari
pernapasan ialah pneumotoraks yang bisa 2015 – Agustus 2016.
disebabkan oleh trauma maupun infeksi.
Pneumotoraks merupakan keadaan darurat METODE PENELITIAN
yang harus segera cepat tertangani.1 Jenis penelitian ini ialah deskriptif
Pneumotoraks adalah kondisi adanya retrospektif dengan memanfaatkan data
udara di rongga pleura.2 Kondisi ini sekunder berupa catatan medik di Bagian
merupakan gangguan pernapasan yang Radiologi FK Unsrat/SMF RSUP Prof. Dr.
relatif umum dan dapat terjadi dalam R. D. Kandou Manado. Penelitian dilaksa-
berbagai penyakit dan pada individu dari nakan pada bulan Oktober – November
segala usia.3 Pneumotoraks ditandai dengan 2016.
dispnea dan nyeri dada yang berasal dari Populasi penelitian ialah semua data
paru-paru maupun dinding dada yang rekam medik pasien pneumotoraks yang
disebabkan oleh adanya udara pada rongga terdiagnosis klinis dan melakukan
pleura yang diikuti pecahnya bula.4 pemeriksaan foto toraks di Bagian
Klasifikasi pneumotoraks berdasarkan Radiologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
penyebab dan gejalaklinis yang timbul. Manado periode Januari 2015 – Agustus
Pneumotoraks dapat dibagi menjadi 2016. Sampel penelitian ialah semua data
spontan primer (PSP) dan sekunder (PSS), rekam medik pasien pneumotoraks yang
serta traumatik dan iatrogenik.5 terdiagnosis klinis dan yang sudah
Insiden pneumotoraks pada laki-laki terdiagnosis secara radiologis.
lebih banyak dari pada perempuan (5:1).6 Kriteria inklusi yaitu pasien dengan
Kasus PSP di Amerika 7,4/100.000 per klinis pneumotoraks dengan data berupa
tahun untuk laki-laki dan 1,2/100.000 per umur, jenis kelamin, dan mempunyai hasil
tahun untuk perempuan sedangkan insiden ekspertisi foto toraks berisi lokasi lesi
PSS dilaporkan 6,3/100.000 untuk laki-laki hemitoraks sedangkan kriteria eksklusi
dan 2/100.000 untuk perempuan.7 PSS yaitu semua data rekam medik yang tidak
yang paling sering terjadi yaitu pada PPOK lengkap. Variabel penelitian ialah distribusi
sedangkan penelitian oleh Myers melapor- jenis kelamin, kelompok usia, lokasi lesi
kan bahwa tuberkulosis selalu menunjuk- hemitoraks, dan etiologi pada pasien
kan terjadinya pneumotoraks.8 Penelitian dengan diagnosis radiologis pneumotoraks.
Weissberg9 terhadap 1.199 pasien pneumo- Data diolah berdasarkan variabel
toraks mengenai insiden beberapa jenis penelitian dengan menggunakan SPSS,
pneumotoraks mendapatkan 218 pasien disajikan dalam bentuk teks dan tabel, serta
PSP, 505 PSS, 403 pneumotoraks dianalisis.
traumatik, dan 73 pneumotoraks iatrogenik.
Untuk letak lesi pneumotoraks, lesi kanan HASIL PENELITIAN
lebih banyak ditemukan dibandingkan lesi Hasil penelitian mendapatkan 83
kiri10 sedangkan pada penelitian Sadikot11 pasien dengan diagnosis klinis pneumo-
didapatkan letak lesi kiri lebih banyak toraks dan yang terdiagnosis secara
ditemukan. radiologik yaitu 41 pasien. Berdasarkan
Suatu penyakit paru belum dapat data dari 41 pasien pneumotoraks,
disingkirkan dengan pasti sebelum didapatkan bahwa pneumotoraks paling
dilakukan pemeriksaan radiologik,12 banyak diderita oleh laki-laki berjumlah 37
khususnya foto toraks yang dapat pasien (90,2%) sedangkan pada perempuan
membantu dalam menegakkan diagnosis berjumlah 4 pasien (9,8%) (Tabel 1).
pneumotoraks.12,13 Kasus pneumotoraks terbanyak
Penelitian ini bertujuan untuk ditemukan pada kelompok usia ≥50 tahun
mendapatkan profil hasil pemeriksaan foto yaitu 15 pasien (36,6%), dan yang paling
toraks pada pasien pneumotoraks di Bagian sedikit yakni pada kelompok usia 10-19
Radiologi/SMF FK Unsrat RSUP Prof. Dr. tahun yakni 3 pasien (7,3%) (Tabel 2).
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016
berkaitan dengan bentuk anatomis bronkus penelitian ini masih kurang dilakukan di
kanan yang lebih vertikal, pendek, dan Indonesia.
lebar dibandingkan dengan bronkus kiri
sehingga benda asing yang terhirup lebih DAFTAR PUSTAKA
mudah tersangkut dalam percabangan 1. Ince A, Ozucelik DN, Avci A, Nizam O,
bronkus kanan karena arahnya vertikal.16 Dogan H, Topal MA. Management of
Benda asing tersebut dapat berkaitan pneumothorax in emergency medicine
dengan agen infeksi penyebab penyakit departements: multicenter trial. Iran
paru yang mendasari terjadinya pneumo- Red Cres Med J. 2013;15(12):1.
2. Light RW, Lee YCG. Pneumothorax,
toraks contohnya tuberkulosis. chylothorax, hemothorax and
Pada penelitian ini didapatkan etiologi fibrothorax. In: Mason RJ, Broaddus
terbanyak dari pneumotoraks yaitu PSS VC, Murray JF, Nadel JA, editors.
(46,3%). Pneumotoraks spontan sekunder Murray and Nadel’s Textbook of
timbul oleh karena penyakit paru yang Respiratory Medicine (4th ed).
mendasari.6 Tuberkulosis menjadi kasus Pennsylvania: Saunders, 2005; p. 1439.
penyebab PSS yang paling banyak dan ada 3. Currie G, Alluri R, Christie GL, Legge JS.
juga oleh karena pneumonia. Penelitian ini Pneumothorax: an update. Postgrad
sejalan dengan yang dilaporkan oleh Med J. 2007;83:461.
Surjanto10 di RSUD Dr. Moewandi 4. Choi W. Pneumothorax. Tuberc Respir Dis.
2014;76:99.
Surakarta tahun 2010 bahwa PSS lebih
5. Pearson FG, Deslauriers J, Ginsberg RJ,
banyak dijumpai pada pasien dan yang
Hiebert CA, McKneally MF, Urschel
tersering ialah tuberkulosis (46,15%), diikuti HC. Spontaneous pneumothorax and
keganasan (33,33%), pneumonia (7,69%), pneumo-mediastinum. In: Beauchamp
dan PPOK (2,56%). Hal ini terjadi G, editors. Thoracic surgery. USA:
mengingat kasus tuberkulosis masih tinggi Churchill Livingstone, 1995; p. 1037.
di dunia.17 6. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S.
SIMPULAN Pneumotoraks spontan. In: Hisyam B,
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Budiono E, editors. Buku Ajar Ilmu
Bagian/SMF Radiologi RSUP Prof. R. D. Penyakit Dalam (5th ed). Jakarta:
Interna Publishing, 2009; p. 2339.
Kandou Manado selama periode Januari
7. Melton LJ, Hepper NCG, Offord KP.
2015-Agustus 2016 dapat disimpulkan Incidence of spontaneous pneumo-
bahwa dari 83 kasus dengan klinis thorax in Olmsted Country,
pneumotoraks yang terdiagnosis secara Minnesota:1950-1974. Am Rev Respir
radiologis dengan gambaran pneumotoraks Dis. 1979;120(6):1379.
sebanyak 41 pasien. Mayoritas kasus ialah 8. Parrish S, Browning RF, Turner F,
jenis kelamin laki-laki, kelompok usia ≥50 Zarogoulidis K, Kougioumtzi I,
tahun, distribusi lesi pada hemitoraks kanan, Dryllis G, et al. The role for medical
dengan etiologi pneumotoraks spontan thoracoscopy in pneumothorax. Thorax
sekunder. Dis. 2014; 6(S4):383.
9. Weissberg D, Refaely Y. Pneumothorax:
experience with 1.199 patients. Chest.
SARAN
2000;117(5):1279.
Disarankan dalam kelengkapan data 10. Surjanto Y, Suradi, Raharjo AF.
rekam medik perlu diperhatikan untuk Tuberkulosis paru sebagai penyebab
memperjelas data penyakit pasien tertinggi kasus pneumotoraks di
khususnya pada hasil ekspertisi foto bangsal paru RSUD Dr Moewardi
radiografi. Perlu dilakukan pencegahan (RSDM) Surakarta tahun 2009 [Tesis].
terhadap faktor resiko untuk menurunkan Surakarta: SMF Pulmonologi RSUD
angka kejadian penyakit pneumotoraks. Dr Moewardi; 2010.
Penelitian yang lebih lanjut tentang 11. Sadikot RT, Greene T, Meadows, A G
pneumotoraks sangat disarankan karena Arnold. Recurrence of primary
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016